• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI KANTOR POLISI RESOR KOTA TASIKMALAYA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI KANTOR POLISI RESOR KOTA TASIKMALAYA"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI KANTOR POLISI RESOR

KOTA TASIKMALAYA

JURNAL

Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Dalam Memperoleh Gelar SarjanaPendidikan Pada Jurusan Pendidikan

Ilmu Pengetahuan Sosial

Oleh,

SITI MEI SUWARNI 102165121

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI / TATA NIAGA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SILIWANGI TASIKMALAYA

2014

(2)

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI KANTOR POLISI RESOR KOTA TASIKMALAYA

Oleh, Mei

Hermawan, Drs., M.Pd.

Program Studi Pendidikan Ekonomi/Tata Niaga

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi Tasikmalaya ABSTRAK

SITI MEI SUWARNI. NPM. 102165121. Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Kantor Polisi Resor Kota Tasikmalaya. Program Studi Pendidikan Ekonomi/Tata Niaga Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi, dibawah bimbingan Alm. Teti Sekarningsih, M.P. dan Yoni Hermawan, Drs., M.Pd. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan budaya organisasi, kondisi kinerja pegawai, besarnya pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja pegawai dan hambatan-hambatan yang dihadapi Polres Kota Tasikmalaya dalam penerapan budaya organisasi.

Metode yang digunakan adalah deskriptif analisis dengan teknik pengumpulan data melalui studi kepustakaan, observasi, wawancara dan penyebaran kuesioner. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai Polres sebanyak 443 orang dan sampel penelitian sebanyak 82 orang. Dalam hal ini teknik sampling yang digunakan yaitu simple random sampling. Hipotesa yang diajukan adalah H0 : Budaya organisasi tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai dan Ha : Budaya organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai.

Hasil uji regresi linier sederhana diperoleh persamaan Ŷ = 16,98 + 0,83 X artinya budaya organisasi dan kinerja pegawai memiliki hubungan yang positif, dimana budaya organisasi yang diterapkan selama ini berpengaruh terhadap kinerja pegawai sebesar 0,83 kali. Dengan uji koefisien korelasi diperoleh nilai korelasi (r) sebesar 0,81 artinya penerapan budaya organisasi mempunyai pengaruh sangat kuat terhadap kinerja pegawai. Hasil uji determinasi adalah 65,61% dan uji non determinasi adalah 34,39 % berarti kinerja pegawai dipengaruhi oleh budaya organisasi sebesar 65,61 % sedangkan sisanya 34,39 % dipengaruhi faktor lain. Hasil uji hipotesis menunjukan bahwa nilai thitung sebesar 12,27 dan ttabel pada α = 0,05 dan dk = 80 adalah 1,66 sehingga thitung > ttabel

artinya H0 ditolak atau Ha diterima. Hal ini dapat disimpulkan bahwa budaya organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai Polres Kota Tasikmalaya.

Kata kunci : Budaya Organisasi dan Kinerja Pegawai

(3)

The Influence of Organizational Culture Employee Performance Against Police Tasikmalaya

By, Mei

Hermawan, Drs., M.Pd.

Education Economic Program Faculty of Education Sciences and Teachers Training Siliwangi University Tasikmalaya

ABSTRACT

SITI MEI SUWARNI. NPM. 102165121. 2014. The Influence of Organizational Culture Employee Performance Against Police Tasikmalaya.

Program Studies of economic Education Education / Administration Commerce.

Faculty of Teacher Training and Education. Siliwangi University. Under the guidance of Alm.Teti Sekarningsih, MP and Yoni Hermawan, Drs., M.Pd.

The purpose of this study is to investigate the application of the organizational culture, employee performance conditions, the amount of influence of organizational culture on employee performance and the constraints faced Tasikmalaya City Police in the implementation of organizations culture .

The method used is descriptive analysis of the data collection techniques through the study of literature, observation, interviews and questionnaires. The population in this study were all employees of the police station as many as 443 people and 82 people as sample. In this case the use of sampling techniques using simple random sampling. Hypothesis is H0 : organizational culture had no significant effect on employee performance. and Ha : Cultural organizations have a significant effect on employee performance.

Test results obtained by a simple linear regression equation Ŷ = 16.98 + 0.83 X means the organizational culture and employee performance has a positive relationship, where the culture of the organization that applied for this effect on the employee's performance of 0.83 times. With a correlation coefficient test values obtained correlation ( r ) of 0.81 means the application of organizational culture has a very strong influence on employee performance. The test results of determination is 65.61 % and the test non determination was 34.39 % means the employee's performance is influenced by the culture of the organization by 65.61

% while the remaining 34.39 % is influenced by other factors. Hypothesis test results showed that the value of tcount at 12,27 and ttable at α= 0,05 and dk= 80 is 1,66 so tcount > ttable it meansH0 is rejected or Ha accepted. It can be concluded that the organizational culture is significant influence on employee performance Tasikmalaya Police.

Keywords : Organizational Culture and Employee Performance

(4)

A. Pendahuluan

1. Latar Belakang Masalah

Setiap individu terkadang mempunyai sifat yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Sama halnya dengan manusia, organisasi juga mempunyai sifat-sifat tertentu yang menjadi karakter dari organisasi tersebut. Sifat tersebut dikenal dengan budaya organisasi atau organization culture. Dalam meningkatkan kinerja pegawai diperlukan analisis terhadap

faktor-faktor yang mempengaruhinya dengan memperhatikan kebutuhan dari para pegawai, diantaranya adalah dengan terbentuknya budaya organisasi yang baik dan terkendali.

Budaya organisasi tidak dapat berdiri dengan sendirinya, melainkan merupakan suatu kumpulan nilai-nilai dan norma-norma yang dikombinasikan dengan gaya kepemimpinan dari top management baik secara langsung maupun tidak langsung yang membudaya kepada setiap anggota perusahaan tersebut. Secara umum budaya organisasi tumbuh secara sukarela dan dijalankan dengan sepenuh hati oleh para anggota organisasi agar tercipta suasana kerja yang diwarnai dengan rasa saling menghargai satu sama lain. Begitu pula dengan budaya organisasi yang ada di Polres Kota Tasikmalaya seharusnya dapat diterapkan dengan sungguh-sungguh terutama mereka yang berhadapan langsung dengan masyarakat agar dapat tercipta image yang positif.

Polres Kota Tasikmalaya sendiri telah memiliki standart operational procedure (SOP) yang harus dijalankan oleh setiap

(5)

pegawainya. Selain SOP, kepolisian sendiri telah memiliki visi dan misi yang merupakan bagian penting dari organisasi yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Selain itu munculnya kapolres yang baru seperti yang terjadi di Polres Kota Tasikmalaya baru-baru ini, sedikit banyak akan membawa perubahan dalam diri organisasi yang dipimpinnya. Perubahan tersebut menuju kearah kinerja para pegawai yang semakin membaik.Seorang pemimpin yang sukses membawa organisasinya kearah yang lebih baik, mempunyai kemampuan manajerial baik dan juga berhasil mengembangkan budaya organisasi sesuai dengan visinya terhadap fungsi dan tugas organisasi tersebut.

Sesuai dengan tuntutan masyarakat, yang menghendaki terwujudnya pemerintahan yang bersih, berwibawa, transparan dalam menjalankan tugas pelayanan publik dengan tekad memerangi praktek- praktek KKN atau yang lebih populer dengan istilah "Good Governance".

Untuk itu, bagi Kepolisian Resor Kota Tasikmalaya beserta jajarannya, yang harus dilakukan adalah meningkatkan kualitas profesionalisme aparatur agar memiliki keunggulan kompetitif dan memegang teguh budaya organisasi dalam memberi pelayanan yang sesuai dengan tingkat kepuasan dan keinginan masyarakat atau yang lebih dikenal dengan pemberian pelayanan prima.

Atas dasar tersebut penulis ingin mengetahui lebih lanjut mengenai budaya organisasi yang ada pada salah satu instansi pemerintah yang ada di Kota Tasikmalaya dengan melakukan penelitian dengan judul :

(6)

“Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Polisi Resor Kota Tasikmalaya“.

B. Metode Penelitian

Dalam suatu penelitian tentunya memerlukan sejumlah data yang dapat membantu menjelaskan masalah yang dibahas dalam penelitian.Untuk memperoleh data yang tepat diperlukan suatu metode pengumpulan data yangtepat agar dapat mencapai tujuan yang diharapakan. Menurut Sugiyono (2010:2) “Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”.

Untuk menghimpun data dari objek yang penulis teliti, penulis menggunakan metode penelitian deskriptif analisis, yaitu metode yang dimulai dengan merumuskan masalah yang terjadi saat ini, dimana data dikumpulkan, diolah dan dianalisis kemudian dibuat kesimpulan.

C. Pembahasan

Budaya organisasi yang kuat dapat dilihat dengan sikap pegawainya yang loyal, mengerti akan tugas dan tanggung jawabnya dalam melaksanakan tugas yang berdasar pada nilai-nilai yang berlaku secara konsisiten. Keutamaan budaya organisasi merupakan pengendali sikap sekaligus sebagai arahan dalam membentuk sikap dan perilaku manusia atau dalam hal ini pegawai yang melibatkan diri dalam suatu kegiatan organisasi.

Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja pegawai Polres Kota Tasikmalaya dapat diperhatikan hasil

(7)

pengolahan data yang diperoleh dari penyebaran kuesioner kepada pegawai Polres Kota Tasikmalaya. Selanjutnya data tersebut diolah menggunakan alat uji linier sederhana, uji korelasi, uji determinasi, non determinasi dan uji hipotesa.

Berdasarkan hasil uji regresi linier sederhana diperoleh persamaan Ŷ = 16,98 + 0,83 X artinya budaya organisasi dan kinerja pegawai memiliki hubungan yang positif, dimana budaya organisasi yang diterapkan selama ini berpengaruh terhadap kinerja pegawai sebesar 0,83 kali. Dengan uji koefisien korelasi diperoleh nilai korelasi (r) sebesar 0,81 artinya penerapan budaya organisasi mempunyai pengaruh sangat kuat terhadap kinerja pegawai. Hasil uji determinasi adalah 65,61% dan uji non determinasi adalah 34,39 % berarti kinerja pegawai dipengaruhi oleh budaya organisasi sebesar 65,61 % sedangkan sisanya 34,39 % dipengaruhi faktor lain. Hasil uji hipotesis menunjukan bahwa nilai thitung sebesar 12,27 dan ttabel pada α = 0,05 dan dk = 80 adalah 1,66 sehingga thitung > ttabel artinya H0 ditolak atau Ha diterima. Hal ini dapat disimpulkan bahwa budaya organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai Polres Kota Tasikmalaya.

D. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Polres Kota Tasikmalaya, penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan yaitu sebagai berikut :

(8)

1. Penerapan budaya organisasi yang ada pada Polres Kota Tasikmalaya dapat dikatakan sangat baik. Hal ini dapat dilihat dari tanggapan responden berdasarkan tabel rekapitulasi angket budaya organisasi diperoleh 8708 berada pada kelas interval ke 5 yaitu 8610 - 10250. Hal ini menunjukan bahwa budaya organisasi yang diterapkan Polres Kota Tasikmalaya termasuk dalam kategori sangat baik.

2. Berdasarkan tabel rekapitulasi kuesioner tentang kinerja pegawai diperoleh total skor 8577 berada pada kelas interval ke 4 yaitu 6970 – 8609. Hal ini menunjukan bahwa kinerja pegawai Polres Kota Tasikmalaya termaasuk dalam kategori baik.

3. Hasil penelitian menggunakan analisa regresi linier sederhana diperoleh persamaan Ŷ 16,98 + 0,83 X yang berarti budaya organisasi dan kinerja pegawai memiliki hubungan yang positif, dimana budaya organisasi yang diterapkan selama ini berpengaruh terhadap kinerja pegawai sebesar 0,83 kali.

4. Koefisien korelasi (r) sebesar 0,81 yang berarti bahwa budaya organisasi yang diterapkan Polres Kota Tasikmalaya mempunyai pengaruh yang sangat kuat terhadap kinerja pegawai.

5. Hasil uji determinasi dan non determinasi menunjukan bahwa kinerja pegawai dipengaruhi oleh budaya organisasi sebesar 65,61 % sedangkan sisanya 34,39 % merupakan faktor lain diluar variabel X (budaya organisasi) yang dapat mempengaruhi kinerja pegawai.

(9)

6. Uji hipotesa dengan menggunakan uji t yaitu membandingkan antara thitung

dengan ttabel. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai thitung sebesar 12,27 sedangkan nilai ttabel pada dan dk = 80 adalah 1,66 sehingga thitung>ttabel. Kesimpulan Ha diterima dan H0 ditolak artinya budaya organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai Polres Kota Tasikmalaya.

E. Saran

Berdasarkan uraian hasil penelitian dan pembahasan serta mengacu pada hambatan – hambatan yang dihadapai Polres Kota Tasikmalaya dalam menerapkan budaya organisasi, penulis mencoba mengemukakan saran-saran yang mungkin berguna bagi organisasi, diantaranya :

1. Pimpinan harus lebih meningkatkan kembali pelatihan dan pengembangan bagi para pegawainya, agar masalah kekurangan personil dapat terminimalisir dengan adanya para pegawai yang memiliki kemampuan tinggi dalam melaksanakan setiap tugas yang dibebankan kepadanya.

2. Organisasi harus lebih meningkatkan hubungan komunikasi antara polisi dengan masyarakat. Hal ini mengingat bahwa salah satu tugas terpenting polri yaitu melayani masyarakat demi tergelarnya polisi yang dipercaya masyarakat disemua titik dan lini pelayanan masyarakat dalam mewujudkan keamanan dalam negeri dan tegaknya negara hukum.

(10)

DAFTAR PUSTAKA

Andreas Lako. (2004). Kepemimpinan dan Kinerja Organisasi Isu Teori dan Solusi. Yogyakarta : Amara Books.

Anggun. (2010). Budaya Organisasi [secara online]. Tersedia : http://www.jurnalsdm.blogspot.com/budaya-organisasi.html[diakses Rabu, 12 Februari 2014 pukul 10.00 WIB]

Arikunto, Suharsimi (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Edisi Revisi V). Jakarta : Rineka Cipta.

Fahmi, Irham (2012). Manajemen Kinerja. Bandung : Alfabeta.

Fahmi, Irham (2013). Perilaku Organisasi Teori Aplikasi Dan Kasus. Bandung : Alfabeta.

Hasibuan, Malayu S.P (2007). Manajemen Sumber Daya Manusia (Edisi Revisi).

Jakarta : Bumi Aksara.

Mangkunegara, Anwar Prabu. (2005). Sumber Daya Manusia Perusahaan.

Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Mangkunegara, Anwar Prabu. (2012). Evaluasi Kinerja SDM. Bandung : PT Refika Aditama..

Muhamad, Arif. (2009). Budaya Organisasi [secara online]. Tersedia : http://www.jurnalsdm.blogspot.com/budaya-organisasi.html[diakses Rabu, 12 Februari 2014 pukul 10.30 WIB]

Robbins, Stephen P dan Mary Coulter. (2010). Manajemen Edisi Ke Sepuluh Jilid 1. Jakarta : Erlangga.

Shandy, Shihab. (2010) Sumber Budaya Organisasi [secara online]. Tersedia : http://www.kumpulan-materi.blogspot.com/sumber-budayaorganisasi.html [diakses Rabu, 12 Februari 2014 pukul 10.15 WIB]

Sudjana. (2005). Metode Statistika. Bandung : Tarsito.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Sunyoto, Danang. (2013). Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta : CAPS.

(11)

Tim Dosen FKIP. (2012). Pedoman Penulisan Skripsi Edisi Ke 2. Tasikmalaya : Universitas Siliwangi.

Tika, Moh. Pabundu. (2012). Budaya Organisasi dan Peningkatan Kinerja Perusahaan. Jakarta : Bumi Aksara.

Veithzal, Rivai. (2004). Manajemen Untuk Perusahaan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam perubahan ke tiga Undang-Undang Dasar, Mahkamah Konstitusi ditentukan memiliki lima kewenangan, yaitu: (a) melakukan pengujian atas konstitusionalitas Undang-Undang;

Dari hasil penelitian di atas dapat ditarik kesimpulan, yaitu: 1) Faktor internal yang mem- pengaruhi audit delay adalah size perusahaan dan faktor eksternal ukuran kantor

Bahan pembantu atau bahan penolong adalah bahan yang tidak termasuk dalam kategori bahan baku ataupun bahan tambahan yang berfungsi untuk membantu mempercepat

Kurva Penawaran adalah grafik yang menggambarkan hubungan antara harga suatu barang/jasa dengan jumlah barang yang ditawarkan pada waktu dan tempat

Hasil pengamatan pada pelaksanaan tin- dakan kedua ditemukan beberapa hal yang tidak sesuai dengan perencanaan diantaranya adalah saat tiba ditempat (lokasi)

(4) Untuk membuktikan bahwa hasil belajar siswa kelas III SD Negeri Pegirikan 03 pada pembelajaran IPA materi hubungan keadaan awan dan cuaca yang belajarnya

Bakteri asam laktat memiliki potensi dalam menghasilkan bioaktif yang berfungsi sebagai antibakteri, oleh karena itu perlu dilakukan karakterisasi isolat menggunakan

Sengketa lahan hutan yang terjadi di Register 22 Way Waya Kabupaten Pringsewu adalah sengketa yang terjadi akibat dari tukar guling kawasan hutan yang ditetapkan