• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ilustrasi Permukaan ruang dalam bentuk fungsi eksplisit dan implisit.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Ilustrasi Permukaan ruang dalam bentuk fungsi eksplisit dan implisit."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

Koko Martono – FMIPA - ITB 077

Fungsi dua peubah, permukaan ruang, dan kurva ketinggian Fungsi dua peubah mempunyai aturan z = f(x,y) dengan daerah asal dan daerah nilai Df = {(x,y) : f(x,y) ∈ } dan Rf = {z : z = f(x,y), (x,y) ∈ Df}. Grafik fungsinya dinamakan permukaan ruang.

Fungsi dua peubah dalam bentuk implisit Dalam F(x,y,z) = 0 termuat informasi z adalah fungsi dari x dan y, yang dinamakan fungsi dua peu- bahdalam bentukimplisit. Fungsi z = f(x,y) mempunyai bentuk implisit F(x,y,z) = 0 dengan F(x,y,z) = z− f(x,y) atau F(x,y,z) = f(x,y)z. Fungsi z = f(x,y) adalah fungsi dua peubahdalam bentukeksplisit.

Ilustrasi Permukaan ruang dalam bentuk fungsi eksplisit dan implisit.

z z z z = f(x,y) z=2xy2 x2+y2+z2 = a2 a

bola permukaan

ruang −a a y x

x −a z z

x Df bidang elipsoida datar n=〈a,b,c〉

ax+by+cz=d b y y

x

0

y 0

0

2

2 2

2 y2 2 1; , , 0

x z

a +b + =c a b c>

x 0

c

a y

a

0

(2)

Ilustrasi Permukaan kuadratik dan permukaan dibangun suatu kurva.

z z z z hiperbolida daun parabolida paraboloida satu eliptik hiperbolik hiperboloida

daun dua

y 0

x y x

x

x

z z z z permukaan kerucut tabung tabung dibangun eliptik parabolik eliptik dari kurva C y x x y x x

z kurva f(x,y)=k ketinggian z=f(x,y) 0

y x Df f(x,y)=k Kurva ketinggian Untuk permukaan z= f(x,y), himpunan titik di bidang yang memenuhi f(x,y) = k, k konstanta dinamakan kurva ketinggian. Kurva ketinggian untuk permukaan F(x,y,z) = 0 adalah himpunantitik di bidang yang memenuhi F(x,y,k)=0, k konstanta. Kurva f(x,y)=k dan F(x,y,k)=0 mempunyai ke- tinggianyangsama, nilai z-nya selalu konstan. Ilustrasi Kurva ketinggian dari permukaan z= 2xy2 adalah 2xy2=k, dengan kkonstanta.Perhatikangrafiknya yang berbentuk keluarga parabol. z y permukaan kurva z = 2x − y2 ketinggian −4 −3 −2 −1 0 1 2 3 x

x

x=y2 y k = −1 k = 0 k = 1

2 2 2

2 2 2 1,

, , 0

y

x z

a b c

a b c

+ - =

>

C

y y

2 2 2

2 2 2 0,

, , 0

y

x z

a b c

a b c

+ - =

>

2, 0

y ax a= >

2 2

2 y2 1, , 0

x

a +b = a b>

0

0 0

y y

2

2 2

2 2 2 1,

, , 0

y

x z

a b c

a b c

- - =

> 2 2

2 y2, , 0

x

a b

z= + a b>

2 2

2 y2, , 0

x

a b

z= - a b>

0

(3)

Contoh Gambarkan permukaan f(x,y) = x2 − 4y2 dengan mencari jejaknya dengan bidang koordinat dan gambarkan kurva ketinggiannya.

z

z = x2 − 4y2

0

x

y Grafik kurva ketinggian y

k < 0 x=2y

k>0 k>0 0 x

k < 0 x=−2y

Jejak permukaan z = x2 − 4y2 dengan bidang koordinat:

¾ dengan bidang xoy: sepasang garis x = ±2y.

¾ dengan bidang yoz: parabol z = −4y2.

¾ dengan bidang xoz: garis z = x2.

¾ dengan bidang // xoy: hiperbol x2 − 4y2 = k.

Kurvaketinggian dari permukaan z = x2 − 4y2 adalah x24y2=k, k konstanta. Keluarga kur- va ini berbentuk hiperbol memotong sumbu x untuk k>0, sepasang garis untuk k= 0 dan hi- perbol memotong sumbu y untuk k < 0.

Permukaan z=x24y2 adalah paraboloida hi- perbolikberpusat dititikasal.Titik (0,0,0) pa- dapermukaannya dikenalsebagaititikpelana.

Limit fungsi dua peubah

¾ Fungsi z= f(x,y) yang mendekati L untuk (x,y) mendekati (x0,y0) ditu- lisdengan lambang

0 0

( , )lim( , ) ( , ) .

x y x y f x y L

Æ = Artinya jarak f(x,y) keL dapat dibuat sebarang kecil dengan mengambil jarak (x,y) ke (x0,y0) cukup kecil. Sebelumnya kondisikan agar di sekitar (x0,y0) terdapat tak hing- ga banyaknya titik dari daerah asal fungsi z= f(x,y).

¾ Secara formal didefinisikan

0 0

( , )lim( , ) ( , )

x y x y f x y L

Æ = ⇔

∀ε > 0 ∃ δ > 0 ∋ 0< (x x- 0)2+ -(y y0)2 < fid | ( , )f x y - <L| e.

¾ Sifat dasar limit satu peubah juga berlaku untuk limit dua peubah.

Kekontinuan fungsi dua peubah

¾ Fungsi z=f(x,y) kontinu di (x0,y0) jika

0 0

0 0

( , )lim( , ) ( , ) ( , ).

x y x y f x y f x y

Æ =

¾ Fungsi z=f(x,y) kontinu pada Df jika f kontinu di setiap titik pada Df.

(4)

Contoh Hitunglah

2 4 4 2

( , )lim(0,0) x y

x y x y x y

Æ

-+ dan

2 2

2 2

( , )lim(0,0) x y

x y xy

x y

Æ

- + .

¾ Uraikan pembilang sehingga faktor linear (x + y) tercoret, diperoleh

2 4 4 2 2 2 2 2 2 2

( , ) (0,0) ( , ) (0,0) ( , ) (0,0)

2 2

( , ) (0,0)

( ) ( )( )

lim lim lim

lim ( ) 0 (0 0) 0.

x y x y x y

x y

x y x y x y y x x y x y x y

x y x y x y

x y x y

Æ Æ Æ

Æ

- - - + -

+ = + = +

= - - = - ◊ - =

¾ Dari ketaksamaan x2£ +x2 y2, y2£ +x2 y2dan sifat nilai mutlak diperoleh

2 2 2 2 2 2

2 2 2 2 2 2

| | | | ( )(| | | |)

0 x y xy x y y x x y y x | | | |

x -y x +y +x y + x y

+ + +

£ = £ = + .

Karena

( , )lim 0(0,0) 0 dan lim (| | | |)( , ) (0,0)

x y x y x y

Æ = Æ + (limit pengapitnya nol), maka

2 2

2 2

( , )lim(0,0) 0,

x y

x y xy

x y

Æ

-

+ = akibatnya 22 22

( , )lim(0,0) 0.

x y

x y xy

x y

Æ

-

+ =

Contoh Tunjukkan 2 2

( , )lim(0,0) x y

xy x y

Æ + dan 4 2 2

( , )lim(0,0) 2

x y

x y

x y

Æ + tidak ada.

Fungsi z= f(x,y) tidakmempunyai limitdi(x0,y0)jika terdapat kurvaC1dan C2 yang melalui (x0,y0) dengan

1 2

0 0 0 0

( , ) ( , ) ( , )

sepanjang sepanjang

( , )

lim ( , ) lim ( , )

C C

x y x y f x y x y x y f x y

Æ π Æ .

¾ Ambil C1: y = 0 (sb-x) dan C2: y = x yang melalui (0,0), limitnya adalah

Sepanjang C1: 2 2 2 2

( , ) (0,0) ( ,0) (0,0) 0

0

lim lim 0 lim 0 0

x y x x

xy x

x y x

Æ Æ Æ

+ = + = = .

Sepanjang C2:

2

2 2 2 2 2

( , ) (0,0) ( , ) (0,0) 0 0

1 1 2 2

lim lim lim 2 lim

x y x x x x

xy x x x

x y x x x

Æ Æ Æ Æ

+ = + = = = .

Karena kedua limit ini tidak sama, maka 2 2

( , )lim(0,0) x y

xy x y

Æ + tidak ada.

¾ Ambil C1: x = 0 (sb-y) dan C1: y = x2 yang melalui (0,0), limitnya adalah Sepanjang C1:

2 2

4 2 4 2

( , ) (0,0) (0, ) (0,0) 0

0

2 0 2

lim lim lim 0 0

x y y y

x y y

x y y

Æ Æ Æ

+ = + = = .

Sepanjang C2:

2

2 2 2 4

4 2 4 4 4

( , ) (0,0) ( , ) (0,0) 0 0

1 1 3 3

2 2 3

lim lim lim lim

x y x x x x

x y x x x

x y x x x

Æ + = Æ + = Æ = Æ = .

Karena kedua limit ini tidak sama, maka 4 2 2

( , )lim(0,0) 2

x y

x y

x y

Æ + tidak ada.

(5)

Contoh Tunjukkan fungsi 2 2, ( , ) (0,0) ( , )

0 , ( , ) (0,0)

xy

x y x y f x y

x y

Ï + π

= ÌÔ

ÔÓ = kontinu pada 2.

¾ Fungsi f kontinu pada 2-{(0,0)} karena merupakan hasil bagi dari dua fungsi yang kontinu dengan penyebut taknol pada daerah tersebut.

¾ Agar f kontinu pada 2, tinggal menunjukkan fungsi f kontinu di (0,0).

Gunakan prinsip apit untuk menghitung limit fungsinya di (0,0).

2 2 2 2

2 2 2 2 2 2

2 2

| || |

0 xy x y x y x y .

x y x y + x y + x y

+ + +

£ = £ = +

Karena 2 2

( , )lim 0(0,0) 0 dan( , )lim(0,0) 0

x y x y x y

Æ = Æ + = (limit pengapitnya nol),

maka( , )lim(0,0) 2 2 0,

x y

xy x y

Æ + = akibatnya

2 2

( , )lim(0,0) 0 (0,0)

x y

xy

x y f

Æ + = = .

¾ Jadi f kontinu pada 2-{(0,0)} dan di (0,0), sehingga f kontinu pada 2.

z

z = f(x,y) y tetap x tetap

perm P

y x

C1 ≡ P ∩ {y tetap}

C2 ≡ P ∩ {x tetap}

x tetap y tetap laju f thd y laju f thd x

Turunan parsial

¾ Turunan parsial dari z= f(x,y) terhadap x adalah

0

( , ) ( , )

lim

h

f f x h y f x y

x Æ h

+ -

= .

(

fx= =fx D fx =zx

)

Arti geometri:gradien garissinggungpadaC1 diA.

Arti fisis:laju perubahanzterhadapx(dalamarahi)

f x

≡ turunan f terhadap x dengan y tetap.

¾ Turunan parsial dari z= f(x,y) terhadap x adalah

0

( , ) ( , )

lim

h

f f x y h f x y

y Æ h

+ -

= .

(

fy = =fy D fy =zy

)

Arti geometri:gradien garissinggungpadaC2 diA.

Arti fisis:laju perubahanzterhadapy(dalamarahj)

f y

≡ turunan f terhadap y dengan x tetap.

(x,y)

f x

f y

C1 C2

A

f x

f y

A A

(x,y)

(x,y+h) (x+h,y)

(x,y) C1

C2

(6)

Vektor gradien Vektor gradien dari fungsi z = f(x,y), ditulis ∇f, didefi- nisikan sebagai f f f , f

x y x y

f ∂ ∂∂ ∂

— = i+ j= . Vektor ini berperan sebagai pengganti turunan untuk fungsi peubah banyak.

Turunan parsial kedua Turunan parsial kedua dari fungsi z= f(x,y) di- definisikan sebagai turunan parsial dari z =x f (x,y) dan x zy= fy(x,y).

( ) ( )

22

xx x

f f

x x x x

f f ∂ ∂

= = = fyx = x

( )

fy = ∂ ∂x

( )

fy = ∂ ∂x y2f

( ) ( )

2

xy x

f f

y y x y x

f = f = ∂ ∂ = ∂ ∂ fyy = y

( )

fy = ∂ ∂y

( )

fy = 2y2f

Teorema Jika fxy dan fyx kontinu di (x0,y0), maka fxy( , )x y0 0 =fyx( , )x y0 0 . Ilustrasi Jika f(x,y) = xy2 + yx2, maka f

x

= y2 + 2xy dan f

y

= 2xy + x2. Vektor gradien dari f adalah ∇f(x,y) = (y2 + 2xy) i + (2xy + x2) j.

Turunan parsial kedua dari f adalah fungsi dua peubah

fxx = 2y, fxy = 2y + 2x, fyx = 2y + 2x, dan fyy = 2x.

Perluasan konsep turunan parsial ke fungsi tiga peubah Turunan par- sial dari fungsi tiga peubah u = F(x,y,z) didefinisikan dalam bentuk limit seperti turunan parsial dua peubah. Untuk keperluan perhitungan,

F x

= turunan u = F(x,y,z) terhadap x dengan menganggap y dan z tetap.

F y

= turunan u = F(x,y,z) terhadap y dengan menganggap x dan z tetap.

F z

= turunan u = F(x,y,z) terhadap z dengan menganggap x dan y tetap.

Vektor gradian dari fungsi u = F(x,y,z), ditulis ∇F, didefinisikan sebagai

(

, ,

)

F F F F F F

x y z x y z

F

— = i+ j+ k = .

Ilustrasi Jika F(x,y,z) = xy + yz + zx, maka turunan parsialnya adalah

F

x y z

= + , Fy = + , dan x z Fz = + . x y

Vektor gradien dari F adalah ∇F(x,y,z)=(y+z)i+(x+z)j+(y+x)k.

(7)

Fenomena fungsi satu peubah Fungsi y = f(x)terdiferensialkan di titik

x0 jika 0 0 0

0

( ) ( )

lim ( )

h

f x h f x

h f x

Æ

+ - = ¢ ⇔ hlimÆ0

(

f x( 0+ -hh) f x( )0 - f x¢( )0

)

= 0

0 0 0)

0

( ) ( ) (

lim 0.

h

f x h f x h f x

Æ h

+ - - ¢ = Misalkan e = f x( 0+ -h) f x( )h0 -h f x¢( 0), maka kondisi y = f x( 0+ -h) f x( )0 = f x h¢( )0 +eh dengan ε → 0 untuk h → 0 setara dengan keterdiferensialan fungsi y = f(x) di x0.

Jika x0+h=x, maka f(x)f(x0) + f ′(x0)h (hampiran linear dari f di x0) Pertambahan untuk fungsi dua peubah Untuk fungsi z = f(x,y) di titik (x0,y0), perubahan z = f x( 0+h y, 0+ -k) f x y( ,0 0) memenuhi kondisi

0 0 0 0 0 0 0 0 1 2

( , ) ( , ) x( , ) y( , )

z= f x +h y + -k f x y = f x y h f x y k+ +e h+e k dengan e e1, 2Æ untuk (h,0 k) → (0,0).

Jika x0+h=x dan y0+k=y, maka f(x,y) f(x0,y0) + fx(x0,y0)h + fy(x0,y0)k.

(

hampiran linear dari z = f(x,y) di (x0,y0)

)

Diferensial total fungsi dua peubah Untuk fungsiz=f(x,y), jika (x0,y0) bergerak ke (x0+dx,y0+dy), maka diferensial dari f didefinisikan sebagai

0 0 0 0

( , ) ( , )

x y

f f

x y

dz= =df f x y dx+f x y dy = dx+ dy di (x0,y0).

Keterdiferensialan fungsi dua peubah Fungsi z=f(x,y) terdiferensial- kandi(x0,y0)jika turunanparsial fx(x0,y0) dan fy(x0,y0)memenuhi kondisi

0 0 0 0 0 0 0 0 1 2

( , ) ( , ) x( , ) y( , )

z= f x +h y + -k f x y = f x y h f x y k+ +e h+e k dengan e e1, 2Æ untuk (h,0 k) → (0,0).

Dalam bentuk vektor, jika x0 = 〈x0,y0〉, h = 〈h,k〉, ε = 〈ε12〉, dan ∇f(x0) =

fx(x0), fy(x0)〉, maka kondisi keterdiferensialan di(x0,y0) dapat ditulis

( ) ( ) ( ) ( )

z= f x0+ -h f x0 = —f x0 ih+e h hi dengan ε(h) → 0 untuk h → 0.

Teorema Untuk fungsi z= f(x,y), jika f terdiferensialkan di (x0,y0), ma- ka f kontinu di (x0,y0).

Teorema Untuk fungsi z =f(x,y), jika turunan parsial fx(x,y) dan fy(x,y) kontinu pada suatu daerah terbuka D, maka f terdiferensialkan pada D.

(8)

Contoh Tunjukkan fungsi f x y( , )= xey+yex terdiferensialkan pada 2 dan tentukan vektor gradien dari fungsi f.

¾ Karena turunan parsial f x yx( , ) = +ey yex dan f x yy( , ) = xey+ex kontinu pada 2, makafterdiferensialkanpada 2.

¾ Vektor gradien dari fungsi f adalah f x y( , )= (ey+yex)i +(xey+ex)j. Contoh Tentukan suatu vektor singgung pada kurva C: y=x2 di A(1,1).

Tulislah aturan kurva C dalam bentuk implisit F(x,y) = 0, F(x,y) = x2− y.

Tunjukkan vektor singgung di A pada C tegak lurus pada vektor ∇FA.

y

y = x2 C r′(1)

A

0 ∇F x

¾ Dalam bentuk parameter, C: r(t) = ti + t2j, t ∈ . Karena r(1) = A, r′(t) = i + 2tj, dan r′(1) = i + 2j, maka vektor singgung pada kurva C di titik A ada- lah r′(1) = i + 2j = 〈1,2〉.

¾ Vektor gradien dari F di (x,y) adalah ∇F = 2x i − j, sehingga ∇FA = ∇F(1,1) = 2i − j = 〈2,−1〉. Karena r′(1)∇FA = 〈1,2〉〈2,−1〉 = 0, maka r′(1)⊥∇FA. Contoh Nyatakan volum tabung lingkaran tegak sebagai fungsi dua pe- ubahdaridiameterdantinggi tabung.Jikagalatpengukuran diameternya paling besar 2% dan galat pengukuran tingginya paling besar 1%, tentu- kan hampiran galat terbesar dari volum tabung dengan diferensial total.

¾ Jikadiameter tabungadalahxdantingginyat,maka volumtabung adalah

( )

12 2 14 2

V =p x t = p x t.

Diferensial total dari V adalah dV = Vx dx+ Vt dt = 12pxt dx+ 14px dt2 . Akibatnya

1 1 2

2 4

2 2

1 1

4 4

xt x 2

dV dx dt

x t

V px t dx px t dt

p p

= + = + .

¾ Dari data pada soal ini dxx £ 0,02= 2% dan dtt £ 0,01 1%= , sehingga

2 2 0,02 0,01 0,05 5%

dV dx dt

x t

V = + £ ◊ + = = .

Jadi hampiran galat terbesar dari volum tabung adalah 5%.

(9)

Fenomena: Aturan rantai fungsi satu peubah

Jika y= y(x), x =x(t) terdiferensialkan dan komposisi y = y

(

x(t)

)

terdefinisi, maka y terdiferensialkan terhadap t, dan

Aturan rantai fungsi dua peubah terhadap satu peubah Dalam bentuk komponen

z = f(x,y), x = x(t), y = y(t) z = z(t) = f

(

x(t),y(t)

)

( ) dz z dx z dy

dt x dt y dt

z t¢ = = +

Dalam bentuk vektor

( , ) z z z, z

x y x y

f x y ∂ ∂∂ ∂

— = i+ j=

r = r(t) = 〈x(t),y(t)〉 = x(t) i + y(t) j ( ) dx dy dx,dy

dt dt dt dt

t = + =

¢

r i j

( ) dz z, z dx,dy

dt x y dt dt

z t¢ = = ∂ ∂∂ ∂ i

( ) dz ( ( )) ( ) z t¢ = dt = —f r t ir¢ t Aturan rantai fungsi tiga peubah terhadap satu peubah

Jika u=f(x,y,z), x=x(t), y=y(t), z=z(t), maka u=u(t)= f(x(t),y(t),z(t)) dan ( ) du u dx u dy u dz ( ( )) ( )

dt x dt y dt z dt

u t¢ = = + + = —f r t ir¢t , dengan r = r(t) = ( ), ( ), ( ) ( ) ( ) ( ) , ( ) dx, ,dy dz , ( , , ) u, u, u

dt dt dt x y z

x t y t z t x t y t z t t f x y z ∂ ∂ ∂∂ ∂ ∂

· Ò = i+ j+ k r¢ = — =

Contoh Jikaf(x,y)=x2+xy,x=sint dan y=cost,tentukan f (t).

Tulislah r(t) = sint i + cost j, maka r

(t) = cost i − sin t j. Vektor gradien dari f adalah ∇f(x,y) = 〈2x+y,x〉, sehingga ∇f(t) = 〈2sint+cost,sint〉. Jadi

( ) df ( ( )) ( ) 2sin cos ,sin cos , sin sin2 cos2 f t¢ = =—dt f r t ir¢t = · t+ t tÒ ·i t - tÒ= t+ t.

dy dx

dx dt

y y = y(x) x x = x(t) t

dy dt

dy dy dx dt = dxdt

z

x

y

t

t

dx dt

dy dt z

x

z y

(10)

Contoh Jikaf(x,y,z)=(x+y)z,x=sint,y=cost,danz=sint,tentukan f (t).

Tulislah r(t) = sint i + cost j + sint k, maka r(t) = cost i − sint j + cost k.

Karena ∇f(x,y,z) = 〈z,z,x+y〉, maka ∇f(t) = 〈sint,sint,sint+cost〉. Dengan aturan rantai diperoleh

f (t) = ∇f(r(t))r

(t) = 〈sint,sint,sint+cost〉〈cost,−sint,cost〉

= sint cost − sin2t + sint cost + cos2t = cos2t + sin2t.

Cara lain Tulislah f sebagai fungsi dari t dan gunakan turunan satu peubah.

Contoh Sebuah tabung lingkaran tegak berjari-jari r=10 cm dan tinggi h=50 cm dipanaskan. Jika r dan h bertambah panjang dengan laju 0,2 cm/jam dan 0,3 cm/jam, tentukan laju pertambahan luas permukaannya.

¾ Karena luas permukaan tabung adalah S = S(r,h) = 2πr2 + 2πrh, maka laju pertambahan S terhadap t adalah

( ) dS S dr S dh (4 2 )dr 2 dh

dt r dt h dt dt dt

S t¢ = = + = pr+ ph + pr

¾ Gantikan r=10 cm, h=50 cm, dr

dt =0,2 cm/jam dan dh

dt =0,3 cm/jam, diperoleh S(t) = (40π+100π)(0,2) + (20π)(0,3) = 34π ≈ 106,8 cm2/jam.

Aturan rantai fungsi dua peubah terhadap dua peubah u

x

v z

u y

v

Jika z = f(x,y), x = x(u,v), y = y(u,v), maka ( , ), ( , )

( )

z=f x u v y u v (z fungsi dari u dan v) dengan

y

z z x z

u x u y u

∂ ∂

= ∂ ∂ + ∂ ∂ y

z z x z

v x v y v

∂ ∂

= ∂ ∂ + ∂ ∂

Contoh Jika z =f(x,y), x = u+v, dan y = uv, tunjukkan f fu v= -fx2 fy2. Karena x 1, x 1, y 1, y 1,

u v u v

= = = = - dan z=f x u v y u v( ( , ), ( , )), maka

y

z z x z z z

u x u y u x y

∂ ∂

= ∂ ∂ + ∂ ∂ = + dan vz = ∂ ∂∂ ∂z xx v + ∂ ∂zy vy = zx - yz Kalikan, maka diperoleh ∂ ∂∂ ∂u vz z =

( )

xz 2-

( )

zy 2, atau f fu v= -fx2 fy2.

z x

z y

x u

x v

y u

y v

(11)

Turunan berarah Turunan parsial fungsi dua peubah z = f(x,y) = f(x), x = (x,y) ∈ Df terhadap peubah x dan y dapat ditulis dalam bentuk

0 0

( , ) ( , ) ( ) ( )

lim lim ( , )

h h

f f x h y f x y f h f

x h h f x y

Æ Æ

+ - + -

= = x i x = — ii

0 0

( , ) ( , ) ( ) ( )

lim lim ( , )

h h

f f x y h f x y f h f

y h h f x y

Æ Æ

+ - + -

= = x j x = — ij

Gagasan turunan berarah adalah mengganti vektor satuan i dan j di sini dengan vektor satuan sebarang u.

z

bidang//(u,k) permukaanP z=f(x,y)

y x C ≡ P ∩ {bdg//(u,k)}

y

1 j

i x bdg//(u,k)

Definisi turunan berarah Turunan berarah dari fungsi z = f(x,y) = f(x) di x = (x,y)Df dalamarah vektor satuan u=〈u,v〉,ditulis ∂uf , didefinisikan sebagai

0

( ) ( )

( ) lim

h

f f h f

Æ h

+ -

u x = x u x . Dalam bentuk komponen vektornya,

, 0

( ) ( , )

( , ) lim

h

f f x hu y hv f x y

x y h

Æ

+ + -

u =

Arti geometrinya adalah gradien garis sing- gung pada kurva C: P∩{bdg//(u,k)} di titik A(x,y,z). Arti fisisnya adalah laju perubahan nilai z = f(x,y) dalam arah vektor satuan u.

Cara menghitung turunanBerarah Misalkan g(t) = f(x+tu,y+tv), ma- ka g(h) = f(x+hu,y+hv) dan g(0) = f(x,y), sehingga

0

( ) (0)

( , ) lim (0)

h

f g h g

x y h g

Æ

-

u = = ¢

Misalkan r = r(t)= x+tu dan s = s(t) = y+tv, maka g(t) = f

(

r(t),s(t)

)

, de- ngan dr

dt = u dan ds

dt =v; akibatnya dr ds, ,

dt dt = u v =u. Asumsikan fungsi g(t) = f

(

r(t),s(t)

)

terdiferensialkan terhadap t, maka diperoleh

( ) f dr f ds f , f dr ds, ( , )

r dt s dt r s dt dt

g t¢ = + = ∂ ∂∂ ∂ i =—f r s iu.

Karenauntukt=0berlaku(r,s)=(x,y),maka fu( , )x y =g¢(0)=—f x y( , ) .iu

A

k j

i u

f

∂u (x,y) C

f

∂u C A

x

x+hu 0

x+hu x u

(12)

Teorema Turunan berarah dari fungsi terdiferensialkan z = f(x,y) =f(x) di x=(x,y)Df dalam arah vektor satuan u adalah uf ( , )x y =—f x y( , )iu. Karena uf =—f iu = ||∇f || ||u||cos∠(∇f,u) = ||∇f ||cos∠(∇f,u), maka maks∂uf tercapai bila ( )

|| ( )||

f A f A

=

u dan min∂uf tercapai bila ( )

|| ( )||

f A f A -—

=

u .

Contoh Tentukan turunan berarah dari fungsi z = f(x,y) = 4 − x2 − y2 di ti- tik (1,1) dalam arah vektor v = 3i + 4j.

z y 4

z=f(x,y)

u

0 2 x

2 y x v

Di sini∇f(x,y)=〈−2x,−2y〉, sehingga vektor gradien di (1,1) adalah ∇f(1,1) = 〈−2,−2〉.

Vektor satuan searah v adalah u = 3 45 5, . Turunan berarah dari z = f(x,y) di (1,1) da- lam arah vektor satuan u adalah

f f

u = — iu = 〈−2,−2〉 3 4

5 5, = −24

5.

Contoh Untuk fungsi z= f x y( , )=12x2+12y2 di titik A(1,1), tentukan vektor satuan u sehingga di A nilai z bertambah paling besar, nilai z berkurang pa- ling besar, dan nilai z tetap (tidak berubah).

z

2 2

1 1

2 2

z= x + y 1 x

Laju perubahan z dalam arah vektor satuan u adalah = fu = —fiu = —|| f ||cos (– —f, )u , de- ngan ∇f(x,y) = 〈x,y〉 dan ∇f(A) = 〈1,1〉.

¾ Nilaiz bertambah paling besar jika maksi- mum, tercapai bila u searah dengan ∇f(A), yaitu ( ) 12 12

|| f A( )|| 2, 2

f A

= =

u .

¾ Nilaiz berkurang palingbesarjika minimum, tercapai bila u berlawan- an arah dengan ∇f(A), yaitu ( ) 12 12

|| f A( )|| 2, 2

f A -—

= = - -

u .

¾ Nilai z tetap jika = tercapai bila u tegak lurus pada ∇f0, (A), yaitu

1 1

2 2,2 2

= -

u atau u= 12 2,-12 2 .

(1,1,1)

(1,1) ∇f

−∇f y

0

1

v

(1,1)

∇f

(1,1)

∇f 0

Gambar

Ilustrasi   Permukaan ruang dalam bentuk fungsi eksplisit dan implisit.
Ilustrasi   Jika F (x,y,z) = xy + yz + zx, maka turunan parsialnya adalah
Ilustrasi     Untuk permukaan S: z = f (x,y) = 4 − x 2 − y 2  dan P(1,1,2) diperoleh   f x (P) = −2 dan f y (P) = −2
Ilustrasi   Fungsi f (x,y) = 4 − x 2 − y 2  mencapai maksimum di (0,0) karena  f (0,0) = 4 ≥ 4 − x 2 − y 2 = f (x,y) ∀(x,y) ∈ 2

Referensi

Dokumen terkait

Analisis misi k5 ini untuk melihat kepastian memperoleh layanan PAUD dan nonformal pada suatu daerah. Kepastian layanan ini dimaksudkan untuk memastikan seberapa banyak

Setelah melakukan perbandingan temperatur udara yang terjadi pada setiap ruang dalam lantai 2 perpustakaan UI dengan menggunakan 2 material yang berbeda, dapat dilihat bahwa

Tujuan dari program penjas dan olahraga berorientasi kecakapan hidup adalah agar setiap peserta, ketika menyelesaikan programnya, mempunyai pengertian bahwa (a) terdapat

Hal tersebut tidak sesuai dengan hasil penelitian, dimana pada lama inkubasi 0 jam sudah terbentuk zona jernih yang menandakan adanya aktifitas dari bakteri

Dalam penelitian ini, akan dilakukan sebuah proses estimasi potensi gelombang air laut di daerah perairan Pulau Poteran, Madura yang diketahui memiliki potensi

Pengujian model dilakukan untuk mengetahui jalan atau tidaknya model yang telah dikembangkan dengan merubah parameter-parameter ongkos yang bertujuan untuk melakukan

Cara Distribusi Alat Kesehatan yang Baik (CDAKB) adalah pedoman yang digunakan dalam rangkaian kegiatan distribusi dan pengendalian mutu yang bertujuan untuk menjamin agar