• Tidak ada hasil yang ditemukan

H. Zulkarnaen, S.Pd.,M.Pd *) ABSTRACT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "H. Zulkarnaen, S.Pd.,M.Pd *) ABSTRACT"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

SURVEI TERHADAP KEMAMPUAN PERTAHANAN INDIVIDU (TACKLING DAN

INTERCEP ) PEMAIN BELAKANG TIM SEPAK BOLA PESERTA TURNAMEN PEKAN OLAHRAGA DAERAH (PORDA)

DI BANDUNG RAYA 2010 H. Zulkarnaen, S.Pd.,M.Pd *)

ABSTRACT

Tujuan penelitian ini mengetahui : Prosentasi keberhasilan dan kegagalan kemampuan Tackling & Intercept, . Metode penelitian deskriptif dengan tehnik survey. Instrumen pengambilan data menggunakan table-tabel yang berkolom untuk mengetahui keberhasilan dan kegagalan Tackling dan Intercept . Sample yang digunakan dalam penelitian ini adalah Seluruh tim yang bermain di Kejuaraan ini dan pemain yang melakukan kegiatan tackling dan intercept dan seluruh pemain belakang yang berada di daerah sepertiga bagian belakang dari semua tim peserta yang berjumlah 45 orang dengan teknik purpose sampling/sample bersyarat .

Dari hasil peneliotian dapat diketahui bahwa pemain belakang tim sepakbola peserta turnamen pekan olahraga provinsi di Bandung raya 2010 masih banyak yang mengandalkan kemampuan tackling dibandingkan dengan kemampuan intercept bola. Berdasarkan pengamatan dan hasil penelitian maka analisis yang didapat kemampuan pertahanan individu dengan kemampuan tackling paling besar yaitu Tim Kota Bandung dengan 42% dan kegagalan 58% dari 138 kali percobaan . Sedangkan kemampuan intercept bola tingkat keberhasilan paling besar yaitu Tim Kabupaten Indramayu dengan 89% dan kegagalan 11% dari 9 kali percobaan . kecepatan meneruskan bola jauh lebih baik dari pada d masa lampau .

Hasil penelitian di dapat rata-rata kemampuan tackling sebesar 36% menunjukan keberhasilan dan 64% untuk kegagalan. Rata-rata kemampuan intercept sebesar 75% yang menunjukan keberhasilan dan 25% untuk kegagalan.

(2)

A. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah

Permainan sepakbola merupakan olahraga yang sangat universal dan terkenal, hampir di setiap belahan bumi ini memainkan permainan sepakbola. Hal ini dapat dilihat dari tiap benua di Bumi ini menyelenggarakan pertandingan sepakbola. Memang permainan sepakbola merupakan gerakan yang mengalir selama 90 menit tipe permainannya adalah serangkaian situasi yang berubah secara konstan, masing-masing berlangsung hanya sekejap sebelum bercampur dengan situasi berikutnya . Kemampuan membuat keputusan yang tepat dan benar dalam situasi tertentu sama pentingnya dengan kemampuan dalam melakukan permainan sepakbola .

Untuk meningkatkan keputusan dengan memahami konsep dasar dari taktik menyerang dan bertahan. Pertahanan dan serangan merupakan dua sisi yang saling berlawanan dari satu hal yang sama. Walaupun masing-masing memiliki sasaran yang berbeda, pertahanan dan serangan dihubungkan oleh pengertian dimana para pemain harus mampu melakukan perubahan yang cepat dan efektif . Sepeti halnya gol yang tergantung pada kerjasama penyerang, begitu juga pertahanan yang sukset tergantung pada sekelompok individu pemain bertahan di daerah sepertiga bagian belakang. Para individu pemain belakang tersebut harus bekerja sama dalam cara teratur dan disiplin untuk menghalau serangan .

Berdasarkan masalah tersebut diatas maka peneliti bermaksud membuat blangko penilaian untuk mendapatkan jawaban mengenai gambaran kemampuan pertahanan individu pemain belakang tim sepakbola peserta turnamen Pekan Olahraga daerah ( PORDA ) untuk ajang perebutan emas untuk daerahnya masing masing yang di selenggarakan rutin 4 tahun sekali .

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah dan pembatasan masalah maka penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : Berapakah prosentasi dan rata-rata keberhasilan dan kegagalan kemampuan tackling dan intercept pemain belakang tim sepak bola peserta turnamen porda 2010 di bandung raya ?

(3)

B. TINJAUAN PUSTAKA

1. Tackling Dalam Permainan Sepak Bola

Jika dasar permainan bertahan dalah marking (menjaga lawan) dan covering (melapisi) maka seni bermain dalam bertahan adalah kemampuan mentackling dan melakukan pencegatan bola atau intercept . Merebut bola ialah kemampuan bertahan yang digunakan untuk mencuri bola dari lawan. Istilah merebut bola (tackling) dalam permainan bola memiliki arti yang berbeda dengan football amerika dalam permainan sepak bola anda mentackling bola bukan lawan . merebut bola yang tepat yaitu sebelum pemain lawan sepenuhnya menguasai bola .

Josep A Luxbacher ( 1997:47) , membagi tiga teknik dasar dalam tackling yaitu block tackling (memblok), poke tackling (menyodok), san slide tackling (meluncur) . Richard widdows dan Paul Buckle (1982:39) menyatakan bahwa timing merupakan kunci didalam anda merebut bola dari lawan . Agar sukses dalam bebrapa macam tackling pemain bertahan harus memiliki keterampilan, keberanian (semangat) dan determinasi untuk memenangkan dan mendapatkan bola . Keterampilan merebut bola merupakan senjata paling ampuh dan penting bagi pemain belakang yang bertugas untuk mempertahankan daerah dari serangan lawan .

Memenangkan bola sewaktu bertahan adalah sama dengan pendahuluan untuk menyusun serangan balik dan tak seorangpun dapat melakukannya , jika bola berhasil di rebut namun jika pemain yang berhasil melakukannya terbujur diatas rumput, usaha ini tak bermanfaat bagi upa menyusun serangan balik . memengankan bola hanyalah suatu permulaan dari memulai penyerangan ke gawang musuh . Semakin sering memenangkan bola entah melalui tackling atau intercept semakin banyak peluang yang terbuka untuk menyerang . Di sini yang ditekankan adalah tujuan utama permainan defensif ialah memenangkan bola, merebut bola agar dapat digunakan bagi serangan balik ke daerah lawan .

2. Intercept Dalam Permainan Sepak Bola

Intercept merupakan senjata pertahanan yang paling ampuh, menguasai seni mencegat bola ini bukan hal yang paling mudah . Menurut Aip Syarifudin (1985:95) adalah mencegah atau menghalangi di tengah jalan terhadap bola lawan yang dioperkan dari salah seorang pemain kepada lawannya . Dan menurut Jhon M Echols dan Hasan Shadily (1976:327) intercept yaitu menangkap, mencegat atau memintas . banyak

(4)

pemain belakang terutama pada masa permulaan mereka bermain bola yang mengandalkan teknik tackling untuk mendapatkan bola . Namun pemain belakang yang cerdik hal ini tidak demikian .teknik dasar merebut bola perlu diberikan pada anak usia 9/10 tahun .

Jadi dalam permainan sepakbola intercept adalah ketika lawan menyerang dan memberikan atau mengoper bola kepada rekannya, pemain bertahan berusaha mencegat, merebut, atau memotong jalannya bola untuk dikuasai . Dalam usaha merebut atau memotong bola jalannya bola pada lawan pemain dapat melakukan dengan semua anggota tubuh baik kaki , badan bahkan kepala . Gerakan merebut atau mencegat bola ini merupakan gerakan kecepatan penuh dan dengan waktu yang singkat .

Jadi tujuan melakukan intercept adalah memenangkan bola dengan mencegat suatu umpan dan menggunakannya untuk menempatkan bola keruang bebas atau memberikan suatu umpan yang baik ke teman kita . Dan uraian di atas merupakan uraian yang benar (+) dan sedangkan yang gagal (-) diluar teoti atau sebaliknya . Jadi kembali ketujuan utama permainan defensif ialah memnangkan bola, merebut bola agar dapat digunakan bagi serangan balik ke daerah lawan .

3. Pertahanan Individu Pemain Belakang

Pertahanan individu pemain belakang adalah kecakapan atau keahlian dalam mempertahankan atau untuk menangkis serangan lawan yang dimiliki oleh seorang pemain di barisan pertahanan atau sepertiga daerah bagian belakang . Sebagai pemain bertahan sasarannya adalah untuk tetap menjaga permainan di depan kita sebagai individu, mencegah lawan dari melakukan penetrasi dengan operan atau dribble, Josep A. Luxbacher (1992 : 76 ).

Tugas utama pemain belakang yaitu menjaga daerah pertahanan dan harus melakukan penjagaan satu orang untuk satu orang . Dan tujuan utama pemain belakang ialah mencegah lawan melewati dirinya, dengan cara memenangkan bola. Taktik bertahan merupakan tugas terutama pemain belakang agar tidak kemasukan atau menjaga lawan tidak mempunyai kesempatan untuk memasukan bola kegawang

Peraturan dasar bagi semua pemain belakang yang bertugas melapisi pertahanan ialah setiap saat mereka harus mencari posisi yang memungkinkan merka menjaga lawannya dengan aman . Banyak pemain belakang membutuhkan latihan individual

(5)

dalam teknik-teknik defensif, karena menjaga pemain lawan berkaitan dengan kecepatan dan permainan posisi harus dikaitkan pula dengan pertanggung jawaban melapis pertahanan .

C. Metode penelitian

Dalam penelitian ini penulis akan mencoba memberikan gambaran tentang pengaruh latihan terhadap hasil, maka diperlukan suatu metode penelitian yang sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif. Dengan teknik survei . populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pemain belakang yang berada di daerah sepertiga bagian belakang dari semua tim peserta yang berjumlah 45 orang . Seluruh populasi dijadikan sample.

D. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Deskripsi Data

Hasil prosentasi tackling Tim Kota Bandung menunjukan bahwa keberhasilan yang menghasilkan kebenaran sebesar 42% dan mengalami kegagalan sebesar 58%.

42% 58%

KEMAMPUAN TACKLING TIM KOTA BANDUNG

Hasil Prosentasi kemampuan tackling Tim Kab.Indramayu menunjukan bahwa keberhasilan yang menunjukan kebenaran yang menujukan kebenaran sebesar 41% dan kegagalan 59%.

41% 59%

KEMAMPUAN TACKLING TIM KABUPATEN INDRAMAYU

(6)

Hasil kemampuan tackling Tim Kota Bekasi menunjukan bahwa keberhasilan yang menghasilkan kebenaran sebesar 40% dan kegagalan sebesar 60%.

40% 60%

KEMAMPUAN TACKLING TIM KOTA BEKASI

Hasil kemampuan tackling Tim Kab.Bekasi menunjukan bahwa keberhasilan yang menghasilkan kebenaran sebesar 39% dan kegagalan sebesar 61%.

39% 61%

0% 0%

KEMAMPUAN TACKLING TIM KABUPATEN BEKASI

Hasil kemampuan tackling Tim Kota Depok menunjukan bahwa keberhasilan yang menghasilkan kebenaran sebesar 35% dan kegagalan sebesar 65%.

35% 65%

KEMAMPUAN TACKLING TIM KOTA DEPOK

(7)

Hasil kemampuan tackling Tim Kab.Bandung menunjukan bahwa keberhasilan yang menghasilkan kebenaran sebesar 34% dan kegagalan sebesar 66%.

Hasil kemampuan tackling Tim Kota Bogor menunjukan bahwa keberhasilan yang menghasilkan kebenaran sebesar 32% dan kegagalan sebesar 68%.

Hasil kemampuan tackling Tim Kab.Kuningan menunjukan bahwa keberhasilan yang menghasilkan kebenaran sebesar 30% dan kegagalan sebesar 70%.

(8)

Hasil prosentasi kemampuan intercept bola Tim Kota Bandung menunjukan bahwa keberhasilan yang menghasilkan kebenaran 83% dan yang mengalami kegagalan sebesar 17%.

83% 17%

KEMAMPUAN INTERCEPT TIM KABUPATEN KUNINGAN

Hasil Prosentasi kemampuan intercept Tim Kab.Indramayu menunjukan bahwa keberhasilan yang menunjukan kebenaran sebesar 89% dan kegagalan 11%.

89% 11%

KEMAMPUAN INTERCEPT TIM KABUPATEN INDRAMAYU

Hasil Prosentasi kemampuan intercept Tim Kota Bekasi menunjukan bahwa keberhasilan yang menunjukan kebenaran sebesar 62% dan kegagalan 38%.

(9)

Hasil kemampuan intercept Tim Kab.Bekasi menunjukan bahwa keberhasilan yang menghasilkan kebenaran sebesar 61% dan kegagalan sebesar 39%.

Hasil kemampuan intercept Tim Kota Depok menunjukan bahwa keberhasilan yang menghasilkan kebenaran sebesar 83% dan kegagalan sebesar 17%.

83% 17%

KEMAMPUAN INTERCEPT TIM KOTA DEPOK

(10)

Hasil kemampuan intercept Tim Kab.Bandung menunjukan bahwa keberhasilan yang menghasilkan kebenaran sebesar 86% dan kegagalan sebesar 14%.

Hasil kemampuan intercept Tim Kota Bogor menunjukan bahwa keberhasilan yang menghasilkan kebenaran sebesar 68% dan kegagalan sebesar 32%.

(11)

Hasil kemampuan intercept Tim Kab.Kuningan menunjukan bahwa keberhasilan yang menghasilkan kebenaran sebesar 77% dan kegagalan sebesar 23%.

77% 23%

KEMAMPUAN INTERCEPT TIM KABUPATEN KUNINGAN

Rata-rata Kemampuan Tackling menunjukan keberhasilan sebesar 36% dan kegagalan sebesar 64%.

Rata-rata Kemampuan Tackling Tim Peserta Turnamen Pekan Olahraga Provisi 2010 di bandung Raya

36%

64%

RATA-RATA KEMAMPUAN TACKLING TIM PESERTA PORPROV 2010

Rata-rata kemampuan intercept menunjukan keberhasilan sebesar 75% dan kegagalan sebesar 25%.

Rata-rata Kemampuan Intercept Tim Peserta Turnamen Pekan Olahraga Provisi 2010 di bandung Raya

75% 25% 0% 0%

RATA-RATA KEMAMPUAN INTERCEPT TIM PESERTA PORPROV 2010

(12)

2. Pembahasan

a. Berdasarkan pengamatan dan hasil penelitian maka analisis yang didapat kemampuan pertahanan individu dengan kemampuan tackling paling besar yaitu Tim Kota Bandung dengan 42% dan kegagalan 58% dari 138 kali percobaan . Sedangkan kemampuan intercept bola tingkat keberhasilan paling besar yaitu Tim Kabupaten Indramayu dengan 89% dan kegagalan 11% dari 9 kali percobaan . Dari hasil itu dapat diketahui bahwa pemain belakang tim sepakbola peserta turnamen pekan olahraga daerah di Bandung raya 2010 masih banyak yang mengandalkan kemampuan tackling dibandingkan dengan kemampuan intercept bola . Banyak pemain belakang yang tidak memiliki pengetahuan sebenarnya tentang bermain sepakbola dan kalau mereka sanggup bertahan itu dikarenakan oleh faktor fisik yang kekar dan kuat. Oleh karena itu jenis pemain belakang yang cepat, cerdas, berakal panjang mempunyai kemampuan dan keyakinan melewati lawan perlu dikembangkan dalam sepakbola modern, sebab di dalam melakukan intercept dibutuhkan kecepatan yang penuh dan dalam melakukan tackling diperlukan waktu yang tepat . Berdasarkan pengamatan dan hasil penelitian maka di dapat rata-rata kemampuan tackling pemain belakang tim sepakbola peserta turnamen pekan olahrga daerah 2010 di Bandung raya sebesar 36% menunjukan keberhasilan dan 64% untuk kegagalan . Tackling yang dimaksud dalam penelitian ini adalah berhasil jika tujuan merebut bola dapat dilakukan untuk menjadikannya serangan balik atau sebagai umpan yang baik ke teman kita .

b. Kemampuan melakukan pencegatan (Intercept) adalah senjata pertahanan yang paling ampuh yang harus dimiliki oleh pemain belakang atau barisan pertahanan pada saat ini . banyak pemain belakang yang masih mengandalkan tackling untuk mendapatkan bola . Namaun bagi pemain belakang yang cerdik hal ini tidak demikian, mereka lebih mengandalkan intercept . Karena memenangkan bola dengan mencegat suatu umpan mempunya beberapa keuntungan, diantaranya pemain itu memenangkan pertarungan dua melawan satu dan resiko terjadinya pelanggaran sangan kecil . Gerakan merebut bola atau mencegat bola merupakan gerakan yang

(13)

sangat kompleks diperlukan unsur-unsur seperti kecepatan dan koordinasi. Gerakan mencegat bola ini merupakan gerakan kecepatan penuh dan dengan waktu yang singkat .

c. Berdasarkan pengamatan dan hasil penelitian maka analisis didapat rata-rata kemampuan intercept bola pemain belakang tim sepak bola peserta turnamen pekan olahraga provinsi 2010 di bandung raya sebesar 75% yang menunjukan keberhasilan dan 25% untuk kegagalan . Dalam permainan sepakbola intercept adalah ketika lawan menyerang dan meberikan umpan bola kepada rekannya pemain bertahan harus mencegat, merebut atau memotong bola tersebut sebelum bola sampai ke kaki lawan untuk dikuasai dan agar daerah pertahanan dapat diamankan .

E. Kesimpulan

Dari hasil pengolahan data diatas dan analisis data maka hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut :

Kemampuan tackling Kota Bandung 42% keberhasilan & 58% kegagalan, Kab. Indramayu 41% keberhasilan & 59% kegagalan, Kota Bekasi 40% keberhasilan & 60% kegagalan, Kab. Bekasi 39% keberhasilan & 61% kegagalan, Kota Depok 35% keberhasilan & 65% kegagalan, Kab. Bandung 34% keberhasilan & 66% kegagalan, Kota Bogor 32% keberhasilan & 68% kegagalan, Kab. Kuningan 30% keberhasilan & 70% kegagalan .

Kemampuan Intercept Kab. Indramayu 89% keberhasilan & 11% kegagalan, Kab. Bandung 86% keberhasilan & 14% kegagalan, Kota Bandung 83% keberhasilan & 17% kegagalan, Kota Depok 83% keberhasilan & 17% kegagalan, Kab. Kuningan 77% & 23% kegagalan, Kota Bogor 68% keberhasilan & 332% kegagalan, Kota Bekasi 62% keberhasilan & 38% kegagalan, Kab. Bekasi 61% keberhasilan & 39% kegagalan.

Rata-rata kemampuan tackling keberhasilan 36% & 64% kegagalan . Rata-rata kemampuan Intercept keberhasilan 75% & kegagalan 25% .

F. SARAN – SARAN

Adapun saran saran tersebut adalah sebagi berikut : Pelatih hendaknya memperhatikan kemampuan pertahanan individu pemain belakang dengan

(14)

kemampuan tackling masih menduduki aktivitas terbesar dan tergolong rendah tingkat keberhasilannya. Memperbanyak latihan Intercept bola untuk mengoptimalkan dalam bertahan , karena aktivitas kemampuan Intercept masih rendah.

DAFTAR PUSTAKA

Alagich Richard, Soccer Winning Trough Tecnique and Tackticks ( sidney : Mc Graw Hill, Book Company, 1995 )

Batty Eric. C , Latihan Sepakbola Metode Baru Pertahanan ( Bandung : CV Pioner Jaya, 1997 )

Chusaeri, Bimbingan dan Tacktik Sepakbola (Jakarta : Mutiara sumber Widya , 1989)

Luxbacher Josep . A , Sepakbola ( Jakarta : PT . Raja Grafindo Persada , 1997 Winddow Richard dan Buckel Paul , Sepakbola, Keterampilan, Takti, Fakta (Jakarta : Mertju Buana FC 1982 )

Referensi

Dokumen terkait

2. Orang dari golongan apapun boleh datang kepada Kristus. Bandingkan dengan Yoh 6:37b yang berbunyi: “barangsiapa datang kepadaKu, ia tidak akan Kubuang”. Apakah ini berarti

Namun penelitian yang dilakukan oleh Ward (2009:45) mengatakan bahwa strategi investasi pasif yang aturan perdagangannya berbasis portofolio optimal metode Markowitz tidak

Sosiometri merupakan metode pengumpulan data tentang pola dan struktur dan hubungan antara individu-individu dalam suatu kelompok.Metode ini didasarkan pada pemikiran bahwa

Pada tahap selanjutnya dilaksanakan kegiatan wawancara mendalam melalui kegiatan Focus group Discussion dengan para Dosen Al-Islam dan Dosen PKn serta tim ahli untuk

38.2 Dalam hal kontrak dihentikan, maka PPK wajib membayar kepada penyedia sesuai dengan prestasi pekerjaan yang telah dicapai, termasuk:.. biaya langsung pengadaan

Resolusi konflik merupakan proses menyeleksi atau memilih kaidah yang ada jika terdapat lebih dari satu kaidah yang diaktivasi dan resolusi konflik disebabkan

2 Paradigma ini menyuburkan praktik neoliberalisme di Indonesia. Intinya adalah paham pasar bebas dan globalisasi ekonomi... Akibatnya masyarakat kesempatannya untuk mencari nafkah

Karena semua itulah sebagian penulis mengatakan : " Sesungguhnya baiat yang diberikan kepada suatu jama'ah, tidaklah sama dengan baiat yang diberikan kepada Amirul Mukminin ketika