• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGUKURAN KARAKTERISTIK SEL SURYA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGUKURAN KARAKTERISTIK SEL SURYA"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PENGUKURAN KARAKTERISTIK SEL SURYA

Ridwan Setiawan (1127030058)

Jurusan Fisika

Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Tahun 2014

Email: setiawan.ridwan@student.uinsgd.ac.id

ABSTRAK

Eksperimen ini yaitu tentang sel surya. Sel surya yaitu suatu perangkat atau alat yang dapat merubah tenaga/energi matahari menjadi energi listrik dengan menggunakan prinsip fotovoltak. Eksperimen kali ini ada tiga percobaan yaitu pengukuran efisiensi sel surya, pengaruh panjang gelombang dan perubahan intensitas cahaya matahari. Secara garis besar, eksperimen ini bertujuan untuk menghitung efisiensi sel surya dan menganalisa pengaruh panjang gelombang dan perubahan intensitas cahaya matahari yang diterima terhadap efisiensi dari sel surya. Dalam eksperimen didapatkan besar nilai arus dan tegangan, serta kurva tegangan-arus terhadap intensitas.

Kata Kunci : Sel Surya, Arus, Tegangan, Hambatan, dan Intensitas.

(2)

1. Dasar Teori

Sel surya merupakan sebuah piranti yang mampu mengubah secara langsung energi cahaya menjadi energi listrik. Proses pengubahan energi ini terjadi melalui efek fotolistrik. Efek fotolistrik adalah peristiwa terpentalnya sejumlah elektron pada permukaan sebuah logam ketika disinari seberkas cahaya (Krane, 1992). Gejala efek fotolistrik dapat diterangkan melalui teori kuantum Einstein. Menurut teori kuantum Einstein, cahaya dipandang sebagai sebuah paket energi (foton) yang besar energinya bergantung pada frekuensi cahaya. Pada sel surya energi foton akan diserap oleh elektron sehingga elektron akan terpental keluar menghasilkan arus dan tegangan listrik.

Arus(I) dan tegangan(V) yang dihasilkan ketika sel memperoleh penyinaran merupakan karakteristik setiap sel surya. Karakteristik ini selalu disajikan dalam bentuk kurva hubungan I dan V. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik sel surya dipengaruhi oleh intensitas cahaya dan suhu permukaan sel. Dalam praktikum ini akan akan dilakukan

pengamatan untuk membuktikan

ketergantungan karakteristik sel surya pada suhu kamar terhadap variasi intensitas cahaya.

Salah satu sistem peralatan yang sangat diperlukan dalam kegiatan riset terkait pengembangan sel surya adalah sistem pengukur karakteristik sel surya dan prosedur penentuan parameter-parameter karakteristik sel surya berdasarkan data-data hasil pengukuran yang didapatnya.

Sebenarnya beberapa sistem

pengukuran serupa telah dikembangkan oleh beberapa kelompok peneliti (Kammer et. al., 1997, Muoy et. al., 1981, Mialhe et. al., 1983, dan Khoury et. al., 1984), akan tetapi sistem-sistem ini tidak dapat secara langsung dapat menentukan parameter-parameter karakteristik sel surya dari data hasil pengukuran, sehingga dinilai kurang praktis.

(3)

silikon tipe-p dan silikon tipe-n. Cahaya dengan panjang gelombang tertentu yang masuk ke dalam bahan semikonduktor tersebut dapat menimbulkan pair-generation yang menghasilkan muatan positif (hole) dan muatan negatif (elektron) pada suatu perangkat PV (fotovoltaik). Muatan positif menyebar pada lapisan-p dan elektron-elektron menyebar pada lapisan-n dan mengalir ke masing-masing elektroda.

Tujuan dari praktikum ini yaitu memahami prinsip pengukuran dengan menggunakan panel surya, menghitung efisiensi sel surya, menganalisa panjang gelombang, menganalisa perubahan intensitas cahaya matahari yang diterima terhadap efisiensi dari sel surya.

2. Metode Percobaan a. Waktu dan Tempat

Eksperimen ini dilaksanakan pada hari Selasa, pukul 13.00 WIB bertempat di Laboratorium Fisika Material UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

b. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan adalah panel sel surya, sumber cahaya (disambungkan ke sumber listrik), potensiometer, voltmeter, amperemeter, kabel penghubung, luxmeter, mistar, dan plastik mika berwarna (biru, hijau, serta merah).

c. Prosedur percobaan

Dalam eksperimen ini dilakukan tiga macam perhitungan, yaitu :

1. Pengukuran Sel Surya

Dalam pengukuran ini, alat dan bahan dirangkai. Kemudian mencari nilai intensitas cahaya menggunakan luxmeter. Lalu, potensiometer diatur agar tegangan pada voltmeter bernilai nol atau

lebih dari nol. Ketika

potensiometer terus menerus diatur maka besar tegangan pun akan berubah-ubah, sehingga dapat menimbulkan arus listrik (V > 0) sampai mendapatkan 10 data. 2. Pengaruh Panjang

Gelombang

Pengukuran ini hampir sama dengan pengukuran pertama, hanya dalam mencari nilai intensitasnya berbeda, karena menggunakan mika berwarna.

3. Perubahan Intensitas Cahaya Matahari

(4)

3. Data dan Pembahasan

A. Data Pengamatan Diketahui :

Luas Sel Surya = 1,50E-03 m2 Tabel 1. Pengukuran sel Surya

Tabel 2. Pengaruh Panjang Gelombang

 Mika Biru

No (W/m2)I I (A) (Volt)V R (Ω) Pin Pout ƞ (%)

1 2,2 2,30E-04 0,16 6,96E+ 02 3,3E -03 3,680E -05 1,115E-04 2 2,2 2,20E-04 0,52 2,36E+ 03 3,3E -03 1,144E -04 3,467E-04 3 2,2 2,20E-04 0,84 3,82E+ 03 3,3E -03 1,848E -04 5,600E-04 4 2,2 2,10E-04 1,28 6,10E+ 03 3,3E -03 2,688E -04 8,145E-04 5 2,2 1,90E-04 1,76 9,26E+ 03 3,3E -03 3,344E -04 1,013E-03 6 2,2 1,70E-04 1,98 1,16E+ 04 3,3E -03 3,366E -04 1,020E-03 7 2,2 1,50E-04 2,12 1,41E+ 04 3,3E -03 3,180E -04 9,636E-04 8 2,2 1,20E-04 2,28 1,90E+ 04 3,3E -03 2,736E -04 8,291E-04 9 2,2 1,10E-04 2,34 2,13E+ 04 3,3E -03 2,574E -04 7,800E-04 10 2,2 1,10E-04 2,36 2,15E+ 04 3,3E -03 2,596E -04 7,867E-04 Ʃ 2,2 1,73E-04 1,564 1,10E+04 3,3E-03 2,384-04 7,225E-04

(5)

Tabel 3. Perubahan Intensitas Cahaya Matahari No I (W/m2) I (A) V (Volt) R (Ω) 1 84,1 1,11E-02 0,69 6,20E+01 2 36,8 4,97E-03 0,3 6,04E+01 3 21,9 2,96E-03 0,18 6,08E+01 4 14,9 2,00E-03 0,12 6,00E+01 5 10,5 1,41E-03 0,08 5,67E+01 6 9,5 1,26E-03 0,07 5,56E+01 7 7,5 1,00E-03 0,06 6,00E+01 8 5,5 6,90E-04 0,04 5,80E+01 9 5 6,10E-04 0,03 4,92E+01 10 3,7 4,60E-04 0,02 4,35E+01 Ʃ 19,94 2,65E-03 0,159 5,66E+01

Grafik Tabel 3. Hubungan Tegangan (V)

dengan Arus (I)

B. Pembahasan

Eksperimen ini yaitu

tentang sel surya. Sel surya yaitu suatu perangkat atau alat yang dapat merubah tenaga/energi matahari menjadi energi listrik dengan menggunakan prinsip fotovoltak. Pada eksperimen kali ini ada 3 percobaan yaitu, pengukuran efisiensi sel surya, pengaruh panjang gelombang dan perubahan intensitas cahaya matahari.

Percobaan pertama, pengukuran efisiensi sel surya. Besar nilai

efisiensi yang dihasilkan semakin besar ketika hambatan yang diberikan semakin besar. Dalam hal ini arus berbanding terbalik dengan tegangan, hal ini disebabkan karena intensitas yang diberikan bernilai tetap. Meskipun tegangan semakin besar, namun jika intensitas tetap atau tidak sebanding dengan besar tegangan, maka arus yang didapatkan akan semakin kecil. Karena kurangnya penyerapan energi cahaya lampu, sedangkan kebutuhan untuk energi listrik semakin besar. Sehingga keluaran arus yang dihasilkanpun akan sesuai dengan apa yang diperoleh (energi cahaya lampu). Besar efisiensi dipengaruhi oleh lebar panel sel surya, intensitas, arus, serta tegangan.

Percobaan kedua, pengaruh panjang gelombang. Namun dalam percobaan kedua digunakan mika berwarna untuk mengetahui pengaruh panjang gelombang terhadap intensitas cahaya. Diketahui panjang gelombang biru sebesar 460 nm, hijau 532 nm, dan merah 638 nm.

Percobaan ketiga,

(6)

dengan jarak yang berbeda-beda. Semakin dekat sumber cahaya

dengan luxmeter, maka

intensitasnya pun akan semakin besar. Percobaan ini berbeda dengan percobaan sebelumnya, jika percobaan 1 dan 2 arus berbanding terbalik dengan arus, maka dipercobaan ini arus dan tegangan berbanding lurus. Karena intensitas cahaya yang mengenai permukaan sel surya semakin besar, sehingga meskipun tegangan diperbesar maka keluaran arus pun akan semakin besar pula. Hal tersebut bisa dilihat grafik atau kurva tegangan (V) terhadap arus (I) yang bersifat linear yaitu V = R.I dimana V sebagai sumbu-y, I sebagai sumbu-x, dan m sebagai R. Pada grafik V-I, didapatkan hambatan dalam sebesar 62,474 Ω.

4. Kesimpulan

Pada eksperimen tentang

karakteristik sel surya ini dapat disimpulkan bahwa: karakteristik sel surya sipengaruhi oleh intensitas cahaya yang jatuh pada permukaan sel, semakin banyak intensitas cahaya yang mengenai permukaan sel surya maka arus yang dihasilkan pun akan semakin besar dan besar hambatan sel surya pada kurva V terhadap I adalah sebesar 62,474Ω.

.

DAFTAR PUSTAKA

 Beiser, Arthur. 1982. Konsep Fisika

Modern. Jakarta : Erlangga.

 Krane, Kenneth S. 1992. Fisika

Modern. Jakarta : UI Press.

 Suhandi, Y. R, dkk. Penentuan Parameter-Paremeter Karakteristik Sel Surya untuk Kondisi Gelap dan Kondisi Penyinaran dari Kurva Karakteristik Arus-Teganga (I-V). Jurnal Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA UPI.

 No Name. Pengembangan Sistem Pengukur Karakteristik I-V Sel Surya Dalam Keadaan Penyinaran dan Tanpa Penyinaran. Program Studi Fisika Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA UPI.

 Karakteristik Arus dan Tegangan Sel Surya. (Available from

Gambar

Tabel 2. Pengaruh Panjang Gelombang
Grafik Tabel 3. Hubungan Tegangan (V)  dengan Arus (I)

Referensi

Dokumen terkait

BAGIAN SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT (SIM-RS) RS.. ii DAFTAR ISI Halaman Judul ... Latar Belakang ... Tujuan Pedoman ... Ruang Lingkup Pelayanan ... Batasan Operasional ...

Pengganti 0umayun adalah raja Mughal paling kontroBersial, yaitu !kbar Masa  pemerintahannya dikenal sebagai masa kebangkitan dan kejayaan Mughal sebagai

Tanah ,http://erzaputri.blogspot.com, diakses pada tanggal 19 Desember 2019.. Jual beli tanah yang dilakukan oleh yang tidak berhak mengakibatkan jual beli tersebut batal

1) Guru memberi tahu kepada siswa bahwa materi yang akan dipelajari pada hari ini berkaitan atau bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari. 2) Guru menyampaikan

Metode sol-gel sering digunakan untuk mensintesis padatan nanokristal karena menghasilkan produk dengan kualitas tinggi, kemurnian tinggi, dan ukuran partikel yang

Adapun kelebihan dari Adobe Photoshop menurut Mega dalam Jurnal Ilmiah Pendidikan Khusus yakni: (1) membuat tulisan dengan efek tertentu, (2) membuat tekstur dan material yang

didekati secara semiotik sehingga ditemukan makna denotatif dan konotatifnya, yang ditinjau berdasarkan perwujudan nirmana. Secara semiotik perwujudan interior,

- Pintu pada Art Nouveau ini memiliki ciri-ciri menggunakan material kayu jati dengan panel- panel persegi, bentuk yang mendominasi adalah bentuk-bentuk geometris