• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini merupakan bab pembuka yang didalamnya menguraikan tentang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Bab ini merupakan bab pembuka yang didalamnya menguraikan tentang"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

Bab ini merupakan bab pembuka yang didalamnya menguraikan tentang latar belakang penelitian, konteks penelitian, rumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, proses penelitian, dan sistematika penelitian .

1.1 Latar Belakang

Penetapan Peraturan Pemerintah Nomor 71 tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan sebagai pengganti Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 2005 telah mengubah penggunaan basis akuntansi pemerintahan di Indonesia dari cash toward accrual menuju akrual penuh. Hal tersebut membawa konsekuensi bagi entitas pemerintah baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah untuk melaksanakan akuntansi berbasis akrual. Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai bagian dari entitas pemerintah juga harus mengubah akuntansi berbasis cash toward accrual menuju basis akrual penuh.

Dengan penyusunan laporan keuangan berbasis akrual tersebut diharapkan laporan keuangan yang dihasilkan memberi manfaat lebih besar bagi para pemangku kepentingan, baik para pengguna maupun pemeriksa laporan keuangan dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan (KSAP, 2010). Demikian pula akan diperoleh peningkatan kualitas informasi pelaporan keuangan

(2)

pemerintah untuk menghasilkan pengukuran kinerja yang lebih baik, serta memfasilitasi manajemen keuangan dan aset yang lebih transparan dan akuntabel.

Menurut Asian Development Bank dalam makalah berjudul Accrual Budgeting and Accounting in Government and its Relevance for Developing Member Countries (Ichsan, 2013), secara umum terdapat dua model utama dalam penerapan basis akrual pada sistem akuntansi pemerintahan, yaitu big bang dan model bertahap. Selandia Baru yang merupakan pelopor pendekatan big bang mampu membuktikan bahwa basis akrual dapat dilaksanakan dengan waktu yang singkat untuk seluruh unit pemerintahan. Hal tersebut berbeda dengan Amerika Serikat yang menerapkan model pendekatan bertahap. Keuntungan dari pendekatan bertahap ini adalah dapat diketahuinya permasalahan yang mungkin timbul dan cara penyelesaiannya selama masa transisi, basis yang lain masih dapat dilakukan secara pararel untuk mengurangi risiko kegagalan. Dalam hal ini Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta mengambil strategi pendekatan bertahap dalam upaya menerapkan akuntansi berbasis akrual sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 71 tahun 2010.

Berbagai strategi dilakukan oleh Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta, dalam upaya menerapkan akuntansi berbasis akrual. Strategi yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta adalah sebagai berikut:

1. Pada Tahun 2012 telah menyusun kebijakan akuntansi Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta, yang mengatur tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Daerah Berbasis Akrual dalam Peraturan Gubernur DIY.

(3)

2. Secara berkelanjutan melakukan sosialisasi dalam penerapan akuntansi berbasis akrual kepada semua pihak yang terkait baik di lingkup SKPD maupun SKPKD.

3. Membuat pilot project untuk menyusun laporan keuangan tahun 2013 berbasis akrual dengan menunjuk tiga SKPD yaitu Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPPKA), Inspektorat dan Biro Administrasi Perekonomian dan Sumber Daya Alam.

Berdasarkan Laporan Hasil Pemeriksaan BPK RI, Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta berbasis cash toward accrual telah memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dengan paragraf penjelas sejak tahun 2010 dan 2011 serta Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) pada tahun 2012 dan 2013. Hal ini dapat menjadi pondasi yang baik dalam penerapan akuntansi berbasis akrual yang dilakukan. Selain itu Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta juga telah menjalankan startegi penerapan akuntansi berbasis akrual sebelum Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013 tentang Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual pada Pemerintah Daerah yang sebagaimana disebutkan diatas.

Dengan latar belakang tersebut maka penelitian ini mengambil judul:

”KAJIAN PENERAPAN AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL PADA PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.”

(4)

1.2 Konteks Penelitian

Penelitian ini akan mengkaji penerapan akuntansi berbasis akrual yang ditempuh oleh Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta. Kajian yang dilakukan mencakup sisi strategi dan proses penerapan yang ditempuh, prosedur pencatatan dan penyusunan laporan yang dipilih, maupun kesesuaian dengan PP 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan berbasis akrual.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan kondisi yang ada di Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta sebagaimana diuraikan dalam latar belakang di atas, meskipun Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta telah melaksanakan pilot project akuntansi berbasis akrual pada tiga SKPD sejak penyusunan laporan keuangan tahun 2013, namun demikian ditengarai bahwa penerapan akuntansi berbasis akrual di Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta masih belum sepenuhnya sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.

1.4 Pertanyaan Penelitian

Sesuai dengan latar belakang dan perumusan masalah yang ada maka pertanyaan penelitian yang diajukan adalah:

a. Bagaimana strategi dan proses penerapan akuntasi berbasis akrual di Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta?

(5)

b. Bagaimana prosedur pencatatan dan penyusunan laporan keuangan berbasis akrual yang diterapkan di Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta?

c. Bagaimana kesesuaian penerapan akuntansi berbasis akrual di Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta dengan PP 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan?

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan pertanyaan penelitian yang diajukan diatas, penelitian ini bertujuan untuk:

a. Mengkaji strategi dan proses penerapan akuntansi berbasis akrual di Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta.

b. Mengkaji prosedur pencatatan dan penyusunan laporan keuangan berbasis akrual yang diterapkan di Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta.

c. Mengkaji kesesuaian penerapan akuntansi berbasis akrual di Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta dengan PP 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.

1.6 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk:

a. Memberikan masukan bagi pemerintah daerah, khususnya Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta dalam rangka pengambilan kebijakan akuntansi dan pengelolaan keuangan daerah.

(6)

b. Memberikan kontribusi bagi pengembangan ilmu pengetahuan khususnya akuntansi yang dapat dipakai sebagai referensi pihak lain yang berkepentingan dengan masalah yang sama.

1.7 Proses Penelitian

Tahapan-tahapan dalam mempersiapkan penelitian studi kasus meliputi:

a. Menentukan pertanyaan studi kasus.

b. Menentukan tujuan penelitian.

c. Menentukan pondasi teoritikal penelitian studi kasus.

d. Menentukan metode penelitian studi kasus.

e. Menjelaskan temuan dan melakukan analisis.

Tahapan tersebut dapat digambarkan dalam bagan sebagai berikut:

Gambar 1.1

Bagan Proses Penelitian Studi Kasus

Sumber: Panduan Pedoman Umum Penulisan Tesis MAKSI FEB UGM

(7)

1.8 Sistemetika Penelitian

Secara garis besar penelitian ini dibagi ke dalam tujuh bab, dengan sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini merupakan bab pembuka yang didalamnya menguraikan tentang latar belakang, konteks penelitian, rumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, proses penelitian, dan sistematika penelitian.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini membahas mengenai tinjauan literatur yang berkatan dengan reformasi pengelolaan keuangan pemerintah daerah di Indonesia, konsep dasar akuntansi pemerintahan di Indonesia, akuntansi keuangan daerah, akuntansi berbasis akrual, standar akuntansi pemerintahan, dan penelitian sebelumnya mengenai masalah penelitian.

BAB III LATAR BELAKANG KONTEKSTUAL

Bab ini berisi mengenai obyek penelitian dan profil obyek penelitian yang mencakup gambaran umum Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta, SKPD dan SKPKD di lingkungan Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta, Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset, Inspektorat, dan Biro Administrasi Perekonomian dan Sumber Daya Alam.

BAB IV RANCANGAN PENELITIAN

Bab ini meliputi rasionalitas obyek penelitian, metode penelitian, metode pengumpulan data, analisis data, dan validasi data.

(8)

BAB V PEMAPARAN TEMUAN

Bab ini menguraikan pemaparan temuan mengenai strategi dan proses penerapan akuntansi berbasis akrual di Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta, prosedur pencatatan dan penyusunan laporan keuangan berbasis akrual yang diterapkan di Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta, dan kesesuaian penerapan akuntansi berbasis akrual di Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta dengan PP 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.

BAB VI RINGKASAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini merupakan ringkasan dan pembahasan mengenai strategi dan proses penerapan akuntansi berbasis akrual di Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta, prosedur pencatatan dan penyusunan laporan keuangan berbasis akrual yang diterapkan di Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta, dan kesesuaian penerapan akuntansi berbasis akrual di Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta dengan PP 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.

BAB VII SIMPULAN DAN REKOMENDASI

Bab ini berisi kesimpulan atas kajian yang telah dilakukan dan saran sebagai bahan pertimbangan berkaitan dengan penerapan akuntansi berbasis akrual, serta keterbatasan dari penelitan yang dilakukan.

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan pengkajian adalah untuk merancang model Sistem Manajemen Ahli dalam merencanakan pertanian buah-buahan di Jawa Barat.. Model FRUTY95 dirancang dengan menggunakan bahasa

• Lembar ini bertujuan untuk menampilkan informasi tentang detail akurasi per satker, rasio akurasi menurut satker dan sebaran estimasi tidak akurat menurut tanggal... LEMBAR

Sebuah usaha kerjasama dengan Fourth Partner Energy (4PEL) dari India, inisiatif ini merupakan wujud dari komitmen kami untuk mendiversifikasi portofolio bisnis kami, mencapai

Pengujian terbang dilakukan untuk menguji pengiriman paket data dan video streaming dari unit pengiriman menuju stasiun pemantauan.Dari pengujian terbang seperti pada Gambar

Gambar 16, dapat diketahui bahwa pengaruh interaksi nutrisi dan media terhadap berat akar basah menunjukkan tidak berbeda nyata, berat akar basah pada nutrisi

Setelah alat sistem keamanan kendaraan mendapatkan data koordinat posisi, maka untuk menampilkan nya di layar ponsel/android (menggunakan fungsi if) cukup dengan mengirim

Struktur pasar monopolistik terjadi manakala jumlah produsen atau penjual banyak dengan produk yang serupa/sejenis, namun di mana konsumen produk tersebut

Modul ini dikembangkan dengan tujuan agar mahasiswa mengerti, memahami masalah Penggunaan Obat yang Rasional ( POR ); memahami dan berkemampuan cara mengidentifikasi masalah POR;