• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODOLOGI PENELITIAN"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada PT Pertamina (Persero) Pemasaran Region III Jakarta berkedudukan di Jalan Kramat Raya No.59 Jakarta Pusat, merupakan salah satu unit pemasaran PT Pertamina (Persero) yang mendistribusikan seluruh produk Bahan Bakar Minyak (BBM), dan BBK (Bahan Bakar Khusus) untuk wilayah kerja Jawa Barat, Jakarta dan Banten. Pelaksanaan penelitian ini dimulai dari akhir tahun 2009 sampai dengan selesai.

2. Objek Penelitian

Objek penelitian adalah siklus pendapatan atas penjualan kredit dalam menilai kinerja suatu unit usaha pada PT Pertamina (Persero) Pemasaran Region III Jakarta. Siklus pendapatan atas penjualan kredit pada PT Pertamina (Persero) terbagi ke dalam 2 (dua) aktivitas utama yaitu penjualan non-tunai dan penerimaan kas.

a. Penjualan Non Tunai

Penjualan Non Tunai merupakan penjualan produk yang jangka waktu pembayarannya lebih dari 3 (tiga) hari kerja dari tanggal penyerahan produk.

(2)

Penjualan produk non tunai terbagi menjadi 2 (dua), yaitu .

1). Penjualan non tunai dengan jaminan (secured facility) adalah penjualan non tunai yang dilengkapi dengan jaminan.

Jenis-jenis jaminan yang dapat diterima adalah :

a). Letter of Credit (L/C) yang dikeluarkan oleh Bank yang ditunjuk oleh perusahaan.

b). Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) yang diterbitkan oleh Bank BUMN atau Bank Devisa yang dapat diterima oleh perusahaan.

c). Bank Garansi yang dikeluarkan oleh Bank yang disetujui dan ditetapkan oleh perusahaan dengan mengesampingkan ketentuan pasal 1266 dan 1267 KUH Perdata.

d). Cash Deposit.

e). Deposito berjangka atas nama PT Pertamina (Persero).

2). Penjualan non tunai tanpa jaminan (unsecured facility) adalah penjualan non tunai yang tidak dilengkapi dengan jaminan.

Sistem penjualan non tunai pada PT Pertamina (Persero) Pemasaran Region III Jakarta melibatkan beberapa fungsi yaitu diantaranya :

1). Komite Kredit adalah pejabat-pejabat yang secara bersama (jointly) mempunyai otorisasi untuk memberikan persetujuan penjualan secara non tunai.

2). Fungsi Penimbul Piutang, merupakan fungsi layanan jual yang tugas pokoknya adalah menganalisa dan mengevaluasi calon pelanggan

(3)

tersebut dan penerbitkan form pengusulan fasilitas kredit ke komite Kredit. Fungsi ini terbagi kedalam beberapa unit bisnis, yaitu :

a). Unit Bisnis Industri & Merine, merupakan unit yang bertugas untuk melayani customer industri atas pengambilan produk BBM, BBK dan Petrokimia.

b). Unit Bisnis Retail, merupakan unit bisnis yang bertugas untuk melayani customer retail (SPBU) atas pengambilan produk BBM dan BBK.

c). Unit Bisnis Pelumas, merupakan unit bisnis yang bertugas untuk melayani customer industri atas pengambilan produk Pelumas.

d). Unit Bisnis Gas Domestik, merupakan unit bisnis yang bertugas untuk melayani customer industri dan retail atas pengambilan produk Gas.

e). Unit Bisnis Aviasi, merupakan unit bisnis yang bertugas untuk melayani customer industri atas pengambilan produk Aviasi.

3). Fungsi Distribusi, merupakan fungsi yang mempunyai tugas pokok dalam mendistribusikan produk sampai ke tangan pelanggan, dan bertanggung jawab atas ketersediaan persediaan produk.

4). Fungsi Keuangan, merupakan fungsi yang mempunyai tugas pokok dalam penerimaan kas, penagihan piutang, pelaporan pergerakan produk, dll.

5). Fungsi SPC, merupakan fungsi yang bertugas untuk melakukan pembukuan/ pencatatan transaksi keuangan (berdasarkan legal

(4)

requestor), memasukan data/informasi ke dalam sistem, dan

menjalankan suatu proses transaksi tertentu.

6). Fungsi MDM, merupakan fungsi yang bertugas untuk mensetting master data pelanggan pada sistem, baik harga, diskon, plafond kredit, dll.

Dengan diberlakukan penjualan non tunai, maka akan menimbulkan piutang perusahaan. Piutang perusahaan merupakan hak perusahaan yang timbul atas penyerahan barang dan atau jasa kepada pihak lain dalam jumlah tertentu yang dapat dinilai dengan uang yang akan jatuh tempo dalam waktu tertentu sebagai akibat perjanjian atau akibat lainnya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku atau akibat lainnya yang sah, termasuk piutang klaim.

Piutang perusahaan memiliki resiko yang cukup tinggi, resiko tersebut timbul pada saat piutang tersebut tidak dapat dibayar oleh pelanggan, atau piutang tersebut dapat dikatakan sebagai piutang macet. Piutang macet merupakan piutang perusahaan yang timbul dari perikatan/ perjanjian penjualan yang dalam waktu 3 (tiga) bulan sesudah jatuh tempo tidak ada penyelesaiannya atau pembayarannya dan ada indikasi kuat bahwa pelanggan tidak dapat melunasinya atau cidera janji.

Dalam perlakuan piutang macet, ada beberapa metode yang dapat digunakan, yaitu :

(5)

1). Metode Cadangan Piutang

Dalam metode cadangan setiap akhir periode dilakukan penaksiran jumlah kerugian piutang yang akan dibebankan ke periode yang bersangkutan. Ada dua dasar yang dapat digunakan untuk menentukan jumlah kerugian piutang, yaitu:

a). Dihitung atas dasar jumlah penjualan.

b). Dihitung atas dasar saldo piutang.

Perhitungan kerugian piutang atas dasar saldo piutang dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu :

a). Jumlah cadangan dinaikkan sampai persentase tertentu dari saldo piutang.

b). Cadangan ditambah dengan persentase tertentu dari saldo piutang.

2). Metode Penghapusan Piutang

Metode penghapusan piutang terdiri dari dua metode, yaitu : a). Metode Penghapusan Langsung Piutang

Pada akhir periode tidak ada taksiran kerugian piutang yang dibebankan, tetapi kerugian piutang baru diakui pada waktu diketahui ada piutang yang tidak dapat ditagih. Bila jelas-jelas diketahui adanya piutang yang tidak dapat ditagih, maka piutang tersebut dihapuskan dan dibebankan pada rekening kerugian piutang.

Penerimaan dari piutang yang sudah dihapus akan dikreditkan ke rekening kerugian piutang bila tahun buku belum ditutup. Tetapi bila penerimaan piutang yang sudah dihapus itu terjadi sesudah tutup buku

(6)

maka akan dikreditkan ke rekening penerimaan piutang yang sudah dihapus.

b). Metode Penghapusan Bersyarat Piutang

Penghapusan piutang secara bersyarat adalah kegiatan untuk menghapuskan piutang perusahaan dan pembukuan perusahan dengan tidak menghapuskan hak tagih Negara atau hak tagih perusahaan.

3). Tahapan Penyelesaian Piutang Macet

Penyelesaian piutang macet dapat dilakukan dengan tahapan sebagai berikut :

a). Reschedulling, adalah salah satu upaya yang dilakukan terhadap penyelesaian piutang macet dengan tujuan mempertahankan tingkat kolektibilitas penjualan, Keputusan atas rescheduling dilakukan oleh Komite Manajemen Resiko. Rescheduling dapat dilakukan dengan cara penjadwalan kembali fasilitas penjualan non tunai dan pembayaran cicilan (installment) selama jangka waktu yang disepakati baik dengan denda maupun tanpa denda.

b). Restrukturisasi, adalah salah satu upaya yang dilakukan terhadap penyelesaian piutang macet dengan tujuan mempertahankan tingkat kolektibilitas penjualan. Keputusan atas restrukturisasi dilakukan oleh Komite Manajemen Resiko. Restrukturisasi dapat berupa :

i). Perubahan jumlah pokok kewajiban.

ii). Perubahan beban denda.

(7)

iii). SWAP (perubahan bentuk hukum) atas fasilitas pinjaman menjadi bentuk penyertaan kepada perusahaan pelanggan.

iv). Alternatif solusi lainnya yang diusulkan oleh Fungsi Operasi Pemberi Fasilitas Penjualan Non Tunai dengan mempertimbangkan hasil kajian dari Fungsi Manajemen Resiko dari Direktorat yang bersangkutan.

c). Tuntutan hukum sesuai kontrak.

b. Transaksi Penerimaan Kas

Sistem penerimaan kas / pembayaran atas transaksi kredit pada PT Pertamina (Persero) dapat melalui berbagai cara, yaitu :

1). Transfer melalui Bank 2). Debit Card

3). Pencairan SB-L/C

4). Pencairan Irrevocable Documentary L/C 5). Pencairan SKBDN

6). Pencairan Bank Garansi 7). Internet Banking

Tujuan dari sistem pembayaran yang digunakan harus dapat menjamin diterimanya arus kas masuk kepada Perusahaan sesuai dengan tanggal jatuh tempo.

 

   

(8)

B. Desain Penelitian

Penelitian merupakan usaha untuk mengungkapkan fenomena alami fisik secara sistematik, empirik dan rasional. Sistematik artinya proses yang digunakan melalui langkah-langkah tertentu yang bersifat logis. Empirik berarti cara-cara yang dilakukan itu dapat diamati oleh indera manusia dan rasional berarti kegiatan penelitian dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal. (Mudrajad Kuncoro, 2003:3).

Menurut Sugiyono (2008:3), metode penelitian adalah “cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu dimana cara ilmiah berarti kegiatan penelitian didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu : rasonal, empiris, dan sistematis“.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif yang menurut Moh. Nazir (2005:54) adalah “suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu situasi kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang“. Metode penelitian deskriptif betujuan untuk membuat deskripsi secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai penerapan siklus pendapatan dalam menilai kinerja unit usaha pada PT Pertamina (Persero) Pemasaran Region III Jakarta.

C. Metode Pengumpulan Data

Adapun teknik-teknik penelitian yang dilakukan penulis untuk memperoleh, mengumpulkan, dan menyusun data yang diperlukan dalam penelitian ini meliputi :

(9)

1. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Yaitu penelitian yang dilakukan oleh penulis untuk mendapatkan data- data sekunder atau pembukuan yang berfungsi sebagai teori untuk mendukung data primer yang diperoleh selama penelitian serta sebagai alat bantu dalam menganalisis dengan cara mempelajari dan mencari bahan- bahan yang dianggap perlu dan mendukung penyusunan skripsi ini baik dari buku wajib maupun buku-buku lainnya yang berhubungan dengan masalah yang diteliti, sehingga terdapat suatu perbandingan antara teori dengan keadaan yang sebenarnya dalam perusahaan.

2. Penelitian Lapangan (Field Research)

Penulis mengadakan penelitian secara langsung pada PT Pertamina (Persero) Pemasaran Region III Jakarta. Data-data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah berupa :

a. Data Primer

Menurut Husein Umar (2002:84) yang dimaksud dengan data primer adalah “data yang didapat dari sumber pertama, misalnya dari individu atau perorangan“.

Data ini adalah data yang diperoleh dari obeservasi dengan cara mengadakan pengamatan secara langsung terhadap siklus pendapatan dan dokumen-dokumen pendukungnya. Data yang dihasilkan dari observasi ini adalah berbagai macam dokumen, kebijakan dan prosedur serta tata kerja organisasi dan individu yang berkaitan dengan siklus pendapatan.

(10)

b. Data Sekunder

Menurut Husein Umar (2002:84) yang dimaksud dengan data sekunder adalah “data yang merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut menjadi bentuk-bentuk seperti table, grafik, diagram, gambar, dan sebagainya sehingga lebih informatif oleh pihak lain.“

Data sekunder juga diperoleh dari studi literature yang dimaksudkan untuk mendukung kebenaran data rincian, baik dari buku-buku maupun majalah-majalah ilmiah untuk diproses lebih lanjut.

D. Metode Analisis Data

Analisis data adalah penyederhanaan data ke dalam satu bentuk yang paling mudah dibaca dan diinterpretasikan.

Dalam menganalisis data hasil penelitian penulis menggunakan metode deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Metode deskriptif kualitatif adalah cara menganalisa data yang diperoleh dalam rangka memperoleh pengertian yang lebih luas dengan mengartikan data yang telah dianalisa dengan membandingkannya dengan teori-teori yang ada untuk ditarik kesimpulan pada akhirnya. Sedangkan metode deskriptif kuantitatif adalah cara menganalisa data dalam bentuk angka, coding, hitungan/bilangan, dan variable yang dioperasionalkan dalam menganalisis efektifitas siklus pendapatan dalam menilai kenerja unit usaha pada PT Pertamina (Persero) Region III Jakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perusahaan melakukan manajemen pajak sekaligus manajemen laba pada saat penurunan tarif pajak, manajemen pajak yang dilakukan

Keberadaan java ini membuat mudah kita dalam mengembangakan dan juga membuat sebuah apalikasi, bagi kita yang ingin menekuni dan berkiprah dalam dunia programmer, saat

Analisis kesesuaian pelepasan ranitidin HCl dari tablet lepas lambat dengan matriks HPMC dalam penelitian ini akan dibandingkan dengan persyaratan pelepasan sediaan

Tujuan dari perancangan ini adalah agar masyarakat di kawasan Jakarta bisa lebih mengenal Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan dan tertarik untuk datang ke

Peneliti berasumsi bahwa hubungan yang signifikan antara lamanya persalinan kala II pada ibu bersalin multigravida terhadap apgar score menit 1 dan menit 5, hal

Bulu sikat gigi sedang (medium) memiliki efktifitas lebih tinggi dalam menurunkan jumlah plak dibandingkan dengan bulu sikat gigi lembut (soft) dengan tidak

Untuk mendapatkan kandungan L-Dopa pada tempe benguk maksimal, proses pembuatan tempe benguk yang harus dilakukan adalah dengan merendam biji koro benguk satu kali proses

Dari hasil pengamatan uji organoleptik aroma pada roti tawar terlihat dari 40 panelis lebih menyukai roti tawar perlakuan P1 dengan konsentrasi 0% tanpa penambahan