• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN. asuransi syariah karena produk tersebut tidak mengandung unsur riba yang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 1 PENDAHULUAN. asuransi syariah karena produk tersebut tidak mengandung unsur riba yang"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Banyak masyarakat Indonesia yang menginginkan produk-produk syariah untuk berinvestasi seperti perbankan syariah, saham syariah, sampai asuransi syariah karena produk tersebut tidak mengandung unsur riba’ yang terdapat pada produk investasi konvensional, yaitu berupa bunga. Sehingga pandangan ini pula lah yang mendorong banyaknya perusahaan asuransi yang menerbitkan produk asuransi berbasis syariah. Menurut Koentjoro (2012), adanya trend peningkatan jumlah tertanggung/pelanggan, merupakan salah satu refleksi tentang adanya kepercayaan masyarakat terhadap asuransi syariah. Dimana faktor atau gejala ini dapat juga diartikan sebagai adanya indikator tentang penerapan prinsip syariah yang baik dan benar pada asuransi syariah tersebut.

Sebagai pelopor asuransi syariah di Nusantara, Takaful Indonesia telah melayani masyarakat dengan jasa asuransi yang sesuai dengan prinsip syariah, selama lebih dari satu dasawarsa, melalui dua perusahaan operasionalnya: PT Asuransi Takaful Keluarga (Asuransi Jiwa Syariah) dan PT Asuransi Takaful Umum (Asuransi Umum Syariah). PT Syarikat Takaful Indonesia (Perusahaan) berdiri pada 24 Februari 1994 atas prakarsa Tim Pembentukan Asuransi Takaful Indonesia (TEPATI) yang dimotori oleh Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) melalui Yayasan Abdi Bangsa, Bank Muamalat Indonesia Tbk., PT Asuransi Jiwa Tugu Mandiri, Departemen Keuangan RI, serta beberapa pengusaha muslim Indonesia.

Melalui kedua anak perusahaannya yaitu PT Asuransi Takaful Keluarga dan

(2)

2 PT Asuransi Takaful Umum, Perusahaan telah memberikan jasa perlindungan asuransi yang menerapkan prinsip-prinsip murni syariah pertama di Indonesia.

Menurut Sula (2009), menyatakan bahwa asuransi syariah merupakan salah satu lembaga keuangan syariah yang dapat berperan sebagai penerima dan pengelola wakaf, sekaligus penyalur hasil investasi. Asuransi syariah mempunyai peran yang sangat strategis, yaitu sebagai nazhir (pihak yang menerima harta benda wakaf dari Wakif (pihak yang menitipkan harta wakaf)). Jadi, kewajiban utama perusahaan asuransi syariah adalah sama dengan nazhir, yaitu mengelola dan mengembangkan harta wakaf. Menurut Zuldi (2009), menyatakan bahwa Islam memandang segala aktifitas muamalah manusia, seperti asuransi adalah dari sisi perannya apakah mampu atau tidak melahirkan sebuah sistem tolong-menolong dalam kehidupan masyarakat. Dengan kata lain, dalam menilai untung-rugi mengikuti asuransi tidak boleh sepihak hanya terpusat pada satu orang saja, tetapi harus mencakup keseluruh nasabah.

Masyarakat pada umumnya belum mengetahui kemana aliran dana premi yang mereka bayarkan. Menurut Fidhayanti (2012), menyatakan surplus underwriting terhadap dana tabarru’ dibagi dan dialokasikan untuk pengelola sebesar 60%, untuk peserta sebesar 20% dan untuk cadangan tabarru’ yang digunakan ketika ada klaim sebesar 20%. Seperti yang telah

diuraikan di atas, bahwa asuransi merupakan suatu bisnis yang beroperasi pada pemberian jasa dimana para nasabah membayar fee berupa premi sebagai jaminan pergantian materi atas kerugian yang mereka alami.

Sementara perusahaan asuransi tersebut telah mencatatkan pendapatan dari

(3)

3 premi yang telah dibayarkan oleh nasabah tersebut sebagai pendapatan, sedangkan manfaat atas perlindungan belum diberikan kepada nasabah sampai nasabah tersebut mengalami suatu kerugian. Menurut Su’un (2010), yang menyatakan bahwa pertama, manajemen laba tidak terdapat hubungan yang signifikan atau hubungan yang dinilai sangat lemah dengan surplus underwriting. Kedua, cadangan premi, cadangan klaim, dan selisih antara

keduanya terdapat hubungan yang sangat lemah. Maka dari itu, pengakuan dan pengukuran serta penyajian pendapatan atas bisnis asuransi syariah sedikit berbeda dan bersifat khusus dari perusahaan jasa pada umumnya.

Dengan adanya kekhususan ini, maka penulis tertarik untuk membahas mengenai pengakuan, pengukuran, serta penyajian dari pendapatan premi pada asuransi syariah. Maka dari itu penulis melakukan penelitian dengan judul “ANALISIS PENGAKUAN, PENGUKURAN, SERTA PENYAJIAN PENDAPATAN PREMI ASURANSI SYARIAH BERDASARKAN PSAK 108 PADA PT. ASURANSI TAKAFUL UMUM”

1.2. Identifikasi Masalah

1. Bagaimana cara pengakuan, pengukuran, serta penyajian pendapatan pada produk asuransi syariah pada PT. Asuransi Takaful Umum?

2. Apakah pengakuan, pengukuran, serta penyajian pendapatan premi asuransi syariah pada PT. Asuransi Takaful Umum telah sesuai dengan PSAK 108 tentang transaksi akuntansi asuransi syariah?

3. Bagaimana sistem pembagian keuntungan yang diterapkan perusahaan sebagai hasil pengelolaan dana nasabah berdasarkan hukum syariah?

(4)

4 1.3. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini hanya sebatas pada analisa terhadap sistem pengakuan, pengukuran, serta penyajian pendapatan premi/kontribusi atas penjualan produk asuransi umum syariah yang disesuaikan atas PSAK 108 pada PT.

Asuransi Takaful Umum. Penelitian dialaksanakan di kantor pusat PT.

Asuransi Takaful Umum yang beralamat di Jalan Mampang Prapatan Raya no. 100, Jakarta Selatan. Entitas yang diteliti penulis adalah dokumen serta jurnal yang berkaitan dengan pendapatan premi, dengan metode wawanacara kepada pihak yang berwenang dan melalui observasi.

1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.4.1. Tujuan Penelitian :

1. Untuk mengetahui cara pengakuan dan pengukuran, serta penyajian pendapatan premi atas produk asuransi syariah pada PT. Asuransi Takaful Umum.

2. Untuk mengetahui apakah cara pengukuran, pengukuran, serta penyajian pendapatan atas produk asuransi syariah pada PT. Asuransi Takaful Umum telah sesuai dengan PSAK 108 tentang transaksi akuntansi asuransi syariah.

3. Untuk mengetahui sistem pembagian keuntungan yang diterapkan perusahaan berdasarkan hukum syariah.

1.4.2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian yang dilakukan adalah:

1. Bagi penulis, dapat memberikan pemahaman yang lebih luas mengenai pengakuan, pengukuran, serta penyajian pendapatan produk asuransi

(5)

5 syariah, serta memberi pemahaman lebih dalam mengenai konsep asuransi syariah secara umum.

2. Bagi pihak manajemen PT. Asuransi Takaful Umum, sebagai bahan rekomendasi mengenai sistem pengakuan, pengukuran serta penyajian pendapatan yang diterapkan oleh perusahaan.

3. Bagi pihak lainnya, dapat memberi manfaat berupa penjelasan dan penjabaran mengenai sistem pengakuan, pengukuran serta penyajian pendapatan PT. Asuransi Takaful Umum serta dapat dijadikan sebagai bahan acuan untuk penelitian-penelitian selanjutnya.

1.5. Ringkasan Metodologi Penelitian

1. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksploratoria atau metode riset kualitatif, data yang diteliti merupakan data primer yang diambil secara langsung dari PT. Asuransi Takaful Umum

2. Kedalaman riset hanya sebatas penelitian atas pengakuan, pengukuran, dan penyajian pendapatan premi yang didapat oleh perusahaan sebagai hasil penjualan polis asuransi umum syariah di PT.Asuransi Takaful Umum. Serta pembagian keuntungan yang diterapkan perusahaan berdasarkan hukum syariah.

3. Metode pengumpulan data secara langsung yaitu menggunakan metode wawancara dan observasi, serta pengumpulan data secara tidak langsung menggunakan metode studi kepustakaan.

4. Lokasi penelitian merupakan lokasi real (field setting) , yaitu PT.

Asuransi Takaful Umum.

(6)

6 1.6. Sistematika Penulisan

BAB 1 : PENDAHULUAN

Pada bab ini, penulis menjelaskan tentang latar belakang dilakukannya penelitian serta mencantumkan profil singkat profil perusahaan yang dijadikan sebagai objek penelitian, identifikasi masalah, ruang lingkup penelitian pada pengakuan, pengukuran, serta penyajian pendapatan premi yang berasal dari produk asuransi syariah, serta tujuan dan manfaat penelitian.

BAB 2 : LANDASAN TEORI

Pada bab ini, penulis memberi penjelasan mengenai konsep pendapatan ; pengakuan, pengukuran, serta penyajian. Penulis juga menjelaskan tentang kriteria asuransi syariah berdasarkan PSAK 108, penjelasan dasar asuransi syariah, pengelolaan dana pada asuransi, serta perbedaan antara asuransi syariah dengan asuransi konvensional.

BAB 3 : OBJEK PENELITIAN

Pada bab ini, penulis menjabarkan profil PT. Asuransi Takaful Umum yang dijadikan sebagai objek penelitian. Penjabaran objek tersebut antara lain tentang profil perusahaan, visi & misi, tujuan prusahaan, bidang usaha, produk, serta struktur organisasi perusahaan.

BAB 4 : PEMBAHASAN

Pada bab ini, penulis menjelaskan tentang hasil analisis yang dilakukan mengenai pengakuan, pengukuran, serta penyajian pendapatan dari produk syariah perusahaan tersebut. Penulis menjelaskan bagaimana pengakuan pendapatan dari hasil penjualan produk syariah perusahaan tersebut, bagaimana pendapatan tersebut diungkap untuk disajikan dalam laporan

(7)

7 keuangan, dan yang terakhir aliran dana hasil investasi atas produk syariah serta pembagian keuntungannya berdasarkan PSAK 108,

BAB 5 : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan hasil analisa yang telah dilakukan penulis atas penelitan pada perusahaan tersebut. Pada bagian akhir penulisan, penulis akan memberikan saran-saran yang berkaitan dengan penelitian dan diharapkan dapat memberi manfaat bagi penulis, perusahaan, maupun pembaca yang ingin melakukan penulisan mengenai lembaga syariah.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil Analisa Vitamin C terhadap Media Fermentasi Pembuatan Selulosa Bakteri dengan Penambahan 0,5 g Vitamin C ( Asam Askorbat) pada suhu berbeda.. Kadar asam askorbat pada

1 M.. Hal ini me nunjukkan adanya peningkatan keaktifan belajar siswa yang signifikan dibandingkan dengan siklus I. Pertukaran keanggotaan kelompok belajar

1) Awalan adalah melakukan awalan dalam melakukan lompat tinggi, yang harus diperhatikan adalah tiga langkah terakhir yaitu langkah harus panjang dan cepat, sedangkan

Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa persepsi responden tentang risiko kecelakaan kerja di TBBM

Hasil yang telah didiagnosa oleh dokter PA diserahkan kembali ke bagian administrasi untuk diketik hasilnya dan ditandatangani oleh dokter PA kemudian

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Ekstrak Etanolik Herba Ciplukan memberi- kan efek sitotoksik dan mampu meng- induksi apoptosis pada sel kanker payudara MCF-7

Hasil yang di peroleh dalam penelitian ini adalah 1) Perempuan berpartisipasi dan menjatuhkan pilihan politiknya berdasarkan informasi yang dia terima, dimana

Pengukuran frekuensi pukulan pendeta dilakukan sebelum dan sesudah pelatihan pada masing-masing kelompok dengan metode pengukuran jumlah pukulan dalam tiga puluh