VAKSINASI COVID-19 DI INDONESIA
Dr. Asik Surya, MPPM Ditjen P2P, Kemenkes RI
Bulan Epidemiologi ke-3, FKM Unair Surabaya 24 Juli 2021
OUTLINE
PERCEPATAN VAKSINASI LATAR BELAKANG
KESIMPULAN
ROAD MAP - STRATEGI VAKSINASI
LATAR BELAKANG
Dunia Sebelum Vaksin Diprogramkan Flu Spanyol 1918
• Flu Spanyol
• 500 juta orang (sepertiga dari populasi dunia pada saat itu)
• empat gelombang berturut-turut dari Februari 1918 hingga April 1920.
• Korban mencapai 100 juta jiwa,
• pandemi ini menjadi salah satu pandemi paling mematikan dalam sejarah.
• Manusia banyak yang melupakannya
• Pandemi COVID-19
• 189,694,660 dari 7,881,818,000 jiwa (2%)
• Banyak peneliti di dunia berlomba untuk menemukan Vaksin
• Accelerated vaccine development
CHINA
UNITED KINGDOM INDIA
UNITED STATE
Tren…..
Kasus baru COVID19 di dunia
Updated 21 Juli
Lonjakan Kasus Baru dan Kematian COVID19 di Indonesia
Kasus Baru +34,257
NO. 2
Meninggal +1,338
NO. 1
Situasi pada 20 Juli 2021
Lonjakan Kasus Terkonfirmasi Positif Covid19 Per Hari
sampai 21 Juli 202125 Desember NATAL 1 Januari TAHUN BARU 12 Februari IMLEK 2 April PASKAH 13 Mei IDUL FITRI
Lonjakan kasus kematian 1,383
56,757
Kompetisi Euro11 Jun –11 Jul 2021
Mudik Idul FitriM2-M3 Mei 2021
Kasus baru
meningkat 7DMA = 48.821
Kasus baru
meningkat 7DMA = 45.462
Lonjakan kasus mati, 7DMA = 1,081
Tidak ada
lonjakan kasus mati, 7DMA = 42
Cakupan
Vaksinasi = 15.5%
Cakupan
Vaksinasi = 69.5%
INDONESIA UNITED KINGDOM
Sumber data: JHU CSSE COVID-19 Data Diunduh 21 Juli 2021: 07.00
Data Nakes yang Gugur
Melawan COVID-19
Profile Sebaran COVID-19 di Indonesia
Provinsi dengan kasus COVID-19 terbanyak
COVID-19 konfirmatif menurut umur
Komorbid COVID-19
ANTISIPASI TERHADAP VARIAN BARU
• Alamiah : semakin banyak virus ini bersirkulasi, maka potensi untuk berubah (bermutasi) semakin tinggi
• Variant of concern (Alfa, Beta, Gama maupun Delta)
• Publikasi menyatakan bahwa VoC meningkatkan transmisi sebesar 29% (Alfa), 25% (Beta), 38% (Gamma) dan 97% (Delta)
• Dari 2.230 specimen, di antaranya 202 kasus variant of concern (VoC) dengan rincian :
• 45 Alpha (B.1.1.7 varian Inggris);
• 6 Beta (B.1.351 varian Afrika Selatan) dan
• 151 Delta (B.1.617. varian india).
• Mewaspadai potensi munculnya Varian lokal yang mungkin meluas di dalam negeri.
• Peningkatan Kapasitas terus dilakukan:
• membentuk konsorsium surveilans genom (institusi yang memiliki kemampuan melakukan sekuensing)
• peningkatan kapasitas pemeriksaan (pelatihan, pemenuhan reagen dan peralatan),
• membangun jejaring dengan para pakar dalam negeri dan mitra internasional
• memantau secara ketat perkembangan situasi mutasi virus SARS CoV2 secara global dan regional.
STRATEGI PENANGGULANGAN COVID-19
Pemerintah (3T)
Test
Trace Treat
Masyarakat (3M)
Memakai masker
Mencuci tangan Menjaga
jarak
SINERGIS IMUNISASI
VAKSINASI
MANFAAT IMUNISASI
Setiap orang yang mendapatkan imunisasi akan membentuk antibodi spesifik terhadap penyakit tertentu
PROTEKSI SPESIFIK INDIVIDU
MEMBENTUK KEKEBALAN KELOMPOK
(HERD IMMUNITY)
Apabila cakupan imunisasi tinggi dan merata dapat
membentuk kekebalan kelompok dan melindungi kelompok masyarakat yang
rentan
PROTEKSI LINTAS KELOMPOK
Pemberian imunisasi pada kelompok usia tertentu (anak) dapat membatasi
penularan kepada kelompok usia dewasa/orang tua
Return on Investment program imunisasi:
16 kali dibandingkan dengan biaya pengobatan, intervensi yang cost-effective
Jonas Salk &
Albert Sabin
Perjalanan Vaksinasi
Edward Jenner Louis Pasteur
Tahun INDONESIA 1956 Imunisasi Cacar 1973 Imunisasi BCG
1974 Imunisasi TT pada ibu hamil 1976 Imunisasi DPT untuk bayi
1977 Imunisasi menjadi Program global 1980 Imunisasi Polio
1982 Imunisasi Campak
1990 Indonesia mencapai UCI Nasional 1997 Imunisasi Hepatitis B
2004 Introduksi DPT-HB
2013 Introduksi vaksin DPT/HB/Hib 2016-19 Introduksi IPV, HPV, PCV, JE, Rota 2020/21 Vaksinasi COVID19
Pengembangan
vaksin saat Pandemi
• STEPS ARE DONE IN PARALEL, NOT IN SEQUENCE
• SAFETY AND EFFICACY
• POST MARKETING SURVEILANCE
• EMERGENCY USE AUTHORIZATION
ACCELERATED VACCINE DEVELOPMENT
Perkembangan Vaksin
Ketidakadilan Akses Vaksin
Vaksin yang dimiliki negara
ROADMAP DAN STRATEGI
VAKSINASI
Pemilihan Vaksin COVID19
Pemilihan Vaksin COVID-19 untuk Program
1. Keamanan (tidak ada efek samping berat)
2. Efikasi (ideal : 70% ; minimal 50%) 3. Lama perlindungan panjang
(setidaknya 1 tahun)
4. Stabilitas penyimpanan ( suhu 2 - 8⁰C)
5. Kemasan : Multi dose (optimalisasi kapasitas rantai dingin vaksin)
6. Platform yang sama untuk memudahkan evaluasi
7. Persetujuan penggunaan dari BPOM – Emergency Use Authorization (EUA)
Platform, Dosis dan interval waktu vaksinasi
COVID-19
BERBEDA BEDA
Platform Pengembang Vaksin Jumlah
Dosis
Interval
Pemberian Cara Pemberian
Inactivated virus Sinovac Research and Development Co., Ltd
2 (0,5 ml per dosis)
28 hari Intramuskular
Inactivated virus Sinopharm + Beijing Institute of Biological Products
2 (0,5 ml per dosis)
21 hari Intramuskular
Viral vector (Non- replicating)
AstraZeneca + University of Oxford
2 (0,5 ml per dosis)
8-12 minggu Intramuskular
Protein subunit Novavax 2 (0,5 ml per
dosis)
21 hari Intramuskular
RNA-based vaccine Moderna + National Institute of Allergy and Infectious Diseases
2 (0,5 ml per dosis)
28 hari Intramuskular
RNA-based vaccine Pfizer Inc. + BioNTech 2 (0,3 ml per dosis)
21-28 hari Intramuskular
Viral Vector Johnson & Johnson /
Janssen Biotech, Inc
1 (0,5 ml per dosis)
- Intramuskular
Viral vector (Non- replicating)
Cansino Biological Inc./Beijing Institute of Biotechnology
1 (0,5 ml per dosis)
- Intramuskular
Viral vector (Non- replicating)
The Gamaleya National Center of Epidemiology and
Microbiology
2 (0,5 ml per dosis)
21 hari Intramuskular
• Situasi COVID19 (trend, mortality, morbidity)
• Respon system kesehatan
• Perpres terkait vaksinasi COVID19
• Ketersediaan Vaksin COVID19 (Vaccines diplomacy)
• Penentuan priorotas dan tahapan
• Isu Vaksin yang sangat terbuka (dynamic)
• Ruang lingkup : Regulasi, Cold chain Storage, SDM, Finansial, Information System
• Jejaring layanan vaksinasi COVID19 (public- private mix)
• Risk communication
• Percepatan Cakupan Vaksinasi toward health immunity target.
• Monitoring and evaluation
22
ROADMAP Vaksinasi COVID19
Rekomendasi ITAGI
1. Vaksinasi Covid-19 di saat pandemi merupakan upaya “Public Goods” yang dilakukan Pemerintah sebagai urusan wajib (Obligatory Public Health
Functions). Oleh karena itu seluruh biaya vaksinasi harus ditanggung sepenuhnya oleh pemerintah.
2. Untuk mempercepat penurunan
pandemi diperlukan cakupan imunisasi sebesar 70% agar ‘herd immunity’
segera tercapai dalam kurun waktu kurang dari 1 tahun.
3. Vaksinasi Covid-19 harus mencakup kelompok usia lanjut (>60 tahun) yang merupakan kelompok risiko tinggi terinfeksi Covid-19 dengan mortalitas yang juga tinggi.
4. Pelayanan vaksinasi dilaksanakan
melalui fasilitas Kesehatan pemerintah ataupun swasta yang telahditunjuk dan memenuhi standar
5. Memperkuat surveilans KIPI.
PERSEPSI PENERIMAAN VAKSIN COVID-19
Ya 64.81%
Tidak Tahu 27.60%
Tidak 7.60%
Mengapa Anda tidak akan menerima vaksin Covid ? (n=8,364)
65.71%
ASPEK LEGAL PELAKSANAAN VAKSINASI COVID-19
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR
HK.01.07/MENKES/4638/2021 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN VAKSINASI DALAM RANGKA PENANGGULANGAN PANDEMI CORONA VIRUS DISEASE 2019 (COVID-19)
18 Tahun 2021
Permenkes No.10 Tahun 2021 tentang Pelaksanaan Vaksinasi Dalam Rangka Penanggulangan Pandemi COVID-19
dan Permenkes No.18 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Permenkes No.10 Tahun 2021 tentang Pelaksanaan
Vaksinasi Dalam Rangka
Penanggulangan Pandemi COVID-19
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2O21TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 99 TAHUN 2020 TENTANG PENGADAAN VAKSIN DAN PELAKSANAAN VAKSINASI DALAM
RANGKA PENANGGULANGAN PANDEMI CORONA VIRUS DISEASE 2O19 (COVID-19)
PENTAHAPAN VAKSINASI MEMASUKI TAHAP KE-3 MASYARAKAT UMUM
PETUGAS PUBLIK MASYARAKAT RENTAN &
MASYARAKAT LAINNYA PETUGAS KESEHATAN
Vaksinasi dilakukan untuk tenaga kesehatan
tersebar di 34 provinsi
1 2 3
1.468.764
21.553.118
141.211.181
LANSIA
17.327.167
WAVE I : PERIODE VAKSINASI JAN - JUN 2021 WAVE II : PERIODE VAKSINASI JUL 2021 - MAR 2022
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.01.07/MENKES/4638/2021 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN VAKSINASI DALAM RANGKA PENANGGULANGAN PANDEMI CORONA VIRUS DISEASE 2019 (COVID-19)
Anak Remaja 12 – 17 tahun
26.705.490
TOTAL SASARAN VAKSINASI PROGRAM: 208.265.720
TOTAL SASARAN VAKSINASI GOTONG ROYONG : 15.000.000
STRATEGI
KOMUNIKASI
VAKSIN
ALUR PELAYANAN VAKSINASI LEBIH SEDERHANA
Pengurangan jumlah meja dari 5 meja menjadi 2 meja, entry data hanya dilakukan di meja 2
Meja 1A Pendaftaran
Meja 1B
Pendaftaran di tempat
Meja 3 Vaksinasi
Meja 4
Pencatatan & Observasi Sebelum
nya
Meja 1
Screening - Vaksinasi
Meja 2
Pencatatan & Observasi Saat ini Ruang Tunggu - Petugas Mobile
Penerima Sasaran yang Datang
Meja 2 Screening
• Melakukan pengecekan sasaran melalui pedulilindungi.id (terdaftar/
belum)
• Membagikan kertas kendali untuk diisi oleh sasaran.
• Terdiri dari petugas kesehatan minimal 2 orang (petugas screnning dan vaksinator)
• Melakukan screening terhadap sasaran.
Screening meliputi: tanda vital dan pertanyaan screening sesuai Juknis
• Peserta yang sudah lolos skrining dapat langsung diberikan vaksin di meja tersebut juga.
• Petugas mengisi hasil screening dan vaksinasi pada kertas kendali.
• Melakukan entry data dari kertas kendali ke dalam Pcare.
• Waktu observasi dikurangi menjadi 15 menit
• Kartu vaksinasi yang sudah dicetak lebih dahulu diisi dengan ditulis tangan
KEMUDAHAN AKSES PENDAFTARAN DENGAN NIK TERBUKA DAN ON THE SPOT
Isi dengan nama lengkap dan NIK sasaran. Apabila
sudah terdaftar dalam PCare, akan muncul tulisan siap divaksin.
Apabila sasaran belum terdaftar, maka dapat dilakukan pendaftaran on the spot pada saat di meja 2. Petugas mobile memberi tanda pada kertas kendali sasaran.
KARTU VAKSINASI
Diisi oleh petugas di meja 2 dan diberikan kepada sasaran sebagai bukti vaksinasiNasional: Tren Hasil
Vaksinasi
Status Vaksinasi
Nasional:
Capaian Vaksinasi
Berdasarkan Total Sasaran
Provinsi Sasaran Vaksinasi Dosis 1 Dosis 2 %Dosis 1 Rank Dosis 1
Bali 3.405.130 2.949.936 784.069 87% 1
Dki Jakarta 8.395.427 6.717.494 2.053.123 80% 2
Kepulauan Riau 1.581.035 974.914 187.199 62% 3
Yogyakarta 2.879.699 1.009.082 403.801 35% 4
Sulawesi Utara 2.080.685 727.118 163.881 35% 5
Jawa Timur 31.826.206 7.077.953 2.702.833 22% 6
Jambi 2.686.193 567.812 189.067 21% 7
Kalimantan Tengah 2.036.104 424.830 212.715 21% 8
Gorontalo 938.409 194.219 78.201 21% 9
Sulawesi Selatan 7.058.141 1.317.090 526.261 19% 10
Sulawesi Tenggara 2.002.579 354.290 123.862 18% 11
Papua Barat 797.402 140.206 56.676 18% 12
Riau 4.840.347 849.520 489.737 18% 13
Kepulauan Bangka Belitung 1.137.824 198.053 93.961 17% 14
Kalimantan Timur 2.874.401 496.675 266.173 17% 15
Sulawesi Barat 1.089.240 175.323 69.899 16% 16
Kalimantan Utara 545.672 87.315 35.328 16% 17
Jawa Tengah 28.727.805 4.540.841 2.320.193 16% 18
Banten 9.229.383 1.443.947 571.114 16% 19
Sumatera Utara 11.419.559 1.781.491 763.466 16% 20
Aceh 4.028.891 621.859 220.708 15% 21
Bengkulu 1.553.792 234.424 83.746 15% 22
Sumatera Selatan 6.303.096 910.686 392.784 14% 23
Kalimantan Selatan 3.161.137 439.009 216.425 14% 24
Nusa Tenggara Timur 3.831.439 531.762 230.605 14% 25
Sulawesi Tengah 2.135.907 296.496 120.983 14% 26
Nusa Tenggara Barat 3.910.638 538.849 197.698 14% 27
Jawa Barat 37.907.814 5.154.792 2.326.975 14% 28
Maluku 1.417.690 190.265 66.397 13% 29
Kalimantan Barat 3.872.477 514.555 198.240 13% 30
Papua 2.583.771 336.312 143.720 13% 31
PERCEPATAN VAKSINASI
>59 juta dosis telah divaksinasi dari tanggal 13 Januari – 21 Juli 2021
Tercapai Belum tercapai
416.531.440 dosis dalam 12 bulan
59.566.726
dosis356,964,714
dalam 6 bulan>2.000.000sasaran
divaksinasi setiap hari agar pelaksanaan vaksinasi dapat selesai tepat waktu.
Vaksinasi pada tahapan berikutnya harus diakselerasi agar dapat diselesaikan pada akhir Desember 2021dengan sasaran 208.265.720
Vaksinasi pada SDM kesehatan
ZERO DOSE Yang belum mendapatkan vaksinasi baik
dosis 1 dan 2 untuk semua
target
Provinsi Sasaran Vaksinasi Dosis 1 ZERO DOSE Persentase
Lampung 6.645.226 587.286 6.057.940 91%
Maluku Utara 954.092 102.571 851.521 89%
Sumatera Barat 4.408.509 565.934 3.842.575 87%
Papua 2.583.771 336.312 2.247.459 87%
Kalimantan Barat 3.872.477 514.555 3.357.922 87%
Maluku 1.417.690 190.265 1.227.425 87%
Jawa Barat 37.907.814 5.154.792 32.753.022 86%
Nusa Tenggara Barat 3.910.638 538.849 3.371.789 86%
Nusa Tenggara Timur 3.831.439 531.762 3.299.677 86%
Sulawesi Tengah 2.135.907 296.496 1.839.411 86%
Kalimantan Selatan 3.161.137 439.009 2.722.128 86%
Sumatera Selatan 6.303.096 910.686 5.392.410 86%
Bengkulu 1.553.792 234.424 1.319.368 85%
Aceh 4.028.891 621.859 3.407.032 85%
Sumatera Utara 11.419.559 1.781.491 9.638.068 84%
Banten 9.229.383 1.443.947 7.785.436 84%
Jawa Tengah 28.727.805 4.540.841 24.186.964 84%
Kalimantan Utara 545.672 87.315 458.357 84%
Sulawesi Barat 1.089.240 175.323 913.917 84%
Kalimantan Timur 2.874.401 496.675 2.377.726 83%
Kepulauan Bangka Belitung 1.137.824 198.053 939.771 83%
Riau 4.840.347 849.520 3.990.827 82%
Papua Barat 797.402 140.206 657.196 82%
Sulawesi Tenggara 2.002.579 354.290 1.648.289 82%
Sulawesi Selatan 7.058.141 1.317.090 5.741.051 81%
Gorontalo 938.409 194.219 744.190 79%
Kalimantan Tengah 2.036.104 424.830 1.611.274 79%
Jambi 2.686.193 567.812 2.118.381 79%
Jawa Timur 31.826.206 7.077.953 24.748.253 78%
Sulawesi Utara 2.080.685 727.118 1.353.567 65%
Yogyakarta 2.879.699 1.009.082 1.870.617 65%
Kepulauan Riau 1.581.035 974.914 606.121 38%
Dki Jakarta 8.395.427 6.717.494 1.677.933 20%
Bali 3.405.130 2.949.936 455.194 13%
NASIONAL 208.265.720 43.052.909 165.212.811 79%
STRATEGI PERCEPATAN VAKSINASI PROGRAM
Semua pihak perlu bekerja sama untuk akselerasi cakupan vaksinasi
Berbasis Faskes (pemerintah dan swasta)
Berbasis Institusi (TNI, POLRI, perkantoran, dst)
Vaksinasi massal di tempat
Vaksinasi massal bergerak
Nasional:
Estimasi
Ketersediaan Stok Vaksin Per Provinsi
Update
21 Juli 2021
Provinsi Penerimaan Distribusi Konsumsi Pembuangan Stok Vaksin Rata2 Vaksinasi Minggu Lalu
Est.kesediaan Vaksin (hari)
Lampung 661.060 405.462 607.436 373 329.140 10.295 31
Papua 333.860 211.223 295.808 102 178.140 7.065 25
Papua Barat 122.700 106.890 144.379 941 87.010 3.563 24
Kepulauan Riau 830.800 624.010 621.205 167 285.530 12.024 23
Sulawesi Tenggara 260.260 234.407 309.426 3.386 147.910 6.237 23
Sulawesi Tengah 315.160 201.360 312.603 138 99.160 4.331 22
Jawa Timur 6.738.170 5.567.250 7.423.666 1.792 2.681.420 123.652 21
Sulawesi Utara 774.680 686.410 639.503 1.448 185.992 9.442 19
Banten 2.033.590 1.715.940 1.760.057 1.439 723.140 36.601 19
Gorontalo 184.100 162.040 260.746 2.394 66.450 3.578 18
Maluku Utara 106.730 107.246 109.403 97 37.300 1.989 18
Sulawesi Barat 149.060 149.060 160.638 814 53.200 2.899 18
Kalimantan Tengah 365.780 352.530 459.493 144 90.720 5.315 17
Yogyakarta 1.260.663 948.701 1.406.926 454 239.930 13.650 17
Jambi 350.160 309.060 696.263 317 251.970 16.325 15
Bengkulu 200.680 148.940 246.089 120 72.030 4.697 15
Riau 915.080 772.590 1.259.100 1.300 166.400 10.544 15
Jawa Barat 6.986.500 6.697.480 7.513.716 5.078 1.939.800 125.540 15
Sumatera Utara 1.777.320 1.078.340 2.315.877 493 350.250 27.523 12
Nusa Tenggara Timur 556.960 407.361 710.155 824 130.500 10.751 12
DKI Jakarta 7.058.777 8.054.592 8.006.882 1.564 1.569.500 126.320 12
Jawa Tengah 4.897.750 4.373.150 5.988.229 1.038 1.241.440 97.429 12
Nusa Tenggara Barat 540.160 496.670 661.786 7.707 90.080 8.523 10
Maluku 227.220 208.290 245.765 527 35.450 3.422 10
Aceh 638.120 610.110 742.386 206 187.180 20.420 9
Sumatera Selatan 991.200 937.660 1.285.693 299 169.870 17.329 9
Bali 2.965.440 2.749.570 3.598.495 4.654 387.830 41.142 9
Kalimantan Utara 79.800 79.570 123.167 73 15.830 1.750 9
Sulawesi Selatan 1.168.640 1.102.040 1.831.220 217 214.320 26.044 8
Kalimantan Barat 584.210 591.690 686.583 380 69.470 11.504 6
Kepulauan Bangka Belitung 190.720 171.160 266.479 31 11.160 3.223 3
Sumatera Barat 538.810 429.400 715.868 162 62.760 17.993 3
Kalimantan Selatan 410.000 409.430 572.910 95 14.000 7.648 1
Kalimantan Timur 448.400 448.400 717.342 273 3.350 7.352 0
PERTIMBANGAN OPERASIONAL ALOKASI DISTRIBUSI VAKSIN
• Wilayah dengan Tren Covid19 yang meningkat
• Wilayah yang berisiko dengan kasus terus tinggi
• Adanya varian baru
• Kinerja vaksinasi bagus (ini direlokasikan Vaksin dari daerah yang penyerapanya rendah, terutama
mengantisipasi yang akan ED)
• Basis data pencapaian dan data logistic
• Pusat bisa langsung mendistribusikan kepada sentra2 vaksinasi termasuk kepada TNI/Polri, KKP, RS Vertikal
• Ditambah buffer 5% bagi propinsi untuk memperlancar kegiatan sentra vaksinasi
• Indek Pemakaian Vaksin diupayakan 10 (bisa tarik 11 atau 12 dosis suntikan 0,5 mL dari botol 10 dosis)
• Sasasaran 18 tahun keatas bisa dimulai untuk daerah yang berisiko tinggi (misalnya Jabodetabek dan Bandung Raya)
INOVASI PERCEPATAN VAKSINASI
Vaksinasi massal di Pasar Tanah Abang, Jakarta
Vaksinasi massal di Grha Sabha (DIY) dan Istora Senayan (Jakarta)
Inovasi lintas sektor dan masyarakat untuk percepatan vaksinasi
Gerakan Alumni Sekolah Drive thru mobil & motor Vaksinasi malam bulan Ramadhan
Aplikasi penjadwalan Sentra vaksinasi Vaksinasi bersama TNI/POLRI
IDENTIFIKASI MASALAH DAN TINDAK LANJUT
Laju vaksinasi lansia masih rendah
Melakukan berbagai inovasi dengan strategi komunikasi khusus lansia
Melakukan vaksinasi mobile, drive thru, dsb
Bekerjasama dengan berbagai LS dan swasta untuk pelaksanaan vaksinasi (ex: sentra vaksinasi) dan upaya penggerakkan sasaran
Vaksin yang disimpan untuk 2 dosis sehingga laju vaksinasi rendah
Mengoptimalkan stok vaksin yang ada untuk diberikan kepada sasaran sesuai SE No. HK.02.02/II/1669/2021
Adanya persyaratan lokasi vaksinasi sesuai KTP/ sesuai domisili
Dukungan vaksinasi TNI/Polri, UPT Vertikal Kemenkes (KKP, RS Vertikal, Poltekkes) tanpa memandang domisili/KTP