BAB 3
KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL
3.1. Kerangka Konsep
Berdasarkan tujuan penelitian di atas maka kerangka konsep dalam penelitian ini adalah :
Variabel Independen Variabel dependen
Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian
3.2. Definisi Operasional
1. Variabel Independen : Kelompok Vegetarian dan Non- Vegetarian
− Kelompok vegetarian adalah seseorang yang melakukan diet vegetarian tipe vegan, ovo-vegetarian, lacto-vegetarian, dan lacto- ovo vegetarian.
− Kelompok non-vegetarian adalah seseorang yang mengkonsumsi daging merah, daging unggas, daging ikan, susu, produk susu, telur, dan sayur-mayur.
− Cara ukur : Wawancara . − Alat ukur : Kuesioner.
− Hasil ukur : Vegetarian atau Non- Vegetarian. − Skala pengukuran : Nominal.
Kelompok Non-Vegetarian Kelompok Vegetarian
2.Variabel Dependen : Tekanan Darah
− Tekanan darah adalah gaya yang ditimbulkan oleh darah terhadap dinding pembuluh darah.
− Alat ukur adalah: Sphygmomanometer air raksa merek RIESTER
dan stetoskop merek LITTMANN.
− Cara ukur: subyek dalam keadaan rileks dan lengan ditumpu di meja,pastikan pakaian tidak terlalu ketat pada bagian lengan. Mansetdi pasang pada lengan atas dan harus sejajar dengan jantung kemudian diafragma stetoskop diletakkan di atas arteri brakialis.
Sphygmomanometer harus dalam keadaan tegak lurus terhadap pemeriksa,cuff dipompa hingga tidak dijumpai denyut nadi pada arteri radialis. Turunkan tekanan pada cuff dengan kecepatan 2-3mm/detik. Mengukur tekanan darah sistol yaitu suara pertama yang terdengar dan mengukur tekanan darah diastol yaitu suara terakhir yang terdengar pada arteri brakialis. Kemudian dicatat hasil sistol dan diastol. Pengukuran dilakukan dua kali dan dibagi rata untuk hasil akhirnya.
− Hasil ukur : rerata, nilai median, minimum, maksimum, danpengelompokan normal atau hipertensi.
− Skala pengukuran : Skala numerikdan nominal.
3.3. Hipotesa
Ho : Tidak terdapat hubungan tekanan darah pada kelompok vegetarian dan non-vegetarian berusia 18 – 35 tahun.
BAB 4
METODE PENELITIAN
4.1. Jenis penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional untuk mengetahui hubungan diet vegetarian dan non-vegetarian terhadap tekanan darah di kota Medan pada tahun 2014. Penelitian dilakukan dengan desain analitik observasional dengan pendekatancross sectional bearti pengukuran variabel-variabel hanya dilakukan satu kali saja.
4.2. Tempat dan Waktu Penelitian
4.2.1 Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, Medan dan di Vihara Maha Maitreya Cemara Asri, Medan.
4.2.2. Waktu Penelitian
Waktu pengambilan data direncanakan pada bulan Agustus 2014 hingga September 2014, dilanjutkan dengan pengolahan data pada Oktober 2014.
4.3. Populasi dan Sampel Penelitian
4.3.1. Populasi Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah laki-laki dan perempuan yang berusia 18-35 tahun di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara dan atau yang datang beribadah di Vihara Maha Maitreya.
4.3.2 Sampel
Perkiraan jumlah sampel yang dibutuhkan n1=n2 = 2
[
(��+��)�(�1−�2)
]
² Keterangan :n1 : Besar sampel minimum kelompok 1 n2 : Besar sampel minimum kelompok 2
zα : Nilai distribusi normal baku (tabel Z) pada α tertentu zβ : Nilai distribusi normal baku (tabel Z) pada β tertentu
s : Simpang Baku kedua kelompok x1-x2 : Perbedaan klinis yang diinginkan
Dalam penelitian ini, Bila α = 0,05 maka Zα nya bernilai 1.96 dan power = 0,8
maka Zβ bernilai 0,842. Untuk itu besar sampel yang diperlukan adalah :
Besar sampel untuk tekanan darah sistolik n1=n2 =2[(1.96+0.842)14
10
]²
n1 = n2 = 30,77 ≈ 31
Besar sampel untuk tekanan darah diastolik n1= n2 =2[(1.96+0.842)11
8
]²
n1 = n2 = 29,68 ≈ 30
4.4 Teknik Pengumpulan Data
4.4.1. Teknik pengambilan sampel
Pengambilan sampel dilakukan dengan consecutivesamplinguntuk subyek penelitian kelompok vegetarian dan simple random sampling untuk kelompok non-vegetarian.
Kriteria inklusi :
1. Orang yang melakukan diet vegetarian. 2. Orang yang melakukan diet non-vegetarian. 3. Indeks massa tubuh berada dalam normal. 4. Usia 18- 35 tahun .
5. Bersedia menjadi sampel. Kriteria eksklusi :
1. Mempunyai riwayat menderita asma, hipertensi, penyakit jantung bawaan, hipertiroid, hipotiroid.
2. Memakai obat-obatan seperti alfa agonist, beta agonist, beta blocker.
4.4.2 Alat dan Bahan Penelitian
Alat yang dipakai pada penelitian ini adalah :
1. Stature meter: untuk mengukur tinggi badan sampel.
2. Timbangan berat badan : untuk mengukur berat badan sampel.
3. Kuesioner : untuk menanyakan jenis diet dan menyingkirkan sampel yang tidak memenuhi kriteria inklusi ataupun memenuhi kriteria eksklusi melalui beberapa pertanyaan.
4.4.3 Cara Kerja
4.4.3.1 Menentukan Vegetarian atau Non-Vegetarian
Untuk mengetahui sampel merupakan kelompok vegetarian atau non-vegetarian, maka sampel akan ditanya melalui kuesioner. Pada kuesioner dicantumkan beberapa pertanyaan dengan kriteria eksklusi sampel. Melalui kuesioner tersebut, maka peneliti dapat menentukan sampel termasuk dalam kelompok vegetarian atau non-vegetarian.
4.4.3.2. Mengukur Tekanan Darah
Subyek dalam keadaan rileks dan lengan ditumpu di meja, pastikan pakaian tidak terlalu ketat pada bagian lengan. Mansetdi pasang pada lengan atas dan harus sejajar dengan jantung dan sphymomanometer harus dalam keadaan tegak lurus terhadap pemeriksa. Letakkan diafragma stetoskop di atas arteri brakialis. Mansetdipompa hingga tidak dijumpai denyut nadi pada arteri radialis. Naikkan tekanan pada mansethingga 20-30 mmHg dari saat arteri radialis tidak teraba. Turunkan tekanan pada manset dengan kecepatan 2-3mm/detik. Mengukur tekanan darah sistol yaitu suara pertama yang terdengar dan mengukur tekanan darah diastol yaitu suara terakhir yang terdengar pada arteri brachialis. Mencatat hasil sistol dan diastol. Pengukuran dilakukan dua kali dan dibagi rata untuk hasil akhirnya.
4.5. Pengolahan dan Analisis Data
BAB 5
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1. Hasil Penelitian
5.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara (USU), yang berada di Jl. Dr. T. Mansur No. 9, Kelurahan Padang Bulan, Kecamatan Medan Baru di Kota Medan dan dilakukan di Maha Vihara Maitreya, yang berada di Komplek Perumahan Cemara Asri, Jl. Boulevard No.8, Kelurahan Sampali, Kecamatan Percut Sei Tuan di Kota Medan. Subjek peneltian tersebar di dua lokasi.
5.1.2. Deskripsi Karakteristik Individu
Pada penelitian ini jumlah subjek penelitian berjumlah 69 orang, yaitu 37 orang dengan diet vegetarian yang merupakan jemaat dari Vihara Maha Maitreya dan 32 orang dengan diet non-vegetarian yang merupakan mahasiswa dari Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Data yang diperoleh tersebut merupakan data yang telah diseleksi menurut kriteria inklusi dan eksklusi sebelumnya.
Tabel 5.1 Karakteristik Umur dan Indeks Massa Tubuh (IMT) Berdasarkan Tipe Diet
Tipe Diet N Usia (Tahun) IMT(Kg/m2) p IMT Vegetarian 37 22,27 ± 3.57 21,09 ± 1,29
0,524
Pada tabel 5.1, diperoleh data bahwa pada penelitian ini rerata usia kelompok vegetarian adalah 22,27 tahun dengan rentang usia 18 hingga 31 tahun, sedangkan kelompok non vegetarian rata-rata berusia 20,19 tahun dengan rentang usia 18 hingga 21 tahun. Selain itu, didapatkan rerata IMT subjek kedua kelompok homogen, walaupun kelompok vegetarian mempunyai rerata yang lebih tinggi (21,09) bila dibandingkan dengan kelompok non-vegetarian (20,78).
Tabel 5.2. Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Kelompok Umur
Tipe Diet
Vegetarian (%) Non- Vegetarian (%)
Umur
<20 tahun 12 (32,4) 17 (53,1)
21-25 tahun 20 (54,1) 15 (46,9)
26-30 tahun 3 (8,1) 0 (0)
31-35 tahun 2 (5,4) 0 (0)
Total 37 (100) 32(100)
Tabel 5.3 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin Tipe Diet
Vegetarian n (%)
Non-Vegetarian n(%)
Jenis Kelamin
Laki-laki 17 (45,9) 15 (46,9)
Perempuan 20 (54,1) 17 (53,1)
Total 37 (100) 32(100)
Tabel 5.4 Sebaran Lama Diet yang Dilakukan Kelompok Diet Vegetarian dan Tekanan Darah Sistol dan Diastol
Lama Melakukan
Diet Vegetarian n %
Sistol (mmHg)
Diastol (mmHg) < 1 tahun 2 5,4 115,00 ±7,07 75,00 ± 7,07 1-2 tahun 8 21,6 107,50 ± 8,45 65,63 ± 8,21 3-5 tahun 12 32,4 106,58 ± 8,09 68,08 ± 9,74 >5 tahun 15 40,6 109,67 ± 8,95 67,33 ± 9,79 Data sistol dan diastol disajikan dalam Mean ± SD
Tabel 5.5 Distribusi Tipe Vegetarian dan Rerata Tekanan Darah Sistol Diastol
Tipe Vegetarian n (%) Sistol
(mmHg)
Diastol (mmHg) Vegan 5(13,5) 110,80 ± 9,12 70,40 ± 9,52 Ovovegan 21(56,8) 109,76 ± 8,58 67,14 ± 9,43
Lactovegan 1(2,7) - -
LactoOvovegan 10(27) 104,50 ± 7, 61 66,50 ± 9,44 Keterangan: Data pada lactovegan hanya 1 orang sehingga tidak dapat ditampilkan nilai rerata nya. Nilai yang didapat pada pengukuran tekanan darah sistol dan diastol lactovegan adalah 110 mmHg dan 75 mmHg. Data pada sistol dan diastol disajikan dalam mean ± SD .
Tabel 5.6 Hubungan, Rerata dan Perbedaan Tekanan Darah Sistol dan Diastol pada Kelompok Vegetarian dan Non- Vegetarian
Vegetarian Non-Vegetarian Keterangan : Data tidak berdistribusi normal. p didapat dari uji Mann-Whitney U. med : median, min : minimum, maks : maksimum
Pada tabel 5.6 diperoleh rerata tekanan darah sistol dan diastol subjek penelitian kelompok diet vegetarian adalah 108,49 mmHg dan 67,62 mmHg, sedangkan rerata tekanan darah sistol dan diastol subjek penelitian kelompok diet non-vegetarian adalah 105,94 mmHg dan 71,31 mmHg. Kelompok diet vegetarian mempunyai tekanan darah sistol yang lebih tinggi dibandingkan kelompok non-vegetarian yaitu 2,55 mmHg sedangkan pada tekanan darah diastol, kelompok diet vegetarian mempunyai tekanan darah yang lebih rendah dibandingkan dengan kelompok diet non-vegetarian sebesar 3,69 mmHg.
5.2. Pembahasan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di Maha Vihara Maitreya dan di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, diperoleh data melalui kuesioner dan pengukuran berat badan, tinggi badan, tekanan darah maka data tersebut dijadikan sebagai acuan untuk melakukan pembahasan berikut ini.
Pada penelitian ini didapatkan hasil bahwa tekanan darah sistol dan diastol berjenis kelamin laki-laki lebih tinggi dibandingkan dengan jenis kelamin perempuan. Perbedaan yang terjadi ini didasari oleh karena perbedaan kadar hormon androgen dan estrogen, dimana hormon androgen yang lebih tinggi pada laki-laki dapat menaikkan tekanan darah, sedangkan hormon estrogen yang lebih tinggi pada perempuan dapat menurunkan tekanan darah (Reckelhoff, 2001).
Berdasarkan tabel 5.4, terlihat bahwa lama diet vegetarian dapat mempengaruhi tekanan darah. Pada subjek penelitian dengan diet vegetarian kurang dari 5 tahun mempunyai tekanan darah yang lebih rendah dibandingkan dengan diet vegetarian yang telah dilakukan lebih dari 5 tahun. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Yang et al (2011) yang didapati bahwa tekanan darah pada kelompok vegetarian yang telah melakukan diet vegetarian kurang dari 6 tahun lebih rendah dibandingkan dengan kelompok vegetarian yang telah melakukan diet lebih dari 6 tahun dengan hasil yang signifikan yaitu p
bernilai 0,048. Hal ini didasari oleh karena diet vegetarian cenderung mengalami defisiensi asam lemak omega-3, kalsium, vitamin D, vitamin B-12 dan zinc (American Dietetic Association/ ADA, 2009). Selain itu, pada vegetarian kadar
Eicosapentanoic acid (EPA) dan Docosahexanoic acid (DHA) lebih rendah dibandingkan dengan non-vegetarian yang dimana zat tersebut berperan sebagai kardioprotektif (Craig, 2009).
Pada penelitian ini didapatkan hasil bahwa tekanan darah diet jenis vegan lebih tinggi dibandingkan dengan jenis diet ovovegan ataupun lactoovovegan (tabel 5.5). Hal ini kemungkinan disebabkan oleh karena jenis vegan lebih rentan untuk mengalami defisiensi kalsium, sehingga mempunyai tekanan darah yang lebih tinggi dibanding tipe lainnya. Menurut Nguyen (2013) asupan kalsium dapat menurunkan tekanan darah hingga 1,8 mmHg untuk sistol dan 0,99 mmHg untuk diastol.
dengan tabel 5.6, dimana tekanan darah kelompok vegetarian lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok non-vegetarian. Hal ini dikarenakan perbedaan usia dan IMT subjek penelitian. Menurut Mungreiphy(2011), semakin tinggi usia seseorang maka terjadi kenaikan tekanan darah yang konstan pada orang tersebut. Hal ini dikarenakan elastisitas pembuluh darah yang menurun (Lilly, 2011). Pada penelitian Yokohama et al usia rerata subjek penelitiannya adalah 44,5 tahun, sedangkan pada penelitian ini rerata usia subjek penelitian adalah 22,2 tahun.
Menurut penelitian Yang et al (2011), rerata IMT pada kelompok vegetarian lebih rendah dibandingkan dengan kelompok non-vegetarian yaitu 23,6 ± 4,0 dengan 24,4 ± 2,7 . Pada tabel 5.1, didapatkan hasil yang berbeda dimana rerata IMT pada kelompok vegetarian lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok non-vegetarian yaitu 21,09 ± 1,29 dan 20,78 ± 1,41. IMT lebih berpengaruh terhadap tekanan darah di bandingkan dengan diet vegetarian. IMT cenderung lebih rendah pada kelompok vegetarian dibandingkan dengan kelompok non-vegetarian, sehingga pengaruh diet vegetarian terhadap IMT berpengaruh terhadap penurunan tekanan darah (ADA/ 2009). Hal ini dikarenakan IMT yang tinggi menyebabkan peningkatan tekanan darah melalui sekresi angiotensinogen oleh adiposit, peningkatan kekentalan darah akibat sekresi profibrinogen dan plasminogen activator inhibitor (PAI) oleh adiposit dan peningkatan volume darah dikarenakan peningkatan massa tubuh (Lilly, 2011).
BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bawah pada penelitian ini :
1. Rerata usia pada kelompok vegetarian adalah 22,27 ± 3,57 tahun dan non-vegetarian adalah 20,19 ± 0,93 tahun; Sebaran jenis kelamin pada kelompok vegetarian yang berjumlah 37orang subjek penelitian (53,6%) adalah 20 orang perempuan (54,1%) dan 17 orang (45,9%) laki-laki, sedangkan pada kelompok non-vegetarian yang berjumlah 32 orang subjek penelitian (46,4%) adalah 17 orang perempuan (53,1%) dan 15 orang (46,9%) adalah laki-laki. 2. Rerata indeks massa tubuh kelompok vegetarianadalah 21,09 ± 1,29Kg/m²
lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok non-vegetarian yaitu 20,78 ± 1,41 Kg/m²
3. Kelompok diet vegetarian dengan lama diet vegetarian lebih dari lima tahun merupakan kelompok yang terbanyak yaitu 15 orang (40,6%), diikuti kelompok lama diet 3-5 tahun sebanyak 12 orang (32,4%), 1-2 tahun sebanyak 8 orang (21,6%) dan kurang dari satu tahun sebanyak 2 orang ( 5,4%).
4. Jenis vegetarian yang paling banyak dilakukan adalah diet ovovegan, yaitu sebanyak 21 orang (56,8%), diikuti dengan lactoovovegan 10 orang (27%), vegan 5 orang (13,5%) dan lactovegan sebanyak 1 orang (2,7%).
5. Rerata tekanan darah sistol dan diastol kelompok vegetarian adalah 108,49 ± 8,41 mmHg dan 67,62 ± 9,21 mmHg, lebih tinggi dibandingkan dengan rerata tekanan darah sistol dan diastol kelompok vegetarian yaitu 105,94 ± 10,58 mmHg dan 71,31 ± 7,40 mmHg.
6.2. Saran
Untuk yang melakukan diet vegetarian terutama jenis vegan diharapkan memperhatikan kebutuhan gizinya seperti protein, zat besi, zinc, iodin, kalsium, vitamin D, vitamin B 12 dan asam lemak omega-3 dengan beragam makanan, makanan yang difortifikasi, ataupun dari suplemen.
Untuk yang melakukan diet non-vegetarian diharapkan untuk tetap memperhatikan gaya hidup termasuk asupan, pola makan, dan olah raga yang bertujuan mencegah terjadinya penyakit-penyakit yang berkaitan dengan peningkatan tekanan darah.