Lampiran 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP 1)
SATUAN PENDIDIKAN : UPT. SMP Negeri 1 Pragaan MATA PELAJARAN : Matematika
KELAS / SEMESTER : VII/ Ganjil
POKOK BAHASAN : Bilangan Bulat dan Pecahan ALOKASI WAKTU : 2 x 40 menit
STANDAR KOMPETENSI: 1. Memahami sifat-sifat operasi hitung bilangan dan penggunaanya dalam pemecahan masalah. KOMPETENSI DASAR : 1.1Melakukan operasi hitung bilangan bulat dan
pecahan
INDIKATOR : 1.1.1Menyelesaikan operasi tambah, kurang, kali, bagi, dan pangkat bilangn bulat termasuk operasi campuran.
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Karakter siswa yang diharapkan :
~ Rasa ingin tahu, Mandiri, Kreatif, kerja keras, Demokratis
Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
~ Berorientasi pada tugas dan hasil, Percaya diri, dan keorsinilan. B. MATERI PEMBELAJARAN
Operasi Hitung Pada Bilangan Bulat 1. Penjumlahan
Penjumlahan pada himpunan bilangan bulat dapat dilakukan dengan beberapa alat peraga, yaitu garis bilangan, mistar sederhana, dan bola bermuatan.
Pada operasi penjumlahan bilangan bulat berlaku :
Sifat – sifat operasi penjumlahan bilangan bulat : a. Komutatif
Untuk sembarang bilangan bulat berlaku :
Contoh :
1. 2 + 6 = 6 + 2 = 8
Dapat kita gambarkan dalam garis bilangan sebagai berikut :
8 6
6 2
8 a + b = b + a
-a + b = b – a (jika b ¿ a) -a + b = -(a – b) (jika a ¿ b) -a + (-b) = -(a + b)
Atau
2. (-3) + 8 = 8 + (-3) = 5
b. Asosiatif (pengelompokan)
Untuk sembarang bilangan bulat a, b, dan c berlaku :
Contoh :
1. (2 + 1) + 7 = 2 + (1 + 7) 3 + 7 = 2 + 8
10 = 10 (terbukti) 2. (9 + 2) + 4 = 9 + (2 + 4)
11 + 4 = 9 + 6
15 = 15 (terbukti) c. Identitas penjumlahan
Untuk sembarang bilangan bulat a berlaku :
Contoh : 1) 7 + 0 = 0 + 7 = 7 2) 10 + 0 = 0 + 10 = 10 d. Invers penjumlahan
Untuk sembarang bilangan bulat a berlaku : -4 -3 -2 -1
5
0 1 2 3 4 5 7 8 9
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
2 6
8
0 1 2 3 4 5
-3
8
5
(a + b) + c = a + (b + c) dengan a, b, c ∈ B
a + 0 = 0 + a = a
Contoh :1) 6 + (-6) = (-6) + 6 = 0 2) 20 + (-20) = (-20) + 20 = 0 2. Pengurangan
Seperti halnya operasi penjumlahan pada bilangan bulat, operasi pengurangan pada bilangan bulat dapat dilakukan dengan peraga garis bilangan, mistar, dan bola bermuatan. Untuk sembarang bilangan bulat a dan b berlaku : a – b = a + (-b) dengan b dan (-b) saling berlawanan.
Contoh : a. 7 – 6 = 7 + (-6) = 1
b. 8 – 15 = 8 + (-15) = -7
Pengurangan bilangan bulat selalu menghasilkan bilangan bulat, berarti operasi pengurangan pada bilangan bulat bersifat tertutup.
C. MODEL PEMELAJARAN DAN PENDEKATAN
a. Model pembelajaran Kooperatif
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
7 6 1
-7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 8
b. Pendekatan tutor sebaya
D. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN
Pendahuluan
Apersepsi : Mengecek kehadiran siswa
Motifasi : Apabila materi ini dikuasi dengan baik, maka peserta didik dapat menyelesaikan dan menghitung operasi hitung pada bilangan bulat.
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi :
a. Guru menyajikan informasi kepada siswa dengan cara menjelaskan materi secara detil tentang operasi hitung pada bilangan bulat. (Nilai yang ditanamkan : Rasa ingin tahu, Mandiri, Kreatif, kerja keras, Demokratis)
b. Guru mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar, setiap kelompok terdiri dari 4 - 5 orang. (Nilai yang ditanamkan : Rasa ingin tahu, Mandiri, Kreatif, kerja keras, Demokratis)
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi :
b. Guru membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas mereka. (Nilai yang ditanamkan : Rasa ingin tahu, Mandiri, Kreatif, kerja keras, Demokratis)
c. Siswa yang mendapat giliran untuk menjadi tutor untuk teman-temannya menjelaskan topik yang harus dicapai dan menjelaskan atau memberi arahan kepada teman kelompoknya. (Nilai yang ditanamkan : Rasa ingin tahu, Mandiri, Kreatif, kerja keras, Demokratis)
d. Rekan kelompok mendengarkan penjelasan dari teman belajanya dan menanyakan materi yang belum dipahami. (Nilai yang ditanamkan : Rasa ingin tahu, Mandiri, Kreatif, kerja keras, Demokratis)
e. Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari atau masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya. (Nilai yang ditanamkan : Rasa ingin tahu, Mandiri, Kreatif, kerja keras, Demokratis)
f. Guru mencari cara-cara untuk menghargai baik upaya maupun hasil belajar individu dan kelompok. (Nilai yang ditanamkan : Rasa ingin tahu, Mandiri, Kreatif, kerja keras, Demokratis)
Konfirmasi
a. Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui.(Nilai yang ditanamkan : Rasa ingin tahu, Mandiri, Kreatif, kerja keras, Demokratis)
b. Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui.(Nilai yang ditanamkan : Rasa ingin tahu, Mandiri, Kreatif, kerja keras, Demokratis)
Penutup
Peserta didik dan guru melakukan refleksi. (Nilai yang ditanamkan : Rasa ingin tahu, Mandiri, Kreatif, kerja keras, Demokratis)
E. ALAT DAN SUMBER BELAJAR
1. Alat : Spidol, papan tulis, dan penghapus 2. Sumber belajar : LKS
F. PENILAIAN 1. Kognitif
Teknik : tugas kelompok dan tugas individu Bentuk instrumen : uraian
2. Afektif
- Keberanian menyampaikan pendapat
- Keaktifan dalam proses belajar mengajar
Mengetahui, Pamekasan , ……2013
Guru Mapel Peneliti
ACHMAD GUFFRON ASRI IKA SRI WAHYUNI NIP.195808071979031009 NPM. 09.84202.1002
Mengetahui
Kepala UPT. SMP Negeri 1 Pragaan
ACHMAD GUFFRON NIP.195808071979031009
Lampiran 2
LEMBAR KERJA SISWA (LKS 1)
TUTOR SEBAYA
TAHUN PELAJARAN 2013/2014
I. STANDAR KOMPETENSI
Memahami sifat-sifat operasi hitung bilangan dan penggunaannya dalam pemecahan masalah
II. KOMPETENSI DASAR
Melakukan operasi hitung bilangan bulat dan pecahan. III. TUJUAN PEMBELAJARAN
Siswa dapat menghitung operasi hitung bilangan bulat dan pecahan. IV. MATERI
Operasi Hitung Pada Bilangan Bulat
1. Penjumlahan
Penjumlahan pada himpunan bilangan bulat dapat dilakukan dengan beberapa alat peraga, yaitu garis bilangan, mistar sederhana, dan bola bermuatan.
Pada operasi penjumlahan bilangan bulat berlaku :
Sifat – sifat operasi penjumlahan bilangan bulat : a. Komutatif
Untuk sembarang bilangan bulat berlaku :
Contoh :
1. 2 + 6 = 6 + 2 = 8 a + b = b + a
-a + b = b – a (jika b ¿ a) -a + b = -(a – b) (jika a ¿ b) -a + (-b) = -(a + b)
Dapat kita gambarkan dalam garis bilangan sebagai berikut :
Atau
3. (-3) + 8 = 8 + (-3) = 5
b. Asosiatif (pengelompokan)
Untuk sembarang bilangan bulat a, b, dan c berlaku :
Contoh :
1. (2 + 1) + 7 = 2 + (1 + 7) 3 + 7 = 2 + 8
10 10 (terbukti) 2. (9 + 2) + 4 = 9 + (2 + 4)
11 + 4 = 9 + 6
15 = 15 (terbukti) c. Identitas penjumlahan
Untuk sembarang bilangan bulat a berlaku :
Contoh : 1) 7 + 0 = 0 + 7 = 7 2) 10 + 0 = 0 + 10 = 10
8 6
-4 -3 -2 -1
5
0 1 2 3 4 5 7 8 9
6 2
8
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
2 6
8
0 1 2 3 4 5
-3
8
5
(a + b) + c = a + (b + c) dengan a, b, c ∈ B
d. Invers penjumlahan
Untuk sembarang bilangan bulat a berlaku :
Contoh :1) 6 + (-6) = (-6) + 6 = 0 2) 20 + (-20) = (-20) + 20 = 0 2. Pengurangan
Seperti halnya operasi penjumlahan pada bilangan bulat, operasi pengurangan pada bilangan bulat dapat dilakukan dengan peraga garis bilangan, mistar, dan bola bermuatan. Untuk sembarang bilangan bulat a dan b berlaku : a – b = a + (-b) dengan b dan (-b) saling berlawanan.
Contoh : a. 7 – 6 = 7 + (-6) = 1
b. 8 – 15 = 8 + (-15) = -7
Pengurangan bilangan bulat selalu menghasilkan bilangan bulat, berarti operasi pengurangan pada bilangan bulat bersifat tertutup.
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
7 6 1
-7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 8
15 -7
V. LKS
Kerjakan soal dibawah ini dengan benar !
1. Dengan menggunakan garis bilangan, tentukan hasil penjumlahan bilangan berikut !
a. 5 + 9 c. 12 + (-8)
b. -6 + 12 d. -8 + (-4)
2. Tentukan hasil dari operasi berikut !
a. 6 + 7 + 2 b. 20 – 7 c. -43 + 21
3. Jika diketahui a = -1, b = 4, dan c = 7. Maka tentukan nilai dari :
a. a + 2b – c
b. 4c – b + 5a
c. 7a – 5b –3
KUNCI JAWABAN 1. a. 5 + 9 = 9 + 5 = 14
Dapat kita gambarkan dalam garis bilangan sebagai berikut :
b. -6 + 12 = 12 + (-6) = 6
Dapat kita gambarkan dalam garis bilangan sebagai berikut :
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 5
9 14
12
6 14
c. 2 + (-8) = (-8) + 12 = 4
Dapat kita gambarkan dalam garis bilangan sebagai berikut :
d. (-8) + 4) = (-4) + (-8) = -12
Dapat kita gambarkan dalam garis bilangan sebagai berikut :
2. a. 6 + 7 + 2 = 15 atau (6 + 7) + 2 = 6 + (7 + 2) = 15
b. 20 – 7 = 20 + (-7) = 13 c. -43 + 21 = 21 – 43 = -22 3. Jika a = -1 b = 4 dan c = 7
a. a + 2b + c = -1 + 2(4) + 7 = -1 + 8 + 7 = 14
b. 4c – b + 5a = 4(7) – 4 + 5(-1) = 28 – 4 – 5
= 19
c. 7a – 5b – 3c = 7(-1) – 5(4) – 3(7) = -7 – 20 – 21 = -48
-7 -6 -5 -4 -3
-7 -1 0 1 2 3 4 5 6 7
-6
0 1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 12
-8 4
-2
-13
2
-12 -11 -10 -9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 -8
-4
Lampiran 3
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP 2)
SATUAN PENDIDIKAN : UPT. SMP Negeri 1 Pragaan MATA PELAJARAN : Matematika
KELAS / SEMESTER : VII/ Ganjil
POKOK BAHASAN : Bilangan Bulat dan Pecahan ALOKASI WAKTU : 2 x 40 menit
STANDAR KOMPETENSI : 1. Memahami sifat-sifat operasi hitung bilangan dan penggunaanya dalam pemecahan masalah. KOMPETENSI DASAR : 1.1 Melakukan operasi hitung bilangan bulat dan
pecahan
INDIKATOR : 1.1.1Menyelesaikan operasi tambah, kurang, kali, bagi, dan pangkat bilangn bulat termasuk operasi campuran.
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Karakter siswa yang diharapkan :
~ Rasa ingin tahu, Mandiri, Kreatif, kerja keras, Demokratis Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
~ Berorientasi pada tugas dan hasil, Percaya diri, dan keorsinilan. B. MATERI PEMBELAJARAN
Operasi Hitung Pada Bilangan Bulat
3. Perkalian
Perhatikan perkalian berikut !
3 x 9 = 9 + 9 + 9 = 27 (artinya angka 9 ada 3 buah) 2 x 5 = 5 + 5 = 10 (artinya angka 5 ada 2 buah)
4 x (-5) = (-5) + (-5) + (-5) + (-5) = -20 (artinya angak (-5) ada 4 buah) Jika perkalian dua bilangan bulat negatif, misal (-2) x (-9) = ...., maka kita dapat mengingat bahwa perkalian antara dua bilangan negatif menghasilkan bilangan positif sehingga hasil (-2) x (-9) = 18.
Berdasarkan contoh perkalian tersebut, dapat disimpulkan bahwa hasil perkalian antarbilangan bulat adalah sebagai berikut :
a. Perkalian dua bilangan bulat dengan tanda sama adalah bilangan bulat positif.
b. Perkalian dua bilangan bulat dengan tanda berbeda adalah bilangan bulat negatif.
c. Perkalian sembarang bilangan bulat dengan nol adalah nol.
Sifat operasi perkalian : a. Komutatif
Untuk sembarang bilangan bulat a dan b berlaku :
Contoh :
1) 4 x 5 = 5 x 4 = 20
2) - 6 x 3 = 3 x (-6) = 18
b. Asosiatif
Untuk sembarang bilangan bulat a, b, dan c berlaku :
Contoh :
1) (2 x 4) x 3 = 2 x (4 x 3) 2) (-4 x 5) x 6 = -4 x (5 x 6) 8 x 3 = 2 x 12 -20 x 6 = -4 x 30
24 = 24 (terbukti) -120 = -120 (terbukti) c. Distributif
Untuk sembarang bilangan bulat a, b, dan c berlaku :
Contoh :
1) 3 x (5 + 6) = (3 x 5) + (3 x 6) 3 x 11 = 15 + 18
33 = 33 (terbukti) 2) 2 x (9 – 5) = (2 x 9) – (2 x 5)
2 x 4 = 18 – 10 8 = 8 (terbukti) (a x b) x c = a x (b x c)
d. Tertutup
Jika a dan b adalah sembarang bilangan bulat, maka a x b juga bilangan bulat.
Contoh :
1) Bilangan 5 dan bilangan 2 adalah bilangan bulat, maka :
5 + 2 = 2 + 5 = 7
Bilangan 7 adalah bilangan bulat juga.
2) Bilangan -9 dan bilangan 5 adalah bilangan bulat, maka :
(-9) x 5 = 5 x (-9) = -45
Bilangan -45 adalah bilangan bulat juga. e. Identitas perkalian
Untuk sembarang bilangan bulat a berlaku :
Maka 1 disebut sebagai unsur identitas perkalian. Contoh :
1) 5 x 1 = 1 x 5 = 5
2) 100 x 1 = 1 x 100 = 100
4. Pembagian
Pembagian bilangan bulat diartikan sebagai operasi kebalikan dari perkalian. Untuk sembarang bilangan bulat a, b, dan c berlaku a : b = c, maka a = b x c dengan b ≠ 0. Sedangkan untuk sembarang bilangan bulat a, selalu berlaku :
a. a
b. 0a=0 :a=0(a≠0)
Perhatikan pembagian berikut ! a. 15 : 3 = 5, sebab 5 x 3 = 15 b. -12 : 2 = -6, sebab -6 x 2 = -12
c. 50=0
d. 130 = (tidak terdefinisi)
Berdasarkan contoh di atas, dapat disimpulkan bahwa :
a. Hasil bagi dua bilangan bertanda sama adalah bilangan positif
b. Hasil bagi dua bilangan bertanda berbeda adalah bilangan negatif
c. Hasil bagi bilangan nol dengan bilangan tidak nol adalah bilangan nol
d. Hasil bagi bilangan tidak nol dengan bilangan nol adalah tidak terdefinisi
e. Pada operasi pembagian tidak berlaku sifat komutatif, asosiatif, dan distributif
C. MODEL PEMBELAJARAN DAN PENDEKATAN a. Model pembelajaran Kooperatif
Pendahuluan
Apersepsi : Mengecek kehadiran siswa
Motifasi : Apabila materi ini dikuasi dengan baik, maka peserta didik dapat menyelesaikan dan menghitung operasi hitung pada bilangan bulat.
Kegiatan Inti Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi :
a. Guru menyajikan informasi kepada siswa dengan cara menjelaskan materi secara detil tentang operasi hitung pada bilangan bulat. (Nilai yang ditanamkan : Rasa ingin tahu, Mandiri, Kreatif, kerja keras, Demokratis)
b. Guru mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar, setiap kelompok terdiri dari 4 - 5 orang. (Nilai yang ditanamkan : Rasa ingin tahu, Mandiri, Kreatif, kerja keras, Demokratis)
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi :
b. Guru membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas mereka. (Nilai yang ditanamkan : Rasa ingin tahu, Mandiri, Kreatif, kerja keras, Demokratis)
c. Siswa yang mendapat giliran untuk menjadi tutor untuk teman-temannya menjelaskan topik yang harus dicapai dan menjelaskan atau memberi arahan kepada teman kelompoknya. (Nilai yang ditanamkan : Rasa ingin tahu, Mandiri, Kreatif, kerja keras, Demokratis)
d. Rekan kelompok mendengarkan penjelasan dari teman belajanya dan menanyakan materi yang belum dipahami. (Nilai yang ditanamkan : Rasa ingin tahu, Mandiri, Kreatif, kerja keras, Demokratis)
e. Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari atau masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya. (Nilai yang ditanamkan : Rasa ingin tahu, Mandiri, Kreatif, kerja keras, Demokratis)
f. Guru mencari cara-cara untuk menghargai baik upaya maupun hasil belajar individu dan kelompok. (Nilai yang ditanamkan : Rasa ingin tahu, Mandiri, Kreatif, kerja keras, Demokratis)
Konfirmasi
a. Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui.(Nilai yang ditanamkan : Rasa ingin tahu, Mandiri, Kreatif, kerja keras, Demokratis)
b. Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui.(Nilai yang ditanamkan : Rasa ingin tahu, Mandiri, Kreatif, kerja keras, Demokratis)
Penutup
Peserta didik dan guru melakukan refleksi. (Nilai yang ditanamkan : Rasa ingin tahu, Mandiri, Kreatif, kerja keras, Demokratis)
E. ALAT DAN SUMBER BELAJAR
1. Alat : Spidol, papan tulis, dan penghapus 2. Sumber belajar : LKS
F. PENILAIAN 1. Kognitif
Teknik : tugas kelompok dan tugas individu Bentuk instrumen : uraian
2. Afektif
- Keberanian menyampaikan pendapat
- Keaktifan dalam proses belajar mengajar
Mengetahui, Pamekasan , ……2013
Guru Mapel Peneliti
ACHMAD GUFFRON ASRI IKA SRI WAHYUNI NIP.195808071979031009 NPM. 09.84202.1002
Mengetahui
Kepala UPT. SMPN 1 Pragaan
ACHMAD GUFFRON NIP.195808071979031009 Lampiran 4
LEMBAR KERJA SISWA (LKS 2)
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN PENDEKATAN TUTOR SEBAYA
TAHUN PELAJARAN 2013/2014
I. STANDAR KOMPETENSI
Memahami sifat-sifat operasi hitung bilangan dan penggunaannya dalam pemecahan masalah
II. KOMPETENSI DASAR
Siswa dapat menghitung operasi hitung bilangan bulat dan pecahan. IV. MATERI
Operasi Hitung Pada Bilangan Bulat 3. Perkalian
Perhatikan perkalian berikut !
3 x 9 = 9 + 9 + 9 = 27 (artinya angka 9 ada 3 buah) 2 x 5 = 5 + 5 = 10 (artinya angka 5 ada 2 buah)
4 x (-5) = (-5) + (-5) + (-5) + (-5) = -20 (artinya angak (-5) ada 4 buah) Jika perkalian dua bilangan bulat negatif, misal (-2) x (-9) = ...., maka kita dapat mengingat bahwa perkalian antara dua bilangan negatif menghasilkan bilangan positif sehingga hasil (-2) x (-9) = 18.
Berdasarkan contoh perkalian tersebut, dapat disimpulkan bahwa hasil perkalian antarbilangan bulat adalah sebagai berikut :
a. Perkalian dua bilangan bulat dengan tanda sama adalah bilangan bulat positif.
b. Perkalian dua bilangan bulat dengan tanda berbeda adalah bilangan bulat negatif.
c. Perkalian sembarang bilangan bulat dengan nol adalah nol.
Sifat operasi perkalian : a. Komutatif
Untuk sembarang bilangan bulat a dan b berlaku :
Contoh :
1) 4 x 5 = 5 x 4 = 20 a x b = b x a
2) - 6 x 3 = 3 x (-6) = 18
b. Asosiatif
Untuk sembarang bilangan bulat a, b, dan c berlaku :
Contoh :
1) (2 x 4) x 3 = 2 x (4 x 3) 2) (-4 x 5) x 6 = -4 x (5 x 6)
8 x 3 = 2 x 12 -20 x 6 = -4 x 30
24 = 24 (terbukti) -120 = -120 (terbukti)
c. Distributif
Untuk sembarang bilangan bulat a, b, dan c berlaku :
Contoh :
1) 3 x (5 + 6) = (3 x 5) + (3 x 6)
3 x 11 = 15 + 18 33 33 (terbukti) 2) 2 x (9 – 5) = (2 x 9) – (2 x 5)
2 x 4 = 18 – 10 8 = 8 (terbukti) d. Tertutup
Jika a dan b adalah sembarang bilangan bulat, maka a x b juga bilangan bulat.
Contoh :
1) Bilangan 5 dan bilangan 2 adalah bilangan bulat, maka : (a x b) x c = a x (b x c)
5 + 2 = 2 + 5 = 7
Bilangan 7 adalah bilangan bulat juga.
2) Bilangan -9 dan bilangan 5 adalah bilangan bulat, maka :
(-9) x 5 = 5 x (-9) = -45
Bilangan -45 adalah bilangan bulat juga. e. Identitas perkalian
Untuk sembarang bilangan bulat a berlaku :
Maka 1 disebut sebagai unsur identitas perkalian. Contoh :
1) 5 x 1 = 1 x 5 = 5
2) 100 x 1 = 1 x 100 = 100
4. Pembagian
Pembagian bilangan bulat diartikan sebagai operasi kebalikan dari perkalian. Untuk sembarang bilangan bulat a, b, dan c berlaku a : b = c, maka a = b x c dengan b ≠ 0. Sedangkan untuk sembarang bilangan bulat a, selalu berlaku :
a. a
0=a:0= (tidak terdefinisi)
b. 0
a=0 :a=0(a≠0)
Perhatikan pembagian berikut ! a. 15 : 3 = 5, sebab 5 x 3 = 15
c. 50=0
d. 130 = (tidak terdefinisi)
Berdasarkan contoh di atas, dapat disimpulkan bahwa :
a. Hasil bagi dua bilangan bertanda sama adalah bilangan positif
b. Hasil bagi dua bilangan bertanda berbeda adalah bilangan negatif
c. Hasil bagi bilangan nol dengan bilangan tidak nol adalah bilangan nol
d. Hasil bagi bilangan tidak nol dengan bilangan nol adalah tidak terdefinisi
e. Pada operasi pembagian tidak berlaku sifat komutatif, asosiatif, dan distributif
V. LKS
Kerjakan soal dibawah ini dengan benar !
1. Jika diketahui a = 2, b = 4, dan c = -1. Maka tentukan nilai dari :
a. 3c x 5b x 2a
b. 7a : c x 4b
2. Tentukan nilai a yang memenuhi pada operasi bilangan berikut!
a. 6 x a = 36 b. -5 x (-a) = 50 c. 49 : a = -7
a. 50 : 5 x 2 b. 9 x 3 : 7 c. (5 x 8) : (2 x 4)
KUNCI JAWABAN 1. Jika diketahui a = 2 b = 4 dan c = -1
a. 3c x 5b x 2a = 3(-1) x 5(4) x 2(2)
= -3 x 20 x 4 = -240
b. 7a : c x 4b = 7(2) : (-1) x 4(4)
= 14 : (-1) x 16 = -224
2. a. 6 x a = 36
a = 366 = 6 b. -5 x (-a) = 50
-a = 505 = -10 c. 49 : a = -7
a = −7 49=
−1 7 3. a. 50 : 5 x 2 = 50 : (5 x 2)
= 50 : 10 = 5
b. 4 x 3 : 6 = (4 x 3) : 6 = 12 : 6 = 2