KONVERSI KURIKULUM 2005 – KURIKULUM 2009 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO, FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI,
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA, YOGYAKARTA
Perbedaan mendasar dari kurikulum 2005 dengan kurikulum 2009 terletak pada pengembagan jumlah konsentrasi dan penurunan jumlah total beban SKS nya. Kurikulum 2009 menambahkan satu konsentrasi telekomunikasi yang dirasa sangat mendesak untuk segera dilakukan. Hal ini sangat terkait dengan perkembangan industri telekomunikasi yang pesat dan juga permintaan tenaga kerja yang tinggi dalam bidang tersebut.
Beban SKS terjadi penurunan dari 147 SKS menjadi 144 SKS dengan tidak mengurangi mata kuliah wajib Universitas dan Fakultas. Pengurangan ini dilakukan dengan cara memasukkan materi materi kuliah yang beririsan menjadi satu mata kuliah dengan tidak mengabaikan kompetensi dasar yang diinginkan.
Perubahan yang sangat signifikan terjadi khusus untuk konsentrasi Telekomunikasi, yang sebelumnya tidak tercamtum secara eksplisit dalam kurikulum 2005. Pada kurikulum sebelumnya mata kuliah mata kuliah yang mengandung konsentrasi telekomunikasi diakomodasi hanya dalam mata kuliah pilihan, dan dalam kurikulum 2009 sudah dimunculkan secara eksplisit dalam bentuk konsentrasi baru.
Beberapa mata kuliah dalam kurikulum 2005 tidak dimunculkan lagi dalam kurikulum 2009, tetapi sebagai bentuk penghargaan bagi mahasiswa yang telah menempuh mata kuliah tersebut maka akan dikonversikan ke dalam mata kuliah lain dalam kurikulum 2009 dengan tidak meninggalkan rumpun maupun keterpautan keilmuannya.
Beberapa mata kuliah yang tidak dapat dikonversikan ke mata kuliah lain dalam kurikulum 2009, akan diakomodasi sebagai mata kuliah pilihan meskipun tidak akan ditawarkan lagi. Perubahan nilai dari mata kuliah 3 SKS menjadi 2 SKS akan diperhitungkan bobot nilai tersebut sehingga nilai akhir dengan 2 SKS akan mengalami kenaikan. Hal ini dilakukan sebagai kompensasi berkurangnya SKS yang telah ditempuh dengan kenaikan nilai baru. Tetapi untuk konversi nilai dari mata kuliah 2 SKS menjadi mata kuliah 3 SKS tidak mempertimbangkan bobot nilai, namun langsung dikonversikan.
Penggabungan 2 mata kuliah menjadi satu mata kuliah dilakukan dengan memberlakukan sistem bobot dalam konversi nilainya.
Aturan konversi secara lengkap akan disajikan sebagai berikut:
PERATURAN KONVERSI KURIKULUM 2005 – KURIKULUM 2009 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FTI UII
1. Mata kuliah Baru di kurikulum 2009
Mata kuliah baru yang bukan konsentrasi akan disepadankan dengan mata kuliah pada kurikulum sebelumnya, mata kuliah tersebut adalah:
MK BARU MK LAMA
a. Aljabar Linear (2) = Kalkulus II (3)
b. Teknologi Informasi (2) = Matematika Transformasi (2) c. Metode Numerik (3) = Komputasi Dasar (2)
d. Metodologi Riset (2) = Teknik Antar muka (2)
2. Mata kuliah baru wajib konsentrasi (WK) akan disepadankan dengan mata kuliah pilihan(MP) sebagai berikut:
a. Konsentrasi Kendali
Sistem berbasis Mikroprosesor (WK) (2)= Embedded System(MP) (3) b. Konsentrasi Elektronika
Sistem berbasis Mikroprosesor (WK) (2)= Embedded System(MP) (3) c. Konsentrasi Telekomunikasi
Telekomunikasi Bergerak (WK) (3) = Mobile Telecommunication(MP) (3) Antena dan Propagasi (WK) (3) = Antena dan propagasi (MP) (3)
Bagi konsentrasi kendali dan konsentrasi elektronika yang telah menempuh mata kuliah pilihan Antena dan propagasi akan diakui tetap sebagai mata kuliah pilihan.
Bagi konsentrasi Telekomunikasi yang telah menempuh mata kuliah pilihan Embedded system akan tetap diakui sebagai mata kuliah pilihan.
Khusus mata kuliah yang berubah dari 3 SKS ke 2 SKS a. Kalkulus II ke Aljabar Linear
b. Embedded system ke Sistem berbasis Mikroprosesor c. Teknologi Rangkaian Terintegrasi ke Pabrikasi IC d. Sistem Fuzzy ke Sistem Kendali Cerdas
e. Automasi Industri
akan disepadankan nilainya dengan aturan sebagai berikut:
Baru MK SKS
Lama]
MK SKS x Lama MK Nilai Bobot Baru [
Nilai
Bobot =
Bobot nilai baru dikonversikan dalam bentuk huruf yang sepadan sebagai berikut:
Nilai Bobot A 4,00 A- 3,75 A/B 3,50
B+ 3,25 B 3,00 B- 2,75 B/C 2,50
C+ 2,25 C 2,00 C- 1,75 C/D 1,50
D+ 1,25 D 1,00 E 0
Hasil konversi untuk masing masing nilai dengan menggunakan rumus di atas adalah sebagai berikut:
LAMA BARU A A A- A A/B A
B+ A B A B- A B/C A-
C+ A/B C B C- B- C/D C+
D+ C D C/D E E
3. Mata kuliah yang dihilangkan dari kurikulum 2005
Mata kuliah yang dihilangkan dan sudah terlanjur ditempuh, tetapi tidak disepadankan dengan mata kuliah lain dalam kurikulum baru, maka mata kuliah tersebut akan diakui sebagai mata kuliah PILIHAN
a. Elektronika Daya
Bagi yang mengambil konsentrasi kendali dan Telekomunikasi, maka akan diakui sebagai mata kuliah pilihan.
b. Desain PCB
c. Elektronika Analog Lanjut (2) menjadi Elektronika Industri (pil) (3)
d. Sistem Instrumentasi Elektronis (3) menjadi Instrumentasi Industri (pil) (3) e. Perancangan Sistem Elektronika (3)
Bagi yang mengambil konsentrasi kendali dan Telekomunikasi maka akan diakui sebagai
4. Bagi yang sudah menempuh Praktikum Perancangan Elektronika akan disepadankan dengan praktikum wajib konsentrasi
5. Mata kuliah Dasar Teknik Instalasi Listrik nilainya akan disepadankan dengan aturan sebagai berikut:
MK kurikulum 2009 MK kurikulum 2005
Dasar Teknik Instalasi Listrik (2) Praktikum instalasi listrik (1)
Dasar Teknik Instalasi Listrik (2)
Baru DTIL MK SKS
DTIL]
Praktikum SKS
x DTIL BNP Lama
DTIL MK SKS x DTIL MK BNL
BNB = [ +
Keterangan:
BNB = Bobot Nilai Baru
BNL MK DTIL = Bobot Nilai Lama Mata Kuliah Dasar Teknik Instalasi Listrik kurikulum 2005
SKS MK DTIL = besarnya SKS Mata Kuliah Dasar Teknik Instalasi Listrik
kurikulum 2005BNP DTIL = Bobot Nilai Praktikum Instalasi Listrik kurikulum 2005 SKS Praktikum DTIL = Besarnya SKS praktikum Instalasi Listrik kurikulum 2005 SKS MK DTIL Baru = Besarnya SKS
Mata Kuliah Dasar Teknik Instalasi Listrik
kurikulum 2009
Hasil Bobot Nilai Baru dikonversikan ke dalam nilai bentuk angka.
Hasil konversi masing masing nilai berdasarkan aturan ini, seperti dalam tabel berikut:
Nilai MK DTIL 2005 Nilai Praktikum Tek. Instalasi Listrik Nilai MK DTIL 2009 Nilai MK DTIL 2005 Nilai Praktikum Tek. Instalasi Listrik Nilai MK DTIL 2009 Nilai MK DTIL 2005 Nilai Praktikum Tek. Instalasi Listrik Nilai MK DTIL 2009 Nilai MK DTIL 2005 Nilai Praktikum Tek. Instalasi Listrik Nilai MK DTIL 2009 Nilai MK DTIL 2005 Nilai Praktikum Tek. Instalasi Listrik Nilai MK DTIL 2009
A A A A A A A A A A
A‐ A A‐ A A‐ A A‐ A A‐ A
A/B A A/B A A/B A A/B A A/B A
B+ A B+ A B+ A B+ A B+ A
B A B A B A B A B A
B‐ A B‐ A B‐ A B‐ A B‐ A
B/C A B/C A B/C A B/C A B/C A
C+ A C+ A C+ A C+ A C+ A
C A C A C A C A C A
C‐ A C‐ A C‐ A C‐ A C‐ A‐
C/D A C/D A C/D A C/D A C/D A‐
D A D A D A D A‐ D A/B
A
E A
A‐
E A‐
A/B
E A/B
B+
E B+
B
E B
Nilai MK DTIL 2005 Nilai Praktikum Tek. Instalasi Listrik Nilai MK DTIL 2009 Nilai MK DTIL 2005 Nilai Praktikum Tek. Instalasi Listrik Nilai MK DTIL 2009 Nilai MK DTIL 2005 Nilai Praktikum Tek. Instalasi Listrik Nilai MK DTIL 2009 Nilai MK DTIL 2005 Nilai Praktikum Tek. Instalasi Listrik Nilai MK DTIL 2009 Nilai MK DTIL 2005 Nilai Praktikum Tek. Instalasi Listrik Nilai MK DTIL 2009
A A A A A A A A A A‐
A‐ A A‐ A A‐ A A‐ A‐ A‐ A/B
A/B A A/B A A/B A A/B A‐ A/B A/B
B+ A B+ A B+ A‐ B+ A/B B+ B+
B A B A B A‐ B A/B B B+
B‐ A B‐ A‐ B‐ A/B B‐ B+ B‐ B
B/C A B/C A‐ B/C A/B B/C B+ B/C B
C+ A‐ C+ A/B C+ B+ C+ B C+ B‐
C A‐ C A/B C B+ C B C B‐
C‐ A/B C‐ B+ C‐ B C‐ B‐ C‐ B/C
C/D A/B C/D B+ C/D B C/D B‐ C/D B/C
D B+ D B D B‐ D B/C D C+
B‐
E B‐
B/C
E B/C
C+
E C+
C
E C
C‐
E C‐
Nilai MK DTIL 2005 Nilai Praktikum Tek. Instalasi Listrik Nilai MK DTIL 2009 Nilai MK DTIL 2005 Nilai Praktikum Tek. Instalasi Listrik Nilai MK DTIL 2009 Nilai MK DTIL 2005 Nilai Praktikum Tek. Instalasi Listrik Nilai MK DTIL 2009 Nilai MK DTIL 2005 Nilai Praktikum Tek. Instalasi Listrik Nilai MK DTIL 2009
A A/B A B+ A B A C
A‐ B+ A‐ B A‐ B‐ A‐ C‐
A/B B+ A/B B A/B B‐ A/B C‐
B+ B B+ B‐ B+ B/C B+ C/D
B B B B‐ B B/C B C/D
B‐ B‐ B‐ B/C B‐ C+ B‐ D+
B/C B‐ B/C B/C B/C C+ B/C D+
C+ B/C C+ C+ C+ C C+ D
C B/C C C+ C C C D
C‐ C+ C‐ C C‐ C‐ C‐ E
C/D C+ C/D C C/D C‐ C/D E
D C D C‐ D C/D D E
C/D
E C/D
D+
E D+
D
E D
E
E E