• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM PENGUKUR TINGGI DAN BERAT BADAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ARDUINO UNO BERBASIS ANDROID SKRIPSI DIAN SYAHPUTRA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "SISTEM PENGUKUR TINGGI DAN BERAT BADAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ARDUINO UNO BERBASIS ANDROID SKRIPSI DIAN SYAHPUTRA"

Copied!
52
0
0

Teks penuh

(1)

1

SISTEM PENGUKUR TINGGI DAN BERAT BADAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ARDUINO UNO BERBASIS ANDROID

SKRIPSI

DIAN SYAHPUTRA 141401037

PROGRAM STUDI S1 ILMU KOMPUTER

FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2020

(2)

2

SISTEM PENGUKUR TINGGI DAN BERAT BADAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ARDUINO UNO BERBASIS ANDROID

SKRIPSI

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat memperoleh ijazah Sarjana Ilmu Komputer

Dian Syahputra 141401037

PROGRAM STUDI S1 ILMU KOMPUTER

FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2020

(3)

ii 3

(4)

4

PERNYATAAN

SISTEM PENGUKUR TINGGI DAN BERAT BADAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ARDUINO UNO BERBASIS ANDROID

SKRIPSI

Saya mengakui bahwa skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing telah disebutkan sumbernya.

Medan, November 2019

Dian Syahputra 141401037

iii

(5)

5

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga Penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini, sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer pada Program Studi S1 Ilmu Komputer Universitas Sumatera Utara.

Penulis ingin menyampaikan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Runtung Sitepu, S.H., M.Hum selaku Rektor Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Prof. Opim Sitompul, M.Sc., selaku Dekan Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Dr. Poltak Sihombing, M.Kom selaku Ketua Program Studi S1 Ilmu Komputer Universitas Sumatera Utara serta Dosen Pembimbing I yang telah memotivasi dan senantiasa memberikan bimbingan, saran dan dukungan kepada penulis dalam pengerjaan skripsi ini.

4. Bapak Herriyance, S.T., M.Kom selaku Sekretaris Program Studi S1 Ilmu Komputer Universitas Sumatera Utara

5. Drs. Dahlan Sitompul, M.Eng selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, saran, masukan dan dukungan kepada penulis dalam pengerjaan skripsi ini.

6. Seluruh dosen dan pegawai Program Studi S1 Ilmu Komputer Fasilkom-TI USU.

7. Dan semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu per satu.

Semoga semua kebaikan, bantuan, perhatian, serta dukungan yang telah diberikan kepada penulis mendapatkan pahala yang melimpah dari Allah SWT.

iv

(6)

6

Medan, November 2019

Penulis

v

(7)

7

ABSTRAK

Pada era teknologi komunikasi saat ini yang sudah sangat berkembang pesat tentu kiranya sudah memudahkan manusia dalam hal memonitoring suatu objek untuk mendapatkan data dari objek tersebut. Pada pengukuran tinggi badan serta berat badan terdapat beberapa metode dalam mengukur tinggi badan serta berat badan, diantaranya dengan metode perhitungan manual dimana perhitungan dilakukan menggunakan alat seperti meteran dan timbangan.Tetapi terdapat kelemahan pada metode perhitungan manual. Letak kelemahannya adalah lamanya waktu pengukuran. Oleh karena itu dibuatlah sebuah alat yang dapat mengukur tinggi dan berat badan sekaligus serta memproses data tersebut di Android untuk mendapatkan nilai berat badan ideal dengan metoda Indeks Masa Tubuh (IMT).

IMT adalah metoda yang dikeluarkan oleh WHO (Badan Kesehatan Dunia) dan yang paling sering digunakan untuk penentuan berat badan ideal dengan menggunakan rumus, IMT (kg/m2) = Berat badan (kg) / (Tinggi badan)2 (m2). Kombinasi pembuatan alat pengukur tinggi dan berat badan dengan perhitungan berat badan ideal menggunakan metoda IMT berhasil diimplementasikan dengan baik.

Kata Kunci : Mikrokontroler, Android, Indeks Masa Tubuh(IMT), Bluetooth, Arduino Uno, HC-SR04, Sensor Berat.

vi

(8)

8

HIGH MEASUREMENT AND WEIGHT SYSTEM USING ANDROID-BASED ARDUINO UNO MICROCONTROLLERS

ABSTRACT

In the era of communication technology that has been greatly developed rapidly, certainly has made it easier for human beings in terms of monitoring an object to get data from the object. In measuring height and weight There are several methods in measuring height and weight, including by manual calculation method where calculations are done using tools such as meter and scales. But there is weakness in manual calculation method. Location of weakness is the length of time measurement. It is therefore made a tool that can measure both height and weight as well as process the data on Android to get the ideal weight value with the method of Body time index (BMI). BMI is a method issued by the WHO (World Health Agency) and most commonly used for ideal weight determination using formula, BMI (kg/m2) = body weight (kg)/(height) 2 (m2). Combination of high measuring and weight making tool with ideal weight calculation using BMI method successfully implemented well.

Keywords: Android, Arduino Uno, Body Time Index (BMI), Bluetooth, HC- SR04, Microcontroller, Weight Sensor.

vii

(9)

9

DAFTAR ISI

Halaman

Persetujuan ii

Pernyataan iii

Ucapan Terima Kasih iv

Abstrak vi

Abtract vii

Daftar Isi viii

Daftar Gambar xi

Daftar Tabel xii

Daftar Lampiran xiii

Bab 1 PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang 1

1.2.Rumusan Masalah 2

1.3.Batasan Masalah 2

1.4.Tujuan Penelitian 2

1.5.Manfaat Penelitian 2

1.6.Metodologi Penelitian 2

1.7.Sistematika Penulisan 3

Bab 2 LANDASAN TEORI

2.1.Berat Badan Ideal 5

2.2.Bluetooth 6

2.3.HC-SR04 7

2.4.Mikrokontroler 7

2.5.Arduino Uno R3 8

2.6.Sensor Berat 8

2.7.Sistem Operasi Android 9

2.8.Penelitian yang Relevan 9

viii

(10)

10

Bab 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1.Analisis Sistem 10

3.1.1.Analisis Masalah 10

3.1.2.Analisis Kebutuhan Sistem 12

3.1.2.1.Kebutuhan Fungsional 12 3.1.2.2.Kebutuhan Non-Fungsional 12

3.1.3.Pemodelan Sistem 13

3.1.3.1.Use Case Diagram 13

3.1.3.2.Activity Diagram 14

3.1.3.3.Sequence Diagram 15

3.1.4. Flowchart 16

3.2.Blok Diagram Sistem 17

3.3.Perancangan Sistem 18

3.3.1.Perancangan Perangkat Keras 18 3.3.1.1.Main Board (Arduino) 19

3.3.1.2.Sensor HC-SR-04 19

3.3.1.3.Sensor Berat 20

3.3.1.4.Bluetooth 21

3.3.1.5.Skema Konstruksi Utama 21

3.3.2.Perancangan Perangkat Lunak 22

3.3.2.1.Perancangan Antar Muka (Interface) 22

Bab 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

4.1.Implementasi Sistem 24

4.1.1.Implementasi Konstruksi Utama 24

4.1.1.1.Implementasi Konstruksi Bagian Atas 25 4.1.1.2.Implementasi Konstruksi Bagian Bawah 25

4.1.2.Implementasi Elektronika Alat 26

4.1.2.1.Implementasi Sensor HC-SR04 26 4.1.2.2.Implementasi Sensor Berat 27

4.1.2.3.Implementasi Bluetooth 27

ix

(11)

11

4.2.1.Implementasi Pemrograman Arduino Uno 28 4.2.2.Implementasi Pemrograman Sensor HC-SR04 29 4.2.3.Implementasi Pemrograman Sensor Berat 29 4.3.Implementasi Rancangan Antarmuka Aplikasi Android 30

4.4.Pengujian Alat 30

4.5.Perhitungan Manual 33

Bab 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1.Kesimpulan 34

5.2.Saran 34

DAFTAR PUSTAKA 35

x

(12)

12

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Bluetooth 6

Gambar 2.2. HC-SR04 7

Gambar 2.3. Arduino Uno R3 8

Gambar 2.4. Sensor Berat 8

Gambar 3.1. Diagram Fishbone Masalah Penelitian 11

Gambar 3.2. Use Case Sistem 14

Gambar 3.3. Activity Diagram Sistem 15

Gambar 3.4. Sequence Diagram Sistem 16

Gambar 3.5. Flowchart Sistem 17

Gambar 3.6. Blok Diagram Sistem 18

Gambar 3.7. Bentuk Fisik Arduino 19

Gambar 3.8. Sensor HC-SR04 20

Gambar 3.9. Sensor Berat 20

Gambar 3.10. Bluetooth 21

Gambar 3.11. Skema Konstruksi Utama 22

Gambar 3.12. Rancangan Interface Android 23

Gambar 4.1. Kerangka Konstruksi Utama 24

Gambar 4.2. Kerangka Konstruksi Bagian Atas 25

Gambar 4.3. Kerangka Konstruksi Bagian Bawah 26

Gambar 4.4. Implementasi Sensor HC-SR04 27

Gambar 4.5. Implementasi Sensor Berat 27

Gambar 4.6. Implementasi Bluetooth 28

Gambar 4.7. Tampilan dari Aplikasi IDE Arduino 1.8.5 29

Gambar 4.8. Halaman Utama Android 30

Gambar 4.9. Pengujian Sistem 31

xi

(13)

13

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 4.1 Data Hasil Pengujian Sistem Berat Badan Ideal Berdasarkan 8 Orang 31 Tabel 4.2 Data Hasil Pengujian Manual Berat Badan Ideal Berdasarkan 8 Orang 32 Tabel 4.3 Galat Presentase Perbandingan Pengujian Alat dengan Pengujian

Manual 32

xii

(14)

14

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Listing Program A-1

Lampiran 2 Curriculum Vitae B-1 xiii

(15)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tinggi badan adalah antropometri yang menjelaskan kondisi pertumbuhan skeletal yang pada dasarnya pertumbuhan tinggi badan akan tumbuh dengan seiring berjalannya pertambahan umur. Tinggi badan juga merupakan parameter yang penting bagi keadaan yang telah lewat dan keadaan sekarang, jika umur tidak diketahui dengan tepat. Berat badan juga tak kalah penting dari ukuran tinggi badan, karena menghubungkan tinggi badan terhadap berat badan faktor umur dapat dikesampingkan.

Pada era teknologi komunikasi saat ini yang sudah sangat berkembang pesat tentu kiranya sudah memudahkan manusia dalam hal memonitoring suatu objek untuk mendapatkan data dari objek tersebut. Contohnya seperti, memonitoring kadar keasaman larutan(pH).

Pada pengukuran tinggi badan serta berat badan terdapat beberapa metode dalam mengukur tinggi badan serta berat badan, diantaranya dengan metode perhitungan manual dimana perhitungan dilakukan menggunakan alat seperti meteran dan timbangan.Tetapi terdapat kelemahan pada metode perhitungan manual. Letak kelemahannya adalah lamanya waktu pengukuran.

Dengan melihat kondisi diatas, maka dibuatlah sebuah penelitian dengan judul “Sistem Pengukur Tinggi dan Berat Badan menggunakan Mikrokontroller Arduino Uno berbasis Android” dengan maksud agar orang dapat mengukur tinggi dan berat badannya relatif cepat dan lebih efisien dengan menggunakan/memanfaatkan satu alat yang dapat mempermudah proses perhitungan tinggi badan dan berat badan tersebut.

(16)

2

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah penelitian ini ialah :

1. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana caranya mengetahui tinggi dan berat badan berbasis android

2. Bagaimana mengirim data dari arduino ke android menggunakan modul bluetooth.

1.3 Batasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Alat ini hanya digunakan untuk mengetahui tinggi dan berat badan

2. Penelitian ini menggunakan sebuah sistem minimum berupa Arduino Uno.

3. Output yang terjadi merupakan hasil perhitungan berat badan dan tinggi badan.

4. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah Java dan C++.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tinggi dan berat badan ideal dengan menggunakan Arduino Uno dan dapat dipantau melalui smartphone Android.

1.5 Manfaat Penelitian

Untuk memudahkan masyarakat dalam mengetahui tinggi dan berat badan ideal dengan menggunakan Arduino Uno dan dapat dipantau melalui smartphone Android.

1.6 Metodologi Penelitian

Metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah:

1. Studi Pustaka

Tahap ini penelitian dimulai dengan cara mencari referensi dari berbagai sumber yang terpercaya dan melakukan peninjauan pustaka melalui buku- buku, artikel ilmiah, dan penelitian-penelitian lainnya dalam bentuk jurnal yang berhubungan dengan Arduino dan android.

(17)

3

2. Analisa dan Perancangan

Pada tahap ini, dilakukan Analisa apa saja yang diperlukan dalam penelitian sehingga dapat dirancang diagram alir (flowchart).

3. Implementasi

Pada tahap ini, perancangan sistem dibuat menggunakan aplikasi berbasis android dengan melihat diagram alir yang telah dibuat.

4. Pengujian

Pada tahap ini, prototype sistem yang telah dirancang dilakukan pengujian.

5. Dokumentasi

Pada tahap ini, penelitian yang sudah dilakukan akan di dokumentasikan mulai dari tahap analisa sampai kepada pengujian dalam bentuk skripsi.

1.7 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan skripsi ini memiliki beberapa bagian utama, yang terdiri dari beberapa bab-bab berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN

Bab ini mengandung latar belakang dari penelitian yang akan dilakukan yang berjudul “Sistem Pengukur Tinggi dan Berat Badan Menggunakan Mikrokontroler Arduino Uno Berbasis Android”, rumusan masalah, batasan masalah, manfaat penelitian, tujuan penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan.

BAB 2 LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan mengenai teori-teori yang berkaitan dengan Sistem Pengukur Tinggi Badan dan Berat Badan Menggunakan Mikrokontroler Arduino Uno Berbasis Android.

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

Bab ini berisi analisis terhadap masalah penelitian dan perancanaan sistem yang akan dibangun sebagai solusi permasalahan tersebut.

(18)

4

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

Bab ini berisi implementasi dari Sistem Pengukur Tinggi Badan dan Berat Badan Menggunakan Mikrokontroler Arduino Uno Berbasis Android, selanjutnya dilakukan percobaan sistem terhadap sistem yang telah dibangun.

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan dari uraian setiap bab sebelumnya dan saran berdasarkan hasil pengujian agar bermanfaat bagi penelitian kedepannya.

(19)

5

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Berat Badan Ideal

Berat badan ideal adalah suatu keinginan dari setiap orang baik saat tua maupun saat muda, karena sangat baik dari aspek penampilan fisik maupun dari aspek kesehatan. Terutama terhadap anak muda lebih banyak yang menginginkan hal ini karena dengan berat yang ideal penampilan fisik akan terlihat menjadi lebih menarik. Berbagai cara yang dilakukan supaya bisa mencapai berat badan yang ideal baik mengatur pola makan, melakukan diet yang ketat, olahraga yang rutin sampai dengan meminum obat obatan (Thomas,Johan.K.W.,Henhy, 2008) . Terdapat 2 metoda dalam penentuan berat tubuh ideal yaitu (S.Sarwono, 2001) :

Metode Brocca

Berat badan ideal = (Tinggi badan - 100) - 10%(Tinggi badan -100).

Batas ambang yang diperbolehkan adalah ± 10% dari berat badan ideal. Bila

<90% dikatakan kekurusan , >10% sudah kegemukan dan bila >20% sudah terjadi obesitas.

Contoh :

Seorang pria dengan berat badan 70 kg dan tinggi badan 167 cm.

Maka berat badan ideal = (167 - 100) - 10%(167 - 100)

= 67 - 6,7

= 60.3 kg

Pria ini dengan berat badan 70 kg sudah tergolong dalam batas >10%, (dikatakan gemuk).

Indeks Masa Tubuh (IMT)

IMT (kg/m2) = Berat badan (kg) / (Tinggi badan)2 (m2)

IMT adalah metoda yang dikeluarkan oleh WHO (Badan Kesehatan Dunia) dan yang paling sering digunakan untuk penentuan berat badan ideal. Penggunaan IMT hanya dapat diterapkan pada orang dewasa baik itu pria atau wanita yang berusia diatas 18 tahun, dengan batas ambang untuk pria dan wanita indonesia

(20)

6

dianggap sama yaitu kurus sekali <17 kg/m2, kurus 17 - 18,4 kg/m2, normal 18,5 - 25 kg/m2, gemuk 25,1 - 27 kg/m2, obesitas > 27 kg/m2.

Contoh :

Seorang pria dengan berat badan 70 kg dan tinggi badan 167 cm.

Maka besar nilai IMT = 70 / (1,67)2 = 25,1

Pria ini dengan berat badan 70 kg sudah tergolong kedalam kategori gemuk dalam batas ambang 25,1 - 27 kg/m2.

2.2 Bluetooth

Gambar 2.1 Bluetooth

Bluetooth merupakan chip radio yang dimasukkan kedalam komputer, printer, handphone dan sebagainya. Chip Bluetooth ini dibuat sebagai pengganti kabel.

Informasi yang umumnya ditransmisikan oleh kabel, pada Bluetooth data informasi ditrasmisikan pada frekuensi tertentu kemudian diterima oleh chip Bluetooth kemudian informasi tersebut diterima oleh komputer, handphone dan sebagainya.

. Secara lebih rinci, Bluetooth adalah nama yang dibuat untuk teknologi baru dengan menggunakan short-range radio links untuk menggantikan koneksi kabel portable atau alat elektronik yang sudah pasti. Tujuannya adalah mengurangi kompleksitas, power, dan juga biaya.

(21)

7

2.3 HC-SR04

Gambar 2.2 HC-SR04

(Sumber : https://randomnerdtutorials.com/complete-guide-for-ultrasonic-sensor- hc-sr04/)

Sensor HC-SR04 adalah sensor 40KHz produksi parallax yang umum digunakan untuk aplikasi atau kontes robot cerdas untuk mendeteksi jarak suatu objek.

Sensor HC-SR04 mendeteksi jarak objek yang bekerja dengan cara memancarkan sebuah gelombang ultrasonik (40 KHz) selama t = min 10 us kemudian mendeteksi pantulannya. Sensor ini dapat mengukur jarak 2cm – 4 Meter.

2.4 Mikrokontroler

Mikrokontroler merupakan sistem komputer yang elemennya dikemas dalam satu chip IC (Integrated Circuit) sehingga sering disebut juga sebagai single chip microcomputer. Elemen mikrokontroler tersebut diantaranya yaitu processor, memori, input dan output. Mikrokontroler ini juga merupakan sebuah sistem komputer yang memiliki satu atau beberapa tugas yang spesifik seperti mesin cuci, pemutar video dan telepon. Secara garis besar bisa disebut “pengendali kecil” dimana sebuah sistem elektronik yang sebelumnya banyak memerlukan komponen-komponen pendukung seperti IC TTL dan CMOS dapat direduksi/diperkecil dan akhirnya terpusat serta dikendalikan oleh mikrokontroler ini.

(22)

8

2.5 Arduino Uno R3

Gambar 2.3 Arduino Uno R3 (Sumber :

https://www.arduino.cc/en/uploads/Main/ArduinoUno_R3_Front_450px.jpg) Arduino Uno adalah papan mikrokontroler berdasarkan ATmega328 (datasheet).

Ini memiliki 14 digital pin input / output (dimana 6 dapat digunakan sebagai output PWM), 6 input analog, resonator keramik 16 MHz, koneksi USB, jack listrik, header ICSP, dan tombol reset. Ini berisi semua yang diperlukan untuk mendukung mikrokontroler; hanya terhubung ke komputer dengan kabel USB atau kekuasaan itu dengan adaptor AC-DC atau baterai untuk memulai. Uno memiliki perbedaan dari semua papan sebelumnya dalam hal itu tidak menggunakan FTDI chip driver USB-to-serial. Sebaliknya, fitur Atmega16U2 (Atmega8U2 sampai versi R2) diprogram sebagai konverter USB-to-serial (Muhammad, Afif, 2015).

2.6 Sensor berat

(23)

9

(Sumber : https://salmaaufadina.wordpress.com/2017/04/28/336/) Pengukur berat badan harus mempunyai skala yang lebih besar dari orang yang dilakukan pengukuran agar dapat memperlihatkan berapa besar berat badan orang tersebut. Begitu juga pada pengukur tinggi badan yang harus mempunyai skala yang lebih tinggi dari orang yang di ukur. Dalam skala pengukur tinggi badan akan diturunkan 0,5 cm untuk hal-hal yang tidak dikehendaki seperti rambut yang tebal dan tidak rapi (Muhammad, Afif, 2015).

2.7 Sistem Operasi Android

Android adalah suatu sistem operasi yang berbasis Linux untuk perangkat portable seperti smartphone dan komputer tablet. Android menyediakan platform (Open Source) bagi programmer untuk mengembangkan aplikasi sendiri

pada berbagai perangkat dengan system android (Putri, 2016).

2.8 Penelitian yang Relevan

Beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian yang akan dilakukan oleh penulis adalah sebagai berikut:

1. (Hanafie 2016) merancang sistem pengukur tinggi badan berbasis mikrokontroler dengan menggunakan sensor ultrasonik dan kemudian hasilnya ditampilkan di layar LCD.

2. (Thomas, Johan.K.W, Henhy, 2008) merancang sistem pengukur berat badan dan tinggi badan menggunakan mikrokontroler AT89S51 sebagai tempat peletakan sistemnya.

3. (Yulia, Leo, 2004) melakukan studi dan uji coba teknologi bluetooth sebagai alternatif komunikasi data nirkabel.

(24)

10

BAB III

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1. Analisis Sistem

Analisis sistem merupakan suatu pemaparan dari suatu sistem informasi yang komplet ke dalam berbagai bagian komponennya yang bertujuan untuk mengindentifikasi dan mengevaluasi berbagai macam masalah yang muncul pada sistem sehingga dapat dilakukan pemecahan, penyempurnaan dan pengembangan sistem kedepannya.

Ada beberapa tahap yang akan dilakukan dalam analisis sistem.

Tahap pertama dalam analisis ini akan dilakukan identifikasi masalah, sehingga diketahui apa-apa saja hambatan yang akan terjadi beserata cara penanggulangannya. Setelah melakukan identifikasi masalah, tahap kedua adalah analisis kebutuhan sistem, dimana pada tahap ini alam dianalisis apa- apa saja yang dibutuhkan pada sistem. Kemudian pada tahap ketiga yang juga tahap terakhir adalah pembuatan model dan spesifikasi sistem agar diketahui gambaran yang akan dilakukan kedepannya.

3.1.1. Analisis Masalah

Analisis masalah adalah tahapan awal dalam analisis sistem, karena analisis masalah memiliki tujuan untuk mengindentifikasi pokok-pokok masalah sehingga tercapai titik keputusan .Didalam tahapan analisis masalah dapat digambarkan dengan menggunakan Diagram Ishikawa atau biasa disebut Diagram fishbone.Diagram Ishikawa (fishbone diagram) yang merupakan buah pikiran dari Dr. Kaoru Ishikawa seorang tokoh yang memprakarsai proses manajemen kualitas di perusahaan Kawasaki, Jepang, dan dalam proses selanjutnya menjadi salah satu bapak pendiri manajemen modern sekitar tahun 1960-an . Diagram Ishikawa adalah diagram yang

(25)

11

menunjukkan penyebab-penyebab dari sebuah even yang spesifik. Diagram Ishikawa diperkenalkan pada tahun 1968. Diagram ini lazimnya digunakan untuk mengindentifikasi faktor-faktor yang substansial memberi efek pada sebuah even.Diagram fishbone pada masalah dalam penelitan penulis dapat dilihat gambar dibawah ini :

Gambar 3.1. Diagram Fishbone Masalah Penelitian

Pada gambar diagram fishbone diatas, dapat dijelaskan masalah utama yang terdapat pada penelitan penulis yang akan diselesaikan. Didalam diagram fishbone pada umumnya terbagi menjadi dua, yaitu bagian head dan bagian bone. Bagian head merupakan masalah yang terjadi pada penelitian. Sedangkan bone adalah penyebab masalah tersebut, yang terdiri dari 4 kategori yaitu material, pengguna, metode, dan sistem. Didalam 4 kategori ini juga mempunyai sub kategori yang ditunjukkan oleh anak panah yang mengarah ke masing-masing kategori.

(26)

12

3.1.2. Analisis Kebutuhan Sistem

Analisis kebutuhan sistem dibagi menjadi dua kategori yang umum, yaitu analisis kebutuhan sistem fungsional dan kebutuhan non-fungsional.

Kebutuhan fungsional adalah kebutuhan yang harus dipenuhi agar tujuan dari sistem tercapai, sedangkan kebutuhan fungsional adalah kebutuhan yang dapat membuat kinerja sistem menjadi lebih baik.

3.1.2.1.Kebutuhan Fungsional

Kebutuhan fungsional adalah layanan sistem yang harus tersedia di dalam suatu sistem, bagaimana sistem bekerja pada masukkan (input) tertentu, dan bagaimana perilaku sistem pada situasi tertentu. Kebutuhan fungsional yang harus dipenuhi adalah sebagai berikut :

1. Sistem harus memiliki sensor HC-SR05 yang bertujuan untuk mengukur nilai tinggi badan yang diproses oleh Arduino.

2. Sistem harus memiliki sensor berat yang bertujuan untuk megukur nilai berat badan yang diproses oleh Arduino.

3. Sistem harus memiliki HC04 yang bertujuan sebagai media komunikasi yang digunakan untuk menghubungkan data dari Arduino ke Android.

4. Sistem harus memiliki sebuah board Arduino dimana komponen ini bertugas sebagai unit pemrosesan inti yang melakukan pembacaan, perhitungan, dan sebagainya.

5. Sistem harus memiliki sebuah smartphone agar nilai yang dikirim oleh Arduino melalui HC04 dapat dibaca oleh pengguna.

3.1.2.2.Kebutuhan Non-Fungsional

Kebutuhan Non-Fungsional adalah persyaratan yang menitikberatkan pada properti yang dimiliki oleh sistem, seperti batasan waktu, batasan pengembangan proses, standarisasi, dan segala layanan atau fungsi yang ditawarkan oleh sistem.

Adapun kebutuhan non-fungsional dari sistem ini agar kinerjanya

(27)

13

1. User friendly

Tampilan yang dibangun harus mudah dioperasikan oleh para pengguna, maka user interface sistem haruslah sesederhana mungkin sehingga user tertarik dan mudah untuk mengerti setiap desain tampilan.

2. Kualitas

Hasil Output dari sistem akan dilakukan perhitungan berat badan ideal dengan menggunakan rumus Brosca.

3. Efektif dan Efisien

Sistem yang dibangun haruslah cepat dalam proses pengeksekusiannya karena nilainya sudah diberikan oleh sensor.

4. Dokumentasi

Sistem yang dibangun memiliki petunjuk penggunaan sistem.

5. Kinerja

Sistem dapat mengukur nilai berat dan tinggi badan serta menampilkan informasi berat badan ideal.

3.1.3. Pemodelan Sistem

Pemodelan sistem adalah sekumpulan proses aktivitas yang dapat menggambarkan dengan jelas dan terperinci bagaimana sistem akan berjalan.

Tujuan dari perancangan sistem ini adalah menjelaskan, mempermudah, dan mengevaluasi implementasi sistem yang akan dibangun. Pada peneltian ini, pemodelan sistem menggunakan diagram UML (Unified Modelling Language) untuk menggambarkan sistem kerja.Model UML yang digunakan ini meliputi Use Case Diagram, Activity Diagram dan Sequence Diagram.

3.1.3.1.Use Case Diagram

Use Case Diagram berfungsi untuk menjelaskan hubungan antara pengguna dan sistem. Use Case Diagram menunjukkan tiga aspek dari sistem, yaitu:

actor. use-case, dan system/sub boundary. <<extends>> digunakan untuk menunjukkan bahwa satu use-case merupakan tambahan fungsional dari

(28)

14

<<include>>digunakan untuk menggambarkan bahwa suatu use-case seluruhnya merupakan fungsionalitas dari use-case lainnya.Aktor yang berinteraksi dalam sistem ini adalah user aplikasi, dan fungsi (use-case) dihubungkan dengan tanda panah yang menyatakan bahwa aktor mengajukan permintaan terhadap use-case.Use Case Diagram dari sistem yang akan dibangun dapat dilihat pada Gambar 3.2 dibawah ini:

Gambar 3.2.Use Case Sistem

Berdasarkan diagram Use case diatas, user akan menghubungkan perangkat smartphone dengan sistem menggunakan bluetooth menggunakan HC04, kemudian sistem akan melakukan proses penghitungan sesuai dengan nilai yang diberikan oleh sensor.

3.1.3.2.Activity Diagram

Activity diagram merupakan diagram yang menggambarkan berbagai aliran aktifitas antara user dengan sistem. Activity diagram dari sistem yang akan dibangun dapat dilihat pada Gambar 3.3 dibawah ini:

(29)

15

Gambar 3.3.Activity Diagram Sistem

Pada gambar 3.3 diatas, dijelaskan bahwa sistem dimulai dengan aktifitas user membuka aplikasi pengukur tinggi dan berat badan. Kemudian user memilih bluetooth yang terhubung ke sistem, maka smartphone akan terhubung dengan arduino. Setelah terhubung maka sistem akan mengambil nilai berat dan tinggi badan yang dibaca oleh sensor. Selanjutnya sistem akan melakukan proses perhitungan berat badan ideal. Kemudian sistem akan menampilkan nilai berat badan, tinggi badan, dan keterangan berat badan ideal kepada user.

3.1.3.3.Sequence Diagram

Sequence diagram adalah suatu diagram yang menampilkan interaksi-interaksi antar objek di dalam sistem yang disusun pada sebuah rangkaian waktu. Sequence diagram dari penelitian ini dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

(30)

16

Gambar 3.4.Sequence Diagram Sistem 3.1.4. Flowchart

Flowchart adalah sebuah diagram yang menggambarkan urutan langkah-langkah yang secara logis yang digambarkan dengan symbol-simbol. Flowchart dari sistem yang akan dibangun ditunjukkan pada gambar dibawah ini:

(31)

17

Gambar 3.5.Flowchart Sistem

3.2. Blok Diagram Sistem

Diagram merupakan pernyataan hubungan yang berurutan dari suatu atau lebih komponen yang memiliki kesatuan kerja tersendiri, dan setiap blok komponen memengaruhin komponen yang lainnya. Berikut diagram blok sistem yang dapat dilihat pada Gambar 3.6 :

(32)

18

Gambar 3.6. Blok Diagram Sistem

Pada gambar 3.6 menunjukkan blok diagram dimana Arduino digunakan sebagai pusat pengendali sistem. Sensor yang digunakan berjumlah dua buah yaitu sensor berat dan sensor HC-SR04. Sensor berat dan sensor HC-SR04 akan memberikan laporan hasil nilai output kepada Arduino, kemudian Arduino akan mengirimkan hasil nilai ouput ke Android melalui bluetooth. Hasil nilai output dapat dipantau melalui Android.

3.3. Perancangan Sistem

Pada penelitian ini, perancangan meliputi 2 bagian utama yaitu perancangan perangkat keras dan perancangan perangkat lunak. Perangkat keras yang dimaksud disini ialah komponen-komponen fisik yang digunakan untuk membentuk sistem elektronika Sedangkan perangkat lunak dalam penelitian ini merupakan program yang dijalankan smartphone yang bekerja sama dengan sistem.

Dalam perancangan sistem ini seperti yang telah disebutkan diatas, terdiri dari 2 bagian utama yaitu perancangan perangkat keras dan perangkat lunak, yang akan dirincikan lagi pada subbab berikut.

3.3.1. Perancangan Perangkat Keras

Pada sistem ini terdiri dari beberapa komponen perangkat keras utama yaitu main

(33)

19

haruslah dirancang sesimpel mungkin agar tidak mempersulit pengguna pada saat pengoperasiannya. Kemudian rancangan sistem juga harus fleksibel..

3.3.1.1.Main Board (Arduino)

Komponen utama dalam sistem ini yaitu Arduino Uno, karena alat inilah yang menjadi otak sistem ini bekerja (pemrosesan utama). Arduino pada sistem ini menggunakan shield Arduino, agar ukuran sistem ini tidak terlalu memakan tempat dan menjadi lebih fleksibel.

Gambar 3.7. Bentuk Fisik Arduino (Sumber: http://arduino.org)

3.3.1.2.Sensor HC-SR04

Agar Arduino dapat mendeteksi pengukuran tinggi seseorang, maka digunakan sensor HC-SR04. Sensor HC-SR04 berfungsi untuk mengukur jarak 2 cm - 4 m dengan cara memancarkan gelombang ultrasonik (40 KHz) selama t = min 10 us kemudian mendeteksi pantulannya. Mekanisme dari sensor HC-SR04 pada sistem ini yaitu dengan memancarkan gelombang ultrasonik dimana ketika gelombang tersebut mengenai objek kemudian gelombang tersebut dipantulkan dan dideteksi nilainya.

(34)

20

Gambar 3.8. Sensor HC-SR04

(Sumber : https://randomnerdtutorials.com/complete-guide-for-ultrasonic- sensor-hc-sr04/)

3.3.1.3.Sensor Berat

Sensor berat digunakan untuk mendeteksi berat objek dimana pada sistem ini objeknya adalah manusia. Mekanisme dari sensor berat pada sistem ini yaitu dengan menekan/memijak sensor berat yang kemudian sensor akan mendeteksi nilai berat yang didapat dan mengirimkan nilai tersebut ke Arduino.

Gambar 3.9. Sensor Berat

(Sumber : https://salmaaufadina.wordpress.com/2017/04/28/336/)

(35)

21

3.3.1.4.Bluetooth

Bluetooth merupakan chip radio yang dimasukkan kedalam komputer, printer, handphone dan sebagainya. Chip Bluetooth ini dirancang untuk menggantikan kabel. Informasi yang biasanya dibawa oleh kabel dengan Bluetooth ditrasmisikan pada frekuensi tertentu kemudian diterima oleh chip Bluetooth kemudian informasi tersebut diterima oleh komputer, handphone dan sebagainya.

Gambar 3.10. Bluetooth

3.3.1.5.Skema Konstruksi Utama

Pada konstruksi utama pada sistem ini akan dibuat menggunakan pipa pvc.

Pada Gambar 3.11 dibawah ini merupakan gambar konstruksi utama untuk pengimplementasian sistem.

(36)

22

Gambar 3.11 Skema Konstruksi Utama 3.3.2. Perancangan Perangkat Lunak

Perangkat lunak dari sistem yang dibangun memiliki beberapa kemampuan seperti menghubungkan perangkat smartphone pengguna dengan Arduino menggunakan modul Bluetooth dan mengambil data yang telah diproses oleh Arduino

3.3.2.1.Perancangan Antar Muka (Interface)

Aplikasi android ini memiliki 1 halaman yaitu halaman untuk menampilkan informasi tinggi dan berat badan yang telah dihasilkan dan keterangan berat badan ideal.

(37)

23

Gambar 3.12. Rancangan Interface Android

Keterangan:

1. Text View

Berisi tentang informasi nilai berat badan.

2. Text View

Berisi tentang informasi nilai tinggi badan.

3. Text View

Berisi tentang informasi keterangan berat badan ideal.

(38)

24

BAB 4

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

4.1. Implementasi Sistem

Implementasi sistem merupakan tahap yang dilakukan selanjutnya setelah analisis dan perancangan sistem pada bab sebelumnya. Hasil dari implementasi ini adalah sebuah alat yang siap diuji dan digunakan.

4.1.1 Implementasi Konstruksi Utama

Kerangka konstruksi utama dibuat menggunakan pipa pvc sebagai kerangka utama sekaligus tempat penempatan sensor HC-SR04 pada bagian atasnya dan pada bagian bawahnya terdapat timbangan/sensor berat yang terhubung dengan Arduino Uno. Pada konstruksi utama terdapat dua bagian yaitu konstruksi bagian atas dan konstruksi bagian bawah. Berikut bentuk rangkaian konstruksi utama pada alat ini dapat dilihat seperti pada gambar 4.1.

Gambar 4.1 Kerangka Kontruksi Utama

(39)

25

4.1.1.1. Implementasi Konstruksi Bagian Atas

Konstruksi bagian atas merupakan bagian untuk meletakkan sensor HC-SR04.

Berikut adalah kerangka konstruksi bagian atas.

Gambar 4.2. Kerangka Konstuksi Bagian Atas

4.1.1.2. Implementasi Konstruksi Bagian Bawah

Konstruksi bagian bawah adalah bagian timbangan/sensor berat dan Bluetooth yang terhubung dengan rangkaian Arduino Uno. Berikut merupakan rangkaian konstruksi bagian bawah.

(40)

26

Gambar 4.3. Kerangka Konstruksi Bagian Bawah

4.1.2. Implemetasi Elektronika Alat

Pada bab sebelumnya telah dibuat perancangan rangkaian elektronika alat, pada bab ini akan dibahas bagaimana pengimplementasian elektronika alat pada hardware. Implementasi rangkaian elektronik alat menggunakan papan Protoboard, dengan menggunakan papan Protoboard untuk tempat meletakkan komponen yang dibutuhkan.

4.1.2.1. Implementasi Sensor HC-SR04

Sensor HC-SR04 di letakkan pada bagian atas konstruksi utama untuk mengetahui nilai tinggi badan. Sensor HC-SR04 memiliki 4 kabel yang masing-masing terhubung ke Arduino Uno. Implementasi Sensor HC-SR04 dapat dilihat pada gambar 4.4 berikut.

(41)

27

(a) (b)

Gambar 4.4. Implementasi Sensor HC-SR04

4.1.2.2. Implementasi Sensor Berat

Sensor Berat di letakkan pada bagian bawah konstruksi utama untuk mengetahui nilai berat badan. Implementasi Sensor berat dapat dilihat pada gambar 4.5 berikut.

(a) (b)

Gambar 4.5 Implementasi Sensor Berat

4.1.2.3. Implementasi Bluetooth

Bluetooth dipasang ke protoboard yang terhubung ke Arduino Uno yang berfungsi untuk menghubungkan sistem dengan Android. Implementasi Bluetooth dapat dilihat pada gambar 4.6 berikut.

(42)

28

Gambar 4.6 Implementasi Bluetooth

4.2 Implementasi Perangkat Lunak (Software)

Implementasi perangkat lunak memiliki peranan penting antara arduino Uno dan Android. Pada arduino bahasa pemrograman yang digunakan adalah C/C++.

Sedangkan pada android bahasa pemrograman yang digunakan adalah Java.

4.2.1 Implementasi Pemrograman Arduino Uno

Implementasi pemrograman pada Arduino Uno bertujuan untuk mengimplementasikan proses logika antara arduino Uno dengan sensor-sensor atau perangkat pendukung lain yang digunakan. Pemrograman pada Arduino Uno menggunakan bahasa pemrograman C/C++ dengan aplikasi IDE(Integrated Development Environment) Arduino versi 1.8.5. Berikut ini adalah tampilan dari aplikasi IDE Arduino 1.8.5.

(43)

29

Gambar 4.7. Tampilan dari Aplikasi IDE Arduino 1.8.5.

Pemrograman pada arduino Uno minimal diharuskan memiliki 2 fungsi utama yaitu Fungsi setup() dan Fungsi loop(). Selain digunakan untuk melakukan kompilasi bahasa pemrograman C/C++ untuk arduino Uno, aplikasi Arduino 1.8.5 juga berfungsi untuk mengupload program hasil kompilasi kedalam perangkat arduino agar arduino dapat digunakan.

4.2.2 Implementasi Pemrograman Sensor HC-SR04

Implementasi pemrograman ini bertujuan agar arduino Uno dapat membaca nilai yang didapat dari sensor HC-SR04 dan juga memprosesnya. Berikut ini adalah potongan program pada implementasi pemrograman arduino terhadap sensor HC- SR04.

1. #include <HCSR04.h>

2. UltraSonicDistanceSensor distanceSensor(12, 13);

3. mySerial.print(206-distanceSensor.measureDistanceCm());

4. mySerial.println(" CM");

4.2.3 Implementasi Pemrograman Sensor Berat

Implementasi pemrograman ini bertujuan agar arduino Uno dapat membaca nilai yang didapat dari sensor berat dan juga memprosesnya. Berikut ini adalah

(44)

30

potongan program pada implementasi pemrograman arduino terhadap sensor berat.

1. #include "HX711.h"

2. HX711 scale;

3. float calibration_factor = 9360;

4. mySerial.print(scale.get_units()*0.453592, 1);

5. mySerial.println(" KG");

4.3. Implementasi Rancangan Antarmuka Aplikasi Android

Rancangan antarmuka aplikasi di implemantasikan dengan menggunakan layout XML (Extended Markup Language) yang ada pada fitur dari Aplikasi IDE Android Studio. Aplikasi android ini hanya memiliki halaman utama yang dapat dilihat pada gambar 4.8.

Gambar 4.8. Halaman Utama Android

4.4. Pengujian Alat

Berikut ini adalah hasil dari pengujian sistem yang telah dilakukan untuk mengukur berat badan, tinggi badan, dan untuk mengetahui hasil perhitungan berat badan ideal, yang terdiri dari 3 kategori yaitu : obesitas, gemuk, normal, dan

(45)

31

(a) (b)

Gambar 4.9. Pengujian Sistem

Pada tabel 4.1 dibawah ini dilakukan pengujian alat pengukur berat badan ideal yang telah dilakukan oleh 8 orang dimana dari 8 orang tersebut didapat data berat badan, tinggi badan, serta kategori berat badan ideal, yaitu obesitas, gemuk, normal, dan kurus.

Tabel 4.1. Data Hasil Pengujian Sistem Berat Badan Ideal Berdasarkan 8 Orang

Nama Berat Badan Tinggi Badan Kategori Berat Badan

Dian 70.2 kg 166.8 cm Gemuk

Rifky 66.4 kg 172.7 cm Normal

Santo 89.7 kg 155 cm Obesitas

Budi 70.3 kg 177 cm Normal

Vani 80.6 kg 155 cm Obesitas

Hafiz 76.4 kg 166 cm Gemuk

Rizki 48.3 kg 169 cm Kurus

Saiful 50.3 kg 175 cm Kurus

Dari data hasil pengujian diatas akan dilakukan perbandingan pengujian alat dengan pengujian manual untuk mendapatkan galat persentase. Pengukuran manual pada tinggi badan akan menggunakan meteran dan untuk berat badan akan

(46)

32

menggunakan timbangan analog. Pada tabel 4.2 dibawah ini dapat dilihat hasil nilai yang didapat pada pengukuran manual.

Tabel 4.2. Data Hasil Pengujian Manual Berat Badan Ideal Berdasarkan 8 Orang

Nama Berat Badan Tinggi Badan Kategori Berat Badan

Dian 70 kg 165 cm Gemuk

Rifky 66 kg 171 cm Normal

Santo 90 kg 154 cm Obesitas

Budi 70 kg 176 cm Normal

Vani 81 kg 154 cm Obesitas

Hafiz 76 kg 165 cm Gemuk

Rizki 48 kg 168 cm Kurus

Saiful 50 kg 174 cm Kurus

Setelah didapat data pengujian manual tersebut, maka selanjutnya akan menghitung galat persentase yang didapat dari dua data pada tabel diatas. Pada tabel 4.3 dibawah ini dapat dilihat hasil galat persentase yang didapatkan dari perbandingan pengujian alat dengan pengujian manual.

Tabel 4.3. Galat Persentase Perbandingan Pengujian Alat dengan Pengujian Manual

Nama Galat Persentase Berat Badan

Galat Persentase Tinggi Badan

Dian 0.2% 1%

Rifky 0.6% 0.9%

Santo 0.3% 0.6%

Budi 0.4% 0.5%

Vani 0.4% 0.6%

Hafiz 0.5% 0.6%

Rizki 0.6% 0.5%

Saiful 0.5% 0.5%

Dari tabel 4.3 diatas dapat diketahui bahwa galat persentase yang didapatkan tidak lebih besar dari 1%, dengan demikian dapat dikatakan bahwa pembuatan alat pengukur tinggi badan dan berat badan untuk mengetahui berat

(47)

33

4.5. Perhitungan Manual

Berdasarkan pada data Tabel 4.1 dalam pengujian sistem di atas, akan dilakukan perhitungan manual untuk mendapat kolom keterangan berat badan. Setelah didapatkan data nilai dari tinggi badan dan berat badan, kemudian gunakan kedua nilai tersebut untuk mendapatkan nilai berat badan ideal dengan menggunakan metode Brocca.

Pada metode Brocca rumus yang digunakan untuk mendapatkan nilai berat badan ideal adalah :

Berat badan ideal = (Tinggi badan - 100) - 10%(Tinggi badan -100).

Dimana batas ambang yang diperbolehkan adalah ± 10% dari berat badan ideal.

Bila <90% dikatakan kekurusan , >10% sudah kegemukan dan bila >20% sudah terjadi obesitas.

Berikut adalah proses perhitungan manual untuk 2 data teratas dari tabel 4.1 untuk mendapatkan nilai berat badan ideal.

1. Dian memiliki berat badan 70.2 kg dengan tinggi 166.8 cm.

Berat badan ideal = (166.8 - 100) - 10%(166.8 - 100)

= 66.8 - 6.7

= 60.1

Berat badan ideal Dian adalah 60.1 kg. Dengan berat badan yang dia miliki saat ini yaitu 70.2 kg. Maka Dian dikategorikan gemuk, karena sudah tergolong dalam batas >10% dari berat badan ideal.

2. Rifky memiliki berat badan 66.4 kg dengan tinggi 172.7 cm.

Berat badan ideal = (172.7 - 100) - 10%(172.7 - 100)

= 72.7 - 7.3

= 65.4

Berat badan ideal Rifky adalah 65.4 kg. Dengan berat badan yang dia miliki saat ini yaitu 66.4 kg. Maka Rifky dikategorikan normal, karena tidak melawati batas >10% dari berat badan ideal untuk kategori gemuk.

(48)

34

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan dan hasil dari penelitian, maka diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. "Sistem Pengukur Tinggi dan Berat Badan Menggunakan Mikrokontroler Arduino Uno Berbasis Android" berhasil dirancang dengan baik.

2. Pengiriman data menggunakan bluetooth berhasil dengan baik.

3. Perhitungan berat badan ideal berhasil baik.

5.2. Saran

Adapun saran-saran yang dapat dipertimbangkan dari hasil penelitian ini agar penelitian ini dapat dikembangkan lebih lanjut yaitu:

1. Diharapkan pada penelitian selanjutnya dapat menggunakan sensor-sensor lainnya, misalnya : infrared, modul wifi.

2. Diharapkan pada penelitian selanjutnya tidak hanya menggunakan Android tetapi dapat menggunakan platform lainnya.

3. Diharapkan pada penelitian selanjutnya dapat membuat konstruksi utama yang lebih kuat dan bagus.

(49)

35

DAFTAR PUSTAKA

Hanafie, Ahmad. dkk. PERANCANGAN SISTEM PENGUKUR TINGGI BADAN BERBASIS MIKROKONTROLLER MENGGUNAKAN SENSOR ULTRASONIK. Makasar, ILTEKm Vol. 11, No. 22, Oktober 2016. ISSN : 1907 - 0772.

Muhammad, Afif Khoiruddin. 2015. PENGEMBANGAN ALAT UKUR TINGGI BADAN DAN BERAT BADAN DIGITAL YANG TERINTEGRASI.

Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta.

Putri, Nurlistas. 2016. RANCANG BANGUN AUDIO AMPLIFIER STEREO BERBASIS ANDROID. Skripsi. Politeknik Negeri Sriwijaya.

Palembang.

S.Sarwono, Pedoman Praktis Memantau Status Gizi Orang Dewasa Untuk Mempertahankan Berat Badan Normal Berdasarkan Indeks Massa Tubuh. Jakarta: Gramedia, 2001,ch:2, pp:20-32.

Thomas, Johan.K.W.,Henhy. SISTEM PENGUKUR BERAT DAN TINGGI BADAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER AT89S51. Jakarta.

Jurnal Teknik Elektro Vol.10, No. 2, Oktober 2008. Halaman 79-80.

Yulia, Leo Willyanto Santoso. STUDI DAN UJI COBA TEKNOLOGI BLUETOOTH SEBAGAI ALTERNATIF KOMUNIKASI DATA NIRKABEL. Surabaya. Jurnal Informatika, Vol. 15, No. 2, November 2004 : 106 - 114.

(50)

36

LISTING PROGRAM

Arduino.ino

#include "HX711.h"

#include <SoftwareSerial.h>

#include <HCSR04.h>

UltraSonicDistanceSensor distanceSensor(12, 13);

SoftwareSerial mySerial(11, 10);

#define DOUT 3

#define CLK 2 HX711 scale;

float calibration_factor = 9360;

void setup() {

Serial.begin(9600);

scale.begin(DOUT, CLK);

scale.set_scale();

scale.tare();

long zero_factor = scale.read_average();

mySerial.begin(9600);

}

void loop() {

scale.set_scale(calibration_factor);

Serial.print("Reading: ");

mySerial.print(scale.get_units()*0.453592, 1);

mySerial.println(" KG");

mySerial.print(206-distanceSensor.measureDistanceCm());

mySerial.println(" CM");

float ideal = (scale.get_units()*0.453592)/(((206- distanceSensor.measureDistanceCm())/100)*((206- distanceSensor.measureDistanceCm())/100));

if(ideal < 18.5)

mySerial.print("KURUS#");

else if(ideal < 24.9)

mySerial.print("NORMAL#");

else if(ideal < 29)

mySerial.print("GEMUK#");

else

mySerial.print("OBESITAS#");

delay(1000);

}

A-1

(51)

37

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

CURRICULUM VITAE

DATA PRIBADI / Personal Identification Nama Lengkap : Dian Syahputra

Tempat/ Tgl. Lahir : Medan/ 1 Januari 1996 Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam Kewarnageraan : Indonesia

Alamat : Jalan Bambu VI No.18, Medan Telepon : 083801883344

Email : syaputradian202@gmail.com

KEMAMPUAN / Capabilities

Bahasa : Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris.

Bahasa Pemrograman : C#, C++, PHP.

Database : MySQL.

Lainnya : Ms. Office, Ms. Excel.

PENDIDIKAN FORMAL / Formal Education

[2014 – 2020] S1 IlmuKomputer, Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Universitas Sumatera Utara.

[2011 – 2014] MAN 1 Medan.

[2008 – 2011] MTsN 2 Medan.

[2002 – 2008] SD Muhammadiyah 13 Medan.

B-1

(52)

38

PELATIHAN DAN SEMINAR / Trainings and Workshop

Peserta Seminar Nasional Literasi Informasi (SENERAI) Fasilkom-TI Universitas Sumatera Utara [2014].

Peserta Seminar Nasional “WHAT WILL YOU BE” Universitas Sumatera Utara, 2015.

Praktik Kerja Lapangan (PKL) PT. PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan (UIP) KITSUM, Medan.

PENGALAMAN ORGANISASI

[2015] Kepanitiaan Sahabat Beasiswa Untuk Negeri.

B-2

Gambar

Gambar 2.1 Bluetooth
Gambar 2.2 HC-SR04
Gambar 2.3 Arduino Uno R3  (Sumber :
Gambar 3.1. Diagram Fishbone Masalah Penelitian
+7

Referensi

Dokumen terkait

Telah dibuat alat pengukur tinggi badan orang secara otomatis menggunakan sensor DT-SENSE USIRR dengan mikrokontroler sebagai pusat pengendali sistem.. Dengan adanya

Penggunaan Arduino Uno dan Mikrokontroler ATMega328P sebagai sentral processor, sensor Loadcell sebagai pengukur berat produk dan Motor DC sebagai penggerak konveyor serta

Perancangan alat yang dilakukan adalah merancang Sistem Keamanan Perumahan berbasis Mikrokontroler Arduino Uno menggunakan sensor PIR dan modem GSM sebagai acuan

2 mikrokontroler untuk memerintah LCD TFT modul 1,8 inch for Arduino untuk menampilkan data pengukuran sensor berat badan dan tinggi badan otomatis

Tabel 1 menunjukan data perubahan temperatur dengan pembacaan tiap 6,2 sekon menggunakan perangkat mikrokontroler Arduino Uno serta sensor pengukur suhu tipe DS18B20...

Rancang bangun alat pendeteksi dan perekaman suhu menggunakan sensor LM35 dan mikrokontroler Arduino Uno dapat digunakan sebagai contoh untuk meningkatkan

Pada perancangan perangkat keras penulis membuat kerangka pengukur tinggi badan, rangkaian minimum system mikrokontroler AT89C51, rangkaian mikrokontroler dengan sensor

Implementasi Aplikasi Android Sistem Kemanan Rumah Menggunakan Mikrokontroler Arduino ini dibuat dengan 2 jenis implementasi, yaitu implementasi dalam segi aplikasi dan implementasi