• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TUGAS AKHIR PUSAT PERBELANJAAN BATIK DI YOGYAKARTA DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR METAFORA PENYUSUN :

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TUGAS AKHIR PUSAT PERBELANJAAN BATIK DI YOGYAKARTA DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR METAFORA PENYUSUN :"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TUGAS AKHIR

“PUSAT PERBELANJAAN BATIK DI YOGYAKARTA DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR METAFORA”

PENYUSUN :

HARIS CAHYO NUGRAHA I0209044

PEMBIMBING:

Ir. AGUNG KUMORO W , MT Ir. AGUS HERU P, MT

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR

JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA 2013

(2)

commit to user iii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil’alamin, puji syukur penulis panjatkan kepada

Allah SWT atas segala nikmat dan hidayah-Nya yang diberikan kepada penulis.

Sebuah nikmat yang harus disyukuri atas selesainya konsep Perencanaan dan Perancangan Pusat Perbelanjaan Batik di Yogyakarta dengan Pendekatan Arsitektur Metafora ini dengan lancar.

Konsep Perencanaan dan Perancangan ini merupakan salah satu tahap Tugas Akhir yang harus ditempuh mahasiswa dalam rangka menyelesaikan pendidikan kesarjanaan Strata I (S1) di Fakultas Teknik Jurusan Arsitektur Universitas Sebelas Maret.

Dalam penulisan konsep perencanaan dan perancangan tugas akhir ini, masih terdapat banyak kekurangan. Untuk itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan karya ini. Semoga konsep perencanaan dan perancangan tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan penulis pada khususnya. Semoga karya ini turut berperan memajukan arsitektur Indonesia. Atas perhatiannya, penulis ucapkan terima kasih.

Penulis,

Haris Cahyo Nugraha

(3)

commit to user

v DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR BAGAN ... xviii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Pemahaman Judul ... I-1 1.1.1 Judul ... I-1 1.1.2 Esensi Judul ... I-1 1.2 Latar Belakang ... I-5 1.2.1 Kondisi Pusat Perbelanjaan di Indonesia Saat Ini ... I-5 1.2.2 Prospek Industri Batik di Indonesia ke Depan ... I-6 1.2.3 Prospek Industri Batik di Yogyakarta ... I-7 1.2.4 Peningkatan Jumlah Kunjungan Wisatawan di Yogyakarta ... I-9 1.2.5 Latar Belakang Pendekatan Arsitektur Metafora ... I-10 1.3 Permasalahan & Persoalan ... I-11 1.3.1 Permasalahan ... I-11 1.3.2 Persoalan ... I-12 1.4 Tujuan dan Sasaran ... I-14 1.4.1 Tujuan ... I-14 1.4.2 Sasaran ... I-14 1.5 Batasan dan Lingkup Pembahasan ... I-15

1.5.1 Batasan ... I-15 1.5.2 Lingkup Pembahasan ... I-15

(4)

commit to user

vi

1.6 Strategi Desain ... I-15 1.6.1 Esensi Arsitektur Metafora ... I-16 1.6.2 Esensi Arsitektur Metafora yang relevan dengan proses

rancang bangun ... I-16 1.6.3 Esensi Arsitektur Metafora yang diaplikasikan pada ORB ... I-17 1.6.4 Hasil Proses Penerapan Arsitektur Metafora sebagai Metode desain Objek Rancang Bangun ... I-17 1.7 Sistematika Penulisan ... I-21 BAB II BATIK, PUSAT PERBELANJAAN & ARSITEKTUR METAFORA 2.1 Batik ... II-1 2.1.1 Pengertian Batik ... II-1 2.1.2 Sejarah dan Perkembangan Batik... II-2 2.1.3 Proses Pembuatan Batik ... II-4 2.1.3.1 Proses Pembuatan Batik Tradisional ... II-4 2.1.3.2 Proses Pembuatan Batik Kesikan ... II-6 2.1.3.3 Proses Pembuatan Batik Pekalongan/Pesisiran ... II-6 2.1.4 Pola Batik ... II-7 2.1.4.1 Bentuk ... II-8 2.1.4.2 Gaya ... II-12 2.1.5 Kegunaan Batik ... II-12 2.1.5.1 Jarit ... II-13 2.1.5.2 Sarung ... II-14 2.1.5.3 Kemben ... II-15 2.1.5.4 Selendang ... II-16 2.1.5.5 Iket ... II-16 2.1.5.6 Dodot ... II-17 2.1.6 Jenis Batik Berdasarkan Perkembangannya... II-19 2.1.6.1 Batik Kraton ... II-19 2.1.6.2 Batik Pengaruh Kraton ... II-22 2.1.6.3 Batik Sudagaran dan Batik Petani ... II-22 2.1.6.4 Batik Indonesia ... II-25

(5)

commit to user

vii

2.1.7 Makna Filosofis Kain Batik ... II-26 2.1.8 Unsur-unsur/Karakteristik Batik ... II-31 2.2 Pusat Perbelanjaan

2.2.1 Pemahaman Pusat Perbelanjaan ... II-33 2.2.2 Fungsi Pusat Perbelanjaan ... II-35 2.2.3 Klasifikasi Pusat Perbelanjaan ... II-36 2.2.3.1 Klasifikasi Pusat Perbelanjaan Menurut Bentuk ... II-36 2.2.3.2 Klasifikasi Pusat Perbelanjaan Menurut Jenis dan Variasi Barang ... II-36 2.2.3.4 Klasifikasi Pusat Perbelanjaan Berdasarkan Jangkauan Pelayanan .. II-37 2.2.3.5 Klasifikasi Pusat Perbelanjaan Menurut Jenis Penyewa Utama ... II-37 2.2.3.6 Klasifikasi Pusat Perbelanjaan Menurut Bentuk Pengelolaan ... II-39 2.2.4 Kegiatan Utama Pusat Perbelanjaan ... II-39 2.2.4.1 Kegiatan Umum ... II-39 2.2.4.2 Kegiatan Utama ... II-40 2.2.4.3 Kegiatan Penunjang ... II-40 2.2.5 Kriteria Pewadahan Pusat Perbelanjaan ... II-41 2.2.6 Fasilitas Pusat Perbelanjaan ... II-43 2.2.7 Tipe-tipe Pusat Perbelanjaan ... II-43 2.2.8 Sistem Perencanaan Pusat Perbelanjaan Menurut Time Saver Standard .. II-44 2.2.8.1 Perencanaan Site ... II-44 2.2.8.2 Perencanaan Desain ... II-45 2.2.8.3 Perencanaan Layout ... II-46 2.2.8.4 Perencanaan Sirkulasi ... II-47 2.2.8.4.1 Hal-hal yang Perlu diperhatikan Dalam Menentukan Sirkulasi II-48 2.2.8.4.2 Alternatif Pola Sirkulasi ... II-48 2.2.8.4.3 Pola Sirkulasi Antar Retail ... II-49 2.2.9 Elemen Pusat Perbelanjaan ... II-50 2.2.10 Waktu Operasional Pusat Perbelanjaan ... II-50 2.2.11 Sistem Kepemilikan dan Manajemen... II-51 2.2.12 Pelaku Dalam Pusat Perbelanjaan ... II-52

(6)

commit to user

viii

2.2.13 Preseden Bangunan Pusat Perbelanjaan ... II-53 2.2.13.1 Blok M Square ... II-53 2.2.13.2 Mal Taman Anggrek ... II-58 2.3 Arsitektur Metafora

2.3.1 Pemahaman Arsitektur Metafora ... II-65 2.3.2 Karakteristik Arsitektur Metafora ... II-68 2.3.3 Ikon dan simbol sebagai metafora arsitektur ... II-69 2.3.4 Preseden Penerapan Metafora pada Karya Bangunan ... II-70 2.3.4.1 Chruch Of The Light (Tadao Ando) ... II-70 2.3.4.2 Guggenheim Museum Bibao Spanyol ... II-72 2.3.4.3 Museum Of Fruit Jepang ... II-77 2.3.5 Preseden Penerapan Metafora pada Karya Bangunan di Indonesia ... II-78 2.3.6 Pemindahan ekspresi metafora ke dalam konsep ruang ... II-82 2.4 Arsitektur Metafora sebagai metode desain Pusat Perbelanjaan BatikII-85 2.4.1 Objek yang dimetaforakan ... II-85 2.4.2 Jenis Metafora yang diaplikasikan ... II-86 2.4.3 Jenis Analogi yang diaplikasikan ... II-87 BAB III DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA SEBAGAI LOKASI PUSAT PERBELANJAAN BATIK

3.1 Potensi Batik Di Daerah Istimewa Yogyakarta ... III-1 3.1.1 Kondisi Industri Batik di Yogyakarta ... III-1 3.1.2 Eksistensi Pengusaha/Pengrajin Batik di Yogyakarta... III-2 3.2 Relevansi Kondisi Fisik DIY dengan Objek Rancang Bangun ... III-6 3.2.1 Kondisi Geografis di Daerah Istimewa Yogyakarta ... III-6 3.2.2 Dinamika Transportasi di Yogyakarta ... III-7 3.2.3 Kondisi Pusat Perbelanjaan di Yogyakarta ... III-8 3.3 Relevansi Kondisi Non Fisik DIY dengan Objek Rancang Bangun ... III-9 3.3.1 Perkembangan Demografi Yogyakarta ... III-9 3.3.2 Prosentase Angkatan Kerja Penduduk Yogyakarta ... III-12 3.3.3 Arah Pengembangan Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta ... III-14 3.4 Studi Banding Pusat Perbelanjaan Batik di Yogyakarta ... III-15

(7)

commit to user

ix

3.4.1 Pasar Beringharjo ... III-15 3.4.2 Mirota Batik ... III-17 3.5 Deskripsi Bantul DIY sebagai Lokasi Tapak Pusat Perbelanjaan BatikIII-20

3.5.1 Potensi Bantul Terhadap Industri Kerajinan Batik ... III-20 3.5.2 Potensi Pusat Perbelanjaan Batik di Bantul ... III-21 BAB IV PUSAT PERBELANJAAN BATIK DI YOGYAKARTA DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR METAFORA

4.1 Deskripsi Pemahaman Pusat Perbelanjaan Batik di Yogyakarta ... IV-1 4.2 Tujuan ... IV-2 4.3 Status, Fungsi dan Sifat ... IV-3 4.4 Jenis Kegiatan ... IV-4 4.5 Sistem Pengelolaan ... IV-6 4.6 Sasaran dan Skala Pelayanan ... IV-7 4.7 Pelaku Kegiatan ... IV-8 4.8 Latar Belakang Pendekatan Arsitektur Metafora ... IV-12 4.9 Alasan Metafora sebagai Metoda Desain ... IV-13 4.10 Aspek-Aspek Metafora dalam Perancangan ... IV-15 4.11 Penerapan Teori Metafora pada Elemen Perancangan ... IV-15 BAB V ANALISIS PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERBELANJAAN PERBELANJAAN BATIK DI YOGYAKARTA

5.1 Pendekatan Kegiatan dan Peruangan ... V-1 5.1.1 Analisis Pelaku dan Kegiatan... V-1 5.1.2 Analisis Pola Kegiatan ... V-2 5.1.3 Analisis Kebutuhan Ruang ... V-4 5.1.4 Analisis Besaran Ruang ... V-11 5.1.4.1 Kelompok Kegiatan Pemasaran ... V-12 5.1.4.2 Kelompok Kegiatan Promosi ... V-13 5.1.4.3 Kelompok Kegiatan Informasi ... V-15 5.1.4.4 Kelompok Kegiatan Penunjang ... V-15 5.1.4.5 Kelompok Kegiatan Pengelola ... V-16 5.1.4.6 Kelompok Kegiatan Servis ... V-17

(8)

commit to user

x

5.1.4.7 Kapasitas Perhitungan Area Parkir ... V-18 5.1.5 Analisis Pola Hubungan Ruang ... V-20 5.1.6 Analisis Sirkulasi ... V-25 5.2 Pendekatan Lokasi & Site ... V-32 5.2.1 Pemilihan Lokasi dan site ... V-32 5.2.1.1 Pemilihan Lokasi ... V-32 5.2.1.2 Pemilihan site ... V-35 5.2.2 Analisis Site ... V-39 5.2.3.1 Analisis Site Terpilih ... V-39 5.2.3.2 Analisis Pencapaian ... V-40 5.2.3.3 Analisis View dan Orientasi ... V-44 5.2.3.4 Analisis Klimatologis ... V-48 a. Analisis Matahari ... V-48 b. Analisis Hujan ... V-51 c. Analisis Noise ... V-52 5.3 Pendekatan Bangunan ... V-54 5.3.1 Analisis Tata Massa Bangunan ... V-54 5.3.1.1 Pemilihan Konsep Layout Bangunan ... V-54 5.3.1.2 Jenis Massa Bangunan ... V-56 5.3.2 Analisis Bentuk Bangunan ... V-57 5.3.3 Analisis Penampilan Bangunan ... V-61 5.3.4 Analisis Interior Bangunan ... V-62 5.3.5 Analisis struktur dan konstruksi ... V-65 5.3.6 Analisis Utilitas ... V-67 5.3.6.1 Sistem Kelistrikan ... V-68 5.3.6.2 Pencegah Kebakaran ... V-69 5.3.6.3 HVAC ... V-70 5.3.6.4 Sistem Sanitasi dan Drainase ... V-71 5.3.6.5 Sistem Transportasi Vertikal Bangunan ... V-73 5.3.6.6 Sistem Komunikasi... V-73

(9)

commit to user

xi

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERBELANJAAN PERBELANJAAN BATIK DI YOGYAKARTA

6.1 Konsep Kegiatan dan Peruangan ... VI-1 6.1.1 Pelaku ... VI-1 6.1.2 Kegiatan ... VI-2 6.1.3 Besaran Ruang ... VI-2 6.1.4 Sirkulasi ... VI-7 6.2 Konsep Lokasi dan Site Pusat Perbelanjaan Batik ... VI-9 6.2.1 Konsep Lokasi Site ... VI-9 6.2.2 Konsep Pencapaian Site ... VI-11 6.2.3 Konsep View dan Orientasi Site ... VI-12 6.2.4 Konsep Klimatologis Site ... VI-13 6.2.5 Konsep Zoning Akhir ... VI-14 6.3 Konsep Karakteristik Bangunan ... VI-16 6.3.1 Konsep Tata Massa Bangunan ... VI-16 6.3.2 Konsep Bentuk Bangunan ... VI-17 6.3.3 Konsep Penampilan Bangunan ... VI-18 6.3.4 Konsep Interior Bangunan ... VI-18 6.3.5 Konsep Struktur dan Konstruksi ... VI-19 6.3.5.1 Sub Structure ... VI-20 6.3.5.2 Super Structure ... VI-20 6.3.5.3 Upper Structure ... VI-21 6.3.6 Konsep Utilitas Bangunan... VI-21 6.3.6.1 Konsep Sistem Kelistrikan ... VI-22 6.3.6.2 Konsep Pencegah Kebakaran ... VI-22 6.3.6.3 Konsep HVAC ... VI-23 6.3.5.4 Konsep Sistem Sanitasi dan Drainase ... VI-23 6.3.5.5 Konsep Sistem Transportasi Vertikal ... VI-24 6.3.5.6 Konsep Sistem Komunikasi ... VI-25

Referensi

Dokumen terkait

yang berlandaskan pada filsafat positivisme (filsafat yang memandang realitas/gejala/fenomena itu dapat diklasifikasikan, relatif, tetap, konkrit, teramati, terukur,

Seperti pada peta RTRW Sleman, daerah ini digunakan untuk pengembangan wisata dan budaya sehingga pembuatan amusement park sesuai dengan peraturan yang ada. Site

Kemudian diperlukan update produk baru pada product placement mengingat hal yang membedakan game online dengan offline pada konten game yang selalu up-to-date.. Kata kunci

Dengan demikian hipotesis dalam penelitian ini yaitu diduga bahwa kurikulum pelatihan berpengaruh signifikan terhadap peningkatan keterampilan alumni pada Lembaga

[r]

Pelatihan Kreativitas dan 0utbound Dalam Peningkatan Kineria Teamwork. Yogyakarta, 23-24 Mei

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan Bupati Bantul tentang Pembentukan Tim Penyusun Evaluasi Kinerja di

Diberikan kepada.