dp3ap2kb prov. kepri
(Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Provinsi Kepulauan Riau)
Jln. Raya Dompak – Pulau Dompak, Telp. 0771-4575299 Web: http://bpppa.kepriprov.go.id, email:dp3ap2kbkepri@gmail.com Tanjungpinang 29124
KATA PENGANTAR
engan memanjatkan segala puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Provinsi Kepulauan Riau (DP3AP2KB) telah selesai disusun. Penyusunan Renstra ini merupakan revisi ke 2 (dua) dan telah sesuai dengan Permendagri Nomor 86 Tahun 2017 Tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta tata cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah. Serta mengacu pada Perda Provinsi Kepri Nomor 8 Tahun 2016 Tentang RPJMD Provinsi Kepri Tahun 2016-‐2021.
Dokumen Renstra DP3AP2KB memuat pokok-‐pokok capaian dan evaluasi kinerja pada tahun-‐tahun sebelumnya, penetapan isu-‐isu strategis berdasarkan hasil telaah atas visi dan misi Kepala Daerah terpilih yang kemudian dijabarkan dalam tujuan dan sasaran dengan penyempurnaan Indikator Kinerja Program/Kegiatan selama lima tahun kedepan.
Disadari sepenuhnya bahwa Renstra DP3AP2KB masih jauh dari sempurna, oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang berkompeten untuk lebih menyempurnakan Rencana Strategis ini.
Tanjungpinang, Januari 2017
KEPALA DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, PERLINDUNGAN ANAK, PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA
MISNI, SKM, M.Si Pembina Utama Muda NIP. 19730516 199903 2 007
D
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ... i
Daftar isi ... ii
Daftar Tabel ... iv
Daftar Gambar dan Bagan ... vi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ... I-‐1 B. Landasan Hukum ... I-‐5 C. Maksud dan Tujuan ... I-‐9 D. Sistematika Penulisan ... I-‐10 BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN,
PERLINDUNGAN ANAK, PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA PROVINSI KEPULAUAN RIAU
A. Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi ... II-‐1 B. Sumber Daya Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak
Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Provinsi Kep. Riau ... II-‐9 C. Kinerja Pelayanan SKPD ... II-‐16 D. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD ... II-‐41 BAB III ISU-‐ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI
A. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD ... III-‐1 B. Telaah Visi, Misi dan Kebijakan Gubernur dan Wakil Gubernur Terpilih ... III-‐4 C. Telaah Visi dan Misi Pembangunan Nasional & Renstra Kementerian
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak ... III-‐9 D. Telaah Renstra Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) ... III-‐17 E. Telaah Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis .. III-‐20 F. Penentuan Isu-‐Isu Strategis ... III-‐21
BAB IV TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
A. Tujuan dan Sasaran ... IV-‐1 B. Strategi dan Kebijakan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak,
Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana ... IV-‐7 BAB V RENCANA PROGRAM & KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK
SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF ... V-‐1 sd 7 BAB VI INDIKATOR KINERJA YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN
RPJMD ... VI-‐1 sd 2 BAB VII P E N U T U P ... VII-‐1 sd 3
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Susunan Pegawai Berdasarkan Pendidikan dan Jenis Kelamin ... II-‐9 Tabel 2.2. Pegawai Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak
Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kepulauan Riau
Berdasarkan Eselon Tahun 2015 ... II-‐10 Tabel 2.3. Pegawai Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak
Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kepulauan Riau
Berdasarkan Golongan Tahun 2015 ... II-‐10 Tabel 2.4. Rekapitulasi Inventaris Aset Dinas Pemberdayaan Perempuan
Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kepulauan Riau Tahun 2015 ... II-‐12 Tabel 2.5. Persandingan Capaian IPG Kabupaten/Kota se Kepri dengan IPG
Provinsi dan Nasional tahun 2015 ... II-‐17 Tabel 2.6. IDG Provinsi Kepulauan Riau 2011 – 2015 ... II-‐19 Tabel 2.7. IDG Provinsi Kepri dan Kabupaten/Kota Tahun 2015 ... II-‐19 Tabel 2.8. IDG Provinsi Kepri dan Provinsi Lain se Sumatera ... II-‐20 Tabel 2.9. ABH menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Kepri 2013-‐2016 ... II-‐21 Tabel 2.10. KLA menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Kepri tahun 2016 ... II-‐21 Tabel 2.11. Kasus-‐kasus kekerasan dan perdagangan orang di Provinsi
Kepulauan Riau Tahun 2011 – 2016 ... II-‐23 Tabel 2.12. Jumlah kekerasan terhadap perempuan menurut kabupaten/kota di
Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2013 – 2016 ... II-‐25 Tabel 2.13. Indikatro Kinerja Program KBProv. Kepri tahun 2015 ... II-‐26 Tabel 2.14. Persentase Peserta KB dan Bukan Peserta KB Tahun 2015 ... II-‐29 Tabel 2.15. Persentase Unmetneed, Peserta KB Aktif (CPR) dan Total
Permintaan berKB Tahun 2015 ... II-‐39 Tabel 2.16. Persentase Pemakaian Alat Kontrasepsi berdasarkan metode
tertentu ... II-‐30
Tabel 2.17. Angka ASFR, TFR dan Rata-‐rata UKP menurut Kabupaten/Kota Tahun 2015 ... II-‐31 Tabel 2.18. Capaian Kinerja Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak
Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Provinsi Kepri ... II-‐32 Tabel 3.1. Faktor Pendorong dan Penghambat Misi dan Program Gubernur
Provinsi Kepulauan Riau ... III-‐7 Tabel 3.2. Permasalahan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak,
Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Faktor Pendorong dan Penghambat Capaian Sasaran Renstra KPPA ... III-‐15 Tabel 3.3. Indikator Sasaran Strategis BKKBN Tahun 2015-‐2019 ... III-‐18 Tabel 3.4. Permasalahan Pelayanan Dinas Pemberdayaan Perempuan,
Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Terhadap Pencapaian Sasaran Strategis BKKBN beserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya.... III-‐19 Tabel 3.5. Penentuan Isu Strategis melalui Metode Penilaian atau Skoring... III-‐21 Tabel 4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan ... IV-‐3 Tabel 4.2 Matriks Penjabaran Tujuan dan Sasaran Renstra Dinas
Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Provinsi Kepulauan Riau ... IV-‐6 Tabel 5.1. Rencana Program Dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok
Sasaran Dan Pendanaan Indikatif Dinas PPPAP2KB Tahun 2016-‐2021 .. V-‐7 Tabel 6.1 Indikator Kinerja SKPD yang Mengacu Pada Tujuan dan Sasaran
RPJMD ... VI-‐1
DAFTAR GAMBAR DAN BAGAN
Gambar 1.1. Bagan Proses Penyusunan Renstra Perangkat Daerah ... I-‐4 Gambar 2.1. Persandingan capaian IPG Provinsi Kepri dengan IPG Nasional. ... II-‐17 Gambar 2.2. Persandingan capaian IPG Provinsi Kepri dengan IPG Provinsi lainnya
dan IPG Nasional. ... II18 Gambar 2.2. Persandingan capaian IPG Provinsi Kepri dengan IPG Nasional. ... Ii-‐18 Gambar 2.3. Persandingan capaian IPG Kabupaten Kota se Provinsi Kepri dengan
IPG Provinsi dan IPG Nasional. ... II-‐18 Gambar 2.5. IDG Provinsi Keri 2011-‐2014 ... II-‐20 Gambar 2.6. IDG Provinsi Kepri dan kabupaten Kota 2014 ... II-‐20 Gambar 2.7. IDG Provinsi Kepri dan Provinsi Sekitar 2014 ... II-‐21 Bagan 2.1 Struktur Organisasi Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan
Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Provinsi Kepulauan Riau ... II-‐2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
nstruksi Presiden Nomor 9 tahun 2000 tentang penyelenggaraan Pengarusutamaan Gender (PUG) telah menjadi landasan dalam pencapaian kesetaraan dan keadilan gender. Dalam implementasinya masih banyak persoalan yang menghambat baik dari ketidaksiapan pemerintah dan pemerintah daerah menerapkan strategi mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender, maupun tingginya tantangan yang harus dihadapi masyarakat dalam mengakses, dan memanfaatkan sumberdaya pembangunan. Tantangan lainnya adalah makin tingginya berbagai kasus kekerasan, penelantaran perempuan dan anak yang mengakibatkan kesenjangan gender makin menganga.
Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2015-‐2019 juga mengungkapkan masih tingginya permasalahan dan tantangan pokok yang akan dihadapi dalam pembangunan lima tahun ke depan. Dijelaskan bahwa pengarusutamaan gender menjadi suatu hal yang penting untuk diintegrasikan dalam perencanaan pembangunan dan ini merupakan tantangan dalam mempercepat peningkatan kesetaraan gender dan peranan perempuan dalam pembangunan. Tantangan besar yang akan dihadapi adalah meningkatkan pemahaman, komitmen dan kemampuan para pengambil kebijakan dan pelaku pembangunan akan pentingnya pengintegrasian perspektif gender di semua bidang dan tahapan pembangunan, penguatan kelembagaan pengarus-‐utamaan gender termasuk perencanaan dan penganggaran yang responsif gender di pusat dan di daerah, oleh karena itu kebijakan PUG dalam RPJMN diarahkan pada meningkatkan kualitas hidup dan peran perempuan di berbagai bidang pembangunan.
i
Selain Perpres Nomor 2 Tahun 2015, amanat penyelenggaraan PUG juga tercantum dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 15 tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Pengarusutamaan Gender di Daerah, yang diperbaharui dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 67 tahun 2011 tentang Pedoman Umum Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender Di Daerah. Pasal-‐pasal dalam Permendagri tersebut mengatur apa yang harus dilakukan oleh pemerintah daerah dalam mengimplementasikan PUG mencapai kesetaraan dan keadilan gender. Guna mewujudkan hal tersebut maka perlu integrasi dalam dokumen perencanaan penganggaran. Salah satu pasal yang mengarahkan hal tersebut adalah Pasal 4 Permendagri 67 tahun 2011 yang mengamanatkan : (1) Pemerintah daerah berkewajiban menyusun kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan responsif gender yang dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah atau RPJMD, Rencana Strategis SKPD, dan Rencana Kerja SKPD; (2) Penyusunan kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan responsif gender sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui analisis gender.
Tujuan pembangunan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak adalah untuk meningkatkan status, posisi dan kondisi perempuan agar dapat mencapai kemajuan yang setara dengan laki-‐laki dan membangun anak yang sehat, cerdas, ceria, bertaqwa serta terlindungi. Hal ini dapat dicapai dengan mengintegrasikan kebijakan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak pada semua kebijakan program dan kegiatan pembangunan, meningkatkan kompetensi Aparatur Sipil Negara yang responsif gender dan peduli anak serta meningkatkan peran lembaga masyarakat dalam pemberdayaan perempuan dan peningkatan kesejahteraan serta perlindungan anak.
Upaya untuk mencapai tujuan tersebut membutuhkan effort yang yang besar bukan saja dari Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, namun juga dari perangkat daerah yang lain, mengingat isu gender bukan hanya dapat diatasi oleh satu perangkat daerah saja melainkan menjadi arus utama pada semua perangkat daerah. Pencapaian tujuan tersebut terus diupayakan secara bertahap agar kesetaraan dan keadilan antara laki-‐
laki dan perempuan serta kesejahteraan dan perlindungan anak dalam kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara berlandaskan nilai-‐nilai budaya daerah dapat terwujud.
Rencana Strategis Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana inilah yang akan menjadi jembatan untuk menjawab berbagai persoalan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, pengendalian penduduk dan keluarga berencana yang merupakan suatu bentuk pelaksanaan Undang-‐undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Undang-‐Undang ini secara substansi mengamanatkan penyusunan Rencana Strategis Perangkat Daerah (Renstra PD) untuk periode 5 (lima) tahun dan juga sebagai instrumen untuk menyusun dan mengukur kinerja sesuai tugas dan fungsi SKPD.
Renstra perangkat daerah merupakan dokumen perencanaan perangkat daerah untuk periode 5 (lima) tahun yang berisi tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program dan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsi perangkat daerah berpedoman pada RPJMD dan bersifat indikatif. Renstra Perangkat Daerah menjadi pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja Perangkat Daerah yang disusun setiap tahun selama kurun waktu tahun 2016-‐2021. Selain itu Renstra ini menjadi acuan dalam pengendalian dan evaluasi pembangunan pada Perangkat Daerah, baik evaluasi Renstra maupun evaluasi Renja Perangkat Daerah.
Proses penyusunan renstra perangkat daerah meliputi: (1) Persiapan Penyusunan Renstra Perangkat Daerah; (2) Penyusunan rancangan Renstra Perangkat Daerah; (3) Penyusunan Rancangan Akhir Renstra Perangkat Daerah; dan (4) penetapan Renstra Perangkat Daerah. Proses penyusunan rancangan Renstra Perangkat Daerah ini dapat disimak pada gambar berikut :
Gambar 1.1. Bagan Proses Penyusunan Renstra Perangkat Daerah
Keterkaitan Renstra perangkat daerah dengan RPJMN, Renstra Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Renstra Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Kependudukan dan KB adalah bahwa penyusunan Renstra mengacu pada tugas dan fungsi perangkat daerah sesuai dengan Peraturan Daerah tentang Perangkat Daerah Provinsi Kepri, RPJMD Provinsi Kepri 2016-‐2021, dan memperhatikan Renstra Kementerian dan Lembaga tahun 2015-‐2019, Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kepri, dan Hasil Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) RPJMD tahun 2016-‐2021.
B. Landasan Hukum
Kebijakan Nasional dan Daerah yang menjadi Dasar Hukum Pembangunan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak antara lain sebagai berikut : 1. Undang-‐Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 4 dan Pasal 27;
2. Undang-‐Undang Nomor 7 tahun 1984 tentang Ratifikasi Konvensi Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi dan Kekerasan terhadap Perempuan(Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3277);
3. Undang-‐Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 165);
4. Undang-‐Undang Nomor 25 Tahun 2002 tentang Pembentukan Provinsi Kepulauan Riau (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 111, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4237);
5. Undang-‐Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
6. Undang-‐Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 4419;
7. Undang-‐Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
8. Undang-‐Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
9. Undang-‐Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
10. Undang-‐Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
11. Undang-‐Undang Nomor 13 tahun 2006 tentang Perlindungan Saksi dan Korban;
12. Undang-‐Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-‐2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);
13. Undang-‐Undang Nomor 21 tahun 2007 tentang Penghapusan Tindak Pidana Pedagangan Orang (Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4635);
14. Undang-‐Undang Nomor 21 tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang (Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4720);
15. Undang-‐Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4843);
16. Undang-‐Undang Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi (Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4928);
17. Undang-‐Undang Nomor 5 Tahun 2009 tentang Ratifikasi Konvensi PBB Menentang Tindak Pidana Transnasional yang Terorganisir (UNLA TOL) (Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4960 );
18. Undang-‐Undang Nomor 14 Tahun 2009 tentang Pengesahan Protokol Mencegah, Menindak dan Menghukum Perdagangan Orang terutama Perempuan dan Anak (Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4990);
19. Undang-‐Undang Nomor 15 Tahun 2009 tentang Pengesahan Protokol Menentang Penyelundupan Migran Melalui Darat, Laut dan Udara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 54);
20. Undang-‐Undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 5080);
21. Undang-‐Undang Nomor 11 tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Anak (Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5332);
22. Undang-‐Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-‐Undang Nomor 23 Tahun 2012 tentang Perlindungan Anak (Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5606);
23. Undang-‐Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-‐
Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
24. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140);
25. Peraturan Pemerintah Nomor 4 tahun 2006 tentang Penyelenggaraan dan Kerjasama Pemulihan Korban Kekerasan dalam Rumah Tangga (Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5606);;
26. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 Tentang Organisasi Perangkat Daerah (Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);
27. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2008, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4815);
28. Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 2008 tentang Tatacara dan Mekanisme Pelayanan Terpadu bagi Saksi dan/atau korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4818);
29. Peraturan Presiden Nomor 69 tahun 2008 tentang Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan tindak Pidana Perdagangan Orang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 162);
30. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-‐2019 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 101);
31. Keputusan Presiden Nomor 36 tahun 1990 tentang pengesahan Konvensi Hak Anak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1990 Nomor 57);
32. Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender dalam Pembangunan Nasional;
33. Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 2002 tentang Rencana Aksi Nasional Penghapusan Eksploatasi Seksual Komersial Anak;
34. Keputusan Presiden Nomor 88 Tahun 2002 tentang Rencana Aksi Nasional Trafficking;
35. Keputusan Presiden Nomor 59 Tahun 2002 tentang Pekerjaan Terburuk Anak;
36. Surat Keputusan Bersama Menteri Kesehatan, Menteri Pemberdayaan Perempuan, Menteri Sosial dan Kapolri Nomor 14/Men.PP/Dep.V/X/2007, Nomor
1329/Menkes/SKB/X/2002, Nomor 75/HUK/2002 dan No.Pol B/3048/X/2002 Tentang Pembentukan Pelayanan Terpadu Korban Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak;
37. Peraturan Menteri Dalam Negari Nomor 15 Tahun 2008 tentang Pedoman Umum Pelaksanaan PUG di Daerah Jo Permendagri 67 Tahun 2011 tentang perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negari No. 15 Tahun 2008 tentang Pedoman Umum Pelaksanaan PUG di Daerah;
38. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 119 Tahun 2009 tentang Petunjuk Penyusunan dan Penelaahan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga dan Penyusunan, Penelaahan, Pengesahan dan Pelaksanaan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Tahun Anggaran 2010;
39. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
40. Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 67 Tahun 2011 tentang Perubahan Permendagri Nomor 15 Tahun 2008 Tentang Pedoman Umum Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender di Daerah;
41. Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2007 tentang Penghapusan Perdagangan Perempuan dan Anak (Traffiking);
42. Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun 2007 tentang Pencegahan dan Penanggulangan HIV/IDS dan IMS di Provinsi Kepulauan Riau;
43. Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Riau Nomor 2 Tahun 2009 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Tahun 2005-‐2025 (Lembaran Daerah Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2009 Nomor 2);
44. Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Perlindungan Anak;
45. Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2011 tentang Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender dalam Pembangunan Provinsi Kepulauan Riau;
46. Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016-‐2021.;
47. Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Kepulauan Riau;
48. Peraturan Gubernur Kepulauan Riau Nomor 16 Tahun 2008 tentang Petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis penyelenggaraan pusat pelayanan terpadu bagi saksi dan atau korban tindak pidana perdagangan perempuan dan anak (trafiking) di Kepri;
49. Peraturan Gubernur Kepulauan Riau Nomor 19 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender dalam Pembangunan Provinsi Kepulauan Riau;
50. Peraturan Gubernur Kepulauan Riau Nomor 59 Tahun 2017 Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Perangkat Daerah (Berita Daerah Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2017 Nomor ).
C. Maksud dan Tujuan
Rencana Strategis Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kepulauan Riau dimaksudkan sebagai arahan, pedoman dan landasan bagi jajaran organisasi dalam perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, evaluasi dan pelaporan program dan kegiatan selama 5 (lima) tahun ke depan.
Tujuan penyusunan Rencana Strategis Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kepulauan Riau adalah :
1. Menterjemahkan visi, misi dan program pembangunan dalam RPJMD Provinsi Kepulauan Riau secara nyata ke dalam tujuan, sasaran, strategi dan kebijakan serta program dan kegiatan pembangunan di bidang pemberdayaan perempuan, perlindungan anak dan perlindungan anak;
2. Mewujudkan perencanaan dan penganggaran terintegrasi, fokus, yang responsif gender dan berbasis kinerja;
3. Membangun sistem penilaian kinerja yang terukur, transparan, dan akuntabel;
4. Mewujudkan mekanisme pengendalian dan evaluasi pelaksanaan pembangunan dibidang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak yang efektif dan efisien.
D. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010, sebagai berikut :
Bab I Pendahuluan
Berisi latar belakang penyusunan Renstra, landasan hukum penyusunan Renstra, maksud dan tujuan penyusunan Renstra dan sistematika penulisan dokumen Renstra.
Bab II Gambaran Pelayanan,Tugas dan Fungsi Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kep. Riau Berisi tugas, fungsi dan struktur organisasi Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana; sumber daya yang dimiliki oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, kinerja pelayanan sampai saat ini, tantangan dan peluang pengembangan pelayanan Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana.
Bab III Isu-‐Isu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi
Berisi identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana; telaahan visi, misi dan program kepala daerah dan wakil kepala daerah,dan telaahan renstra Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, serta penentuan isu-‐isu strategis di bidang pemberdayaan perempuan, dan perlindungan anak.
Bab IV Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan
Berisi tujuan dan sasaran jangka menengah Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, serta strategi dan kebijakan dalam menjabarkan sasaran jangka menengah Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana.
Bab V Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif
Berisi rencana program dan kegiatan Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana selama 5 (lima) tahun kedepan yang dilengkapi dengan indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif.
Bab VI Indikator Kinerja yang Mengacu Pada Tujuan dan Sasaran RPJMD
Berisi indikator kinerja Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana yang tidak terkait langsung tapi mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD Provinsi Riau.
Bab VII Penutup
Berisi transisi dan kaidah pelaksanaan oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana.
Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN
DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, PERLINDUNGAN ANAK, PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA
PROVINSI KEPULAUAN RIAU
A. Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi
1. Susunan Organisasi
Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Kepulauan Riau. Susunan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Provinsi Kepulauan Riau terdiri dari :
a. Sekretariat yang terdiri dari sub bagian umum, keuangan dan perencanaan serta evaluasi;
b. Bidang Peningkatan Kualitas Hidup Perempuan terdiri dari : Seksi Pelembagaan PUG, Seksi Pemberdayaan Perempuan Bidang Politik, Hukum dan Sosial dan Seksi Pemberdayaan Perempuan Bidang Ekonomi.
c. Bidang Perlindungan Anak terdiri dari : Seksi Perlindungan Khusus Anak, Seksi Pemenuhan Hak Anak Bidang Pengasuhan Alternatif, Pendidikan, Waktu Luang, Budaya Dan Hak Sipil serta Seksi Pemenuhan Hak Anak Bidang Kesehatan Dasar, Kesejahteraan, Informasi Dan Partisipasi.
d. Bidang Perlindungan Hak Perempuan terdiri dari : Seksi Perlindungan Hak Perempuan dari Kekerasan Dalam Rumah Tangga dan Tindak Pidana Perdagangan Orang, Seksi Perlindungan Hak Perempuan Dalam Ketenagakerjaan dan Situasi Khusus, dan Seksi Partisipasi Masyarakat dan Penyediaan Data;
e. Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana terdiri dari Seksi Pengendalian Penduduk, seksi Keluarga Berencana dan Seksi Keluarga Sejahtera
Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
Adapun struktur organisasi Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Provinsi Kepulauan Riau dapat dilihat pada bagan di bawah ini.
Bagan 2.1.
Struktur Organisasi Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Provinsi Kepulauan Riau
Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
2. Tugas Pokok dan Fungsi
Berdasarkan Peraturan Gubernur Nomor 60 tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Perangkat Daerah untuk menyelenggarakan tugas, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Provinsi Kepulauan Riau mempunyai tugas dan fungsi sebagai berikut:
a. Sekretariat
Sekretariat mempunyai tugas pokok melaksanakan koordinasi, penyusunan kebijakan, strategi dan rencana kerja dinas, mengkoordinir pelaksanaan surat menyurat, pengelolaan keuangan dan penyediaan kebutuhan data, melaksanakan program dan kegiatan dibidang kesekretariatan serta pelaksanaan tugas-‐tugas lainnya yang diberikan oleh kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana. Fungsi Sekretariat :
1) Mengkoordinir surat menyurat, Kearsipan dan Urusan Rumah Tangga dari Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana;
2) Membina, Melayani dan Menyediakan Fasilitas Kantor dan Pegawai di Lingkunggan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana.
3) Mengkoordinir Ketersediaan data dan informasi yang dibutuhkan untuk pelaksanaan tugas dan fungsi dari Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana.
4) Memfasilitasi penyusunan perencanaan Program Kegiatan pada Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana;
5) Mengkoordinir Pelaksanaan Pertanggungjawaban Keuangan, Pembukuan, Pelaporan, Ferivikasi dan Rencana Kerja disemua Bidang pada Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana; dan
Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
6) Melaksanakan Tugas lainnya dibidang kesekretariatan yang diberikan oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana.
b. Bidang Peningkatan Kualitas Hidup Perempuan [PKHP]
Bidang PKHP mempunyai tugas pokok melaksanakan pelayanan publik bidang PKHP, menyusunan kebijakan, menyelenggarakan koordinasi, Fasilitasi, Pembinaan serta Pengendalian, melaksanakan evaluasi dan pelaporan bidang PKHP. Bidang PKHP Mempunyai fungsi :
1) Penyiapan dan pengkajian bahan kebijakan teknis, perencanaan dan kegiatan bidang PKHP
2) Penyelenggaraan Pelayanan Publik bidang PKHP
3) Penyelenggaraan fasilitasi, pembinaan, peningkatan kapasitas, pendampingan serta pengendalian bidang PKHP
4) Penyelenggaraan upaya penguatan Kelembagaan dan lembaga layanan pemberdayaan perempuan berbasis masyarakat.
5) Penyelenggaraan upaya edukasi, sosialisasi, penyebaran informasi bidang PKHP
6) Penyelenggaraan evaluasi dan pelaporan bidang PKHP
7) Penyelenggaraan tugas lain sesuai tugas pokok dan fungsinya.
c. Bidang Perlindungan Anak
Bidang Perlindungan Anak mempunyai tugas penyiapan perumusan kebijakan perlindungan anak. Bidang Perlindungan Anak Mempunyai fungsi : 1) penyiapan perumusan kebijakan perlindungan anak terkait hak sipil,
informasi dan partisipasi, pengasuhan, keluarga dan lingkungan, kesehatan dan kesejahteraan serta pendidikan, kreativitas, kegiatan budaya dan Perlindungan Khusus Anak;
2) penyiapan forum koordinasi penyusunan kebijakan perlindungan anak terkait hak sipil, informasi dan partisipasi, pengasuhan, keluarga dan lingkungan, kesehatan dan kesejahteraan serta pendidikan, kreativitas, kegiatan budaya dan Perlindungan Khusus Anak;
Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
3) penyiapan perumusan kajian kebijakan perlindungan anak terkait hak sipil, informasi dan partisipasi, pengasuhan, keluarga dan lingkungan, kesehatan dan kesejahteraan serta pendidikan, kreativitas, kegiatan budaya dan Perlindungan Khusus Anak;
4) penyiapan koordinasi dan sinkronisasi penerapan kebijakan perlindungan anak terkait hak sipil, informasi dan partisipasi, pengasuhan, keluarga dan lingkungan, kesehatan dan kesejahteraan serta pendidikan, kreativitas, kegiatan budaya dan Perlindungan Khusus Anak;
5) penyiapan fasilitasi, sosialisasi dan distribusi kebijakan perlindungan anak terkait hak sipil, informasi dan partisipasi, pengasuhan, keluarga dan lingkungan, kesehatan dan kesejahteraan serta pendidikan, kreativitas, kegiatan budaya dan Perlindungan Khusus Anak;
6) penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis dan supervisi penerapan kebijakan perlindungan anak terkait hak sipil, informasi dan partisipasi, pengasuhan, keluarga dan lingkungan, kesehatan dan kesejahteraan serta pendidikan, kreativitas, kegiatan budaya dan Perlindungan Khusus Anak;
7) penyiapan pelembagaan perlindungan anak pada lembaga pemerintah, nonpemerintah, dan dunia usaha;
8) penyiapan penguatan dan pengembangan lembaga penyedia layanan peningatan kualitas hidup anak;
9) penyiapan penguatan dan fasilitatif lembaga komisi pengawasan dan perlindungan anak daerah;
10) penyediaan dukungan administrasi lembaga komisi pengawasan dan perlindungan anak daerah;
11) pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan penerapan kebijakan perlindungan anak terkait hak sipil, informasi dan partisipasi, pengasuhan, keluarga dan lingkungan, kesehatan dan kesejahteraan serta pendidikan, kreativitas, kegiatan budaya dan Perlindungan Khusus Anak
12) melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh kepala dinas
Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
d. Bidang Perlindungan Hak Perempuan
Tugas Pokok Bidang Perlindungan Hak Perempuan adalah melaksanakan koordinasi, penyusunan kebijakan, strategi dan rencana kerja serta melaksanakan program dan kegiatan perlindungan hak perempuan dari tindakan kekerasan dan tindak pidana perdagangan orang, hak perempuan dalam ketenagakerjaan, hak perempuan dalam kondisi khusus, partisipasi masyarakat, data dan informasi serta pelaksanaan tugas-‐tugas lainnya yang diberikan oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana. Fungsi Bidang Perlindungan Hak Perempuan adalah :
1) Pengarahan dan Pelaksanaan Koordinasi penyusunan kebijakan, strategi dan rencana kerja Perlindungan Hak Perempuan dari Tindak kekerasan dan Tindak Pidana Perdagangan orang, Hak Perempuan dalam Ketenaga kerjaan, Hak Perempuan dalam Kondisi Khusus, partisipasi masyarakat, Data dan Informasi
2) Pengarahan dan Pelaksanaan Koordinasi penyusunan kebijakan, strategi dan rencana kerja Perlindungan Hak Perempuan korban tindak kekerasan dan Tindak Pidana perdagangan orang, Hak Perempuan dalam Ketenaga kerjaan, Hak Perempuan dalam Kondisi Khusus, partisipasi masyarakat, Data dan Informasi
3) Pengarahan dan Pelaksanaan Koordinasi fasilitasi dan integrasi serta kerja sama pelaksanaan kegiatan Pencegahan Tindak Kekerasan dan Tindak Pidana Perdagangan orang, Hak Perempuan dalam Ketenaga kerjaan, Hak Perempuan dalam Kondisi Khusus, partisipasi masyarakat, Data dan Informasi
4) Pengarahan dan pelaksanaan Pelaksanaan Koordinasi, fasilitasi dan integrasi serta kerja sama Pelaksanaan kegiatan Perlindungan Hak Perempuan korban tindak kekerasan dan Tindak Pidana Perdagangan Orang Hak Perempuan dalam Ketenaga kerjaan, Hak Perempuan dalam Kondisi Khusus, partisipasi masyarakat, Data dan Informasi
Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
5) Pengarahan dan Pelaksanaan Koordinasi, fasilitasi dan integrasi serta kerja sama rehabilitasi sosial perempuan korban tindak kekerasan dan perdagangan orang
6) Pengarahan dan Pelaksanaan Koordianasi, fasilitasi dan integrasi serta kerja sama rehabilitasi medis perempuan korban tindak kekerasan dan perdagangan orang
7) Pengarahan dan Pelaksanaan Koordianasi, fasilitasi dan integrasi serta kerja sama konseling psikologis perempuan korban tindak kekerasan dan perdagangan orang.
8) Pengarahan dan Pelaksanaan Koordinasi, fasilitasi dan integrasi pendampingan hukum perempuan korban tindak kekerasan dan Tindak Pidana Perdagangan Orang
9) Pengarahan dan Pelaksanaan Koordinasi failitasi dan intergasi program dan kegiatan pemulangan dan reintegrasi perempuan korban tindak kekerasan dan Tindak Pidana perdagangan orang
10) Pengarahan dan pelaksanaan Koordinasi, fasilitasi dan integrasi program dan kegiatan penindakan dan penegakan hukum terhadap pelaku kekerasan dan Tindak Pidana perdagangan orang
11) Pengarahan dan Pelaksanaan koordinasi, fasilitasi dan integrasi program dan kegiatan Advokasi, Sosialisasi, KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi) tentang Tindak Kekerasan, Tindak Pidana Perdagngan Orang, Perempuan Tenaga Kerja dan Perempuan dalam kondisi khusus
12) Pengarahan dan Pelaksanaan Koordinasi, Fasilitasi dan integrasi program dan kegiatan Pencatatan, analisis dan Pelaporan analisa dan penyajian data korban kekerasan dan Tindak Pidana Perdagangan Orang dan Partisipasi masyarakat
13) Pengarahan dan Pelaksanaan Koordinasi, fasilitasi dan integrasi Program dan Kegiatan Monitoring dan Evaluasi Pelaksaan Perlindungan Hak Perempuan
Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
e. Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana mempunyai tugas pokok Penyusunan Perumusan Kebijakan, Strategi dan Rencana Kerja Pembangunan Bidang Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera. Fungsi Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana adalah :
1) Perumusan kebijakan teknis di bidang pengendalian kuantitas penduduk dan keluarga berencana;
2) Pelaksanaan norma, standar, prosedur dan kriteria dibidang pengendalian kuantitas penduduk dan keluarga berencana;
3) Pelaksanaan pemaduan dan sinkronisasi kebijakan pengendalian kuantitas penduduk;
4) Pelaksanaan pemetaan perkiraan pengendalian penduduk;
5) Pelaksanaan advokasi, komunikasi, informasi dan edukasi pengendalian kuantitas penduduk dan keluarga berencana;
6) Pelaksanaan fasilitasi pelayanan KB;
7) Pelaksanaan pemberdayaan dan peningkatan peran serta organisasi kemasyarakatan dalam pelaksanaan pelayanan, pembinaan kesertaan ber KB, pembinaan ketahanan dan kesejahteraan keluarga
8) Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh kepala dinas.
f. Kelompok Jabatan Fungsional
Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas :
1) mempersiapkan bahan penyusunan draft rumusan kebijakan;
2) mempersiapkan rencana pembentukan forum koordinasi penyusunan kebijakan;
3) mempersiapkan bahan penyusunan kajian kebijakan;
4) mempersiapkan bahan dalam proses harmonisasi peraturan perundang-‐
undangan terkait kebijakan yang dirumuskan;
5) mempersiapkan bahan dalam proses penetapan kebijakan;
6) mempersiapkan bahan dalam proses sinkronisasi dan koordinasi pelaksanaan kebijakan;
Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
7) menyiapkan bahan fasilitasi dan sosialisasi kebijakan;
8) menyiapkan proses dokumentasi pelaksanaan kebijakan;
9) menyiapkan proses pendistribusian kebijakan;
10) menyiapkan bahan pemberian bimbingan teknis dan supervisi penerapan kebijakan; dan
11) menyiapkan, menyusun dan mendokumentasikan rencana evaluasi pelaksanaan kebijakan.
B. Sumber Daya Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Provinsi Kepulauan Riau
1. Sumberdaya Manusia
Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana sebagai salah satu perangkat daerah dalam menjalankan roda organisasi ditentukan oleh kualitas sumber daya manusianya dan perlengkapan yang dimilikinya. Hal tersebut sebagai elemen penting dalam menggerakkan roda organisasi sekaligus sebagai faktor yang berpengaruh dan menentukan dalam mencapai tujuan organisasi.
Formasi pegawai sesuai beban tugas Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana tergambar dalam tabel di bawah ini:
Tabel 2.1.
Susunan Pegawai Berdasarkan Pendidikan dan Jenis Kelamin No. Struktur
Organisasi
S2 S1 D4 D3 D1 SMA
Sederajat SMP/SD Jumlah Total L P L P L P L P L P L P L P
1. Kepala 1 1
2. Sekretariat 1 4 4 1 10
3. Bidang Perlindungan Perempuan
0 3 2 1 6
4. Bidang
Perlindungan Hak Anak
2 4 1 1 8
5. Bidang PKHP 2 3 1 6
6. Bidang Pengendalian Penduduk dan KB
1 4 1 6
7.
Jumlah Pegawai Berdasar Jenis Kelamin
0 7 7 17 0 0 0 4 0 0 1 1 0 0 37
Sumber : Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, 2016
Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
Secara struktural oraganisasi, jumlah pegawai berdasarkan eselon di Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Provinsi Kepulauan Riau menunjukan jumlah Eselon II A, sebanyak 1 orang, Eselon IIIA sebanyak 1 laki-‐laki dan 4 perempuan dan untuk Eselon IV A sebanyak 2 laki-‐laki dan 12 perempuan. selengkapnya pegawai Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Provinsi Kepulauan Riau dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel 2.2.
Pegawai Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Provinsi Kepulauan Riau
Berdasarkan Eselon Tahun 2016
No Eselon Laki-‐Laki Perempuan
1 Eselon II A -‐ 1
2 Eselon III A 1 4
3 Eselon III B -‐ -‐
4 Eselon IV A 2 12
Jumlah 3 17
Sumber: Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, 2016
Sementara itu jika dilihat dari golongan dapat dilihat, jumlah golongan IV sebanyak 7 orang, golongan III sebanyak 26 orang dan golongan II sebanyak 4 orang. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
Tabel 2.3.
Pegawai Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kepulauan Riau
Berdasarkan Golongan Tahun 2016
No Jabatan PNS Golongan (orang)
IV III II I
1 Ka. Badan 1
2 Sekretaris 1
3 Kabid PKHP 1
4 Kabid Pengendalian Penduduk dan
KB 1
5 Kabid Perlindungan Hak Perempuan 1
6 Kabid Perlindungan Anak 1