ABSTRACT
Comunity forest at Matiti Village which is managed by business
cooperatives (KSU) Hutan Mas is the first business unit who apply Timber
Legality Verification Standard (SVLK) in North Sumatera. The resources which is
in there have been used by society of forest owners so that the continuity has to be
observed. Therefore, a research about evaluation of comunity forest at Matiti
Village, Dolok Sanggul Subdistrict, Regency of Humbang Hasundutan had been
conducted at November 2013 up to March 2014. This research is accord to
criteria and indicator of Forest Management Sustainable Community (SCMF)
with the principle of public welfare assured and people's welfare assured to
support SCMF. This research was conducted by qualitative analysis method that
is descriptive analyted at criteria and indicator of SCMF, and quantitative
analysis method that give the score for each criteria and indicator. Management
of comunity forest at Matiti Village based on the public welfare assured has an
average score 3,5 that fall within the criteria of good and based on the principle
of people's welfare assured to support SCMF has an average score 2,75 that fall
within the criteria of moderate . In general, management of comunity forest at
Matiti Village, Dolok Sanggul Subdistrict, Regency of Humbang Hasundutan has
an average score of the two principles 3,13 that fall within the criteria of good.
Keyword : Community forest, evaluation, criteria, indicator.
ABSTRAK
Hutan rakyat di desa Matiti yang dikelola oleh koperasi usaha (KSU)
Hutan Mas adalah unit bisnis pertama yang menerapkan Standar Verifikasi
Legalitas Kayu (SVLK) di Sumatera Utara. Sumber daya yang ada disana telah
digunakan oleh masyarakat pemilik hutan sehingga kelangsungannya harus
diamati. Oleh karena itu, penelitian mengenai evaluasi hutan comunity di Matiti
Kecamatan Dolok Sanggul, Humbang Hasundutan Kabupaten telah dilakukan di
November 2013 sampai dengan Maret 2014. Penelitian ini sesuai dengan kriteria
dan indikator Pengelolaan Hutan Berkelanjutan (PHML) dengan prinsip
kesejahteraan masyarakat terjamin dan kesejahteraan rakyat terjamin untuk
mendukung PHML. Penelitian ini dilakukan dengan metode analisis kualitatif
yaitu analisis deskriptif pada kriteria dan indikator SCMF, dan metode analisis
kuantitatif yang memberikan skor untuk setiap kriteria dan indikator. Pengelolaan
hutan rakyat di Desa Matiti didasarkan pada kesejahteraan masyarakat terjamin
memiliki skor 3,5 rata-rata yang masuk dalam kriteria baik dan berdasarkan pada
prinsip kesejahteraan rakyat terjamin untuk mendukung PHML memiliki skor
2,75 rata-rata yang masuk dalam kriteria moderat. Secara umum, pengelolaan
hutan comunity di Matiti Kecamatan Dolok Sanggul, Humbang Hasundutan
Kabupaten memiliki skor rata-rata dua prinsip 3,13 yang termasuk dalam kriteria
baik.
Kata kunci : Hutan rakyat, evaluasi, kriteria, indikator.