OPTIMASI RANCANGAN FILTER BANDPASS
AKTIF UNTUK SINYAL LEMAH MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIK
Studi Kasus: Sinyal EEG
JURUSAN FISIKA Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2011
Oleh :
Ellys Kumala P (1107100040)
Dosen Pembimbing
Dr. Melania Suweni Muntini, MT
• Latar Belakang
Pendahuluan
• Tujuan Penelitian
Melakukan optimasi rancangan filter , dengan mendapatkan range
frekuensi dengan nilai daya rata- rata sinyal maksimum
Metode Algoritma Genetik
Prosessor AMD Turion (tm) X2 Dual-Core Mobile RM-752.2GHz dan RAM 2 GB.
Matlab Versi 7.8 (R2009a)
• Batasan masalah
Data Sinyal EEG
Data sekunder yang dilakukan peneliti lain.
Pembentukan Estimasi Spektral
Metode Fast Fourier Transform
Software
Spesifikasi Komputer
Algoritma Genetik dengan pengkodean biner dengan Pc =0,7 dan Pm = 0,1
Metode Optimasi
Tinjauan Pustaka
Sinyal Sistem dan
Densitas Spektral
Daya
Signal To Noise
Ratio Algoritma
Genetik
Perancangan Filter Band
Pass
EEG
• Sinyal adalah besaran fisis yang bervariasi dengan waktu, ruang atau variabel bebas lainnya.
Sinyal
• Perangkat yang melakukan operasi pada sinyal. Sebagai contohnya, filter yang
mengurangi noise dan mengurangi kerusakan pada sinyal(Proakis,2007).
Sistem
Densitas Spektral daya
• Distribusi daya sinyal pada berbagai frekuensi.
Spektrum Daya
• Metode Fast Fourier Transform
Metode Estimasi spektral
• spektral daya yang dihitung per satuan frekuensi
Densitas
Spektral Daya
Daya rata-rata sinyal
Besar daya rata-rata sinyal pada rentang frekuensi tertentu berdasarkan densitas
spektral daya dihitung dengan metode non parametrik sebagai berikut :
Sifat-sifat herditas didalam genome
POPULASI AWAL
Konsep dasar Algoritma genetik
POPULASI BARU Proses seleksi alam
Perkawinan (pindah silang) Mutasi
Individu dengan sifat lebih baik
Optimasi Algoritma Genetik
Mengkodekan kandidat solusi Matrik
Ukuran populasi x Jum Gen Menghitung nilai fitness masing2
individu & penentuan target fitness Nilai fitness = daya rata-rata sinyal
Memilih calon orang tua sesuai dengan
metode roullete wheel Induk untuk melakukan
crossover Menukarkan gen induk secara agar
agar didapatkan individu baru Individu baru hasil crossover
Modifikasi 1 atau lebih gen dalam
kromosom Individubaru hasil mutasi
Solusi optimal = daya rata-rata maksimum
Gambaran Umum Optimasi AG
Tujuan Optimasi :
mendapatkan daya rata-rata sinyal maksimum dengan rentang frekuensi tertentu
Variabel f
1dan f
2dikodekan dalam kromosom
Didekodekan kembali dan dilakukan perhitungan nilai fitness (daya Rata-rata)
•Seleksi Alam
•Pindah silang
•Mutasi Pergantian
Populasi Solusi
Optimasi
Bagaimana AG melakukan optimasi ?
1. Insialisasi Populasi
Dikodekan dengan Pengkodean biner
Matrik dua dimensi berisi bilangan biner : Ukuran populasi x Jumlah gen
2. Evaluasi Individu
• Nilai Fitness masing-masing Individu dihitung
(Kandidat Solusi )
Dekodekan
Bilangan riil Filtering sinyal pada
Perhitungan
Fitness = nilai
3.Seleksi
• Menentukan apakah kromosom dapat dipertahankan atau dipunahkan. Seleksi dilakukan dengan metode roullete whell
Individu dengan nilai fitness
masing2
Implementasi Seleksi Roullete whell
Terpilih :
Kromosom
II,III,IV,V,VII
4.Pindah Silang
• Menghasilkan keturunan baru dengan memindah silangkan 2 kromosom
Orang Tua 1
Orang Tua 2
Anak 1
Anak 2
Pindah silang (Crossover)
• Penentuan Probablilitas crossover
• Membangkitkan bilangan random sejumlah ukuran populasi
• Syarat terjadi crossover :
5.Mutasi
Kromosom Awal
Hasil Mutasi
modifikasi satu atau lebih gen dalam kromosom yang sama dengan nilai probabilitas mutasi tertentu
Pemilihan gen termutasi :
•Dibangkitkan bilangan random pada setiap gen
•Penentuan Probabilitas Mutasi (presentase gen yang mengalami mutasi dari Jumlah total gen)
•Syarat :
Pergantian Populasi
• Setelah proses mutasi dan pindah silang individu-individu yang terbentuk akan semakin banyak.
Populasi baru
Populasi awal
Individu Hasil pindah
silang
Individu hasil pindah silang dan
mutasi
Individu Hasil mutasi
Perangkingan Fitness Generasi
berikutnya
Ukuran populasi awal
Validasi Algoritma Genetik
Nilai autokorelasi bertujuan untuk melihat hubungan antar nilai fitness.
Apabila nilai autokorelasi ini mendekati 1 maka hubungan antar nilai fitness
sangat erat
SNR (signal to noise ratio)
Ukuranyang menyatakan pengaruh sinyal noise pada sinyal.
Didefinisikan sebagai berikut :
Perbandingan daya sinyal dan daya noise lebih dari 1 menunjukan sinyal
tidak terlalu dipengaruhi oleh noise.
Filter Band pass
• Filter yang meloloskan sinyal dalam suatu range frekuensi tertentu dan tidak
melewatkan sinyal dengan frekuensi di
bawah dan di atas range frekuensi tersebut
• Bersifat : aktif atau pasif
• Filter pasif terdiri dari resistor, kapasitor, dan induktor
• Filter aktif terdiri dari op-amp, resistor, dan
kapasitor
Perancangan filter band pass
Parameter dalam perancangan suatu rangkaian band pass filter adalah lebar pita
atau bandwidth ( f atau B), dan selektivitas (Q) =
EEG
• Elektroensephalogram (EEG) adalah instrumen untuk menangkap aktifitas listrik di otak.
• Gelombang otak
Gelombang alfa (8 – 13 Hz)
Gelombang beta (14 – 30 Hz)
gelombang teta (4 – 7 Hz)
gelombang delta (0.5 – 3 Hz)
Metodologi Penelitian
Mulai
Pengambilan Data
Karakterisasi sinyal Normalisasi Data
Filtering sinyal Perhitungan Daya Rata-
rata sinyal
Optimasi Algoritma Genetik
Perancangan Filter Band Pass
Selesai
SNR
Karaterisasi Sinyal EEG
SINYAL
• Normalisasi
FILTERING
• Batasan Frekuensi :
• α (8-13 Hz)
• β (14-30 Hz)
Perhitungan Daya rata-rata Sinyal
• Sinyal
X(n)tranformasi fourier ke domain frekuensi.
• Sinyal dalam domain frekuensi dikuadratkan
• Membentuk power spektral density
• Daya rata-rata sinyal adalah luasan dibawah kurva
Daya rata-rata sinyal untuk masing-masing range frekuensi
OPTIMASI Algoritma
Genetik
Diagram Alir Algoritma
genetik
Tidak
Inisialisasi populasi Pengkodean Biner
Evaluasi Individu Nilai Fitness =daya Rata-rata sinyal
Seleksi
Pindah Silang
Mutasi
Optimal? ya
Solusi Optimal P c =0,7
P m =0,1
•Ukuran Populasi : 50
•Maksimum generasi : 5000
•Jumlah varibel : 2
•Jumlah Bit : 10
•Batas Iterasi
•Jumlah generasi dan
daya rata-rata target
Hasil Optimasi Algoritma Genetik pada data I
• Range Frekuensi 8-13 Hz
Kondisi Optimum Konvergen
• Kondisi optimum konvergen data I untuk optimasi pada range frekuensi 8-13 Hz diperoleh nilai daya rata-rata -12.8909 dB dengan F 1 = 9.9238 Hz dan F 2 =13 Hz
• Kondisi ini diperoleh pada generasi ke-2952
dengan waktu iterasi 39 menit 38,4 detik
Grafik Fitness dan Generasi hasil optimasi
-35.0000 -30.0000 -25.0000 -20.0000 -15.0000 -10.0000 -5.0000 0.0000
0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000 4500
Nilai Fitness
Generasi
Grafik Fitnes dan Generasi pada Range frekuensi 8-13 Hz
hubungan fitnes dan generasi
Solusi optimal dipilih ±23,66% dari target daya rata-
rata -11 dB
Hasil Optimasi Algoritma genetik pada data I
• Range Frekuensi 14-30 Hz
Kondisi optimum konvergen
• Kondisi nilai optimum konvergen data I pada
optimasi range frekuensi 14-30 Hz diperoleh nilai daya rata-rata sinyal = -25.382dB dengan
F 1 =16 Hz dan F 2 =30 Hz
• Kondisi ini diperoleh pada generasi ke-280 dengan
waktu iterasi 33 menit 2,5 detik
Grafik Fitness dan Generasi hasil optimasi
-40.0000 -35.0000 -30.0000 -25.0000 -20.0000 -15.0000 -10.0000 -5.0000 0.0000
0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000 4500
Nilai Fitness
Generasi