• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN ANTARA ETNOSENTRISME DENGAN INTENSI MEMBELI MINUMAN RINGAN BERSODA (Studi pada Konsumen Coca Cola dan Tebs di Universitas Muhammadiyah Malang)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN ANTARA ETNOSENTRISME DENGAN INTENSI MEMBELI MINUMAN RINGAN BERSODA (Studi pada Konsumen Coca Cola dan Tebs di Universitas Muhammadiyah Malang)"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN ANTARA ETNOSENTRISME

DENGAN INTENSI MEMBELI MINUMAN RINGAN BERSODA

(Studi pada Konsumen Coca Cola dan Tebs

di Universitas Muhammadiyah Malang)

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

Mencapai Derajad Sarjana Ekonomi

Oleh: Yuni Sasmita 201010160311092

Oleh

Mohammad Kasiraghi

201010160311073

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

(2)

HUBUNGAN ANTARA ETNOSENTRISME

DENGAN INTENSI MEMBELI MINUMAN RINGAN BERSODA

(Studi pada Konsumen Coca Cola dan Tebs

di Universitas Muhammadiyah Malang)

SKRIPSI

Oleh:

Mohammad Kasiraghi

201010160311073

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikumWr. Wb.

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan

rahmat dan hidayah-NYA penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul:

“Hubungan Antara Etnosentrisme Dengan Intensi Membeli Minuman Ringan Bersoda (Studi Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang)”.

Sholawat serta salam tetap tercurah kepada Baginda Rasulullah Muhammad

SAW yang telah memberikan inspirasi dan teladan bagi umatnya.

Tulisan ini menyajikan pokok-pokok pembahasan yang meliputi hubungan

antara etnosentrisme dengan intensi pembelian produk. Maksud dan tujuan skripsi

ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana

Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang.

Penulisan Skripsi ini tidak akan lancar tanpa adanya bantuan, dukungan serta

bimbingan dari beberapa pihak baik langsung maupun tidak langsung yang sangat

besar artinya. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan rasa hormat dan

terimakasih kepada:

1. Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.AP selaku Rektor Universitas Muhammadiyah

Malang.

2. Dr. Nazaruddin Malik, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan kesempatan bagi

penulis untuk mengikuti kegiatan perkuliahan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis

(12)

3. Dr. Marsudi, M.M. selaku Ketua Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang atas kebijakan dalam

penyusunan mata kuliah sesuai konsentrasi penjurusan.

4. Dr. Marsudi, M.M dan Dr. Eko Handayanto, M.M. selaku dosen pembimbing

yang telah banyak meluangkan waktu dan tenaga serta kesabarannya dalam

memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis sehingga dapat

terselesaikannya skripsi ini.

5. Drs. Jihadi, M.Si. selaku Dosen Walikelas B Angkatan 2010 Jurusan

Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang

yang selama studi selalu memberikan motivasi, arahan dan semangat untuk

selalu menjadi lebih baik.

6. Kedua orang tuaku Emmak Eppak, Embah Era, serta Ante, Pakde, Om Ajik,

Anom Malik dan Ricky, yang telah memberikan dukungan baik secara materil

maupun spiritual, serta segenap kasih sayangnya yang telah diberikan kepada

saya selama ini, terimakasih yang tak terhingga untuk semuannya. Semoga

Allah senantiasa memberikan rahmat untuk mereka

7. Yuni Sasmita yang selalu setia memberikan motivasi, dukungan serta

mendengarkan keluh kesah dalam menyelesaikan penelitian ini. Terimakasih

yang tak terhingga untuk semuanya.

8. Saudara-saudara non biologis Fergi, Kak Long, Samsul, Imam, Saddam, Ipung,

Hery, Haekal, Briyan, Zul, Cukup, dan Cimot, serta keluarga besar LSO

Spotec, Djava, Cosmo dan UKM Futsal UMM. Yang telah memberikan

(13)

9. Pihak-pihak lain yang turut membantu selesainya skripsi ini, yang tidak dapat

penulis sebutkan satu persatu.

Tidak ada gading yang tak retak. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan

skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan dan kelemahannya, oleh karena itu

penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun agar dapat lebih

baik lagi.

Besar harapan penulis bahwa skripsi ini dapat memberikan manfaat dan

berguna bagi semua pihak dalam meningkatkan keilmuan. Akhir kata saya

mengucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya mudah-mudahan Allah SWT

senantiasa memberikan keberkahan bagi setiap langkah kita.

Wassalamu’alaikum. Wr. Wb

Malang,

Penulis

(14)

DAFTAR ISI

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu ... 10

B. Tinjauan Teori ... 11

1. Pengertian perilaku konsumen ... 11

2. Etnosentrisme Konsumen ... 13

3. Intensi Membeli... 17

4. Teori Perilaku Terencana ... 19

(15)

C. Populasi dan Sampel ... 24

D. Jenis dan Sumber Data ... 25

E. Metode Pengumpulan Data ... 26

F. Metode Pengukuran Data ... 26

G. Metode Analisis Data... 26

1. Variabel Penelitian ... 26

2. Operasional Variabel ... 27

3. Uji Validitas ... 30

4. Uji Reliabilitas... 31

5. Analisis Data ... 31

H. Uji Hipotesis ... 33

1. Uji Korelasi Simultan ... 33

2. Uji Korelasi Parsial ... 34

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian ... 36

1. Profil PT. Coca Cola ... 36

2. Profil PT. Sinar Sosro... 37

B. Gambaran Karakteristik Responden ... 38

1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 38

2. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 39

3. Karakteristik Responden Berdasarkan intensitas membeli ... 40

4. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan ... 41

C. Uji Instrumen ... 41

1. Uji Validitas ... 41

2. Uji Reliabilitas... 43

D. Tehnik Analis Data ... 43

E. Uji Hipotesa... 44

(16)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN ... 50

B. SARAN ... 51

DAFTAR PUSTAKA ... 52

(17)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Teori Perilaku Terencana ... 19

(18)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1. Persentase Top Brand Index Minuman Ringan Bersoda 2012 ... 2

Tabel 1.2. Persentase Top Brand Index Minuman Ringan Bersoda 2013 ... 2

Tabel 1.3. Persentase Top Brand Index Minuman Ringan Bersoda 2014 ... 3

Tabel 2.1. Perbandingan Penelitian Terdahulu dan Sekarang... 9

Tabel 2.2. Tujuh Belas Item Instrument Cetscal ... 15

Tabel 3.1. Koefisien Korelasi... 31

Tabel 4.1. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin... 35

Tabel 4.2. Karakteristik responden berdasarkan usia... 36

Tabel 4.3. Karakteristik responden berdasarkan intensitas membeli ... 37

Tabel 4.4. Karakteristik responden berdasarkan pendidikan ... 38

Tabel 4.5. Hasil uji validitas variabel X dan variabel Y dengan perbandingan nilai r table ... 39

Tabel 4.6. Hasil uji reliabilitas 100 responden ... 40

Tabel 4.7. Hasil Coefficients corelasi product moment ... 41

(19)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran I Kuisioner Penelitian ... 54

Lampiran II Data Jawaban 100 Responden ... 58

Lampiran III Hasil Uji Validitas ... 64

Lampiran IV Hasil Uji Reliabilitas ... 69

Lampiran V Hasil Uji Analisis Koefisien Determinasi... 70

(20)

52

DAFTAR PUSTAKA

Anoraga, Pandji. 2004. Manajemen Bisnis. Penerbit : Rineka Cipta, Jakarta.

Azwar, S. 2003. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Bilkey, W. J. 1982. Variable Associated With Export Profitability. Journal of International Bussines Studies, 13 (Vol). 29.

Black Well, R. D., Engel, James.F. & Miniard, Paul. W. 1995. Perilaku Konsumen – Edisi ke Enam. Jakarta : Binaputra Aksara.

Budiarjo, Miriam. 2008. Dasar-dasar Ilmu Politik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Chandra, G., Tjiptono, F. & Chandra, Y. 2004. Pemasaran Global :

Internasionalisasi dan Internetisasi. Yogyakarta : Andi.

Dayakisni, T., & Hudaniyah 2001. PsikologiSosial Buku 1. Malang : UMM Press.

Durianto, D. dan C. Liana. 2004. Analisis efektivitas iklan televisi softener soft & fresh di Jakarta dan sekitarnya dengan menggunakan consumen decision model, Jurnal Ekonomi Perusahaan. Vol. 11, no. 1, hal. 35 – 55.

Fishbein, M. & Ajzen, I. 1975. Belief, Attitude, Intention, and Behavior.

Philippinies : Addison – Wesley Publishing Company Inc.

Franzoi, S. L. 2003. Social Psychology – Third Edition. New York : McGraw – Hill Companies, Inc.

Hawkins, D. I, Best, R. J., & Coney, K. A. 2004. Consumer Behavior : Building Marketing Strategy. New York : McGraw – Hill Companies, Inc.

Herche, J. 1994. Ethnocentric Tendencies, Marketing Strategy and Import Purchase Behavior. International Marketing Review, Vol II, no. 3. MCB UP Ltd.

Kartasapoetra, G., & Hartini, Dra. 1992. Kamus Sosiologi dan Kependudukan. Jakarta : Bumi Aksara.

Kerlinger, N. F. 2000. Asas-asas Penelitian Behavioral. Edisi ke-3. Yogyakarta : Gajah Mada University Press.

Kotler dan Keller. 2008. Manajemen Pemasaran, Edisi 13. Jilid 1. Alih Bahasa Oleh Benyamin Molan. Jakarta : PT. Indeks.

(21)

53

Product Made-in Western Countries”, Journal of International Consumer Marketing, 9(4), pp. 5 – 29.

Mavondo, F. T. & Tan, A.S. 1991. Reconceptualising The CETSCALE (Consumer Ethnocentric Tendency Scale). Journal Of Internasional Consumer Marketing. Vol 9, no. 4. New York : Jhon Wiley and Sons, Inc.

Mowen, J. C. & Minor, M. 2002. Perilaku Konsumen : Jilid 2 – Edisi ke Lima. Jakarta : Erlangga.

Peter, J. P. & Olson, J. C. 2005. Consumer Behavior and Marketing Strategy : Sevent Edition. New York : McGraw – Hill Companies, Inc.

Poerwanti, E. 2000. Dimensi – Dimensi Riset Ilmiah. Malang : Pusat Penerbit UMM.

Sarwono, S. 1996. Psikologi Sosial. (Psikologi Kelompok dan Psikologi Terapan).

Jakarta : Balai Pustaka.

Schiffman, L. G. & Kanuk, L. L. 2000. Consumer Behavior – Seventh Edition. New Jersey : Prentice Hall Inc. Upper Saddle River.

Shimp, T. & Sharma, S. 1987. Consumer Ethnocentrism : Construction and Validation Of The CETSCALE. Journal Of Marketing Research, Vol. XXIV, August.

Singarimbun, Masri dan Sofiaan Effendi. 1995. Metode Penelitian Survei :

Cetakan ke II, PT. Pustaka LP3ES. Indonesia.

Sugiono, 2013. Metode Penelitian Bisnis, Alfabeta, Bandung.

Supranto, Nandan Limakrisna. 2011. Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran Edisi Kedua. Jakarta : Mitra Wacana Media.

Sutisna, SE., ME. 2002. Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Widayat, 2004. Metode penelitian pemasaran, UMM Press, Malang.

(22)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pertumbuhan industri saat ini semakin marak seiring dengan

kebutuhan masyarakat yang bertambah. Perkembangan teknologi dan

globalisasi adalah salah satu faktor pendorong pertumbuhan tersebut.

Perusahaan perlu menerapkan strategi yang tepat untuk dapat bertahan dengan

perusahaan lain yang kedudukannya lebih kuat. Seluruh aspek pemasaran

yang terkuasai dengan baik merupakan faktor penentu berhasil tidaknya suatu

perusahaan bertahan dan menembus pasar yang dimasukinya.

Perkembangan usaha yang bergerak pada bidang minuman memanglah

berkembang pesat di Indonesia, salah satu faktor produsen mengembangkan

minuman ringan selain masyarakat Indonesia yang konsumtif, karena dilihat

dari segi geografis Indonesia yang merupakan negara beriklim tropis sehingga

baik produsen lokal dan luar negeri mereka berlomba-lomba untuk

menciptakan produk yang baru, inovatif dan diminati konsumen. The

Coca-Cola Company, sebuah perusahaan yang memproduksi minuman

berkarbonansi, Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) merupakan produsen dan

distributor minuman ringan siap minum terkemuka yang telah beroperasi di

Indonesia sejak tahun 1992. CCAI langsung menjadi market leader di

Indonesia sebagai produsen minuman ringan berkarbonansi karena tidak ada

(23)

2

Persaingan minuman ringan di Indonesia mulai muncul pada tahun

2004 khususnya pada segmen minuman ringan bersoda. PT. Sinar Sosro

berinovasi dengan meluncurkan produk minuman ringan bersoda “Tebs” yang

mengincar posisi sebagai market leader di Indonesia. Namun dalam

perkembangannya Tebs tidak mampu menggeser posisi Coca Cola sebagai

market leader minuman ringan bersoda di Indonesia dan hanya mampu

menjadi follower dalam segmen minuman ringan bersoda hingga sekarang.

Hal ini dilihat dalam hasil penilaian yang dilakukan oleh lembaga TOP

BRAND Indonesia selama 3 tahun terahir yang disajikan pada tabel berikut :

Tabel 1.1. Persentase Top Brand Index Minuman Ringan Bersoda 2012 Merek TBI Keterangan

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa segmentasi pasar

minuman ringan bersoda di Indonesia pada tahun 2012 ditempati oleh Fanta,

Coca Cola, Sprite, Big Cola, Pepsi, dan terahir Tebs.

(24)

3

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa segmentasi pasar

minuman ringan bersoda di Indonesia pada tahun 2013 ditempati oleh Coca

Cola, Fanta, Sprite, Big Cola, Pepsi, dan terahir Tebs.

Tabel 1.3. Persentase Top Brand Index Minuman Ringan Bersoda 2014 Merek TBI Keterangan Sumber: Top Brand Award

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa segmentasi pasar

minuman ringan bersoda di Indonesia pada tahun 2014 ditempati oleh Coca

Cola, Fanta, Big Cola, Sprite, Pepsi, dan terahir Tebs.

Globalisasi telah menyebabkan terjadinya perdagangan bebas.

Konsumen di seluruh belahan dunia memiliki berbagai pilihan produk dengan

harga yang lebih murah dari berbagai perusahaan pemasok. Saat ini konsumen

Indonesia lebih memiliki akses yang lebih mudah dan lebih banyak pilihan

perusahaan pemasok produk, dilihat dari hasil yang menunjukkan bahwa

produk minuman ringan bersoda lokal yang kalah bersaing dengan perusahaan

asing yang sejenis tentunya menjadi kekhawatiran bagi perkembangan

perindustrian minuman ringan di Indonesia. fenomena inilah yang terjadi di

Indonesia.

Walaupun pasar berkembang menjadi global, tidak berarti konsumen

jadi global dalam waktu yang bersamaan (Wu, Zhu and Dai, 2010). Perilaku

(25)

4

Globalisasi juga menyebabkan meningkatnya pengaruh kebudayaan lokal,

mendorong seseorang bertahan menghadapi serangan globalisasi (De Mooij,

2004). Untuk itu adanya etnosentrisme konsumen yaitu kecenderungan

konsumen untuk menerima atau menolak berbagai produk buatan luar negeri,

merupakan suatu kekuatan bagi perkembangan suatu negara.

Etnosentris mempertimbangkan dorongan dan pengertian perilaku

konsumen berhubungan dengan aspek afeksi dan normatif untuk membeli

produk lokal. Entnosentrisme konsumen memberikan perasaan sensitif secara

individual terhadap identitas, perasaan dan perasanaan memiliki serta

penerimaan ataupun penolakan terhadap sebuah kelompok (Shimp and

Sharma, 1987).

Pemerintah Indonesia berusaha untuk menumbuhkan rasa cinta pada

produk buatan dalam negeri. Pada tahun 1980an dibuatlah gerakan Aku Cinta

Produk Indonesia untuk menumbuhkan minat beli masyarakat Indonesia

terhadap produk lokal. Namun pada era globalisasi saat ini, mencintai produk

buatan dalam negeri tidak cukup, dibutuhkan gerakan memakai produk buatan

dalam negeri untuk menciptakan lapangan kerja, mendorong pertumbuhan

perekonomian nasional dan meningkatkan pendapatan negara.

Shimp dan Sharma (1987 : 283) mengatakan bahwa konsumen yang

etnosentris adalah konsumen yang memiliki pandangan tentang kesesuaian

dan moral dalam perilaku pembelian produk asing. Shimp dan Sharma juga

menemukan cetscale (Consumer’s Ethnosentric Tendencies) untuk mengukur

(26)

5

negara lain, di dalam penelitian Shimp dan Sharma (1987) tentang konsep

etnosentrisme dikalangan konsumen Amerika Serikat mengukur sejauh mana

sikap etnosentrisme konsumen terhadap produk buatan dalam negeri dan luar

negeri dalam hal ini kendaraan bermotor (mobil).

Marcox, et al. (1997:9) dalam risetnya menyatakan bahwa cetscale

mengandung tiga dimensi pengukuran. Dimensi-dimensi tersebut adalah

Animosity (Padangan superior) secara konseptual Shimp dan Sharma

(1987:282) bahwa etnosentrisme konsumen memandang animosity sebagai

persaingan ekonomi yang menjadi salah satu elemen dalam xenophobia

(kebencian terhadap orang asing atau produk asing) lalu economic Rasionality

(Pandangan Rasional pada Keadaan Ekonomi) dimensi ini mengedepankan

unsur kepentingan kelompok yang rasional.

Konsumen memiliki kecenderungan untuk menyadari bahwa membeli

produk import adalah suatu keselahan karena dapat mengganggu

perekonomian nasional dan menambah pengangguran (Shimp dan Sharma,

1987 : 282), kemudian morality (moralitas) dimensi ke tiga dalam

etnosentrisme konsumen melibatkan elemen kewajiban moral yang diwujudkan

sebagai loyalitas ”buta” kebudayaan, dimana penerimaan hanya ditujukan pada

individu yang memiliki kebudayaan yang sama. Hal ini juga ditujukan pada

tindakan pembelian produk import yang dipandang sebagai sikap tidak

patriotik (Shimp dan Sharma, 1987 : 282).

(27)

6

Semakin meningkatnya persaingan di dalam dunia bisnis minuman

ringan tentunya para pengusaha tersebut perlu memiliki strategi pemasaran

yang baik agar mampu meningkatkan penetrasi pasar serta untuk

meningkatkan minat beli, untuk itu para pengusaha minuman ringan perlu

mengetahui kecenderungan etnosentrisme konsumen terhadap produk-produk

luar negeri khususnya produk minuman ringan bersoda.

Bila ditelaah lebih lanjut, sesungguhnya akar dari permasalahan ini

terletak pada kuat lemahnya etnosentrisme pada konsumen minuman ringan

bersoda, faktor ini dapat mempengaruhi sikap dan perilaku potensial mereka

terhadap negara asal suatu merek dagang dan perusahaan pemasaran asing

atau lebih dikenal dengan istilah etnosentrisme konsumen. Pemahaman

tentang etnosentrisme konsumen dapat memberikan wawasan tentang

bagaimana perilaku konsumen terhadap produk luar negeri.

Kecenderungan sikap etnosentrisme dapat membantu mengindikasikan

apakah suatu negara mampu lebih produktif dalam mempromosikan produk

dari negaranya atau tidak, hal ini juga dapat dijadikan determinan pendukung

kesuksesan bisnis luar negeri dan membantu penempatan produk pada target

pemasaran.

Berdasarkan pemaparan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

masyarakat Indonesia khususnya konsumen produk minuman ringan bersoda

lebih menyukai produk dari luar negeri dibandingkan dengan produk lokal,

jika dilihat dari intensitas pembelian minuman ringan bersoda konsumen

(28)

7

produk minuman ringan bersoda yaitu Coca Cola menjadi TOP BRAND

selama 3 tahun terakhir, hal ini bisa menjadi indikasi bahwa etnosentrisme

masyarakat Indonesia terhadap minuman ringan bersoda produksi lokal masih

rendah.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk mencari tahu

hubungan antara etnosentrisme konsumen dengan intensi membeli minuman

ringan bersoda di Indonesia kemudian penulis tertarik meneliti dengan judul

“Hubungan Antara Etnosentrisme dengan Intensi Membeli Minuman

Ringan Bersoda”.

B. Rumusan Masalah

Sehubungan dengan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka

rumusan masalah yang peneliti ambil adalah sebagai berikut:

1. Apakah ada hubungan yang signifikan antara dimensi etnosentrisme

(animosity, economic rasionality, morality) dengan intensi membeli

minuman ringan bersoda ?

2. Apakah ketiga dimensi etnosentrisme (animosity, economic rasionality,

morality) memiliki hubungan secara parsial terhadap intensi membeli

(29)

8

C. Batasan Penelitian

Mengingat luasnya penelitian dalam analisis ini, maka dalam

penelitian ini diperlukan ruang lingkup yang terbatas dalam pembahasan,

adapun batasan masalah yang digunakan adalah sebagai berikut :

1. Penelitian hanya membahas etnosentrisme konsumen dan dimensinya

yang meliputi animosity, economic rasionality, dan morality dalam

hubungannya dengan intensi membeli minuman ringan bersoda khususnya

Coca Cola (produsen luar negeri) dan Tebs (produsen dalam negeri).

2. Penelitian hanya dilakukan pada konsumen minuman ringan bersoda

dalam hal ini mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang khususnya

Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang pernah membeli Coca Cola dan Tebs

hal ini dilakukan agar hanya terfokus pada minuman ringan bersoda

dengan merk Coca Cola (produsen luar negeri) dan Tebs (produsen dalam

negeri).

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian ini adalah :

a. Untuk mengetahui hubungan signifikan antara dimensi etnosentrisme

(animosity, economic rasionality, morality) dengan intensi membeli

minuman ringan bersoda.

b. Untuk mengetahui adanya hubungan secara parsial dalam dimensi

etnosentrisme (animosity, economic rasionality, morality) terhadap

(30)

9

2. Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Sebagai bahan evaluasi dan rekomendasi bagi produsen dan pemasar

suatu produk minuman ringan bersoda dalam negeri agar lebih inovatif

dan meningkatkan kualitas produk demi kemajuan perindustrian dan

pemasaran minuman ringan, bagi konsumen agar lebih bijaksana

dalam menyikapi produk luar negeri.

b. Bagi peneliti di masa yang akan datang sebagai referensi untuk

Gambar

Gambar 2.2 Kerangka Pikir.............................................................................
Tabel 1.1. Persentase Top Brand Index Minuman Ringan Bersoda 2012
Tabel 1.3. Persentase Top Brand Index Minuman Ringan Bersoda 2014

Referensi

Dokumen terkait

Salah satu cara menanggulangi permasalahan pada perencanaan bahan baku ialah dengan menerapkan metode perencanaan yang sudah banyak dipakai pada bisnis-bisnis jasa

Kemampuan pemerintah daerah dalam mengelola keuangan termuat dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang menggambarkan kemampuan suatu daerah dalam membiayai

Adakah hubungan antara efikasi diri dengan tingkat kontrol asma.

Kuesioner ini bertujuan untuk mengetahui pendapat guru, orang tua siswa, dan siswa dalam peningkatan 5 karakteristik sekolah bermutu terpadu (fokus pada pelanggan,

Bandung yang dikenal sebagai wisata kuliner dan kota kreatif telah melakukan banyak inovasi terhadap wisata kuliner, tetapi banyak masyarakat kota Bandung yang belum mengetahui

Penulisan hukum ini bertujuan untuk mengetahui unsur-unsur wanprestasi dan tindak pidana penipuan, apakah wanprestasi dalam perjanjian termasuk salah satu bentuk tindak

1) Dapat meningkatkan ketertarikan siswa pada mata pelajaran IPA. 2) Dapat mengembangkan pengetahuan yang dimilikinya. 3) Dapat melatih siswa untuk lebih aktif dalam

Tiga nanas unggul yang telah dikembangkan oleh Pusat Kajian Buah Tropika (PKBT) Institut Pertanian Bogor yakni: Delika Subang, Mahkota Bogor, dan Pasir Kuda. Pasir Kuda