• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN TELLER PADA BANK BRI MENGGUNKAN METODE SMARTER BERBASIS WEB

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN TELLER PADA BANK BRI MENGGUNKAN METODE SMARTER BERBASIS WEB"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN TELLER PADA BANK BRI MENGGUNKAN METODE SMARTER BERBASIS WEB

Muhammad Suriansyah

Pembimbing I: Asep Nurhuda, M.Kom Pembimbing II: Kusno Harianto, M.Kom

Program Studi Sistem Informasi, STMIK Widya Cipta Dharma Jl. M. Yamin No.25, Samarinda, 75123

E-mail : suryanaje97@gmail.com

ABSTRAK

Teller adalah petugas yang bertanggung jawab untuk menerima simpanan, mencairkan cek, dan memberikan jasa pelayanan perbankan lain kepada masyarakat, tanda tangan pengesahan kasir diperlukan sebagai tanda sah suatu dokumentasi, pada lembaga keuangan, pada umunya kasir bekerja dibelakang gerai (counter), pada bank besar telah ditetapkan tugas dan fungsi kasir berdasarkan uraian tugas, misalnya seorang kasir memproses penerimaan simpanan yang diterima lewat surat, menyimpan dan mencatat seluruh bukti penyimpanan dan pembayaran setiap nasabah.

Sistem Pendukung Keputusan Penerimaan Teller Pada BANK BRI Menggunakan Metode SMARTER. Metode SMARTER merupakan metode pengambil keputusan multi kriteria. Teknik pengambilan keputusan multi kriteria ini didasarkan pada teori bahwa setiap alternatif terdiri dari sejumlah kriteria yang memiliki nilai-nilai dan setiap kriteria memiliki bobot yang menggambarkan seberapa penting ia dibandingkan dengan kriteria lain. Pembobotan pada metode SMARTER menggunakan range antara 0 sampai 1, sehingga mempermudah perhitungan dan perbandingan nilai pada masing-masing alternatif. Kriteria yang digunakan adalah Jenjang Pendidikan, Usia, Pengalaman, Nilai Tes, Kemampuan Berkomunikasi dan Kesehatan.

Sistem Pendukung Keputusan dengan menggunakan metode SMARTER diharapkan dapat membantu Pimpinan dalam menerima Teller pada BANK BRI Cabang Samarinda, sehingga akan didapatkan Tellerr mana yang sesuai untuk diterima dengan kriteria-kriteria yang sudah ditetapkan.

Kata kunci: Sistem Pendukung Keputusan Penerimaan Teller Pada BANK BRI Menggunakan Metode SMARTER.

1. PENDAHULUAN

Sistem pendukung keputusan Penerimaan Teller adalah suatu sistem yang belum ada pada BANK BRI Cabang Samarinda. Belum adanya sistem pendukung keputusan penerimaan teller pada BANK BRI Cabang Samarinda menyebabkan kesulitan dalam hal memilih calon teller yang tepat.

Masalah ini terjadi karena kemungkinan terjadi subjektifitas keputusan yang berdampak pada teller yang terpilih nantinya bukan berdasarkan dari kemampuan yang dimiliki sehingga mengakibatkan nasabah memberikan repon negatif kepada bank. Terlebih lagi masih mengalami kesulitan karena data berupa dokumen tertulis jadi memerlukan waktu yang cukup lama dan terkadang terjadi kesalahan saat pengecekan. Saat ini BANK BRI Cabang Samarinda sangat memerlukan laporan hasil dari penilaian yang dilakukan untuk syarat penerimaan karyawan untuk dijadikan bahan evakuasi.

Selain itu, alasan pembuatan sistem pendukung keputusan karena belum adanya sistem yang jelas, munculnya subjetivitas, kriteria penerimaan tidak pasti, juga sangat membantu dalam hal pencapaian tujuan akhir, Yaitu terpilihnya teller yang sesuai dengan kriteria yang

sudah ditentukan. Oleh karena itu diperlukan sebuah sistem pendukung keputusan penerimaan teller pada BANK BRI Cabang Samarinda dengan menggunakan metode Simple Multiple Attribute Rating Technique Exploiting Ranks (SMARTER) berbasis Website yang merupakan salah satu yang dapat digunakan pada sebuah metode penerimaan teller berdasarkan dengan 6 kriteria yaitu jenjang pendidikan, usia, pengalaman, Kemampuan berkomunikasi, nilai tes, kesehatan.

Diharapkan dengan adanya sistem pendukung keputusan ini dapat membantu dalam mengambil keputusan yang sesuai. Dengan kriteria – kriteria yang sudah ditentukan, agar keputusan yang bersifat subjektifitas tidak dipergunakan.

2. RUANG LINGKUP PENELITIAN

Dalam Penelitian ini permasalahan-permasalahan difokuskan pada :

1. Proses penerimaan karyawan hanya dibagian Teller.

2. Teknik pengambilan keputusan menggunakan metode Simple Multiple Attribute Rating Technique Exploiting Ranks (SMARTER).

3. Sistem ini digunakan oleh admin , Pimpinan, dan pendaftar.

(2)

4. Kritera dan Sub Kriteria bersifat permanen (tidak dapat ditambah,edit, dan hapus).

5. Alat bantu pengembangan sistem yang dibuat dengan menggunakan model Unified Modelling Language (UML).

6. Sistem yang dirancang menggunakan Bahasa Pemrograman PHP dan Database yang digunakan yaitu phpMyAdmin.

7. Kriteria yang digunakan untuk menentukan penerimaan teller adalah :

1) Jenjang pendidikan

(1) Sarjana (Berbagai Jurusan).

(2) Diploma (Berbagai Jurusan).

2) Usia

(1) 20 - 25 tahun (2) 26 – 30 tahun 3) Pengalaman kerja

(1) Pengalaman ≥ 2 tahun (2) Pengalaman < 2 tahun (3) Belum pernah 4) Nilai Tes (Tes Tertulis)

(1) Nilai > 80 (2) Nilai 71 – 80 (3) Nilai 60 – 70

5) Kemampuan berkomunikasi (Wawancara) (1) Sangat Komunikatif

(2) Komunikatif (3) Tidak Komunikatif 6) Kesehatan.

(1) Tidak ada (Sehat/normal,Bebas Narkoba,Tidak Buta Warna )

(2) Memiliki Penyakit yang berhubungan dengan Pendengaran dan Penglihatan

(3) Memiliki penyakit dalam (Paru – paru, Jantumg, Ginjal)

3. BAHAN DAN METODE

Adapun bahan dan metode yang gunakan dalam membangun sitem pendukung keputusan ini yaitu:

3.1 Sistem

Sistem menurut Jogianto (2010), pendekatan sistem yang menekankan pada prosedur pendefinisian sistem sebagai jaringan kerja dan prosedur–prosedur yang saling berhubung, berkumpul bersama–sama untuk menyelesaikan sasaran tertentu.

Menurut Andi Kristanto (2010), sistem adalah suatu susunan yang teratur dari kegiatan–kegiatan yang saling bergantung dan prosedur–prosedur yang saling berhubungan untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Berdasarkan pendapat dari para ahli di atas mengenai sistem, maka dapat disimpulkan bahwa sistem adalah sekelompok dari dua atau lebih komponen atau subsistem saling berhubungan yang berfungsi bersama–sama untuk mencapai tujuan yang sama.

3.2 Keputusan

Menurut Kusrini (2010), Keputusan merupakan kegiatan memilih suatu strategi atau tindakan dalam pemecahan masalah tersebut. Dan pengambil keputusan didefinisikan sebagai tindakan memilih strategi atau aksi yang diyakini manager akan memberikan solusi terbaik atas sesuatu yang disebut pengambil keputusan.

Kriteria atau ciri – ciri pengabil keputusan adalah :

1. Banyak pilihan atau alternative.

2. Ada kendala atau syarat.

3. Mengikuti pola atau model tingkah laku, baik yang tersetruktur maupun tidak terstruktur.

4. Banya input atau variabel.

5. Ada faktor resiko.

Dibutuhkan kecepatan, ketepatan, dan keakuratan.

3.3 Teller

Osmond (2011), Teller adalah petugas yang bertanggung jawab untuk menerima simpanan, mencairkan cek, dan memberikan jasa pelayanan perbankan lain kepada masyarakat, tanda tangan pengesahan kasir diperlukan sebagai tanda sah suatu dokumentasi, pada lembaga keuangan, pada umunya kasir bekerja dibelakang gerai (counter), pada bank besar telah ditetapkan tugas dan fungsi kasir berdasarkan uraian tugas, misalnya seorang kasir memproses penerimaan simpanan yang diterima lewat surat, menyimpan dan mencatat seluruh bukti penyimpanan dan pembayaran setiap nasabah.

Irmayanti (2011), Teller adalah orang yang melayani kegiatan penyetoran dan penarikan uang tunai, pemindahan penyetoran non–tunai (Rupiah dan Valuta Asing).

3.4 Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System)

Menurut Hermawan (2011), Decision Support

Sistem atau sistem pendukung keputusan yang

selanjutnya kita singkat dalam skripsi menjadi SPK, secara umum didefinisikan sebagai sebuah sistem yang mampu memberikan kemampuan untuk mendukung keputusan dalam pemecahan masalah Secara khusus, SPK didefinisikan sebagai sebuah sistem yang mendukung kerja seorang manager maupun sekelompok manager dalam memecahkan masalah semi – terstruktur dengan cara memberikan informasi ataupun usulan menuju pada keputusan tertentu.

3.5 Metode SIMPLE Multiple Attribute Rating Technique Exploiting Rank (SMARTER)

Menurut Haryanti (2016), metode SMARTER (SIMPLE Multiple Attribute Rating Technique Exploiting Rank) merupakan pengembangan dari metode sebelumnya, yaitu metode SMART (Simple Multi-Attribute Rating Technique). Metode SMART pertama kali diperkenalkan oleh Edwars pada tahun 1971 dan baru dinamai sebagai metode SMART pada tahun 1977. Semenjak awal kemunculannya, metode SMART telah dikembangkan menjadi metode SMARTS (Simple Multi-Attribute Rating Technique Swing) lalu setelah dimodifikasi dan diperbaiki oleh Erdward dan Barron pada tahun 1994 menjadi metode SMARTER (SIMPLE Multiple Attribute Rating Technique Exploiting Rank).

Metode SMARTER merupakan metode pengambil keputusan multi kriteria. Teknik pengambilan keputusan multi kriteria ini didasarkan pada teori bahwa setiap alternatif terdiri dari sejumlah kriteria yang memiliki nilai- nilai dan setiap kriteria memiliki bobot yang menggambarkan seberapa penting ia dibandingkan dengan kriteria lain. Pembobotan pada metode SMARTER

(3)

menggunakan range antara 0 sampai 1, sehingga mempermudah perhitungan dan perbandingan nilai pada masing-masing alternatif.

Perbedaan antara metode SMARTER dengan metode SMART dan SMARTS terletak pada cara pembobotan nya pembobotan pada ketiga metode tersebut tergantung pada urutan prioritas attribut dimana pada urutan pertama ditempati oleh atribut yang dianggap paling penting. Pada metode SMARTER, bobot dihitung dengan menggunakan rumus pembobotan Rank-Order Centroid (ROC).

Menurut Jeffreys dan Cockfield dalam Rahmah (2013), teknik ROC memberikan bobot pada setiap kriteria sesuai dengan ranking yang dinilai berdasarkan tingkat prioritas. Biasanya dibentuk dengan pernyataan

“Kriteria 1 lebih penting dari kriteria 2, yang lebih penting dari kriteria 3” dan seterusnya hingga kriteria n, ditulis Cr1

≥ Cr2 ≥ Cr3 .... ≥ Crn . Untuk menentukan bobotnya, diberikan aturan yang sama yaitu W1 ≥ W22 ≥ W3 .... ≥ Wn

dimana W1 merupakan bobot untik kriteria C1.

Secara umum pembobotan ROC dapat dirumuskan seperti persamaan 1 berikut ini :

Wk = Keterangan :

W = Nilai pembobotan kriteria k = Jumlah kriteria

i = Nilai alternatif

Jika dua atau lebih kriteria dianggap sama penting maka bobot yang diberikan bagi masing-masing kriteria merupakan rata-rata dari gabungan peringkatanya.

Selanjutnya adalah perhitungan nilai Utility, rumus yang digunakan dapat dilihat pada persamaan berikut.

v(x) = Keterangan :

wi = Bobot yang mempengaruhi dari dimensi ke i terhadap nilai keseluruhan evaluasi.

vi = Objek evaluasi pada dimensi ke i n = Jumlah dimensi nilai yang berbeda

Sedangkan rumus metode SMARTER secara umum dapat dilihat pada persamaan berikut

Uh = (Xhk) Keterangan :

Un = Nilai Akhir

wk = Bobot dari kriteria K

Un(Xhk) = Nilai utility kriteria altenatif ke – h Langkah – lankah metode SMARTER :

Langkah–langkah metode SMARTER adalah sebagai berikut :

1. Identifikasi permasalahan, agar keputusan yang akan diambil lebih terarah dan tidak menyimpang dari tujuan yang akan dicapai.

2. Tentukan alternatif, kriteria dan sub kriteria yang digunakan dalam membuat keputusan.

3. Memberikan peringkat untuk setiap kriteria dan sub kriteria.

4. Menghitung bobot dengan pembobotan ROC untuk setiap kriteria, hal ini bergantung pada peringkat yang telah diberikan pada langkah 3.

5. Menghitung bobot dengan pembobotan ROC untuk setiap sub kriteria, hal ini bergantung pada peringkat yang telah diberikan pada langkah 3.

6. Menghitung bobot akhir setiap kriteria, dengan mengalikan hasil langkah 4 dengan hasil langkah 5.

7. Memberikan penilaian pada semua kriteria untuk setiap alternatif. Nilai diberikan dalam skala 0–

100 dimana 0 sebagai nilai minimum dan 100 sebagai nilai maksimum.

8. Menghitung utilitas terhadap setiap alternatif dengan menggunakan persamaan maksimum

uij , =1 sampai n.

9. Memutuskan, jika hanya satu alternatif yang akan dipilih, maka akan dipilih alternatif dengan nilai utilitas paling besar.

Penggunaan metode SIMPLE Multiple Attribute Rating Technique Exploiting Rank (SMARTER) dapat direalisasikan dengan contoh kasus sebagai berikut :

Didalam penentuan penrimaan teller pada BANK BRI Cabang Samarinda dengan menggunakan metode SIMPLE Multiple Attribute Rating Technique Exploiting Rank (SMARTER), penilaian dilakukan oleh Pimpinanan Cabang. Proses perhitungan diantara berbagai alternatif solusi yang dimunculkan diperlukan nilai dari kriteria,sub kriteria dan bobot dalam penyelesaian perhitungannya untuk mendapatkan berbagai alternatif. Adapun tabel kriteria dan sub kriteria penerimaan teller pada BANK BRI Cabang Samarinda sebagai berikut : Tabel 1. Tabel Kriteria Penentuan Penerimaan Teller

No Prioritas Kriteria Bobot

1 1 Jenjang Pendidikan 0,41

2 2 Usia 0,24

3 3 Pengalaman 0,16

4 4 Nilai Tes 0,10

5 5 Kemampuan

Berkomunikasi 0,06

6 6 Kesehatan 0,03

(4)

Tabel 2. Tabel Sub Kriteria Penentuan Penerimaan Teller

Tabel 3. Tabel Proses Perhitungan SMARTER

Keterangan :

Nilai Utility = Nilai bobot kriteria * Nilai bobot Sub kriteria

Nilai Real = Nilai yang di inputkan Hasil = Nilai Utility * Nilai Real

RANK = Penjumlahan keseluruhan nilai Hasil

Nilai utility dari sub kriteria Sarjana didapat dari nilai bobot kriteria jenjang pendidikan 0,41 * nilai bobot sub kriteri Sarjana 0,75 sehingga mendapatkan nilai utility sebesar 0,31. Pihak admin menginputkan nilai real 100 pada sub kriteria sarjana dari kriteria jenjang pendidikan.

Nilai 100 memepresentasikan kemutlakn bahwa sub kriteria tersebut yang terpilih Nilai hasil didapat dari nilai real * nilai utility . 100 * 0,31= 31. Nilai Rank merupakan jumlah keseluruhan dari nilai hasil, 31 + 18 + 10 + 6 + 4+

2 = 71.

3.6 Metode Pengembangan Sistem

Menurut Pratiwi (2016), sistem pendukung keputusan secara garis besar memiliki beberapa alur atau beberapa proses. Alur atau proses pemilihan alternatif-alternatif tindakan atau keputusan biasanya terdiri dari langkah- langkah sebagai berikut:

1. Tahap Intelligence

Pencarian kondisi-kondisi yang dapat menghasilkan keputusan. Suatu tahap proses seseorang dalam rangka pengambilan keputusan untuk permasalahan yang dihadapi, terdiri dari aktivitas penelusuran, pendeteksian serta proses pengenalan masalah. Data masukan diperoleh, diuji dalam rangka mengidentifikasi masalah.

2. Tahap Design

Menemukan, mengembangkan dan menganalisis materi-materi yang mungkin untuk dikerjakan. Tahap proses pengambil keputusan setelah tahap intelligence meliputi proses untuk mengerti masalah, mengenali solusi dan menguji kelayakan solusi. Aktivitas yang biasanya dilakukan seperti menemukan, mengembangkan dan menganalisa alternatif tindakan yang dapat dilakukan.

3. Tahap Choice

Pemilihan dari alternatif pilihan yang tersedia, mana yang akan dikerjakan. Pada tahap ini dilakukan proses pemilihan diantara berbagai alternatif tindakan yang mungkin dijalankan. Hasil pemilihan tersebut kemudian diimplementasikan dalam proses pengambilan keputusan.

4. Tahap Implementation

Implementasi dari SPK yang telah dipilih. Tahap implementasi adalah tahap pelaksanaan dari keputusan yang telah diambil. Pada tahap ini perlu disusun serangkaian tindakan yang terencana, sehingga hasil keputusan dapat dipantau dan disesuaikan apabila diperlukan perbaikan.

4. RANCANGAN SISTEM ATAU APLIKASI

Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Penerimaan Teller Pada BANK BRI Menggunakan Metode SIMPLE Multiple Attribute Rating Technique Exploiting Rank (SMARTER) ini menggunakan Unified Modelling Language (UML) sebagai salah satu cara untuk mempermudah dalam pembuatan aplikasi ini.

1. Use Case Diagram yang menceritakan jalan cerita dari suatu sistem pendukung keputusan penerimaan teller pada BANK BRI cabang samarinda, dimana terdapat menu login, dashboard, data pengguna, data kriteria, data sub kriteria, data peserta teller, data rekap nilai, data perhitungan, data hasil perhitungan, laporan, dan logout, sedangkan dihalaman pimpinan terdapat menu login, dashboard, data kriteria, data sub kriteria, hasil perhitungan, dan dihalaman pendaftar/peserta terdapat menu lengkapi data peserta/ pendaftar,registrasi, login, data hasil perhitungan dan logout.

(5)

input persyaratan

pengumuman

Logout registtrasi

pendaftar/peserta

data peserta teller

perhitungan

laporan data kriteria

data sub kriteria

hasil perhitungan

logout dashboard

data pengguna login

pimpinan

data rekap nilai admin

<<include>>

<<include>>

Gambar 1. Use Case Diagram SPK Penerimaan Teller Pada BANK BRI Menggunakan Metode SMARTER 1. Struktur Database

Tabel 4. Tabel Kriteria

No Field Type Size Description 1 id_kriteria Varchar 50 ID Kriteria 2 Nama_kriteria Varchar 30 Nama Kriteria

3 prioritas Int 20 Prioritas

4 bobot Double - Bobot

Tabel kriteria ini digunakan untuk menyimpan data kriteria.

Tabel 5. Tabel Sub Kriteria

No Field Type Size Description 1 id_sub Varchar 50 ID Kriteria 2 nama_sub Varchar 30 Nama Sub Kriteria

3 prioritas Int 20 Prioritas

4 bobot Double - Bobot

5 nama_kriteria Varchar 50 Nama Kriteria Tabel sub kriteria ini digunakan untuk menyimpan data sub kriteria.

Tabel 6. Tabel Pendaftar

No Field Type Size Description 1 id_calon Varchar 50 ID Peserta 2 username Varchar 30 Nama Sub Kriteria

3 prioritas Int 20 Prioritas

4 pass Double - Password

5 foto Varchar 50 Foto

6 cv Varchar 100 Curriculum

Vitae

7 ijazah Varchar 100 Ijazah

No Field Type Size Description 8

buktip Varchar 100 Bukti Pengalaman

Kerja 9 Surat_kesehatan Varchar 100 Surat kesehatan

10 ktp Varchar 100 Kaetu Tanda

Penduduk 11 status Varchar 20 Status data 12 nama Varchar 100 Nama Pendaftar

13 No_hp Int 12 No hand phone

14 email Varchar 50 Email

15 alamat Varchar 70 Alamat

16 Tgl_lhr Date - Tanggal Lahir

17 Tempat_lhr Varchar 20 Tempat Lahir 18 jenkel Varchar 12 Jenis Kelamin Tabel pendaftar ini digunakan untuk menyimpan data pendaftar.

Tabel 7. Tabel Hasil

No Field Type Size Description 1 id_calon Varchar 50 ID Peserta

2 nama Varchar 30 Nama

3 Thn_hitung Date - Tahun Hitung 4 Jpendidikan Varchar 30 Jenjang

Pendidikan

5 usia Int 30 Usia

6 pengalaman Varchar 30 Pengalaman Kerja 7 Nilai tes Varchar 30 Nilai Psikotes 8 Wawancara Varchar 30 Kemampuan

Berkomunikasi 9 kesehatan Varchar 30 Kesehatan

10 nreal Int 50 Nilai Real

11 rank Double 20 Nilai Rank

Tabel hasil ini digunakan untuk menyimpan data hasil perhitungan.

Tabel 8. Tabel Data Pengguna

No Field Type Size Description 1 Kdpengguna Varchar 50 ID Pengguna

2 username Varchar 30 Username

3 password Varchar 20 Password

4 nmPengguna Varchar 50 Nama

Pengguna

5 foto Varchar 100 Foto Profil

6 emailPengguna Varchar 30 Email Pengguna 7 AlamatPengguna Varchar 50 Alamat

Pengguna

(6)

No Field Type Size Description

8 kontak Varchar 30 Kontak

9 aktif Varchar 30 Status Akun

10 level Varchar 30 Level

Pengguna Tabel datal pengguna ini digunakan untuk menyimpan data akun admin dan pimpinan.

5. IMPLEMENTASI

Hasil implementasi berdasarkan analisis dan perancangan adalah sebagai berikut :

1. Form Utama Website

Gambar 2. Form Utama Website

Pada gambar 2 merupakan Form halaman utama Website yang berisi menu home, tentang, login, dan registrasi, menu tentang memiliki dua sub menu didalamnya yaitu menu sejarah BRI, dan visi misi BRI dan menulogin memiliki tiga sub menu didalamnya yaiu , login sebagai admin, login sebagai pendaftar, dan login sebagai pimpinan, menu registrasi berfungsi bagi para pendaftar yang ingin mendaftar tetapi belum mempunyai akun maka pendaftar dapat mengklik menu registrasi tersebut untuk melakukan pendaftaran setelah itu pendaftar dapat login di menu login sebagai pendaftar apabila akun tersebut sudah di aktifkan oleh administrator.

2. Form Menu Sejarah

Gambar 3. Form Menu Sejarah

Pada adalah gambar halaman sejarah Bank BRI yang berisi tentang sejarah–sejarah bank BRI dari awal berdiri hingga sampai saat ini.

3. Form Menu Visi Misi

Gambar 4. Form Menu Visi Misi

Pada Gambar 4 adalah gambar menu visi dan misi yang berisi visi dan misi dari bank bri dan dapat kita lihat dihalaman utama website yang terletak didalam menu tentang.

4. Form Menu Registrasi Pendaftar

Gambar 5. Form Menu Utama

Pada gambar 5 adalah gambar halaman form registrasi pendaftar yang di dalamnya berisi inputan nama, username , password, alamat, kontak dan foto dan form tersebut wajib dilengkapi oleh pendaftar yang ingin mendaftar sebagai teller setelah form inputan registrasi tersebut lengkap maka klik tombol daftar maka akun akan otomatis tersimpan dan akun akan di aktifkan oleh admin sehingga pendaftar dapat login sebagai pendaftar/peserta.

5. Form Login Admin

Gambar 6. Form Login Admin

Pada Gambar 6 adalah gambar form halaman login admin yang berisi inputan username dan password apabila username dan password sesuai maka user dapat masuk kehalaman utama admin.

(7)

6. Form Utama Admin

Gambar 7. Form Utama Admin

Pada gambar 7 adalah gambar form halaman utama admin dan didalamnya terdapat menu, dashboard, data pengguna, data kriteria, data sub kriteria, data peserta teller, perhitungan, hasil perhitungan, laporan dan logout.

7. Form Menu Data Pengguna

Gambar 8. Form Menu Data Pengguna

Pada gambar 8 adalah gambar form halaman menu data pengguna yang berisi daftar data pengguna yaitu admin dan pimpinan, pada halaman data pngguna terdapat tiga tombol yaitu tombol tambah yang befungsi untuk menambahkan data pengguna, tombol view untuk melihat detail data pengguna, dan tombol delete untuk menghapus data pengguna.

8. Form Menu Data Kriteria

Gambar 9. Form Nilai Dosen

Pada gambar 9 adalah gambar menu form data kriteria yang berisi data kriteria dan admin tidak dapat menambahkan lagi data kriteria karna kriteria tersebut sudah bersifat permanen.

9. Form Menu Data Sub Kriteria

Gambar 10. Form Menu Sub Kriteria

Pada gambar 10 adalah menu form data sub kriteria yang berisi data sub kriteria dan sub kriteria tersebut tidak dapat di tambahkan lagi karna sub kriteria tersebut sudah bersifat permanen.

10. Form Menu Data Pendaftar

Gambar 11. Form Menu Data Pendaftar Pada gambar 11 adalah gambar form halaman data peserta teller dan didalamnya berisi data–data peserta teller, dan admin dapat mengaktifkan dan menonaktifkan akun peserta di halaman tersebut,serta admin dapat memvalidasi data peserta dan menginputkan hasil tes kesehatan, wawancara, dan tes psikotes.

11. Form Menu Data Rekap Nilai Halaman Admin

Gambar 12. Form Menu Data Rekap Nilai Halaman Admin

Pada gambar 12 adalah gambar menu data rekap nilai halaman admin yang berisi data-data rekap nilai peserta yang dapat dicetak per pariode tahun dan per peserta.

(8)

12. Form Menu Perhitungan

Gambar 13. Form Menu Perhitungan

Pada gambar 13 adalah gambar form menu perhitungan dimana admin dapat memproses perhitungan dengan menekan tombol proses dan akan masuk kehalaman proses perhitungan.

12. Form Proses Perhitungan

Gambar 14. Form Proses Perhitungan

Pada gambar 14 adalah gambar halaman proses perhitungan yang berisi kriteria, sub kriteria, bobot dan nilai real selanjutnya tekan proses maka data berhasil di hitung dan hasilnya dapat dilihat dimenu hasil perhitungan.

13. Form Hasil Perhitungan Halaman Admin

Gambar 15. Hasil Perhitungan Halaman Admin Pada gambar 15 adalah gambar menu hasil perhitungan yang berisi hasil perhitungan dengan metode SMARTER dan peserta dengan nilai Rank tertinggi lah yang akan di terima sebagai teller, tombol detail berfungsi untuk melihat detail proses perhitungan dengan metode smarter .

14. Form Menu Laporan

Gambar 16. Form Menu Laporan

Pada gambar 16 menu laporan yang didalam nya berisi halaman untuk mencetak laporan data peserta dan laporan

hasil perhitungan perpariode tahun.

gambar menu laporan yang didalam nya berisi halaman untuk mencetak laporan data peserta dan laporan hasil perhitungan perpariode tahu

15. Laporan Seluruh Data Pendaftar

Gambar 17. Laporan Seluruh Data Pendaftar Pada gambar 17 adalah gambar laporan data pendaftar yang berisi seluruh data pendaftar perperiode tahun yang terdiri dari nama, kontak, jenis kelamin, tempat lahir, tanggal lahir dan alamat yang dapat dicetak oleh admin.

16. Laporan Hasil Perhitungan

Gambar 18. Form Laporan Hasil Penilaian Pada gambar 18 adalah gambar laporan data hasil perhitungan seluruh peserta perpariode tahun yang terdiri dari nama, jenjang pendidikan, usia, pengalaman kerja, nilai tes, kemampuan berkomunikasi, kesehatan, dan nilai Rank dari hasil perhitungan dengan menggunakan metode smarter.

(9)

17. Laporan Kelulusan Peserta

Gambar 19. Laporan Kelulusan Peserta Pada gambar 19 adalah gambar Laporan Pengumuman Data Peserta per periode tahun yang terdiri dari nama dan keterangan peserta lulus atau tidak.

18. Laporan Rekap Nilai Perperiode

Gambar 20. Laporan Data Rekap Nilai Perperiode Pada gambar 20 adalah gambar Laporan Rekap Nilai Peserta per periode tahun yang terdiri dari nama, kriteria, sub kriteria, dan nilai.

19. Laporan Rekap Nilai Perpeserta

Gambar 21. Form Tentang Dosen Berprestasi Pada gambar 21 adalah gambar Laporan Rekap Nilai Peserta per peserta yang terdiri dari nama, kriteria, sub kriteria, dan nilai.

20. Form Halaman Pendaftar

Gambar 22. Form Halaman Pendaftar

Pada gambar 22 adalah gambar halaman pendaftar yang di dalamnya berisi menu input persyaratan dan hasil penilaian dan di menu dashboard halaman utama pendaftar terdapat pemberitahuan apabila pendaftar belum melengkapi datanya maka pemberitahuannya akan muncul berwarna merah dengan tulisan silahkan lengkapi data persyaratan anda jika sudah lengkap maka pemberitahuan tersebut berisi data sudah lengkap.

21. Form Menu Pengumuman

Gambar 23. Form Pengumuman

Pada gambar 23 adalah gambar halaman menu pengumuman halaman pendaftar yang berisi data pengumuman pendaftar dengan keterangan lulus atau tidak lulus.

22. Form Halaman Utama Pimpinan

Gambar 24. Form Halaman Utama Pimpinan Pada gambar 24 halaman utama pimpinan yang berisi menu dashboard pimpinan, data kriteria, data sub kriteria dan hasil perhitungan yang dapat dilihat detail proses perhitungannya menggunakan metode smarter.

(10)

23. Form Data Kriteria Halaman Pimpinan

Gambar 25. Form Data Kriteria Halaman Pimpinan Pada gambar 25 adalah menu data kriteria di halaman pimpinan yang berisi data kriteria dan bobot dari masing- masing kriteria tersebut.

24. Form Data Sub Kriteria Halaman Pimpinan

Gambar 26. Form Data Sub Kriteria Halaman Pimpinan

Pada gambar 26 adalah menu data Sub kriteria di halaman pimpinan yang berisi data Sub kriteria dan bobot dari masing-masing kriteria tersebut.

25. Form Data Rekap Nilai Halaman Pimpinan

Gambar 27. Data Rekap Nilai Halaman Pimpinan Pada gambar 27 adalah Gambar menu data rekap nilai halaman pimpinan yang berisi data rekap nilai dari seluruh peserta dan pimpinan dapat mencetak laporan data rekap nilai per pariode tahun dan per peserta/pendaftar.

26. Form Hasil Perhitungan Halaman Pimpinan

Gambar 28 Form Hasil Perhitungan Halaman Pimpinan

Pada gambar 28 adalah gambar halaman menu hasil perhitungan halaman pimpinan yang berisi data hasil perhitungan dan tombol detail berfungsi untuk menampilkan detail perhitungan dengan metode smarter

.

6. KESIMPULAN

Dengan adanya hasil penelitian yang dilaksanakan dan berdasarkan uraian yang telah dibahas pada bab-bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa :

1. Sistem Pendukung Keputusan Penerimaan Teller Pada BANK BRI Cabang Samarinda dibangun dengan menggunakan metode SMARTER sehingga hasil penilaian dapat lebih objektif sesuai dengan kondisinya.

2. Sistem Pendukung Keputusan Keputusan Penerimaan Teller Pada BANK BRI Cabang Samarinda dapat membantu pimpinan dalam mengambil keputusan yang tepat dalam memilih teller mana yang sesuai dengan kriteria, maupun sub kriteria yang sudah ditentukan sebelumnya oleh pihak BANK BRI.

3. Sistem Pendukung Keputusan Penerimaan Teller Pada BANK BRI Cabang Samarinda, Admin dapat menginput dan mengedit data website, memvalidasi pendaftaran calon teller, memvalidasi data pendaftar, melihat data calon teller/pendaftar, melihat hasil penilaian serta dapat mencetak laporan-laporan yaitu berupa laporan hasil penilaian perpariode tahun, dan laporan data seluruh peserta perpariode tahun.

7. SARAN-SARAN

Adapun saran saran yang dapat dikemukakan berdasarkan kesimpulan diatas yaitu sebagai berikut :

1. Sistem Pendukung Keputusan Penerimaan Teller Pada BANK BRI Cabang Samarinda yang dibangun dengan metode SMARTER ini diharapkan dapat dikembangkan dengan menggunakan metode sistem pendukung keputusan yang lain agar dapat dilihat keefektifan metode SMARTER dengan metode yang lainnya.

Metode mana yang lebih cocok untuk penerimaan

(11)

teller berdasarkan beberapa kriteria dan sub kriteria yang ada.

2. Pada pengembangan selanjutnya diharapkan pada aplikasi di halaman kriteria dan sub kriteria dibuat lebih dinamis seperti dapat, menambah banyak kriteria dan sub kriteria, serta dapat mengedit dan menghapus kriteria dan sub kriteria.

8. DAFTAR PUSTAKA

Abdulloh. 2015. Web Programming Is Easy, Jakarta : PT.

Elex Media Komputindo

Alexander F.K, Sibero.2011, Contoh aplikasi web profil seperti jogjakarta.go.id.

Alexander F.K, Sibero.2013, Web Programing Power Pack . Yogyakarta: MediaKom.

Ardhana, YM Kusuma. 2012. PHP menyelesaikan Web 30 Juta!, Jakarta: Jasakom

Chaffey, D. 2011.E-Bussines and E-Commerce Management : Strategy,Implementation, and Practice (5 th).Pearson Education.

Erwinsyah (2016), Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Pestisida Membasmi Hama Pada Tanaman Kelapa Sawit Dengan Metode Simple Multiple Attribute Rating Technique Exploiting Ranks (SMARTER). Tehnik Informatika STMIK Wicida.

Haryanti. 2016. Jurnal Sistem dan Teknologi Informasi (JUSTIN) Vol.1, 2016.

Hermawan, julius. 2011. Membangun Decision Suport System. Yogyakarta: Andi.

Indrajani, 2014. Pengantar Sistem Basis Data Case Study All In One, Jakarta :

ElexMedia Komputindo.

Irmayanti. (2011). Model Optimasi Pelayanan Nasabah Berdasarkan Metode Antrian .Malang.

Universitas Islam Negri Maulana Malik Ibrahim:

Jurnal Keuangan Perbankan Vol.15,No 1 Januari 2011.

Jogiyanto, 2010. Analisis dan Desain Sistem Informasi, Yogyakarta : Penerbit Andi.

Kristanto, Andi. 2010 Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasi, Yogyakarta: Penerbit Gava Media.

Kusrini, 2010. Konsep dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan. Yogyakarta: Andi. Jurusan Sistem Informasi . Amikom Yogyakarta.

Ladjamudin, AL-Bahra.2011.Rekayasa Perangkat Lunak, Yogyakarta:Graha Ilmu.

Madcoms, 2011. Buat Situs Gaul dengan Jomla, Yogyakarta : Skripta.

Osmond. 2011. Customer-Teller Sceduling System For Optimizing Bank Service.University of Nigeria.

Pressman, R.S 2015 Rekayasa Perangkat Lunak Pendekatan Praktisi Buku I

Yogyakarta:Andi.

Putra.2014.http://www.candra.web.id/2012/04/09/ebook- membangun-ecommerce-dengan-php-mysql).

Raharjo, Herianto., & Rosdiana. 2014. Modul Pemrograman Web html, php &

mysql rev 2, Bandung: Modula

Rosa A.S.2011.Beta Testing. Pusat Pengembangan Bahan Ajar UMB.

Setyaputra, 2010. Buat Situs Gaul dengan Jomla, Yogyakarta : Skripta.

Sibero. 2013. Membongkar Misteri Internet, Madiun : Penerbit Andi.

Sugiarti (2013), Analisis & Perancangan UMK Generated VB 6.

Suyanto, Asep Herman, 2011, Step by step : Web Design Theory and Practice.

Gambar

Tabel  2.  Tabel  Sub  Kriteria  Penentuan  Penerimaan  Teller
Gambar 2. Form Utama Website
Gambar 7. Form Utama Admin
Gambar 13. Form Menu Perhitungan
+3

Referensi

Dokumen terkait

Suyono ,Rinawati,dkk (2017) berdasarkan penelitian dan pembahasan yang dilakukan maka kesimpulan dari penelitian ini adalah sistem pendukung keputusan dapat memberikan

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa yang menjadi penciri ukuran ternak kerbau lumpur di Kabupaten Karo adalah tinggi pundak, tinggi pinggul dan lebar dada, sedangkan

Berawal dari LKMD tersebut maka sesuai dengan kesepakatan temu LKMD tingkat nasional di Bandung pada tanggal 18-21 Juli 2000 telah berubah nama menjadi Lembaga

Retensi urin dapat terjadi sebagian, yaitu penderita masih bisa mengeluarkan urin, tetapi terdapat sisa kencing yang cukup banyak di kandung kemih ; pada retensi urin total,

The Influence Of Leadership Styles On Employees’ Job Satisfaction In Public Sector Organizations In Malaysia International Journal of Business, Management and

Saat ini untuk versi 1.3 telah tersedia RCommander versi Bahasa Indonesia yang dapat diinstal scara otomatis dan dieksekusi dengan memberi pilihan Language=id pada short

Biasanya kejahatan ini dilakukan dengan menyusupkan suatu logic bomb, virus komputer ataupun suatu program tertentu, sehingga data, program komputer atau sistem jaringan

Penilaian dari variabel ini adalah besar tidaknya efisiensi biaya yang dikeluarkan untuk membangun industri pada suatu alternatif lokasi.. Biaya ini mencakup biaya