• Tidak ada hasil yang ditemukan

MANAJEMEN PRODUKSI BUDIDAYA RUMPUT LAUT. (Kappaphycus Alvarezii) DI DESA MANDALLE, KECAMATAN MANDALLE, KABUPATEN PANGKEP TUGAS AKHIR AYU RAHAYU TASRIF

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MANAJEMEN PRODUKSI BUDIDAYA RUMPUT LAUT. (Kappaphycus Alvarezii) DI DESA MANDALLE, KECAMATAN MANDALLE, KABUPATEN PANGKEP TUGAS AKHIR AYU RAHAYU TASRIF"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

1

MANAJEMEN PRODUKSI BUDIDAYA RUMPUT LAUT (Kappaphycus Alvarezii) DI DESA MANDALLE, KECAMATAN

MANDALLE, KABUPATEN PANGKEP

TUGAS AKHIR

AYU RAHAYU TASRIF 10 24 215

JURUSAN AGRIBISNIS PERIKANAN

POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PANGKEP

2013

(2)

2 HALAMAN PENGESAHAN

MANAJEMEN PRODUKSI BUDIDAYA RUMPUT LAUT DI DESA MANDALLE KECAMATAN MANDALLE KABUPATEN PANGKEP

TUGAS AKHIR

AYU RAHAYU TASRIF 10 24 215

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Studi Pada Jurusan Agribisnis Perikanan

Telah Diperiksa dan Disetujui Oleh :

Pembimbing I Pembimbing II

Yunarti, S.P,M.Si Yusri Muhammad Yusuf,S.Pd,MPd Nip. 197303152008122001 Nip. 1982122012008121001

Direktur Ketua Jurusan

Ir. Andi Asdar Jaya, M.Si Arifah, SP., MEnv. Sc Nip. 196306101988031003 Nip. 197408092000032001

(3)

3 HALAMAN PERSETUJUAN PENGUJI

Judul : Manajemen Produksi Budidaya Rumput Laut Di Desa Mandalle, Kecamatan Mandalle Kabupaten Pangkep.

Nama Mahasiswa : Ayu Rahayu Tasrif

Nim : 10 24 215

Jurusan : Agribisnis Perikanan

Disahkan Oleh Tim Penguji

1. Yunarti, S.P.,M.Si ( Pembimbing I ) (...)

2. Yusri Muhammad Yusuf, S.Pd.,MPd (Pembimbing II) (...)

3. Subhan Effendi, SE.,M.Si ( Penguji I ) (...)

4. Nurjannah Bando, S.P.,M.Si ( Penguji II ) (...)

(4)

4 KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, yang telah melimpahkan Rahmat dan karunia-Nya kepada kami, tugas akhir ini dibuat berdasarkan hasil penelitian pada petani rumput laut di desa Mandalle, Kecamatan Mandalle, Kabupaten Pangkep. Selain untuk di jadikan sebagai bahan informasi terhadap para pembaca juga sebagai salah satu persyaratan untuk menyelesaikan studi di Politeknik Pertanian Negri Pangkep.

Penulis menghanturkan ucapan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada Ibunda dan Ayahanda tercinta Serta seluruh keluarga, karena berkat segala doa yang begitu tulus, dukungan material dan moril sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini. Laporan ini disusun tidak terlepas dari petunjuk dan bimbingan dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung.

Ucapan terima kasih kepada ibu Yunarti,SP.M.Si dan bapak Yusri Muhammad Yusuf,S.Pd,.MPd selaku dosen pembimbing I dan pembimbing II,yang telah meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan selama penyusunan tugas akhir ini.

Pada kesempatan ini,tak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada : 1. Ir.Andi Asdar Jaya.M.Si selaku direktur Politeknik Pertanian Negri

Pangkep

2. Arifah,SP,Menv,sc selaku ketua jurusan Agribisnis Perikanan Politeknik Pertanian Negri Pangkep.

(5)

5 3. Bapak Subhan Effendi, SE.,M.Si, dan ibu Nurjannah bando, SP.,M.Si

selaku Penguji I dan Penguji II.

4. Bapak Dr.Patang, S.Pi, M.Si selaku dosen yang memberikan arahan dalam melakukan penelitian.

5. Bapak dan Ibu dosen Jurusan Agribisnis Perikanan yang telah memberikan pelajaran berharga kepada mahasiswa.

6. Staf Administrasi dan teknisi Jurusan Agribisnis Perikanan yang telah banyak membantu mahasiswa demi kelancaran administrasi.

7. Seluruh teman seperjuangan khususnya Mahasiswa Agribisnis Angkatan XXIII,terima kasih atas kerja sama yang baik selama penyelesaian tugas akhir ini.

Penulis menyadari bahwa penulis tugas akhir ini masih jauh dari kesempurnaan, sehingga saran dan kritikan yang sifatnya membangun sangat diharapkan guna penyempurnaan dan perbaikan di kesempatan yang akan datang.

Besar harapan kami semoga isi tugas akhir ini dapat bermanfaat untuk kemajuan ilmu pengetahuan khususnya dalam ruang lingkup mahasiswa di masa yang akan datang.

Pangkep Agustus 2013

Penulis

(6)

6

RINGKASAN

AYU RAHAYU TASRIF 1024215, Strategi Pengembangan Rumput Laut Di Desa Mandalle Kecamatan Mandalle Kabupaten Pangkep (Dibawah Bimbingan Ibu Yunarti dan Bapak Yusri Muhammad yusuf)

Usaha budidaya rumput laut menjadi mata pencaharian masyarakat di Desa Mandalle, Kabupaten Pangkep. Belakangan ini usaha budidaya rumput laut menjadi semakin marak di usahakan oleh para petani, bahkan kebanyakan pembudidaya berasal dari nelayan maupun petambak yang beralih keusaha budidaya rumput laut. Melihat antusias masyarakat menggeluti usaha budidaya rumput laut menjadi suatu kajian bagi penelitian terutama pada tingkat kelayakan pendapatan yang diperoleh petani dari usaha budidaya rumput laut tersebut.

Penelitian ini bertujuan untuk 1). Mengetahui jenis data budidaya rumput laut. 2). Mengetahui analisis data usaha budidaya rumput laut jenis Kappaphycus alvarezii di Kabupaten Pangkep. Sedangkan kegunaan dari penelitian yaitu : Sebagai bahan informasi bagi masyarakat yang berbudidaya rumput laut jenis Kappaphycus alvarezii dan sebagai bahan informasi bagi pengembangan ilmu pengetahuan khususnya yang terkait dengan budidaya rumput laut.

Metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini, Berdasarkan tujuan yang akan`dicapai maka semua data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan analisis deskripsi kualitatif yaitu, berusaha menggambarkan penerapan manajemen produksi mulai, pelaksanaan produksi dan pengawasan.

Hasil penelitian menunjukan bahwa penerapan manajemen produksi pada budidaya rumput laut di Desa Mandalle Kecamatan Mandalle Kabupaten Pangkep sudah dilakukan mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan produksi.

(7)

7 DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN PENGUJI ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

RINGKASN ... vi

DARTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... viii

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan dan Kegunaan ... 4

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A. Rumput laut... 6

B. Kegunaan rumput laut ... 7

C. Daerah Penyebaran ... 8

D. Pengertian dan Fungsi Manajemen ... 9

E. Manajemen Produksi ... 11

BAB III. METODOLOGI PELAKSANAAN PENELITIAN A. Waktu dan Tempat ... 15

B. Metode Pengumpulan data ... 15

(8)

8

C. Jenis data ... 15

D. Populasi dan sampel... 16

E. Analisis data ... 16

F. Devisi operasional ... 16

BAB IV. KEADAAN UMUM WILAYAH A. Keadaan umum desa mandalle ... 18

B. Keadaan penduduk ... 18

BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Identitas responden ... 19

B. Perencanaan produksi ... 20

C. Pelaksanaan produksi ... 21

D. Pengawasan produksi ... 24

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 26

B. Saran... 26 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

(9)

9 DAFTAR TABEL

No. Halaman

Teks

1. Identifikasi Responden berdasarkan umur ... ... 19 2. Identifikasi Responden tingkat pendidikan . ... 20

(10)

10 DAFTAR LAMPIRAN

No. Halaman

Gambar

1. Pemilihan bibit rumput laut Eucheuma cattoni . ... 29

2. Pemilihan rumput laut Eucheuma cattono ... ... 30

3. Penanaman rumput laut kedalaman air ... 30

4. Pemanenan rumput laut Eucheuma cattoni ... 30

5. Pasca panen rumput laut Eucheuma cattoni ... 31

(11)

11

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sebagai nagara maritim, Indonesia mempunyai prospek yang cukup cerah dalam memproduksi Rumput laut dan turunannya, terbukti beberapa daerah yang telah menghasilkan berbagai jenis Rumput laut mampu memasok bahan baku produk primernya. Untuk meningkatkan produktivitasnya perlu adanya sentuhan teknologi yang akan menghasilkan Rumput laut dalam jumlah yang banyak, mempunyai kualitas tinggi, umur panen yang lebih singkat serta tahan terhadap penyakit.

Budidaya Rumput laut(Eucheuma Cottoni) secara komersil mulai dilakukan di Indonesia sejak tahun 1985 jauh setelah teknologi budidaya Rumput laut diperkenalkan di Filipina sejak tahun 1971. Pangsa pasar Rumput laut di manca negara semakin cerah, seperti Hongkong,Korea Selatan, Perancis, Inggris, Kanada, Amerika Serikat, Jepang serta beberapa negara industri maju lainnya.

Peningkatan permintaan pasar Rumput laut telah memicu berkembangnya budidaya Rumput laut di Indonesia (Sukmadinata, 2001), meskipun kebanyak masih dikelola secera sederhana.

(12)

12 Sulawesi Selatan memiliki potensi perikanan budidaya sebesar 193.700 ha,dengan pemanfaatan baru sekitar 59.061 (30,49%), sehingga memiliki sekitar 134.639 ha peluang untuk pemanfaatan.

Salah satu produk perikanan yang memiliki potensi budidaya, maupun ekspor adalah Rumput laut . Rumput laut telah banyak dibudidayakan oleh petani/nelayan di Sulawesi Nelatan, namun belum mencapai produksi yang maksimal, mutu yang masih rendah sehingga harga jualnyapun menjadi rendah.

Perkembangan budidaya Rumput laut di Sulawesi selatan sudah dikembangkan sejak tahun 1980-an dalam upaya merubah kebiasaan masyarakat dengan cara pengambilan dari alam. Dengan melihat kenyataan yang ada pada saat sekarang, budidaya Rumput laut telah menjadi mata pencaharian bagi sebagian besar nelayan/petani, dan kegiatannya dapat berkelanjutan, bahkab dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat petani Rumput laut .

Ada 2 jenis Rumput laut yang paling banyak dikembangkan oleh petani Rumput laut di Sulawesi Selatan, yaitu jenis Eucheuma cottoni dan Gracilaria sp.

Eucheuma cottoni banyak dibudidayakan dilaut atau pesisir pantai, sedangkan gracilaria banyak dibudidayakan di tambak. Dalam penelitian ini, peneliti akan lebih fokus pada jenis Eucheuma cottoni.

Budidaya Rumput laut khususnya jenis Eucheuma cottoni telah lama dikembangkan di berbagai daerah di Sulawesi selatan, khususnya yang berada di sekitar pesisir pantai, dan masing-masing daerah tersbut memperlihatkan hasil yang berbeda-beda. Berkaitan dengan hal tersebut, dalam penelitian ini akan mengidentifikasi sejauhmana pengaruh letak geografi terhadap produksi dan

(13)

13 produktivitas Rumput laut serta bagaimana metode yang baik dalam membudidayakan Rumput laut untuk mendapatkan produksi dan produktivitas yang optimal.

Bagi masyarakat Sulawesi Selatan terutama yang hidup di sekitar pantai atau pesisir pantai telah lama menkonsumsi Rumput laut terutama dalam bentuk lalapan. Namun sebagian besar diantara mereka belum mengetahui secara pasti kandungan yang dimiliki Rumput laut tersebut. Selanjutnya, menurut Susanto (2003), masyarakat yang tinggal di sekitar pantai telah lama mengenal Rumput laut sebagai bahan obat-obatan tradisional untuk mengobati penyakit gondok, ginjal, anthelmintic, katarak dan sebagainya.

Dalam mengembangkan Rumput laut di Indonesia, khususnya di Sulawesi Selatan, kendala utama yang dihadapi nelayan atau pengusaha Rumput laut adalah masih sulitnya mendapatkan bibit Rumput laut dalam jumlah besar dengan kualitas yang baik dan seragam. Oleh sebab itu, diperlukan upaya untuk memenuhi kebutuhan bibit Rumput laut bagi masyarakat pembudidaya tersebut.

Upaya yang dapat dilakukan yang paling efektif adalah perbanyakan bibit Rumput laut secara in vitro(dalam kaca). Dengan adanya perbanyakan atau pengembangan bibit Rumput laut melalui metode perbanyakan secara in vitro diharapkan kekurangan bibit bukan lagi menjadi masalah.

Oleh sebab itu, penelitian ini sangat perlu dilakukan karena selain untuk memenuhi kebutuhan bibit bagi petani Rumput laut , secara langsung maupun tidak langsung akan membantu dalam meningkatkan produksi Rumput laut bagi petani dan sekaligus akan meningkatkan pendapatan petani dan devisi negara.

(14)

14 Selama ini sumber bibit yang cukup terkenal baik kualitasnya adalah yang berasal dari Kabupaten Maumere Nusa Tenggara Timur. Oleh sebab itu, dalam penelitian ini akan dicobakan persilangan antara sumber bibit dari Maumere tersebut dengan sumber bibit yang berasal dari Kabupaten Bone Sulawesi Selatan.

Melalui penelitian ini diharapkan akan menghasilkan sumber bibit dengan produksi tinggi dengan ketahanan terhadap penyakit yang tinggi pula.

Kabupaten Pangkep merupakan salah satu kabupaten yang banyak memproduksi Rumput laut jenis Kappaphycus alvarezii. Nelayan melakukan budidaya jenis Rumput laut ini hampir disepanjang pantai Kabupaten pangkep, termasuk di pulau-pulau. Untuk lebih mendalami sejauhmana prospek pengembangan Rumput laut di daerah ini, maka perlu dilakukan penelitian tentang manajemen produksiRumput laut jenis Kappaphycus alvarezii di KabupatenPangkep.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah untuk penelitian tugas akhir ini adalah, bagaimana penerapan manajemen produksi rumput laut di Desa Mandalle Kecamatan Mandalle Kabupaten Pangkep?

C. Tujuan dan Kegunaan

Tujuan Penelitian ini adalah :

Untuk mengetahui penerapan manajemen produksi rumput laut di Desa MandalleKecamatan Mandalle Kabupaten Pangkep.

(15)

15 Kegunaan penelitian ini adalah :

1. Sebagai bahan informasi bagi masyarakat yang berbudidaya Rumput laut jenis Kappaphycus alvarezii,

2. Bagi peniliti dapat menambah wawasan terutama tentang manajemen budidaya rumput laut.

3. Sebagai bahan informasi bagi pengembangan ilmu pengetahuan khususnya yang terkait dengan budidaya rumput laut.

(16)

16

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Rumput laut (Eucheuma cottoni)

Rumput laut tergolong tanaman berderajat rendah, umumnya tumbuh melekat pada substrat tertentu, tidak mempunyai akar, batang maupun daun sejati, tetapi hanya mempunyai batang yang disebut thallus. Rumput laut tumbuh di alam dengan melekatkan dirinya pada karang, lumpur, pasir, batu dan benda keras lainnya. Selain benda mati, Rumput laut juga dapat melekat pada tumbuhan lain secara epifik (Anggadiredja, et al. 2006).

Rumput laut adalah salah satu komoditas unggulan perikanan yang memiliki nilai ekonomis penting dan saat ini sebagian besar masih diusahakan oleh nelayan/petani ikan dalam skala kecil pada pusat pengembangan produksi Rumput laut Sulawesi Selatan.

Luas perairan laut Indonesia serta keragaman jenis Rumput laut merupakan cerminan dari potensi Rumput laut Indonesia. Dari 782 jenis Rumput laut di perairan Indonesia, hanya 18 jenis dari 5 genus (marga) yang sudah diperdagangkan. Dari kelima genus tersebut, baru Eucheuma dan Gracilaria yang dibudidayakan.

(17)

17 Eucheuma cottoni merupakan salah satu jenis Rumput laut yang masuk dalam program Grateks-2. Eucheuma cottoni akan dikembangkan melalui skala budidaya laut. Agar produksi dan nilai ekspor Rumput laut dapat tercapai sesuai dengan sasaran Grateks-2, maka penerapan sistem agribisnis perlu lebih ditingkatkan yaitu pengadaan bibit, teknologi budidaya dan penanganan pasca panen, pemasaran, pembinaan dan prasarana penunjangnya.

B. Kegunaan Rumput laut

Rumput laut merupakan salah satu komoditas budidaya laut yang dapat diandalkan, mudah dibudidayakan dan mempunyai prospek pasar yang baik serta dapat meningkatkan pendapatan pembudidaya masyarakat pesisir. Produk Rumput laut dimanfaatkan di dalam berbagai bidang, antara lain pada industri makanan, farmasi, kedokteran,kertas dan lain-lain.

Di beberapa negara Timur Jauh dan Kepulauan Pasifik Rumput laut digunakan sebagai sumber makanan. Sejumlah besar penduduk daerah maritim secara langsung atau tidak langsung mengkonsumsi atau berhubungan dengan bentuk produk algae laut, dimana Rumput laut ini berguna bagi manusia, sebagai obat-obatan dan sebagai bahan baku berbagai industri (Graft, 1982, dalam Suptijah, 2002).

Sebelum para ahli memusatkan perhatian pada penelitian di bidang farmasi, masyarakat yang tinggal di sekitar pantai telah lama mengenal Rumput laut sebagai bahan obat-obatan tradisional untuk mengobati penyakit gondok, ginjal, abthelmintic, katarak dan sebagainya (Susanto, 2003).

1. Sifat dan Ciri Biologis

(18)

18 Pertumbuhan dan penyebaran Rumput laut tergantung dari faktor-faktor oseanografi ( fisika, kimia, dan pergerakan atau dinamika air laut ) serta jenis substrat dasarnya. Untuk pertumbuhannya, Rumput laut mengambil nutrisi dari sekitarnya secara difusi melalui dinding thallusnya. Perkembang biakan dilakukan dengan dua cara, yaitu secara kawin antara gamet jantan dengan gamet betina ( generatif ) serta tidak kawin dengan melalui vegetatif dan konjugatif.

2. Pertumbuhan

Pertumbuhan Rumput laut dipengaruhi oleh salinitas atau kadar garam dan suhu (temperatur). Ada dua golongan Rumput laut berdasarkan kisaran salinitas : Rumput laut yang Stenohaline, hidup dan tumbuh pada perairan dengan kisaran salinitas yang sempit, serta Rumput laut yang eurihaline,hidup dan tumbuh pada kisaran salinitas yang lebar. Laju pertumbuhan Rumput laut akan meningkat apabila terjadi pemotongan. Angka laju pertumbuhan setelah tanaman dipotong selalu lebih tinggi dari sebelumnya dengan perbedaan yang sangat nyata.

Dua hal yang menyebabkan membainya setelah pemotongan adalah berkurangnya kompetisi antara batang dalam rumpun tanaman dan tumbuhnya percabangan baru pada bagian yang patah, karena itu diharapkan tanaman yang rumpunnya sudah besar segera dipanen.

C. Daerah Penyebaran

Semua mahluk hidup memerlukan tempat tumbuh untuk menunjang kehidupannya. Tempat tumbuh Rumput laut berfungsi untuk menempel agar tahan terhadap terpaan ombak. Kebanyakan tempat menempel Rumput laut

(19)

19 berupa karang mati atau cangka moluska walaupaun dapat juga berupapasir lumpur. Selain merupakan tempat menempel, Rumput laut juga memerlukan sinar matahari untuk melangsungkan fotosintesis. Banyaknya sinar matahari yang masuk dalam air berhubungan dengan kecerahan air laut (Indriani dan Suminarsi, 2005). Lebih lanjut dikemukan bahwa Rumput laut pertama kali ditemukan hidup secara alami bukan hasil budidaya. Mereka tersebar di perairan sesuai dengan lingkungan yang dibutuhkannya. Apabila akan memilih lokasi budidaya, harus mengetahui terlebih dahulu daerah penyebaran Rumput laut . Namun demikian, lokasi untuk budidaya belum tentu merupakan daerah penyebaran secara alami.

Daerah sebaran beberapa jenis Rumput laut di Indonesiasangat luas, baik yang tumbuh secara alami maupun yang dibudidayakan. Wilayah sebaran Rumput laut yang tumbuh alami terdapat di hampir seluruh perairan dangkal laut indonesia yang mempunyai rataan terumbuh karang. Sebaran Rumput laut komersial yang dibudidayakan hanya terbatas untuk jenis Eucheumadan Gracilaria. Jenis Eucheuma dibudidayakan di laut agak jauh dari sumber air tawar, seperti sungai atau air buangan dari pemukiman. Lokasi budidaya Eucheuma tersebar di perairan pantai beberapa pulau di Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Lampung Selatan, Pulau Panjang, Pulau Seribu, serta beberapa daerah lainnya, termasuk Jeneponto, Takalar, Selayar, Sinjai, dan Pangkep (Sulawesi Selatan).

D. Pengertian dan Fungsi Manajemen

Secara umum, manajemen merupakan cara mengatur satu atau beberapa faktor yang menunjang jalannya usaha untuk mencapai tujuan yang diharapkan.

(20)

20 Dalam kehidupan sehari-hari, manajemen sangat diharapkan dan diperlukan agar tidak terjadi benturan antara masing-masing faktor yang menyebabkan tujuan tidak tercapai.

Manajemen juga sangat diperlukan dalam bisnis perikanan, supaya dapat berjalan lancar dan mendapat hasil yang sesuai harapan. Pada manajemen sendiri terdapat beberapa fungsi sebagai bagian dari proses manajemen. Semua fungsi- fungsi manajemen terdapat dalam setiap kegiatan uasaha. Dalam bisnis perikanan, fungsi-fungsi itu mempunyai wujud yang berbeda, tergantung dari faktor-faktor yang mempengaruhi dan jenis komoditas yang diusahakan.Adapun fungsi-fungsi manajemen anatara lain sebagai berikut :

1. Perencanaan

Fungsi ini merupakan tindakan untuk menentukan sasaran dan arah yang disiplin. Didalam perencanaan dituntut adanya kemampuan untuk meramalkan, mewujudkan, dan melihat kedepan dengan dilandasi oleh tujuan-tujan tertentu.

2. Pengorganisasian

Fungsi ini merupakan tindakan mengatur dan membagi-bagi bidang pekerjaan antara kelompok yang diperlukan, fungsi pengorganisasian akan menetapkan dan memperinci hubungan-hubungan yang diperlukan.

3. Penggerakan

Penggerakn merupakan tindakan untuk merangsang anggota-anggota kelompok agar melaksanakan tugas-tugas yang telah dibebankan dengan baik dan antusias.

(21)

21 4. Pengawasan

Fungsi ini merupakan tindakan untuk mengawasi aktifitas-aktifitas yang terkait agar dapat berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.Agar manajemen dapat mencapai tujuan denga sebaik-baiknya, diperlukan sarana- sarana pendukung. Sarana-sarana tersebut terdiri dari men (tenaga kerja manusia), money (uang yang diperlukan dalam usaha), methods (cara untuk mencapai tujuan), materials (bahan yang diperlukan), machine (alat yang diperlukan) dan market (pasar, sebagai tempat untuk menjual hasil produksi). Tanpa adanya sarana-sarana tersebut, manajemen tidak akan mencapai tujuan ataupun fungsinya.

Tujuan kegiatan produksi antara lain :

a. Menghasilkan/menciptakan suatu barang,

b. Menambah serta meningkatkan nilai guna barang yang sudah ada, c. Memenuhi kebutuhan manusia,

d. Memperoleh tambahan penghasil untuk mendapatkan alat pemuas lainnya.

E. Manajemen produksi

ManajemenProduksi terdiri dari dua kata, yaitu manajemen dan produksi.

Terdapat beberapa pengertian manajemen yang pada dasarnya adalah usaha untuk mencapai tujuan yang dilakukan dengan cara mengkoordinasikan kegiatan orang lain melalui perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan.

Fungsi pokok didalam manajemen adalah keuangan, personalia, pemasaran, dan produksi. Pengertian produksi diartikan sebagai kegiatan menghasilkan barang untuk tujuan memperoleh keuntungan. Pengertian ini terlalu sempit, sebab produksi juga dapat menghasilkan jasa, baik untuk tujuan

(22)

22 memperoleh keuntungan atau tidak. Sehingga ada pengertian lain tentang produksi yaitu penciptaan barang dan jasa. Oleh karena itu, istilah produksi kemudian dikembangkan dengan operasi.

Tekanan dalam pengertian operasi adalah kegiatan merubah bentuk bukan pada hasilnya. Kegiatan operasi dapat dilakukan oleh lembaga pencari laba, misalnya perusahaan mebel, jasa angkutan, dan lembaga bukan pencari laba, misalnya panti asuhan.

Masukan atau input dikategorikan dua macam, yaitu faktor-faktor produksi yang berupa money (uang), material (bahan mentah), dan informasi.

Informasi adalah input yang berasal dari luar lembaga yang menjalankan operasi, misalnya informasi tentang jumlah penduduk, jumlah konsumen, dan penghasilan konsumen. Sedangkan keluaran atau output adalah produk, yaitu dapat berupa barang dan jasa.

Tujuan kegiatan produksi antara lain : a. Menghasilkan/menciptakan suatu barang,

b. Menambah serta meningkatkan nilai guna barang yang sudah ada, c. Memenuhi kebutuhan manusia,

d. Memperoleh tambahan penghasil untuk mendapatkan alat pemuas lainnya.

1. Perencanaan produksi

Perencanaan adalah fungsi manajemen yang paling pokok dan sangat luas meliputi perkiraan dan perhitungan mengenai kegiatan yang akan dilaksanakan pada waktu yang akan datang mengikuti suatu urutan tertentu. Perencanaan

(23)

23 merupakan salah satu sarana manajemen untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan karena itu setiap tingkat manajemen dalam organisasi sangat membutuhkan aktivitas perencanaan.

Tujuan perencanaan harus tegas, jelas dan mudah dimengerti. Seringkali perencanaan harus mengalami perubahan, oleh karena itu perencanaan harus besifat luwes dan terbuka untuk dapat dirubah bila diperlukan. Sifat luwes ini mengakibatkan pelaksanaan kegiatannya harus dimonitor dan dikendalikan terus menerus yang disesuaikan dengan kondisi yang ada namun perencanaan harus tetap pada tujuan yang ditetapkan.

Perencanaan juga merupakan fungsi memilih sasaran perusahaan secara kebijaksanaan, program dan pemilihan langkah-langkah apa yang harus dilakukan, siapa yang melakukan dan kapan aktivitasnya dilaksanakan.

Dalam perencanaan produksi kita selalu menginginkan agar diperoleh perencanaan produksi yang baik namun merencanakan proses produksi bukanlah hal yang mudah karena banyaknya faktor yang mempengaruhinya. Faktor-faktor internal relatife mudah dapat dikuasai oleh manager, namun faktor external tidak demikian. Karena itu perencanaan harus dibuat ketat namun tidak kaku, artinya dapat dirubah bila diperlukan dan kemungkinan perubahan ini juga harus diperhitungkan agar tidak menimbulkan kesulitan. Perencanaan yang baik hanya akan diperoleh dengan didasarkan kepada informasi yang baik dan pengukuran keberhasilan didasarkan kepada standard yang ditetapkan.

2. Pelaksanaan Produksi

(24)

24 Setelah sistem produksi dipersiapkan oleh perusahaan dengan baik, maka langkah berikutnya yang dilaksanakan perusahaan adalah melakukan kegiatan proses produksi. Kegiatan proses produksi ini merupakan aktivitas terpenting bagi perusahaan pada umumnya tentang bagaimana bahan baku (input) yang ada diproses menghasilkan produk (output) dengan spesifikasi tertentu sehingga mampu menambah faedah/ nilai suatu barang secara efektif dan efisien.

Namun demikian, sistem produksi yang baik belum tentu menghasilkan pelaksanaan proses produksi yang baik pula apabila tidak diikuti dengan pengawasan atau pengendalian proses produksi yang memadai. Artinya, dengan adanya sistem produksi yang baik serta diikuti dengan pengawasan atau pengendalian proses yang tepat, maka kelancaran pelaksanaan proses produksi dalam perusahaan dapat dicapai secara efektif dan efisien.

3. Pengawasan produksi

Pengawasan, adalah kegiatan pemeriksaan dan pengendalian atas kegiatan yang telah dan sedang dilakukan, agar-agar kegiatan tersebut dapat sesuai dengan apa yang diharapkan atau dirancanakan. Agar pelaksanaan pengendalian proses produksi dapat dilaksanakan dengan baik, maka yang perlu diketahui terlebih dahulu adalah tentang fungsi pengendalian proses produksi itu sendiri. Menurut Ahyari (1996:4) yang dimaksud dengan fungsi pengendalian proses produksi adalah perencanaan, penentuan urutan kerja, penentuan waktu kerja, pemberian perintah kerja dan tindak lanjut dalam pelaksanaan proses produksi.

(25)

25

BAB III

METODOLOGI PELAKSANAAN PENELITIAN

A. WaktudanTempat

Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus 2013di Desa Mandalle Kecamatan MandalleKabupaten Pangkep.

B. Metode Pengumpulan Data

Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah sebagai berikut : 1. Observasi yaitu teknik pengumpulan langsung terhadap obyek penelitian.

2. Interview yaitu pengumpulan data dengan tanya jawab kepada petani Rumput laut yang disisertai dengan quisioner.

3. Studi Literatur yaitu pengumpulan data dengan mempelajari beberapa bulu/literatur yang berkaitan dengan penelitian.

C. Jenis Data

Data yang digunakandalampenelitianiniadalah data primer dan data sekunder:

1. Data Primer

Dataprimer diperolehdarilapangandengancaraobservasipadalokasidimana nelayan melakukan budidaya Rumput laut dengancarawawancara, baik

(26)

26 yangaggotakelompoknelayanmaupunkepadanelayan yang bukan anggota kelompok.

2. Data Sekunder

Datasekunderyangdigunakanpadapenelitianinisumberpadalaporanpenelitianm aupunlaporandariinstansitertentuseperti,dinasperikanan,BiroPusatStatistik(BP S)PropinsiSulawesiSelatan.

D. Populasi dan sampel

Populasi adalah semua petani Rumput laut di Desa Mandalle Kecamatan Pangkep Kabupaten Pangkep yaitu sebanyak 70 orang.Sampel diambil 20 % dari populasi sehingga terpisah sampul sebanyak 15 orang.

E. Analisis Data

Berdasarkan tujuan yang akan dicapai maka semua data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan analisis deskripsi kualitatif yaitu, berusaha menggambarkan penerapan manajemen terhadap perencanaan proses produksi, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan.

F. Devinisi operasional

1. Petani merupakan seseorang yang terlibat dalam bidang pertanian budidaya Rumput laut .

(27)

27 2. Manajemen adalah adalah usaha untuk mencapai tujuan yang dilakukan dengan cara mengkoordinasikan kegiatan orang lain melalui perencanaan,pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan.

3. Produksi merupakan suatu kegiatan yang dikerjakan untuk menambah nilai guna suatu benda atau menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaatdalam memenuhi kebutuhan.

4. Rumput laut merupakan, salah satu komoditas yang merupakan sumber utama penghasil agar, alginate, keraginan yang banyak digunakan dalam industri makanan, kosmetik, farmasi, kertas, tekstil, fotografi, semir sepatu, pasta, dan pengalengan ikan/daging.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil dan pembahasan materi serta pengumpulan data validasi yang telah dilakukan mengenai pengembangan materi Meningkatkan Kepercayaan Diri Siswa dapat di simpulkan :

Lalu saya diberikan tugas untuk bekerja di Semarang selama kurang lebih 1 bulan untuk mencari tahu masalah mengenai ACS di PT Infomedia oleh Telkom Indonesia di Semarang,

Penelitian lain nya yang serupa adalah hasil penelitian dari Ibrahim dan Ishartiwi (2017: 87) menunjukkan bahwa mobile learning berbasis android sangat efektif dalam

mempengaruhi tingkat kesejahteraan rumah tangga pemilik industri secara signifikan di antaranya adalah pendapatan, jumlah hasil produksi, jumlah bahan baku, dan jumlah pohon

Data pendaftar dan penerima PPA dan BBM yang dilakukan manual oleh pihak dari masing-masing fakultas dan data penerima menggunakan seleksi sistem beasiswa pada

Adapun judul Tugas Akhir ini adalah “APLIKASI SENSOR ULTRASONIK DAN RTC DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ATMEGA8535 SEBAGAI ALAT BANTU TUNA NETRA”. Terimakasih penulis

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti dapat disimpulkan bahwa Persepsi Mahasiswa Program Studi PPKn Universitas Lampung terhadap Program

Faktanya, (1) ada yang menjadi muslim/muslimah akibat kawin (dengan muslim/muslimah) secara Islam, (2) ada yang kawin dengan muslim/muslimah secara Samin dan