2. TEORI PENUNJANG
2.1. Microsoft Visual Basic 6.0
Microsoft Visual Basic 6.0 merupakan bahasa pemrograman visual yang digunakan secara umum untuk membuat program aplikasi yang bekerja menggunakan Operating System (OS) Microsoft Windows. Bahasa pemrograman Visual Basic yang dikembangkan oleh Microsoft sejak tahun 1991, merupakan pengembangan dari bahasa pemrograman pendahulunya, yaitu bahasa pemrograman BASIC (Beginner’s All-purpose Symbolic Instruction Code), yang dikembangkan pada era 1950-an. Visual Basic merupakan salah satu bahasa pemrograman komputer yang mendukung OOP (Object Oriented Programming).
Visual Basic cukup user-friendly, dalam arti pengguna pasti akan merasakan mudahnya membuat program aplikasi dengan tampilan grafis yang cukup baik dalam waktu yang relatif singkat.
2.1.1. Mengenal Integrated Development Environment (IDE) VB 6
Memulai pengenalan pada VB 6 bisa dimulai dengan membuka program Microsoft Visual Basic 6.0. Akan tampil tampilan sebagai berikut :
Gambar 2.1. Tampilan Awal Microsoft Visual Basic 6.0
6
Untuk memulai membuat sebuah program aplikasi standar, pilih Standard EXE dan klik Open.
Akan terlihat area kerja atau IDE VB 6. Berikut bagian-bagian utama di dalam IDE VB 6:
Gambar 2.2. IDE Microsoft Visual Basic 6.0 Keterangan gambar 2.2.:
1. Menubar 2. Toolbar 3. Toolbox
Untuk memunculkan Toolbox, pilih menu View, Toolbox.
4. Form Window
Untuk memunculkan Form Window, pilih menu View, Object.
5. Code Window
Untuk memunculkan Code Window, pilih menu View, Code.
6. Project Explorer
Untuk memunculkan Project Explorer, pilih menu View, Project Explorer.
7. Properties Window
Untuk memunculkan Properties Window, pilih menu View, Properties
Window.
7
2.1.2. Object, Properties, Method, dan Event
Dalam menggunakan OOP (Object Oriented Programming), pengguna perlu memahami beberapa istilah seperti berikut:
1. Object
Object adalah komponen yang terdapat dalam sebuah program.
2. Properties
Properties adalah karakteristik-karakteristik yang dimiliki object.
3. Method
Method adalah aksi yang dapat dilakukan oleh object.
4. Event
Event adalah kejadian yang dapat dialami oleh object.
Gambar 2.3. Object, Properties, Method, Event 2.2. Database
Database merupakan suatu kumpulan data yang saling berhubungan satu dengan yang lain. Kumpulan data tersebut terstruktur dan tersimpan dalam hardware komputer dan diakses dengan software. Database menampung semua data yang tersimpan dalam file, dan file terdiri dari field – field yang mewakili suatu entitiy. Setiap file mempunyai suatu field kunci yang dapat membantu pencarian data. Field kunci ini mewakili suatu record dalam setiap file. Database
Method:
• Hide
• Move
• Show
Event:
• Click
• Load
• Resize
Properties:
• Back Color
• Border Style
• Caption
8
terdapat beberapa key yaitu : primary key, candidate key dan foreign key. Field merupakan inti penyimpanan yang menyimpan sebuah data tunggal dalam sebuah record data.Setiap field data diberi sebuah nama yang mengidentifikasikan field dalam database. Characters merupakan bagian data terkecil, dapat berupa karakter numerik, huruf ataupun karakter-karakter khusus yang membentuk suatu field (Diana Endah Budiarti, 2004. 12).
Gambar 2.4. Struktur Database
Sumber : Irmansyah, Faried. Pengantar Database. 2003. 18 Mei 2006.
<http://www.ilmukomputer.com/umum/faried-database.php>. p. 2.
Tujuan utama konsep database adalah untuk meminimalkan data dan mendapatkan data yang independent, dalam arti Kemampuan untuk membuat perubahan dalam struktur data tanpa membuat perubahan – perubahan pada program pemrosesan data. Data yang independent dapat dicapai dengan meletakkan spesifikasi dalam table-tabel yang terpisah dari program (Diana Endah Budiarti, 2004. 12).
2.2.1 Entity Relationship Diagram (ERD)
ERD merupakan notasi grafis dalam pemodelan data konseptual yang mendeskripsikan hubungan antara penyimpanan. ERD digunakan untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data.
ERD menggunakan sejumlah notasi dan simbol untuk menggambarkan
struktur dan hubungan antar data, pada dasarnya ada 3 macam simbol yang
digunakan yaitu (Faried Irmansyah, 2003. 8-10):
9
1. Entiti : adalah suatu objek yang dapat diidentifikasi dalam lingkungan pemakai, sesuatu yang penting bagi pemakai dalam konteks sistem yang akan dibuat. Sebagai contoh pelanggan, pekerja.
2. Atribut : Entiti mempunyai elemen yang disebut atribut, dan berfungsi mendeskripsikan karakter entiti. Misalnya atribut nama pekerja dari entiti pekerja. Setiap ERD bisa terdapat lebih dari satu atribut.
3. Hubungan : Relationship; sebagaimana halnya entiti, maka dalam hubungan pun harus dibedakan antara hubungan atau bentuk hubungan antar entiti dengan isi dari hubungan itu sendiri.
2.2.2. Normalisasi
Normalisasi merupakan sebuah teknik dalam desain sebuah basis data / database, teknik pengelompokkan atribut dari suatu relasi sehingga membentuk struktur relasi yang baik (tanpa redudansi).
Aturan normal pertama adalah mendefinisikan atribut kunci, tidak adanya grup berulang, semua atribut bukan kunci tergantung pada atribut kunci.
Aturan normal kedua adalah sudah memenuhi dalam bentuk normal pertama, sudah tidak ada ketergantungan parsial, dimana seluruh field hanya tergantung pada sebagian field kunci.
Aturan normal ketiga adalah sudah berada dalam bentuk normal kedua, tidak ada ketergantungan transitif (di mana field bukan kunci tergantung pada field bukan kunci lainnya) (Faried Irmansyah, 2003. 4-8).
Tabel 2.1. Tabel Tanpa Normalisasi
Project number
Project name Employee number
Employee name Rate category
Hourly rate
11 Vincent Radebe A $60
12 Pauline James B $50
1023 Madagascar travel site
16 Charles Ramoraz C $40
11 Vincent Radebe A $60
1056 Online estate
agency 17 Monique Williams B $50
Sumber : Irmansyah, Faried. Pengantar Database. 2003. 18 Mei 2006.
<http://www.ilmukomputer.com/umum/faried-database.php>. p. 5.
10
Tabel 2.2. Normalisasi Pertama
Project number
Project name Employee number
Employee name Rate category
Hourly rate
1023 Madagascar travel site 11 Vincent Radebe A $60
1023 Madagascar travel site 12 Pauline James B $50
1023 Madagascar travel site 16 Charles Ramoraz C $40
1056 Online estate agency 11 Vincent Radebe A $60
1056 Online estate agency 17 Monique Williams B $50
Sumber : Irmansyah, Faried. Pengantar Database. 2003. 18 Mei 2006.
<http://www.ilmukomputer.com/umum/faried-database.php>. p. 6.
Tabel 2.3. Normalisasi Kedua Tabel 1
Project number Employee number
1023 11
1023 12
1023 16
1056 11
1056 17
Sumber : Irmansyah, Faried. Pengantar Database. 2003. 18 Mei 2006.
<http://www.ilmukomputer.com/umum/faried-database.php>. p. 7.
Tabel 2.4. Normalisasi Kedua Tabel 2
Employee number Employee name Rate category Hourly rate
11 Vincent Radebe A $60
12 Pauline James B $50
16 Charles Ramoraz C $40
17 Monique Williams B $50
Sumber : Irmansyah, Faried. Pengantar Database. 2003. 18 Mei 2006.
<http://www.ilmukomputer.com/umum/faried-database.php>. p. 7.
Tabel 2.5. Normalisasi Kedua Tabel 3
Project number Project name
1023 Madagascar travel site
1056 Online estate agency
Sumber : Irmansyah, Faried. Pengantar Database. 2003. 18 Mei 2006.
<http://www.ilmukomputer.com/umum/faried-database.php>. p. 7.
11
Tabel 2.6. Normalisasi Ketiga Tabel 1
Project number
Employee number
1023 11
1023 12
1023 16
1056 11
1056 17
Sumber : Irmansyah, Faried. Pengantar Database. 2003. 18 Mei 2006.
<http://www.ilmukomputer.com/umum/faried-database.php>. p. 8.
Tabel 2.7. Normalisasi Ketiga Tabel 2
Employee number Employee name Rate category
11 Vincent Radebe A
12 Pauline James B
16 Charles Ramoraz C
17 Monique Williams B
Sumber : Irmansyah, Faried. Pengantar Database. 2003. 18 Mei 2006.
<http://www.ilmukomputer.com/umum/faried-database.php>. p. 8.
Tabel 2.8. Normalisasi Ketiga Tabel 3
Rate category Hourly rate
A $60
B $50
C $40
Sumber : Irmansyah, Faried. Pengantar Database. 2003. 18 Mei 2006.
<http://www.ilmukomputer.com/umum/faried-database.php>. p. 8.
Tabel 2.9. Normalisasi Ketiga Tabel 4
Project number Project name
1023 Madagascar travel site
1056 Online estate agency
Sumber : Irmansyah, Faried. Pengantar Database. 2003. 18 Mei 2006.
<http://www.ilmukomputer.com/umum/faried-database.php>. p. 8.
12
2.3. PHP
PHP adalah sebuah bahasa pemrograman yang berguna untuk membuat web. PHP kayak akan fitur-fitur dan penggunaannya sangat umum. Sekitar 13 juta domain yang menggunakan bahasa pemrograman ini. PHP sebenarnya bernama PHP: HyperText Preprocessor. Dikembangkan oleh seorang yang bernama Rasmus Lerdorf. PHP adalah singkatan dari Personal Home Page tools.
Perintah-perintah pada bahasa pemrograman PHP ini dapat dikatakan mirip dengan bahasa pemrograman C. Sehingga penggunaan PHP, sangat umum digunakan, karena setiap orang yang menguasai bahasa pemrograman C, pasti akan dengan mudah dapat menguasai bahasa pemrograman PHP. Selain itu, PHP banyak digunakan juga dikarenakan hubungan atau koneksinya dengan database sangat kuat. Maksudnya, PHP sangat mudah untuk dikoneksikan dengan database.
Beberapa keuntungan dari PHP antara lain:
• Cepat, karena ditulis di atas HTML code
• Tidak mahal. PHP dapat didapatkan dengan cuma-cuma
• Mudah untuk digunakan. PHP didesain untuk dimasukkan ke dalam file HTML dengan mudah
• Dapat dijalankan pada berbagai OS (Operating System), seperti Windows, Linux, Mac OS, dan lain-lain.
• Technical support dapat dicari secara luas, dan ada di mana-mana.
• Sekuritinya terjamin
• Didesain untuk mudah dikoneksikan dengan database
• Dapat dikustomisasi, artinya software PHP sendiri dapat dimodifikasi, dalam artian dapat ditambahi atau dikurangi fitur-fiturnya sesuai dengan kebutuhan.
2.4. Apache Server 2.0
Apache Server 2.0 adalah salah satu program Web Server. Web Server
adalah sebuah program yang dibutuhkan untuk membuat sebuah server. Jadi, agar
web yang telah dibuat menggunakan PHP dapat diakses oleh client, dibutuhkan
sebuah Web Server untuk menjadikan komputer yang digunakan sebagai server,
dan dapat diakses oleh client. Perlu diketahui agar Apache Server 2.0 dapat
13
digunakan untuk membuat server kompatibel dengan PHP, perlu ditambahkan beberapa konfigurasi pada file “httpd.conf”, yaitu:
PHPIniDir "C:/php"
LoadModule php4_module "c:/php/php4apache2.dll"
AddType application/x-httpd-php .php
Ketiga baris di atas harus ditambahkan pada konfigurasi Apache Server 2.0 agar bahasa pemrograman PHP dapat digunakan dan dikenali oleh server.
2.5. Streaming Protocol
Streaming sebuah media digital berarti mendistribusikan dan transfer audio dan video ke komputer user dengan menggunakan jaringan internet maupun intranet. Sasaran dari streaming media digital adalah untuk memadukan data rate dari file streaming dengan kecepatan koneksi internet maupun intranet pelanggan.
Baik dengan menggunakan koneksi dengan menggunakan modem, maupun dengan koneksi broadband yang lebih baik. (Utah Education Network, para.4)
Seiring dengan perkembangan teknologi, muncul dua definisi streaming yakni HTTP Streaming / Progressive Download (dari HTTP server), dan RTSP Streaming (dari RTSP server).
2.5.1. HTTP Streaming
HTTP streaming adalah sebuah proses men-download data melalui sebuah jaringan ke dalam buffer user di sisi lain dengan menggunakan HyperText Transport Protocol. Protokol ini digunakan untuk men-download halaman HTML ke web browser.
Cara kerja dari media yang di-stream dapat dikirim oleh seorang klien dari sebuah standar web server adalah dengan pendekatan yang menggunakan hypertext transport protocol atau HTTP yang merupakan protokol yang biasa digunakan untuk mengirim dokumen dari web browser. Biasanya, seorang client menggunakan media player, seperti QuickTime, RealPlayer, atau Windows Media Player untuk memutar kembali media yang di-stream dari sebuah web server.
Biasanya, pertama-tama klien akan meminta metafile, yang meliputi keterangan
alamat letak data yang di-stream berada (URL), dari data yang di-stream. Metafile
ini nantinya akan dikirim ke web browser client, kemudian browser akan
14
membuka berkas yang dimaksud dengan memilah media player yang sesuai dengan jenis media yang dispesifikasikan oleh metafile.
Karena didesain untuk mengirimkan sebagian kecil informasi, seperti isi dari sebuah halaman web, HTTP adalah sebuah cara yang cepat untuk mengirim data melalui jaringan. Pemrogram web mencari sebuah alternatif yang murah untuk memiliki video streaming server, seperti yang ditawarkan oleh Real Networks dan Microsoft, mengubah menjadi HTTP download sebagai sebuah solusi dalam men-streaming.
HTTP streaming memiliki kelemahan yakni client yang memiliki jalur yang terbesar dan processor yang tercepat akan mendapat layanan yang tercepat pula.
2.5.2. RTSP Streaming
Masalah yang dihadapi dari pengiriman data yang di-stream dari standar web server adalah bahwa HTTP merupakan protokol yang tidak memiliki status.
Sehingga, web server tidak dapat menjaga status dari koneksinya dengan klien.
Keadaan ini mengakibatkan kesulitan yang dialami client manakala client ingin melakukan pause saat pengiriman data yang di-stream. Hal ini dikarenakan pelaksanaan pause membutuhkan pengetahuan (biasanya status) dari web browser, sehingga ketika client ingin memulai kembali mengirim data melalui streaming web server dapat dengan mudah memutar kembali berdasarkan status yang disimpan tersebut.
Strategi alternatif yang dapat dilakukan untuk menanggulangi hal diatas
adalah dengan menggunakan server streaming khusus yang didesain untuk men-
streaming media, yaitu real-time streaming protocol (RTSP). RTSP didesain
untuk melakukan komunikasi antara server yang melakukan streaming dengan
media player. Keuntungan RTSP adalah bahwa protokol ini menyediakan koneksi
yang memiliki status antara server dan client, yang dapat mempermudah client
ketika ingin melakukan pause atau mencari posisi random dalam stream ketika
memutar kembali data.
15
2.6. Bandwidth
Bandwidth adalah luas atau lebar cakupan frekuensi yang digunakan oleh sinyal dalam medium transmisi. Dalam kerangka ini, bandwidth dapat diartikan sebagai perbedaan antara komponen sinyal frekuensi tinggi dan sinyal frekuensi rendah. Frekuensi sinyal diukur dalam satuan Hertz. Sinyal suara tipikal mempunyai bandwidth sekitar 3 kHz, analog TV broadcast (TV) mempunyai bandwidth sekitar 6 MHz.
Di dalam jaringan komputer, bandwidth sering digunakan sebagai suatu sinonim untuk data transfer rate yaitu jumlah data yang dapat dibawa dari sebuah titik ke titik lain dalam jangka waktu tertentu (pada umumnya dalam detik). Jenis bandwidth ini biasanya diukur dalam bps (bits per second). Adakalanya juga dinyatakan dalam Bps (bytes per second). Suatu modem yang bekerja pada 57,600 bps mempunyai bandwidth dua kali lebih besar dari modem yang bekerja pada 28,800 bps. Secara umum, koneksi dengan bandwidth yang besar atau tinggi memungkinkan pengiriman informasi yang besar seperti pengiriman gambar ataupun images dalam video presentation.
Paket-paket bandwidth yang disediakan bervariasi. Dari mulai 32 kbps
sampai dengan 256 kbps. 32 kbps berarti bahwa dalam setiap detiknya user dapat
mengirimkan paket data sebesar 32 kb (kilobits). Atau jika semisal anda ingin
mengambil/mengirim sebuah data yang besarnya 1 MB (Mega Byte) maka secara
teori dapat dihitung 1 MB x 8 x 1024 = 8192 kb sehingga estimasi waktu yang
dibutuhkan adalah 8192/32 = 256 detik = 4.2 menit. Waktu ini adalah perhitungan
waktu kasar dimana dalam kenyataannya data yang akan dikirim atau diambil
akan ditambahkan beberapa bit lagi sebagai header dan yang lainnya sehingga
akan menambah lamanya transmisi data. Sebagai catatan bahwa 1 MB =1024 kb
16
Di bawah ini adalah tabel jenis koneksi yang digunakan serta bandwidth yang dimiliki oleh koneksi tersebut.
Tabel 2.10. Tabel Jenis Koneksi Dan Bandwidth
Connection Type Maximum Speed
56K 56.0 Kbit/s
Dial-Up ISDN 128.0 Kbit/s
Average 2.00 Mbit/s
Maximum 10.00 Mbit/s
Cable
Upstream avg* 500.0 Kbit/s
IDSL 128.0 Kbit/s
UASDL 1.50 Mbit/s
UASDL up* 512.0 Kbit/s
HDSL 1.50 Mbit/s
SDSL 2.00 Mbit/s
RADSL 7.00 Mbit/s
RADSL up* 1.00 Mbit/s
ADSL 8.00 Mbit/s
ADSL up* 1.00 Mbit/s
VDSL 51.64 Mbit/s
DSL
VDSL up* 19.20 Mbit/s
T-1 1.54 Mbit/s
Trunk
T-3 44.74 Mbit/s
OC-3 155.52 Mbit/s
OC-12 622.08 Mbit/s
OC-48 2,488.32 Mbit/s
OC-96 4,976.64 Mbit/s
OC-192 9,953.28 Mbit/s
Optical Carrier
OC-255 13,219.20 Mbit/s
10 10.00 Mbit/s
100 100.00 Mbit/s
Ethernet
1000 (Gigabit) 1,000.00 Mbit/s
HomeRF 1.20 Mbit/s
802.11a 54.00 Mbit/s
802.11b 11.00 Mbit/s
802.11g 54.00 Mbit/s
802.11n 100.00 Mbit/s
CSD 9.6 Kbit/s
CDMA 14.4 Kbit/s
iDEN 19.2 Kbit/s
CDPD 19.2 Kbit/s
1XRTT 144.0 Kbit/s
HSCSD 56.0 Kbit/s
CDMA 2.5G 64.0 Kbit/s
GPRS 171.2 Kbit/s
EDGE 384 Kbit/s
UMTS 2.00 Mbit/s
3G1xEV-DO 2.40 Mbit/s
Wireless
3G1xEV-DV 5.00 Mbit/s
*Some connections are asymmetrical, they download faster than they upload.
Sumber: Bandwidth Place. Connection types. 2007. 16 Januari 2007.
<http://www.bandwidthplace.com/speedtest/about/tech.php?a=types>
17
2.7. Langkah-langkah Pembuatan Database
Langkah-langkah dalam pembuatan database adalah adalah sebagai berikut :
Database dibuat dengan menggunakan Microsoft SQL Server 2000 Service Pack 4.
Gambar 2.5. Database Baru
Untuk membuat sebuah database baru, klik kanan pada folder database lalu pilih
new database.
18
Gambar 2.6. Pembuatan Tabel Bioskop
Kemudian di kolom “name” diisi nama database yang akan dibuat yaitu bioskop.
Kemudian tekan tombol “ok” untuk membuat database.
19
Gambar 2.7. Tampilan Tabel Bioskop Setelah itu akan mucul database baru dengan nama bioskop.
Gambar 2.8. Pembuatan Tabel Baru
20
Untuk membuat tabel baru dalam database bioskop, klik pada folder tree tables yang berada di bawah database bioskop, kemudian klik kanan pada kolom tables. Lalu pilih new table.
Gambar 2.9. Tampilan Tabel Baru
Setelah itu akan muncul tampilan seperti pada gambar di atas. kolom
column name diisi dengan nama field yang akan dibuat. Sedangkan data type diisi
dengan tipe data dari field yang akan dibuat. Kolom length mengatur besar tempat
yang disediakan untuk menyimpan data dalam field yang bersangkutan. Kolom
allow nulls diberi tanda tick, jika field yang bersangkutan diperbolehkan untuk
dibiarkan kosong.
21
Gambar 2.10. Tabel Customer
Untuk tabel pertama yang dibuat adalah tabel customer. Nama field pertama yang diisi adalah field uname dengan tipe varchar dan length 10. Field
“uname” ini di-set sebagai primary key dari tabel customer. Sehingga tidak
memungkinkan input data yang sama pada field “uname”. Kemudian field lain
yang harus dibuat adalah field “pass” dengan tipe “varchar” dengan length 10,
field “name” yang bertipe “varchar” dengan length 20, field “address” yang
bertipe “varchar” dengan length 50, field “phone” yang bertipe “varchar” dengan
length 12,
22
Gambar 2.11. Tabel Movie
Tabel selanjutnya yang akan dibuat adalah tabel “movie” yang berisikan data mengenai film yang akan ditayangkan oleh Online Cinema Server. Field pertama adalah field “idmov” dengan tipe “bigint”. Untuk field “idmov” ini identity-nya di-set “yes”. Hal ini bertujuan agar nilai pada field ini bisa auto increment. Identity seed diisi 25089 yang berarti nilai pada field ini dimulai dari 25089. field “idmov” ini juga di-set sebagai primary key. Field selanjutnya adalah
“judul” dengan tipe “varchar” dan length 50. Field “addrmov” dengan tipe
“varchar” dan length 200. Field “description” dengan tipe “varchar” dan length 750. Field “playdate” dengan tipe “varchar” dan length 20. Field “playtime”
dengan tipe “varchar” dan length 20. Untuk field “description”, “playdate”, dan
“playtime” di-set untuk “allow nulls”. Field selanjutnya adalah field “status”
dengan tipe “varchar” dan length 50. Field yang terakhir pada tabel “movie”
adalah field “buyer” dengan tipe “int”.
23
Gambar 2.12. Tabel Pesan
Tabel berikutnya adalah tabel pesan yang berisi field “idorder”, “idmov”,
“uname”, “dateorder”. Identity pada field “idorder” di-set menjadi “yes” dan field
“idorder” ini di-set menjadi primary key dari tabel “pesan”. Field selanjutnya
adalah “idmov” dengan tipe “bigint”. Field “uname” dengan tipe “varchar” dan
length 10. Field “dateorder” dengan tipe “varchar” dan length 50.
24
Gambar 2.13. Tabel Server
Tabel terakhir yang dibuat adalah tabel “server”. Tabel ini dibuat untuk menyimpan status dari server. Hanya diperlukan 2 field pada tabel ini yakni field
“id” dengan tipe “varchar” dan length 1 dan field “status” dengan tipe “varchar”
dan length 20.
2.8. Menghubungkan Microsoft SQL Server 2000 Dengan VB 6
Untuk menghubungkan Microsoft SQL Server 2000 dengan Microsoft Visual Basic 6.0 perlu ditambahkan koneksi ODBC. Koneksi ini akan ter-install secara otomatis begitu Microsoft SQL Server 2000 di-install. Agar bisa terhubung dengan Microsoft Visual Basic 6, langkah yang harus dilakukan selanjutnya adalah men-setting System Data Source pada ODBC Data Source Administrator.
Caranya adalah:
1. Klik Start
2. Pilih Control Panel
3. Pilih Administrative Tools
4. Pilih Data Sources (ODBC)
25
5. Ubah ke Tab System DSN 6. Pilih Add
7. Pilih “SQL Server”
8. Masukkan data-data yang diperlukan, seperti pada gambar 3.26.
Data Source Name diisi dengan nama yang dikehendaki. Server diisi dengan “(local)”. User dan Password diisi sesuai dengan user dan password pada MySQL. Kemudian memilih database.
9. Klik .
10. Pilih With SQL Server authentication using a login ID and password entered by the user. Kemudian masukkan Login ID dan password. Seperti pada gambar 2.15.
11. Klik .
12. Pilih database “bioskop” agar menjadi default database.
13. Klik . 14. Klik .
Gambar 2.14. Create a New Data Source To SQL Server
26
Gambar 2.15. How SQL Server Verify The Authentication of The Login ID
Gambar 2.16. Set Default Database
27
Gambar 2.17. Finishing ODBC
Selanjutnya yang perlu dilakukan adalah penambahan komponen pada
Microsoft Visual Basic 6.0, yaitu komponen Microsoft ADO Data Control 6.0
(OLEDB). Setelah berhasil menambahkan komponen tersebut, klik kanan pada
komponen tersebut, kemudian klik di ADODC Properties. Agar lebih jelas, lihat
gambar 2.18.
28
Gambar 2.18. ADODC Properties
Setelah itu, akan muncul Property Pages, kemudian klik di “Use Connection String”, seperti pada gambar 2.18. Kemudian akan muncul window baru yang berjudul “Data Link Properties”, seperti pada gambar 2.19.
Gambar 2.19. Property Pages
29
Pilih “Microsoft OLE DB Provider for SQL Server” dan klik , seperti pada gambar 2.20.
Gambar 2.20. Data Link Properties 1
Window “Data Link Properties” akan berubah menjadi seperti pada gambar 2.20.
30
Gambar 2.21. Data Link Properties 2
Kemudian pilih ubah nama server menjadi alamat atau IP server, isi username dan password, pilih database yang ingin digunakan. Kemudian tekan , jika sukses, maka akan muncul window box yang menyatakan tes koneksi sukses, dan siap untuk digunakan.
2.9. Menghubungkan PHP Dengan Microsoft SQL Server 2000
Untuk menghubungkan PHP dengan Microsoft SQL Server 2000, perlu memperhatikan dari sisi PHP. Pada pembuatan website perlu diketikkan kode program seperti ini:
$dsn="sqlserver";
$username="sa";
$password="berhasil";
31
$sqlconnect=odbc_connect($dsn,$username,$password);
Kemudian, untuk mengambil data dari Microsoft SQL Server 2000 untuk digunakan dalam PHP, dapat digunakan perintah:
$sqlquery="select * from field;";
$process=odbc_exec($sqlconnect, $sqlquery);