• Tidak ada hasil yang ditemukan

5 Kesalahan Fatal saat Memilih Jurusan. Give me six hours to chop down a tree, and I will spend the first four sharpening the axe ~Abraham Lincoln~

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "5 Kesalahan Fatal saat Memilih Jurusan. Give me six hours to chop down a tree, and I will spend the first four sharpening the axe ~Abraham Lincoln~"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

Hak cipta dilindungi undang-undang

Perhatian:

Hanya untuk penggunaan pribadi. Dilarang

keras membagikan, memperjualbelikan,

mengubah dan memperbanyak/mengurangi isi

buku, tanpa seizin penulis!

(2)
(3)

5 Kesalahan Fatal saat

Memilih Jurusan

Give me six hours to chop down a tree, and I will spend the first four sharpening the axe

(4)

T

ahukah kamu? Dari survei terbaru yang dilakukan di Inggris, yang disampaikan di Konferensi Nasional di Edinburgh15,

Faktor utama yang menyebabkan mahasiswa gagal melanjutkan studi salah satunya adalah ‘salah

jurusan’

11% dari mahasiswa tak melanjutkan studinya ketahun kedua

Mahasiswa yang tidak mengetahui atau sedikit mengetahui info tentang jurusan yang dipilih memiliki keinginan dua kali lipat lebih besar untuk DO dibanding yang sudah mengetahui. ^^

Ngeri kan faktanya teman-teman? Karena penting banget dalam hal memilih jurusan, saya saranin temen-temen pertimbangkan matang-matang jurusan dan kampus yang akan temen-temen bidik. Cari info dari internet, dari senior, kalau perlu college visit, dan jangan ragu bertanya sama alumninya. Istikhoroh (minta petunjuk-Nya) jangan putus. Kalo bahasa saya mah istikhoroh yang radikal (red: yang pol-polan). Nah berikut ini saya kasih tips DONTS (jangan/tidak boleh dilakukan) buat kalian jika memilih jurusan. Ini

(5)

berdasarkan pengelaman lho dan saya perhatiin sering terulang terus setiap tahunnya. Nah mudah-mudahan kalau kalian baca ini kesalahan ini ngga kalian lakukan ya. Amiin.

1. Ikut-Ikutan

Namanya berteman, sedikit atau banyak hal-hal yang dilakukan teman kita akan kita tiru baik secara sadar ataupun tidak sadar. Coba bayangin, mulai dari kata-kata, baju, fashion, hobi, merk gadget, jajanan waktu istirahat, cemilan, bahkan sekedar sabun mandi dan sabun muka kadang-kadang kita jadi ‘ikut-ikutan’ gara-gara teman kita. Yang paling sedih tentu ketika kita ngefans sama seseorang dan kita ceritain sama temen kita, terus ternyata temen kita juga akhirnya jadi ‘ikut-ikutan’ ngefans sama si doi. Dan ternyata, yang dapet adalah temen kita. Haduh itu tuh sakitnya tuh disini (baca: di lubuk hati yang paling dalam). -_-

Harus diakui dalam pergaulan kita, secara ngga sadar, kita tuh selama ini sering terbawa perilaku baik dan buruknya temen kita. Kebaikan temen kita, misalnya dia orangnya baik hati, suka menolong, peduli sesama,

(6)

dan rajin menabung kadang-kadang sedikit atau banyak menular ke kita (kecuali rajin menabung). Begitu juga sebaliknya, kadang sifat buruk temen kita juga suka nular ke kita juga secara ngga sadar. Oleh karena itu, kita disarankan untuk memilih teman yang baik-baik agar kebaikannya banyak menular ke kita. Perumpamaan teman yang baik dan teman yang kurang baik tuh seperti ini:

“Perumpamaan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi, atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu, dan kalaupun tidak engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap.” (Hadist)

(7)

Contoh penjual minyak wangi, Sumber: perfumery.com.au Termasuk, yang ngga bisa dipungkiri adalah ‘ikut-ikutan’ teman dalam memilih jurusan. Nah ikut-ikutan yang ini bisa bermanfaat banget, tapi juga bisa berdampak negatif lho buat kita.

Contoh sederhananya, ketika temen deket kita misalnya namanya Budi yang punya hobi gambar dan punya imajinasi ruang yang bagus berencana memilih jurusan arsitek desain interior. Kita ikut-ikutan si Budi memilih jurusan arsitek desain interior hanya karena nilai kita memenuhi passing grade waktu ikut try out tanpa

mempelajari jurusan tersebut lebih jauh. Udah gitu kita

(8)

suka main-main perasaan gitu. Psikologis lah bahasa kerennya (Duh, jangan berfikir macam-macam).

Singkat cerita kita diterima di jurusan arsitek desain interior. Namun, ternyata kita ngga suka gambar dan bawaannya ‘mentok’ terus kalau memvisualisasikan ruang. Tentu setelah kita mengikuti studi di jurusan arsitek desain interior kita akan menemui banyak masalah kedepannya karena kesalahan kita diawal yang ngga menggali informasi banyak. Hanya ikut-ikutan temen to’? Mungkin kita bisa lebih enjoy kuliah di jurusan yang suka main perasaan. Psikologi maksudnya. ^^ Nah, ini merupakan salah satu contoh ikut-ikutan temen dalam memilih jurusan yang bisa berdampak negatif buat kita. Jadi, pastikan temen-temen pelajari info selengkap-lengkapnya tentang jurusan yang temen-temen bidik sebelum memilih nanti ya.

Yang kedua, ikut-ikutan orangtua untuk masuk ke jurusan tertentu padahal sebenarnya kamu memiliki minat, bakat, dan hobi lain yang sangat kamu sukai dan ingin kamu tekuni. Kalau ini bukan disebut kesalahan, karena setiap orangtua pasti menginginkan kebaikan untuk anaknya. Akan tetapi setiap anak memiliki hak

(9)

untuk memilih jalan mana yang ingin mereka tempuh karena anak itulah yang akan menjalaninya kedepannya.

Sudah pernah nonton film Bolywood tentang seorang anak yang berusaha meyakinkan orangtuanya untuk mengejar cita-citanya menjadi fotografer sementara ayahnya bersikeras menginginkannya menjadi tukang insinyur? Di film tersebut momen yang sangat menyentuh adalah ketika sang anak berkata pada ayahnya, saat ayahnya menyuruhnya menjadi insinyur yang akan mendapatkan gaji yang tinggi, karena si anak memiliki ijazah engineering. Anak tesebut berkata, “Ayah, mungkin nanti kalau aku jadi insinyur aku akan memiliki segalanya. Aku akan memiliki rumah yang lapang dan memiliki mobil yang mewah. Namun, aku sebenarnya sudah mati karena aku sangat tidak menyukainya (engineering). Aku tidak memiliki diriku sendiri. Dan aku akan menyalahkanmu atas kehidupan yang nantinya kujalani. Ayah, sesungguhnya engkaulah panutan ku. Engkaulah yang kata-katanya kudengarkan. Jika aku menjadi fotografer, mungkin nanti aku tidak memiliki rumah, aku akan memiliki mobil yang buruk. Tetapi aku sungguh hidup. Aku memiliki diriku sendiri. Aku

(10)

melakukan sesuatu yang paling aku senangi. Dan aku akan selalu mendoakanmu yang telah memberikanku kebebasan memilih hal yang paling aku senangi” Sedih deh filmnya :’(

Singkat cerita, sang ayah akhirnya mengizinkan dan si anak akhirnya sukses dengan karirnya sebagai fotografer yang karyanya mendunia.

Film tersebut menurut saya recommended dan masih relevan dalam hal memilih jurusan. Untuk kalian yang disarankan orang tua untuk memasuki jurusan tertentu yang tidak kalian senangi, sementara kalian sudah memiliki jurusan impian sendiri sesuai dengan minat dan cita-cita, ada baiknya kalian diskusikan hal tersebut dengan orangtua kalian dengan CARA TERBAIK. Yakinkan orangtua dengan kata-kata yang paling lembut alasan mengapa kalian layak mengejar mimpi kalian di jalur lain. Yakinlah pasti orangtua kalian menginginkan yang terbaik untuk kalian.

Apabila orangtua kalian tetap menyarankan yang menurut mereka terbaik, maka turuti permintaanya, bersabar, dan minta doa mereka agar diberikan yang

(11)

terbaik. Pasti itu udah jalan terbaik untuk kalian kalau kalian bersabar! :’)

2. Baper

Istilah baper yang akhir-akhir ini muncul ternyata juga merupakan hal yang harus dikendalikan selama memilih jurusan. Baper alias bawa perasaan bisa muncul kapan saja, bisa muncul saat kita nonton film yang mellow, saat mendengarkan musik yang mengingatkan akan seseorang, saat kita ngelamun sendirian, saat lagi ngumpul bareng teman dan nge-gosip, saat lagi makan terus makanannya enak banget, saat nge-stalk IG orang, dan banyak lagi momen yang bisa bikin baper.

Baper lebih dominan dirasakan oleh perempuan karena perempuan kodratnya memiliki perasaan yang lebih peka dibandingkan laki-laki yang lebih banyak mengandalkan akal dibandingkan perasaan. Akan tetapi, bukan berarti lelaki tidak cenderung untuk baper. Akhir-akhir ini sering kita sering jumpai laki-laki yang baperan entah itu teman dekat, keluarga, dan orang umum di kehidupan kita sehari-hari. Baper juga muncul pada

(12)

segala usia, ngga pandang umur, bisa anak kecil, anak sekolah, anak kuliah, jomblo, bapak-bapak, nenek-nenek, bahkan hewan peliharaan kita kadang baper. Coba deh ditanyakan sama yang punya hewan peliharaan.

Info: Istilah baper kemungkinan besar ditemukan saat koneksi internet kurang joss, Sumber: twitter.com

Saat kita mulai sering ikut try out SNMPTN/ SBMPTN dan memilih jurusan, tentu baper-baperan juga akan sering muncul. Pertama, baper muncul saat ujian/

(13)

maksimal persiapannya kita akan terbawa perasaan menganggap soalnya susah sekali. Sampai-sampai saking bapernya, kadang sampe nge-blank ngerjainnya. Pas udah selesai test nya, kita baru sadar kalo kita tuh harusnya bisa ngerjain soal tadi. Hmmmm pernahkan kalian ngerasain hal yang sama kayak gitu?

Nah, baper jenis ini harus kamu kendalikan karena sangat merugikan banget bila terjadi saat tes-tes ujian masuk yang sebenernya. Kuncinya sih satu.

“Persiapan maksimal dengan memperbanyak jam terbang.” Karena dengan memperbanyak jam terbang terutama terhadap hal-hal sulit, kita akan menjadi tangguh dan bapernya akan hilang dengan sendirinya.

Baper kedua, kadang muncul ketik kita berencana untuk memilih jurusan, misalnya jurusan ekonomi, namun kita melihat passing grade nya yang ‘membuat dahi mengernyit, tenggorokan kering, dan perut terasa lapar’. Baper jenis ini barangkali bakal ditemui oleh semua kalangan, baik yang:

a. Sudah persiapan maksimal,

b. Sudah persiapan tapi belum maksimal, c. belum persiapan.

(14)

Baper jenis kedua ini sangat-sangat PENTING DIKENDALIKAN. Mengapa? Karena, ini yang akan mempengaruhi mindset temen-temen kedepannya. Maksudnya, dari baper ngeliat passing grade dapat membuat seseorang menjadi takut untuk melangkah. Terus kalau udah ngga melangkah, gimana jalannya mau kebuka untuk memasuki jurusan terbaik yang udah disiapin buat kita? Padahal, mungkin banyak juga yang lolos masuk jurusan idaman ngga murni karena dia bisa ngerjain tes. Banyak juga kok yang lolos karena banyak ‘hoki’ nya (curhat).

Salah satu solusi untuk mengendalikan Baper kedua ini adalah dengan positif thinking selalu. Be positif aja! Rejeki ngga akan ketuker, seperti puteri yang tertukar. Kalau kamu memang minat kesana, kejar jalanmu kesana. Melangkahlah gaes! Geraak! Aye aye captain.

“The journey of thousand miles begins with single

step!”

“Ngga ada impian yang terlalu besar. Yang ada hanya niat yang terlalu kecil sehingga TAKUT untuk melangkah”

(15)

Melangkah aja walau dari hal-hal kecil nan sederhana, Sumber: pbs.twimg.com

Yang ketiga, adalah baper saat teman ada yang berhasil lebih duluan. Saat try out temen kita hasil nilainya lebih baik. Saat tes SNMPTN undangan temen kita lebih dahulu keterima. Dan kebaikan-kebaikan lain yang menyertai teman kita harusnya tidak membuat kita baper dan iri karena setiap orang sudah memiliki rezekinya masing-masing. Sebagai teman, sudah sepatutnya kita menghendaki kebaikan-kabaikan untuk teman kita. Kita harus terus mendoakan kebaikan untuk teman kita agar jalan kita pun juga dimudahkan. Jadi

(16)

kalau temen kita nilai try out nya bagus kita harus senang dan terus doakan kebaikan.

“Congrats Brader, mudah-mudahan semakin dimudahin lu sampe Oxford. Doain gue juga yee” (contoh doa buat temen).

Jangan sampe kayak di pilm-pilm. Saking seringnya baper yang ketiga ini, salah satu film Bolywood yang sebelumnya disinggung (wkwk, gue ngga doyan nonton film India, seriusan. Cuma yang ini recommended emang filmnya) yang mengisahkan persahabatan 3 mahasiswa menceritakan kalau perasaan seseorang akan sangat sangat sedih jika melihat sahabatnya gagal dalam ujian. Tetapi jauh lebih sedih lagi ketiga sahabatnya mendapat nilai yang paling baik. Tepok Jidat -_-

3. Terlalu ‘Mengandalkan Diri Sendiri’

“Maksudnya kita harus nyontek gitu kak waktu SBMPTN?”

“Terus kita harus mengandalkan dan berharap ke temen gituh ka waktu ujian? Da aku mah lelah kak berharap ke dia?” ^ ^

(17)

“Kata Bu Guru dan kaka bimbel saya kita harus berusaha setengah mati kak, dengan seluruh kekuatan yang kita miliki. Bahkan kalo perlu dengan kekuatan Gaib “

“?????????”

Sebelum mengulas tips DONTS ketiga ini, saya mau bertanya dulu nih sama kalian. Apakah pertanyaan temen-temen sama seperti pertanyaan diatas setelah membaca tips DONTS ketiga? Mungkin sebagian besar pertanyaan kalian sama ya seperti pertanyaan diatas, bahwa kalau kita tidak mengandalkan dan berharap pada diri kita sendiri lalu kita mengandalkan siapa lagi? Mau mengandalkan mantan? Ups.

Tentu yang dimaksud dalam bahasan ini bukan seperti pertanyaan yang teman-teman tanyakan barusan. Disini saya mau membahas bahwa kadang kita lupa, saking seriusnya kita belajar (pagi sampai malem sampai ketemu pagi lagi), saking berharapnya kita pingin masuk jurusan dan kampus tertentu, saking pinginnya kita untuk membahagiakan kedua orangtua kita dengan keterimanya kita di jurusan dan univ tertentu, saking pinginnya kita memakai jaket almamater jurusan tertentu yang keren

(18)

abis, kita jadi kelewat PD sampai lupa akan satu hal yang lebih spektakuler dari usaha kita, yaitu Do’a. Percaya kah teman-teman akan kekuatan dan keajaiban do’a? Yuk kita evaluasi ulang do’a-do’a kita. Biasanya kita usaha dulu kan yak baru do’a? Nah kalo menurut saya sih kebalik. Kita harusnya do’a dulu baru kita usaha maksimal. Kenapa kak?

Iya, jadi dulu juga saya gitu banget sih, kadang terlalu PD ‘mengandalkan usaha saya sendiri’ bahkan sampai saya lupa berdoa. Jadi kadang kalau usaha saya berhasil kita suka sombong dan lupa diri. Kita merasa bahwa semua itu karena usaha kita. Sebaliknya, kalau usaha kita ternyata belum berhasil sedangkan usaha kita udah maksimal, kadang kita jadi merasa kecewa banget. Padahal kan segala sesuatu terjadi atas kehendak Allah SWT.

Sampai akhirnya, alkisah saya nonton tausiyah di youtube yang saat ini lagi ngehits, hingga saya sempet meneteskan air mata terharu lho. Ini ceramah kayaknya menampar saya banget. Hehe. Kalo anak muda Bandung kan soleh-soleh, pasti sering ikut ta’limnya Ustad Hanan

(19)

Attaki kan? Judulnya ‘Andalkan Allah dalam Setiap Masalah Kita’.

Di tausiahnya, Ustad Hanan bercerita pengalaman beliau saat mau kuliah di salah satu Universitas terbaik di Mesir, pengalaman beliau saat Haji, dan pengalaman Beliau saat Hijrah di ke Bandung, yang menyentuh banget. Semuanya diawali dengan mengandalkan Allah SWT. Ustad Hanan mengajarkan betapa kalau kita mengandalkan Allah SWT, Allah pasti akan memberikan jalan keluar bagi setiap kesulitan-kesulitan kita, bahkan kadang dari jalan yang tidak kita sangka-sangka.

Dari tausiah tersebut saya belajar bahwa yang pertama dilakukan itu kita harus do’a dulu sama Allah. Lapor dulu. Minta dimudahkan segala urusan kita. Minta ditunjukin jalannya. Toh, segala sesuatu terjadi atas izinnya kan yak? Setelah itu baru kita berusaha maksimal. Pol-polan. Sekuat tenaga. Jika sudah, kita serahkan seluruh hasilnya sama Allah. Percaya deh kalo do’a itu spektakuler banget. Saya pribadi sangat yakin bener karena memang waktu saya terapin di kehidupan saya, mau apa-apa do’a dulu, saya merasa banyak keajaiban di hidup saya. Percaya ngga? Hehe. Serius. Cobain deh kalo

(20)

ngga percaya! Tapi sebelum itu belajar dulu ilmunya di

youtube biar sama-sama terharu. Wkwkwkwk.

4. Nggak Action Gila-Gilaan

“Straight roads do not make skillfull drivers” -Paulo Coelho

Driver andalan gue, siap antar puang boss disanahh, Sumber: hdwallpaperbackgrounds.net

Setiap harapan, tujuan, maupun cita-cita adalah anugerah yang indah untuk kita yang perlu diperjuangkan. Kadang, bahkan lebih sering, kita harus melalui jalan yang berliku-liku untuk mewujudkannya. Oleh karena itu, buatlah rencana terbaikmu untuk

(21)

meraihnya. Berikan usaha terbaik mu selama prosesnya. Jika perlu merangkak kita harus merangkak, jika perlu berlari maka kitapun harus berlari, dan jika perlu mendaki kitapun harus mendaki. Ingatlah selalu besarnya ombak, derasnya hujan dan kencangnya tiupan angin dilautanlah yang akan membantu pelaut untuk menjadi pelaut yang hebat. Jangan menyerah sehingga kita menjadi menyesal dikemudian hari karena usaha kita yang tidak maksimal. Selamat menjemput mimpi! ^ ^

Tianmen Shan Big Gate Road, China dengan 99 tikungan miring mematikan, Sumber: thesun.co.uk

“Allah merahasiakan masa depan agar kita berdoa yang baik, berprasangka baik (husnudzon), berencana

(22)

yang baik, berusaha yang terbaik, bersyukur, dan bersabar”

5. Belum Tahu Potensi Diri

Last but not least, tips DONTS terakhir adalah juru

kunci dari semua tips yang sudah dibahas sebelumnya. Ini merupakan hal yang harus segera dicari solusinya semenjak dari muda. Kesalahan ini jika dilakukan, akan memicu kesalahan-kesalahan berikutnya seperti efek kartu domino. Jadi mohon dicatat yak! Kesalahan terakhir ini adalah Belum Mengetahui Potensi Diri.

Sebelum membahas kesalahan ini, ada baiknya kita bahas dulu apa sih potensi diri itu? Menurut para ahli, Potensi diri adalah suatu bentuk keahlian, kepandaian, serta kekuatan seseorang baik itu yang terlihat atau yang tidak terlihat dan belum digunakan secara maksimal. Setiap orang pasti memiliki kemampuan potensi diri masing-masing. Entah itu yang nampak ataupun yang masih tersembunyi di dalam diri dan perlu digali.

Ketahuilah gengs, bahwa diri kalian ini memiliki potensi besar. Apakah itu? Saya tidak tahu, gengs. -_-

(23)

Hanya kamu sendiri yang mengetahuinya. Jika kamu belum mengetahuinya, maka tidak ada jalan lain kecuali kamu temukan potensi diri kamu.

Mengetahui potensi diri sejak dini erat kaitannya dengan pemilihan jurusan saat kuliah. Orang yang memiliki potensi diri akan dapat lebih mudah membuat rencana hidupnya. Rencana ini akan mempermudahnya mencapai target-target hidupnya. Berbeda dengan yang belum mengetahui dirinya, maka ia akan lebih mudah terbawa arus, ‘ikut-ikut’ pendapat orang lain, mudah baper sehingga akan terjebak ke ‘jebakan-jebakan batman’ berikutnya selama memilih jurusan.

Bagi yang sudah menemukan potensi diri, maka asahlah sehingga potensi tersebut, jika diibaratkan pisau makin hari makin tajam. Jika memilih jurusan, fokuslah pada jurusan yang meningkatkan potensi diri kita. Ahli strategi militer dan filsuf kerajaan Cina kuno, Sun Zu berpesan, “Jika kamu perkuat di semua bagian, maka kamu akan lemah di semuanya”

(24)

Statue of sun tzu in Yurihama, Tottori, Japan, Sumber: pinterest.com Adapun bagi belum mengetahui potensi diri, segeralah temukan potensi diri kita. Berikut ini beberapa tips yang bisa dicoba guna untuk menggalinya:

a. Sadari Impian Kamu

Kita semua sebagai manusia pasti memiliki impian yang ingin diwujudkan dalam waktu dekat maupun masa mendatang. Ada ingin menjadi orang sukses, ada yang ingin memiliki uang banyak, dan sebagainya. Terkadang potensi diri dapat muncul dari sebuah impian. Potensi ini

(25)

tercipta pada alam bawah sadar, saat kita berusaha untuk mewujudkan impian tersebut. Dengan menyadari impian, akan membuat kita mengetahui potensi dalam diri kita. b. Ketahui Hal yang Kamu Suka

Cari tahu bidang dan aktivitas yang kamu paling cintai. Aktivitas yang saat kamu melakukannya kamu merasa senang dan merasa tidak terbebani. Jika kamu masih kesulitan menemukannya, kamu bisa tuliskan semua bidang dan aktivitas yang kamu suka dalam sebuah kertas. Kemudian, dibuat analisa mana yang paling hal yang paling disukai diantara yang lain.

c. Ketahui Kepandaian Kamu

Setiap orang memiliki apa yang menjadi kemahirannya, dan hal tersebut biasanya adalah suatu kepandaian mereka. Jika kamu mengetahui kepandaian diri sendiri, hal tersebut bisa digunakan sebagai cara menemukan potensi diri kamu.

d. Ketahui hal yang Membuat Kamu Merasa Asyik dan Nyaman

Pasti ada suatu hal yang terbiasa kamu lakukan tanpa bosan. Ketika melakukannya kamu merasa nyaman dan mampu untuk melakukannya selama mungkin. Ketika

(26)

kamu mengerjakannya begitu mengasyikan dan seperti tanpa beban dalam mengerjakannnya. Hal tersebut, jika kamu dalami bisa saja menjadi potensi diri yang kamu cari.

e. Bertanya Kepada Orang Lain

Seseorang terkadang memiliki kesulitan untuk menilai dirinya sendiri. Oleh karena itu, jangan sungkan untuk mintalah bantuan kepada orang lain seperti keluarga, sahabat, orang di sekitar untuk mengetahui potensi diri sendiri. Jangan malu untuk melakukannya! f. Ketahui Hal yang Paling Cepat Kamu Pelajari

Ada orang yang susah untuk melakukan sesuatu hal meskipun ia sudah berusaha secara sungguh-sungguh. Ada pula orang yang mampu melakukan sesuatu hal walaupun hanya mencobanya sedikit saja. Jika kamu, termasuk dalam dalam golongan kedua berarti bidang tersebut merupakan potensi diri kamu sendiri.

BACA BUKU JANGAN MASUK ITB

SELENGKAPNYA!

www.janganmasukitb.wordpress.com

Hubungi WA 0858-5557-8000 (Erlando)

(27)

Tentang Penulis

D

arda Fizari, merupakan produk dari keluarga masa kini yang sudah jarang ditemukan. Hingga saat ini, keluarganya masih berprinsip sesuai sunnah Rasul SAW, banyak anak

banyak rejeki. Beliau adalah anak pertama dari delapan

bersaudara.

Menjadi harapan keluarga tak membuatnya takut untuk keluar kerja demi mengejar impiannya menjadi seorang pengusaha. Memang tidak ada yang perlu ditakutkan, selama

(28)

kita berpegang kepada Allah. Hasbunallah wa ni’mal wakiil,

ni’mal maulaa wa ni’man nashiir.

Kalau kalian heran kenapa banyak unsur religi dalam bagian tentang penulis-nya Darda, yap itu memang karena beliau bercita-cita menjadi seorang ustadz, atau minimal guru ngaji. Teladan favoritnya setelah Rasulullah SAW adalah Abu Darda, yang dikisahkan bersahabat dengan Salman Al Farisi.

Suatu hari Abu Darda pernah ditegur karena menelantarkan istrinya, keluarganya, bahkan dirinya sendiri, karena di siang hari beliau berpuasa dan bekerja, sedangkan di malam hari beliau fokus beribadah. Belajar dari kisah tersebut, Darda berkomitmen kepada siapapun dirinya berjodoh nanti, akan senantiasa mengurusnya dan mencintainya dengan sepenuh hati, seperti Abu Darda setelah ditegur oleh sahabatnya. Hingga ketika di penghujung usianya, istrinya menangis dan berjanji tidak akan menikah lagi, supaya bisa bersamanya di surga kelak.

Meskipun kurus, tak menghentikan Darda hobi olahraga dan main futsal, hingga dipercaya jadi Kapten di Tekim ITB. Sempat kerja jadi konsultan di bidang Migas, beliau lebih suka seperti saat ini karena lebih lepas dan bisa menebar

(29)

manfaat ke banyak hal. Mimpinya sekarang adalah mengumpulkan beasiswa pendidikan untuk mahasiswa sampai 1 Milyar bahkan lebih.

 FB : Darda Fizari  IG : dardafizari

 tumblr : dardafizari.tumblr.com

(30)

P

ria yang memiliki nama lengkap Muhammad Ibrahim Aji, merupakan alumnus Institut Teknologi Bandung jurusan teknik kimia angkatan 2011. Saat ini, ia memiliki kesibukan antara lain menjalankan usaha di bidang kuliner, dibidang energi, dan pengelolaan lingkungan.

Pria yang akrab dipanggil Aji ini memiliki hobi bermain basket, running, traveling, membaca, menulis, dan membuat orang lain tertawa (bahagia), meski terkadang hanya dirinya sendiri yang tertawa. Alumnus SMAN 68 Jakarta ini memiliki interest yang besar di bidang entrepreneurship,

(31)

islam. Berdomisili di Bekasi, menjadikannya pribadi yang supel, mudah bergaul, dan memiliki jiwa humor agak diatas rata-rata. Sedikit. Ia memiliki prinsip bahwa “Manusia yang

paling baik adalah yang paling banyak manfaatnya”

sehingga bercita-cita untuk menjadi pribadi yang bermanfaat untuk keluarga, teman-teman, orang banyak, dan menjadi anak yang berbakti bagi kedua orangtuanya.

Dalam menulis buku ini, motivasi terbesarnya adalah agar generasi muda berani bermimpi dan memiliki cita-cita yang besar, termasuk dalam hal pendidikan. Bahwa, setiap apa yang kita cita-citakan insya Allah akan dimudahkan jalannya apabila niatnya baik. Buku ini merupakan buku keduanya setelah buku Tugas Akhir selama kuliah sarjana yang berjudul Pembuatan edible film berbasis Carboxymethyl

Cellulose dan Methyl Cellulose.

Pria yang merupakan anak bungsu dari 6 bersaudara pasangan Bapak Indra Iswara dan Ibu Soviati, menuturkan bahwa ia memiliki darah betawi asli. Si bungsu yang mengaku masih keturunan si “pitung’ ini, insyaAllah akan meminang dambaan hatinya di tahun ini. Untuk bersilaturahim dengannya dapat melalui:

(32)

 Facebook : Ibrahim Aji  Instagram : @ibrahimmovs

 Wordpress : ibrahimmaji.wordpress.com

Note: CV singkat Aji ditulis oleh Darda atas persetujuannya sebagai bekal ta’aruf nanti

(33)

Referensi

Dokumen terkait

Sekolah Tinggi Informatika Komputer Artha Buana Sekolah Tinggi Internasional Konservatori Musik IN Sekolah Tinggi Kelautan Dan Perikanan Indonesia Sekolah Tinggi Kesehatan Bina

Dengan majunya perkembangan informasi yang didukung dengan adanya kemajuan teknologi, kebutuhan informasi akan semakin mudah terpenuhi. Sementara itu saat ini media

dan atau teori dasar dari ilmu murni.  Berkembang untuk diterapkan

yang ditulis dalam daftar: yang diacu dalam yang diacu dalam teks dicantumkan dalam daftar, yang ada. teks dicantumkan dalam daftar,

b. Hipotesis kedua menyatakan bahwa faktor keluarga ber- pengaruh signifikan terhadap prestasi akademik maha- siswa FITK. Dengan demikian hipotesis penelitian

Data berat buah okra per petak pada Tabel 4 menunjukkan bahwa perlakuan jarak tanam 50x50 cm dan dosis pupuk 150 kg N/ha memberikan hasil terbaik pada parameter berat

- Nilai Sisa/Residu (salvage) adalah jumlah uang yang diterima bila aktiva dijual atau ditukarkan, atau cara-cara lain bila aktiva tersebut sudah tidak digunakan

blok tunggal hanya dapat dipakai untuk menahan momen gaya yang kecil.. pada penggerak tangan bila diameter poros tidak melebihi lima