• Tidak ada hasil yang ditemukan

Plagiarism Checker X Originality Report

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Plagiarism Checker X Originality Report"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Plagiarism Checker X Originality Report

Similarity Found: 22%

Date: Rabu, Oktober 14, 2020

Statistics: 783 words Plagiarized / 3615 Total words

Remarks: Medium Plagiarism Detected - Your Document needs Selective Improvement.

--- _Jurnal Akuntansi dan Bisnis : Jurnal Program Studi Akuntansi 1 (1) Bulan 2018 ISSN 2443-3071 (Print) ISSN 2503-0337 (Online) JURNAL AKUNTANSI DAN BISNIS Jurnal Program Studi Akuntansi Available online

http://ojs.uma.ac.id/index.php/jurnalakundanbisnis __ _ _ Analisis Perbandingan Keakuratan CAPM Dan APT Dalam Upaya Pengambilan Keputusan Investasi Saham Sektor Perbankan Analysis Comperative Accuracy of CAPM and APT in Decision Making Of Share Investment Banking Sector Arif Abdillah1), Aditya Kristamtomo Putra2)

1)Jurusan S1 Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Singaperbangsa Karawwang, Indonesia 2) Jurusan S1 Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Singaperbangsa Karawwang, Indonesia *Coresponding Email:

1610631020052@student.unsika.ac.id raden.aditya@fe.unsika.ac.id _ _Abstrak Capital Asset Pricing Model dan Arbitrage Pricing Theory merupakan model keseimbangan yang menggunakan variabel pengukur risiko untuk melihat korelasi risiko serta return.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar nilai return saham sektor perbankan yang dihitung dengan Capital Asset Pricing Model dan Arbitrage Pricing Theory, mencari model yang lebih akurat dan seberapa besar perbedaan akurasi akurasi yang signifikan dari Capital Asset Pricing Model dan Arbitrage Pricing Theory dalam pengambilan keputusan investasi pada sektor perbankan.

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2015-2018. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 36

perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2015-2018.

Adapun metode pengambilan sampel adalah metode non-probability sampling yaitu teknik purposive sampling. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Capital Asset Pricing

(2)

Model lebih baik dibandingkan Arbitrage Pricing Theory dan tidak terdapat perbedaan akurasi antara Capital Asset Pricing Model dengan Arbitrage Pricing Theory dalam

pengambilan keputusan investasi saham pada sektor perbankan di Bursa Efek Indonesia.

Kata Kunci: Capital Asset Pricing Model, Arbitrage Pricing Theory, Sektor Perbankan.

Abstract The Capital Asset Pricing Model and the Arbitrage Pricing Theory are a balance model that uses risk measurement variables to see risk correlations and returns. This research is descriptive quantitative. The purpose of this research is to find out how much the value of stock returns in the banking sector is calculated by the Capital Asset Pricing Model and Arbitrage Pricing Theory, looking for a more accurate model and how big is the difference in accuracy of the significant accuracy of the Capital Asset Pricing Model and Arbitrage Pricing Theory in making investment decisions in the banking sector. The population in this study is a banking company registered at Indonesia Stock Exchange during 2015-2018.

The sample in this study amounted to 36 banking companies listed on the Indonesia Stock Exchange during 2015-2018. The sampling method is a non-probability sampling method that is purposive sampling technique. The results of this study indicate that the Capital Asset Pricing Model is better than the Arbitrage Pricing Theory and there is no difference in accuracy between the Capital Asset Pricing Model and the Arbitrage Pricing Theory in an investment decision making effort at banking sector. Keywords: Capital Asset Pricing Model, Arbitrage Pricing Theory, Banking Sector. How to Cite: Arif Abdillah, Aditya Kristamtomo Putra (2020).

Analisis Perbandingan Keakuratan Capm Dan Apt Dalam Upaya Pengambilan Keputusan Investasi Saham Sektor Perbankan. Jurnal Akuntansi dan Bisnis : Jurnal Program Studi Akuntansi. 4 (1): 1-10 _ _ _ _

(3)

PENDAHULUAN Pembangunan ekonomi pada suatu negara juga sangat bergantung pada perkembangan dinamis serta kontribusi nyata berasal sektor perbankan. ketika sektor perbankan terpuruk, perekonomian nasional juga ikut terpuruk. Demikian pula sebaliknya, saat perekonomian mengalami kemacetan sektor perbankan juga terkena imbasnya dimana fungsi intermediasi tidak berjalan normal.

(Leo, 2012:33) Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

(Undang-Undang No.10 Tahun 1998) Tabel 1 Perkembangan Bank dan Kantor Bank Kategori Bank _2015 _2016 _2017 _2018 _2019 _ _Jumlah Bank Jumlah Kantor Bank _118 32.963 _116 32.370 _115 32.285 _115 31.618 _111 31.411 _ _ Sumber: Otoritas Jasa Keuangan RI, 2019 Berdasarkan tabel 1 diatas menunjukan bahwa ada pengurangan jumlah bank pada tahun 2019 berkurang sebanyak 4 ententitas bank umum

dibandingkan tahun 2018.

Pada tahun 2019 jumlah kantor bank umum diseluruh Indonesia menurun dibandingkan tahun 2018 sebesar 207 kantor bank, Langkah-langkah yang dapat ditempuh oleh Bank Indonesia dengan melakukan tindakan pemegang saham menambah modal, pemegang saham mengganti dewan komisaris dan/atau direksi bank, bank menghapus-bukukan kredit yang macet, dan memperhitungkan kerugian bank dengan modalnya, bank melakukan merger atau konsolidasi dengan bank lain dan/atau bank dijual kepada pembeli yang bersedia mengambil alih seluruh kewajiban. (Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.

68 Tahun 1996) Apabila terjadi kegagalan di sektor perbankan dapat menimbulkan ketidakstabilan keuangan yang mengganggu sistem perekonomian nasional, kinerja perbankan yang buruk dapat mengakibatkan kegagalan sistem ekonomi secara

keseluruhan atau dikenal dengan istilah krisis ekonomi. (Kustyaningsih, 2019) Salah satu Indikator yang dipergunakan dalam penilaian perbankan di mata masyarakat juga investor dengan melihat informasi perihal kinerja perbankan. Kinerja perbankan bukan hanya tentang jumlah laba yang dihasilkan melainkan juga menggunakan efisiensi serta efektivitas sumber bank tersebut (Suryaputra et al.,

2017) Tabel 2 Indikator Kinerja Bank Umum Konvesional Indikator _Tahun _ _ _2014 _2015 _2016 _2017 _2018 _ _Net Interest Margin _4,25% _5,39% _5,63% _5,32% _5,14% _ _Biaya Operasional thdp Pendapatan Operasional _76,29% _81,49% _82,22% _78,64%

_77,86% _ _Return On Assets _2,85% _2,32% _2,23% _2,45% _2,25% _ _Core Capital Ratio to ATMR _18,01% _19,00% _21,19% _21,50% _21,29% _ _Capital Adequacy Ratio _21,51%

_21,39% _22,93% _23,18% _22,97% _ _Loan to Deposits Ratio _89,42% _92,11% _90,70%

(4)

_90,04% _94,78% _ _Rasio Asset Likuid _16,24% _16,70% _17,50% _18,56% _14,96% _ _ Sumber : Otoritas Jasa Keuangan RI, 2019 Berdasarkan tabel 2 diatas tahun 2018, Net Interest Margin tahun 2018 menurun menjadi 5,14% lebih rendah dari tahun 2017 sebesar 5,32% semakin besar net interest margin maka profitabilitas akan semakin besar. Tahun 2018 ketahanan permodalan masih memadai dengan rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) yang masih tinggi sebesar 22,97% menurun dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 23,18.

Sejalan dengan pertumbuhan Biaya Oprasional Pendapatan Oprasional pada tahun 2018 cenderung menunjukkan adanya penurunan dari 77,86 % pada tahun 2017 sebelumnya sebeesar 78,64% seiring dengan kondisi pertumbuhan ekonomi global dan domestik yang tidak pasti menunjukan tingkat kemampuan bank dalam menyalurkan dananya yang berasal dari masyarakat. Investasi telah menjadi tren di masa sekarang, yang dimana sekarang diklaim menjadi era investasi tanpa batas ruang dan waktu, ini ialah masa dimana orang mampu melakukan koneksi hubungan kapan dan dimanapun.

Pengambilan keputusan untuk melakukan investasi di pasar modal, seorang calon investor wajib mempertimbangkan adanya faktor-faktor ketidakpastian (risiko) di masa yang akan datang, serta dana yang ditanam diharapkan akan memberikan laba yang besar. harapan dalam menerima keuntungan yang besar dengan risiko yang kecil membuat para calon investor masih takut dalam berinvestasi. Kurangnya kemampuan dalam berinvestasi bisa membuat kesalahan dalam memperkirakan return serta risiko, yang mengakibatkan tidak tepat mengambil keputusan investasi. (Ditha Indah et al., 2019) Investasi pada pasar modal selalu berhubungan dengan risiko.

Investor wajib mengetahui jenis risiko investasi supaya mampu memperhitungkan bahkan mengurangi risiko yang harus dihadapi. (Fahmi, 2012) Alasan investor berminat investasi pada sub sektor perbankan sebab pengelolaan perbankan ini diawasi dan diatur oleh pemerintah. Hasilnya perbankan ini akan selalu profesional dan transparan dalam mengelola dana masyarakat. Hal itu tentunya akan memberikan kepercayaan dan nilai positif di mata masyarakat. (Ihsan & Kartika, 2015) Kemampuan analisis investor sangat dibutuhkan sebelum investor tersebut menetapkan investasi yang akan dilakukan.

Capital Asset Pricing Model (CAPM) dan Arbitrage Pricing Theory (APT) merupakan model keseimbangan yang menggunakan variabel pengukur risiko untuk melihat korelasi risiko serta return. Capital Asset Pricing Model (CAPM) diharapkan bisa

membantu investor untuk menggambarkan kondisi pasar yang bersifat komplek, serta memperkecil risiko investasi serta mengestimasi besarnya return yang diperoleh.

Arbitrage Pricing Theory (APT) bahwa investor percaya return sekuritas akan

(5)

dipengaruhi oleh sebuah model faktorial dengan sejumlah faktor risiko.

Risiko dalam Arbitrage Pricing Theory (APT) mendefinisikan sebagai sensitivitas saham terhadap faktor-faktor ekonomi makro, serta besarnya return harapan akan ditentukan oleh sensitivitas tersebut. (Gusni & Riantani, 2017) Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar nilai return saham sektor perbankan yang dihitung dengan Capital Asset Pricing Model dan Arbitrage Pricing Theory, mencari model yang lebih akurat dan seberapa besar perbedaan akurasi akurasi yang signifikan dari Capital Asset Pricing Model dan Arbitrage Pricing Theory dalam pengambilan keputusan

investasi pada sektor perbankan Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk menganalisis kelayakan investasi pada saham-saham perbankan di Bursa Efek Indonesia dengan judul “Analisis Perbandingan Keakuratan Capital Asset Pricing Model dan

Arbitrage Pricing Theory dalam Pengambilan Keputusan Investasi Saham (Studi pada Saham-Saham Sektor Perbankan di Bursa Efek Indonesia)”.

Capital Asset Pricing Model (CAPM) Sharpe dan Lintner dalam (Putri, 2014) Capital Asset Pricing Model (CAPM) merupakan model keseimbangan yang menggambarkan suatu hubungan suatu return dan risiko secara lebih sederhana, dan hanya menggunakan satu variabel untuk menggambarkan risiko. Menurut (Tandelilin, 2010:195) Capital Assets Pricing Model (CAPM) merupakan model keseimbangan yang menggambarkan hubungan risiko dan return secara lebih sederhana, karena hanya menggunakan satu variabel (beta) untuk menggambarkan risiko.

Arbitrage Pricing Theory (APT) Stephen Ross mengembangkan teori penentuan harga abitrase (Arbitrage Pricing Theory) ditahun 1976, dimana Ross menyatakan bahwa harga suatu aktiva bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor. APT juga merupakan proses

memperoleh laba tanpa risiko dengan memanfaatkan peluang perbedaan harga aset atau sekuritas fisik yang sama. Dengan kata lain investasi pada konsep APT adalah membeli suatu sekuritas atau surat berharga pada harga rendah dan menjual kembali pada harga telah mengalami kenaikan.

(Fahmi, 2015) METODE PENELITIAN Metode penelitian ini merupakan metode penelitian deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2015-2018. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 36 perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2015-2018.

Adapun metode pengambilan sampel adalah metode non-probability sampling yaitu teknik purposive sampling. Metode pengambilan sampel dari target spesifik yang diinginkan karena sesuai dengan kriteria tertentu yang ditetapkan peneliti. (Sugiyono, 2014) Oleh karena itu sampel yang masuk pada perusahaan perbankan harus memenuhi kriteria sebagai berikut: 1.

(6)

Perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), tidak pernah delisting dan konsisten mempublikasikan laporan keuangan selama periode penelitian (2015-2018). 2. Perusahaan perbankan umum dan konvesional yang saham-sahamnya aktif diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode penelitian

(2015-2018). Tabel 3 Sampel Penelitian No. _Kode _Nama Perusahaan _No. _Kode _Nama Perusahaan _ _1 _AGRO _PT. Bank Rakyat Indonesia Agroniaga. Tbk _19 _BMRI _PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk _ _2 _AGRS _PT. Bank IBK Indonesia. Tbk _20 _BNGA _PT.

Bank CIMB Niaga Tbk _ _3 _BABP _PT. Bank MNC Internasional. Tbk _21 _BNII _PT. Bank Mayapada Tbk _ _4 _BACA _PT.

Bank Capital Indonesia. Tbk _22 _BNLI _PT. Bank Permata Tbk _ _5 _BBCA _PT. Bank Central Asia. Tbk _23 _BNBA _PT. Bank Bumi Arta Tbk _ _6 _BBKP _Bank Bukopin. Tbk _24 _BSIM _PT. Bank Sinarmas Tbk _ _7 _BBMD _PT. Bank Mestika Darma Tbk _25 _BSWD _PT.

Bank Of India Indonesia Tbk _ _8 _BBNI _PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk _26 _BTPN _PT. Bank BTPN Tbk _ _9 _BBRI _PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk _27 _BVIC _PT. Bank Victoria Internasional Tbk _ _10 _BBTN _PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk _28 _DNAR _PT. Bank Oke Indonesia _ _11 _BCIC _PT. Bank JTrust Indonesia Tbk _29 _INPC _PT. Bank Artha Graha Internasional Tbk _ _12 _BDMN _PT. Bank

Danamon Tbk _30 _MAYA _PT.

Bank Mayapada Internasional Tbk _ _13 _BEKS _PT. Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk _31 _MCOR _PT. Bank China Construction Bank Indonesia Tbk _ _14 _BINA _PT. Bank Ina Perdana Tbk _32 _MEGA _PT. Bank Mega Tbk _ _15 _BJBR _PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk _33 _NISP _PT. Bank OCBC NISP Tbk _ _16 _BJTM _PT.

Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk _34 _NOBU _PT. Nationalnobu Tbk _ _17 _BKSW _PT. Bank QNB Indonesia _35 _PNBN _PT. Bank Pan Indonesia Tbk _ _18 _BMAS _PT. Bank Maspion Indonesia Tbk _36 _SDRA _PT. Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk _ _Sumber: Bursa Efek Indonesia, 2020 HASIL DAN PEMBAHASAN 1.

Hasil Perhitungan Expected Return Saham dengan metode CAPM Expected return saham yang dihitung dengan model Capital Asset Pricing Model (CAPM) yang dikelompokan mulai dari yang mempunyai expetaced return terbesar sampai yang terkecil dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4 Expetaced Return Capital Asset Pricing Model No. _Kode _E(Ri) _No. _Kode _E(Ri) _No. _Kode _E(Ri) _ _1 _BCIC _3.310 _13 _BBNI _0.456 _25 _BSIM _0.247 _ _2 _BKSW _0.900 _14 _BSWD _0.456 _26 _PNBN _0.224 _ _3 _DNAR _0.642 _15 _BMAS _0.400 _27 _BMRI _0.215 _ _4 _MEGA _0.624 _16 _BBTN _0.385 _28 _AGRO _0.172 _ _5 _INPC _0.603 _17 _BBRI _0.384 _29 _AGRS _0.169 _ _6 _BINA _0.602 _18 _BBMD _0.376 _30 _BVIC _0.161 _ _7 _SDRA _0.587 _19 _NOBU _0.364 _31 _NISP _0.126 _ _8 _BEKS _0.578 _20 _BDMN _0.331 _32 _BNLI _0.118 _ _9 _BJBR _0.565 _21

(7)

_BNBA _0.330 _33 _BNII _0.099 _ _10 _MCOR _0.526 _22 _BJTM _0.314 _34 _BTPN _0.086 _ _11 _BNGA _0.510 _23 _BABP _0.268 _35 _BBCA _0.047 _ _12 _MAYA _0.489 _24 _BACA _0.267 _36 _BBKP _0.015 _ _ Sumber: Pengolahan Data, 2020 Berdasarkan tabel 4 diatas dapat diketahui Expetaced Return tertinggi adalah saham PT. Bank JTrust Indonesia Tbk (BCIC) sebesar 3.310 dan Expetaced Return terendah dari saham sektor perbankan adalah PT.

Bank Bukopin. Tbk (BBKP) sebesar 0.015. Adapun yang mempengaruhi tinggi rendahnya Expetaced Return Capital Asset Pricing Model adalah tingkat risiko sistematis (beta) dan aktual return yang didapatkan dari harga penutupan per bulan dari masing-masing saham selama 2015-2018. 2. Hasil Perhitungan Expected Return Saham dengan Metode APT Expected return saham yang dihitung dengan model Arbitraage Pricing Theory (APT) yang dikelompokan mulai dari yang mempunyai expetaced return terbesar sampai yang terkecil dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 5 Expetaced Return Arbitraage Pricing Theory No. _Kode _E(Ri) _No. _Kode _E(Ri) _No. _Kode _E(Ri) _ _1 _INPC _4.441 _13 _BMRI _0.867 _25 _SDRA _0.259 _ _2 _MCOR _3.660 _14 _BBKP _0.849 _26 _BINA _0.225 _ _3 _BNGA _3.227 _15 _BJTM _0.812 _27 _BNLI _0.225 _ _4 _BDMN _2.325 _16 _BEKS _0.802 _28 _AGRS _0.095 _ _5 _MAYA _2.249 _17 _BBCA _0.648 _29 _BACA _0.005 _ _6 _BNII _2.130 _18 _NOBU _0.615 _30 _NISP _-0.146 _ _7 _BTPN _2.063 _19 _BBNI _0.598 _31 _BMAS _-0.176 _ _8 _BCIC _1.234 _20 _BBMD _0.564 _32 _AGRO _-0.933 _ _9 _BBTN _1.157 _21 _BBRI _0.449 _33 _BVIC _-1.091 _ _10 _BSWD _1.156 _22 _BKSW _0.446 _34 _BSIM _-1.229 _ _11 _BNBA _1.026 _23 _BABP _0.264 _35 _BJBR _-2.132 _ _12 _PNBN _0.949 _24 _DNAR _0.262 _36 _MEGA _-2.671 _ _ Sumber: Pengolahan Data, 2020

Berdasarkan tabel 5 diatas dapat diketahui Expetaced Return tertinggi adalah saham PT.

Bank Artha Graha Internasional Tbk (NIPC) sebesar 4.441 dan Expetaced Return terendah dari saham sektor perbankan adalah PT.

Bank Mega. Tbk (MEGA) sebesar -2.671. Adapun yang mempengaruhi tinggi rendahnya Expetaced Return Arbitraage Pricing Theory adalah risiko sitematis dari tingkat

pertumbuhan ekonomi makro yaitu inflasi, jumlah uang beredar, dan kurs dollar terhadap rupiah selama periode 2015-2018. 3. Pemilihan Metode yang Akurat Adapun untuk melihat metode mana yang lebih baik dalam memprediksi return saham sektor perbankan, maka akan dihitung nilai Mean Absolute Deviation (MAD) dari kedua model tersebut.

Hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut Tabel 6 Mean Absolute Deviation No. _Kode _MADCAPM _MADAPT _No. _Kode _MADCAPM _MADAPT _ _1 _AGRO _0.119018 _0.98615 _19 _BMRI _0.215394 _0.86812 _ _2 _AGRS _0.117567 _0.04351 _20 _BNGA _0.49917 _3.21551 _ _3 _BABP _0.269331 _0.26549 _21 _BNII _0.093532 _2.12389 _ _4 _BACA _0.234486 _0.0278 _22 _BNLI _0.129252 _0.23616 _ _5 _BBCA _0.031465 _0.63285

(8)

_23 _BNBA _0.317278 _1.01279 _ _6 _BBKP _0.031204 _0.8646 _24 _BSIM _0.23453 _1.24166 _ _7 _BBMD _0.377807 _0.56611 _25 _BSWD _0.407031 _1.10737 _ _8 _BBNI _0.444111 _0.58664 _26 _BTPN _0.084613 _2.06159 _ _9 _BBRI _0.389441 _0.45417 _27 _BVIC _0.141967 _1.11065 _ _10 _BBTN _0.364045 _1.13581 _28 _DNAR _0.627654 _0.24808 _ _11 _BCIC _2.974176 _0.89801 _29 _INPC _0.601597 _4.43905 _ _12 _BDMN _0.313413 _2.30745 _30 _MAYA _0.442524 _2.20324 _ _13 _BEKS _0.576503 _0.80068 _31 _MCOR _0.541794 _3.67603 _ _14 _BINA _0.539371 _0.16315 _32 _MEGA _0.597936 _2.6972 _ _15 _BJBR _0.528709 _2.16839 _33 _NISP _0.062473 _0.33442 _ _16 _BJTM _0.301266 _0.7993 _34 _NOBU _0.332076 _0.58333 _ _17 _BKSW _0.888302 _0.43467 _35 _PNBN _0.21742 _0.94233 _ _18 _BMAS _0.393981 _0.18249 _36 _SDRA _0.587618

_0.25911 _ _Rata-Rata _0.417446 _1.157717 _ _ Sumber: Pengolahan Data, 2020 Berdarkan tabel 6 diatas nilai rata-rata MADCAPM (0.474843939) lebih kecil dari nilai MADAPT (1.1577159).

Nilai Ini menunjukkan bahwa metode CAPM lebih baik dibandingkan metode APT dalam memprediksi return saham sektor perbankan. Berdasarkan hasil perhitungan MADCAPM dan MADAPT peneliti menemukan pola bahwasannya penyebab perbedaan keakuratan antara Arbitrage Pricing Theory dan Capital Asset Pricing Model adalah risiko sistematis (beta) yang beragam sesuai dengan jumlah periode yang digunakan dan nilai dari masing-masing periode. hasil perhitungan Mean Absolute Deviation (MAD) dari kedua model menunjukkan bahwa semakin lama periode penelitiannya maka hasil peramalan menjadi semakin akurat. 4.

Hasil Pengujian Hipotesis Setelah mendapatkan nilai MAD untuk kedua model, langkah selanjutnya adalah membandingkan kedua nilai MAD dengan independent sample t-test. Dengan rumusan hipotesis sebagai berikut: H0 : Tidak terdapat perbedaan akurasi yang signifikan antara Capital Asset Pricing Model dan Arbitrage Pricing Theory dalam pengambilan keputusan investasi saham sektor perbankan. H1 : Terdapat perbedaan akurasi yang signifikan antara Capital Asset Pricing Model dan Arbitrage Pricing Theory dalam pengambilan keputusan investasi saham sektor perbankan.

Sebelum diuji dengan independent sample t-test, MAD CAPM dan APT perlu dilakukan uji normalitas dengan menggunakan uji shaphiro-wilk dengan software SPSS 21. Apabila nilai Asymp. Sig uji shaphiro-wilk bernilai diatas atau sama dengan 0,05, maka data berdistribusi normal. Tabel 7 Uji Normalitas Data _Shapiro-Wilk _ _ _Statistic _Df _Sig. _ _MAD_CAPM _.966 _36 _.334 _ _MAD_APT _.974 _36 _.548 _ _ Sumber: Pengolahan Data, 2020 Berdasarkan tabel 7 diatas, terlihat bahwa data berdistribusi normal, baik nilai MADCAPM 0.334 > 0.05, maupun nilai MADAPT 0.548 > 0.005, karena data berdistribusi secara normal maka dapat dilakukan pengujian hipotesis.

(9)

Tabel 8 Pengujian Hipotesis _Levene's Test for Equality of Variances _t-test for Equality of Means _ _ _F _Sig. _T _Df _Sig. (2-tailed) _Mean Difference _Std. Error Difference _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _NILAI_MAD _Equal variances assumed _16.444 _.000 _-4.175 _68 _.000

_-.354753870 _.0849670 _ _ _Equal variances not assumed _ _ _-4.175 _45.272 _.000 _-.354753870 _.0849670 _ _ Berdasarkan pengolahan data dengan menggunakan program SPSS yang ditunjukkan oleh tabel., hasil Levene’s Test didapat nilai Sig (p) = 0.000 yang lebih kecil dari nilai a (0.05), maka H1 ditolak atau dengan kata lain asumsi kedua varians sama besar (equal variances assumed) tidak terpenuhi, maka uji t-test menggunakan asumsi varian tidak sama (equal variance not assumed).

Karena hasil Levene’s Test menyatakan bahwa asumsi kedua varian tidak sama besar (equal variance not assumed), maka digunakan hasil independent sample t-test dengan asumsi equal variances not assumed, hasilnya H1 ditolak karena nilai Sig lebih kecil dari taraf signifikansi (a = 5%), yaitu Sig = 0.000 < 0.05, dan nilai thitung < ttabel dengan nilai a = 5% dan degree of freedom df = 45.272, yaitu -4.175 < 2.032. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang siginfikan antara CAPM dan APT.

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis diatas menunjukan bahwa CAPM dan APT mempunyai kemampuan yang sama dalam meramalkan return saham sehingga

pemilihan penggunaan model dapat disesuaikan dengan preferensi dari masing-masing investor.

CAPM merupakan model peramalan yang hanya menggunakan faktor retun pasar sehingga model ini cocok bagi investor yang ingin meramalkan return saham secara mudah dan sederhana, sedangkan APT dapat digunakan oleh investor yang ingin mengetahui secara rinci faktor makro apa saja yang mempengaruhi perubahan harga saham. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh (Ibrahin et al., 2017), (Prasetyo & Adib, 2016), dan (Aqli, 2015) hasil penelitian

menunjukkan bahwa melalui uji independent sample T test menunjukan tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara keakuratan Capital Asset Pricing Model dengan Arbitrage Pricing Theory SIMPULAN Capital Asset Pricing Model (CAPM) lebih baik dibandingkan Arbitrage Pricing Theory (APT) pengambilan keputusan investasi saham pada sektor perbankan di Bursa Efek Indonesia.

Tidak terdapat perbedaan akurasi antara Capital Asset Pricing Model (CAPM) dengan Arbitrage Pricing Theory (APT) dalam pengambilan keputusan investasi saham pada sektor perbankan di Bursa Efek Indonesia. DAFTAR PUSTAKA Aqli, M. I. (2015). Analisis Perbandingan Keakuratan Metode Capital Pricing Model (CAPM) dan Arbitrage Pricing Theory (APT). Skripsi. Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang. Ditha Indah, F., R.

Deni Muhammad, D., & Nor, N. (2019). Analisis Capital Asset Pricing Model ( Capm ) Dalam Pengambilan Keputusan. Jurnal Ekonomi Dan Bisnis, 20(2), 11–18.

(10)

https://doi.org/http://dx.doi.org/10.30659/ekobis.20.2.11-18 Fahmi, I. (2012). Pengantar Pasar Modal. Bandung: Alfabeta. Fahmi, I. (2015).

Pengantar Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Bandung: Alfabeta. Gusni, & Riantani, S. (2017). Penggunaan Arbitrage Pricing Theory Untuk Menganalisis Return Saham Syariah. Jurnal Manajemen, 9(1), 68–84. https://doi.org/10.31937/manajemen.v9i1.598 Ibrahin, M. I., Titaley, J., & Manurung, T. (2017). Analisis Keakuratan Capital Asset Pricing Model (CAPM) dan Arbitrage Pricing Theory (APT) dalam memprediksi Expetaced Saham pada LQ45. D’Cartasian, 6(1), 30–44. Ihsan, D. N., & Kartika, S. P. (2015). Potensi

Kebangkrutan Pada Sektor Perbankan Syariah Untuk Menghadapi Perubahan Lingkungan Bisnis. Etikonomi, 14(2). https://doi.org/10.15408/etk.v14i2.2268 Kustyaningsih, A. (2019).

Analisis Komperatif Tingkat Kesehatan Bank Syariah dan Bank Konvesional

Menggunakan Metode Risk Based Bank Rating (RBBR). Skripsi. IAIN Tulungagung. Leo, A. (2012). Dasar-Dasar Kebijakan Publik. Bandung: Alfabeta. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 68 Tahun 1996. Prasetyo, D. C., & Adib, N. (2016). Perbandingan Keakuratan CAPM dan APT dalam Memprediksi Return Saham di Jakarta Islamic Index.

Jurnal Akuntasi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis, Universitas Brawijaya. Putri, R. L. (2014).

Implementasi Capital Asset Pricing Model (CAPM) dalam Analisis Portofolio Sebagai Dasar Keputusan Investasi Saham di Bursa Efek Indoneia. Jurnal Kompilek, 6(0342), 1.

Stanislaus, U. (2010). Pedoman Analisis Data Dengan SPSS.

Ghalia Indonesia. Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.

Bandung: Alfabeta. Suryaputra, F. A. ., Bandi, B., & Setiawan, D. (2017). Perkembangan Penelitian Kinerja Perbankan di Indonesia. In Jurnal Akuntansi dan Bisnis. 7(2),88.

https://doi.org/10.20961/jab.v17i2.240 Tandelilin, E. (2010). Portofolio dan Investasi:

Teori dan Aplikasi (Pertama). Yogyakarta: Kanisius. Undang-Undang No.10 Tahun 1998.

Idx.co.id. Profil Perusahaan Tercatat. Diakses pada 20 april 2020, dari

https://www.idx.co.id/perusahaan-tercatat/profil-perusahaan-tercatat/ Ojk.go.id.

Stastistik Perbankan Indonesia. Diakses pada 10 April 2020, dari

https://www.ojk.go.id/id/kanal/perbankan/data-dan-statistik/statistik-perbankan-indone sia/default.aspx

INTERNET SOURCES:

--- 1% - https://ojs.uma.ac.id/index.php/jurnalakundanbisnis/article/download/1979/pdf1

<1% - https://www.feb.ui.ac.id/

2% -

https://id.123dok.com/document/oy83k92q-perbandingan-metode-capm-apt-menghit

(11)

ung-return-saham-jii.html

1% - https://widisudharta.weebly.com/metode-penelitian-skripsi.html

<1% - http://repository.unpas.ac.id/6472/

1% -

https://jurnalilmiahmanajemen.files.wordpress.com/2011/03/perbandingan-keakuratan- capm-dan-apt.pdf

1% - https://ejournal.unma.ac.id/index.php/jaksi/article/download/174/123/

<1% - https://core.ac.uk/download/pdf/33338030.pdf

<1% -

https://www.researchgate.net/publication/247883578_The_Demand_For_Capital_Market_

Returns_A_New_Equilibrium_Theory

<1% - https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0165410101000301

<1% - http://service-web.wgtn.ac.nz/dotnet2/catprint.aspx?d=all&t=p2020

<1% - http://repositori.usu.ac.id/feed/atom_1.0/123456789/198

<1% -

https://www.investopedia.com/articles/markets/080916/capm-vs-arbitrage-pricing-theo ry-how-they-differ.asp

<1% - http://scholar.unand.ac.id/25018/4/Daftar%20Pustaka.pdf

1% - https://pt.scribd.com/document/76368280/Billy-Arma-Pratama-01 1% - https://jurnalkonstitusi.mkri.id/index.php/jk/article/download/120/119 1% -

https://www.lps.go.id/ketentuan-terkait/-/asset_publisher/nZ5y/content/uu-no-7-tahun- 1992

1% - https://jdih.bpk.go.id/wp-content/uploads/2012/03/PP-Nomor-33-Tahun-2014.pdf

<1% - https://boele21.wordpress.com/category/uncategorized/page/2/

1% - https://jab.fe.uns.ac.id/index.php/jab/article/download/240/63

<1% - https://www.scribd.com/document/367941004/Laptah-Perbankan-2015 1% -

https://janetkalyana.blogspot.com/2017/05/pengenalan-rasio-keuangan-bank-tingkat.h tml

<1% - https://guraru.org/guru-berbagi/perkembangan-tik-di-beberapa-negara/

1% - http://jurnal.unissula.ac.id/index.php/ekobis/article/download/4970/3151 1% - https://www.slideshare.net/Fhiaramadaniah/capm-amp-apt

<1% - https://adib1.blogspot.com/feeds/posts/default

1% - https://danielstephanus.wordpress.com/tag/arbritage-pricing-theory/

<1% -

https://www.researchgate.net/publication/327626421_Penggunaan_Arbitrage_Pricing_Th eory_Untuk_Menganalisis_Return_Saham_Syariah

<1% -

http://eprints.umm.ac.id/24431/2/jiptummpp-gdl-mochalfan2-36721-1-pendahul-n.pdf

(12)

1% - http://repository.unpas.ac.id/12594/2/BAB%201.pdf 2% -

http://jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a03a96d094 7c6478e525e/2017/08/JURNAL-NURFATILLA-AFIDAH.pdf

<1% - http://eprints.ums.ac.id/57688/24/NASKAH%20PUBLIKASI%20Rev.pdf

<1% - http://repositori.usu.ac.id/feed/rss_2.0/123456789/105

<1% -

https://jimfeb.ub.ac.id/index.php/jimfeb/gateway/plugin/WebFeedGatewayPlugin/atom

<1% - http://eprints.umpo.ac.id/3486/8/LAMPIRAN.pdf

<1% - http://britama.com/index.php/2012/05/sejarah-dan-profil-singkat-baca/

<1% - https://www.sahamok.net/emiten/sektor-keuangan/sub-sektor-bank/

<1% -

https://www.lowongankerja15.com/2013/04/pt-bank-tabungan-negara-persero-tbk.htm l

<1% - https://www.shareinvestor.com/fundamental/factsheet.html?counter=MCOR.JK

<1% - https://www.shareinvestor.com/fundamental/factsheet.html?counter=BEKS.JK

<1% - https://konsultasiskripsi.com/blog/page/23/

<1% -

https://www.cnbcindonesia.com/market/20200713114828-17-172180/kookmin-bakal-p egang-67-begini-komposisi-saham-bukopin

<1% - https://www.idnfinancials.com/id/news/32433/bank-mega-scores-profit

<1% - https://dedisuselopress.blogspot.com/2015/11/capm-dan-apt.html

<1% - https://magussudrajat.blogspot.com/2010/04/peramalan-forecasting.html

<1% - https://tatangmanguny.wordpress.com/2010/03/20/signifikansi-hasil-penelitian/

2% - http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/manajemen/article/download/12338/pdf

<1% -

https://yulianaritongaug.blogspot.com/2017/03/pengaruh-inflasi-terhadap-kinerja.html 1% - https://openlibrary.telkomuniversity.ac.id/catalogue/2020.html

<1% -

https://www.researchgate.net/publication/335305943_ANALISIS_CAPITAL_ASSET_PRICIN G_MODEL_CAPM_DALAM_PENGAMBILAN_KEPUTUSAN_INVESTASI_SAHAM_STUDI_PAD A_SAHAM_YANG_LISTING_DI_JAKARTA_ISLAMIC_INDEX_PERIODE_2015-2017

<1% - http://repository.unpas.ac.id/41096/6/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf

<1% -

http://bkp.pertanian.go.id/storage/app/media/informasi%20publik/Peraturan/PP/PP_No _68_th_2002.pdf

<1% -

https://doku.pub/documents/download-metode-penelitian-kuantitatif-kualitatif-dan-rd- sugiyono-pdf-oq1nrmj3po02

Referensi

Dokumen terkait

 b) Praktek mencari keuntungan bisa juga berasal dari pemerintah sendiri secara sah misalnya memberlakukan proteksi berlebihan untuk barang-barang tertentu seperti mengenakan

Kesimpulannya terdapat hubungan antara keberadaan lahan pekarangan, keberadaan tanaman hias dan keberadaan kolam ikan dengan kejadian penyakit DBD di wilayah kerja Puskesmas

Kedua adalah narasi verbal yang menyatakan bahwa &#34;Semua jalan setapak itu berbeda-beda, namun menuju ke arah yang sama: mencari satu hal yang sama dengan satu tujuan

Gulma termasuk dalam organisme yang keberadaannya dapat bersifat merugikan tanaman budidaya, sehingga pada suatu kondisi apabila keberadaan gulma tersebut

Perkembangan tarekat Syadziliyah di Nusantara, terutama di Jawa tidak terlepas dari peran Syaikh Mahfuzh yang memperoleh otoritas dalam bidang tasawuf, selain otoritas beberapa ilmu

Peraturan Bupati Sumedang Nomor 73 Tahun 2010 tentang Unit Layanan Pengadaan Barang/Jasa Kabupaten Sumedang (Berita Daerah Kabupaten Sumedang Tahun 2010 Nomor

1. Nidjo Sandjojo, M.Sc, selaku Dekan Fakultas Ilmu Komputer Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta. Ibu Erly Krisnanik, S.Kom., MM, selaku Ketua Jurusan

Klasifikasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode SVM (Support Vektor Machine) dan Jaringan Saraf Tiruan (JST) pada fitur tekstur daun yang kekurangan unsur