• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III. ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III. ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

Revisi Renstra Dinas Pengendalian Penduduk & KB Kab.HSU III- 1

BAB III. ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS

DAN FUNGSI

3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD

Identifikasi permasalahan berdasarkan tugas fungsi dan pelayanan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Hulu Sungai Utara sebagai berikut:

Kondisi Tahun 2013 a. Sumber Daya Manusia

Jumlah dan kualitas SDM aparatur dalam tugas-tugas administrasi perkantoran yang berbasis pada elektronik government (e-gov), perencanaan, dan teknis pelaksanaan bidang, masih sangat rendah.

b. Hubungan Kelembagaan

Permasalahan dalam hubungan kelembagaan/SKPD lintas sektor terkait antara lain sebagai berikut :

 Masih lemahnya koordinasi SKPD lintas sektor terkait/yang menangani bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (provinsi dengan kabupaten) dan antar SKPD Kabupaten dengan SKPD terkait (dalam kabupaten).

 Masih kurangnya sinkronisasi dalam pembinaan, monitoring, dan evaluasi provinsi ke kabupaten/kota terkait pengendalian penduduk dan keluarga berencana

 Masih kurangnya penyebarluasan informasi kependudukan dan KB di tingkat masyarakat secara seimbang antara penduduk laki-laki dan perempuan.

 Masih lemahnya koordinasi dan sinergitas dengan lintas sektor terkait dalam penyediaan alat kontrasepsi bagi masyarakat, untuk mendukung keterpaduan program KB di tingkat pelaksanaan di kabupaten/kota.

(2)

Revisi Renstra Dinas Pengendalian Penduduk & KB Kab.HSU III- 2 c. Manajemen (Penatalaksanaan)

Permasalahan manajemen (penatalaksanaan) yang dihadapi pada kondisi saat ini antara lain disebabkan sebagai berikut :

 Masih kurangnya pedoman operasional yang mengatur mekanisme kerja antar bidang internal organisasi.

 Masih kurangnya sarana prasarana perkantoran yang memenuhi standar minimal.

 Belum adanya software system informasi manajemen untuk penatalaksanaan asset, kepegawaian, dan keuangan; untuk mendukung manajemen perkantoran.

 Masih rendahnya advokasi dan sosialisasi tentang peningkatan kualitas hidup perempuan dan kesejahteraan serta perlindungan anak.

d. Data Informasi dan Publikasi

 Belum terbangunnya sistem informasi data terpadu yang dapat diakses oleh semua pihak, dalam bentuk website.

e. Regulasi

 Belum optimalnya tindak lanjut teknis atas peraturan perundang-undangan nasional di level provinsi.

f. Evaluasi Kinerja

 Belum optimalnya perencanaan dan pengukuran kinerja kegiatan yang memuat indikator, standar, dan rencana capaian.

 Masih lemahnya pemahaman dan keikutsertaan masyarakat dalam rangka mensukseskan program KB.

 Terbatasnya jumlah dan kualitas tenaga penyuluh KB di lapangan.

 Adanya kasus-kasus kesehatan reproduksi di masyarakat,

 Program ketahanan keluarga dan kesejahteraan keluarga (Bina Keluarga Balita, Bina Keluarga Sejahtera, Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS), dll), belum dilaksanakan secara komprehensif lintas sektor.

(3)

Revisi Renstra Dinas Pengendalian Penduduk & KB Kab.HSU III- 3 g. Fenomena Aktual Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan KB.

 Masih rendahnya kepesertaan KB laki-laki karena rendahnya pemahaman pentingnya bagi laki-laki ikut ber KB disamping masih terbatasnya pilihan jenis alat kontrasepsi bagi kaum laki-laki.

Kondisi Yang diharapkan pada Tahun 2017

a. Sumber Daya Manusia

 Tersedianya SDM aparatur yang handal di bidang pelayanan administrasi perkantoran dan pengelolaan keuangan.

 Tersedianya SDM perencana dan teknis pelaksana bidang yang professional.

 Meningkatnya kapasitas teknis stakeholders (SKPD, lembaga masyarakat, dan badan internasional) dalam rangka program Keluarga Berencana dan Kesejahteraan Keluarga).

b. Hubungan Kelembagaan

 Terwujudnya koordinasi SKPD lintas sektor terkait/yang menangani bidang Keluarga Berencana (provinsi dengan kabupaten) dan antar SKPD Kabupaten dengan SKPD terkait (dalam kabupaten).

 Terwujudnya sinkronisasi dalam pembinaan, monitoring, dan evaluasi provinsi ke kabupaten/kota (bidang Keluarga Berencana, dan Keluarga Sejahtera).

 Semakin banyak penyebarluasan informasi kependudukan dan KB di tingkat masyarakat secara seimbang antara penduduk laki-laki dan perempuan.

c. Manajemen (Penatalaksanaan)

 Tersedianya peralatan dan perlengkapan kantor yang memadai untuk mendukung kelancaran dan efektifitas kegiatan operasional internal organisasi.

 Tersedianya pedoman operasional (standar operasional prosedur) yang mengatur mekanisme kerja antar bidang SKPD

 Tersedianya software sistem informasi manajemen asset, kepegawaian, dan keuangan, untuk mendukung kelancaran tugas-tugas SKPD

(4)

Revisi Renstra Dinas Pengendalian Penduduk & KB Kab.HSU III- 4 d. Data Informasi dan Publikasi

 Adanya website Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Hulu Sungai Utara yang bisa diakses oleh semua pihak.

e. Regulasi

 Tersedianya regulasi kebijakan tentang penerapan strategi Program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga di tingkat provinsi dan kabupaten/kota.

f. Evaluasi Kinerja

 Optimalnya perencanaan dan pengukuran kinerja kegiatan yang memuat indikator, standar, dan rencana capaian.

 Tingginya tingkat pemahaman dan keikutsertaan masyarakat dalam rangka mensukseskan program KB.

 Tingginya jumlah dan kualitas tenaga penyuluh KB di lapangan.

 Program ketahanan keluarga dan kesejahteraan keluarga (Bina Keluarga Balita, Bina Keluarga Sejahtera, Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS), dll), bisa dilaksanakan secara komprehensif lintas sector.

g. Fenomena Aktual Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan KB.

 Tingginya kepesertaan KB laki-laki karena tingginya pemahaman pentingnya bagi laki-laki ikut ber KB disamping semakin banyaknya pilihan jenis alat kontrasepsi bagi kaum laki-laki.

3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Derah Terpilih

Penyusunan Rencana Strategis SKPD sangat dipengaruhi dan merupakan penjabaran yang lebih detail dari perencanaan pembangunan daerah Kabupaten Hulu Sungai Utara sehingga semua langkah-langkah yang disusun dalam Rensra Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Hulu Sungai Utara Tahun 2013 – 2017.

(5)

Revisi Renstra Dinas Pengendalian Penduduk & KB Kab.HSU III- 5 Berdasar pada kondisi, potensi, peluang dan tantangan pembagunan daerah, maka Hulu Sungai Utara dalam 5 (lima) tahun ke depan diwujudkan dengan visi :

“Terwujudnya rawa makmur menuju masyarakat yang sejahtera dan mandiri bernuansa Islami”

Untuk mewujudkan visi pembangunan tersebut, Pemerintah Daerah melaksanakan misi sebagai berikut :

1. Mewujudkan tata pemerintahan yang baik (Good Governance)

2. Mendorong Pengembangan Ekonomi Kerakyatan Sesuai Potensi Daerah Khususnya rawa dan Budaya Lokal.

3. Mewujudkan Masyarakat Yang Berdaya Saing di Era Globalisasi dengan Tetap Mempertahankan Nilai-Nilai Religius Islam dan Kultur Budidaya Daerah.

4. Mewujudkan Pemerataan dan Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Yang Sesuai dengan Kebutuhan Masyarakat.

5. Membangun Infrastruktur Daerah Yang Terintegrasi Dengan Sektor Pendidikan, kesehatan dan Ekonomi Kerakyatan.

6. Melaksanakan Pembangunan Secara Arif Dengan Memperhatikan Kaidah Kelestarian Terhadap Lingkungan dan Sumberdaya Alam.

Dalam rangka mewujudkan dan mengimplementasikan visi dan misi dilakukan melalui program kerja sebagai berikut :

1. Bidang Pendidikan

a. Pendidikan gratis untuk SD/sederajat, SMP/sederajat dan khusus SMA/sederajat gratis untuk keluarga yang kurang mampu.

b. Pembangunan SMA/SMK disetiap kecamatan secara bertahap.

c. Bagi putera dan puteri daerah yang melanjutkan kuliah di Fakultas Kedokteran diberikan biaya perkuliahan dari daerah.

(6)

Revisi Renstra Dinas Pengendalian Penduduk & KB Kab.HSU III- 6 d. Peningkatkan kesejahteraan bagi tenaga pendidik, terutama yang bertugas di

daerah terpencil.

e. Pelaksanaan peningkatan sumberdaya manusia, terutama kalangan generasi muda dalam menyiapkan tenaga kerja potensi atau siap kerja.

2. Bidang Kesehatan

a. Peningkatan kesejahteraan paramedis, terutama yang bertugas didaerah terpencil.

b. Bagi masyarakat yang kurang mampu diberikan pelayanan kesehatan gratis dirumah sakit Pembalah Batung Amuntai.

c. Semua ruangan untuk pelayanan kesehatan pasien dirumah sakit Pembalah Batung ditingkatkan fasilitasnya.

d. Semua puskesmas di kecamatan ditingkatkan pelayanan kesehatannya untuk melayani rawat inap secara bertahap.

e. Menjadikan Rumah Sakit Pambalah Batung sebagai Rumah Sakit Rujukan lintas daerah serta menerapkan tranparansi sistem layanan.

3. Bidang Ekonomi Kerakyatan

a. Pemantapan sistem ketahanan pangan

b. Pembangunan pasar yang representative guna menunjang pertumbuhan pusat perekonomian baru di ibukota kabupaten dan kecamatan .

c. Peningkatan kesejahteraan dan pemberdayaan masyarakat tani/nelayan.

d. Pengembangan kawasan agroindustri yang berbasis pada komoditas lokal.

4. Bidang Infrastruktur Wilayah

(7)

Revisi Renstra Dinas Pengendalian Penduduk & KB Kab.HSU III- 7 a. Memberdayakan masyarakat dalam pembangunan dan rehabilitasi infrastruktur

desa melalui dana stimulan gotong royong.

b. Pemenuhan infrastruktur yang mendorong peningkatan produksi pertanian, perikanan, peternakan, perkebunan melalui pembangunan jaringan irigasi, jalan usaha tani/jalan produksi, tabat limpas, Balai Benih.

c. Rehabilitasi sarana perhubungan melalui peningkatan fungsi terminal kecamatan dan dermaga.

d. Rehabilitasi dan pemeliharaan infrastruktur jalan, jembatan dan sarana irigasi (desa).

e. Pembangunan infrastruktur daerah terisolir (terutama membuka isolasi) untuk mempercepat pertumbuhan wilayah strategis dan cepat tumbuh.

f. Pemantapan infrastruktur penanggulangan banjir dan pengendalian daya rusak air.

g. Pengembangan wilayah perkotan melalui penyediaan infrastruktur untuk memacu tumbuhnya pemukiman baru.

h. Penyehatan lingkungan dan pemukiman melalui peningkatan sarana dan prasaraa pemukiman, terutama pemenuhan kebutuhan air bersih.

i. Pengembangan dan konservasi sumberdaya air untuk mengoptimalkan pemanfaatan lahan rawa.

5. Bidang Pemerintahan Umum

a. Penguatan kelembagaan perangkat daerah.

b. Pemantapan pelaksanaan good governance

c. Sinkronisasi dan harmonisasi perangkat hukum daerah d. Peningkatan profesionalisme aparatur pemerintah e. Pemantapan sistem manajemen keuangan daerah f. Peningkatan sarana dan prasarana pemerintahan daerah

(8)

Revisi Renstra Dinas Pengendalian Penduduk & KB Kab.HSU III- 8 g. Pembinaan lembaga politik

6. Bidang Agama, Sosial dan Budaya

a. Pengembangan dan menciptakan kehidupan masyarakat yang agamis b. Peningkatan pelayanan kesejahteraan sosial.

c. Peningkatan pemberdayaan dan peran aktif perempuan.

d. Peningkatan ketahanan sosial dan pemberdayaan terhadap penyandang masalah sosial.

e. Penanganan penanggulangan bencana melalui bantuan social.

f. Peningkatan peran masyarakat dan kelembagaan perempuan dalam pengarus utamaan gender (PUG).

g. Pengembangan potensi pemuda dan olahraga

h. Pencegahan generasi muda terhadap penyalahgunaan narkoba.

i. Pengembangan dan pelestarian seni budaya daerah dan cagar budaya daerah.

Telaahan terhadap visi, misi dan program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah memberikan gambaran peran serta dan keterlibatan langsung Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, hal ini ditunjukkan melalui :

Pernyataan misi ke 3: Mewujudkan Masyarakat yang berdaya saing diera globalisasi dengan tetap mempertahankan nilai-nilai religius islam dan kultur budaya.

Pada misi ini, Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana berperan dalam menciptakan keluarga yang ideal dan harmonis sehingga berimbas kepada kesanggupan untuk memberikan hak-hak pendidikan, kecukupan sandang pangan yang pada akhirnya bisa menuju kepada keluarga yang sejahtera.

Dalam misi tersebut juga menjelaskan tentang pembangunan yang diarahkan pada peningkatan kualitas sumber daya manusia, sehingga masyarakat Kabupaten Hulu Sungai Utara memiliki tingkat pendidikan yang semakin tinggi, berdaya dan memiliki

(9)

Revisi Renstra Dinas Pengendalian Penduduk & KB Kab.HSU III- 9 kemandirian yang ditunjang oleh kadar keimanan dan ketaqwaan yang semakin baik dan terimplementasi sesuai ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari. Kualitas sumber daya masyarakat menjadi salah satu prasyarat utama pencapaian tingkat kesejahteraan secara menyeluruh bagi masyarakat Kabupaten Hulu Sungai Utara.

3.3. Telaahan Renstra Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Renstra Dinas Kependudukan, Pencatatan Sipil dan Keluarga Berencana Provinsi Kalimantan Selatan

3.3.1 Renstra Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)

Sesuai dengan arah kebijakan Pemerintah (Kabinet Kerja) 2015-2019, seluruh Kementerian/Lembaga diarahkan untuk turut serta mensukseskan Visi dan Misi Pembangunan 2015-2019, dimana Visi Pemerintah untuk 5 (lima) tahun kedepan adalah untuk mewujudkan “Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian berlandaskan Gotong Royong” dengan misi: 1) Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim, dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan, 2) Mewujudkan masyarakat maju, berkeseimbangan dan demokratis berlandaskan Negara Hukum, 3) Mewujudkan politik luar negeri bebas aktif dan memperkuat jati diri sebagai negara maritim, 4) Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju dan sejahtera, 5) Mewujudkan Indonesia yang berdaya saing, 6) Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat, dan berbasiskan kepentingan nasional, dan 7) Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.

Visi dan Misi Pembangunan tersebut kemudian didukung oleh 9 (sembilan) Agenda Prioritas Pembangunan (Nawa Cita), dimana BKKBN diharapkan dapat berpartisipasi dalam mensukseskan Agenda Prioritas ke 5 (lima), untuk “Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia” melalui “Pembangunan Kependudukan dan Keluarga Berencana” dengan fokus penggarapan pada Dimensi Pembangunan Kesehatan serta

(10)

Revisi Renstra Dinas Pengendalian Penduduk & KB Kab.HSU III- 10 Mental/Karakter (Revolusi Mental) untuk diintegrasikan ke dalam Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK).

Salah satu prioritas pembangunan nasional di dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) tahun 2010-2025 adalah mewujudkan penduduk tumbuh seimbang. Sehingga BKKBN berkomitmen akan turut mensukseskan Agenda Prioritas No.5 (didalam Nawa Cita), untuk mendukung peningkatan kualitas hidup manusia Indonesia dengan menjadi “Lembaga yang handal dan dipercaya dalam mewujudkan Penduduk Tumbuh Seimbang dan Keluarga Berkualitas”, dimana pertumbuhan penduduk yang seimbang dan keluarga berkualitas ditandai dengan menurunnya

Total Fertility Rate

(TFR) menjadi 2,1 dan

Net Reproductive Rate

(NRR)=1 pada tahun 2025, serta keluarga berkualitas ditandai dengan keluarga yang terbentuk berdasarkan perkawinan yang sah dan bercirikan sejahtera, sehat, maju, mandiri dan memiliki jumlah anak yang ideal, berwawasan kedepan, bertanggung jawab, harmonis dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Dalam mendukung upaya perwujudan visi pembangunan 2015-2019 diatas, BKKBN memiliki misi: 1) Mengarusutamakan Pembangunan Berwawasan Kependudukan,

2) Menyelenggarakan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi, 3) Memfasilitasi Pembangunan Keluarga, 4) Membangun dan menerapkan Budaya Kerja Organisasi secara Konsisten, serta 5) mengembangkan jejaring Kemitraan dalam pengelolaan Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga.

Berdasarkan ketentuan pasal 56 ayat (2) Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, dan ketentuan Lampiran huruf (n) Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah, BKKBN mempunyai tugas melaksanakan pemerintahan dibidang pengendalian penduduk dan KB. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam ketentuan tersebut, BKKBN menyelenggarakan fungsi:

a. Perumusan kebijakan nasional, pemaduan dan sinkronisasi kebijakan di bidang KKB b. Penetapan Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria di bidang KKB

(11)

Revisi Renstra Dinas Pengendalian Penduduk & KB Kab.HSU III- 11 c. Pelaksanaan advokasi dan koordinasi di bidang pengendalian penduduk dan KB d. Penyelenggaraan komunikasi, informasi, dan edukasi di bidang KKB

e. Penetapan perkiraan pengendalian penduduk secara nasional

f. Penyusunan desain Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK)

g. Pengelolaan tenaga penyuluh KB/petugas lapangan KB (PKB/PLKB)

h. Pengelolaan dan penyediaan alat dan obat kontrasepsi untuk kebutuhan PUS nasional

i. Pengelolaan dan pengendalian sistem informasi keluarga

j. Pemberdayaan dan peningkatan peran serta organisasi kemasyarakatan tingkat nasional dalam pengendalian pelayanan dan pembinaan kesertaan ber-KB dan Kesehatan Reproduksi (KR)

k. Pengembangan desain program pembangunan keluarga melalui pembinaan ketahanan dan kesejahteraan keluarga

l. Pemberdayaan dan peningkatan peran serta organisasi kemasyarakatan tingkat nasional dalam pembangunan keluarga melalui ketahanan dan kesejahteraan keluarga

m. Standardisasi pelayanan KB dan sertifikasi tenaga penyuluh KB/ petugas lapangan KB (PKB/PLKB)

n. Penyelenggaraan pemantauan dan evaluasi di bidang pengendalian penduduk dan keluarga berencana

o. Pembinaan, pembimbingan, dan fasilitasi di bidang KKB

p. penyelenggaraan pelatihan, penelitian, dan pengembangan di bidang KKB

(12)

Revisi Renstra Dinas Pengendalian Penduduk & KB Kab.HSU III- 12 q. pembinaan dan koordinasi pelaksanaan tugas administrasi umum di lingkungan

BKKBN

r. pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab BKKBN s. pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan BKKBN

t. penyampaian laporan, saran, dan pertimbangan di bidang KKB

Dalam upaya untuk mendukung arah kebijakan Nasional Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Hulu Sungai Utara melakukan Program Keluarga Berencana, Program Kesehatan Reproduksi Remaja, Program Pelayanan Kontrasepsi, Program Pengembangan Pusat Pelayanan Informasi dan Konseling KRR, Program Penyiapan Tenaga Pendamping Kelompok Bina Keluarga dan Program Penyelenggaraan Dukungan Pelayanan Ketahanan dan Pemberdayaan Keluarga yang hasil akhirnya dapat menurunkan angka kelahiran total

(Total Fertility Rate/TFR)

. 3.3.2. Renstra Dinas Kependudukan, Pencatatan Sipil dan Keluarga

Berencana Provinsi Kalimantan Selatan

Dinas Kependudukan, Pencatatan Sipil dan Keluarga Berencana Provinsi Kalimantan Selatan merupakan salah satu perangkat daerah baru yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 11 Tahun 2016.

Berdasarkan Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 072 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Perangkat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan, bahwa Dinas Kependudukan, Pencatatan Sipil dan Keluarga Berencana mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan Daerah di bidang kependudukan, pencatatan sipil dan keluarga berencana.

Uraian tugas tersebut adalah sebagai berikut :

a.

Merumuskan dan menetapkan kebijakan teknis kependudukan, pencatatan sipil dan pengendalian penduduk sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Gubernur berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

b.

Merumuskan dan menetapkan kebijakan operasional, menfasilitasi dan dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan Daerah di bidang kependudukan, pencatatan sipil dan pengendalian penduduk ;

(13)

Revisi Renstra Dinas Pengendalian Penduduk & KB Kab.HSU III- 13

c.

Merumuskan dan menetapkan kebijakan operasional, membina, mengatur dan mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan fasilitasi pengembangan dan evaluasi kebijakan sistem administrasi kependudukan dan pencatatan sipil;

d.

Merumuskan dan menetapkan kebijakan operasional, membina, mengatur dan mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan fasilitasi peningkatan pelayanan dan sarana prasarana kependudukan dan pencatatan sipil;

e.

Merumuskan dan menetapkan kebijakan operasional, membina, mengatur dan mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan fasilitasi pengelolaan, pengembangan dan pemanfaatan data kependudukan dan pencatatan sipil;

f.

Merumuskan dan menetapkan kebijakan operasional, membina, mengatur dan mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan fasilitasi pengendalian penduduk;

g.

Merumuskan dan menetapkan kebijakan operasional, membina, mengatur dan mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan fasilitasi advokasi dan KIE;

h.

Mengendalikan pengelolaan kesekretariatan ; dan

i.

Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai bidang tugas dan tanggung jawabnya.

Untuk melaksanakan tugas tersebut Dinas Kependudukan, Pencatatan Sipil dan Keluarga Berencana mempunyai fungsi :

1.

Perumusan kebijakan teknis di bidang kependudukan, pencatatan sipil dan pengendalian penduduk sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Gubernur berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

2.

Fasilitasi dan dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang kependudukan, pencatatan sipil dan pengendalian penduduk ;

3.

Perumusan kebijakan operasional, pembinaan dan pelaksanaan fasilitasi pengembangan dan evaluasi kebijakan sistem administrasi kependudukan dan pencatatan sipil;

4.

Perumusan kebijakan operasional, pembinaan dan pelaksanaan fasilitasi peningkatan pelayanan dan sarana prasarana kependudukan dan pencatatan sipil;

(14)

Revisi Renstra Dinas Pengendalian Penduduk & KB Kab.HSU III- 14

5.

Perumusan kebijakan operasional, pembinaan dan pelaksanaan fasilitasi dan

penguatan pengelolaan, pengembangan dan pemanfaatan data kependudukan dan pencatatan sipil;

6.

Perumusan kebijakan operasional, pembinaan dan pelaksanaan fasilitasi pengendalian penduduk;

7.

Perumusan kebijakan operasional, pembinaan dan pelaksanaan fasilitasi advokasi dan KIE;

8.

Pengelolaan kegiatan kesekretariatan

Dalam rangka mendukung pencapaian visi misi Kepala Daerah maka Dinas Kependudukan, Pencatatan Sipil dan Keluarga Berencana Provinsi Kalimantan Selatan menetapkan tujuan yang ingin dicapai lima tahun kedepan yakni :

1.

Unmeet Need

Untuk mewujudkan visi dan misi tersebut DKPSKB Provinsi Kalimantan Selatan mempunyai tujuan menekan tingginya angka Unmeed Need yaitu pasangan usia subur yang menunda kelahiran atau pembatasan kelahiran anak, tetapi tidak menggunakan alat kontrasepsi atau tidak mengikuti program keluarga berencana (KB).

2.

Pengendalian Penduduk

3.5.

Penentuan Isu-isu Strategis

Berdasarkan identifikasi permasalahan dan telahaan dari beberapa dokumen perencanaan lainnya, maka isu-isu strategis yang ada di Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana sebagai berikut:

1. Masih tingginya angka TFR (Total Fertility Rate), berdasar hasil SDKI 2012, angka TFR Nasional sebesar 2,6, di Kalimantan Selatan sebesar 2,5 sedangkan di Kabupaten Hulu Sungai Utara mencapai 2,45.

2. Angka Unmet Need yang perlu menjadi perhatian sasaran dalam pelaksanaan program KB

3. Angka Usia Kawin Muda yang relatif masih tinggi

(15)

Revisi Renstra Dinas Pengendalian Penduduk & KB Kab.HSU III- 15 4. Peningkatan kualitas kesertaan ber KB menjadi MKJP

5. Peningkatan peran pria dalam ber KB

6. Peningkatan ketahanan dan kesejahteraan keluarga masih mengalami banyak permasalahan, seperti lemahnya pembinanaan kelompok BKB,BKR,BKL, serta akses permodalan kelompok UPPKS

7. Permasalahan perkembangan dan pertumbuhan remaja yang masih belum tertangani secara integral dan terencana

8. Belum optimalnya pelaksanaan advokasi,komunikasi dan informasi dalam berbagai media dan metode, sehingga pemahaman masyarakat tentang program KKBPK masih kurang

9. Penurunan jumlah penduduk miskin dan tertinggal, melalui program Kampung KB

3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis

Berdasarkan telaahan terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis sebagai berikut :

1. Program pembangunan sarana prasarana fisik pada Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana dibuat berdasarkan kebijakan RTRW dan berwawasan lingkungan

2. Memenuhi standar tata ruang yang baik dan mencegah terjadinya pencemaran lingkungan hasil limbah alat dan obat kontrasepsi (alokon).

Referensi

Dokumen terkait

5 Sistem Use Case Sisfo Pemesanan Lapangan Futsal berbasis SaaS Cloud Computing .... 7 Class Pimpinan Futsal

Berdasarkan hasil yang di peroleh berdasarkan tindakan sosial yang di lakukan pemuka agama Islam terhadap komunitas punk , diantara nya Pemuka agama Islam yang

Menimbang, bahwa meskipun Termohon telah mengakui dan membenarkan secara berklausul terhadap dalil – dalil permohonan Pemohon, akan tetapi dalam perkara

Perencanaan produksi (Production Planning) adalah salah satu dari berbagai macam bentuk perencanaan yaitu suatu kegiatan pendahuluan atas proses produksi yang akan dilaksanakan

Diagram Arus Data atau DFD adalah suatu gambaran garis dari suatu sistem yang menggunakan sejumlah bentuk-bentuk simbol untuk menggambarkan bagaimana data mengalir melalui

Kanji sebagai salah satu jenis huruf yang memegang peranan penting dalam bahasa Jepang, karena kanji adalah huruf yang menyatakan arti, sedangkan huruf hiragana maupun

Kemudahan dalam penggunaan fasilitas umum, yang dalam hal ini pelayanan administrasi pemberintahan, adalah untuk memperoleh Kartu Tanda Penduduk seumur hidup,

Harapannya setiap calon guru yang dipersiapkan dapat memahami bagaimana proses pembentukan emosi terjadi dan proses perkembangan kognitif pada anak terjadi sehingga