”Strategies for Trawl Fisheries By-catch Management (REBYC-II CTI)”
PANDUAN
SHARING DATA DAN INFORMASI TEMATIK PERIKANAN DAN LINGKUNGAN PERAIRAN
UNTUK
PENGELOLAAN PERIKANAN PUKAT HELA (TRAWL) DI PERAIRAN ARAFURA
FIRST EDITION, 2013
ii PERSIAPAN DOKUMEN
Dokumen ini disusun berdasarkan serangkaian pertemuan/ workshop:
1. Kantor KKP lt. 9 (7 Maret 2013): Rapat Pra-workshop
Persiapan awal
2. Workshop on Parameters and Indicator of Habitat to be Expressed in Map of Trawl Fishing Gear Management in Arafura Seas yang diselenggarakan di Hotel Royal, Bogor tanggal 19-22 Maret 2013.
Identifikasi parameter (beserta indikatornya) yang penting bagi pengelolaan perikanan trawl Arafura
3. Hotel Millenium (19 April 2013): Tindak lanjut Workshop
Kesepakatan materi yang memerlukan penelusuran referensi lebih lanjut 4. Bangkok (8-11 Mei 2013): Regional technical WS on data collection – trawl
fisheries management information & data requirements
Lesson learnt kegiatan pemetaan dari negara lain
Identifikasi (potensi) data yang tersedia terkait perikanan trawl Arafura (berdasarkan existing regulations)
5. AP Sorong (17 Juni s.d. 28 Juli 2013): Pelatihan observer on-board
Identifikasi program observer on-board sebagai sumber data & informasi untuk evaluasi pengelolaan trawl Arafura
6. Hotel Lorin Sentul (2 – 5 September 2013):
Kesepakatan akhir format dan cakupan ‘Guidelines’
Serangkaian kegiatan/ workshop tersebut merupakan bagian dari Proyek FAO dengan kode Project symbol: GCP/RAS/269/GFF). Proyek FAO tentang Strategies for trawl; fisheries by-catch management (REBYC-II CTI) GEF bertujuan:
1. Sustainable fisheries resources & healthy marine ecosystem
2. Reduce by-catch, discards & fishing impact on biodiversity and the environment
Sekretariat:
Direktorat Kapal Perikanan dan Alat Penangkap Ikan Jl. Medan Merdeka Timur No. 16, Jakarta Pusat 10110 (Gedung MINA BAHARI 2, Lantai 9)
Telp./Fax: +6221-3520726
E-mail: [email protected]
iii INDONESIA REBYC-II CTI
Project symbol: GCP/RAS/269/GFF
Strategies for Trawl Fisheries By-catch Management National Project Coordinator
Endroyono
National Technical Officer Imron Rosidi
ABSTRAK
Panduan Sharing Data dan Informasi Tematik Perikanan dan Lingkungan Perairan untuk Pengelolaan Perikanan Pukat Hela (Trawl) Di Perairan Arafura dikembangkan atas dasar partisipasi dan kontribusi dari pemangku kepentingan yaitu pelaku usaha, lembaga riset, LSM, akademisi, dan proyek lainnya.
Pedoman ini dirancang untuk memberikan panduan manajemen yang tepat untuk penyusunan peta habitat dan proses pengumpulan data yang baik, dari parameter dan indikator kunci yang dapat menggambarkan habitat, serta langkah-langkah yang diperlukan untuk menjamin kesinambungan penyampaian data dan evaluasi peta habitat untuk kegiatan penangkapan menggunakan trawl di perairan Arafura.
Dengan panduan ini diharapkan ada partisipasi pemangku kepentingan untuk melakukan sharing data dan informasi, guna meningkatkan best practices fishing trawl in Arafura sea. Tentunya panduan ini harus mudah dimengerti, mudah dilaksanakan, setra efektif dalam updating.
Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap
Jakarta, Maret 2013
iv DAFTAR ISI
PERSIAPAN DOKUMEN ... ii
ABSTRAK ... iii
DAFTAR ISI ... iv
RISALAH ... 1
1. LATAR BELAKANG ... 1
2. RUANG LINGKUP, TUJUAN DAN MANFAAT ... 3
2.1 RUANG LINGKUP ... 3
2.2 TUJUAN... 3
2.3 MANFAAT ... 4
2.4 “OUTCOME” ... 4
3. LANDASAN HUKUM ... 4
4. KARAKTERISTIK BY-CATCH, HABITAT KRITIS, HABITAT TARGET SPESIES DAN HABITAT ETP ... 5
4.1 Karakteristik By-catch ... 5
4.2 Karakteristik Discard ... 6
4.3 Karakteristik Habitat Spesies Target ... 7
4.4 Karakteristik Habitat spesies ETP (Penyu) ... 8
4.5 Karakteristik Habitat Kritis untuk operasional trawl ... 8
4.6 Parameter & Indikator Habitat ... 9
5. PENGUMPULAN DATA DAN INFORMASI SERTA EVALUASI DATA ... 9
5.1 Pengumpulan data dan informasi ... 9
5.2 Evaluasi kondisi perikanan dan lingkungan perairan ... 12
6. KOMPILASI PETA TEMATIK MENJADI ATLAS PENGELOLAAN PERIKANAN TRAWL DI ARAFURA (HARD COPY) ... 13
7. RENCANA AKSI SHARING DATA DAN INFORMASI ... 13
7.1 Pelatihan penyiapan dan penyusunan data dan informasi tematik untuk GIS yang dapat diupload (Oktober 2013)... 13
7.2 Kompilasi data dan informasi tematik oleh sekretariat (Oktober-Nopember 2013 ... 13
7.3 Workshop evaluasi kondisi perikanan dan lingkungan perairan (November 2013) ... 13
7.4 Produksi peta dan distribusi (Desember 2013) ... 14
8. Lapiran: Panduan menampilkan data tematik berbasis GIS (koordinat) dari
spread sheet file MS Excel ke InaGeoportal ... 16
1 Panduan Sharing Data dan Informasi Tematik
Perikanan dan Lingkungan Perairan
untuk Pengelolaan Perikanan Pukat Hela (Trawl) di Perairan Arafura RISALAH
Bagian ini memberikan informasi singkat terkait Latar Belakang, Ruang Lingkup, Tujuan dari Buku Panduan ini, serta Manfaat dengan adanya Peta Habitat yang nantinya dihasilkan berdasarkan prinsip-prinsip yang terkandung di dalam Panduan ini.
Kotak-kotak informasi ini nantinya tidak akan menjadi bagian dari Panduan itu sendiri, namun perlu untuk dimasukkan ke dalam dokumen Zero Draft sebagai penjelasan dan klarifikasi
Panduan Sharing Data dan Informasi Tematik Perikanan dan Lingkungan Perairan Penyusunan Peta Habitat untuk Pengelolaan Perikanan Pukat Hela (Trawl) di Perairan Arafura disusun berdasarkan partisipasi dan kontribusi dari pemangku kepentingan yaitu pelaku usaha, lembaga riset, LSM, akademisi dan proyek lainnya.
1. LATAR BELAKANG
1.1 Perikanan Trawl di dunia saat ini memiliki dampak yang sangat besar terhadap ketersediaan stok ikan, degradasi lingkungan dan degradasi keanekaragaman hayati. Hal ini disebabkan alat penangkapan ikan (API) Trawl tidak selektif terhadap by-catch, dan mempunyai dampak negatif terhadap dasar perairan akibat penggunaan dari otter board, tickler chain atau bobbin.
1.2 FAO menginisiasi REBYC-I pada tahun 2002-2008 untuk memperbaiki pengelolaan trawl. REBYC-I dengan nama “Reduction of Environmental Impact from Tropical Shrimp Trawling through the Introduction of By-catch Reduction Technologies and Change of Management”. Kegiatan itu berlanjut untuk periode selanjutnya REBYC-II CTI yang dipengaruhi oleh isu global yaitu coral triangle yang memberi kontribusi terhadap perubahan iklim (climate change).
1.3 Melalui REBYC-I telah dilakukan kegiatan demonstrasi dan pelatihan
pemasangan By-catch Reduction Devices (BRDs) pada trawl, termasuk
Turtle Excluder Device (TED) dan Juvenile and Trash fish Excluder Device
(JTED), dilaksanakan di Sorong, Merauke, Ambon, Tual, Sibolga dan
Tarakan.
2 1.4 Pembelajaran dari REBYC-I di Indonesia :
a. By-catch terdiri dari juvenile dan hewan lain seperti penyu, ikan hiu, ikan pari, dll. Beberapa di antara spesies tersebut masuk ke dalam kategori Endangered, Threatened, and Protected (ETP) species.
b. Penggunaan BRDs mengurangi total hasil tangkapan, tetapi meningkatkan persentase target tangkapan utama (udang).
c. Pada trawl skala industri, by-catch cenderung dibuang (discard).
Sedangkan pada perikanan skala kecil, seluruh by-catch di antaranya dimanfaatkan untuk budidaya ikan dan pakan ternak.
d. Kegiatan REBYC-I berkontribusi nyata terhadap terlepasnya Indonesia dari embargo ekspor udang ke Amerika Serikat pada tahun 2005.
1.5 Laut Arafura merupakan perairan yang dikenal memiliki potensi udang dan ikan demersal yang tinggi yang dipengaruhi oleh karakteristik ekosistemnya yang merupakan habitat dari udang dan juvenile ikan seperti substrat dasar umumnya lumpur atau lumpur berpasir, luasan mangrove yang luas dan kontur perairan yang relatif landai. Dengan kondisi perairan yang mendukung operasi penangkapan ikan dan potensi udang dan ikan demersal yang tinggi, Laut Arafura banyak dioperasikan alat tangkap trawl baik skala kecil maupun industri. Penggunaan trawl ini telah menyebabkan perubahan kondisi lingkungan atau habitat serta menurunnya potensi sumberdaya ikan (overfishing).
1.6 Strategies for trawl fisheries by-catch management (REBYC-II CTI) bertujuan untuk: (1) mewujudkan keberlanjutan pemanfaatan sumberdaya ikan dan terjaganya kesehatan ekosistem laut, (2) pengurangan by-catch, discards, dan dampak operasional trawl di Arafura terhadap keanekaragaman hayati.
1.7 Strategi Indonesia dalam melaksanakan project REBYC-II CTI “Strategies for trawl fisheries by-catch management” adalah: (1) Menerapkan konsep MGT Scheme dalam manajemen perikanan trawl di Arafura, (2) Merekomendasikan Manajemen Perikanan ADAPTIF (terbuka untuk selalu direvisi sesuai dengan perkembangan). Konsep MGT scheme terdiri dari:
Mapping, Gear type selection and TAE management. Mapping bermanfaat mengarahkan kegiatan penangkapan untuk menghindari (Avoidance) area yang ditetapkan dalam manajemen perikanan (area yang berpotensi tertangkapnya by-catch, terganggunya habitat dan ekosistem kritis dan perlindungan keanekaragaman hayati). Gear Type selection bermanfaat untuk memilih teknologi penangkapan terbaik dari teknologi yang ada dimasyarakat yang dapat mengurangi (reduction) dampak terhadap habitat
& lingkungan. Total Allowable Effort Management bermanfaat
memelihara keuntungan dari perikanan trawl dalam pemanfaatan (utilized)
dan keseimbangan akses sumberdaya (Fairness) diantara semua kegiatan
penangkapan.
3 1.8 Penelitian menunjukkan bahwa pelaku penangkapan ikan khususnya nelayan, menyediakan waktu yang sangat banyak untuk melakukan pengamatan sejalan dengan pekerjaanya sebagai nelayan dibandingkan dengan peneliti. Nelayan dapat menjelaskan fenomena alam dan perikanan secara tepat (local knowledge), namun karena keterbatasan pengetahuan mereka (unedukatede) tidak dapat menjelaskan secara ilmiah. Hal ini menjadi tantangan yang sangat besar untuk membangun kerjasama antara pelaku perikanan dan peneliti dalam memperbaiki informasi ilmiah tetang kondisi usaha perikanan dan membangun partisipasi masyarakat dalam memperbaiki manajemen perikanan yang ADAPTIF.
1.9 Pedoman ini digunakan untuk menjelaskan tatacara dalam menerapkan tahapan Mapping dalam MGT scheme dengan sasaran utama untuk menghindari area yang berpotensi tertangkapnya by-catch (avoidance).
Peta disusun dengan cara menetapkan habitat penting (dari siklus hidup) target penangkapan yang telah mengalami gejala overfishing dalam rangka memulihkan stock (to recover overfished stocks).
2. RUANG LINGKUP, TUJUAN DAN MANFAAT 2.1 RUANG LINGKUP
Ruang lingkup dari panduan ini adalah untuk memandu menyusun data dan informasi tematik dalam format yang dapat ditampilkan dalam bentuk data spatial dan temporal pada peta dasar, mulai dari pengumpulan data parameter dan indicator habitat, evaluasi untuk plotting habitat kritis, habitat ETP, habitat target species dari trawl, serta oceanography untuk peningkatan pengelolaan perikanan trawl di perairan Arafura.
2.2 TUJUAN
Tujuan dokumen ini adalah:
a. Panduan untuk mengenali peran parameter dan indikator habitat yang sangat relevan dengan kegiatan penangkapan ikan menggunakan trawl di perairan Arafura,
b. Panduan untuk menghimpun data dan informasi parameter dan indikator habitat (habitat kritis, habitat ETP, habitat dari target penangkapan trawl) sesuai periode relevansi data yang melibatkan pelaku penangkapan, lembaga riset (KKP & Non-KKP), Pemda.
c. Panduan untuk upaya sharing data tematik perikanan dan lingkungan
perairan untuk pengelolaan perikanan trawl di Arafura.
4 2.3 MANFAAT
Manfaat panduan adalah:
a. Pemahaman yang sama mengenai parameter dan indikator habitat perairan,
b. Keseragaman format dan mempermudah penyusunan data dan informasi tematik oleh stake holder,
c. Kemudahan sharing data dan informasi spatial dan temporal 2.4 “OUTCOME”
Peta tematik perikanan dan lingkungan perairan diharapkan:
a. Sebagai pegangan dan petunjuk untuk operasional kapal perikanan dalam rangka menghindari area perairan dan habitat kritis, seperti:
(i) Habitat kritis (perairan berkarang, mangrove, padang lamun dan estuary);
(ii) Habitat target spesies (spawning ground, nursery ground);
(iii) Habitat ETP species (jalur migrasi, nesting, rookery);
b. Sebagai panduan kegiatan operasional API trawl di Arafura untuk beroperasi di luar kawasan lindung (MPA) dan pemberlakuan zonasi
“spatial and/or temporal closure”.
3. LANDASAN HUKUM
Bagian ini membahas dasar peraturan yang telah ada dan dapat dijadikan sebagai referensi dalam hal menghimpun informasi/ data sesuai dengan yang dibutuhkan.
Berdasarkan inventarisasi aturan dalam bagian ini, seharusnya setiap data yang dibutuhkan untuk pembuatan peta habitat dapat dipenuhi (dan telah tersedia) karena telah ada mandat kepada masing-masing institusi untuk menghimpun data-data tersebut.
Bagian ini merupakan tambahan dan merupakan bahan presentasi pada saat rapat Regional technical WS on data collection – trawl fisheries management information & data requirements (Bangkok, 8-11 Mei 2013)
Available data of trawl fishing in Arafura (Based on the existing regulations):
5 4. KARAKTERISTIK BY-CATCH, HABITAT KRITIS, HABITAT TARGET
SPESIES, DAN HABITAT ETP 4.1 Karakteristik By-catch
Bagian ini mencoba mendefinisikan by-catch: spesies apa saja dan/atau ukuran berapa, dll? Diharapkan dapat diperoleh kesepakatan spesies apa (dan/ atau ukuran berapa) yang perlu menjadi prioritas untuk dimonitor.
Best minimum requirements: jumlah spesies yang dimonitor sesedikit mungkin, namun spesies tersebut mewakili/ menggambarkan status/
karakteristik perairan tersebut.
Namun, hingga saat penyusunan zero draft ini belum dicapai kesepakatan.
Sehingga hanya karakteristik by-catch yang saat ini ditulis dalam zero draft ini (demikian halnya dengan International Guidelines on By-catch…, FAO hanya memuat karakteristik ini karena berbedanya definisi by-cath untuk setiap negara)
Available Data (Existing Regulation)
Mapping
(Fishing Activity to Avoid Critical Habitats)
Gear Type Selection (Best Fishing Gear Selectivity)
TAE Management (Manage Fishing Capacity) To improve data
quality & validity "Trust building among NWG members" "Implementation of Int'l bycatch guidline"
"Implementation of IPOA fishing capacity"
PER.18/MEN/2010 Log Book
% Target Species (PI/PU)
Catch Composition
Decline Species
Catch rate per lokasi (disederhanakan dari perusahaan)
% Target Species
% Economic Species
Catch Per Unit Effort
Reduce effort in critical habitat
Productivity (standard value)
1/PERMEN-KP/2013 Observer
% By-Catch % Discard
Length Distribution (species target % species at risks/indicator)
Prediction Nursery Ground)
ETP hotspots (dari WWF)
% Landed
% Discard
Gear Selectivity
Catch Rate every fishing ground
PER.13/MEN/2012 Catch Certificate No. 10/Permen- KP/2013 VMS
PER.07/MEN/2010 SLO
Pattern Fishing Activity per minggu per jenis API & kapal pengangkut at fisheries management area (data pattern dari PSDKP per bulan)
Tracking kapal yang ditempatkan observer
Illegal Fishing
PER.30/MEN/2012 License
PER.02/MEN/2011 jo No. 18/Permen- KP/2013 Fishing Gear Selectivity
Fishing Ground Management (jumlah kapal & jenis API unit & GT)
Pelabuhan pangkalan
Gear selectivity
LKU-LKP (hasil tangkapan)
Fishing capacity
Fish hold capacity
Fairness access to fishing ground
Lembaga Riset dan Akademisi
Oceanography figure
Length Maturity
Seabed and habitat figure
Life-History Triangle of Target, Indicator and ETP species (sedentary, stradding or highly migratory stocks?)
Selectivity of existing gear
Develop gear modification (Towing speed & duration, Head rope, mesh size)
Low cost fishing activity by gear
Efficiency fishing gear
Optimum license
PER.27/MEN/2009 Peta kapal menurut : ukuran GT, jenis API, bahan kapal
Fishing capacity
Central Gov't Revise regulation for more Responsible Fisheries