P5
Konsep & Model Data
SQ
http://sidiq.mercubuana-yogya.ac.id
Program Studi Teknik Informatika
Fakultas Teknologi Informasi
Tujuan
●
Mahasiswa dapat memahami konsep dan
model data dalam database
●
Mahasiswa dapat menjelaskan konsep dan
SQ - http://sidiq.mercubuana-yogya.ac.id [email protected] 3
Materi
●Pandangan
●Level
●Model Data
SQ - http://sidiq.mercubuana-yogya.ac.id
Sudut Pandang (Arsitektur DB)
Sudut pandang pemakai basis data,
Pemakai DB
Perancang DB
Konseptual Fisik
Orang-orang yang akan mengakses/menggunakan DB, baik secara bersamaan maupun secara individu
dalam lingkup sistem.
●
Ketiga ketiga macam pandangan tersebut
menunjukkan level pandangan terhadap suatu
basis data.
●
Pandangan terhadap basis data sering pula
disebut sebagai arsitektur basis data atau
abstraksi basis data.
SQ - http://sidiq.mercubuana-yogya.ac.id
SQ - http://sidiq.mercubuana-yogya.ac.id
User View
●
Application programmer logical file atau user
view sering disebut juga sebagai level
eksternal,
●
merupakan pandangan para pemakai basis
data dimana masing-masing pemakai basis
data dapat memiliki cara pandang yang
berbeda tergantung pada macam data apa saja
yang tersedia atau dapat diakses oleh pemakai.
Contoh
Dalam suatu univeristas misalnya, pemakai dapat
terdiri atas pemakai atau program aplikasi pada :
subsistem akademik, subsistem perpustakaan,
subsistem keuangan, subsistem kepegawaian,
subsistem kemahasiswaan, subsistem inventaris,
dan lainnya.
SQ - http://sidiq.mercubuana-yogya.ac.id
● Pemakai pada subsistem akademik mungkin akan memerlukan keterangan
yang sangat lengkap mengenai identitas setiap mahasiswa.
● Keterangan yang termuat dan perlu disimpan sebagai basis data bagi
pemakai pada subsistem akademik ini dapat terdiri atas nomor induk mahasiswa, nama, alamat asal, alamat lokal, tempat lahir, tanggal lahir, sekolah asal, tahun lulus di SLTA, agama, status, nama orang tua/wali, pekerjaan orang tua/wali, da lainnya.
● Selanjutnya pemakai pada subsistem akademik juga memerlukan
keterangan mengenai pengambilan mata kuliah setiap mahasiswa, perolehan nilai mahasiswa, serta dosen pengasuh mata kuliah.
●
Sedangkan pemakai pada subsistem
perpustakaan,
●
mungkin memerlukan identitas mengenai nomor
induk mahasiswa, nama, alamat lokal, dan tanggal
mulai menjadi anggota, khusus untuk mahasiswa
yang menjadi anggota perpustakaan saja.
●
Selanjutnya pemakai di perpustakaan juga
memerlukan keterangan mengenai transkaksi
peminjaman dan pengambilan buku di
SQ - http://sidiq.mercubuana-yogya.ac.id
[email protected] 14 ●
Pemakai lain, yaitu pada subsistem keuangan,
mungkin hanya memerlukan keterangan
mengenai nomor induk mahasiswa, dan nama
saja.
●
Selanjutnya data tersebut diperlukan untuk
●
Perbedaan kebutuhan data tersebut akan mengakibatkan
perbedaan pandangan terhadap basis data.
●
Pemakai pada subsistem akademik akan mempunyai
pandangan bahwa basis data mahasiswa meliputi semua
keterangan yang dapat diakses olehnya.
●
Pemakai pada subsistem perpustakaan mempunyai pandangan
yang berbeda, yaitu hanya memuat data yang dibutuhkan pada
subsistem perpustakaan.
●
Sedangkan pemakai pada subsistem keuangan akan
mempunyai pandangan yang lain lagi, yaitu basis data hanya
memuat nomor induk dan nama mahaiswa saja.
SQ - http://sidiq.mercubuana-yogya.ac.id
Conseptual view
●
Global logical data atau conseptual view atau
sering juga disebut sebagai level konseptual,
merupakan suatu pandangan perancang basis
data atau yang berkaitan dengan data-data
apa saja yan perlu disimpan dalam basis
data dan penjelasan mengenai hubungan
antara data yang satu dengan yang lainnya.
●
Level konseptual merupakan level yang lebih
Contoh
● Dalam suatu universitas misalnya, dalam level konseptual ini, perancang
perlu untuk mengetahui macam data apa saja yang diperlukan oleh setiap pemakai atau program aplikasi pada seluruh sub sistem yang digunakan dalam universitas.
● Kaitannya dengan data mahasiswa, maka perancang perlu mengiventarisasi
kebutuhan data mahasiswa seluruh pemakai. Berdasarkan hasil inventarisasi kebutuhan data tersebut, selanjutnya perancang harus
merancang basis data yang mampu memenuhi seluruh kebutuhan pemakai yang berbeda-beda tersebut dalam bentuk yang optimal.
● Basis data mahasiswa yang dirancang harus memenuhi kriteria pengolahan
data secara basis data (database processing), sebagaimana arti dan batasan yang tercantum dalam definisi basis data.
SQ - http://sidiq.mercubuana-yogya.ac.id
● Contoh kebutuhan data mahasiswa bagi pemakai pada subsistem
akademik, subsistem perpustakaan, dan subsistem keuangan di atas, maka seorang perancang dapat merancang struktur data yang diperlukan yang nantinya akan disimpan sebagai basis data serta hubungan antar data tersebut.
● Secara logika, maka kebutuhan data para pemakai tersebut akan dapat
dipenuhi dari struktur data yang meliputi :
● Data Mahasiswa, memuat nomor induk mahasiswa, nama, alamat asal,
kode pos asal, alamat lokal, tempat lahir, tanggal lahir, sekolah asal, tahun lulus di SLTA, agama, status, nama orang tua/wali, pekerjaan orang tua/wali.
● Data Mata Kuliah, memuat kode mata kuliah, nama mata kuliah,
semester, sks.
● Data Dosen, memuat NIK, nama dosen, alamat, pendidikan, golongan,
● Data transaksi pengambilan Mata Kuliah, memuat nomor induk
mahasiswa, kode mata kuliah, semester pengambilan.
● Data transaksi perolehan Nilai Mata Kuliah, memuat nomor induk
mahasiswa, kode mata kuliah, semester pengambilan, nilai yang diperoleh.
● Data Anggota Perpustakaan, memuat nomor mahasiswa, nomor anggota
perpustakaan, tanggal mulai menjadi anggota.
● Data Buku, memuat kode buku, judul, pengarang, penerbit, tahun terbit. ● Data transaksi peminjaman buku, memuat nomor peminjaman, nomor
anggota perpustakaan, kode buku, tanggal peminjaman, tanggal seharusnya dikembalikan.
SQ - http://sidiq.mercubuana-yogya.ac.id
● Data transaksi pengembalian buku, memuat nomor peminjaman, tanggal
pengembalian buku.
● Data uang kuliah, memuat jenis uang kuliah, besar uang kuliah.
● Data transaksi pembayaran mahasiswa, memuat nomor transaksi, nomor
mahasiswa, tanggal pembayaran, jenis uang kuliah, jumlah uang yang dibayarkan.
●
Setiap struktur data tersebut, selanjutnya dapat digunakan
untuk merancang struktur file di dalam basis data, yaitu terdiri
atas 11 file yaitu :
SQ - http://sidiq.mercubuana-yogya.ac.id
Setiap struktur data tersebut, selanjutnya perlu
diisi dengan data yang sesunguhnya sesuai
dengan kondisi real dilapangan dan kemudian
disimpan dalam fisik media penyimpanan basis
data yang digunakan.
Contoh tersebut menunjukkan bahwa pandangan
terhadap basis data pada level
eksternal
sangat
SQ - http://sidiq.mercubuana-yogya.ac.id
Physical View
●
Physical view atau sering disebut dengan level internal, merupakan
bentuk implementasi conceptual view, yaitu suatu pandangan
perancang yang berkaitan dengan permasalahan teknik
penyimpanan data-data dalam basis data ke dalam fisik media
penyimpanan data yang digunakan.
●
Pandangan ini bersifat sangat teknis dan lebih berorientasi pada
mesin (machine oriented), yaitu berkaitan dengan organisasi berkas
basis data (meliputi media penyimpanan dan metode akses data) dan
media penyimpanan sekunder (storage device).
●
Data-data dalam struktur data untuk subsistem akademik di atas,
selanjutnya akan diimplementasikan ke dalam fisik media
penyimpanan yang digunakan. Terdapat banyak pilihan media
penyimpanan yang dapat digunakan sebagai media penyimpanan
data-data dalam basis data.
SQ - http://sidiq.mercubuana-yogya.ac.id
[email protected] 26 ●
Interface menyediakan layanan yang lengkap
untuk lapisan yang lebih tinggi, sehingga setiap
lapisan akan berantung pada lapisan
dibawahnya.
●
Interface akan mengisolasi setiap perubahan
yang terjadi pada lapisan lainnya.
●
Operating System/OS yang digunakan oleh
sistem komputer yang mendukung basis data
akan menjamim perubahan tersebut.
SQ - http://sidiq.mercubuana-yogya.ac.id
● Interface 1
● Kebutuhan data dari para pemakai akan merlukan sistem pengelolaan
basis data (Data Base Management System/DBMS) untuk
mendeskripsikan kebutuhan tersebut, serta kondisi kewenangan dan keamanan data.
● Berdasarkan model eksternal akan diketahui tentang data tersebut
dalam fisik media penyimpanan. Berdasarkan deskripsi fisik tersebut akan diketahui model internal dari model akses yang digunakan.
● Interface 2
● DBMS akan menentukan model internal yaitu metode akses yang akan
diimplementasikan secara berbeda-beda.
● Interface 3
● metode akses dalam model internal bersama-sama OS akan
●
Untuk menjamin agar pemisahan setiap lapisan
tetap terjaga, maka OS perlu menyembunyikan
kompleksitas struktur rinci lapisan lebih rendah
dari lapisan di atasnya.
●
Hal ini dapat dilakukan jika fungsi-fungsi pada
lapisan di bawahnya cukup handal dan efisien.
●
Ketidakbergantungan dari deskripsi dan
oranisasi antar lapisan sering disebut ketidak
bergantungan data atau kebebasan data atau
SQ - http://sidiq.mercubuana-yogya.ac.id
Independensi Data
●
Data independent => ketidaktergantungan /
kebebasan data dalam basis data.
●
Mempunyai dua dimensi :
●
Secara fisik (physical data independence) dan
●Secara logik (logical data independence).
SQ - http://sidiq.mercubuana-yogya.ac.id
[email protected] 32 ●
Independensi data secara fisik, dimaksudkan
bahwa teknik dan cara-cara penyimpanan dan
pengaksesan data dalam fisik media
penyimpanan dapat mengalami perubahan
tanpa harus mengubah deskripsi logik basis
data (Global logical data/conceptual view) yang
digunakan dalam schema basis data.
●
Independensi data secara logik, dimaksudkan
bahwa kebutuhan-kebutuhan data para
pemakai dapat mengalami perubahan tanpa
harus mengubah pandangan logik pemakai
terhadap basis data atau deskripsi logik basis
data (Global logical data/conceptual view) yang
digunakan dalam schema basis data.
SQ - http://sidiq.mercubuana-yogya.ac.id
●
Independensi data akan memberikan jaminan berupa
fleksibilitas basis data, yaitu :
●
Media dan metode akses data dari fisik media penyimpanan
basis data dapat mengalami perubahan tanpa harus
mengubah pandangan konseptual.
●
Kebutuhan data-data oleh para pemakai basis data dapat
mengalami perubahan tanpa harus mengubah pandangan
konseptual.
●
Pemakai tidak perlu tahu kerumitan/kompleksitas yang
terjadi berkaitan dengan perancangan dan teknis
penyimpanan basis data dalam media penyimpanan data
yang digunakan.
SQ - http://sidiq.mercubuana-yogya.ac.id
Model Data
●
Dalam pandangan terhadap basis data, terdapat tiga level abstraksi
data, yaitu pandangan para pemakai, padangan konseptual dan
pandangan fisikal oleh seorang perancang basis data.
●
Para pemakai basis data umumnya adalah orang-orang yang awam
terhadap konsep dan teknologi yang digunakan dalam basis data.
●Permasalahannya adalah pada saat merancang, seorang perancang
perlu mengetahui kebutuhan data dan informasi yang diinginkan oleh
para pemakai. Dalam hal ini, maka seorang perancang basis
data/analisis sistem harus selalu berkomunikasi dengan para
pemakai basis data. Untuk mengkomunikasikan rancangan basis
data dan sistem yang akan dikembangkan tersebut, diperlukan suatu
cara yang mudah dipahami secara logika oleh para pemakai basis
data.
●
Para pemakai tidak perlu tahu kompleksitas dan kerumitan
dalam teknis penyimpanan data dalam media
penyimpanan.
●
Pemakai juga tidak akan memperhatikan bagaimana data
disimpan dalam media penyimpanan secara fisik. Untuk
kepentingan ini maka diperlukan apa yang disebut sebagai
model data.
●
Model data merupakan suatu cara untuk menjelaskan
tentang data-data yang tersimpan didalam basis data dan
bagaimana hubungan antar data tersebut untuk para
SQ - http://sidiq.mercubuana-yogya.ac.id
Macam Model Data
● Object based model data
● Entity relationship model
● Semantic model
● Binary model
● Record based data model
● Hierarchycal model
● Network model
● Relational model
● Physical based data model
● Unifying model
Object Based Data Model
●
Object based data model Merupakan himpunan data dan
prosedure/relasi yang menjelaskan hubungan logik antar data dalam
suatu basis data berdasarkan obyek datanya.
●
Entity relationship model merupakan suatu model untuk menjelaskan
hubungan antar data dalam basis databerdasarkan suatu persepsi
bahwa real word terdiri dari obyek-obyek dasar yang mempunyai
hubungan /kerelasian antar obyek-obyek dasar tersebut yang
dilukiskan dengan menggunakan simbol-simbol grafis tertentu.
●Semantic model hampir sama dengan entity relationship model,
perbedaannya adalah kerelerasian antar obyek dasar tidak
dinyatakan dengan simbol tetapi secara semantik (menggunakan
kata-kata/semantic)
SQ - http://sidiq.mercubuana-yogya.ac.id
Record based data model
● Model ini berdasarkan pada record/rekaman untuk menjelaskan kepada
pemakai tentang hubungan logik antar data dalam basis data.
● Hierarchycal model sering disebut sebagai tree structure,
● Yaitu menjelaskan kepada pemakai tentang hubungan logik antar data dalam basis data
dalam bentuk hubungan bertingkat.
● Elemen-elemen penyusunnya disebut sebagai node yang pada kenyataannya dapat
berupa rinci data, agregat data, atau record.
● Level paling tinggi dalam suatu hirarki harus hanya terdapat satu node, dan disebut
dengan root.
– Suatu node pada level yang lebih rendah hanya diijinkan mempunyai satu relasi
dengan node pada tingkat yang lebih tinggi, yang disebut sebagai parent.
– Parent dapat mempunyai lebih dari satu child, yaitu node-node yang mempunyai level
lebih rendah dan dihubungkan dengan parent.
– Suatu node yang tidak mempunyai child disebut dengan leaves.
● Network model sering pula disebut sebagai plex structure.
● Seperti halnya dengan hierarchycal model, network model dapat
dideskripsikan ke dalam struktur hubungan bertingkat yang tersusun atas node-node.
● Dalam network model sebuah child dapat mempunyai lebih dari satu
parent. Hal ini yang membedakan antara hierarchycal model dan
network model. Teknik leveling pada network model dilakukan dengan cara yang sama dengan hierarchycal model.
SQ - http://sidiq.mercubuana-yogya.ac.id
● Relational model menjelaskan kepada pemakai tentang hubungan logik
antar data dalam basis data dengan merepresentasikannya ke dalam
bentuk tabel-tabel (yang terdiri atas sejumlah basis data yang menunjukkan record dan kolom yang menunjukkan atribut tertentu).
● Relational model merupakan salah satu model yang banyak digunakan
dalam pemodelan dan perancangan basis data.
● Hal ini karena konsep dan terminologi yang digunakan dalam model ini
hampir sama dengan kondisi sesunguhnya yang dihadapi oleh para pemakai, sehingga memudahkan para pemakai dalam memahaminya. Perangkat lunak pengolah basis data yang tersedia di pasaran pun banyak yang dikembangkan berdasarkan model ini.
Physical Based Data Model
●
Model ini berdasarkan pada teknis
penyimpanan record/rekaman dalam basis
data.
●
Model ini jarang digunakan untuk memodelkan
data kepada para pemakai karena kerumitan
dan kompleksitas yang tingi sehingga justru
akan menyulitkan para pemakai.
SQ - http://sidiq.mercubuana-yogya.ac.id
Home Work
●
Berdasarkan materi "P5 - Konsep & Model
Data" dan materi-materi sebelumnya
●
Berdasarkan permasalahan berikut :
●
Kasus Rumah Sakit (NIM Genap)
●
Kasus Rental Kendaraan (NIM Ganjil)
●