• Tidak ada hasil yang ditemukan

Katalog BPS :

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Katalog BPS :"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

Statistik Daerah Kecamatan Udanawu 2016

1

Katalog BPS : 11001002.3505.220

http://blitarkab.bps.go.id

(2)

2

Statistik Daerah Kecamatan Udanawu 2016

http://blitarkab.bps.go.id

(3)

Statistik Daerah Kecamatan Udanawu 2016

3

Katalog BPS : 11001002.3505.220

http://blitarkab.bps.go.id

(4)

4

Statistik Daerah Kecamatan Udanawu 2016

KECAMATAN UDANAWU 2016

No. Publikasi: 3505.220.15.02

Katalog BPS : 11001002.3505.220

Ukuran Buku: 17,6 cm x 25 cm

Jumlah Halaman : 16 + viii halaman

Naskah:

Staf Statistik Nerwilis

Gambar Kulit:

Staf Statistik Nerwilis

Diterbitkan Oleh:

Badan Pusat Statistik Kabupaten Blitar

Dicetak Oleh :

Boleh dikutip dengan menyebut sumbernya

http://blitarkab.bps.go.id

(5)

Statistik Daerah Kecamatan Udanawu 2016

iii

D

engan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, saya menyambut baik penerbitan publikasi Statistik Daerah yang dilakukan oleh Koordinator Statistik Kecamatan Se Kabupaten Blitar. Penyusunan publikasi Statistik Daerah ini merupakan inovasi dan pengembangan kegiatan perstatistikan serta penyebarluasan informasi sebagai salah satu upaya untuk mewujudkan visi BPS sebagai “ Pelopor Data Statistik Terpercaya Untuk Semua ”.

Penerbitan publikasi Statistik Daerah dimaksudkan untuk melengkapi ragam publikasi statistik yang telah tersedia di daerah seperti Kecamatan Dalam Angka (KDA) yang telah terbit secara rutin dalam memotret kondisi daerah. Buku ini menyajikan indikator-indikator terpilih yang menggambarkan tentang kondisi daerah dalam bentuk tampilan uraian deskriptif sederhana.

Saya berharap, publikasi Statistik Daerah ini mampu memberikan informasi secara cepat dan tepat kepada pemerintah daerah dan masyarakat yang dapat digunakan sebagai dasar perencanaan, monitor dan evaluasi mengenai perkembangan pembangunan di berbagai sektor serta membantu para pengguna data lainnya dalam memahami kondisi umum daerahnya.

Akhirnya, saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah berpartisipasi hingga terbitnya publikasi ini, dan semoga Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa meridhoi usaha kita. Aamiin.

Blitar, September 2016 Kepala BPS Kabupaten Blitar

Drs. SUNARYO,Msi NIP. 19631004 199102 1 001

http://blitarkab.bps.go.id

(6)

iv

Statistik Daerah Kecamatan Udanawu 2016

NILAI-NILAI INTI

Core values [nilai–nilai inti] BPS merupakan pondasi yang kokoh untuk membangun jati diri dan penuntun perilaku setiap insan BPS dalam melaksanakan tugas.

Nilai-nilai Inti BPS terdiri dari:

- PROFESIONAL

Merupakan modal dasar yang harus dimiliki oleh setiap pegawai dalam melaksanakan Profesi/tugasnya, dengan unsur-unsur sebagai berikut:

Kompeten : mempunyai keahlian dalam bidang tugas yang diemban;

Efektif : memberikan hasil maksimal;

Efisien : mengerjakan setiap tugas secara produktif, dengan sumber daya minimal;

Inovatif : selalu melakukan pembaruan dan/atau penyempurnaan melalui proses pembelajaran diri secara terus-menerus;

Sistemik : meyakini bahwa setiap pekerjaan mempunyai tata urutan proses sehingga pekerjaan yang satu menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari pekerjaan yang lain.

- INTEGRITAS

Merupakan sikap dan perilaku kerja yang harus dimiliki oleh setiap pegawai dalam pengabdiannya kepada institusi/organisasi, dengan unsur-unsur sebagai berikut:

Dedikasi : Memiliki pengabdian yang tinggi terhadap profesi yang diemban dan institusi;

Disiplin : Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan;

Konsisten : Satunya kata dengan perbuatan;

Terbuka : Menghargai ide, saran, pendapat, masukan, dan kritik dari berbagai pihak;

Akuntabel : Bertanggung jawab dan setiap langkahnya terukur.

- AMANAH

Merupakan sikap kerja yang harus dimiliki oleh setiap pegawai untuk dipertanggung jawabkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, dengan unsur-unsur sebagai berikut:

Terpercaya : Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan ketentuan, yang tidak hanya didasarkan pada logika tetapi juga sekaligus menyentuh dimensi mental spiritual;

Jujur : Melaksanakan semua pekerjaan dengan tidak menyimpang dari prinsip moralitas;

Tulus : Melaksanakan tugas tanpa pamrih, menghindari konflik kepentingan [pribadi, kelompok, dan golongan], serta mendedikasikan semua tugas untuk perlindungan kehidupan manusia, sebagai amal ibadah atau perbuatan untuk Tuhan Yang Maha Esa;

Adil : Menempatkan sesuatu secara berkeadilan dan memberikan haknya.

http://blitarkab.bps.go.id

(7)

Statistik Daerah Kecamatan Udanawu 2016

v

P

ublikasi Statistik Daerah Kecamatan Udanawu diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik Kabupaten Blitar berisi berbagai data dan informasi terpilih seputar wilayah kecamatan Udanawu yang dianalisis secara sederhana untuk membantu pengguna data memahami perkembangan pembangunan serta potensi yang ada di Kecamatan..

Publikasi Statistik Daerah Kecamatan Udanawu diterbitkan untuk melengkapi publikasi-publikasi statistik yang sudah terbit secara rutin setiap tahun. Berbeda dengan publikasi-publikasi yang sudah ada, publikasi ini lebih menekankan pada analisis. Materi yang disajikan memuat berbagai informasi/indikator terpilih yang terkait dengan pembangunan di berbagai sektor di Kecamatan Udanawu dan diharapkan dapat menjadi bahan rujukan/kajian dalam perencanaan dan evaluasi kegiatan pembangunan.

Kritik dan saran konstruktif berbagai pihak kami harapkan untuk penyempurnaan penerbitan mendatang. Semoga publikasi ini mampu memenuhi tuntutan kebutuhan data statistik, baik oleh instansi/dinas pemerintah, swasta, kalangan akademisi maupun masyarakat luas.

Blitar, September 2016 KSK UDANAWU

SUPANDI

NIP. : 19720505 200112 1 003

http://blitarkab.bps.go.id

(8)

vi

Statistik Daerah Kecamatan Udanawu 2016 JADWAL KEGIATAN SENSUS

BADAN PUSAT STATISTIK

Sensus Penduduk (SP)

Dilaksanakan pada tahun yang berakhiran 0 (1960, 1971, 1980, 1990, 2000, 2010).

Tujuannya untuk memperoleh data dasar kependudukan seperti struktur umur, jenis kelamin, pendidikan, ketenagakerjaan, keadaan sosial dsb.

Sensus Pertanian (ST)

Dilaksanakan pada tahun yang berakhiran 3 (1963, 1973, 1983, 1993, 2003)

Tujuannya untuk mendapatkan data dasar pertanian per sub sector, jumlah rumah tangga pertanian, luas penguasaan dan penggunaan lahan dsb.

Sensus Ekonomi (SE)

Dilaksanakan pada tahun yang berakhiran 6 (1966, 1976, 1986, 1996, 2006)

Tujuannya untuk mendapatkan data jumlah perusahaan/usaha yang berbadan hukum dan tidak berbadan hukum dengan tempat usaha tetap dan tidak tetap menurut sektor aktifitas serta jumlah pekerjanya secara regional dan nasional.

http://blitarkab.bps.go.id

(9)

Statistik Daerah Kecamatan Udanawu 2016

vii

5.

1. Geografi dan Iklim Kesehatan

2. Pemerintahan 6. Pertanian Pariwisata

3. Penduduk 7. Industri Pengolahan 4 Pendidikan

http://blitarkab.bps.go.id

(10)

viii

Statistik Daerah Kecamatan Udanawu 2016

VISI MISI

BADAN PUSAT STATISTIK

VISI : Pelopor Data Statistik Terpercaya Untuk Semua MISI:

1. Memperkuat landasan konstitusional dan operasional lembaga statistik untuk penyelenggaraan statistik yang efektif dan efisien.

2. Menciptakan insan statistik yang kompeten dan profesional didukung pemanfaatan teknologi informasi mutakhir untuk kemajuan perstatistikan Indonesia.

3. Meningkatkan peranan standar klasifikasi, konsep dan definisi, pengukuran, dan kode etik statistik yang bersifat universal dalam setiap penyelenggaraan statistik.

4. Meningkatkan kualitas pelayanan informasi statistik bagi semua pihak.

5. Meningkatkan koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi kegiatan statistik yang diselenggarakan pemerintah dan swasta, dalam kerangka SSN yang efektif.

Kec. Udanawu

http://blitarkab.bps.go.id

(11)

Statistik Daerah Kecamatan Udanawu 2016

1

K

ecamatan Udanawu merupakan bagian dari wilayah Kabupaten Blitar yang berada di Provinsi Jawa Timur, merupakan salah satu Kecamatan dari 22 Kecamatan yang membagi habis wilayah Kabupaten Blitar, berada di sebelah Selatan Khatulistiwa. Luas wilayah Kecamatan Udanawu 2,52 persen dari luas Kabupaten Blitar atau seluas 40,98 Km2.

Daerah Udanawu selalu terkena lahar Gunung Kelud yang sudah meletus puluhan kali terhitung sejak tahun 1.331 Masehi. Lapisan-lapisan tanah vulkanik yang banyak ditemukan di Udanawu

pada hakikatnya merupakan hasil pembekuan lahar Gunung Kelud yang telah meletus secara berkala sejak bertahun-tahun yang lalu.

*** Tahukah Anda

Sungai aliran lahar dari Gunung Kelud enghasilkan barang galian pasir

dan batu kali yang dapat menambah penghasilan penduduk sekitarnya dan

menambah nilai ekonomi wilayah Kecamatan Udanawu.

Kab. Kediri

Kec. Wonodadi, Kab. Blitar

1

http://blitarkab.bps.go.id

(12)

2

Statistik Daerah Kecamatan Udanawu 2016

Keberadaan Kec. Udanawu di :

Provinsi : Jawa Timur

Kabupaten/Kota : Kab. Blitar

Ibu Kota : Desa Sukorejo

Camat : SAMSUL

MA’ARIF,SH,M.Si Luas Wilayah : 40,98 km2

Kode Pos : 66154

B

atas-batas wilayah Kecamatan Udanawu, sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Kediri, sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Ponggok Kabupaten Blitar, sebelah selatan dan sebelah barat berbatasan dengan Kec.

Wonodadi Kabupaten Blitar.

*** Tahukah Anda

Luas Wilayah Kecamatan Udanawu seluas 2,52 persen luas Kabupaten Blitar yang mempunyai

luas 1.588,79 Km

2

K

ecamatan Udanawu merupakan daerah dataran rendah dengan ketinggian wilayah +123 meter diatas permukaan air laut. Luas wilayah Kecamatan Udanawu seluas 40,98 Km2 Kec. Wonodadi, Kab. Blitar

Kec. Ponggok, Kab. Blitar

http://blitarkab.bps.go.id

(13)

Statistik Daerah Kecamatan Udanawu 2016

3

002 002

003 003

003 003

004 004 004 004

004 005

012 007 005 006 009 002 011 003 004 008 010 001

yang habis terbagi menjadi 12 desa, dengan kepadatan penduduk 970 jiwa/Km2.

Dari 12 desa tersebut yang mempunyai luas wilayah diatas 3 Km2 ada 8 desa, termasuk Desa Ringinanom yang mempunyai luas wilayah 5,22 Km2 merupakan desa terluas di Kecamatan Udanawu. Desa Sukorejo yang berjarak 22 Km dari pusat pemerintahan Kabupaten Blitar selama ini telah digunakan sebagai pusat pemerintahan Udanawu dimana tempat Kantor Kecamatan berada dengan segala aktifitasnya. Keberadaan masing-masing pusat pemerintahan desa dengan pusat pemerintahan kecamatan tidak lebih dari 9 Km.

*** Tahukah Anda

Ringinanom merupakan desa terluas di Kecamatan Udanawu, mempunyai luas

5,22 Km

2

atau 12,7 persen luas kecamatan.

Distribusi Luas Wilayah (Km2) 2015 Kode

Desa

Kode Desa :

Sumber : BPS Kab. Blitar

Statistik Geografi Dan Iklim

Uraian Satuan 2015

[1] [2] [3]

Luas Wilayah Km2 40,98 001 Ringinanom 007 Besuki 002 Sumbersari 008 Bakung 003 Karanggondang 009 Mangunan 004 Tunjung 010 Sukorejo

005 Jati 011 Slemanan

006 Temenggungan 012 Bendorejo

http://blitarkab.bps.go.id

(14)

4

Statistik Daerah Kecamatan Udanawu 2016 0

5 10 15 20 25 30 35 40

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Rata-rata Hari Hujan (Hr) Rata-rata Curah Hujan (Mm/Hr) Curah Hujan Rata Mm/Hr 26,50

Desa Pesisir Desa -

Desa Bukan Pesisir Desa 12 - Di Lembah Dasar Desa - - Di Lereng Desa - - Di Dataran Desa 12 Sumber : BPS Kabupaten Blitar dan Dinas

PU Bina Marga dan pengairan

Hari Hujan Dan Curah Hujan Januari-Desember 2015

Sumber : Dinas PU Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Blitar

K

ecamatan Udanawu berada di sebelah Selatan garis Khatulistiwa.

maka sama dengan wilayah lain di Indonesia yang mempunyai perubahan

tahunnya, yaitu musim penghujan dan musim kemarau. Bulan Nopember sampai dengan bulan Mei adalah musim penghujan dan musim kemarau biasanya pada bulan Juni sampai dengan bulan Oktober.

Curah hujan di suatu tempat antara lain dipengaruhi oleh keadaan geografi dan perputaran/pertemuan arus udara.

Oleh karena itu jumlah curah hujan beragam menurut bulan dan letak stasiun pengamat. Data yang terekam pada stasiun pengamat yang aktif di Kecamatan Udanawu menyimpulkan bahwa rata-rata curah hujan selama tahun 2015 sebanyak 26.50 mm/hr meningkat sedikit dari tahun 2014 sebanyak 20.51 mm/hr.

Menurunya curah hujan di tahun 2015 mempengaruhi produksi pertanian saat itu.

.

U

nit pemerintahan yang dikoordinasikan oleh kecamatan secara langsung adalah desa/kelurahan, yang masing-masing

http://blitarkab.bps.go.id

(15)

Statistik Daerah Kecamatan Udanawu 2016

5

0 2 4 6

012 Bendorejo 003 Karanggondang 007 Besuki 005 Jati 006 Temenggungan 009 Mangunan 004 Tunjung 002 Sumbersari 011 Slemanan 010 Sukorejo 001 Ringinanom 008 Bakung terdiri dari beberapa dusun. Kecamatan

Udanawu terbagi habis menjadi 12 desa, 25 dusun, 57 RW [Rukun Warga] dan 226 RT [Rukun Tetangga]. Dari 12 desa yang berstatus perkotaan sebanyak 8 desa dan sisanya sebanyak 4 desa berstatus perdesaan.

Udanawu tidak mempunyai wilayah kelurahan, semua merupakan desa yang dipimpin oleh Kepala Desa yang dipilih secara langsung oleh masyarakat melalui pemilihan suara terbanyak.

Menurut Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Blitar, PNS yang bertugas menggerakan roda pemerintahan di Kecamatan Udanawu sebanyak 23 orang di tahun 2014, tidak mengalami perubahan di tahun 2015 yaitu 30,43 persen Golongan II, 60,87 persen Golongan III dan 8,70 persen Golongan IV.

*** Tahukah Anda

Semua unit pemerintahan dibawah kecamatan berstatus Desa tidak ada

yang Kelurahan

Statistik Pemerintahan Tahun 2015

Uraian Jumlah

[1] [2]

1. Kelurahan -

2. Desa 12

3. Dusun/Lingkungan 25

4. RW 57

5. RT 226

Sumber : - Bagiam Pemerintahan Kab. Blitar

PNS Menurut Golongan

Gol. 2014 2015

[1] [2] [3]

Golongan I - -

Golongan II 7 7

Golongan III 14 14

Golongan IV 2 2

Jumlah 23 23

Sumber : Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Blitar

Komposisi Penduduk 2015 [Ribu Jiwa]

http://blitarkab.bps.go.id

(16)

6

Statistik Daerah Kecamatan Udanawu 2016

Sumber : BPS Kab. Blitar

Statistik Kependudukan

Uraian Satuan 2014 2015

[1] [2] [3] [4]

1. Luas wilayah [Km2] 40,98 40,98 2 Penduduk [Jiwa] 40 514 40 748 - Laki-laki [Jiwa] 20 498 20 619 - Perempuan [Jiwa] 20 016 20 129 3 Sex Rasio [Persen] 102,40 102,41 4 Kepadatan [Jiwa/Km2] 989 994 5 Pertumbuhan [Persen] 0,81 0,57 Sumber : BPS Kab. Blitar

K

ecamatan Udanawu berada di Blitar Bagian Utara mempunyai struktur tanah yang subur, tidak kurang dari 39 ribu jiwa atau 3,5 persen penduduk Kabupaten Blitar telah berdomisili/

menetap dan beraktifitas.

dipengaruhi oleh kondisi/struktur tanah dan potensi daerah karena merupakan pertimbangan untuk menetap dan melangsungkan aktifitas kegiatan ekonominya. Komposisi penyebaran penduduk di masing-masing wilayah desa memperlihatkan bahwa Desa Bakung merupakan wilayah yang berpenduduk paling banyak diantara 12 desa yang ada yaitu sebanyak 5.719 jiwa terdiri dari 2.878 jiwa penduduk laki-laki, dan 2.841 jiwa penduduk perempuan.

Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk, sementara luas wilayah yang tetap mengakibatkan terus naiknya angka kepadatan penduduk. Kenaikan angka kepadatan penduduk ini apabila tidak diperhatikan akan dapat menimbulkan masalah-masalah baru antara lain timbulnya kawasan kumuh.

Kepadatan penduduk Kecamatan Udanawu meningkat dari tahun sebelumnya, pada tahun 2015 mencapai 994 Jiwa/Km2.

Umumnya para peneliti, khususnya ahli demografi telah membuat dua kelompok struktur kependudukan berdasarkan kelompok umur, yaitu :

 Apabila sebagian besar penduduk [

40%] berada pada umur [0–14] tahun digolongkan sebagai Penduduk Muda.

http://blitarkab.bps.go.id

(17)

Statistik Daerah Kecamatan Udanawu 2016

7

 Sedang apabila sebagian besar penduduknya [ 10 %] berada pada umur  65 tahun digolongkan sebagai Penduduk Tua.

Struktur penduduk Kecamatan Udanawu pada 2015 termasuk dalam kolompok penduduk produktif, karena jumlah penduduk umur 65 tahun keatas [ 65 tahun] kurang dari 10 persen untuk itu tidak bisa dikategorikan dalam kelompok penduduk tua, dan juga tidak bisa dikategorikan dalam kelompok penduduk muda karena jumlah penduduk umur 0-14 tahun kurang dari 40 persen.

Persentase Penduduk Menurut Kelompok Umur 2015 [Persen]

Jenis Kelamin

Kelompok Umur 0-14 15 - 64 

[1] [2] [3] [4]

Laki-laki 12,20 34,34 4,06 Perempuan 13,50 30,20 5,70 Jumlah 25,70 64,54 9,76 Sumber : BPS Kab. Blitar

Piramida Penduduk

Kecamatan Udanawu (Ribu Jiwa) 2015

Sumber : BPS Kab. Blitar

P

endidikan merupakan suatu

kebutuhan dasar masyarakat yang sekaligus simbol status sosial. Semakin tinggi pendidikan seseorang maka kepribadian dan pola pikir logis akan -2 -1

0 1

2

0 - 4 5 - 9 10 -14 15 - 19 20 - 24 25 - 29 30 - 34 35 - 39 40 - 44 45 - 49 50 - 54 55 - 59 60 - 64 65 +

Perempuan Laki-laki

http://blitarkab.bps.go.id

(18)

8

Statistik Daerah Kecamatan Udanawu 2016 kreatifitas dan produktifitas akan semakin

meningkat. Sejalan dengan program wajib belajar sembilan tahun, tidak selalu harus dibangun gedung sekolah baru, namun yang lebih penting dari itu adalah bagaimana caranya menciptakan respon input pendidikan untuk bisa bersama- sama mewujudkan program wajib belajar.

baik sarana maupun prasarana akan sangat menunjang dalam meningkatkan mutu pendidikan.

Jumlah fasilitas pendidikan untuk Taman Kanak-kanak lebih banyak dibandingkan Sekolah Dasar, namun kenyataanya jumlah murid SD jauh lebih banyak dibanding TK, hal ini dikarenakan pendidikan TK merupakan pendidikan pra sekolah sebelum masuk SD yang mempunyai 2 tingkat, sedangkan SD mempunyai 6 tingkatan.

Jumlah Sekolah, Kelas, Murid, Guru Dan Rasio Guru Terhadap Murid Tahun Ajaran 2014/2015

Tingkatan Sekolah Sekolah Kelas Murid Guru

Rasio Guru Terhadap

Murid

[1] [2] [3] [4] [5] [6]

1. TK 2. SD 3. SLTP 4. SLTA 5. RA

6. Mandrasah Ibtidaiyah 7. Mandrasah Tsanawiyah 8. Mandrasah Aliyah

28 24 2 1 6 6 1 1

42 280

30 58 20 53 21 32

1 258 2 791 872 2 075

265 1 262

847 1 165

59 224

67 100

24 77 42 51

1:21 1:12 1:13 1:21 1:11 1:16 1:20 1:23 Sumber: Dinas Pendidikan dan Kementrian Agama Kabupaten Blitar

http://blitarkab.bps.go.id

(19)

Statistik Daerah Kecamatan Udanawu 2016

9

Fasilitas Dan Tenaga Kesehatan

Fasilitas/Tenaga Kesehatan 2015

[1] [2]

1. Fasilitas Kesehatan

a. Rumah Sakit Umum -

b. Rumah Bersalin -

c. Puskesmas 1

d. Puskesmas Pembantu 4 e. Klinik KB/BKIA/Polindes 11 f. Kesehatan Lainnya/

Posyandu 50

2. Tenaga Kesehatan

a. Dokter 2

b. Perawat 7

c. Bidan 12

d. Sanitarian -

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar

Statistik Kelahiran Bayi

Uraian 2015

[1] [2]

1.Tempat Persalinan 628

- Rumah Sakit 172

- Puskesmas/Polindes 456

- Dukun Bayi -

2. Jumlah Ibu Bersalin 628 3. Jumlah Bayi Lahir 657

- Lahir Hidup 652

- Lahir Mati 5

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar

K

etersediaan fasilitas dan tenaga kesehatan, perlu kiranya untuk

mendapatkan perhatian khusus dari para pengambil kebijakan. Keberadaannya secara fisik yang diikuti dengan adanya salah satu unsur dari tenaga kesehatan, sehingga pada saat dibutuhkan oleh warga masyarakat bisa diakses dengan mudah.

Selain itu perlu kiranya dikaji seberapa jauh warga masyarakat dapat mengakses, sebagai kebutuhan dirinya yang bersifat harus mendapat pertolongan paramedis maupun non medis, seperti layanan persalinan. Pengambilan contoh layanan persalinan, karena merupakan sub program yang dapat dijadikan sebagai salah satu indikator untuk menekan angka kematian bayi. Apabila angka kematian bayi bisa ditekan, maka harapan hidup panjang dan sehat akan segera terwujud.

Sementara naluri seorang ibu untuk melahirkan tentunya masih belum cukup untuk melahirkan secara alamiah. Agar ibu dan anak pada saat proses kelahirannya terjamin secara aman, maka perlu adanya pertolongan dari paramedis.

Segala bentuk upaya dalam program pembangunan dibidang kesehatan harus tetap dipertahankan, layanan kesehatan terhadap ibu hamil harus tetap eksis. Hal ini penting untuk dilakukan, karena dapat menekan angkakematian bayi

.

Peserta KB Aktif Menurut Metode Kontrasepsi

Metode

Kontrasepsi 2013 2014 2015

http://blitarkab.bps.go.id

(20)

10

Statistik Daerah Kecamatan Udanawu 2016 1. IUD 1 430 1 540 1 540

2. MOP 20 6 6

3. MOW 188 104 104

4. Implan 345 371 371

5. Suntik 3 285 3 378 3 378 6. Pil 967 1 011 1 011

7. Kondom 74 74 74

8. OV - - -

Jumlah 6 243 6 384 6 384 Sumber : Badan Pemberdayaan Perempuan &

KB Kabupaten Blitar

PUS, Peserta KB dan Prevalensi

Tahun PUS

PUS Yang Ikut

KB

Preva lensi [%]

[1] [2] [3] [4]

2015 8 518 6 484 74,95

2014 8 518 6 384 74,95

2013 8 227 6 243 75,88

Sumber : Badan Pemberdayaan Perempuan &

KB Kabupaten Blitar

R

espon masyarakat terhadap fasilitas kesehatan terekam pada data jumlah kunjungan prevalensi KB, persentase pasangan usia subur yang ikut KB pada tahun 2015 sebanyak 74,95 persen menurun dari tahun sebelumnya.

Jumlah peserta KB aktif di Kecamatan

tahun sebelumnya yaitu 6.384orang pada tahun 2015 dan tahun 2014.

Jika dilihat dari target pencapaian akseptor KB baru yang dicanangkan oleh pihak Badan PPKB Kabupaten Blitar yang besarnya 775 absektor realiasi pencapaiannya mencapai 132,24 persen ( 1.024) absektor sudah jauh melebihi target. Alat kontrasepsi yang terbanyak digunakan adalah suntikan/ injeksi menyusul kemudian KB dengan cara alat

kontrasepsi dalam rahim

[AKDR/Spiral/IUD] dan ketiga terbesar adalah pemakaian tablet/Pil KB.

*** Tahukah Anda

Dari 6 384 peserta KB Aktif, 52,91 persen menggunakan alat kontrasepsi

Suntik, 25,85 persen menggunakanalat alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR / Spiral / IUD) dan selebihnya menggunakan

alat kontrasepsi lainnya

T

anah atau lahan menurut

penggunaanya dapat dibedakan menjadi 2 bagian besar, yaitu tanah sawah dan tanah bukan sawah. Penggunaan tanah

http://blitarkab.bps.go.id

(21)

Statistik Daerah Kecamatan Udanawu 2016

11

Sawah

2,222 56.439%

Pekaran gan/ban gunan,h alaman, hutan negara …

Tegal/Ke bun, Ladang/

Huma 1,130 28.702%

Sementa ra tidak diusaha

kan dll nya 145

3.683%

sawah menurut jenis pengairannya terdiri dari sawah dengan pengairan teknis, sawah dengan pengairan setengah teknis dan sawah dengan pengairan sederhana.

Sedangkan tanah non sawah terdiri dari pekarangan dan halaman, tegalan/kebun/

huma, padang rumput, tambak, kolam/

tebat dan hutan.

Menurut Dinas Pertanian setempat luas daratan wilayah Kecamatan Udanawu seluas 3.937 Ha, apabila di lihat dari penggunaan lahannya tampak bahwa 56,44 persen atau seluas 2.222 Ha merupakan lahan sawah, dan 43,56 persen atau seluas 1.715 Ha merupakan lahan bukan sawah yaitu lahan untuk rumah dan pekarangan, tegal/kebun, hutan, perkebunan, tambak/ kolam, pengembalaan, untuk sementara tidak diusahakan dan lainnya.

Sistem pengairan di Kecamatan Udanawu dari tahun ke tahun mengandalkan sistem pengairan yang bersifat irigasi teknis sebesar 80,02 persen dan setengah teknis sebesar 4,91 persen.

Distribusi Luas Lahan Menurut Penggunaan 2015

Sumber : Dinas Pertanian Kabupaten Blitar

Lahan Sawah Menurut Irigasi 2015

Sumber : Dinas Pertanian Kabupaten Blitar

Luas Panen Tanaman Bahan Makanan [Ha]

Sawah Irigasi Teknis 80%

Sawah Irigasi Setenga h Teknis

5%

Sawah Irigasi Sederha

na 1%

Sawah Irigasi Desa Non P.U

http://blitarkab.bps.go.id

14%

(22)

12

Statistik Daerah Kecamatan Udanawu 2016 Jenis Tabama 2014 2015

[1] [2] [3]

1. Padi Sawah 1 835 1 918

2. Jagung 2 382 2 947

3. Ktl Pohon 2 11

4. Ktl Rambat 1 2

5. Kc. Tanah 21 33

6. Kedele - -

7.Kobis 12 10

8.Petsai/Sawi - -

9.Kc. Panjang 103 173

10.Cb. Besar 32 49

11.Cabe Kecil 771 3 764

12.Tomat 26 30

13.Terung 41 51

14.Buncis 30 53

15.Ketimun 34 -

16.Bayam - -

17.Melon - -

18.Semangka 14 28

19.Jamur 493 955

20.Kemb. Kol - -

21.Kentang - -

Sumber : Dinas Pertanian Kabupaten Blitar Dan Perum Perhutani KPH Blitar

K

omoditas pertanian dari semua sub- sektor yang dapat dihasilkan sangat

sayuran, buah-buahan, dan berbagai jenis komoditas sub-sektor tanaman perkebunan seperti tebu, kelapa, dan kakao. Demikian juga untuk sub-sektor perikanan dan peternakan yang masing- masing memiliki komoditas utama yang potensial dan bernilai ekonomi.

Selama periode dua tahun terakhir luas panen beberapa komoditas unggulan tanaman bahan makanan meningkat. Salah satu komoditi pertanian tanaman pangan unggulan antara lain padi dan jagung. Luas panen tanaman padi pada tahun 2015 meningkat sedangkan luas panen jagung juga meningkat, karena komoditas padi dan jagung pola tanamnya mengikuti cuaca/kondisi alam yang bisa berubah.

*** Tahukah Anda

Peningkatan produk pertanian sangat bergantung pada alam untuk itu pemanfaatan tanah yang sesuai dengan cuaca/iklim dan pola tanam yang tepat

sangat dibutuhkan.

P

erkebunan dapat digolongkan kedalam 2 kategori yaitu perkebunan rakyat dan perkebunan besar. perkebunan besar terdiri dari perkebunan milik pemerintah dan perkebunan swasta. Jenis tanaman

http://blitarkab.bps.go.id

(23)

Statistik Daerah Kecamatan Udanawu 2016

13

043 039 041 042 040

2011 2012 2013 2014 2015

33,14 35,65 13,07 20,26

2012 2013 2014 2015 perkebunan dibedakan menjadi tanaman

semusim dan tanaman tahunan, tanaman perkebunan semusim terdiri dari tanaman tebu, tembakau lokal dan virgina.

Tanaman tebu merupakan produk unggulan perkebunan di Kecamatan Udanawu, produksinya mulai 2010 menurun hingga tahun 2012, tetapi pada tahun 2014 produktifitas tebu sedikit mengalami peningkatan, tetapi tahun 2015 sedikit menurun karena jumlah petani juga menurun menjadi 88 orang.

Pada tahun 2015 ini Kecamatan Udanawu penghasil tebu ke 5 besar di Blitar setelah Kecamatan Wonotirto, Binangun, Nglegok dan Wondodadi.

Produksinya mencapai hampir 12,85 persen dari produk tebu di Kabupaten Blitar yang mencapai 544,58 ribu ton tebu batangan.

*** Tahukah Anda

Tebu merupakan produk unggulan perkebunan di Kecamatan Udanawu, produksi tahun 2015 mencapai 40,48

ribu ton tebu batangan

Produksi Tanaman Perkebunan [Ton]

Jenis

Komoditi Wujud 2014 2015

[1] [2] [3] [4]

Tebu Batangan 42 386 40 479

Tembakau Daun Kering - -

Kenanga Bunga Basah 216 217

Cengkeh Bunga kering - -

Kopi Biji Kering - -

Kakao Biji Kering 159 173

Kelapa Buah Kelapa 1 029 1 030

Lada Lada Kering - -

Sumber : Dinas Perkebunan dan Kehutanan Perhutani KPH Blitar

Produksi Tebu (Ribu Ton)

Sumber : Dinas Perkebunan dan Kehutanan

Nilai Produksi Ikan [ Milyar Rp ]

http://blitarkab.bps.go.id

(24)

14

Statistik Daerah Kecamatan Udanawu 2016

Sumber : Dinas Peternakan Kabupaten Blitar

Produksi dan Nilai Produksi Ikan

Uraian Jenis Ikan

Konsumsi Hias

[1] [2] [3]

Produksi(juta Rp)

2012 6 774,30 26 371,6

2013 7 366,65 28 291,0

2014 9 920,30 3 147,0

2015 17 003,5 3 258,7

Sumber : Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Blitar

K

omoditas ikan hias mengalami perkembangan yang cukup bagus khususnya ikan koi dari kancah Blitar telah cukup punya warna dan mendapat

hias di pasar lokal,nasional maupun luar negeri. Melihat potensi yang ada dengan hasil ternak ikan koi produksi yang terus meningkat dari tahun ke tahun beberapa petani ikan konsumsi beralih mengikuti bisnis ikan koi, slain perawatan yang tidak begitu sulit juga dapat dibudidayakan di kolam pekarangan, selama tahun 2015 petani ikan koi mendapatkan omset tidak kurang dari 3,2 milyar rupiah menurun dari tahun sebelumnya.

Kecamatan Udanawu di semua desa pasti ada yang mengusahakan budidaya ikan di kolam pekarangan karena hasilnya yang cukup bagus perkembangan petani ikan mengalami peningkatan. Pada tahun 2015, jumlah pemilik kolam yang mengusahakan budidaya ikan konsumsi dan ikan hias di kolam pekarangan sebanyak 206 orang, yang mempunyai total luas baku kolam seluas 16,72 Ha.

http://blitarkab.bps.go.id

(25)

Statistik Daerah Kecamatan Udanawu 2016

15

S

ektor industri diharapkan berkembang pesat mengimbangi produk pertanian yang merupakan potensi daerah, Apabila hasil pertanian tidak langsung kita jual pada konsumen namun diolah dulu tentunya akan mendapatkan hasil yang lebih tinggi nilainya, yang tentunya berdampak pada pertumbuhan perekonomian di sektor industri lebih hidup lagi,. Dengan bergeraknya sektor industri membuat sektor lainnya secara otomatis mengikutinya. karena dalam suatu kegiatan industri akan membutuhkan dukungan dari sektor lainnya. Dan tentunya akan terjadi penyerapan tenaga kerja yang berdampak menurunnya jumlah pengangguran

Sektor Industri Pengolahan masih didominasi oleh industri kecil dan kerajinan rumah tangga, yang jangkauan pemasarannya sebagian besar untuk memenuhi kebutuhan pangsa pasar lokal dan regional serta sedikit ekspor.

*** Tahukah Anda

Industri kecil dan kerajinan rumahtangga masih mendominasi keberadaan industri di Kecamatan

Udanawu sehingga perluasan lapangan kerja masih sempit

Profil Unit Usaha

Industri Kecil & Kerajianan Rumahtangga

Jenis Industri Unit Tenaga Kerja

[1] [2] [3]

1. Gula Kelapa 14 28

2. Emping Mlinjo 12 34

3.Tahu 6 18

4.Tempe 37 97

5. Kue2 & Masakan 12 25

6. Penempa Besi 1 4

7.Mebel 9 36

8.Anyaman 40 80

9.Lainnya 5 16

Jumlah 136 338

Sumber : BPS Kabupaten Blitar

Profil Unit Usaha Industri Kecil

Sumber : Dinas Perindustrian

Perdagangan Kabupaten Blitar Unit Tenaga

Kerja

Investasi (ribu Rp)

Nilai Produksi (ribu Rp)

[1] [2] [3] [4]

97 208 23 050 974 152

http://blitarkab.bps.go.id

(26)

16

Statistik Daerah Kecamatan Udanawu 2016

http://blitarkab.bps.go.id

(27)

Statistik Daerah Kecamatan Udanawu 2016

17

DATA

Mencerdaskan Bangsa DATA 2013

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BLITAR

Jl. Brigjen Katamso No. 5 Blitar Telp. : (0342) 801474, 803361 Email : bps3505@bps.go.id

http://blitarkab.bps.go.id

Gambar

Gambar Kulit:

Referensi

Dokumen terkait

Segmentasi geografi Kids Eat & Play ialah khususnya untuk masyarakat daerah ilir barat 1 dan umunya untuk seluruh masyarakat dikota Palembang, segmentasi demografi Kids

Ruang lingkup perencanaan struktur gedung bertingkat tinggi ditinjau dari segi teknis adalah disain struktur gedung bertingkat tinggi direncanakan diaplikasikan di zonasi

Guru meminta peserta didik memprediksi gejala dan mendesain penyelesaian masalah menggunakan buku sumber/internet/audio/video dan engine stand keterkaitannya dengan fungsi

Untuk pengawasan dan pembinaan dari pemerintah terhadap kegiatan usaha pertambangan di wilayah masyarakat hukum adat, perlu penggembangan instrumen- instrumen

Maloklusi merupakan keadaan yang menyimpang dari oklusi normal meliputi ketidakteraturan gigi-geligi dalam lengkung rahang seperti gigi berjejal, protrusi, malposisi maupun

Pelayanan Publik Melalui Electronic Government: Upaya Meminimalisir Praktek Maladministrasi Dalam Meningkatan Public Service. The Role of Business Process Redesign in

statis; (2) Penyimpanan arsip dilakukan secara mandiri dengan menggunakan klasifikasi sistem masalah; (3) Pengelolaan arsip dinamis aktif meliputi: penerimaan arsip,

Kecaatan Mantingan Kecamatan Ngawi √ √ APBN, APBD Prv dan APBD Kab Disperindag Prov, Dis Koperasi, Industri dan Perdagangan Kab Pengembangan kawasan pariwisata 