Pencegahan Interaksi
Obat Dan Makanan Serta Pemberian KIE
Devieka Rhama Dhanny, S.Gz., M.K.M
INTERAKSI OBAT DAN MAKANAN
• Keadaan suatu zat gizi/ makanan mempengaruhi aktivitas obat, yaitu meningkatkan atau
menurunkan efeknya, dan atau menimbulkan efek baru yang tidak diinginkan saat dikonsumsi
secara bersamaan.
INTERAKSI OBAT
MAKANAN ZAT GIZI
SUPLEMEN TAMBAHAN
OBAT LAIN
INTERAKSI OBAT
Interaksi
farmakodinamik Interaksi
farmakokinetik Mempengaruhi absorpsi
menyebabkan perubahan ikatan protein
mempengaruhi
metabolisme mempengaruhi
eksresi ginjal
RISIKO BAHAYA INTERAKSI OBAT
• LANSIA
• KEHAMILAN
• PASIEN PENYAKIT GAGAL GINJAL
• PASIEN PENYAKIT HATI
• Dilihat dari derajat tingkat keparahan suatu
interaksi à biasanya obat-obat dengan indeks terapi sempit dan obat yang memerlukan
kontrol dosis ketat à obat yang paling sering
terlibat jika interaksi dengan zat lain
PENYEBAB TERJADINYA INTERAKSI OBAT DAN MAKANAN
Perubahan motalitas lambung dan
usus (kecepatan pengosongan
lambung dari saat masuknya
makanan
perubahan pH, sekresi asam dan produksi
empedu
perubahan suplai darah di mukosa saluran
cerna
dipengaruhi proses transpor
aktif obat oleh makanan
perubahan biotransformasi
dan eliminasi
PENCEGAHAN INTERAKSI OBAT DAN MAKANAN
Baca label dengan teliti Konsultasikan dengan
dokter/ apoteker Jangan mencampur obat dengan makanan
Baca semua aturan pakai, peringatan dan
pencegahan interaksi obat yang tercantum dalam label dan kemasan
jangan membuka cangkang kapsul kecuali
atas petunjuk dokter
minum obat dengan air mineral, jangan air panas
dan minuman berasa
jangan konsumsi bersamaan dengan
ssuplemen vitamin
beritahukan dokter/
apoteker semua jenis obat dan vitamin yang sedang
dikonsumsi
Hal-hal yang harus ditanyakan dengan dokter/ apoteker
Jenis, dosis dan jumlah obat
Indikasi dan kontraindikasi pemakaian obat
Waktu konsumsi obat dan jeda waktu konsumsi makanan/ suplemen zat gizi/ obat lain Efek samping yang ditimbulkan
makanan/minuman, zat gizi, obat lain yang harus dihindari untuk dikonsumsi bersamaan dengan obat Yang harus dilakukan jika menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan
yang harus dilakukan apabila melewati waktu konsumsi obat67y
Contoh interaksi obat dan makanan
Antibiotik tetrasiklin + susu atau jeruk
• Ca dalam susu menyebabkan terbentuknya senyawa khealat à menghambat absorpsi efek terapetik antibiotik
• keasaman jeruk menurunkan efek terapetik obat
Antibiotik fluorokuinolon + Fe dalam bayam/ daging
• Menurunkan kinerja efek terapetik
antibiotik
Metilfenidat + kopi
• Meningkatkan denyut jantung
• Timbul rasa cemas
• Tidur terganggu
antasida + vit A dan B
• Menurunkan absorpsi vitamin
obat yang mengandung Fe + teh
• tanin dalam teh menghambat absorpsi obat
obat laksatif + susu
• pH basa dalam susu
meningkatkan efek
laksatif
Contoh
interaksi obat dan makanan
• Kerusakan hati dan perdarahan saluran cerna paracetamol + alkohol
• meningkatkan kadar obat dalam darah à efek samping makin tinggi Obat asma (teofilin) + makanan tinggi lemak
• Vitamin E dan K mencegah pembekuan darah à pengenceran darah berlebih -->
perdarahan hebat
warfarin + bawang dan makann vit. E dan K
• Makanan tsb mengandung asam amino tiramin à tekanan darah meningkat Obat antidepresan + alcohol, keju, coklat, daging olahan
• Meningkatkan jumlah obat statin dalam darah à efek samping lebih besar Obat statin + grapefruit
• Jeruk mengganggu pemecahan obat tsb à TD menjadi lebih tinggi obat Calsium Channel Bloker + grapefruit
• Meningkatkan absorpsi Alumunium Jeruk + antasid
• Serat tnggi menurunkan absorpsi obat
Obat digoxin + Oatmeal
JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN)
Ø Penerapan JK dilakukan pemerintah pada tahun 2014 à membuat perubahan paradigma pada farmasi dan ritelnya termasuk apotek
Ø Tujuannya untuk memberikan jaminan manfaat peliharaan kesehatan dan perlidungan finansial bagi peserta
Ø Cakupan pelayanan JKN : manfaat promotive, preventif,
kuratif, rehabilitative temasuk pelayanan obat dan bahan abis pakai sesuai kebutuhan medis à terjadinya perpindahan
besar pasien menjadi BPJS
PELAYANAN KEFARMASIAN
Suatu tanggung jawab profesi dari apoteker dalam mengoptimalkan terapi dengan cara mencegah dan memecahkan maslaah terkait
obat
PELAYANAN KEFARMASIAN
Pelayanan kefarmasian yang komperehensif dalam pengelolaan obat tidak hanya sebagai pengelola
obat tapi pengertiannya lebih luas cakupannya
mencakup pelaksanaan informasi untuk mendukung penggunaan obat yang benar
dan rasional, monitoring penggunaan obat untuk mengetahui tujuan akhir dan
kemungkinan terjadi kesalahan pengobatan
melakukan pelayanan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) sebagai
tuntutan rofesional oleh apoteker kepada
konsumen
KIE juga dapat dilihat sebagai faktor yang membuat konsumen merasa puas dan menarik
minat konsumen untuk
melakukan pembelian
obat Kembali di apotek.
Ketidakpatuhan ketidaksepahaman dan
pasien dalam menjalankan terapi
Penyebab kegagalan terapi
pengobatan
perlu pengetahuan pasien yang cukup
baik tentang obatnya sebagai
keberhasilan proses penyembuhan
perlu adanya pelayanan KIE oleh
apoteker sbg
profesionalisme
dan ahli farmasi
KIE
KOMUNIKASI
• penyampaian pesan secara
langsung atau tidak langsung melalui saluran komunikasi kepada penerima pesan untuk
mendapatkan timbal balik komunikasi
INFORMASI
• Berupa isi, keterangan,
gagasan dan fakta yang bermanfaat dan perlu diketahui masyarakat dalam penyampaian
pesan
EDUKASI
• kegiatan yang mendorong terjadinya peningkatan pengetahuan, perubahan sikap dan perilaku
seseorang
TUJUAN KIE
Meningkatkan pengetahuan dan wawasan terkait obat
Mengubah sikap dan perilaku terhadap kepatuhan konsumsi obat
dan penggunaan obat dengan benar
Mencegah bahaya resistensi dan kemungkinan bahaya yang tidak diharapkan
meningkatkan keberhasilan terapi obat dan memaksimalkan efek
terapetik obat
meningkatkan hubungan kepercayaan antara apoteker dengan pasien
Mencegah terjadinya kesalahan dalam membaca dosis obat dan
lainnya
menunjukkan kepedulian terhadap pasien
membantu pasien untuk mengatur dan terbiasa dengan obatnya dalam
menyesuaikan penyakitnya
mencegah masalah yang berkaitan sama obat dan
dapat mengambil keputusan sendiri dengan
benar
meningkatkan kemampuan pasien untuk memecahkan masalahnya sendiri dalam hal terapi
menjadim keamanan dan efektifitas pengobatan
mendapatkan penjelasan tambahan mengenai
penyakitnya
Membantu dalam merawat kesehatan
mandiri
menignkatkan efektivitas dan efisiensi biaya
kesehatan menjaga citra profesi
pelayanan tambahan untuk menarik pelanggan
JENIS-JENIS KIE
Individu
• Proses KIE
langsung tatap muka antara ahli profesi dengan sasaran individu
• Cara: Diskusi dan tanya
jawab, refleksi diri, berdoa, meditasi
Kelompok
• Proses KIE
langsung tatap muka antara ahli profesi dengan
sekelompok orang terdiri beberapa orang (2-10 orang)
• Cara: FGD
Massa
• Proses KIE dapat secara langsung tatap muka dan tidak langsung
antara ahli
profesi dengan masyarakat
dalam jumlah yang besar
• Seminar
SASARAN PEMBERIAN KIE
Pasien rawat
jalan pasien rawat inap
keluarga pasien masyarakat (semua
kelompok umur)
PENENTUAN PRIORITAS PEMBERIAN KIE
Pasien dengan populasi khusus (anak-anak, lansia, ibu hamil, ibu menyusui)
Pasien dengan terapi jangka panjang (TB, epilepsy, penyakit tidak menular)
Pasien penguna obat-obatan dengan indeks terapi sempit (digoxin, fenitonin, dll)
pasien yang memiliki riwayat kepatuhan
menjalankan terapi rendah
HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
APOTEKER
MENGERTI KEBUTUHAN, KEINGINAN, PILIHAN DARI PASIEN
Menentukan kebutuhan
• Konseling tidak terjadi bila pasien dating sendiri tanpa disadari apa yang dibutuhkannya
• Pasien dating tanpa dapat
mengungkapkan kebutuhannya, walaupun sebenarnya ada sesuatu yang dibutuhkan
• Perlu pendekatan awal dengan mengemukakan pertanyaan
terbuka dan mendengar dengan baik dan hati hati
perasaan
• Apoteker harus dapat mengerti perasaan dan menerima perasaan pasien (empati
• seperti Frustasi, takut, cemas,
marah, depresi, hilang percaya diri
merasa bersalah
CARA PENDEKATAN DALAM PELAKSANAAN KIE
Berkomunikasi dengan pasien à kepuasan pasien, cara berkomunikasi yang baik, terbuka, intensif, dan secara alamiah baik verbal maupun
nonverbal
Pemberian informasi yang tepat berkaitan penyakit dan efek terapetik dan efek samping obat
strategi untuk mencegah ketidakpatuhan: Kerjasama antara apoteker dan dokter terkait jadwal konseling, menyediakan alat bantu pengingat dan pengaturan penggunaan obat, mengingatkan pasien untuk membeli obat
Kembali, mengembangkan pengertian dan sikap mendukung pihak
keluarga pasien untuk mengingatkan penggunaan obat
PRINSIP PELAKSANAAN KIE DAN PEMBUATAN ISI MEDIA
Sopan jelas
sederhana lengkap benar
tepat
MEDIA KIE
kartu pasien Alat peraga Leaflet ppt video
Bahan bacaan buku panduan modul booklet poster
media sosial surat kabar stiker Siaran radio/ tv
alat bantu: kartu pengingat pengobatan, pemberian label, bagan
waktu minum obat,
jadwal minum obat
CONTOH FORM KONSELING
ALUR PELAKSANAAN KIE
Saluran
•Sarana yang digunakan untuk
menyampaika n pesan
pesan
•informasi yang ingin
disampaikan
penerima
•seseorang/
sekelompok ornag/
masyarakat yang mendapat pesan
gangguan
•Hambatan yang terjadi dalam
penyampaian pesan
pengirim
•Pihak yang memberikan pesan
Umpan balik
•Ada respon/
tanggapan balik atas jawaban dari penerima pesan
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAKSANAAN KIE
Faktor penunjang
• Pengetahuan,
keterampilan dan
pelaksanaan kegiatan
faktor penghambat
• penerima pesan: curiga, kurang mendengar
sempurna
• Isi pesan: Bahasa tidak sopan, makna ganda
• Pengirim pesan: kaku,
gagap, tidak percaya
diri, pemalu
METODE PEMBERIAN MOTIVASI DALAM MENANGANI KETIDAKPATUHAN
Jelaskan keuntungan dari penggunaan obat
tingkatkan kewaspadaan pasien dari gejala penyakit yang timbul yang membutuhkan pengobatan
jelaskan bahwa pasien harus dapat mengevaluasi dirinya
bantu pasien mengembangkan kepercayaan diri
SARANA PENUNJANG PELAKSANAAN KIE
Ruang/ tempat
pemberian KIE Alat bantu
pemberian KIE
TAHAPAN PEMBERIAN KIE
Pembukaan
Diskusi untuk mengumpukan
informasi dan mengidentifikasi
masalah
Diskusi pengulangan
resep dan pengobatan
diskusi untuk mencegah atau
memecahkan masalah dan mempelajarinya
pastikan pasien memahami informasi yang
diperoleh
menutup diskusi follow up diskusi