Atiqah Meutia Hilda, S.Kom., M.Kom.
“ENTREPRENEUR”
( Kewirausahaan )
Bab V
Resiko dan Keputusan serta Pengembangannya
FAKULTAS TEKNIK UHAMKA
Minggu yang lalu (minggu ke-4) kita membicarakan tentang
“Kepemimpinan, Motivasi dan Inovasi ”, artinya adalah:
Seorang Wirausahawan juga memerlukan kemampuan Kepemimpinan, Motivasi, serta Inovasi agar perkembangan kewirausahaannya semakin maju dan baik.
Selain faktor kepemimpinan, motivasi dan inovasi , kewirausahaan juga memerlukan kemampuan dan pengetahuan mengenai Resiko yang akan dihadapi dalam setiap langkah dalam melaksanakan kewirausahaan.
3
PERTEMUAN KE - 5
• Mengenal Resiko
• Keputusan Bisnis
• Pengembangannya
Resiko adalah konsekuensi apa yang kita lakukan, baik dalam perbuatan/tindakan dan
pemikiran/gagasan maupun
keinginan/kemauan atau cita-cita.
A. Resiko
BAB X RESIKO
Pengertian Resiko
Apakah Situasi Beresiko itu Pengambilan Resiko Pribadi Pengembangan Ide Kreatif
Tipelogi Pengambilan Resiko
Mendelegasikan Wewenang dan Tanggung Jawab
Melaksanakan Perubahan
Mengevaluasi Resiko
Contoh Pengambilan Resiko
Taksiran Resiko
Kumpul Alternatif
& Ukur Alternatif Tujuan dan Sasaran Teliti Alternatif
Cara Perkecil Resiko Can & Lak Alternatif
1. Resiko
Para wirausaha menyukai mengambil resiko yang realistis
karena mereka ingin berhasil dan mendapat kepuasan
besar dalam melaksanakan tugas-tugas yang sukar tetapi
realistis pula, dengan menerapkan keterampilan-
keterampilan mereka dengan situasi resiko kecil dan situasi
resiko tinggi dapat dihindari karena sumber kepuasan
tersebut tidak mungkin terdapat pada masing-masing
situasi.
Dengan bertambah besarnya perusahaan, maka bertambah banyak pula persoalannya. Pertumbuhan dan perkembangan perusahaan menghendaki agar tidak takut dalam mengambil keputusan dan bersedia menerima resikonya, kebanyakan orang takut mengambil resiko karena ingin aman dan menghindar dari kegagalan. Namun demikian semua tahapan pekerjaan mengandung resiko dan merupakan bagian hakiki dari seorang wirausaha, oleh karenanya pengusaha akan bekerja di bawah tekanan dan kondisi pengambilan keputusan, akan tetapi harus dimengerti bahwa kegagalan mungkin terjadi.
Sebagai pengambil resiko harus berani mengambil keputusan dalam situasi ketidakpastian sambil menimbang sukses atau gagalnya, oleh karenanya apakah akan memilih alternatif yang “mengandung resiko” atau alternatif
“konservatif” ini tergantung kepada : a. Daya tarik setiap alternatif.
b. Sejauh mana bersedia rugi.
c. Kemungkinan relatif sukses dan gagal.
d. Seberapa jauh dapat meningkatkan kemungkinan sukses dan kemungkinan gagal.
2. Apakah Situasi Beresiko Itu?
9
3. Pengambilan Resiko Pribadi
Pengambilan resiko adalah hal yang hakiki dalam merealisasi potensi sebagai wirausaha dan pengalaman dalam pengambilan resiko sangat terkait dengan hubungan pribadi dan istri, bahkan teman maupun tetangga akan membantu memperoleh pengalaman untuk menilai kemungkinan pengambilan resiko seperlunya serta mengelakkan resiko yang kecil potensinya.
10
Resiko yang terpenting adalah resiko yang membawa pelajaran mengenai sesuatu yang baru, situasi resiko yang mengandung resiko pribadi harus menantang kemampuan dan kapasitas pribadi secara sungguh-sungguh. Jangan meremehkan kemampuan sendiri karena mungkin kemampuan tersebut dapat mencapai jauh lebih baik daripada kemampuan yang telah dicapai. Pengambilan resiko merupakan bagian penting dalam pertumbuhan pribadi, serta berguna dalam menjalankan kegiatan bisnis selanjutnya.
Untuk mengurangi resiko ditolaknya suatu ide yang diajukan, ada beberapa cara untuk mengatasinya seperti :
a. Coba utarakan ide tersebut kepada orang yang berada di sekitar kita, serta jelaskan ide tersebut secara gamblang.
b. Pilihlah tempat dan waktu untuk mengemukakan ide tersebut dan jangan mengusulkan ide pada tempat dan waktu yang tidak tepat.
c. Kemukakan ide tersebut secara bertahap dan dimulai dari konsep totalnya, kemudian dijelaskan secara rinci dari tahap ke tahap serta diusahakan agar orang itu dapat tertarik.
4. Mengembangkan Ide Kreatif
5.Tipologi pengambilan keputusan
Tipelogi pengambilan resiko tergantung pada tingkat
jabatan yang disandang oleh pengambil keputusan, apakah
pada tingkat pelaksana atau tingkat manajemen menengah
maupun tingkat manajemen atas (tingkat/kedudukan
dalam jabatan).
13
6. Mendelegasikan Wewenang Dan Tanggung Jawab
Kemampuan mengambil resiko seorang wirausaha akan dapat ditingkatkan oleh :
a. Keyakinan pada dirinya.
b. Kesediaan untuk menggunakan kemampuan sepenuhnya dalam rangka mengubah keadaan demi keuntungan.
c. Kemampuan untuk menilai situasi resiko secara realistis dan kemampuan untuk mengubah kesempatan.
d. Menghadapi suatu situasi resiko berdasarkan tujuan yang telah ditentukan.
7. Mengevaluasi Resiko
Mengevaluasi resiko dapat dilakukan dengan
mengevaluasi kebutuhan sebelum mengambil
keputusan yang mengandung resiko, antara lain
dengan cara:
a. Apakah resiko itu sepadan dengan hasilnya.
b. Bagaimana resiko dapat dikurangi.
c. Informasi apa yang diperlukan sebelum resikodi ambil.
d. Orang dan sumber daya mana yang dapat membatu mengurangi resiko dalam mencapai tujuan.
e. Mengapa resiko itu penting.
f. Apakah ada rasa takut dalam mengambil resiko itu.
g. Apakah bersedia sekuat tenaga untuk mencapai tujuan tersebut.
h. Apakah yang akan dicapai dengan mengamil resiko itu.
i. Persiapan apa yang perlu dibuat sebelum mengambil resiko.
j. Bagaimana cara mengetahui secara kuantitatif bahwa tujuan telah dicapai.
k. Apakah halangan terbesar dalam mencapai tujuan.
17
8. Contoh Pengambilan Resiko
Perilaku mengambil resiko kewirausahaan semakin diakui sebagai suatu yang penting bagi manajemen tingkat puncak, karena perusahaan yang ingin maju harus memilih pimpinan baru yang berani mengambil resiko dan mau berinovasi daripada manajeman yang sifatnya meneruskan yang sudah ada.
Berikut ini prosedur untuk menganalisa sebuah situasi resiko, sebagai berikut:
a. Taksiran resiko.
Pilihannya adalah :
1). Tetaplah pada tingkat permintaan yang sekarang.
2). Membeli peralatan lebih banyak untuk memenuhi permintaan.
3). Menyewa peralatan untuk memenuhi permintaan.
4). Mensubkontrakan atau memitrakan kepada perusahaan yang lebih kecil.
b. Tujuan dan sasaran.
.
18
.
c. Telitilah alternatif.
d. Kumpulkan informasi dan ukurlah alternatif.
Berbagai akibat dari reaksi tersebut sebaiknya ditelusuri dan dicari kesimpulan logisnya, antara lain :
1). Jika permintaan mencapai titik kejenuhan apakah modifikasi produk akan menaikkan permintaan.
2). Apakah terdapat pasar baru jika kegiatan persaingan akan mengurangi bagian pasar yang sekarang.
3). Dapatkan peralatan mesin yang sudah dimodifiksi dan dapat dengan mudah membuat produk baru.
4). Apakah ada kemungkinan para pemasok dan sub kontraktor menaikkan harganya, jika permintaan bertambah.
19
e. Bagaimana cara memperkecil resiko.
Langkah yang menentukan adalah berisi penafsiran secara realistis sejauh mana dapat mempengaruhi keadaan, hal ini dikarenakan penaksiran
tersebut mengandung unsur-unsur :
1). Kesadaran yang jelas kemampuan dan kekuatan perusahaan.
2). Kreatifitas dalam menentukan cara mengubah keadaan.
3). Kemampuan merencanakan tatik dan strategi untuk mewujudkan perubahan.
4). Dorongan dan energi serta antusiasme untuk melaksanakan strategi itu.
f. Rencanakan dan laksanakan sebuah alternatif.
Keputusan adalah merupakan tindak lanjut dari sebuah resiko yang akan terjadi, karena ketika kita ingin melakukan sesuatu dan dari tindakan itu akan ada resiko, maka kita harus berani memutuskan atau mengambil
keputusan sesuai dengan target dan
perhitungan/kalkulasi kita.
B. Keputusan
21
BAB XI KEPUTUSAN
Keputusan
Pengambil Keputusan Yang Terampil
Menetapkan Pemecahan
Melaksanakan keputusan
Pemecahan Persoalan Pengambil Keputusan
1. Keputusan
Masa depan perusahaan ditentukan oleh seorang wirausahawan pada umumnya semakin penting keputusan yang diambil, maka makin sedikit informasi relevan yang tersedia. Data kuantitatif biasanya tersedia untuk keputusan rutin, akan tetapi fakta dan angka kerap tidak berarti bagi keputusan puncak yang mempengaruhi masa depan perusahaan.
Sukses sebagai wirausaha sangat bergantung pada kemapuan dalam mengambil keputusan yang dapat meningkatkan laba bisnis di masa mendatang, kemampuan mengambil keputusan secara intuitif adalah merupakan “harta” seorang wirausahawan yang sangat berharga.
Kemampuan tersebut diperoleh dari pengalaman dalam membuat keputusan penting selama bertahun-tahun dalam situasi yang tidak menentu.
a. Bagaimana seorang wirausahawan dapat menjaga kepercayaan diri ketika mengambil keputusan penting.
b. Contoh manakah selama enam bulan terakhir yang dapat menggambarkan kemapuan seorang wirausahawan dalam mengambil keputusan yang realistis.
c. Apakah kelemahan atau ketakutan seorang wirausahawan sewaktu mengambil keputusan.
d. Dengan cara bagaimana seorang wirausahawan ketika menggunakan kreatifitas dan atau intuisinya dalam mengambil keputusan.
e. Hikmah apa yang dapat dipetik dari kesalahan yang dibuat dalam keputusan yang lalu.
f. Dengan cara bagaimana seorang wirausahawan dapat menangguhkan dan menunda pengambilan keputusan.
2. Menjadi seorang pengambil keputusan yang terampil.
Untuk membantu menaksir kemampuan wirausahawan dalam mengambil keputusan dapat dilakukan dengan cara menjawab pertanyaan di bawah ini :
g. Bagaimana keluwesan seorang wirausahawan dalam mengadakan penyusuain dengan perubahan di lingkungannya.
h. Apakah seorang wirausahawan terbiasa dengan pemaksaan dalam membuat keputusan.
i. Tindakan apa yang biasanya diambil setelah mencapai sebuah keputusan.
j. Bagaimana cara menggunakan sumber daya di lingkungannya dalam mengambil keputusan.
k. Bagaimana cara memanfaatkan kontak prosfesional dan pribadi seorang wirausahawan untuk memperoleh informasi yang akan membantu dalam mengambil keputusan.
25
3. Dalam mengambil keputusan ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain
:a. Pemecahan persoalan.
Setelah memperhatikan panjang lebar segi rasional dalam pengambilan keputusan untuk pemecahan persoalan, maka biasanya prosedur pemecahan masalah meliputi langkah-langkah sebagai berikut :
1). Kenalilah persoalan secara umum.
2). Tentukan fakta penting yang berkaitan.
3). Identifikasikan problem-problem utamanya.
4). Identifikasikan problem yang terkait.
5). Carilah sebab problem tersebut.
6). Pertimbangkan berbagai kemungkinan jalan keluar dari problem tersebut.
7). Pilihlah jalan keluar yang paling mungkin dapat dilaksanakan.
8). Laksanakan cara penyesuaiannya.
9). Periksalah apakah cara penyelesaian itu sudah tepat.
.
1). Tentukan fakta dari persoalan yang sudah dikenal dan jangan mencampuradukan antara fakta dan opini.
2). Identifikasi bidang apa persoalan tersebut yang tidak berdasarkan fakta dan untuk bidang yang tidak dikenal harus digunakan logika dan penalaran serta intuisi untuk mencapai keputusan. Jauhilah keputusan yang akan merubah secara drastis susunan organisasi perusahaan yang ada dan keputusan jenis ini harus dipikirkan selama jangka waktu tertentu.
3). Ambil resiko yang sedang-sedang saja apabila terdapat ketidakpastian yang besar.
4). Keputusan harus diuji coba terlebih dahulu, hal ini agar dapat mengurangi resiko dan memungkinkan untuk dinilai hasilnya sebelum terikat secara penuh pada keputusan tersebut.
5). Dalam keadaan tertentu mungkin lebih baik bila diteruskan saja apa yang telah berhasil di masa lampau, daripada menggunakan cara yang belum pernah dicoba maupun mencoba-coba dengan ide baru yang dapat menyebabkan malapetaka.
6). Meskipun sebuah keputusan bukan merupakan keputusan yang terbaik, namun keputusan ini dapat memberikan hasil yang baik, maka bersedialah untuk mengambil tindakan agresif dalam menerapkan keputusan tersebut.
b. Mengambil keputusan.
Pedoman untuk mengambil keputusan yang dapat dijadikan kunci adalah sebagia berikut :
27
4. Menetapkan Pemecahan
Sekali sebuah persoalan telah ditentukan dan semua informasi serta data yang berhubungan telah dikumpulkan maka harus segeraa diidentifikasi semua cara pemecahan yang mungkin
dapat dilakukan untuk persoalan tersebut. Untuk menetapkan pemecahan persoalan tersebut, dapat dimulai dengan meminta sumbang saran agar dapat menghasilkan sebuah
daftar pemecahan alternatif. Kriteria yang mungkin dapat digunakan jika akan melakukan evaluasi sebuah pemecahan persoalan yang diusulkan adalah sebagai berikut:
a. Apa pemecahannya yang logis.
b. Apakah pemecahan itu dapat diterapkan.
c. Persoalan tambahan apa yang dapat ditimbulkan oleh cara penyelesaian tersebut
Kepribadian dan sikap seorang wirausahawan dalam melaksanakan sebuah keputusan dapat membpengaruhi hasil akhirnya, serta sekali sebuah keputusan diambil hendaknya jangan ragu menerapkannya.
Orang akan menghormati kepada seseorang yang berorientasi sesuai dengan tindakannya serta bersedia untuk membela keputusannya.
Jika dimungkinkan janganlah mengikatkan diri sepenuhnya kepada satu cara pemecahan yang belum diuji coba, oleh karenanya jika telah diputuskan untuk memecahkan persoalan dengan cara tertentu mungkin perlu diubah prosedur pelaksanaannya.
5. Melaksanakan keputusan
29
Kebijakan Dan
Pelaksanaan
HARAPAN ATAU KEINGINAN
Keputusan
Resiko
C. Pengembangannya
Mengingat resiko tidak selalu harus negataaf dan berupa dampak dari sebuah tindakan, maka resiko perlu dipelajari dan didalami termasuk Konsep Risiko, Tips &
Trik Pengelolaan Risiko
1. Pengantar
a. Difinisi Risiko
• Ketidakpastian (uncertainty)
• Konsekuensi yang memunculkan dampak yang merugikan
• Risiko dan Pengambilan keputusan bisnis
• Hubungan antara: Risk - Risiko – Rizki – Rejeki
b. Motivasi mengambil risiko
• Menginginkan pengembalian yang sepadan (return)
• mampu mengkalkulasi risiko
• Kepepet
• tidak mampu mengkalkulasi risiko, atau
• tidak tahu risiko yang dihadapi
2. Jenis-jenis Risiko Dalam Bisnis
a. Risiko Murni
1). Risiko hilang/rusaknya aset yang dimiliki 2). Kecelakaan kerja
3). Risiko akibat tuntutan hukum 4). Risiko operasional lainnya
5). Bencana alam (force majure) b. Risiko spekulatif
1). Risiko Perubahan Harga a). Perubahan harga input b). Perubahan harga output 2). Risiko Kredit
3. Bentuk Kerugian Akibat Risiko
a. Kerugian Langsung
• Nominal yang harus ditanggung akibat dampak langsung risiko yang terjadi
b. Kerugian Tidak Langsung
• Kemungkinan sales/profit yang gagal diterima
• Munculnya biaya operasional tambahan
• Kesempatan investasi yang hilang
• Kerugian lainnya
4. Bagaimana Mengkalkulasi Risiko
a. Tentukan seberapa sering risiko tersebut terjadi (frekuensi atau probability) b. Tentukan dampak yang timbul dari risiko yang terjadi (dampak)
c. Hitung kemungkinan prediksi kerugian, dengan formula:
Frekuensi x Dampak
5. Contoh Mengkalkulasi Risiko
• Risiko terjadinya pencurian barang dagangan
• Frekuensi: 1 bulan 5 kali
• Dampak: Dalam setiap kejadian rata-rata kerugian yang ditanggung adalah Rp300 ribu
• Kemungkinan prediksi kerugian:
5 x 300.000 = 1.500.000
Artinya: Dalam satu bulan terdapat risiko pencurian barang dagangan yang berpotensi menyebabkan kerugian sebesar Rp1,5 juta
6. Pengelolaan Risiko
* Mulai dari Risiko yang memiliki kemungkinan prediksi kerugian terbesar (prinsip Pareto)
* Pilihan Strategi Pengelolaan:
• Dikontrol, supaya risiko-risiko tidak muncul, misal: SOP, Quality Control
• Ditransfer kepada pihak lain, misal: konsumen, supplier dan asuransi
• Dibiayai sendiri, dibuat cadangan dana untuk membiayai jika risiko terjadi
7. Bagaimana menghadapi risiko
• Perlu difahami bahwa risiko tidak untuk menjadi penghambat untuk maju.
Risiko harus diambil sebagai konsekuensi menginginkan sesuatu yang lebih baik (keberhasilan)
• Identifikasi risiko apa yang berpotensi muncul dalam bisnis
• Identifikasi seberapa sering risiko tersebut muncul
• Identifikasi seberapa besar dampak dari risiko yang muncul tersebut
• Siapkan langkah-langkah mitigasi risiko hanya pada risiko yang dominan/prioritas
38