• Tidak ada hasil yang ditemukan

Embun Pagi. January 6, For a better future

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Embun Pagi. January 6, For a better future"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Renaldy Effendy +62-21-515-1141 [email protected] For subscription of our Daily Focus, please contact us at [email protected]

Embun Pagi

For a better future

Menghadapi tahun 2015, masyarakat memiliki ekspetasi untuk melihat pertumbuhan ekonomi dan juga perbaikan nilai tukar rupiah khususnya setelah era pemerintahan baru yang telah berjanji dan berkomitmen untuk merealisasikan pertumbuhan tersebut. Meskipun mendekati akhir tahun 2014 di saat pertemuan Fed diadakan pada tanggal 16-17 Desember, Rupiah mengalami penurunan yang tajam hampir menyentuh level 12.900/dolar AS.

Dalam rangka mencegah hal itu terulang kembali dan mengantisipiasi akan terjadinya penurunan lebih lanjut pada saat The Fed memutuskan untuk meningkatkan suku bunga, beberapa aksi fundamental telah dilakukan oleh pemerintah.

Salah satunya adalah ketika Jokowi memutuskan untuk meningkatkan harga bahan bakar minyak di akhir tahun 2014 dan mengalokasikan penghematan tersebut ke sektor-sektor yang lebih produktif. Kejadian tersebut meningkatkan tingkat kepercayaan investor asing terhadap pemerintahan baru dalam melaksakan kewajiban nya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Akan tetapi baru-baru ini pemerintah memutuskan untuk menurunkan harga BBM premium sesuai dengan harga minyak dunia dan nilai tukar Rupiah bersamaan dengan tetapny penghapusan subsidi BBM premium (harga turun dari IDR8.500 menjadi IDR7.500). Di sisi lain, bahan bakar solar tetap menerima subsidi dari pemerintah sebesar IDR1.000 membuat harga nya turun 250 perak dari IDR7.500 menjadi IDR7.250 per liter. Ini berati di saat harga minyak dunia sedang melemah di bawah USD55/barel, penurunan tersebut dapat memberikan dampak positif terhadap ekonomi Indonesia. Pada akhirnya masyarakat akan mengalami peningkatan daya beli mereka untuk berkonsumsi di saat pemasukan rumah tangga meningkat dan mengakibatkan nilai tukar rupiah menguat secara kebutuhan akan kurs meningkat.

Jika pemerintah berhasil mengimplementasikan program mereka yang dimana mengalokasikan subsidi bahan bakar minyak ke sektor produktif seperti infrastruktur, akan memberikan optimisme yang positif terhadap investor asing untuk menginvestasikan uang mereka ke dalam Indonesia.

Rencana pemerintah dalam membangun infrastruktur yang lebih baik akan terlaksana lebih cepat dari yang diduga. Bukan hanya karena deteriminasi yang kuat dari Presiden Jokowi, tetapi juga karena pemerintah sekarang mempunyai dana dari penghematan subsidi BBM di tahun 2015 (IDR216tr untuk modal belanja negara).

Selebihnya, pemerintah juga berencana untuk meningkatkan modal dana terhadap perusahaan BUMN 4 kali lebih dari IDR7,3tr menjadi IDR30tr.

Peningkatan tersebut akan disebar kepada sektor konstruksi dan infrastruktur seperti PT Pelindo, PT KAI, PT Angkasa Pura dan PT Hutama Karya. Tujuan dari penyuntikan modal besar-besaran ini dikarenakan pemerintah ingin mempercepat proyek infrastruktur mereka seperti jalan raya, jalan tol, jembatan, rel kereta api dan pertanian. Proyek terserbut akan menarik investor asing untuk melakukan investasi di Indonesia sehingga membuat mereka menggunakan lebih banyak rupiah yang pada akhirnya akan mendorong penguatan nilai tukar rupiah.

Market Index

Last Trade Chg (%) MoM YoY

JCI 5,220.0 -0.4 1.1 24.7

MSCI EM 940.7 -1.4 -3.2 -2.6

HANG SENG 23,721.3 -0.6 -0.6 5.2

KOSPI 1,926.4 -0.6 -3.0 -1.4

FTSE 6,417.2 -2.0 -2.9 -2.7

DJIA 17,501.7 0.1 -0.8 8.2

NASDAQ 4,652.6 -1.6 -1.1 14.4

Key Rates

Last Trade Chg (bps) MoM YoY

Policy Rate 7.75 0 25 25

3yr 7.56 0 0 -57

10yr 7.86 0 1 -128

FX

Last Trade Chg (%) MoM YoY

USD/IDR 12,614.00 0.6 2.0 3.0

USD/KRW 1,103.44 0.0 -1.3 3.6

USD/JPY 120.50 0.0 -0.2 15.6

USD/CNY 6.22 0.0 0.9 2.6

Commodities

Last Trade Chg (%) MoM YoY

WTI 52.7 0.0 -20.1 -40.3

Gold 1,204.9 1.4 0.1 -2.7

Coal 62.8 1.5 -1.3 -25.5

Palm Oil 735.0 0.0 0.0 -21.7

Rubber 126.9 0.0 11.9 -29.4

Nickel 14,830.0 -2.1 -11.7 7.1

Copper 6,255.0 -0.7 -3.0 -14.5

Tin 19,700.0 0.3 -2.7 -8.6

JCI Index VS MSCI Emerging Markets

800 1,000 1,200

3,500 4,500 5,500

05/13 02/14 11/14

(pt) JCI MSCI EM (pt)

(2)

Local flashes

BBRI: BRI Optimistis Laba 2014 Lebih Tinggi Dari 2013. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk optimistis laba yang diraih perseroan pada 2014 lebih tinggi dari laba yang diperoleh pada 2013. Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama BRI Asmawi Syam mengatakan kendati laba yang diperoleh sepanjang 2014 belum diketahui, namun dirinya yakin laba yang diperoleh perseroan selama 2014 mengalami peningkatan. “Pertumbuhan laba selama 2014 belum diketahui sampai saat ini, nunggu Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dulu. Insya Allah target tercapai, bisa di atas Rp21 triliun, naik sedikitlah,”

ucapnya. (Bisnis Indonesia)

UNTR: United Tractor Tuntaskan Pembelian Acset Rp 650 Miliar. PT United Tractor Tbk (UNTR) menyelesaikan pembelian saham PT Acset Indonusa Tbk (ACST) senilai Rp 650 miliar. Crossing saham dilakukan di pasar negosiasi sebanyak dua kali. Jumlah saham yang dipindahtangankan sebanyak 2 juta lot. Harga eksekusi dalam transaksi ini sebesar Rp 3.250 per lembar. Total nilai transaksi pembelian perusahaan konstruksi dan infrastruktur ini mencapai Rp 650 miliar. (Detik Finance)

INAF: Indofarma raih pendapatan Rp 1,39 triliun. PT Indofarma (Persero) Tbk (INAF) tengah berusaha memperbaiki kinerjanya. Sepanjang 2014, INAF membukukan pendapatan Rp 1,39 triliun. Angka tersebut tumbuh 4,5% dari Rp 1,33 triliun di 2013 lalu. Penjualan obat menjadi penyumbang terbesar terhadap pendapatan INAF.

Pendapatan tersebut diperoleh dari penjualan rutin ke rumah sakit, apotek, tender, e- katalog, dan non e-katalog. (Kontan)

WIKA: Wijaya Karya Akan Agresif di Luar Negeri. PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) menargetkan perolehan kontrak sebesar Rp 1,1 triliun dari sejumlah proyek di luar negeri pada tahun ini. Perusahaan konstruksi milik negara tersebut membidik proyek gedung dan infrastruktur di Aljazair, Malaysia, Myanmar, dan Timor Leste. (Berita Satu) IGAR: Target pertumbuhan pendapatan IGAR melambat. Target pertumbuhan pendapatan perusahaan plastik dan kemasan PT Champion Pacific Indonesia Tbk (IGAR) pada 2015 melambat dibandingkan target tahun sebelumnya. Antonius Muhartoyo, Direktur Utama IGAR mengatakan bahwa tahun ini pihaknya menargetkan pertumbuhan 8%-9% dari target pertumbuhan pada 2014. (Kontan)

JSMR: JSMR Terbitkan Obligasi Rp5 Triliun hingga Akhir Tahun. PT Jasa Marga Tbk (JSMR) berencana menerbitkan surat utang (obligasi) senilai Rp5 triliun hingga akhir 2015. Direktur Utama (Dirut) JSMR, Adityawarman menuturkan, penerbitan obligasi ini dalam rangka equity. ‎"Obligasi dikeluarkan dalam rangka menyiapkan diri kita untuk equity (hak residusial atas aset).‎ Karena kita melakukan obligasi jika bunganya masih bagus," jelas Aditya. (Sindonews)

DAJK: Mau bangun pabrik, Dwi Aneka ingin rilis obligasi. Produsen kertas kemasan PT Dwi Aneka Jaya Kemasindo Tbk berencana mencari sumber pendanaan untuk membangun pabrik baru di Subang, Jawa Barat. Perusahaan yang baru tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan kode DAJK rencananya meminta restu ke pemegang saham 21 Januari 2015, untuk menerbitkan obligasi. (Kontan)

(3)

Technical analysis

Investor sentiment

Minimnya sentiment dari dalam negeri dan bervariasinya saham regional telah menambah alasan investor untuk melakukan profit taking.

Daily Chart

Seperti yang telah kami prediksi sebelumnya, pada perdagangan hari senin kemarin, indeks mengalami koreksi akibat profit taking namun tertahan oleh MA5 di level 5207.

Peningkatan volume pada saat penurunan serta belum keluarnya stochastic dari area overbought telah membuat indeks masih dapat melanjutkan penurunan pada hari ini.

Intraday Chart

Penurunan indeks, bila dilihat dalam chart 60 minutes, terus terjadi pada sesi pertama dan mulai rebound pada sesi ke dua yang menyebabkan stochastic golden cross, namun pada 1 jam terakhir dimulai lagi aksi profit taking. Indicator PSAR masih menunjukan bearish dan MACD cenderung flat sehingga indeks cenderung melemah.

Chart 1. Daily Chart Chart 2. Intraday chart

Source: HOTS, KDB Daewoo Securities Indonesia Research Source: HOTS, KDB Daewoo Securities Indonesia Research Recommendation Trading Sell

Target price 5.262

Stop-loss 5.207 / 5.175

Close 5.220

Indikator

Stoch OB

MACD UP

PSAR UP

Volume DN

GC = Golden-cross AC = Accumulation DC = Dead-cross Dis = Distribution

UP = Up OB = Overbought

DN = Down OS = Oversold

NM = Normal

(4)

Stocks on our focus list

Pakuwon Jati Tbk. (PWON)

Chart 60 menit menunjukan setelah mengalam kenaikan 2 hari yang lalu kemarin perseroan cenderung terkonsolidasi dengan range perdagangan 525-540 dan ditutup membentuk chandle doji. Indicator stochastic telah golden cross dan MACD mulai naik.

Hal ini menunjukan minat beli mulai nampak, sehingga strategi yang dilakukan adalah trading beli dengan level masuk di 530 dengan target harga juga di 555 namun tetap jaga level cut loss di level 520.

Recommendation Buy on Weakness

Target price 555

Stop-loss 520

Entry price 530

Close 540

Indikator

Stoch GC

MACD UP

PSAR UP

Volume UP

GC = Golden-cross AC = Accumulation DC = Dead-cross Dis = Distribution

UP = Up OB = Overbought

DN = Down OS = Oversold

NM = Normal

Chart 3. PWON

Source: HOTS, KDB Daewoo Securities Indonesia Research

(5)

PT. Perusahaan Gas Negara (PGAS)

Penurunan perdagangan kemarin disertai dengan peningkatan volume yang juga menyebabkan stochastic indicator menunjukan death cross, begitu juga dengan MACD yang menurun. Bila dilihat dari chart 60 menit terlihat tekanan jual terbesar terjadi pada satu jam terakhir perdagangan yang mengidikasikan saham masih dapat turun walaupun penurunan terbatas dikarenakan sudah memasuki area oversold. Strategi yang dilakukan adalah jual dulu dan beli kembali pada level 5825.

Recommendation Sell /Buy on Weakness

Target price 5.825

Stop-loss 5.775

Entry price 5.900

Close 5.900

Indikator

Stoch DC

MACD DN

PSAR UP

Volume UP

GC = Golden-cross AC = Accumulation DC = Dead-cross Dis = Distribution

UP = Up OB = Overbought

DN = Down OS = Oversold

NM = Normal

Chart 4. PGAS

Source: HOTS, KDB Daewoo Securities Indonesia Research

(6)

PT. Aneka Tambang (ANTM)

Penurunan yang terjadi kemarin tertahan di level 1030 yang merupakan fibo 50%

sehingga chandle membentuk pattern Doji hal ini mengidikasikan adanya perubahan trend jangka pendek, hal ini juga dikonfirmasi oleh pergerakan 60 menit dimana tekanan jual telah mulai berkurang dan stochastic mulai menunjukan golden cross.

Strategi yang dapat digunakan adalah melakukan pembelian pada harga pasar dengan target harga di 1075 namun tetap jaga level stop loss di level 1025.

Recommendation Trading Buy Target reentry price 1.075

1.025

Selling Price Open market price

Close 1.040

Indikator

Stoch OB

MACD UP

PSAR UP

Volume UP

GC = Golden-cross AC = Accumulation DC = Dead-cross Dis = Distribution

UP = Up OB = Overbought

DN = Down OS = Oversold

NM = Normal

Chart 5. ANTM

Source: HOTS, KDB Daewoo Securities Indonesia Research

(7)

Chart 6. JCI Vs. IDR/USD Chart 7. JCI performance (absolute vs. relative)

Source: Bloomberg, KDB Daewoo Securities Indonesia Research Note: Relative to MSCI EM Index

Source: Bloomberg, KDB Daewoo Securities Indonesia Research

Chart 8. Foreigner’s net purchase (EM) Chart 9. Energy price

Note: The latest figure for India is January, 2nd

Source: Bloomberg, KDB Daewoo Securities Indonesia Research Source: Bloomberg, KDB Daewoo Securities Indonesia Research

Chart 10. Non-ferrous metal price Chart 11. Precious metal price

Source: Bloomberg, KDB Daewoo Securities Indonesia Research Source: Bloomberg, KDB Daewoo Securities Indonesia Research 11,300

11,500 11,700 11,900 12,100 12,300 12,500 12,700 12,900

4,600 4,700 4,800 4,900 5,000 5,100 5,200 5,300

10/6 10/20 11/3 11/17 12/1 12/15 12/29

(IDR)

(pt) JCI Composite Index (L)

USD/IDR (R)

-0.4

1.6 0.6

24.2

0.9 2.8

5.2

28.2

-4 0 4 8 12 16 20 24 28 32

1D 1W 1M 1Y

Absolute Relative (%, %p)

68

-104

-11 -56

2

42

-11

386

-42 -24

168 144

-200 -100 0 100 200 300 400 500

Korea Taiwan Indonesia Thailand Philippines India

1 Day 5 Days

(USDmn)

90 92 94 96 98 100 102 104 106

60 65 70 75 80 85 90 95 100 105

10/14 11/14 12/14 1/15

(USD/b) Brent (L) CPO(R) (USD)

70 75 80 85 90 95 100 105 110

10/14 11/14 12/14

(D-3M=100) Copper Nickel Tin

75 80 85 90 95 100 105

10/14 11/14 12/14 1/15

Silver Gold Platinum

(8)

Table. Key valuation metrics

Company Name Ticker Price Market Cap Price Performance (%) P/E(X)* P/B(X)* ROE(%)*

(IDR) (IDRbn) 1D 1W 1M 1Y FY13 FY14 FY13 FY14 FY13 FY14

BANKING

Bank Central Asia Tbk PT BBCA 13,200 325,446 -0.2 0.4 -1.1 41.2 19.7 17.2 4.2 3.5 23.4 22.4

Bank Mandiri Persero Tbk PT BMRI 10,800 252,000 -0.2 1.9 1.4 41.2 12.7 11.1 2.5 2.1 20.8 20.6

Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk PT BBRI 11,600 286,162 -0.4 -0.9 1.1 65.1 11.9 10.6 2.9 2.4 27.1 25.2 Bank Negara Indonesia Persero Tbk PT BBNI 6,025 112,358 -1.2 -0.8 -2.4 63.7 11.1 9.8 2.0 1.7 19.6 19.3

Bank Danamon Indonesia Tbk PT BDMN 4,600 44,089 1.1 3.8 4.3 23.8 14.4 12.0 1.3 1.2 9.5 10.3

Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk PT BTPN 4,000 23,361 0.3 -0.4 -2.0 -9.1 11.6 9.6 2.0 1.7 18.7 19.2 PROPERTY

Surya Semesta Internusa Tbk PT SSIA 1,115 5,246 -1.8 6.7 3.7 102.7 14.2 11.8 2.0 1.8 16.9 17.3

Ciputra Property Tbk PT CTRP 850 5,228 -0.6 3.0 -1.7 49.1 12.4 10.0 N/A N/A 10.2 13.9

Pakuwon Jati Tbk PT PWON 540 26,006 0.0 1.9 4.9 100.7 13.6 12.7 4.8 3.8 40.1 32.4

Alam Sutera Realty Tbk PT ASRI 570 11,200 -1.7 8.6 -5.0 32.6 8.8 8.1 1.7 1.5 21.6 19.5

Bumi Serpong Damai PT BSDE 1,925 35,366 3.2 7.2 4.3 54.0 12.5 14.1 2.3 2.1 25.0 17.0

CONSTRUCTION

Total Bangun Persada Tbk PT TOTL 1,085 3,700 -1.4 1.9 -3.6 106.7 23.0 18.7 4.6 4.0 19.3 21.2

Adhi Karya Persero Tbk PT ADHI 3,420 6,161 -4.3 10.0 12.7 132.7 21.2 17.1 3.5 3.1 17.2 18.3

Wijaya Karya Persero Tbk PT WIKA 3,575 21,983 -2.7 4.4 12.1 120.0 33.2 26.6 6.0 5.1 18.6 19.3

Pembangunan Perumahan Persero Tbk PT PTPP 3,540 17,142 -1.4 2.6 9.4 210.5 33.0 24.9 7.2 5.9 23.5 25.3

Waskita Karya Persero Tbk PT WSKT 1,405 13,667 -4.1 0.7 21.6 244.4 33.1 25.9 5.0 4.4 16.2 17.2

RETAIL & CONSUMER

Indofood Sukses Makmur Tbk PT INDF 7,475 65,634 0.3 12.8 12.0 12.0 16.0 13.8 2.5 2.3 15.2 16.1

Kalbe Farma Tbk PT KLBF 1,810 84,844 0.0 -0.5 1.7 38.2 40.0 33.2 9.0 7.7 23.7 24.5

Mitra Adiperkasa Tbk PT MAPI 4,935 8,192 -1.8 -1.3 -11.9 -7.8 39.4 23.2 3.1 2.8 8.3 13.2

Unilever Indonesia Tbk PT UNVR 32,475 247,784 -0.2 3.1 2.5 21.4 44.6 40.3 52.7 48.6 124.6 127.1

Indofood CBP Sukses Makmur Tbk PT ICBP 13,150 76,677 0.0 7.1 11.9 29.9 28.8 24.9 5.4 4.8 19.5 20.0

Ramayana Lestari Sentosa Tbk PT RALS 795 5,641 0.0 9.7 3.2 -27.7 14.4 13.3 1.7 1.6 11.8 11.9

Mayora Indah Tbk PT MYOR 23,100 20,659 8.5 12.3 1.9 -9.4 44.5 24.0 4.9 4.2 10.6 19.3

Ace Hardware Indonesia Tbk PT ACES 785 13,463 0.6 0.0 -0.6 26.6 23.5 20.2 5.8 4.7 26.6 25.8

Gudang Garam Tbk PT GGRM 63,700 122,564 3.1 7.1 6.9 49.9 22.9 20.0 3.7 3.3 17.3 17.5

Nippon Indosari Corpindo Tbk PT ROTI 1,350 6,833 -1.8 -3.2 -1.5 34.3 33.4 26.0 7.2 5.9 22.7 23.3

AUTOMOTIVE

Astra International Tbk PT ASII 7,225 292,494 -2.4 -0.7 1.8 5.5 14.5 13.3 3.1 2.7 21.7 20.7

Indomobil Sukses Internasional Tbk PT IMAS 3,900 10,785 -2.4 10.5 20.6 -20.0 20.9 14.1 1.8 1.6 7.5 9.9

Astra Otoparts Tbk PT AUTO 3,975 19,158 -1.9 0.6 3.5 10.4 17.6 14.7 2.1 1.9 12.2 13.5

TELECOMMUNICATION

Telekomunikasi Indonesia Persero Tbk PT TLKM 2,835 285,768 -0.9 0.4 -0.2 37.3 18.2 16.7 4.1 3.7 23.1 22.5

XL Axiata Tbk PT EXCL 4,820 41,136 -0.3 4.8 -3.3 -6.9 250.4 33.1 2.7 2.5 3.0 7.1

Indosat Tbk PT ISAT 4,200 22,823 1.9 4.2 4.5 3.4 20.2 30.9 1.5 1.4 -2.3 4.1

INFRASTRUCTURE

Jasa Marga Persero Tbk PT JSMR 7,000 47,600 -1.4 1.1 1.4 53.8 30.2 26.1 4.7 4.3 15.4 16.2

Tower Bersama Infrastructure Tbk PT TBIG 9,400 45,087 -2.3 -2.3 -1.1 55.4 31.9 24.2 8.6 5.7 29.6 27.1 MINING

Aneka Tambang Persero Tbk PT ANTM 1,040 9,920 -0.5 1.5 7.8 3.5 N/A 21.0 0.8 0.8 0.0 3.5

Timah Persero Tbk PT TINS 1,185 8,826 -1.3 -0.4 -3.7 23.1 15.6 13.1 1.6 1.5 11.8 13.2

Tambang Batubara Bukit Asam Persero Tbk PTBA 12,350 28,456 -0.2 -1.4 -7.7 32.8 13.7 13.4 3.2 2.9 24.3 22.6 CEMENT

Indocement Tunggal Prakarsa Tbk PT INTP 24,775 91,203 -0.1 0.1 -1.7 21.9 17.5 16.1 3.6 3.2 21.5 20.9

Holcim Indonesia Tbk PT SMCB 2,180 16,705 -0.9 -1.1 -4.8 -3.3 17.5 15.3 1.8 1.7 10.5 11.1

Semen Indonesia Persero Tbk PT SMGR 16,225 96,239 0.2 0.9 -2.0 13.5 16.9 15.4 4.0 3.5 25.0 24.2

Source: Bloomberg, KDB Daewoo Securities Indonesia Research

*Note: Valuation metrics based on Bloomberg consensus estimates

(9)

Sector performance Top 10 market cap performance

Name Index Chg (%) Ticker Price Market Cap (IDRbn) Chg (%)

Agricultural 2,322.3 -1.9 TRIO IJ 1500 7,142 17.65

Mining 1,274.2 -2.0 BBMD IJ 1600 6,544 14.29

Basic-Industry 541.5 -0.1 MYOR IJ 23100 20,659 8.5

Miscellaneous Industry 1,274.2 -2.0 GIAA IJ 610 15,780 7.96

Consumer Goods 2,217.2 0.5 ARNA IJ 920 6,754 5.7

Property & Construction 532.8 0.0 ELSA IJ 650 4,744 (2.99)

Infrastructure 1,150.4 -0.5 CTRA IJ 1385 21,005 4.92

Finance 731.3 -0.3 BJBR IJ 765 7,418 3.38

Trade 874.9 -0.7 SMSM IJ 4880 7,026 3.3

Composite 5,220.0 -0.4 BSDE IJ 1925 35,366 3.22

Source: Bloomberg

Top 5 leading movers Top 5 lagging movers

Name Chg (%) Close Name Chg (%) Close

GGRM IJ 3.1 63,700 ASII IJ -2.4 7,225

MYOR IJ 8.5 23,100 SMAR IJ -13.4 7,100

GIAA IJ 8.0 610 TLKM IJ -0.9 2,835

BSDE IJ 3.2 1,925 PGAS IJ -1.3 5,900

TRIO IJ 17.7 1,500 UNTR IJ -2.5 16,875

Source: Bloomberg

Economic Calendar

Time Currency Detail Forecast Previous

All Day EUR Italian Bank Holiday

3:15am EUR Spanish Services PMI 52.9 52.7

3:45am EUR Italian Services PMI 51.4 51.8

4:00am EUR Final Services PMI 51.9 51.9

9:45am USD Final Services PMI 53.8 53.6

10:00am USD ISM Non-Manufacturing PMI 58.2 59.3

10:00am USD Factory Orders m/m -0.3% -0.7%

Note: Time is based on Indonesian local time Source: Forex Factory

Disclaimers

This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Daewoo Securities Indonesia (DWS). It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of DWS and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied) of DWS, its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither DWS, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, omissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.

This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position, make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided to you. © PT Daewoo Securities Indonesia 2015.

Referensi

Dokumen terkait

Menilai penam-pilan, dan (9) Menyimpulkan. Kesembilan urutan kegiatan itu tidak semuanya diper-lukan dalam proses belajar mengajar, akan tetapi tergantung pada

Namun kami melihat, keputusan BI untuk lebih mendorong pertumbuhan ekonomi dibandingkan stabilisasi nilai tukar rupiah (berbeda dengan tahun lalu) akan memberikan

Athoillah (2015) yang meneliti tentang Pergerakan Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dollar Amerika Serikat Setelah Diterapkannya Kebijaksanaan Sistem Nilai Tukar Mengambang Bebas

Salah satu bentuk pengawasan yang dilakukan adalah dengan melakukan survey terhadap nasabah yang sedang melakukan pengajuan pembiayaan. Survey tersebut merupakan

Bagian penerima (receiver) yang digunakan dalam perancangan instrument ini terdiri dari beberapa unit peralatan dengan sistem kerja beragam, tetapi difungsikan

Volume akar pada okulasi ubi kayu mukibat dengan pemberian ZPT dan komposisi media tanam yang berbeda dapat dilihat pada Tabel

Port 3306 Service MySQL, port 3306/tcp Service MySQL terbuka, port 3306 rentan terhadap serangan brute force attack dengan memanfaatkan kredensial yang lemah,