• Tidak ada hasil yang ditemukan

ARAH PENGEMBANGAN MATERI KURIKULUM : Program Pendidikan Sarjana (S-1) BK Program Pendidikan Profesi Konselor (PPK)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "ARAH PENGEMBANGAN MATERI KURIKULUM : Program Pendidikan Sarjana (S-1) BK Program Pendidikan Profesi Konselor (PPK)"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

ARAH PENGEMBANGAN MATERI KURIKULUM :

• Program Pendidikan Sarjana (S-1) BK

• Program Pendidikan Profesi Konselor (PPK)

(2)

PENGANTAR

Perkembangan dunia konseling di tanah air mendapat momentum yang amat menentukan, yaitu dengan keluarnya Permendiknas No. 27 Tahun 2008 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor (SKAKK). Permendiknas ini memberikan tiga ketentuan yang sangat mendasar dan opresional, yaitu bahwa:

1. Konselor adalah seseorang yang berkualifikasi Sarjana (S-1) Bimbingan dan Konseling dan bergelar Konselor (Kons.) lulusan program Pendidikan Profesi Konselor (PPK).

2. Butir-butir standar kompetensi konselor yang tertuang di dalam empat bidang kompetensi, yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi keribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional. Keempat bidang kompetensi ini dijabarkan menjadi 17 kompetensi inti, yang selanjutnya secara menyeluruh dirinci menjadi 76 kompetensi yang semuanya harus dikuasai dan diimplementasikan oleh konselor.

3. Penyelenggara pendidikan yang satuan pendidikannya memperkerjakan konselor wajib menerapkan standar kualifikasi akademik dan kompetensi konselor sebagaimana diatur di dalam Peraturan Menteri paling lambat 5 tahun setelah Peraturan Menteri ini mulai berlaku.

Ketiga ketentuan pokok tersebut mengamanatkan untuk dilaksanakannya langkah strategi sebagai berikut:

• Mengembangkan dan memantapkan program pendidikan profesional dua tahap berkesinambungan, yaitu (a) program pendidikan Sarjana (S-1) bidang Bimbingan dan Konseling (BK) sebagai landasan kualifikasi akademik, untuk selanjutnya dimatangkan melalui (b) program Pendidikan Profesi Konselor (PPK) sehingga yang bersangkutan menjadi Konselor (disingkat Kons.) yang menguasai teori, praksis dan praktik pelayanan profesional konseling.

• Untuk mewujudkan kedua jenis program pendidikan tersebut, terlebih dahulu perlu disusun kurikulum untuk masing-masing jenis program, yaitu kurikulum program Sarjana (S-1) BK dan kurikulum program PPK yang keduanya secara berkesinambungan dan terpadu membentuk perangkat pembinaan kompetensi konselor dalam keempat bidang kompetensi, ke 17 kompetensi inti, dan ke 76 kompetensi konselor yang bersifat standar.

• Selanjutnya kedua perangkat kurikulum tersebut diimplementasikan masing-masing pada program pendidikan Sarjana (S-1) BK dan program PPK yang sudah ada dan/atau yang hendak dibuka/dikembangkan di LPTK.

• Penyelenggaraan program pendidikan Sarjana (S-1) BK dan program PPK dengan pengimplementasian kurikulum yang dimaksudkan itu perlu dilaksanakan secara intesif dan ekstensif di LPTK seluruh Indonesia untuk memenuhi amanat Permendiknas butir 3 di atas, baik pada tataran program pendidikan dalam-jabatan bagi calon-calon Konselor yang telah berjabatan tetap pada satuan pendidikan tertentu, dan tataran program pendidikan prajabatan bagi calon-calon konselor yang belum berjabatan yang dimaksudkan itu.

Naskah ini memberikan uraian awal tentang pokok-pokok materi ajar yang dijabarkan dari setiap kompetensi yang ada di dalam SKAKK,

yang selanjutnya dibahas dan diarahkan untuk dikemas menjadi matakuliah-matakuliah dalam perangkat Kurikulum Program Sarjana (S-1) BK

dan Kurikulum Program PPK. Pembahasan yang dimaksud mengintegrasikan kemajuan ilmu dan teknologi dalam bidang konseling serta

pengalaman penyelenggaraan pendidikan profesional konselor, baik jenjang pendidikan sarjana maupun profesi yang selama ini terlaksana.

(3)

ARAH PENGEMBANGAN MATERI KURIKULUM :

• Program Pendidikan Sarjana (S-1) BK

• Program Pendidikan Profesi Konselor (PPK)

KURIKULUM STANDAR KOMPETENSI KOMSELOR

(Permendiknas No. 27 Tahun 2008:SKAKK) JENJANG PENDIDIKAN SARJANA (S-1) BK

(Akademik)

JENJANG PENDIDIKAN PROFESI KONSELOR (PPK) (Profesi)

Bidang

Kompetensi/Kompetensi Inti Kompetensi Materi Mata Kuliah Materi Mata Kuliah

1 2 3 4 5 6

A. KOMPETENSI PEDAGOGIK

1. Menguasai teori dan praksis pendidikan

1.1 Menguasai ilmu endidikan dan landasan keilmuannya

1.2 Mengimplementasikan prinsip-prinsip pendidikan dan proses pembelajaran 1.3 Menguasai landasan budaya dalam praksis

pendidikan

• Kaidah keilmuan pendidikan dan proses pembelajaran serta kaidah budaya dalam pendidikan

• Wawasan lapangan kaidah

pendidikan dan proses pembelajaran serta kaitannya dengan budaya

• Dasar Keilmuan Pendidikan dan Proses Pembelajaran

• Aplikasi kaidah-kaidah keilmuan pendidikan dan proses pembelajaran pelayanan konseling

• Variasi budaya dan kaitannya dengan pendidikan dan konseling

• (Materi ini terintegrasikan di dalam semua MK)

• MK 5 :

Konseling Lintas Budaya

2. Mengaplikasikan perkembangan fisiologis dan psikologis serta perilaku konseli

2.1 Mengaplikasikan kaidah-kaidah perilaku manusia, perkembangan fisik dan psikologis individu terhadap sasaran pelayanan bimbingan dan konseling dalam upaya pendidikan

2.2 Mengaplikasikan kaidah-kaidah kepribadian, individualitas dan perbedaan konseli terhadap sasaran pelayanan bimbingan dan konseling dalam upaya pendidikan

2.3 Mengaplikasikan kaidah-kaidah belajar terhadap sasaran pelayanan bimbingan dan konseling dalam upaya pendidikan

2.4 Mengaplikasikan kaidah-kaidah

keberbakatan terhadap sasaran pelayanan bimbingan dan konseling dalam upaya pendidikan

2.5. Mengaplikasikan kaidah-kaidah kesehatan mental terhadap sasaran bimbingan dan konseling dalam upaya pendidikan

Kaidah-kaidah :

• Prilaku pembelajaran

• Perkembangan individu

• Kepribadian

• Kegiatan belajar

• Keberbakatan

• Kesehatan mental

• Wawasan lapangan tentang kaidah- kaidah perilaku, perkembangan dan pebedaan individu, kepribadian, kegiatan belajar, keberbakatan, kesehatan mental

• Psikologi Umum

• Psikologi Perkembangan

• Psikologi Kepribadian

• Psikologi Belajar

• Kesehatan Mental

• Aplikasi kaidah-kaidah psikologi umum, pembelajaran, belajar, kepribadian, kesehatan mental dan perbedaan individu dalam jenis-jenis layanan dan kegiatan pendukung konseling.

• (Materi ini terintegrasikan di dalam semua MK)

(4)

1 2 3 4 5 6 3. Menguasai esensi

pelayanan bimbingan dan konseling dalam jalur, jenis, dan jenjang satuan pendidikan

3.1 Menguasai esensi bimbingan dan konseling pada satuan jalur pendidikan formal, nonformal dan informal

3.2 Menguasai esensi bimbingan dan konseling pada satuan jenis pendidikan umum, kejuruan, keagamaan, dan khusus

3.3 Menguasai esensi bimbingan dan konseling pada satuan jenjang pendidikan usia dini, dasar dan menengah, serta tinggi.

• Esensi pelayanan BK pada berbagai jalur, jenis dan jenjang pendidikan

• Wawasan lapangan tentang pelayanan BK pada berbagai jalur, jenis dan jenjang pendidikan.

• Kapitaselekta Pelayanan BK I. Lembaga Formal (usia dini,

menengah dan perguruan tinggi) II. Lembaga Non Formal

III. Lembaga kerja IV. Keluarga

• Implementasi pelayanan BK pada berbagai jalur, jenis dan jenjang pendidikan:

sekolah/madrasah, instansi/lembaga kerja, organisasi masyarakat dan keluarga.

• (Materi ini terintegrasikan di dalam MK1, 2, 3, 4 6)

• MK 4: Program dan Praktik Konseling Karir

• MK 6: Konseling dalam Keluarga dan Pemuda

B. KOMPETENSI KEPRIBADIAN

4. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

4.1 Menampilkan kepribadian yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa 4.2 Konsisten dalam menjalankan kehidupan beragama dan toleran terhadap pemeluk

agama lain

4.3 Berakhlak mulia dan berbudi luhur

• Iman dan taqwa , tolerasi terhadap agama lain, serta akhlak mulia dan budi luhur.

• Soft skill

• Wawasan lapangan tentang kehidupan beragama, akhlak mulia dan budi luhur

• Pendidikan Agama

• Pengembangan Pribadi Efektif (termasuk didalamnya psikologi kepribadian dan pengembangan budi pekerti luhur)

• Implementasi kaidah- kaidah keimanan dan ketaqwaan kepada tuhan yang maha esa tolerasi beragama, akhlak mulia dan budi luhur dalam jenis-jenis layanan dan kegiatan pendukung konseling.

• (Materi ini terintegrasikan di dalam semua MK)

5. Menghargai dan menjunjung tinggi nilai- nilai kemanusiaan, individualitas dan kebebasan memilih

5.1 Mengaplikasikan pandangan positif dan dinamis tentang manusia sebagai makhluk spiritual, bermoral, sosial, individual, dan berpotensi

5.2 Menghargai dan mengembangkan potensi positif individu pada umumnya dan konseli pada khususnya

5.3 Peduli terhadap kemaslahatan manusia pada umumnya dan konseli pada khususnya 5.4 Menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia sesuai dengan hak asasinya.

5.5 Toleran terhadap permasalahan konseli 5.6 Bersikap demokratis.

• Kaidah-kaidah harkat dan martabat manusia (HMM): hakikat manusia, dimensi kemanusiaan, dan pancadaya

• Kaidah-kaidah kehidupan bahagia / efektif sehari-hari (KES) dan KES-T (terganggu)

• Kaidah-kaidah tentang masalah atau kasus

• Kaidah-kaidah HAM

• Variasi budaya dan hubungannya

• Wawasan lapangan tentang pengembangan HMM, KES dan KES- T, masalah/ kasus dan HAM

• Filsafat tentang Manusia

• Kesehatan Mental

• Studi Kasus

• Variasi dan Interaksi Budaya

• Implementasi

pengembangan HMM, kaidah-kaidah KES dan KES-T, HAM serta penanganan kasus

• Implementasi kaidah- kaidah variasi budaya dalam pelayanan konseling

• (Materi ini terintegrasikan di dalam semua MK)

• MK 5 :

Konseling Lintas Budaya

6. Menunjukkan integritas dan stabilitas kepribadian yang kuat

6.1 Menampilkan kepribadian dan perilaku yang terpuji (seperti berwibawa, jujur, sabar, ramah, dan konsisten )

6.2 Menampilkan emosi yang stabil.

6.3 Peka, bersikap empati, serta menghormati keragaman dan perubahan

6.4 Menampilkan toleransi tinggi terhadap konseli yang menghadapi stres dan frustasi

• Kaidah-kaidah tentang pribadi yang kuat dan terpuji,:

o Kewibawaan, kejujuran, sabar, ramah, dan konsisten o Emosi yang stabil

• Empati, toleransi dan menghormati konseli/klien :KTPS (“Klien tidak Pernah Salah”)

• Wawasan lapangan tentang aplikasi pribadi yang kuat dan KTPS

• Pengembangan Pribadi Efektif (masuk di dalamnya psikologi kepribadian dan pengembangan budi pekerti luhur)

• Implementasi pribadi yang kuat dan KTPS dalam jenis-jenis layanan dan kegiatan pendukung konseling.

• (Materi ini terintegrasikan di dalam semua MK)

(5)

1 2 3 4 5 6 7. Menampilkan kinerja

berkualitas tinggi

7.1 Menampilkan tindakan yang cerdas, kreatif, inovatif, dan produktif

7.2 Bersemangat, berdisiplin, dan mandiri 7.3 Berpenampilan menarik dan menyenangkan 7.4 Berkomunikasi secara efektif

• Kaidah-kaidah tentang pribadi yang:

o Cerdas, kreatif, inovatif, dan produktif

o Bersemangat, berdisiplin dan mandiri,

o Berpenampilan menarik dan menyenangkan

o Berkomunikasi secara efektif

• Wawasan lapangan tentang aplikasi kaidah-kaidah pribadi tersebut di atas

• Pengembangan Pribadi Efektif • Implementasi pribadi yang kuat dalam jenis- jenis layanan dan kegiatan pendukung konseling

• (Materi ini terintegrasikan di dalam semua MK)

C. KOMPETENSI SOSIAL 8. Mengimplementasikan

kolaborasi intern di tempat bekerja

8.1 Memahami dasar, tujuan, organisasi, dan peran pihak-pihak lain (guru, wali kelas, pimpinan sekolah/madrasah, komite sekolah/madrasah) di tempat bekerja 8.2 Mengkomunikasikan dasar, tujuan, dan

kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling kepada pihak-pihak lain di tempat bekerja 8.3 Bekerja sama dengan pihak-pihak terkait di

dalam tempat bekerja (seperti guru, orang tua, tenaga administrasi)

• Kaidah-kaidah tentang:

o Trilogi pendidik (terutama konselor dan guru)

o Pengelolaan Pelayanan BK berbasis kinerja,

o Organisasi profesi BK dan kerjasama antar profesi

• Wawasan lapangan tentang aplikasi kaidah-kaidah profesi pendidik atau konselor dan pengelolaan

pelayanannya

• Profesionalisasi Pendidik dan Konselor (termasuk di dalamnya trilogi profesi pendidikan konselor, serta pengelolaan berbasis kinerja.

• Implementasi kaidah- kaidah trilogi pendidik dan konselor, pengelolaan berbasis kenerja dalam pelayanan konseling serta kerjasama antar profesi.

• MK 7 : Pengelolaan Kinerja Profesional Konselor.

9. Berperan dalam organisasi dan kegiatan profesi bimbingan dan konseling

9.1 Memahami dasar, tujuan, dan AD/ART organisasi profesi bimbingan dan konseling untuk pengembangan diri dan profesi 9.2 Menaati Kode Etik profesi bimbingan dan

konseling

9.3 Aktif dalam organisasi profesi bimbingan dan konseling untuk pengembangan diri dan profesi

• Perangkat organisasi profesi BK dan pengembangannya

• Wawasan dan partisipasi dalam organsisi profesi BK

• Profesionalisasi Pendidik dan Konselor (termasuk di dalamnya trilogi profesi pendidikan konselor, serta pengelolaan berbasis kinerja.

• Partisipasi dalam organisasi profesi konseling

• MK 8 : Kode etik Organisasi serta Pengembangan profesi

10. Mengimplementasikan kolaborasi antarprofesi

10.1 Mengkomunikasikan aspek-aspek profesional bimbingan dan konseling kepada organisasi profesi lain

10.2 Memahami peran organisasi profesi lain dan memanfaatkannya untuk suksesnya pelayanan bimbingan dan konseling

• Pengelolaan pelayanan pendidikan dan BK berbasis kinerja serta kerjasama antar profesi

• Wawasan lapangan tentang pengelolaan berbasis kinerja dan kerjasama intra dan atar profesi

• Manajemen Pelayanan BK • Implementasi trilogi profesi Konselor dan pengelolaan berbasis kinerja dalam pelayanan konseli ng

• (Materi ini terintegrasikan di dalam MK 7)

10.3 Bekerja dalam tim bersama tenaga paraprofesional dan profesional profesi lain.

10.4 Melaksanakan referal kepada ahli profesi lain sesuai dengan keperluan

• Team work dan team building dan pelayanan konseling

• MK 7 : Pengelolaan Kinerja Profesional Konselor.

(6)

1 2 3 4 5 6 D. KOMPETENSI

PROFESIONAL 11. Menguasai konsep dan

praksis asesmen untuk memahami kondisi, kebutuhan, dan masalah konseli

11.1 Menguasai hakikat asesmen

11.2 Memilih teknik asesmen, sesuai dengan kebutuhan pelayanan bimbingan dan konseling

11.3 Menyusun dan mengembangkan instrumen asesmen untuk keperluan bimbingan dan konseling

11.4 Mengadministrasikan asesmen untuk mengungkapkan masalah-masalah konseli.

11.5 Memilih dan mengadministrasikan teknik asesmen pengungkapan kemampuan dasar dan kecenderungan pribadi konseli.

11.6 Memilih dan mengadministrasikan instrumen untuk mengungkapkan kondisi aktual konseli berkaitan dengan

lingkungan

11.7 Mengakses data dokumentasi tentang konseli dalam pelayanan bimbingan dan konseling

11.8 Menggunakan hasil asesmen dalam pelayanan bimbingan dan konseling dengan tepat

11.9 Menampilkan tanggung jawab profesional dalam praktik asesmen

• Kaidah-kaidah tentang:

o Hakikat asesmen o Terbaik asesmen dalam

Pelayan BK

o Penyusunan/pengembangan instrumen BK

o Pengadministrasian, pengolahan data, dan penggunaan hasil instrumentasi dalam BK

• Tanggung jawab/etika dalam penggunaan instrumen dalam pelayanan BK

• Wawasan lapangan tentang penggunaan instrumen dalam pelayanan BK

• Pengukuran dalam Pendidikan

• Instrumentasi dalam BK

• Implementasi kaidah- kaidah pemilihan, pengadministrasian, pengelolaan data dan penggunaan hasil instrumen tasi dalam jenis-jenis layanan dan kegiatan penduikung konseling.

• MK 1 Program dan Pratik Instrumentasi dalam Konseling.

12. Menguasai kerangka teoretik dan praksis bimbingan dan konseling

12.1 Mengaplikasikan hakikat pelayanan bimbingan dan konseling.

12.2 Mengaplikasikan arah profesi bimbingan dan konseling.

12.3 Mengaplikasikan dasar-dasar pelayanan bimbingan dan konseling.

12.4 Mengaplikasikan pelayanan bimbingan dan konseling sesuai kondisi dan tuntutan wilayah kerja.

12.5 Mengaplikasikan pendekatan /model/jenis pelayanan dan kegiatan pendukung bimbingan dan konseling.

12.6 Mengaplikasikan dalam praktik format pelayanan bimbingan dan konseling.

• Kaidah-kaidah tentang dasar dan implementasi pelayanan BK :

o Hakikat pelayanan o Arah dan wilayah o Pendekatan/model/jenis

layanan dan kegiatan pendukung

o Format pelayanan

• Wawasan lapangan tentang dasar, arah, dan operasional pelayanan BK

• Dasar-dasar BK

• Pendekatan/Model Pelayanan BK

• Jenis dan Format Pelayanan BK:

I. Perorangan (konseling perorangan)

II. Kelompok (bimbingan kelompok dan konseling kelompok) III. Klasikal (informasi, penempatan

dan penyaluran, penguasan konten)

IV. Lapangan (orientasi)

V. Pendekatan Khusus ( kosultasi, mediasi,)

VI. Jarak Jauh

• Implementasi dasar, pendekatan./model , jenis layanan dan kegiatan pendukung konseling dalam bentuk perencanaan, pelaksanaan, dan analisis proses, hasil dan tindaklanjutnya.

• MK 2 : Program dan Pratik Konseling Perorangan.

• MK 3 : Program dan Pratik Bimbingan dan Konseling Kelompok

• MK 7 : Pengelolaan

Kinerja Profesional Konselor.

(7)

1 2 3 4 5 6 13. Merancang program

Bimbingan dan Konseling

13.1 Menganalisis kebutuhan konseli 13.2 Menyusun program bimbingan dan

konseling yang berkelanjutan berdasar kebutuhan peserta didik secara komprehensif dengan pendekatan perkembangan

13.3 Menyusun rencana pelaksanaan program bimbingan dan konseling

13.4 Merencanakan sarana dan biaya penyelenggaraan program bimbingan dan konseling

• Kaidah-kaidah tentang kinerja konselor:

o Analisis kebutuhan sasaran layanan/peserta didik/ klien/konseli o Penyusunan program pelayanan

menyeluruh dan

berkelanjutan(seperti: tahunan, semester, bulanan, mingguan, harian)

o Rencana pelaksanaan kegiatan layanan dan pedukung o Sasaran dan biaya

• Wawasan lapangan/operasional kaidah-kaidah POAC dalam kinerja konselor.

• Perangkat Kinerja Konselor:

I. Perencanaan dan

pengorganisasian kegiatan II. Pengelolaan Pelayanan BK

• Implementasi POAC dalam kinerja konselor:

o Pengungkapan kebutuhan sasaran layanan melalui kegiatan instrumentasi o Perencanaan program

berdasarkan hasil analisis kebutuhan

• MK 7 : Pengelolaan Kinerja Profesional Konselor.

14. Mengimplementasikan program Bimbingan dan Konseling yang komprehensif

14.1 Melaksanakan program bimbingan dan konseling.

14.2 Melaksanakan pendekatan kolaboratif dalam pelayanan bimbingan dan konseling.

14.3 Memfasilitasi perkembangan akademik, karier, personal, dan sosial konseli 14.4 Mengelola sarana dan biaya program

bimbingan dan konseling

• Kaidah-kaidah tentang kinerja konselor:

o Pilar pembelajaran klien/konseli melalui layanan konseling: high touch dan high tech

o Prinsip : Efektif, efisien, kolaboratif o Bidang pengembangan: pribadi,

sosial, akademik (belajar), karir, kehidupan berkuarga dan keberagamaan

o Pengelolaan sarana dan biaya

• Wawasan lapangan/operasional dalam pengimplementasi program pelayanan BK.

• Pengelolaan Pelayanan BK

• Pelayanan BK Karir

• Implementasi POAC dalam kinerja konselor:

o Pelaksanaan program dengan menerapkan pilar pendidikan, prinsip pelaksanaan o Pelaksanaan program

dalam bidang pelayanan pribadi, sosial, akademik (belajar), karir, kehidupan berkuarga dan keberagamaan o Pengelolaan sarana

dan biaya

• MK 4 : Program dan Praktik Konseling Karir

• MK 6:

Konseling dalam Keluarga dan Pemuda

• MK 7 : Pengelolaan Kinerja Profesional Konselor.

15. Menilai proses dan hasil kegiatan Bimbingan dan Konseling.

15.1 Melakukan evaluasi hasil, proses, dan program bimbingan dan konseling 15.2 Melakukan penyesuaian proses pelayanan

bimbingan dan konseling.

15.3 Menginformasikan hasil pelaksanaan evaluasi pelayanan bimbingan dan konseling kepada pihak terkait

15.4 Menggunakan hasil pelaksanaan evaluasi untuk merevisi dan mengembangkan program bimbingan dan konseling

• Kaidah-kaidah tentang :

o Dimensi AKUR dalam evaluasi hasil konseling

o Evaluasi proses, hasil dan tindak lanjut layanan konseling o Penginformasian data dan

penggunaan hasil layanan evaluasi konseling

• Wawasan lapangan/operasional dalam pengimplementasi program pelayanan BK

• Evaluasi Layanan Konseling • Implementasi kaidah- kaidah evaluasi dalam konseling penggunaan hasil evaluasi dan tindak lanjutnya

• (Materi ini terintegrasikan di dalam semua MK)

(8)

1 2 3 4 5 6 16. Memiliki kesadaran dan

komitmen terhadap etika profesional

16.1 Memahami dan mengelola kekuatan dan keterbatasan pribadi dan profesional.

16.2 Menyelenggarakan pelayanan sesuai dengan kewenangan dan kode etik profesional konselor

16.3 Mempertahankan objektivitas dan menjaga agar tidak larut dengan masalah konseli.

16.4 Melaksanakan referal sesuai dengan keperluan

16.5 Peduli terhadap identitas profesional dan pengembangan profesi

16.6 Mendahulukan kepentingan konseli daripada kepentingan pribadi konselor 16.7 Menjaga kerahasiaan konseli

• Kaidah-kaidah tentang : o kekuatan dan keterbatasan

konselor

o kewenangan dan kode etik pelayanan konseling

o asas-asas pelayanan konseling o referal

o motivasi altruistik

• wawasan lapangan profesional

• Pribadi Kinerja Konselor • Implementasi kaidah- kaidah kemampuan diri, kewenangan, motivasi kerja, dan referal

• (Materi ini terintegrasikan di dalam MK 7)

17. Menguasai konsep dan praksis penelitian dalam bimbingan dan konseling

17.1 Memahami berbagai jenis dan metode penelitian

17.2 Mampu merancang penelitian bimbingan dan konseling

17.3 Melaksaanakan penelitian bimbingan dan konseling

17.4 Memanfaatkan hasil penelitian dalam bimbingan dan konseling dengan mengakses jurnal pendidikan dan bimbingan dan konseling

• Kaidah-kaidah tentang :

o Jenis dan metode penelitian o Rancangan dan pelaksanaan

penelitian dalam bidang pendidikan konseling o Penggunaan hasil penelitian

pendidikan dan konseling

• Praktik penelitian bidang BK

• Skripsi • Implementasi

pengumpulan dan pengolah data serta penggunaan hasil-hasil penelitian dalam pendidikan dan konseling

• (Materi ini terintegrasikan di dalam MK 8)

Referensi

Dokumen terkait

Sistem informasi kemahasiswaan merupakan sebuah aplikasi yang digunakan untuk memperoleh informasi atau data kemahasiswaan, dimana seorang mahasiswa (user) dapat

Pada Gambar 17 menunjukkan respon sistem kendali level dengan gangguan kontinyu pada referensi 15 cm, gangguan diberikan dengan memberikan aliran inlet pada

Upaya khusus yang dilakukan Pemerin- t ah Sumat era Selat an adalah meningkat kan komit men kepala daerah dan st akehol der unt uk dapat melaksanakan kegiat an

[r]

Oleh karena itu untuk meningkatkan produktivitas peternak plasma yang ada di Kabupaten Grobogan, perlu kiranya pemerintah daerah membuat perangkat peratuan daerah yang

Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan dan disarankan sebagai berikut: 1) Ketahanan hidup bayi yang pernah mendapat ASI adalah 984 per 1000. Sedangkan ketahanan hidup yang

Gawea tembung andhahan saka tembung lingga

ULP Polres Tabanan Tahun Anggaran 2016, melaksanakan penjelasan dokumen pengadaan untuk pekerjaan Pemeliharaan Ranmor Roda 2 Opsnal Polres Tabanan TA..