• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Kelayakan Pemekaran Daerah Cilacap Barat dalam Perspektif Peraturan Pemerintah No.78 Tahun 2007.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Kelayakan Pemekaran Daerah Cilacap Barat dalam Perspektif Peraturan Pemerintah No.78 Tahun 2007."

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

i

i

ANALISIS KELAYAKAN PEMEKARAN

DAERAH CILACAP BARAT DALAM PERSPEKTIF

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 78 TAHUN 2007

SKRIPSI

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Pada Universitas Negeri Semarang

Oleh

Fajar Randi Yogananda 7450406019

JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI

(2)

viii

SARI

Yogananda, Fajar Randi, 2011. “Analisis Kelayakan Pemekaran Daerah Cilacap

Barat dalam Perspektif Peraturan Pemerintah No.78 Tahun 2007”. Skripsi. Jurusan

Ekonomi Pembangunan. Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Semarang.

Pembimbing I. Dra. Y. Titik Haryati, M.Si. Pembimbing II. Drs. Bambang Prishardoyo, M.Si.

Kata Kunci : Otonomi Daerah, Pemekaran Daerah, P.P. No. 78 Tahun 2007.

Luasnya wilayah Kabupaten Cilacap (225.360.840 km²) mengakibatkan adanya ketimpangan dalam pelaksanaan urusan administrasi. Warga Cilacap di daerah Barat harus menempuh rata-rata waktu 2,5 jam dibanding dengan warga cilacap induk yang hanya menempuh rata-rata waktu satu (1) jam, untuk mendapatkan pelayanan publik. Selain luas wilayah, dalam hal pertumbuhan ekonomi. Wilayah Cilacap Barat hanya terdapat lima (5) industri besar, sedangkan di wilayah induk terdapat sebelas (11) industri besar. Berawal dari hal inilah, masyarakat Cilacap Barat melalui Paguyuban Warga Cilacap Barat (PWCB) melakukan gerakan pemekaran daerah. Permasalahan di dalam penelitian ini adalah, suatu daerah sebelum melakukan pemekaran harus dikaji terlebih dahulu melalui PP No.78 Tahun 2007, hal ini untuk menilai kesiapan daerah otonom baru untuk mekar dan menghindari adanya golongan elit yang ingin mengambil kesempatan untuk melakukan pelebaran kekuasaan.

Subjek penelitian ini adalah Kabupaten Cilacap yang dibagi menjadi dua wilayah, wilayah induk dan wilayah pemekaran. Penilaian kelayakan pemekaran daerah mengacu pada PP No.78 Tahun 2007. Dalam pengumpulan data dalam Penelitian ini menggunakan metode wawancara untuk mendapatkan data primer, untuk data sekunder berupa dokumen resmi didapat melalui Badan Pusat Statistik.

Dari hasil penelitian yang dilakukan, gerakan pemekaran secara konstitusional dipelopori oleh PWCB. Melalui wawancara dengan narasumber, hal yang menjadi alasan warga untuk memekarkan diri adalah faktor kerendahan, ketidaknyaman, kemiskinan, jarak, dan ketidak-sejahteraan. Dukungan yang didapat dari pihak Legislatif/DPRD berupa surat dukungan persetujuan pemekaran daerah Cilacap Barat dengan Nomor.146.1/16/13/2010, dari pihak eksekutif/Pemerintah Kabupaten dukungan diberikan dengan penyediaan tenaga analis kelayakan dan surat dukungan pemekaran daerah Cilacap Barat dengan Nomor 136/221/01/Tahun 2010. Dari penilaian kelayakan yang dilakukan, untuk daerah pemekaran mendapatkan skor 389 dengan kriteria mampu, sedangkan daerah induk mendapatkan skor 449 dengan kriteria sangat mampu.

Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa, pada dasarnya daerah Cilacap Barat layak untuk dimekarkan. Dengan total skor 389 dengan kriteria mampu, lima dari sebelas faktor yang menjadi acuan penilaian berhasil meraih skor yang tinggi. Saran yang berkaitan dengan hasil penelitian ini adalah karena luas daerah pemekaran 782.647 km2 tidak sebanding dengan kepadatan penduduk yang ada 620 km2. Bila kabupaten ini jadi terbentuk, harus dipertimbangkan rasio Pegawai Negeri Sipil (PNS) agar tidak terjadi pemborosan dalam belanja pegawai.

Referensi

Dokumen terkait

Penulisan skripsi yang berjudul “ Sistem Koordinasi Antara Pemerintah Daerah Provinsi dengan Pemerintah Daerah Hasil Pemekaran Dalam Bidang Penanaman Modal Ditinjau Dari UU

Berdasarkan uraian di atas, perumusan masalah di dalam penelitian ini adalah bagaimana Kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten Cilacap jika dilihat dari aspek keuangan selama

Judul Skripsi Peran Aktor Dalam Perumusan Kebijakan Peraturan Daerah No.5 Tahun 2007 Tentang Penanggulangan Bencana Provinsi Sumatera Barat.. Dibimbing oleh

Latar belakang yang telah dipaparkan berkenan dengan kesenjangan antara pekerja/buruh, pengusaha dan pemerintah atas penetapan Peraturan Pemerintah (PP) No 78 Tahun 2015

Jenis penelitian ini adalah penelitian hukum empiris. Penelitian ini dilakukan dengan mengkaji dan menelaah peraturan pemerintah dalam pemekaran wilayah suatu kota

Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui implementasi Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 terkait dengan penetapan Organisasi Perangkat Daerah di Kabupaten Boyolali

Harapannya PP terbaru ini akan mengantarkan Pengelolaan Keuangan Daerah dalam bentuk APBD yang lebih baik, tertib, efisien, ekonomis, efektif, transparan, dan bertanggung jawab dengan

Dengan penelitian ini, penulis berharap dapat memberi wawasan keilmuan bagi pembaca terlebih tentang peraturan daerah yang diharapkan dari penelitian ini dapat memberikan manfaat kepada