• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jurnal Revolusi Indonesia Volume 1, No. 3, Februari 2021 p-issn: , e-issn:

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Jurnal Revolusi Indonesia Volume 1, No. 3, Februari 2021 p-issn: , e-issn:"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DISCLOSURE (CSRD) PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE TAHUN 2013-2019

Khotimatus Sya’diyah dan Jojok Dwiridotjahjono

Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jawa Timur

Email: k.syadiyah@gmail.com dan dwiridotjahjono_jojok@upnjatim.ac.id INFO ARTIKEL ABSTRAK

Diterima 26 Januari 2021

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh dari karakteristik perusahaan yang dengan variabel ukuran perusahaan (size), leverage, profitabilitas, dan umur listing perusahaan terhadap Corporate Social Responsibility Disclosure (CSRD) pada Perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2013-2019. Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksplanatori dengan pendekatan kuantitatif.

Penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu laporan tahunan dan laporan keberlanjutan. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 40 perusahaan dan sampel penelitian sejumlah 9 perusahaan dengan teknik purposive sampling. Teknik analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda. Berdasarkan hasil uji simultan menunjukkan bahwa ukuran perusahaan (size), leverage, profitabilitas, dan umur listing perusahaan berpengaruh secara signifikan terhadap Corporate Social Responsibility Disclosure (CSRD). Berdasarkan hasil uji parsial yang dilakukan, leverage menunjukkan pengaruh positif secara signifikan terhadap Corporate Social Responsibility Disclosure (CSRD). Sedangkan variabel ukuran perusahaan (size), profitabilitas, dan umur listing perusahaan tidak berpengaruh terhadap Corporate Social Responsibility Disclosure (CSRD).

Kata kunci:

corporate social responsibility disclosure;

ukuran perusahaan (size);

leverage; profitabilitas;

dan umur listing perusahaan

Pendahuluan

Setiap perusahaan selalu dituntut untuk mengikuti permintaan pasar. Tuntutan ini

dipenuhi untuk mencapai tujuan perusahaan dalam memperoleh laba. Namun selain itu,

perusahaan juga mendapat tuntutan dalam pertanggungjawabannya terhadap lingkungan

sosial di masyarakat. Perusahaan diharapkan mampu membantu meningkatkan kualitas

lingkungan dengan turut berkontribusi aktif di tengah masyarakat. Tanggung jawab

sosial ini kemudian menjadi paradigma baru dalam suatu pembangunan berkelanjutan.

(2)

The International Union for the Conservation of Nature Influential World Conservation Strategy atau Uni International untuk Konservasi Alam sejak tahun 1980 mengajukan rancangan Pembangunan Berkelanjutan, atau sebuah pembangunan yang meninjau fungsi ekosistem dan keanekaragaman hayati, pembangunan berkelanjutan (sustainnable development) menjadi rancangan pembangunan di berbagai negara belahan dunia.

Prinsip dalam pembangunan berkelanjutan adalah membangun untuk saat ini tanpa perlu mengorbankan kepentingan di masa yang akan datang (Susanto, 2017).

Tanggung jawab sosial perusahaan atau corporate social responsibility (CSR) dapat digambarkan sebagai suatu ketersediaan informasi keuangan dan non-keuangan yang berkaitan dengan interaksi organisasi dengan lingkungan fisik dan lingkungan sosialnya(Erma, 2016). Tuntutan terkait pengungkapan CSR kini sudah semakin disadari perusahaan sebagai bentuk kepedulian terhadap kepentingan stakeholder. Hal ini dapat ditunjukkan dengan adanya berbagai perusahaan yang mulai melakukan pengungkapan CSR kepada publik. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga melakukan analisis terkait jumlah emiten yang telah melakukan pengungkapan CSR pada tahun 2016. Berdasarkan analisis tersebut, dari 539 perusahaan efek yang terdaftar, yang telah melakukan penerbitan sustainability report sejumlah 49 perusahaan dengan 14 perusahaan berasal dari sektor keuangan.

Gambar 1

Jumlah Emiten Berdasarkan Sektor yang Melakukan Penerbitan Sustainability Report Tahun 2016

Sumber : Otoritas Jasa Keuangan

Wacana mengenai CSR, kini menjadi isu yang semakin populer dan mendapat perhatian khusus karena dianggap penting baik dari kalangan dunia usaha hingga pihak- pihak terkait. Selain itu perusahaan juga menyadari bahwa melalui CSR perusahaan

3

10

4 3 2 6 7

0

14

49

0 10 20 30 40 50 60

(3)

dapat membangun reputasi atau citra perusahaan di pandangan para pemegang sahamnya, dapat membawa keberuntungan bagi perusahaan, dan dapat menjamin keberlangsungan usaha(Erma, 2016). Citra yang berhasil terbentuk dengan baik, akan membantu perusahaan dalam meningkatkan eksistensi dari merek perusahaan.

Perusahaan juga menggunakan CSR sebagai sarana komunikasi kepada publik untuk meningkatkan perhatiannya kepada perusahaan. Suatu pemberitaan mengenai CSR yang dilakukan oleh perusahaan menjadi contoh dari usaha perusahaan untuk meningkatkan citranya.

Bank BRI dapat menjadi salah satu contoh perusahaan yang melakukan CSR dalam bentuk penyaluran bibit pohon durian bawor di daerah Banyumas, Jawa Tengah dan ter-publish dalam pemberitaan tempo.co pada 6 November 2020. Berdasarkan pemberitaan tersebut menyatakan bahwa BRI turut memberdayakan ekonomi desa yang disalurkan kepada salah satu platform daring, benihbaik.com. Dengan mengambil tema

“Satu Pohon Satu Keluarga”, BRI turut membantu sebesar Rp 750 juta dalam bentuk 4.320 bibit Durian Bawor. Selain itu juga terdapat PaninBank yang menyelenggarakan program "PaninPeduli", sebuah aksi donasi dari karyawan nasabah PaninBank dengan tujuan membantu mereka yang tengah berjuang melawan efek pandemi Covid-19.

Berita yang tertulis pada CNBC Indonesia pada 1 November 2020 menuliskan bahwa bantuan disalurkan kepada pengemudi taksi & ojek online, panti asuhan, dan kelompok masyarakat yang terdampak lainnya. Perseroan juga menyalurkan bantuan berupa Alat Pelindung Diri (APD) pada petugas kesehatan yang disalurkan melalui rumah-rumah Sakit, Palang Merah Indonesia, dan yayasan-yayasan kemanusiaan terpercaya.

Pengungkapan mengenai tanggung jawab sosial yang diungkapkan pertahun melalui Sustainability Report (SR) atau laporan keberlanjutan ini pertama kali diperkenalkan oleh NCSR (National Center for Sustainability Reporting). Berdasarkan penjelasan dari website resminya sendiri, NCSR merupakan sebuah badan atau organisasi independen dengan tujuan untuk memberikan sosialisasi terkait sistem pelaporan keberlanjutan di Indonesia. Ali Darwin selaku ketua NCSR mengatakan bahwa pada awal tahun 2005, hanya terdapat satu perusahaan yang membuat laporan.

Setelah diadakannya ISRA (Indonesia Sustainability Reporting Award) sebagai

bentuk apresiasi NCSR terhadap perusahaan yang telah melakukan laporan

keberlanjutan, pada setiap tahunnya ada kurang lebih enam sampai 10 perusahaan baru

yang membuat laporan keberlanjutan. Pada tahun 2018 ISRA diganti menjadi ASRRAT

(Asia Sustainability Reporting Rating) dan pada tahun 2019 terdapat 50 perusahaan

yang terdaftar menjadi peserta. Perbedaan antara ASRR dan tahun-tahun ISRA adalah

sistem yang telah diubah dari Winner menjadi Rating. Semua peserta akan diberikan

penghargaan, tetapi dengan jenis yang berbeda satu sama lain. Tujuan dari pembuatan

laporan keberlanjutan sendiri adalah untuk menjadi penilaian terkait kemampuan

perusahaan dalam mengatasi berbagai isu keberlanjutan. Pembuatan laporan

(4)

keberlanjutan sendiri juga mengacu pada standar pelaporan yang dikeluarkan oleh GRI (The Global Reporting Intiative).

Berdasarkan analisis yang dilakukan oleh OJK pada tahun 2016 menunjukkan hasil bahwa lembaga jasa keuangan yang melakukan pelaporan keberlanjutan, 89%

berasal dari perusahaan bank. Namun, perusahaan Perbankan yang terdaftar di BEI dan telah melakukan pelaporan dalam bentuk sustainability report hanya dilakukan oleh 12 perusahaan. Perusahaan tersebut terdiri dari 8 Bank BUKU 3 dan 4 Bank BUKU 4.

Berdasarkan data yang terdapat pada website database GRI, hanya 19 perusahaan Perbankan yang telah menerbitkan sustainability report dengan standar GRI dan terdaftar di BEI pada periode tahun 2013-2017. Periode tahun 2018-2019 belum dapat diakses pada website ini dikarenakan pengumpulan data yang sedang berlangsung dan proses Registrasi Laporan Standar, maka pencarian pada filter tahun laporan dinonaktifkan untuk tahun 2018 dan 2019. Perubahan ini dilakukan untuk menghindari kesalahan interpretasi data.

Penelitian ini berfokus pada perusahaan yang menggunakan pengungkapan dengan standar GRI karena GRI merupakan sebuah standar yang dibuat bekerjasama dengan pebisnis, investor, pemerintah, masyarakat sipil, buruh, dan pakar lainnya serta digunakan oleh organisasi di seluruh dunia. GRI membantu organisasi mengungkapkan transparansi dan tanggungjawabnya dengan standar global yang digunakan dunia untuk laporan keberlanjutan. GRI dibuat dengan tujuan agar dapat mengungkapkan dampak dari pengungkapan yang paling penting, baik positif maupun negatif, pada lingkungan, masyarakat, dan ekonomi. Selain itu, perusahaan mampu menghasilkan informasi yang dapat dipercaya, relevan, dan dapat digunakan untuk menilai setiap peluang maupun risiko, dan mengungkapkan lebih banyak informasi guna pengambilan keputusan yang tepat.

Berbagai penelitian yang dilakukan menunjukkan hasil yang tidak serupa. Pada variabel ukuran perusahaan atau size perusahaan dalam beberapa penelitian memiliki pengaruh signifikan positif terhadap pelaporan CSR yang diungkapkan oleh (Pamungkas et al., 2018), (Al Arif & Amalia, 2016), (Irham & Widiyanti, 2018), serta (Susanto, 2017), Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh (Pare et al., 2017) serta penelitian (Manurung & Muid, 2015) menunjukkan ukuran perusahaan berpengaruh negatif atau tidak memiliki pengaruh terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility.

Mengingat tidak konsistenan hasil dari berbagai penelitian yang dilakukan terkait

pengaruh karakteristik perusahaan terhadap pengungkapan CSR, maka peneliti tertarik

untuk melakukan penelitian kembali dengan karakteristik perusahaan menggunakan

ukuran perusahaan, leverage, profitabilitas, dan umur listing perusahaan untuk

mengungkapkan pengaruhnya terhadap Corporate Social Responsibility Disclosure pada

Perusahaan Perbankan. Penelitian ini mengangkat judul yaitu “Pengaruh Karakteristik

Perusahaan terhadap Corporate Social Responsibility Disclosure (CSRD) pada

Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2013-

2019”.

(5)

Metode Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatori dengan tujuan untuk menganalisis hubungan-hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya atau menganalisis pengaruh suatu variabel dengan variabel yang lainnya. Dalam penelitian ini, karakteristik perusahaan yang terdiri dari ukuran perusahaan (size), leverage, profitabilitas, dan umur listing perusahaan menjadi objek yang diamati hubungannya pada masing-masing variabel. Jenis penelitian ini juga menggunakan pendekatan kuantitatif karena data yang digunakan adalah berbentuk angka-angka atau jumlah dengan satuan ukur yang dapat diukur secara sistematik. Peneliti melakukan pengukuran terhadap variabel pada objek di perusahaan sektor Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan rentang waktu periode tahun 2013-2019. Dengan demikian rancangan pada penelitian ini akan berguna untuk menjawab rumusan masalah dan menentukan tujuan penelitian yang ingin dicapai.

Pemilihan perusahaan Perbankan sebagai objek penelitian karena perbankan sebagai salah satu penyumbang PDB terbesar, yaitu sebesar 55,01% pada akhir tahun 2019. Selain itu, berdasarkan analisis yang dilakukan oleh OJK pada tahun 2016, dari keseluruhan sektor keuangan, 89% berasal dari perusahaan bank. Namun, hanya 12 perusahaan bank terdaftar di BEI yang melakukan pelaporan dalam bentuk sustainability report. Pada website GRI untuk periode tahun 2015-2017, hanya 19 perusahaan Bank yang melakukan pelaporan dalam bentuk sustainability report..

Hasil dan Pembahasan

Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, hasil uji F menunjukkan bahwa Fhitung > Ftabel yaitu 4,595 > 2,52 maka H0 ditolak dan H1 diterima pada signifikan sebesar 5% (0,05). Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel independen yang terdiri dari ukuran perusahaan (size) (X1), leverage (X2), profitabilitas (X3), dan umur listing perusahaan (X4) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen Corporate Social Responsibility Disclosure (CSRD) (Y) pada perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2013-2019.

Hasil tersebut sesuai dan terbukti dengan pernyataan hipotesis pertama yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan (size), leverage, profitabilitas, dan umur listing perusahaan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Corporate Social Responsibility Disclosure (CSRD) pada Perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2013-2019.

Penelitian ini dapat dikatakan selaras atau sesuai dengan penelitian yang

dilakukan oleh (F. P. Putri et al., 2019)yang menyatakan bahwa secara simultan

variabel-variabel di dalamnya berpengaruh terhadap Corporate Social Responsibility

Disclosure. Penelitian juga sejalan dengan hasil penelitian (Liani & Yusrizal, 2019)

yang menyatakan bahwa terjadi pengaruh signifikan pada variabelnya dalam uji F.

(6)

A. Pembahasan Secara Parsial (Uji t)

1. Pengaruh Ukuran Perusahaan (Size) terhadap Corporate Social Responsibility Disclosure (CSRD)

Hasil perhitungan yang dilakukan pada ukuran perusahaan (size) sebagai X1 menunjukkan bahwa thitung < ttabel (-1,007 < 1,99834) dengan tingkat signifikansi 0,318 > 0,05. Berdasarkan hasil uji yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa H0 diterima dan H1 ditolak. Ukuran perusahaan (size) menunjukkan tidak adanya pengaruh terhadap Corporate Social Responsibility Disclosure (CSRD) pada perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2013-2019.

Berdasarkan hasil tersebut menunjukkan bahwa ukuran perusahaan (size) tidak dapat digunakan sebagai dasar dalam melihat naik atau turunnya pengungkapan pertanggungjawaban sosial yang dilakukan oleh perusahaan Perbankan. Pernyataan ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh (Liani & Yusrizal, 2019) penelitian yang menyatakan bahwa tidak adanya pengaruh dari ukuran perusahaan (size) dalam luasnya pengungkapan pertanggungjawaban sosial yang dilakukan oleh perusahaan Perbankan.

Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan teori stakeholder bahwa perusahaan berukuran besar cenderung mendapat sorotan dan tekanan dari masyarakat, sehingga perusahaan melakukan pengungkapan CSR untuk menghindari negative externalities yang timbul serta ketimpangan sosial yang terjadi (Nor Hadi 2014:93). Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, ukuran perusahaan tidak akan mempengaruhi tingkat pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Pengungkapan yang dilakukan oleh perusahaan Perbankan sendiri tergolong cukup rendah. Perusahaan yang mengungkapkan seluruh item dalam GRI G4 hanya perusahaan PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk pada periode tahun 2014 dan perusahaan PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk pada periode tahun 2013. Apabila di rata-rata, perusahaan Perbankan sebagai sampel hanya melakukan pengungkapan CSR dengan indeks sebesar 0,27. Hal ini tergolong kecil jika dilihat dari jumlah item GRI G4 yang perlu diungkapkan dalam laporan keberlanjutan yaitu sejumlah 91 item.

2. Pengaruh Leverage terhadap Corporate Social Responsibility Disclosure (CSRD)

Hasil perhitungan yang dilakukan pada leverage yang diukur dengan menggunakan DER sebagai X2 menunjukkan bahwa thitung < ttabel (3,115 >

1,99834) dengan tingkat signifikansi 0,03 < 0,05. Berdasarkan hasil uji yang

dilakukan dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima. Leverage

menunjukkan berpengaruh positif yang signifikan terhadap Corporate Social

Responsibility Disclosure (CSRD) pada perusahaan Perbankan yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia periode tahun 2013-2019. Artinya apabila perusahaan

mengalami kenaikan atau penurunan pada pada tingkat leverage yang dimiliki,

(7)

maka akan berpengaruh pada luasnya informasi tanggung jawab sosial yang diungkapkan perusahaan dalam laporan keberlanjutan.

Hasil penelitian ini mendukung teori agensi yang menyatakan bahwa pengungkapan mengenai tanggung jawab sosial perusahaan akan relatif lebih luas dengan tujuan menghilangkan keraguan pemodal terhadap hak-haknya sebagai kreditor (R. A. Putri & Christiawan, 2014). Hal ini sesuai dengan hasil uji yang dilakukan(Al Arif & Amalia, 2016) dan penelitian (Sunaryo & Mahfud, 2016) dengan menunjukkan bahwa ada pengaruh antara tingkat leverage dengan pengungkapan pertanggungjawaban sosial. Hal ini lantaran perusahaan dengan tingkat leverage tinggi dapat diartikan bahwa perusahaan tersebut untuk membiayai asetnya sangat bergantung pada pinjaman luar.

Pengungkapan pertanggungjawaban juga tergantung pada kesadaran manajemen perusahaan. Perusahaan Perbankan memiliki tingkat DER yang cukup tinggi, artinya perusahaan memiliki sumber modal dari luar perusahaan lebih banyak. Sebagai dampaknya, manajemen perusahaan akan mendapat pengawasan yang lebih ketat dari kreditur terkait dana yang dialokasikan pada perusahaan. Hal ini menjadikan manajemen perusahaan akan melakukan pengungkapan CSR yang lebih luas jika DER yang dimiliki perusahaan semakin meningkat.

3. Pengaruh Profitabilitas terhadap Corporate Social Responsibility Disclosure (CSRD)

Hasil perhitungan yang dilakukan pada profitabilitas yang diukur dengan menggunakan ROA sebagai X3 menunjukkan bahwa thitung < ttabel (-0,249 <

1,99834) dengan tingkat signifikansi 0,804 > 0,05. Berdasarkan hasil uji yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa H0 diterima dan H1 ditolak. Profitabilitas menunjukkan tidak adanya pengaruh terhadap Corporate Social Responsibility Disclosure (CSRD) pada perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2013-2019.

Berdasarkan teori legitimasi menyatakan jika suatu perusahaan memiliki nilai laba tinggi, maka perusahaan tersebut tidak perlu membuat laporan mengenai berbagai hal yang dapat menganggu informasi kesuksesan perusahaan (Susanto, 2017). Sebaliknya, pada saat tingkat profitabilitas rendah, mereka berharap para pengguna laporan akan membaca ”good news” kinerja perusahaan untuk menarik investor agar berinvestasi di perusahaan tersebut (Erma, 2016).

Oleh karena itu pengungkapan CSR yang dilakukan oleh perusahaan pun akan lebih sedikit. Hasil penelitian ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh (Pare et al., 2017)dan penelitian yang dilakukan oleh (Erma, 2016).

Hasil pengujian yang dilakukan menunjukkan bahwa meningkatnya

profitabilitas perusahaan, tidak mempengaruhi luasan pengungkapan CSR yang

dilakukan perusahaan. Laba bersih yang dihasilkan digunakan perusahaan untuk

(8)

menjalankan kegiatan operasional perusahaan. Adanya UU No. 40 Tahun 2007 yang mengatur mengenai tanggung jawab sosial dan lingkungan juga menjadikan tingkat profitabilitas tidak mempengaruhi luasnya informasi yang diungkapkan dalam laporan keberlanjutan. Dalam undang-udang tersebut disebutkan bahwa perusahaan memiliki kewajiban program tahunan berupa tanggung jawab sosial yang harus dilakukan oleh perusahaan.

4. Pengaruh Umur Listing Perusahaan terhadap Corporate Social Responsibility Disclosure (CSRD)

Hasil perhitungan yang dilakukan pada umur listing perusahaan sebagai X4 menunjukkan bahwa thitung < ttabel (-2,620 < 1,99834) dengan tingkat signifikansi 0,011 > 0,05. Berdasarkan hasil uji yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa H0 diterima dan H1 ditolak. Umur listing perusahaan menunjukkan tidak adanya pengaruh terhadap Corporate Social Responsibility Disclosure (CSRD) pada perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2013-2019.

Penelitian ini tidak mendukung teori legitimasi yang menyatakan bahwa umur perusahaan menjadi faktor penting pada perusahaan yang berumur tua karena, perusahaan yang berumur lebih tua memiliki pengalaman banyak dan akan mengetahui kebutuhan konstituennya atas informasi tentang perusahaan (Pare et al., 2017). Pengungkapan CSR tidak bergantung pada tingkat umur perusahaan. Salah satu contohnya adalah perusahaan PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk yang mengungkapkan seluruh item dalam GRI G4 pada tahun pertama umur listing perusahaan. Penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh (Cahyani & Suryaningsih, 2016), (Liani &

Yusrizal, 2019)), dan penelitian (Susanto, 2017).

Umur listing perusahaan tidak mempengaruhi luasnya informasi yang diungkapkan CSR perusahaan dapat terjadi akibat semakin bertambahnya umur perusahaan maka akan bertambah pula beban yang dipikul oleh perusahaan.

Sehingga, secara tidak langsung berdampak pada kemampuan perusahaan untuk melakukan pengungkapan CSR yang menjadi berkurang. Perusahaan tidak hanya berfokus pada pengungkapan tanggung jawab sosial, namun juga berbagai permasalahan yang mungkin dapat berdampak pada kinerja keuangan perusahaan.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil uji simultan dan parsial yang dilakukan , maka dalam penelitian ini dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Hasil analisis pengujian secara simultan atau bersama-sama (Uji F), diketahui

bahwa variabel bebas ukuran perusahaan, leverage, profitabilitas, dan umur listing

perusahaan secara simultan memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap

variabel terikat Corporate Social Responsibilty Disclosure (CSRD) pada Perusahaan

Perbankan yang Terdaftar di BEI periode tahun 2013-2019.

(9)

2. Hasil analisis pengujian hipotesis secara parsial (Uji t) dapat disimpulkan bahwa:

a. Ukuran perusahaan (size) tidak berpengaruh terhadap Corporate Social Responsibilty Disclosure (CSRD) pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI periode tahun 2013-2019.

b. Leverage berpengaruh positif dan signifikan terhadap Corporate Social Responsibilty Disclosure (CSRD) pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI periode tahun 2013-2019.

c. Profitabilitas tidak berpengaruh terhadap Corporate Social Responsibilty Disclosure (CSRD) pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI periode tahun 2013-2019.

d. Umur listing perusahaan tidak berpengaruh terhadap Corporate Social

Responsibilty Disclosure (CSRD) pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di

BEI periode tahun 2013-2019..

(10)

BIBLIOGRAFI

Al Arif, M. N. R., & Amalia, E. (2016). Teori mikroekonomi: Suatu perbandingan ekonomi Islam dan ekonomi konvensional. Prenada Media.

Cahyani, C., & Suryaningsih, R. (2016). The effect of leverage, board of commissioner, foreign ownership, company Age, and company size towards the disclosure of corporate social responsibility (CSR) implementation. Accounting and Finance Review (AFR) Vol, 1(1).

Erma, S. (2016). Zulfikar, dan Artha.(2013). Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap CSR (Survey pada industri Perbankan di Indonesia). Jurnal Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Irham, A. R., & Widiyanti, M. (2018). The effect firm characteristic on corporate social responsibility disclosure in the firms listed in Indonesia Sharia Stock Index. Jurnal Perspektif Pembiayaan Dan Pembangunan Daerah, 6(3), 303–318.

Liani, F., & Yusrizal, Y. (2019). Analisis Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efekindonesia Periode 2014-2016. Bilancia: Jurnal Ilmiah Akuntansi, 3(2), 158–174.

Manurung, E., & Muid, D. (2015). Pengaruh Karakteristik Perusahaan terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial. Diponegoro Journal of Accounting, 4(2), 147–155.

Pamungkas, A. H., Sunarti, V., & Wahyudi, W. A. (2018). Peran PKBM dalam Peningkatan Pertumbuhan Ekonomi dan Kesejahteraan Hidup Masyarakat Sesuai Target SDGs. SPEKTRUM: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah (PLS), 6(3), 303–

309.

Pare, Y. K., Sondakh, J. J., & Morasa, J. (2017). Pengaruh karakteristik perusahaan terhadap pengungkapan corporate social responsibility pada perusahaan perbankan konvensional di Indonesia. JURNAL RISET AKUNTANSI DAN AUDITING"

GOODWILL", 8(2).

Putri, F. P., Meidia, H., & Gunawan, D. (2019). Designing intelligent personalized chatbot for hotel services. Proceedings of the 2019 2nd International Conference on Algorithms, Computing and Artificial Intelligence, 468–472.

Putri, R. A., & Christiawan, Y. J. (2014). Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Dan Leverage Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibilty (Studi Pada Perusahaan-perusahaan yang mendapat penghargaan ISRA dan Listed (Go-Public) di Bursa Efek Indonesia (BEI) 2010-2012). Bussiness Accounting Review. Vol. 2.

No. 1.

Sunaryo, B. A., & Mahfud, M. K. (2016). Pengaruh Size, Profitabilitas Leverage dan

(11)

Umur terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur yang Listing di BEI Tahun 2010–2013). Diponegoro Journal Of Management, 5(2), 537–550.

Susanto, J. E. (2017). Sistem Pemantauan Data Detak Jantung Untuk Peringatan Dini

Pasien Dengan Logika Fuzzy Berbasis Android Menggunakan Teknologi Gelang

Kesehatan Mi Band 2. Universitas Kristen Maranatha.

Referensi

Dokumen terkait

Sebaiknya pengelolah jaringan universitas Bina Darma menggunakan Intrusion Detection System (IDS) untuk lebih meningkatkan keamanan jaringan, baik jaringan internet

Pengeruh hubungan tersebut signifikan ini bisa dilihat pada nilai P value kecil dari 0,01 dengan nilai Beta 0,34 yang menunjukan bahwa adanya penurunan nilai

Pemberian Edukasi Gema Cermat Dengan Metode CBIA di Desa Jambu Luwuk Kabupaten Bogor dapat dikatakan berhasil dan dengan adanya metode ini dapat meningkatkan

5,6 Pemeriksaan sitologi menggunakan pengecatan MGG akan tampak gambaran yang tidak hanya dapat menemukan substansi morfologi jamur, tetapi juga dapat ditemukan

Dosen pembimbing mengisi Borang Berita Acara Seminar Proposal Skripsi (Skripsi 07- Keadaan Kahar), memberikan penilaian, kemudian mengirimkan file berita acara dalam bentuk

Kebaya modifikasi yang dikenakan oleh perempuan muslim Indonesia masuk sebagai gaya hidup merupakan wahana ekspresi di masyarakat yang mencampurkan nilai – nilai

bahwa dengan telah ditetapkannya Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 3/ SB / 2020 tanggal 11 Mei 2020 tentang Pembentukan dan

Berdasarkan hasil analisis data serta pembahasan mengenai pengaruh masing-masing variabel yang telah dipaparkan, disimpulkan bahwa lingkungan toko berpengaruh