• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS STRUKTUR KALIMAT PADA SURAT PEMBACA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "ANALISIS STRUKTUR KALIMAT PADA SURAT PEMBACA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH SKRIPSI"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS STRUKTUR KALIMAT PADA SURAT PEMBACA DI HARIAN KOMPAS DAN IMPLIKASINYA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH

SKRIPSI

Disusun Oleh : ADE NURUL ROSYIDA

0801055004

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA JAKARTA

2012

(2)

ANALISIS STRUKTUR KALIMAT PADA SURAT PEMBACA DI HARIAN KOMPAS DAN IMPLIKASINYA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH

Analysis Of Sentence Structure In The Daily Mail Readers Compass And Implications In Indonesian Language Learning School

Ade Nurul Rosyida 0801055004

Program Studi Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah PROF. DR. HAMKA

ABSTRAK

ADE NURUL ROSYIDA. NIM: 0801055004. Analisis Struktur Kalimat pada Surat Pembaca di Harian Kompas dan Implikasinya Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah.

Skripsi. Jakarta: FKIP Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka, 2012.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan struktur kalimat yang paling sering digunakan pada surat pembaca di Harian Kompas edisi bulan Mei sampai Juli 2012 dan implikasinya bagi pembelajaran bahasa Indonesia. Objek penelitian ini adalah surat pembaca yang terdapat di Harian Kompas edisi bulan Mei terhitung mulai tanggal 16 Mei 2012 sampai bulan Juli tanggal 17 Juli 2012. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik analisis isi. Metode kualitatif menggambarkan penggunaan struktur kalimat yang sering digunakan pada surat pembaca di Harian Kompas edisi bulan Mei tanggal 16 Mei 2012 sampai dengan bulan Juli tanggal 17 Juli 2012. Cara pengambilan surat pembaca yaitu dengan menggunting semua surat pembaca yang ada pada tiap bulan tersebut.

Peneliti mengambil secara acak surat pembaca dari tiap bulannya dan jumlah surat pembaca yang akan diteliti sebanyak 10 surat pembaca.

Hasil analisis ini menunjukkan bahwa dalam 10 surat pembaca yang dianalisis terdapat 116 kalimat yang masing-masing memiliki pola struktur kalimat sendiri. Ditemukan

(3)

struktur kalimat dengan pola kalimat tunggal (dasar) sebanyak 73 kalimat (84,68%), struktur kalimat dengan pola kalimat majemuk setara sebanyak 13 kalimat (15,08%), struktur kalimat dengan pola kalimat majemuk bertingkat sebanyak 19 kalimat (22,04%), struktur kalimat dengan pola kalimat majemuk campuran sebanyak 6 kalimat (6,96%), struktur kalimat yang bukan termasuk kedalam kalimat tunggal, kalimat majemuk setara, kalimat majemuk bertingkat, dan kalimat majemuk campuran sebanyak 5 kalimat (5,8%). Dengan demikian, dari hasil masing-masing struktur kalimat di atas, yang paling banyak dan sering ditemukan dalam kalimat pada surat pembaca adalah kalimat tunggal, sebanyak 73 kalimat (84,68%).

Hal ini menunjukkan bahwa kalimat tunggal merupakan dasar dari semua kalimat. Kalimat tunggal merupakan bentuk dasar dan paling sederhana dalam sebuah kalimat. Kalimat tunggal hanya terdiri dari SPO/ket/pel, dikarenakan bentuk kalimat tunggal itu sederhana, maka dari itu masyarakat mudah memahami, karena mudah memahami itulah jadi mudah dan sering digunakan. Itulah mengapa kalimat tunggal sering muncul dalam surat pembaca.

ABSTRACT

ADE NURUL ROSYIDA. NIM: 0801055004. Analysis of Sentence Structure in the Daily Mail Readers Compass and Implications In Indonesian Language Learning School. Thesis.

London: University of Muhammadiyah Prof. FKIP. Dr. Hamka, 2012.

This study aims to determine the use of the sentence structure is most often used in letters to the Kompas newspaper edition in May to July 2012 and the implications for learning Indonesian. Object of this study is that there is a reader's letter in May edition of Kompas Daily commencing May 16, 2012 until July on July 17, 2012. This study uses descriptive qualitative content analysis techniques. Describe the use of qualitative methods are frequently used sentence structures in the letters to the May edition of Kompas dated May 16, 2012 until July 17 th July 2012. How to capture a reader's letter that is by cutting out all the letters to the editor that comes with every month. Researchers took random letters from readers every month and the number of letters to the editor that will be examined as many as 10 letters to the editor.

The results of this analysis showed that in 10 letters to the editor that were analyzed contained 116 sentences, each of which has its own pattern of sentence structure. Found sentence structure with a single sentence patterns (basic) sentence as many as 73 (84.68%), the structure of sentences with equivalent sentences pattern sentences were 13 (15.08%), the structure of sentences with compound sentence patterns rise as much as 19 sentences (22,

(4)

04%), sentence structure with mixed compound sentence patterns sentence as 6 (6.96%), sentence structure which is not included into a single sentence, compound sentence is equivalent, terraced compound sentence, and sentences mix as much as 5 sentences (5.8% ).

Thus, the results of each of the above sentence structure, the most widely and commonly found in the phrase in letters to the editor is a single sentence, as many as 73 sentences (84.68%). This suggests that single sentence is the basis of all sentences. Single sentence is the basic and simplest form in a sentence. Single sentence consisting only of SPO / ket / mop, because it is a simple form of a single sentence, and therefore the easier to understand, because it is easy to understand why so easily and frequently used. That is why a single sentence often appears in the letters to the editor

1. Pendahuluan

Bahasa merupakan alat untuk berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari antarmanusia. Manusia tanpa bahasa akan mengalami kesulitan dalam berhubungan dan berkomunikasi. Kesulitan dalam berhubungan dan berkomunikasi juga sesuai dengan tujuan pengajaran bahasa Indonesia yang menyatakan bahwa dengan bahasa seseorang mampu berinteraksi dan menjalin hubungan dengan orang lain, baik secara lisan maupun tertulis, dengan berbagai keperluan.

Salah satu cara agar seseorang mampu berinteraksi dan berkomunikasi secara tertulis, diantaranya dengan membuat surat. Dalam pembuatan surat, surat itu harus dapat menyampaikan atau mengungkapkan gagasan atau pikiran penulis kepada pembaca. Surat yang akan diteliti merupakan surat pembaca yang dimuat di Harian Kompas. Biasanya surat yang dibuat merupakan pendapat, komentar, protes, kritik, pujian, maupun simpati tentang suatu hal dan ada juga yang merupakan informasi bagi pembaca. Oleh karena itu, agar pembaca dapat

memahami isi surat, maka surat yang dibuat selain komunikatif, juga harus sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang benar. Kaidah bahasa Indonesia meliputi : struktur (tata bahasa), ejaan, dan pilihan kata.

Dalam penulisan surat, struktur kalimat menyangkut unsur fungsional yang dibedakan atas unsur inti dan unsur tambahan. Unsur inti sebuah kalimat adalah subjek dan predikat, sedangkan unsur tambahan sebuah kalimat adalah objek, pelengkap dan keterangan. Fungsi-fungsi subjek, predikat, objek, pelengkap, dan keterangan (S, P, O, Pel, Ket) harus berada pada posisi yang benar karena jika fungsi-fungsi kalimat S, P, O, Pel, Ket tidak berada pada posisi yang benar, maka dapat menimbulkan kekacauan

(5)

pengertian. Setiap kalimat mempunyai persyaratan tertentu, sesuai dengan jenis kalimat, misalnya kalimat transitif yang mempunyai persyaratan-persyaratan minimal subjek, predikat, dan objek (SPO). Sedangkan kalimat intransitif mempunyai persyaratan minimal subjek dan predikat (SP). Apabila salah satu persyaratan minimal suatu jenis kalimat tidak terpenuhi, maka kalimat tersebut tidak normatif. Tidak normatif berarti tidak memenuhi persyaratan struktural karena akan membuat pembaca sulit untuk menangkap informasi yang disampaikan.

Saat ini, penggunaan bahasa Indonesia di surat kabar sudah cukup baik, khususnya dalam surat pembaca yang terdapat di Harian Kompas. Penggunaan kaidah bahasa Indonesia yang baik disebabkan oleh meningkatnya pemahaman masyarakat tentang kaidah bahasa Indonesia. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia, struktur kalimat merupakan pembahasan mengenai kebahasaan. Struktur kalimat dalam pembelajaran bahasa Indonesia menyangkut pemahaman dan menentukan fungsi unsur- unsur kalimat yang terdiri dari fungsi subjek, fungsi predikat, fungsi objek, dan fungsi keterangan. Dalam pembelajaran kebahasaan, terutama struktur kalimat, masih dirasakan kurang menarik karena guru hanya memberikan contoh-contoh yang sudah ada tanpa mencari dari sumber lain, misalnya dari surat kabar atau majalah.

2. Tinjauan Pustaka a. Hakikat Kalimat

Kalimat merupakan satuan dasar wacana. Artinya, wacana hanya akan terbentuk jika ada dua kalimat atau lebih yang letaknya berurutan dan berdasarkan kaidah kewacanaan. Menurut Hasan Alwi, dkk., kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tulisan, yang mengungkapkan pikiran yang utuh. Dalam wujud lisan, kalimat diucapkan dengan suara naik turun dan keras lembut, disela jeda dan diakhiri dengan intonasi akhir yang diikuti dengan kesenyapan yang mencegah terjadinya perpaduan atau asimilasi bunyi. Dalam wujud tulisan kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik (.), tanda tanya (?), atau tanda seru (!) sementara itu didalamnya disertakan pula berbagai tanda baca, seperti koma (,), titik dua (:), tanda pisah (-), dan spasi.

b. Hakikat Struktur Kalimat

Menurut Kusno Budi Santoso, kalimat adalah gugusan kata berstruktur, yang mengandung makna secara lengkap. Kalimat harus selalu diikat oleh suatu struktur

(6)

dan menimbulkan pengertian yang lengkap. Berstruktur artinya, bahwa suatu struktur kalimat dibentuk oleh kata-kata atau kelompok-kelompok kata yang diletakkan atau diatur berdasarkan fungsi dan arti yang didudukinya, sedangkan kalimat menimbulkan pengertian yang lengkap, artinya bahwa setiap kalimat harus mampu menyampaikan pikiran atau gagasan secara lengkap kepada pembacanya.

Kalimat selalu memiliki struktur atau bentuk yang jelas. Struktur itu sendiri merupakan peristiwa tetap yang selalu di patuhi oleh anggota masyarakat bahasa itu dan sesuai dengan kaidah atau hukum tata bahasa yang terdapat di dalamnya.

Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa struktur kalimat adalah susunan kata-kata atau kelompok-kelompok kata yang minimal harus memiliki fungsi subjek dan predikat, yang diletakkan atau diatur berdasarkan fungsi dan arti yang didudukinya.

c. Hakikat Surat Pembaca

Menurut Kurniawan Junaedhie dalam bukunya Ensiklopedia Pers Indonesia;

Surat pembaca adalah rubrik atau halaman khusus dalam penerbitan pers yang disediakan bagi pembaca untuk mengeluarkan pendapat, komentar, protes, kritik, pujian, maupun simpati tentang suatu hal. Surat-surat yang dipublikasikan dipilih berdasarkan pertimbangan redaksi penerbitan pers yang bersangkutan. Antara lain, harus informatif, menyangkut kepentingan umum, dan bila memberi kritik harus konstruktif, dan memberi jalan keluar. Jika menurut pertimbangan redaktur isi surat dianggap membahayakan keselamatan si penulis surat, maka nama dan alamat penulis dirahasiakan, biasanya disertai kalimat, “nama dan alamat diketahui redaksi”. Meskipun demikian, redaktur juga harus mempertimbangkan permintaan penulis surat untuk tidak dicantumkan jati dirinya. Hal ini dilindungi Kode Etik Jurnalistik tentang berita. Pada prakteknya, penerbitan pers meminta penulis surat agar melampirkan fotokopi KTP atau SIM, dan surat-surat yang dimuat tidak dapat honorarium.

3. Metodologi Penelitian

Penelitian ini tidak terikat dengan tempat. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik analisis isi. Metode kualitatif menggambarkan penggunaan struktur kalimat yang sering digunakan pada surat pembaca di Harian

(7)

Kompas edisi bulan Mei tanggal 16 Mei 2012 sampai dengan bulan Juli tanggal 17 Juli 2012.

Objek penelitian ini adalah surat pembaca yang terdapat di Harian Kompas edisi bulan Mei terhitung mulai tanggal 16 Mei 2012 sampai bulan Juli tanggal 17 Juli 2012.

Cara pengambilan surat pembaca yaitu dengan menggunting semua surat pembaca yang ada pada tiap bulan tersebut. Peneliti mengambil secara acak surat pembaca dari tiap bulannya dan jumlah surat pembaca yang akan diteliti sebanyak 10 surat pembaca.

4. Hasil Penilitian dan Pembahasan Hasil Penelitian

Data penelitian ini berupa data teknik struktur kalimat pada 10 surat pembaca yang terdiri dari 116 kalimat dan data ini disajikan dalam tabel sebagai berikut :

No Surat Pembaca

Jumlah Kalimat

Struktur Kalimat

1 2 3 4 5

1 1 13 6 1 4 - 2

2 2 14 8 2 4 - -

3 3 6 3 1 1 1 -

4 4 14 11 1 2 - -

5 5 13 5 4 4 - -

6 6 8 4 - 1 3 -

7 7 11 10 - - 1 -

8 8 6 4 - 1 - 1

9 9 10 7 1 1 1 -

10 10 21 15 3 1 - 2

Jumlah 116 73 13 19 6 5

Persentase 84,68% 15,08% 22,04% 6,96% 5,8%

Keterangan :

1 : Kalimat Tunggal 4 : Kalimat Majemuk Campuran 2 : Kalimat Majemuk Setara 5 : Bukan Termasuk Kalimat 3 : Kalimat Majemuk Bertingkat

(8)

Berdasarkan tabel di atas, dapat diperoleh informasi bahwa surat pembaca yang dianalisis berjumlah 10 surat pembaca, memiliki kalimat sebanyak 116 kalimat. Dari 116 kalimat surat pembaca tersebut terdapat struktur kalimat yang akan dijelaskan secara rinci, yaitu: (1) kalimat tunggal; (2) kalimat majemuk setara; (3) kalimat majemuk bertingkat; (4) kalimat majemuk campuran; (5) bukan termasuk kalimat.

Kalimat selalu memiliki bentuk atau struktur yang jelas, struktur itu sendiri merupakan peristiwa tetap yang selalu dipatuhi oleh anggota masyarakat suatu bahasa, yang sesuai dengan kaidah tata bahasa yang terdapat didalamnya. Setiap penyimpangan kaidah bahasa, akan menimbulkan berbagai bentuk kekacauan bahasa.

a. Kalimat Tunggal

Hasil dari penelitian 10 surat pembaca yang memiliki 116 kalimat, ditemukan struktur kalimat dengan pola kalimat tunggal (dasar) sebanyak 73 kalimat (84,68%).

Dibawah ini akan dijelaskan beberapa analisis dengan menggunakan pola kalimat tunggal (dasar), contoh :

 Struktur kalimat tunggal dengan pola (S-P) pada surat pembaca nomor 3 kalimat pertama :

Bendera Merah Putih adalah lambang negara Indonesia.

S P

Kalimat berjenis kalimat tunggal, karena kalimat diatas hanya memiliki satu klausa yang berpola (S-P).

b. Kalimat Majemuk Setara

Hasil dari penelitian 10 surat pembaca yang memiliki 116 kalimat, ditemukan struktur kalimat dengan pola kalimat majemuk setara sebanyak 13 kalimat (15,08%). Dibawah ini akan dijelaskan beberapa analisis dengan menggunakan pola kalimat majemuk setara. Contoh :

 Pada surat pembaca nomor 5 kalimat ke-12 :

Saya kurang mengerti informasi tentang gratis telepon dan

S P O konj

sebagai pengguna saya merasa dirugikan O S P

(9)

Kalimat diatas merupakan kalimat majemuk setara, karena kalimat tersebut memiliki dua klausa yang kedudukannya sama. Dua klausa ini dihubungkan dengan konjungsi dan.

c. Kalimat Majemuk Bertingkat

Hasil dari penelitian 10 surat pembaca yang memiliki 116 kalimat, ditemukan struktur kalimat dengan pola kalimat majemuk bertingkat sebanyak 19 kalimat (22,04%). Dibawah ini akan dijelaskan beberapa analisis dengan menggunakan pola kalimat majemuk bertingkat. Contoh :

 Pada surat pembaca pertama kalimat ke-3 :

Klausa 1

Namun, saya merasa kecewa atas pelayanan mereka, yang sejak -

Konj S P O Ket. -

-Oktober 2011 sampai Januari 2012, -waktu

Klausa 2

Lantaran penyelenggaraan administrasinya kacau-balau sehingga

P O Ket. Keadaan konj

merugikan saya sebagai nasabah.

P O pelengkap

Kalimat berjenis kalimat majemuk bertingkat, karena kalimat tersebut terdiri dari 2 klausa yang memiliki kedudukan yang tidak sama (subordinatif). Klausa 1 sebagai klausa atasan (induk kalimat), klausa 2 sebagai klausa bawahan (anak kalimat).

d. Kalimat Majemuk Campuran

Hasil dari penelitian 10 surat pembaca yang memiliki 116 kalimat, ditemukan struktur kalimat dengan pola kalimat majemuk campuran sebanyak 6 kalimat (6,96%). Dibawah ini akan dijelaskan beberapa analisis dengan menggunakan pola kalimat majemuk campuran. Contoh :

 Pada surat pembaca nomor 6 kalimat ke-7 : Klausa 1

Padahal, para orang tua sebelumnya sudah bernegosiasi dengan kepala-

Pel S P O

(10)

Klausa 2

-sekolah bahwa ijazah tidak masalah ditahan selama penyelesaian-

Konj S P pel

Klausa 3

-uang belum terjadi, tetapi pengumuman hasil ujian tidak ditahan

Konj O P

Klausa 4

karena itu hak siswa/siswi yang sudah melakukan kewajiban mengikuti UN.

Konj S P

Kalimat berjenis kalimat majemuk campuran, karena kalimat tersebut terdiri dari 4 klausa, yang terdiri dari gabungan antara kalimat majemuk setara (koordinatif) dan majemuk bertingkat (subordinatif). Klausa 1 dan klausa 2 memiliki kedudukan yang sama (koordinatif), ditandai dengan konjungsi koordinatif bahwa (konjungsi penjelasan). Klausa 3 kedudukannya berbeda dengan klausa 1 dan klausa 2, klausa 3 ditandai dengan konjungsi subordinatif tetapi (konjungsi pertentangan). Sedangkan klausa 3 dan klausa 4 masih ada kaitannya dengan klausa 1 dan klausa 2 yang ditandai dengan konjungsi koordiinatif karena itu, yang merupakan konjungsi penyimpulan dari klausa 1, klausa 2 dan klausa 3.

e. Bukan Termasuk Kalimat

Hasil analisis dari 10 surat pembaca yang memiliki 116 kalimat, ditemukan struktur kalimat yang bukan termasuk kedalam kalimat tunggal, kalimat majemuk setara, kalimat majemuk bertingkat, dan kalimat majemuk campuran sebanyak 5 kalimat (5,8%). Dibawah ini akan dijelaskan beberapa analisis yang bukan termasuk kalimat. Contoh :

 Pada surat pembaca 8 kalimat ke-3 :

Dengan ini kami sampaikan bahwa meningkatnya standar keamanan yang tinggi di seluruh dunia, kami telah menginstruksikan beberapa jenis pemeriksaan secara acak pada setiap titik masuk lingkungan hotel kami.

Ada 5 kalimat yang bukan termasuk kalimat (kalimat yang tidak mempunyai struktur), karena kalimat tersebut tidak menggunakan struktur baku kalimat dalam

(11)

tata bahasa Indonesia yang terbagi dalam kalimat tunggal, kalimat majemuk setara, kalimat majemuk bertingkat, dan kalimat majemuk campuran. Karena ketiga kalimat tersebut tidak menggunakan satupun struktur kalimat dalam tata bahasa Indonesia, maka kalimat tersebut dikategorikan sebagai kalimat yang tanpa struktur atau kalimat tak sempurna.

Pembahasan

Berdasarkan hasil analisis data struktur kalimat pada surat pembaca di Harian Kompas edisi bulan Mei sampai Juli 2012, dari 10 surat pembaca yang memiliki 116 kalimat teranalisis. Ditemukan struktur kalimat tunggal sebanyak 73 kalimat (84,68%), struktur kalimat majemuk setara sebanyak 13 kalimat (15,08%), struktur kalimat majemuk bertingkat sebanyak 19 kalimat (22,04%), struktur kalimat majemuk campuran sebanyak 6 kalimat (6,96%) dan bukan termasuk keempat struktur kalimat tersebut sebanyak 5 kalimat (5,8%).

Dari hasil masing-masing struktur kalimat diatas, yang paling banyak dan sering ditemukan dalam kalimat pada surat pembaca adalah kalimat tunggal, sebanyak 73 kalimat (84,68%). Hal ini menunjukkan bahwa kalimat tunggal merupakan dasar dari semua kalimat. Kalimat tunggal merupakan bentuk dasar dan paling sederhana dalam sebuah kalimat. Kalimat tunggal hanya terdiri dari SPO/ket/pel, dikarenakan bentuk kalimat tunggal itu sederhana, maka dari itu masyarakat mudah memahami, karena mudah memahami itulah jadi mudah dan sering digunakan. Itulah mengapa kalimat tunggal sering muncul di surat pembaca.

5. Simpulan, Implikasi dan Saran Simpulan

Berdasarkan hasil data tentang analisis struktur kalimat pada surat pembaca di Harian Kompas edisi bulan Mei tanggal 16 Mei 2012 sampai bulan Juli tanggal 17 Juli 2012 yang telah diuraikan pada bab IV, maka dapat diambil simpulan sebagai berikut :

a) Dari 10 surat pembaca yang dianalisis, terdapat 116 kalimat dari keseluruhan surat pembaca.

b) Ditemukan struktur kalimat dengan pola kalimat tunggal (dasar) sebanyak 73 kalimat (84,68%).

(12)

c) Ditemukan struktur kalimat dengan pola kalimat majemuk setara sebanyak 13 kalimat (15,08%).

d) Ditemukan struktur kalimat dengan pola kalimat majemuk bertingkat sebanyak 19 kalimat (22,04%).

e) Ditemukan struktur kalimat dengan pola kalimat majemuk campuran sebanyak 6 kalimat (6,96%).

f) Ditemukan struktur kalimat yang bukan termasuk kedalam kalimat tunggal, kalimat majemuk setara, kalimat majemuk bertingkat, dan kalimat majemuk campuran sebanyak 5 kalimat (5,8%).

Dari hasil masing-masing struktur kalimat di atas, yang paling banyak dan sering ditemukan dalam kalimat pada surat pembaca adalah kalimat tunggal, sebanyak 73 kalimat (84,68%). Hal ini menunjukkan bahwa kalimat tunggal merupakan dasar dari semua kalimat. Kalimat tunggal merupakan bentuk dasar dan paling sederhana dalam sebuah kalimat. Kalimat tunggal hanya terdiri dari SPO/ket/pel, dikarenakan bentuk kalimat tunggal itu sederhana, maka dari itu masyarakat mudah memahami, karena mudah memahami itulah jadi mudah dan sering digunakan. Itulah mengapa kalimat tunggal sering muncul dalam surat pembaca.

Implikasi

Berdasarkan hasil analisis dan simpulan struktur kalimat yang ada, maka dapat diimplikasikan bagi guru dan siswa sebagai berikut :

a) Guru

Guru hendaknya lebih meningkatkan pengajaran, terutama dalam pengajaran struktur kalimat. Guru dapat melatih siswa dalam membuat karangan, seperti cerpen, pidato, atau surat, yang sesuai dengan struktur kalimat. Dalam memberikan latihan-latihan tersebut, guru dapat menggunakan media cetak sebagai sumber belajar siswa. Misalnya siswa diminta menemukan sebuah kalimat, termasuk kedalam jenis kalimat apa kalimat tersebut dari segi struktur kalimat yang ada pada media cetak dan menggolongkannya di papan tulis, kemudian bersama-sama membahasnya dengan guru. Selain itu, guru tidak hanya mengajarkan teori struktur kalimat, tetapi juga menerapkannya secara tepat dalam kalimat, sehingga siswa menjadi cakap dalam berbahasa Indonesia.

(13)

b) Siswa

Siswa dapat menelaah kalimat-kalimat surat pembaca dari struktur kalimat.

Surat pembaca dalam pengajaran kebahasaan lebih mudah dipahami karena dihadapkan langsung pada contoh-contoh struktur kalimat yang terdapat pada surat pembaca. Selain itu, siswa dapat juga saling memeriksa hasil karangan temannya dari segi struktur kalimat. Misalnya, siswa diminta membuat sebuah surat, lalu salah satu siswa diminta menuliskan kalimat surat tersebut di papan tulis, sedangkan siswa yang lain memerhatikan dan mendiskusikan bersama.

Setelah itu, guru menjelaskan tentang struktur kalimat, seperti jenis struktur kalimat yang sedang dibahas. Dengan demikian, siswa menjadi bertambah pengetahuan dan pengalamannya dalam menggunakan struktur kalimat dalam tata bahasa baku bahasa Indonesia.

Saran

Berdasarkan simpulan dan implikasi diatas, maka dapat dikemukakan beberapa saran sebagai berikut :

a) Guru harus dapat meningkatkan latihan-latihan kepada siswanya, seperti membuat kalimat dalam surat dari segi struktur kalimatnya.

b) Guru harus dapat menjadikan surat pembaca di media cetak sebagai sumber belajar siswa, sehingga pengetahuan siswa akan lebih luas dan tidak terpaku pada contoh yang disajikan guru dan buku sumber.

c) Guru harus dapat mengajarkan siswa tentang teori struktur kalimat dalam tata bahasa baku bahasa Indonesia sehingga wawasan siswa terhadap struktur kalimat di media cetak menjadi kritis.

d) Bagi siswa, hendaknya siswa banyak berlatih membuat kalimat dengan pola terstruktur yang baik dengan cara menulis surat atau artikel, cerpen, pidato, esai dan lain sebagainya.

e) Bagi sekolah, hendaknya memperbanyak buku referensi di perpustakaan sekolah agar siswa dapat menambah wawasan dan memahami betul tentang pola struktur kalimat apabila diberikan tugas oleh guru bidang studi.

(14)

Daftar Pustaka

Alwi, Hasan dkk. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka, 2003.

Chaer, Abdul. Linguistik Umum. Jakarta : Rineka Cipta, 2007.

Junaedhie, kurniawan. Ensiklopedi Pers Indonesia. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Umum, 1991.

Musliech, Mansur. Garis-garis Besar Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Malang:

Yayasan Asih Asah Asuh, 1990.

Mustakim. Membina Kemampuan Berbahasa: Panduan Kearah Kemahiran Berbahasa.

Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 1999.

Parera, Jos Daniel. Linguistik Edukasional. Jakarta: Erlangga, 1997.

Razak, Abdul. Kalimat Efektif. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Umum, 1992.

Ramlan, M. Sintaksis. Yogyakarta: CV. Karyono, 1987.

Santoso, Kusno Budi. Problematika Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta, 1990.

Referensi

Dokumen terkait

Memberitahukan kepada masyarakat kota Blora, bahwa Mustika Raya sebagai modern store terlengkap (produknya), terdepan (fasilitas serta layanannya), terjangkau (harga

Buku ini berisi informasi mengenai kode wilayah administrasi, jumlah dan nama Kecamatan, jumlah dan nama Desa/Kelurahan serta Pedukuhan, luas wilayah dan jumlah penduduk

4.11 Jumlah Siswa yang Memiliki Sikap Positif dan Negatif Pada Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Pada Indikator Sikap Terhadap Kelas Science 4.12 Analisis Perolehan

proses pengomposan dilakukan dengan metode anaerob dengan penambahan aktivator EM4 dan Bulking Agent, dari penelitian ini ingin diketaui pengaruh penggunaan EM4 dan Bulking

Dalam Kalimat tuturan yang disampaikan oleh penutur berupa kalimat pernyataan yang secara tidak langsung memberi efek kepada mitra tutur untuk melakukan tindakan

Adapun sumber data dalam penelitian ini adalah subjek dari mana data dapat.. diperoleh, dengan kata lain sumber data dalam penelitian ini

Dilarang memperbanyak karya tulis ini dalam bentuk dan cara apapun tanpa ijin tertulis

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa pemberian polisakarida yang diekstrak dari alga pada ikan nila memberi pengaruh yang nyata terhadap