PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK
UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR
PADA MATA PELAJARAN SAINS SISWA
KELAS IV SDN 101883 L.MANIS
TG. MORAWA T.A 2013-2014
SKRIPSI
Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Pendidikan
Pra Sekolah dan Sekolah Dasar
OLEH:
MASRO JULIANA GULTOM
NIM : 109111039
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
Penulisan skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan.
Adapun judul skripsi ini adalah “Penggunaan Model Pembelajaran
Talking Stick Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajr Pada Mata Pelajaran
SAINS Siswa Kelas IV SD Negeri 101883 L.Manis Tg.Morawa T.A 2013-2014”. Skripsi ini diajukan sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana
pendidikan di jurusan Pra Pendidikan Sekolah Dasar Program Studi Pendidikan
Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.
Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih
jauh dari sempurna, meskipun penulis sudah berusaha semaksimal mungkin.
Untuk itu, diharapkan saran dan masukan yang membangun dari pihak dosen
penguji demi kesempurnaan skripsi ini.
Proses penyelesaian skripsi ini tidak akan berjalan lancar tanpa adanya
bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas
Negeri Medan.
2. Bapak Drs. Nasrun, MS selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Medan
3. Bapak Prof. Dr. Yusnadi, MS selaku Pembantu Dekan I, Bapak Drs. Aman
Hutasuhut Pembantu Dekan III Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas
Negeri Medan.
4. Bapak Drs. Khairul Anwar, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Pra
Sekolah dan Sekolah Dasar (PPSD) dan Bapak Drs. Ramli Sitorus M.Ed
selaku Sekretaris Jurusan PPSD FIP UNIMED.
5. Bapak Drs. Akden Simanihuruk, M.Pd selaku Ketua Prodi Pendidikan
Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan UNIMED.
6. Ibu Dra. Eva Betty Simanjuntak, M.Pd selaku dosen pembimbing skripsi
yang telah meluangkan waktu untuk memberi arahan bimbingan serta
motivasi dalam penyelesaian skripsi ini.
7. Ibu Dra. Piti Singarimbun selaku Pembimbing Akademik.
8. Bapak Drs. Ramli Sitorus, M.Ed dan Ibu Dra. Risma Sitohang M.Pd
selaku dosen penguji yang telah memberikan saran kepada penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
9. Seluruh Dosen Pendidikan Pra Sekolah dan Sekolas Dasar beserta seluruh
pegawai Fakultas ilmu Pendidikan.
10.Ibu Berliana Sianturi S.Pd selaku Kepala SD Negeri 101883 Tanjung
Morawa yang telah memberikan izin dan pelaksanaan penelitian.
11.Ibu Prancis Sihombing, S.Pd selaku wali kelas IVB yang telah
membimbing dan membantu saya dalam melaksanaan penelitian, serta
ucapan terimakasih kepada seluruh guru dan pegawai SDN 101883 Limau
Manis yang telah banyak membantu.
12.Teristimewa rasa terima kasih dan penghargaan kepada Ibunda saya Murni
abang saya Lamtiur Gultom, Dewi Sari Gultom, Poppy Gultom, Zulkifli
Gultom dan abang ipar saya Swandi yang selalu mendukung, mendoakan,
memberikan semangat, dan pengorbanan baik secara moril maupun
material selama perkuliahan dan penulisan skripsi.
13.Terima kasih untuk teman-teman dekat dan seperjuangan saya yaitu :
Ernita, Tara, Esther, Dewi, Dea dan seluruh teman-teman kelas B1
Reguler 09 yang telah mendukung dan membantu saya baik selama
perkuliahan maupun saat penulisan skripsi.
14.Terima kasih kepada Komandan Joen P Purba, Komandan Doni Douglas
Tambunan selaku Komandan MENWA, senior-senior saya dan rekan
seperjuangan saya di MENWA yaitu Vasco, Sihol, Ruli, Melva dan Lisbet
yang selalu mendukung setiap langkah saya selama perkuliahan dan saat
penyusunan skripsi.
15.Terima kasih juga kepada teman-teman saya yaitu : Hapsah, Uci, Levi,
Lusi, Jojor, Risa, Ober, dan Benri yang selalu memberi dukungan dan
motivasi setiap langkah saya selama perkuliahan dan saat penulisan
skripsi.
16.Terima kasih juga untuk teman-teman online saya di WeChat dan
facebook, teristimewa untuk Rajeev yang telah mendukung saya saat
penulisan skripsi.
17.Untuk semua pihak yang telah membantu dan memberikan semangat
penulis. Mohon maaf penulis tidak dapat menyebutkan namanya
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian
skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kekurangan baik dari segi isi
maupun tata bahasa. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini
bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.
Medan, Agustus 2013 Penulis
i
ABSTRAK
Masro Juliana Gultom, NIM 109111039. Penggunaan Model Pembelajaran Talking Stick Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Pada Mata Pelajaran SAINS Siswa Kelas IV SD Negeri 101883 L.Manis Tg.Morawa T.A 2013-2014. Skripsi. Jurusan Pendidikan Pra Sekolah Dasar. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan. UNIMED 2013.
Masalah yang ditemukan pada pembelajaran di SD yang diteliti adalah kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru kurang mengaktifkan siswa, siswa kurang memahami materi pelajaran, kurangnya variasi model pembelajaran yang digunakan guru sehingga siswa kurang menyukai pembelajaran yang mengakibatkan rendahnya mutu pebdidikan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa dengan penggunaan model pemebalajaran talking stick pada mata pelajaran SAINS dengan materi rangka manusia.
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK), sebagai populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IVB SD N 101883 Limau Manis Tanjung Morawa T.A 2013-2014 dengan jumlah 43 orang, yaitu 23 orang siswa laki-laki dan 21 orang siswa perempuan. Pelaksanaan PTK ini dilakukan dalam dua siklus, setiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refisi. Masing-masing dilaksanakan dua kali pertemuan dalam setiap siklus. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah dengan menggunakan lembar observasi dan angket untuk mengukur tingkat aktivitas belajar siswa, dimana lembar observasi adalah alat pengumpul data yang utama dan angket adalah pendukung. Lembar observasi meliputi lembar observasi aktivitas guru dan lembar observasi aktivitas siswa, dan angket hanya untuk siswa. teknik analisis data yang digunakan dengan memakai analisis pembelajaran.
Berdasarkan analisis data diperoleh hasil observasi aktivitas belajar siswa pada siklus I pertemuan 1 dengan nilai rata-rata aktivitas belajar sebesar 39,90% menunjukkan bahwa aktivitas siswa masih sangat rendah. Pada siklus I pertemuan 2 dengan rata-rata 49,86% juga masih tergolong sangat rendah. Dan pada siklus II telah mengalami peningkatan yaitu pada pertemuan 1 dengan rata-rata sebesar 64,68%, siklus II pertemuan 2 yaitu sebesar 88,15%. Maka dapat dikatakan bahwa pada siklus II aktivitas belajar siswa mengalami banyak peningkatan dibandingkan kondisi pada siklus I. Sedangkan berdasarkan data yang diperoleh dari hasil observasi aktivitas guru, peneliti telah mengalami peningkatan dari siklus ke siklus selanjutnya. Yaitu dengan nilai persentase 72,5 % pada siklus I pertemuan 1, 82,5% pada siklus I pertemuan 2, 87,5 % pada siklus II pertemuan 1 dan 95% pada siklus II pertemuan 2. Hal ini menunjukkan bahwa peneliti telah melakukan aktivitasnya dengan sangat baik.
vi
2.1Model Pembelajaran... 7
2.1.1 Hakikat Model Pembelajaran ... 8
2.2Jenis-Jenis Model Pembelajaran ... 9
2.2.1 Pengertian Model Pembelajaran Talking Stick ... 11
2.2.1.1 Langkah-Langkah Pelaksanaan Talking Stick ... 12
2.2.1.2 Keunggulan Dan Kelemahan Model Pembelajaran Talking Stick ... 13
2.3Hakikat Aktivitas Belajar ... 14
2.3.1 Pengertian Aktivitas Belajar ... 14
2.3.2 Hakikat Pendekatan Pembelajaran ... 17
2.3.3 Indikator Aktivitas Belajar ... 17
2.3.4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Aktivitas Belajar ... 19
vi
2.4.1 Rangka Manusia ... 22
2.5Penelitian Yang Relevan ... 28
2.6Kerangka Konseptual ... 29
2.7Hipotesis Tindakan... 30
BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 31
3.1Jenis Penelitian ... 31
3.2Tempat Dan Waktu Penelitian ... 31
3.3Subjek Dan Objek Penelitian ... 31
3.4Defenisi Operasional ... 32
3.5Desain Penelitian ... 33
3.6Prosedur Penelitian... 34
3.7Teknik Pengumpulan Data ... 38
3.8Teknik Analisis Data ... 40
3.9Jadwal Penelitian ... 44
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 45
4.1Hasil Penelitian ... 45
4.1.1 Hasil Angket Pra Siklus ... 46
4.1.2 Deskripsi Hasil Penelitian Pada Siklus I ... 47
4.1.3 Deskripsi Hasil Penelitian Pada Siklus II ... 61
4.1.4 Hasil Angket Pasca Siklus... 79
4.2Pembahasan Hasil Penelitian ... 80
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kriteria Ketuntasan Aktivitas Belajar Individu ... 40
Tabel 3.2 Kriteria Ketuntasan Aktivitas Belajar Secara Klasikal ... 41
Tabel 3.3 Kriteria Ketuntasan Aktivitas Guru ... 43
Tabel 3.4 Jadwal Penelitian Tindakan Kelas ... 44
Tabel 4.1 tingkat aktivitas belajar siswa pra siklus ... 46
Tabel 4.2 Jumlah Siswa Yang Aktif Pada Siklus I Pertemuan 1 ... 51
Tabel 4.3 Aktivitas Belajar Siswa Pada Siklus I Pertemuan 1 ... 53
Tabel 4.4 Jumlah Siswa Yang Aktif Pada Siklus I Pertemuan 2 ... 56
Tabel 4.5 Aktivitas Belajar Siswa Pada Siklus I Pertemuan 2 ... 58
Tabel 4.6 peningkatan aktivitas siswa siklus I ... 59
Tabel 4.7 peningkatan aktivitas guru siklus I... 60
Tabel 4.8 Jumlah Siswa Yang Aktif Pada Siklus II Pertemuan 1 ... 65
Tabel 4.9 Aktivitas Belajar Siswa Pada Siklus II Pertemuan 1 ... 66
Tabel 4.10 Jumlah Siswa Yang Aktif Pada Siklus II Pertemuan 2 ... 74
Tabel 4.11 Aktivitas Belajar Siswa Pada Siklus II Pertemuan 2 ... 75
Tabel 4.12 peningkatan aktivitas siswa siklus II ... 76
Tabel 4.13 peningkatan aktivitas guru siklus II ... 77
Tabel 4.14 tingkat aktivitas siswa Pasca Siklus ... 79
Tabel 4.15 Peningkatan Aktivitas Total secara visual ... 81
Tabel 4.16 Peningkatan Aktivitas Total Dari Semua Aspek... 82
Tabel 4.17 Persentase Peningkatan Aktivitas Guru ... 83
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Konseptual ... 29
Gambar 3.1 Bagan Desain Penelitian ... 33
Gambar 4.1 peneliti bersama siswa ... 45
Gambar 4.2 Diagram tingkat aktivitas belajar siswa Pra siklus ... 46
Gambar 4.3 siswa diberi kesempatan membaca ... 49
Gambar 4.4 siswa melakukan talking stick ... 50
Gambar 4.5 Persentase Aktivitas Belajar Siswa Pada Siklus I Pertemuan 1 ... 53
Gambar 4.6 Persentase Aktivitas Belajar Siswa Pada Siklus I Pertemuan 2 ... 58
Gambar 4.7 Perbandingan Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan 1 dan 2 ... 59
Gambar 4.8 Siswa sedang melakukan diskusi ... 64
Gambar 4.9 Persentase Aktivitas Belajar Siswa Pada Siklu II Pertemuan 1 ... 67
Gambar 4.10 guru menjelaskan materi ... 68
Gambar 4.11 siswa sedang mengalami diskusi ... 69
Gambar 4.12 siswa sedang memaparkan hasil diskusi ... 70
Gambar 4.13 siswa melakukan talking stick ... 71
Gambar 4.14 tongkat berhenti pada salah satu siswa ... 72
Gambar 4.15 siswa menjawab pertanyaan ... 73
Gambar 4.16 siswa sedang mengerjakan evaluasi ... 74
Gambar 4.17 Persentase Aktivitas Belajar Siswa Pada Siklu II Pertemuan 2 ... 76
Gambar 4.18 Perbandingan Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan 1 dan 2 ... 77
Gambar 4.19 Diagram tingkat aktivitas belajar siswa Pasca siklus ... 79
Gambar 4.20 Diagram Persentase rata-rata jumlah siswa yang aktif belajar ... 82
Gambar 4.21 Diagram Persentase peningkatan rata-rata aktivitas siswa ... 83
Gambar 4.22 Diagram Peningkatan Aktivitas/Kinerja Guru ... 84
vi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 RPP pertemuan pertama ... .... 89
Lampiran 2 RPP pertemuan kedua... .... 95
Lampiran 3 RPP pertemuan ketiga ... 101
Lampiran 4 RPP pertemuan Keempat ... 107
Lampiran 5 Pedoman Penskoran Observasi Aktivitas Belajar Siswa ... 112
Lampiran 6 Nama-Nama Siswa Kelas IVB ... 113
Lampiran 7 Lembar Observasi Siswa Pertemuan 1 ... 115
Lampiran 8 Lembar Observasi Siswa Pertemuan 2 ... 118
Lampiran 9 Lembar Observasi Siswa Pertemuan 3 ... 121
Lampiran 10 Lembar Observasi Siswa Pertemuan 4 ... 124
Lampiran 11 Lembar Observasi Aktivitas Guru Pertemuan 1 ... 127
Lampiran 12 Lembar Observasi Aktivitas Guru Pertemuan 2 ... 128
Lampiran 13 Lembar Observasi Aktivitas Guru Pertemuan 3 ... 129
Lampiran 14 Lembar Observasi Aktivitas Guru Pertemuan 4 ... 130
Lampiran 15 Angket...131
Surat Izin Penelitian...132
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah
Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau yang sering di sebut SAINS
di sekolah dasar sangat penting dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang
memiliki pengetahuan tentang alam sekitar yang lebih baik sejak dini, karena
SAINS berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis.
Pendidikan SAINS diharapkan dapat menjadi wahana bagi siswa untuk
mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih
lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari.
Di dalam pelajaran SAINS, banyak materi-materi yang sulit dipahami
siswa apabila hanya mendengarkan penyampaian guru. Jadi dalam pembelajaran
SAINS seharusnya siswa diarahkan untuk aktif dan berbuat sehingga dapat
membantu siswa untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang
alam sekitar. Penyampaian materi SAINS diharapkan dapat dilakukan guru
dengan berbagai variasi sehingga siswa dapat ikut aktif dan siswa akan lebih
tertarik dengan pelajaran ini walaupun dengan materi yang sulit.
Permasalahan yang sering dihadapi dalam proses pembelajaran adalah
rendahnya mutu pendidikan pada setiap jenjang dan satuan pendidikan, khususnya
pendidikan sekolah dasar. Kurangnya variasi model pembelajaran yang digunakan
guru, sehingga siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran. Dalam proses
belajar mengajar, guru juga masih banyak tidak memperhatikan peserta didik.
2
sedikit. Jadi guru tidak tahu apakah pembelajaran diterima dengan baik oleh siswa
atau tidak, dan hanya berprinsif mengajarkan materinya saja. Usaha-usaha guru
dalam pembelajaran siswa merupakan bagian terpenting dalam mencapai
keberhasilan tujuan pembelajaran yang sudah direncanakan. Oleh karena itu,
pemilihan tindakan merupakan suatu hal yang penting untuk mewujudkan
keberhasilan tujuan pembelajaran tersebut.
Proses belajar mengajar di sekolah sering kali membuat kecewa. Masih
banyak masalah yang timbul dalam setiap mata pelajaran tidak terkecuali mata
pelajaran SAINS. Sering peneliti melihat bahwa pada mata pelajaran SAINS, guru
hanya menjelaskan beberapa materi dan menyuruh siswa mencatat dan menghafal
apa yang tertera pada buku bacaan sehingga aktivitas siswa tidak berkembang.
Padahal di dalam pembelajaran SAINS sangat dituntut aktivitas belajar siswa,
seperti aktivitas fisik yang meliputi membaca, berbicara, mendengarkan, menulis,
menggambar, dan diskusi. Dan aktivitas mental yang meliputi mengingat,
memecahkan masalah, menganalisis dan membuat keputusan. Dengan demikian
jelas bahwa di dalam pembelajaran SAINS ada aktivitas yang bersifat fisik dan
mental, dimana kedua sifat ini saling berkaitan dan akan membuat aktivitas
belajar SAINS menjadi optimal.
Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara peneliti dengan guru kelas
IVB SDN 101883 L.Manis Tg.Morawa saat PPL pada bulan September sampai
November tahun 2012, terungkap bahwa ciri dari aktivitas belajar siswa masih
rendah, yaitu siswa masih hanya mendengar dan membaca, dan hanya sebagian
kecil siswa yang menjawab pertanyaan yang diberikan guru saat pembelajaran
3
pembelajaran. Akibatnya siswa kurang menyenangi mata pelajaran ini karena
dalam mata pelajaran SAINS tersebut sangat banyak materi yang sulit dipahami
apabila hanya didengarkan siswa. Dari 43 jumlah siswa (subjek penelitian) yang
ada di kelas IVB, hanya 15 orang (35%) yang dapat menyerap pelajaran SAINS
dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar siswa yang diperoleh selama
ini. Nilai ini dikatakan tuntas apabila jumlah siswa yang dapat menyerap pelajaran
SAINS mencapai 37 orang (85%) dari jumlah subjek penelitian. Hal ini tentunya
kurang memuaskan mengingat pelajaran SAINS adalah pelajaran yang sangat
penting yang harus dimengerti dan dikuasai oleh siswa.
Menggunakan model pembelajaran talking stick dalam pembelajaran
adalah alternatif yang dipilih peneliti sebagai cara untuk membantu
menyelesaikan masalah siswa dalam mata pelajaran SAINS. Menurut Istarani
(2012:89), “pada dasarnya pembelajaran dengan model talikng stick mendorong
peserta didik untuk berani berbicara dan mengeluarkan pendapat.” Variasi model
pembelajaran ini akan dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dan
memungkinkan siswa dapat menguasai pelajaran dengan cepat karena siswa diberi
kesempatan mempelajari kembali materi melalui buku paket yang tersedia.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik melakukan Penelitian
Tindakan Kelas tentang “Penggunaan Model Pembelajaran Talking Stick
4
1.2Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang dapat
diidentifikasi adalah sebagai berikut :
1. Rendahnya aktivitas belajar siswa.
2. Siswa kurang memahami materi pelajaran SAINS terutama
materi-materi yang sulit.
3. Siswa kurang menyukai proses pembelajaran sehingga tujuan
pembelajaran tidak tercapai dengan baik.
4. Guru jarang mengikutaktifkan siswa dalam pembelajaran sehingga
siswa lebih pasif dan hanya mendengarkan dan mencatat saat
pembelajaran.
5. Kurangnya variasi model pembelajaran yang digunakan guru pada
pembelajaran.
1.3Batasan Masalah
Berdasarkan idetifikasi masalah di atas maka peneliti perlu membatasi pada satu
permasalahan penelitian guna memaksimalkan hasil penelitian, yakni
“Penggunaan Model Pembelajaran Talking Stick Dalam Meningkatkan Aktivitas
Belajar Siswa Pada Materi Pokok Perubahan Lingkungan Kelas IVB SD Negeri
5
1.4Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
“Apakah dengan menggunakan model pembelajaran talking stick dapat
meningkatkan aktivitas belajar siswa pada materi pokok perubahan lingkungan
kelas IVB SD Negeri 101883 L.Manis Tg.Morawa T.A 2013-2014?”
1.5Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah meningkatkan aktivitas
belajar dengan menggunakan model pembelajaran Talking Stick materi pokok
Perubahan Lingkungan kelas IV SD Negeri 101883 L.Manis Tg.Morawa T.A
2013-2014.
1.6Manfaat Penelitian
Dengan tercapainya tujuan penelitian di atas diharapkan penelitian ini
memiliki beberapa manfaat sebagai berikut :
1. Manfaat teoritis
Penerapan model pembelajaran Talking Stick diharap dapat memotIVBsi
belajar siswa.
2. Manfaat praktis
a. Bagi Siswa : Untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa dan memberikan
suasana belajar yang baru.
b. Bagi Guru : Sebagai masukan kepada guru untuk menerapkan model
6
c. Bagi Sekolah : Memberi gambaran dan informasi tentang penerapan
model pembelajaran talking stick dalam proses mengajar untuk
meningkatkan pemahaman dan aktivitas belajar siswa.
d. Bagi Peneliti : Sebagai penambah wawasan peneliti agar lebih bisa
menerapkan pendekatan kepada siswanya setelah menjadi guru.
46
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
1.1Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa:
1. Penggunaan model pembelajaran Talking Stick dapat meningkatkan
aktivitas belajar siswa pada materi rangka manusia, hal ini dapat terlihat
dari peningkatan setiap pertemuan terhadap indikator keaktifan yang
menjadi acuan.
2. Persentase aktivitas belajar siswa mengalami peningkatan setiap
pertemuan. Pada siklus I pertemuan 1 dengan nilai rata-rata aktivitas
belajar sebesar 39,90%, siklus I pertemuan 2 dengan rata-rata 49,86%.
Siklus II pertemuan 1 dengan rata-rata sebesar 64,68%, siklus II
pertemuan 2 yaitu sebesar 88,15%.
3. Jumlah siswa yang aktif pada setiap aspek aktivitas belajar siswa
mengalami peningkatan persentase pada setiap pertemuan. Siklus I
pertemuan 1 dengan nilai rata-rata 19,77%, siklus I pertemuan 2 dengan
rata-rata 28,49%. Selanjutnya siklus II pertemuan 1 dengan rata-rata
52,33%, dan siklus II pertemuan 2dengan rata-rata 93,9%.
47
1.2Saran
1. Dalam pembelajaran SAINS guru diharapkan menggunakan model
Talking Stick sebagai salah satu model pembelajaran SAINS untuk
meningkatkan aktivitas belajar siswa.
2. Diharapkan kepada guru perlu meningkatkan kemampuan dan
keterampilan dalam bentuk penguasaan ragam metode, model dan ragam
media guna membangkitkan minat, perhatian dan keaktifan siswa dalam
pelajaran SAINS, sehingga belajar SAINS menjadi menarik bagi siswa
dan menyenangkan.
3. Bagi peneliti lain yang berminat menggunakan model pembelajaran
talking stick dalam pembelajaran SAINS, diharapkan dapat
mengembangkan lebih lanjut terhadap materi dalam pembelajaran SAINS
88
DAFTAR PUSTAKA
Dewi, Rosmala. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Medan: Pasca Sarjana UNIMED
Hamalik, Oemar. 2010. Proses Belajar Mengajar. Jakart Bumi Aksara
Istarani. 2012. 58 Model Pembelajaran. Medan : Media Persada
Sadirman. 2011. Interaksi & MotIVBsi Belajar Mengajar. Jakarta : Rajawali Pers
Sagala, Syaiful. 2009. Konsep Dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabet
Slameto. 2010. Belajar & Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta : Raneka Cipta
Suprijono, Agus. 2010. Cooperatif Learning. Jogjakarta : Pustaka Pelajar
Syah, Muhibbin. 2010. Psikologi Pendidikan. Bandung : Rosda
Trianto. 2011. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta : Bumi Aksara
Wonohardjo, Surjani. 2010. Dasar-Dasar Sains. Jakarta : PT. Indek
Agus. 2011. Zona Info Semua. Model Pembelajaran Paikem Talking Stick, (Online) dalam (http://zonainfosemua.blogspot.com/22011/01/model-pembelajaran-paikem-talking-stick.html)
Uddin, Jamal. 2011. EDUCATION BLOG Kumpulan Artikel Pendidikan. Model
Pembelajaran Talking Stick, (Online) dalam
(http://jamaluddink1.blogspot.com/2011/07/model-pembelajaran-kooperatif-tipe.html)
Widyaningrum, R.A. 2011. Skripsi Jurusan Kependidikan Sekolah Dasar & Prasekolah – Fakultas Ilmu Pendidikan Um. Penerapan Model Pembelajaran Talking Stick Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar IPS Siswa Kelas IV SDN Sidorejo 01 Kecamatan Doko Kabupaten Blitar, (Online) dalam