• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODUL PERKULIAHAN PENULISAN NASKAH NON BERITA TELEVISI POKOK BAHASAN : KREATIFITAS PEMBUATAN TALK SHOW

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MODUL PERKULIAHAN PENULISAN NASKAH NON BERITA TELEVISI POKOK BAHASAN : KREATIFITAS PEMBUATAN TALK SHOW"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

MODUL PERKULIAHAN

PENULISAN NASKAH NON BERITA TELEVISI

POKOK BAHASAN :

KREATIFITAS PEMBUATAN TALK SHOW

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ilmu Komunikasi Broadcasting 13 41019 Patricia Robin, S.I.

Kom., M.I.Kom

Abstract Kompetensi

Pembuatan Talk show yang tidak biasa menjadi tantangan tersendiri bagi masyarakat masa kini karena kecenderungan talk show yang semakin seragam satu sama lain

Mahasiswa mampu berfikir out of the box terkait pembuatan talk show yang kreatif dan berbeda dengan yang sudah ada, baik dari segi talent, konten, dan lain-lain.

(2)

Talk show

Siapa yang tidak mengenal sosok Oprah Winfrey? Semua orang mengetahui wanita dewasa ini sebagai sosok yang begitu baik, rendah hati, penolong, pintar dan mudah berbaur.

Hal ini terbukti dari acaranya yang dahulu begitu meledak, yaitu Oprah Winfrey Show. Semua orang yang memiliki posisi tinggi dan berpengaruh bagi dunia pasti pernah menjadi bintang tamu di acaranya. Sebut saja Presiden Barrack Obama dan Istri, Mantan Presiden Bill Clinton, Aktor aktris Hollywood, bahkan orang yang tidak terkenal pun diangkat menjadi narasumber dalam acaranya. Bukan asal, orang-orang yang didaulat bisa berbincang langsung dengan Oprah Winfrey adalah sosok yang memiliki pengaruh besar bagi dunia. Dalam sajiannya, bukan cuma isu politik dan ekonomi saja yang diangkat, melainkan lebih jauh, Oprah justru membawakan acaranya dengan begitu santai tapi mengena di hati audience studio dan penonton di rumah,bahkan dengan isu yang begitu sepele, misalkan Ibu yang memiliki anak terlahir cacat, orang tua dengan kesehatan jiwa yang menakjubkan di usia lanjut, ataupun sosok dokter yang membuat buku untuk dibagikan kepada semua audience dan pastinya memiliki skill yang luar biasa.

Selain Oprah Winfrey, tidak bisa dilupakan sosok Ellen Degeneres yang memberikan nuansa berbeda dalam acara bincang-bincangnya. Ellen berfokus pada sosok artis yang sedang meroket dengan karyanya. Andaikan mengundang warga biasapun, dipastikan ada kejutan di akhir acara. Seperti yang belum lama ini terjadi ketika Ellen membawakan acara dengan topik pernikahan Adam Levine dan Behati Prinsloo, diundanglah seorang gadis kecil berusia 4 tahun yang berteriak tidak bisa menerima kenyataan bahwa Adam Levine sudah menikah. Sungguh memukau episode ini lantaran di akhir acara, sosok Adam Levine hadir dengan kejutan sebuah bunga dan “melamar” gadis kecil tersebut. Gadis kecil yang polos tersebut malah bingung dan terkejut dengan sosok yang hadir di hadapannya. Bukan senang bertemu dengan idola, yang ada ia menangis dan memeluk ibunya.

Masih banyak lagi sosok host dan judul acara lain yang menyajikan bincang-bincang ini.

Bahkan di Indonesia pun sangat beragam. Kita mengenal Deddy Corbuzier dalam Hitam Putih, ada Feni Rose dalam Rumpi No Secret, ada Arie Untung dalam Tonight Show, atau ada juga Soimah dalam Show_Imah. Bagi anda pecinta acara yang santai, berisikan bincang-bincang dengan artis idola ataupun obrolan politik yang begitu panas menggugah komentar, maka mungkin acara talk show adalah acara favorit. Semua televisi yang ada di Indonesia, bahkan di dunia, setidaknya memiliki satu mata acara atau sekedar segment di dalam program yang

(3)

menyajikan obrol-obrol ini. Baik itu untuk hal yang berbau politik, dunia hiburan, lifestyle, atau hanya wujud eksistensi sponsorship semata.

Apa yang sebenarnya ingin dicapai dari sebuah tayangan talk show? Unsur hiburan sudah pasti ada, unsur informasi juga tidak boleh diabaikan. Di beberapa talkshow yang memang berisikan hal yang bermanfaat, unsur pendidikan justru terasa lebih kental. Dan yang tidak boleh dilupakan, pada talk show news yang akan dibahas kemudian, unsur kontrol sosial juga sangat banyak. Dari sini tergambar jelas bahwa talk show sudah menjalankan empat fungsi media massa yang selalu digembar-gemborkan untuk ada di tayangan televisi Indonesia.

Sebenarnya menu primer yang harus ada dari sebuah talk show adalah “bicara secara spontanitas”. Hal ini bukan hanya dituntut dari seorang narasumber, melainkan juga dari seorang host. Host diberikan kesempatan sebebas mungkin untuk memaparkan kritik tajam atas statement dan kebijakan ataupun perilaku narasumber, dengan harapan si narasumber akan menanggapinya secara spontan dan dengan beragam ekspresi. Misalnya tersipu malu, tertawa, marah atau mungkin menangis.

Di lain pihak, narasumber yang telah diundang ke acara tersebut memiliki kebebasan untuk menampilkan dirinya yang sebenarnya. Apabila selama ini ia wajib menjalankan perannya sebagai gadis antagonis di beberapa film dan sinetron, maka di talk show ia bisa menampilkan pribadi aslinya yang ternyata rendah hati, “bocor” dan feminine. Sama hal nya dengan tokoh masyarakat, sebut saja Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta yang terkenal ceplas ceplos dan galak serta tegas. Tidak jarang ditemui di beberapa talk show (entertainment), sosoknya justru jauh berbeda ketika sedang dinas kerja. Ia adalah pria yang murah senyum, humoris, dan apa adanya

Yang terpenting adalah narasumber harus bebas berekspresi sesuai hati nuraninya, atau menjelaskan secara detail hal yang selama ini mengganggunya. Ketika talk show ini berjalan, terjadi realisasi dialog atau adu debat argumentasi yang kian menarik disaksikan oleh penonton.

Keberadaan Talk show sendiri sebenarnya terbagi menjadi 3, antara lain : - Talk show News

Adalah sebuah acara talk show yang dipandu oleh serang pembawa acara atau moderator dengan beberapa narasumber. Sejalan dengan namanya yang mengangkat news atau berita terbaru, maka sajian dalam talk show ini adalah murni peristiwa hard news yang baru saja terjadi atau marak dibicarakan di masyarakat. Tidak semua berita atau peristiwa layak menjadi topik dalam talk show. Biasanya berita-berita tersebut

(4)

adalah yang penting dan menyangkut sangat banyak pihak, didukung dengan keberadaan narasumber yang jelas dan bisa diajak berbincang lebih dalam terkait hal ini. Konten aktual yang diutamakan di sini biasanya mengambil sisi lain dan lebih detail tentang isu hangat yang sedang berkembang. Maka keberadaan talk show tidak boleh persis sama dengan yang ada di dalam laporan berita biasa.

Contoh talk show news yang ada di Indonesia adalah Apa Kabar Indonesia yang tayang di TV One, serta Metro Hari Ini yang tayang di Metro TV. Talk show news biasa tayang setiap hari, bahkan dalam satu hari, tayangan ini bisa hadir lebih dari satu kali. Bukan tanpa sebab, melainkan tayangan ini memberikan prestise tersendiri bagi stasiun televisi yang menayangkannya, apalagi dengan kehadiran narasumber yang kredibel dan berkapabilitas tinggi.

Bayangkan isu pencatutan nama Presiden yang beberapa waktu lalu marak dibicarakan karena dilakukan oleh Ketua DPR yang sedang menjabat. Dipastikan penikmat acara anda akan sangat senang dan “terbuka matanya” ketika anda menayangkan talk show news ini dengan keberadaan Wapres JK ataupun Ketua DPR Setya Novanto. Suatu sudut pandang berbeda pasti akan tersaji, dengan narasumber pihak pertama yang begitu relevan dan ditunggu pemaparannya.

- Talk show Entertainment

Adalah sebuah program dialog yang menyajikan isu yang juga hangat dan marak diperbincangkan di tengah masyarakat, seperti talk show news, tetapi perbedaaan yang sangat besar adalah pada pembawa acara atau host nya dan juga konten dan materi topik yang diangkat. Apabila pada talk show news biasa yang menjadi moderator adalah news anchor yang nota bene tidak memiliki perbedaan dengan jurnalis yang terus mencari dan mengejar berita serta statement dari si narasumber, maka host dalam talk show infotainment sudah dipastikan adalah orang terkenal atau setidaknya memiliki pengaruh yang besar di masyarakat. Jadi ia bukan berusaha dikenalkan oleh si program televisi sehingga menjadi dicintai oleh masyarakat, melainkan sebelumya ia sudah menjadi bagian bahkan disukai oleh masyarakat atau setidaknya sudah dikenal oleh masyarakat karena skill dan bakatnya, prestasinya, atau bahkan sekedar sensasinya.

Untuk konten yang dibahas sendiri sebenarnya sama-sama isu yang sedang hangat,

(5)

tetapi dalam talk show entertainment dipastikan lebih mementingkan market, jadi bukan mengutamakan derajat pengaruh materi tersebut di masyarakat. Yang dibutuhkan dalam talk show entertainment adalah nuansa menghibur dan pelepasan penat dari aktifitas, jadi topik yang diberikan pun lebih ringan.

Periode penayangan acara talkshow infotainment ini biasa adalah satu kali dalam seminggu, jadi akan selalu dinantikan oleh pemirsanya. Penayangan yang terlalu sering bukan akan membuat audience semakin menyukai, melainkan justru cepat bosan.

Tetapi dengan strategi marketing televisi yang semakin aneh dan beragam, seringkali mereka menyajikan talk show infotainment ini setiap hari. Audience yang senang pasti akan selalu mengikuti dan menonton setiap saat. Tetapi apabila ini dilakukan terus menerus, maka audience akan segera berada di titik jenuh dan tidak ingin melihatnya lagi.

Talk show entertainment banyak sekali dan menjamur di stasiun televisi Indonesia.

Bahkan sebuah stasiun berita Metro TV pun memiliki lebih dari satu talk show entertainment. Sebut saja “Mata Najwa” dan (dahulu) “Kick Andy”. Mengapa “Mata Najwa” dimasukkan ke dalam talk show entertainment ?

Jawabannya jelas, karena Najwa Shihab yang menjadi host nya adalah seorang public figure, ia lebih dahulu terkenal sebelum membawakan acara ini. Terkait konten yang ada di dalamnya juga bukan hard news yang sesungguhnya. Memang ketika marak pencalonan presiden, “Mata Najwa” mengundang Farhat Abbas yang mencalonkan diri sebagai calon presiden di PEMILU 2014, tetapi tidak saat itu juga tayangan yang berbintang tamu Farhat Abbas tersebut tayang, melainkan jedah beberapa saat setelah isu tersebut booming di masyarakat. Sebuah talk show entertainment bukan mengejar aktualitas seperti talk show news pada umumnya, melainkan mengutamakan kemauan dan hiburan untuk masyarakat.

Talk show entertainment lain yang ada di stasiun televisi lain rasanya hampir tidak bisa terhitung. Ada “Hitam Putih” yang menampilkan Deddy Corbuzier di Trans 7, ada Sarah Sechan dengan nama acara yang sama di Net TV, ada “Indonesia Lawyers Club” di TV One yang menyajikan bincang bincang Karni Ilyas dengan beragam narasumber dengan suasana santai di round table.

(6)

- Talk show Sponsorship

Sesuai dengan namanya yang berbau sponsor, maka betul sekali di dalam talk show ini, isi yang disajikan mayoritas adalah demi kepentingan dan “pemujaan” sponsor utama yang mendukung dan membuat acara ini ada. Keberaaan sponsor menjadi jantung dari talk show, baik dalam hal set artistik yang ditampilkan, perbincangan dan konten yang dibicarakan, hingga commercial break di sela acara.

Talk show semacam ini tergambar jelas dalam acara “8-11 Show” di Metro TV dengan konten sponsor properti seperti The Mansion of Kemang, Sentul City, dan Dukuh Golf Kemayoran; lalu ada juga tayangan “dr. Oz Indonesia” yang dahulu ada dan berjalan karena ada bantuan penuh dari Produk Tropicana Slim dengan segmentasi dan pembahasan utama adalah diabetes.; terdapat juga program “Coffee Break” di Tv One dengan sponsor Kemendikbud, yaitu ketika membawakan materi topik Kurikulum 2013;

serta masih banyak lagi talkshow yang ada karena keberadaan sponsor.

Blocking Program ini biasa tayang satu kali dalam seminggu atau bahkan lebih, tergantung pada keinginan dan kebutuhan dari sponsor. Seberapa sering dan seberapa jauh ingin menyerang audience yang ada di rumah terkait eksistensi dari produk yang dimiliki, dan sosialiasasi program kerja yang ingin disampaikan.

Tips Kreativitas Pembuatan Talk show

Pembuatan talk show yang bagus bukan hanya melibatkan kreatifitas dari seorang penuh dengan ide dan kreatifitas, melainkan juga perlu kerja sama yang sangat erat dari seluruh elemen produksi yang terlibat di dalamnya. Tidak dipungkiri, kemampuan menyusun skrip yang luar biasa, tidak akan berjalan sempurna apabila host yang membawakan acara adalah sosok yang pasif dan hanya bisa diam mengikuti alur pembicaraan narasumber yang kadang tidak jelas, atau justru host yang terlalu aktif sehingga terkesan menggurui dan merasa paling benar.

Dibutuhkan host yang fleksibel untuk mampu menjadi sosok pembawa acara talk show handal.

Tetapi selain itu, dibutuhkan juga seorang sutradara yang memiliki jam terbang tinggi, sehingga akan lebih peka akan setiap moment yang ada di stage atau set. Jangan sampai ketinggalan karena penonton di rumah pasti penasaran akan setiap moment yang ada dalam sebuah talk show. Yang dijual bukan hanya kontennya, melainkan juga keapikan gambar.

(7)

Pembuatan talkshow setidaknya memenuhi tiga point yang terangkum sebagai berikut : a. Pro dan Kontra Konflik

Menonton talk show bukan hanya mencari kesenangan melihat seorang artis yang menjadi idola dan host di acara tersebut. Menonton talk show bukan sekedar mencari informasi dan hiburan. Karena apabila memiliki tujuan yang demikian, apa bedanya menonton talk show ini dengan tayangan lain yang lebih banyak menggunakan alat-alat canggih dan gerakan kamera yang dinamis. Sebut saja program variety show dan realiy show ataupun games show. Menonton talkshow sebenarnya adalah menyaksikan dua (atau lebih) pihak yang berlawanan satu sama lain, menyampaikan pendapatnya di depan publik sehingga menimbulkan pemahaman tersendiri di masyarakat.

Hal ini sering sekali terjadi dalam acara talk show news. Di dalam kandungan acara ini, pasti ada sosok pembawa acara atau moderator yang mengantongi pemikiran dan pendapat tertentu yang “dikatakan” sebagai pandangan masyarakat atau suara rakyat.

Semua hal yang ia ketahui akan dibeberkan kepada narasumber yang juga memiliki pendapat dan pengetahuan sendiri atas dasar pengamatan, keahlian, posisi atau jabatan.

Biasanya dua orang di dua kubu ini memiliki pendapat yang berbeda satu sama lain yang akan menimbulkan efek diskusi “panas” di depan audience. Yang terpenting adalah memberikan waktu kepada setiap pihak untuk mendengarkan alasan dan argumentasi dari setiap kubu, jangan terburu-buru karena argumentasi ini yang akan diinterpretasikan oleh masyarakat.

Sesuai dengan yang dikatakan di atas bahwa sosok pembawa acara yang baik adalah yang tidak berusaha menjadi opinion leader atas pendapatnya sendiri. Maka tidak jarang sebuah acara talk show akan menghadirkan pihak netral, bisa dari masyarakat yang datang ke studio atau hanya penelepon yang menyampaikan pendapat. Sosok host harus mampu menggiring statement si penelepon atau tamu netral ini sehingga “keluar” ke permukaan.

Penampilan dua pihak yang menjadi subjek utama dalam talk show harus seimbang, jangan sampai ada kesan satu pihak dikalahkan oleh pihak lain. Di sini, kejelian seorang sutradara harus berjalan sempurna. Jangan lakukan pemotongan pembicaraan apabila perdebatan sedang memuncak, biarkan itu mengalir terus. Trik lainnya adalah jangan membuang ke iklan apabila perbincangan monoton dan tidak beranjak atau statis, melainkan gali kreatifitas talent dan juru kamera untuk membuat suasana tidak menjadi

“garing”.

(8)

Apabila di atas sudah dijelaskan talk show news yang lebih banyak “bermain panas”

dalam penyajiannya, hal ini akan berbeda dengan talk show sponsorship yang kontennya sangat mudah ditebak dan perjalanan perbincangan yang mulus tanpa gejolak. Hal ini disebabkan yangmenjadi tujuan utama bukanlah memberikan tontonan pengetahuan umum kepada audience, melainkan menyampaikan informasi dan tips berguna dari sebuah produk komersial ataupun sosialisasi program kebijakan yang dimiliki oleh pemerintah. Apa yang disajikan di dalam talk show ini tidak lebih dari wawancara satu arah tanpa ada counter back dari host lantaran setiap jawaban narasumber sudah pasti benar dan dijawab lurus.

b. Kredibilitas Host yang menguasai topik

Setelah dijelaskan beragam talk show sekaligus beberapa karakteristiknya, menurut anda, apa yang menjadi keistimewaan acara ini? Sebenarnya hampir tidak ada, lantaran hanya menampilkan set sederhana dengan talent yang “cukup” bisa berbicara di depan publik, tanpa perlu keahlian khusus seperti menyanyi, menari, bermain sulap, dan lain-lain. Maka acara ini seringkali dianggap kurang menantang dan monoton. Yang lebih parah, dengan host yang seadanya, perbincangan yang disajikan tidak lebih dari obrolan kaku yang sama sekali tidak menarik.

Di dalam talk show, tidak ada kreativitas visual yang bisa dieksplorasi “gila-gilaan”. Tim yang bekerja di produksi dan pasca produksi juga hanya bisa “kalem” mengikuti alur acara ini lantaran tidak ada gunanya menghadirkan kecanggihan teknologi alat produksi dan kepiawaian menjahit gambar. Tetapi sayangnya hal ini hanya terjadi di Indonesia karena apabila menengok pada keberadaan talk show di Amerika, acara ini justru menjadi tayangan yang memiliki rating tertinggi (di Indonesia, orang justru memilih melihat manusia jadi-jadian ketimbang menonton dialog mendidik).

Sebut saja salah satu contohnya adalah Oprah Winfrey yang sudah mendobrak pakem talk show yang terlalu flat dengan standarisasi baru, yaitu selalu menghadirkan topik tidak biasa. Maka host talk show (apapun, tidak harus news), dituntut untuk menguasai jutaan topik yang ada di kehidupan sehari-hari. Oprah dengan mudahnya bisa membawa kita larut dalam kisah cinta Bixesual, Abusive Boyfriend ataupun Pria yang bertunangan dengan tiga wanita hamil, dan kisah-kisah lain penuh konflik yang akhirnya sampai ke hadapan penonton dan audience di rumah dengan sangat santai dan mudah dimengerti.

Yang lebih luar biasa, Oprah Winfrey Show tidak pernah menyajikan narasumber yang sepele. Yang menjadi lawan bicara Oprah di dalam acaranya ini, dipastikan adalah sosok

(9)

yang berhubungan langsung dengan peristiwa. Jadi bukan sekedar ahli seperti yang biasa diundang ke talk show di stasiun televisi Indonesia, melainkan langsung ke korban atau pelakunya. Maka tidak heran, mungkin Oprah Winfrey Show adalah satu-satunya acara TV yang mengungkap selebriti Hollywood yang masuk dalam kategori gay dan lesbian.

Apabila hanya ada Oprah Winfrey di dalam acara tersebut, maka tidak ada bedanya dengan acara lain. Yang menarik adalah setiap penonton yang hadir di studio tersebut memiliki porsi yang sama dengan Oprah, yaitu bisa memberikan kritik dan argumentasi langsung apabila ada hal mengganjal yang tidak disukai dari statement si narasumber.

Sama halnya dengan narasumber yang bisa dengan mudah menyampaikan pembelaan.

Dari sini, akan muncul perdebatan antara dua kubu yang terus meningkat dan tidak dipungkiri, inilah yang disukai oleh audience. Selalu ada konflik dan perbedaan pendapat, bukan sekedar sajian lurus yang membosankan.

Yang menjadi pertanyaan, siapa yang menjadi suksesor Oprah hingga bisa menyampaikan pendapat dan argumentasi se-kuat itu ? Jawabannya adalah sutradara acara itu sendiri. Dalam setiap kesempatan, dikatakan bahwa tugas berat produksi berada di pundak sutradara. Bukan sekedar statement kosong tanpa alasan, nyatanya hal ini benar adanya. Apabila tidak ada sutradara, maka acara Oprah Winfrey ini akan menjadi acara flat yang biasa saja. Oprah tidak ada bedanya dengan pembawa acara lain yang hanya mampu melempar pertanyaan, tetapi tidak memiliki amunisi lagi untuk menyerang balik dengan argumentasi yang menyudutkan.

Kini setiap kata-kata yang diungkapkan oleh Oprah Winfrey layaknya emas berharga.

Walaupun spontan, tidak ada satu katapun dari Oprah yang tidak berbobot. Sutradara lah yang menemukan, mengasah, dan mengembangkan bakat luar biasa dari diri Oprah ini.

Bagaimana caranya?

Sebenarnya cukup simple. Setiap talk show dibiasakan untuk menggali dan mengungkapkan suatu konsep dari salah satu segi kehidupan manusia. Maka pembahasannya tidak akan meluas dan terfokus pada isu yang berkembang yang menyangkut materi itu saja. Di satu sisi, positifnya adalah talk show tersebut menjadi sangat jelas arahnya, memiliki segmentasi yang kecil tetapi dinanti, serta tidak usah terlalu pusing memikirkan materi yang akan diangkat setiap penayangannya. Misalkan talk show seputar artis saja, ekonomi saja, politik saja, atau isu sosial saja.

Hal ini yang didobrak oleh sutradara untuk penampilah Oprah Winfrey dalam talk shownya. Ia diwajibkan bukan mengerti satu topik, tetapi multi topik, baik itu berkaitan

(10)

dengan kesehatan, teknologi, wanita dan anak, hingga militer dan pertahanan. Oprah diwajibkan memahami ragam dimensi kehidupan hingga bisa menguasai medan perdebatan dengan seni peran panggung yang mengagumkan.

Maka dari penjelasan di atas, dijelaskan bahwa seorang host untuk talk show adalah bukan sekedar berwajah cantik atau tampan, dengan tubuh sexy yang menggoda. Host talk show adalah talk entertainer yang harus mampu menguasai pembicaraan, membuat pertanyaan dan pernyataan menarik, hingga menghibur, yang akhirnya bisa mengobati rasa penasaran dan keingintahuan masyarakat. Ia harus mampu membaca situasi perbincangan, sehingga bisa memutarbalikkan fakta dan realita dari topik yang akhirnya berujung pada kepuasan dari si audience. Talk entertainer tidak boleh monoton dalam menyampaikan pendapatnya. Kesegaran selingan pertanyaan dan opini adalah harga mati demi memecah kebekuan yang seringkali terjadi ketika acara “tidak menantang” ini berlangsung.

(11)

Daf tar Pustaka

Fachruddin, Andi, 201, Cara Kreatif Memproduksi Program Televisi, Andi, Yogyakarta

Morissan, 2009, Manajemen Media Penyiaran: Strategi Mengelola Radio dan Televisi, Kencana Prenada Media Group, Jakarta

Referensi

Dokumen terkait

Ada beberapa jenis cacing penting dalam interaksinya sebagai parasit bagi manusia yang dalam salah satu tahap perkembangan dan penularannya kepada manusia melalui

terhadap materi layanan yang diperlukan siswa sehingga akan diberikan. Pengumpulan data ini dengan cara observasi ,menyebarkan DCM. 3) Pelaksanaan berbagai bidang bimbingan

Protein hewani memiliki asam amino yang lengkap, hampir- hampir tidak bisa digantikan dengan protein nabati (protein asal tumbuhan) dalam hal mendukung fungsi otak

However, we cannot give permission to Centres to photocopy any material that is acknowledged to a third party even for internal use within a Centre. ® IGCSE is the

Hasil uji reliabilitas tersebut menunjukkan bahwa variabel kecerdasan spiritual, komunikasi, organizational citizenship behavior dan kinerja pelayanan mempunyai nilai

Hal tersebut sesuai dengan pendapat Chaer (2010: 14) yang menyatakan bahwa bahasa adalah sebuah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh manusia sebagai

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PENYAKIT LEPTOSPIROSIS DENGAN METODE CERAMAH KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP WARGA DI DESA BAKARAN KULON

Peristiwa ini mulai mendapat sorotan dari masyarakat sejak akhir tahun 1970-an karena memiliki kesamaan hampir pada setiap kasusnya, yaitu anggota keluarga sebagai objek, terutama