EVALUASI PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBELIAN DALAM MENINGKATKAN SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL PADA CV.
BERDIKARI SURYA KENCANA DI SIDOARJO
Vidya Arianti
1, R. Bambang Dwi Waryanto
2, Rina Fariana
3 Mahasiswa Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas PGRI Adi Buana Surabaya 1Dosen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas PGRI Adi Buana Surabaya 2, 3 Ariantyvidya@gmail.com
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan dan menganalisis penerapan sistem akuntansi pembelian dalam meningkatkan sistem pengendalian internal pada CV. Berdikari Surya Kencana di Sidoarjo. Permasalahan yang diteliti dalam penelitian ini meliputi profil perusahaan, unit organisasi yang terkait, jaringan prosedur yang membentuk sistem akuntansi pembelian, serta dokumen dan catatan apa saja yang digunakan dalam sistem akuntansi pembelian yang ada pada CV. Berdikari Surya Kencana di Sidoarjo. Jenis penelitian ini adalah studi kasus yang dilakukan pada CV. Berdikari Surya Kencana di Sidoarjo dengan teknik pengambilan data yang dilakukan dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Data yang dikumpulkan dianalisis dengan teknik deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini adalah struktur organisasi yang memisahkan tanggungjawab fungsional secara tegas pada CV. Berdikari Surya Kencana di Sidoarjo masih terdapat penggabungan fungsi dalam menjalankan kegiatan operasionalnya. Serta sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan yang cukup terhadap kekayaan perusahaan masih belum sesuai dengan teori yang seharusnya, hal ini dikarenakan tidak digunakannya dokumen-dokumen yang terkait dengan sistem pembelian dan diotorisasi oleh fungsi yang bersangkutan. Untuk praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit organisasi telah diterapkan oleh CV. Berdikari Surya Kencana di Sidoarjo, pada umumnya segala praktik yang sehat telah dilakukan oleh perusahaan namun masih belum sesuai dengan teori yang seharusmya. Sedangkan untuk karyawan yang mutunya sesuai tanggungjawabnya telah dilaksanakan oleh CV. Berdikari Surya Kencana di Sidoarjo karena perusahan telah melakukan seleksi terhadap calon karyawannya untuk mendapatkan karyawan yang memiliki kompetensi seperti yang dibutuhkan oleh bagian yang akan didudukinya. Kata kunci : Sistem Akuntansi Pembelian, Unit Organisasi, dan Pengendalian
Internal.
ABSTRACT
This study aims to explain and analyze the application of a purchase accounting system in improving the internal control system at CV. Berdikari Surya Kencana in Sidoarjo. The problems examined in this study include company profiles, related organizational units, network procedures that make up the purchasing accounting system, and what documents and records are used in the purchase accounting system in the CV. Berdikari Surya Kencana in Sidoarjo. This type of research is a case study conducted on CV. Berdikari Surya Kencana in Sidoarjo with data collection techniques carried out by interviews, observation, and documentation. The collected data was analyzed by qualitative descriptive techniques. The results of this study are organizational structures that separate functional responsibility explicitly from the CV. Berdikari Surya Kencana
in Sidoarjo still has a combination of functions in carrying out its operational activities. As well as the system of authority and recording procedures that provide sufficient protection to the company's wealth are still not in accordance with the theory that should be, this is due to the absence of documents related to the purchasing system and authorized by the function concerned. For a healthy practice in carrying out the duties and functions of each organizational unit has been applied by CV. Berdikari Surya Kencana in Sidoarjo, in general, all healthy practices have been carried out by the company but still not in accordance with the theory that should be. Whereas for employees whose quality according to their responsibilities has been carried out by CV. Berdikari Surya Kencana in Sidoarjo because the company has selected prospective employees to get employees who have competencies as needed by the part they will occupy.
Keyword: Purchasing Accounting System, Organizational Unit, and Control Internal.
PENDAHULUAN
Pada dasarnya perusahaan membutuhkan sistem akuntansi pembelian baik secara tunai maupun kredit dalam menjalankan kegiatan operasionalnya. Sistem akuntansi pembelian harus dirancang sebaik mungkin untuk menghindari terjadinya penggelapan material dan kesalahan dalam melakukan pembelian. Kesalahan yang memungkinkan dapat terjadi yaitu pembelian bahan yang terlalu banyak atau terlalu sedikit, sehingga pada akhirnya dapat merugikan perusahaan. Oleh sebab itu, sistem akuntansi pembelian yang sudah dirancang harus diterapkan dan dijalankan dengan sebaik-baiknya agar proses pembelian dapat berjalan efektif dan efisien sesuai dengan yang diharapkan.
Dalam menjalankan sebuah usaha juga diperlukan sistem pengendalian internal yang baik agar perusahaan dapat dikendalikan dan sesuai dengan apa yang diharapkan. Sistem pengendalian internal merupakan yang sangat penting untuk dapat mengendalikan segala kegiatan dalam perusahaan yang bertujuan untuk menjaga efektivitas dan efesiensi operasionalnya, serta memastikan bahwa informasi yang dihasilkan akurat
dan dapat dipercaya. Menurut Mulyadi (2018:129) “sistem pengendalian internal meliputi struktur organisasi, metode
dan ukuran-ukuran yang
dikoordinasikan untuk menjaga asset organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.” Karenanya unsur pengendalian yang ada dalam sistem pembelian harus dirancang dengan baik untuk mencegah terjadinya suatu pelaksanaan prosedur sistem pembelian yang tidak sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan sehingga akan dapat mengakibatkan tidak tercapainya tujuan pokok pengendalian internal dalam menjaga kekayaan serta menjamin ketelitian dan keandalan data akuntansi perusahaan, hal itu juga bertujuan untuk
memudahkan pemilik dalam
mengontrol kegiatan operasional perusahaan.
CV. Berdikari Surya Kencana merupakan perusahaan yang bergerak dibidang industrial equipment and supplies, seperti pembuatan mesin pengolah makanan, pengemasan, pagar, dan desain konveyor. Lokasi CV. Berdikari Surya Kencana berada di Jl. Perintis III No.17 Ds. Tambak Rejo, Waru – Sidoarjo. CV. Berdikari Surya
Kencana memiliki ± 5 pemasok untuk
pemesanan pembelian. Dalam
melakukan pemesanan pembelian, perusahaan tidak memiliki Sistem Operasi dan Prosedur (SOP) secara tertulis. Pada prosedur pembelian tidak adanya pemisahaan fungsi antara pembelian dengan bagian gudang serta dalam prosedur penerimaan barang juga tidak adanya pemisahan fungsi antara penerimaan barang dengan bagian gudang, sehingga pada CV. Berdikari Surya Kencana terdapat
penggabungan fungsi dalam
menjalankan kegiatan operasioanalnya. Selain itu, pada CV. Berdikari Surya Kencana juga tidak terdapat adanya dokumen permintaan pembelian oleh bagian gudang, staf gudang melakukannya secara lisan dan tidak dilakukan sesuai prosedur yang ada yang seharusnya disetujui oleh pihak yang berwenang terlebih dahulu. Jadi fungsi untuk permintaan pembelian tidak sesuai dengan prosedur yang seharusnya. Bagian gudang juga tidak melakukan laporan persediaan barang yang sudah habis dan yang tersisa dengan menggunakan kartu stock maupun secara dokumen, sehingga hal ini dapat menimbulkan kecurangan pada persediaan barang.
METODE
Subyek dan Obyek Penelitian Subyek Penelitian
Menurut Tim Dosen Fakultas Ekonomi dalam Buku Pedoman Penulisan Skripsi Prodi Akuntansi - Fakultas Ekonomi Unipa (2018:33) “Subyek penelitian dapat berupa orang, lembaga, maupun peristiwa.” Subyek dalam penelitian ini adalah CV. Berdikari Surya kencana di Sidoarjo.
Obyek Penelitian
Menurut Tim Dosen Fakultas Ekonomi dalam Buku Pedoman Penulisan Skripsi Prodi Akuntansi - Fakultas Ekonomi Unipa (2018:33) “Obyek merupakan fokus penelitian yang dijadikan sebagai unit analisis yang akan digunakan pada saat melakukan analisis data untuk pengambilan keputusan.” Obyek dalam penelitian ini adalah penerapan sistem
akuntansi pembelian dalam
meningkatkan sistem pengendalian internal pada CV. Berdikari Surya kencana di Sidoarjo.
Jenis dan Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu :
1. Data primer
Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung dari sumber. Data yang diperoleh berupa hasil wawancara.
2. Data sekunder
Data sekunder merupakan data yang telah dikumpulkan oleh pihak lain sehingga data dapat diperoleh berupa bukti, catatan, atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip yang dapat menunjang penelitian ini.
Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Wawancara
Wawancara adalah proses komunikasi atau interaksi secara langsung kepada sumber untuk memperoleh informasi yang diharapkan. Metode ini juga
diharapkan dapat melengkapi data yang tidak dapat diperoleh dari
metode dokumentasi dan
observasi. Metode ini digunakan untuk mendapatkan informasi
mengenai gambaran umum
perusahaan termasuk sistem akuntansi pembelian yang diterapkan pada CV. Berdikari Surya Kencana di Sidoarjo. Informan yang dipilih dalam penelitian ini adalah yang dianggap ahli dan memiliki kewenangan dalam memberikan jawaban atas masalah yang diteliti. Informan yang ditunjuk dalam penelitian ini adalah manajer, staff akuntansi, dan staff gudang. 2. Observasi
Metode observasi adalah suatu metode yang pengamatannya langsung kepada obyek yang akan diteliti untuk memperoleh informasi yang diperlukan. Dalam metode ini diadakan pengamatan secara langsung kinerja dari sistem akuntansi pembelian dengan tujuan untuk memperoleh gambaran tentang kegiatan pembelian yang dilakukan oleh CV. Berdikari Surya Kencana di Sidoarjo.
3. Dokumentasi
Dokumentasi adalah metode pengumpulan data dengan
menggunakan dokumen
perusahaan yang berkaitan dengan masalah yang dibahas sebagai sumber informasi untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Metode ini digunakan untuk memperoleh data berupa dokumen yang berhubungan dengan prosedur sistem akuntansi pembelian yang digunakan oleh CV. Berdikari Surya Kencana di Sidoarjo.
Prosedur Pengumpulan Data
Adapun prosedur pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut :
1. Mengumpulkan dan mempelajari buku-buku yang berisi teori-teori yang berhubungan dengan permasalahan yang akan dibahas.
2. Meminta ijin kepada pimpinan perusahaan untuk melakukan penelitian di perusahaan tersebut.
3. Melakukan survei pendahuluan dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran umum mengenai keadaan dan kegiatan perusahaan saat ini untuk melihat permasalahan yang diteliti. 4. Selanjutnya melakukan survei lapangan yaitu datang secara langsung ke perusahaan untuk memperoleh data dan gambaran kegiatan pembelian barang yang dilakukan oleh perusahaan.
5. Setelah data dan keterangan diperoleh, kemudian diolah dan dianalisis sehingga hasil yang diperoleh dapat menjadi sebuah informasi yang dibutuhkan untuk dapat menjawab permasalahan yang ada.
Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data kualitatif. Kuncoro (2013: 145) menyatakan bahwa “Data kualitatif adalah data yang tidak dapat diukur dalam skala numerik.” Data yang diperoleh berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka, kemudian data yang diperoleh tersebut akan dianalisis dengan metode deskriptif kualitatif.
Metode deskriptif kualitatif dalam penelitian ini merupakan metode yang digunakan untuk mengukur sesuai atau tidaknya sistem akuntansi pembelian
dalam meningkatkan sistem pengendalian internal yang diterapkan pada CV. Berdikari Surya Kencana di Sidoarjo, maka penulis menganalisis data-data yang diperoleh dengan cara
membandingkan antara teori yang sudah ada dan mengevaluasinya apakah sudah sesuai dengan pelaksanaan di perusahaan selanjutnya melakukan penarikan kesimpulan.
HASIL
Pembahasan Hasil Penelitian
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan atas sistem akuntansi pembelian pada CV. Berdikari Surya Kencana di Sidoarjo, maka hasil evalusi dari penelitian ini sesuai dengan teori yang ada adalah sebagai berikut :
1. Berdasarkan evaluasi terhadap struktur organisasi pada CV. Berdikari Surya Kencana di Sidoarjo
Struktur organisasi yang ada pada CV. Berdikari Surya Kencana di Sidoarjo dapat disimpulkan bahwa pembagian tanggung jawab fungsional belum menggambarkan pemisahan fungsi secara tegas dan masih terdapat penggabungan fungsi dalam melakukan kegiatan operasionalnya adalah sebagai berikut :
1. Fungsi gudang dengan fungsi pembelian
Dalam organisasi internal pembelian pada CV. Berdikari Surya Kencana di Sidoarjo, fungsi gudang juga berperan sebagai fungsi pembelian. 2. Fungsi gudang dengan fungsi
penerimaan barang
Dalam organisasi internal pembelian pada CV. Berdikari Surya Kencana di Sidoarjo, fungsi gudang juga berperan sebagai fungsi penerimaan barang.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa struktur organisasi pada CV. Berdikari Surya Kencana di Sidoarjo dalam pelaksanaannya masih kurang efektif karena masih terdapat
penggabungan fungsi dalam
menjalankan kegiatan operasionalnya. Hal ini juga bertolak belakang dengan teori yang dikemukakan Mulyadi (2018:130), dalam organisasi pembagian tanggung jawab fungsional seharusnya didasarkan pada prinsip dimana suatu fungsi tidak boleh diberi tanggung jawab penuh untuk melaksanakan semua tahap suatu transaksi.
2. Berdasarkan evaluasi sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang dilakukan CV. Berdikari Surya Kencana di Sidoarjo
Sistem wewenang dalam sistem akuntansi pembelian pada CV. Berdikari Surya Kencana di Sidoarjo adalah sebagai berikut :
1. Pimpinan
Berwenang untuk
menyetujui permintaan pembelian yang diajukkan oleh fungsi gudang.
2. Fungsi gudang
Berwenang untuk
melakukan permintaan pembelian dan pemesanan
barang yang telah
diotorisasi secara lisan oleh pimpinan dengan membuat DO (Delivery Order) atau
PO (Purchase Order) dan
juga melakukan
penerimaan barang beserta faktur dan surat jalan yang diberikan oleh supplier. 3. Fungsi akuntansi
Berwenang untuk mencatat terjadinya transaksi yang timbul akibat pembelian sesuai dengan bukti faktur dan surat jalan yang ditunjukkan oleh bagian gudang kedalam jurnal belanja per bulan.
Adapun prosedur
pembelian yang digunakan pada CV. Berdikari Surya Kencana di Sidoarjo, prosedur pembelian dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1. Fungsi gudang mengajukan permintaan pembelian secara lisan kepada pimpinan.
2. Pimpinan menyampaikan persetujuan permintaan pembelian secara lisan yang diajukan oleh fungsi gudang.
3. Fungsi gudang melakukan penawaran harga kepada pemasok.
4. Pemasok menerima
penawaran harga yang ditawarkan oleh fungsi gudang.
5. Fungsi gudang melakukan order pembelian dengan membuat DO (Delivery Order) atau PO (Purchase Order) yang ditujukkan kepada supplier.
6. Supplier menerima DO (Delivery Order) atau PO
(Purchase Order) dari fungsi gudang.
7. Supplier membuat faktur dan surat jalan, kemudian mengirimkan faktur dan surat jalan beserta barang yang dipesan kepada fungsi gudang.
8. Fungsi gudang menerima barang beserta faktur dan surat jalan yang diberikan oleh supplier.
9. Fungsi gudang melakukan penyimpanan barang. Kemudian Fungsi gudang mengirimkan faktur dan surat jalan yang diberikan oleh supplier kepada fungsi akuntansi sebagai bentuk laporan atas pembelian barang.
10. Fungsi akuntansi menerima faktur dan surat jalan dari fungsi gudang setelah itu mencatatnya ke jurnal transaksi belanja per bulan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang dilakukan CV. Berdikari Surya Kencana di Sidoarjo masih belum sesuai dengan teori yang seharusnya, karena tidak digunakannya dokumen-dokumen yang terkait dengan sistem pembelian dan diotorisasi oleh fungsi yang bersangkutan dan hanya dilakukan otorisasi secara lisan kepada pimpinan. Sedangkan menurut Mulyadi (2018:132) dalam melaksanakan transaksi pembelian, sistem wewenang diatur sebagai berikut :
a. Kepala fungsi gudang : berwenang mengajukan permintaan pembelian dengan surat permintaan
pembelian yang
ditunjukkan kepada fungsi pembelian.
b. Kepala fungsi pembelian : berwenang memberikan otorisasi pada surat order pembelian yang diterbitkan oleh fungsi pembelian. c. Kepala fungsi penerimaan :
berwenang memberikan otorisasi pada laporan penerimaan barang yang diterbitkan oleh fungsi penerimaan.
d. Kepala fungsi akuntansi : berwenang memberikan otorisasi pada bukti kas keluar yang dipakai sebagai dasar pencatatan terjadinya transaksi pembelian.
Untuk prosedur pembelian menurut Mulyadi (2018:244) adalah berikut ini :
1. Fungsi gudang
mengajukkan permintaan pembelian ke fungsi pembelian.
2. Fungsi pembelian meminta penawaran harga dari berbagai pemasok.
3. Fungsi pembelian
menerima penawaran
harga dari berbagai pemasok dan melakukan pemilihan pemasok.
4. Fungsi pembelian membuat order pembelian kepada pemasok yang dipilih. 5. Fungsi penerimaan
memeriksa dan menerima
barang yang dikirim oleh pemasok.
6. Fungsi penerimaan menyerahkan barang yang diterima kepada fungsi gudang untuk disimpan. 7. Fungsi penerimaan
melaporkan penerimaan barang kepada fungsi akuntansi.
8. Fungsi akuntansi menerima faktur tagihan dari pemasok dan atas dasar faktur dari pemasok tersebut, fungsi akuntansi mencatat kewajiban yang timbul dari transaksi pembelian.
3. Berdasarkan evaluasi terhadap praktik yang sehat pada CV. Berdikari Surya Kencana di Sidoarjo
Adapun menurut Mulyadi (2018:255) dalam teorinya tentang praktik yang sehat dalam unsur pengendalian internal pada sistem akuntansi pembelian dengan cara-cara yang ditempuh CV. Berdikari Surya Kencana di Sidoarjo dalam menciptakan praktik yang sehat adalah sebagai berikut :
1. Surat permintaan
pembelian bernomor unit tercetak dan pemakainnya dipertanggung jawabkan oleh fungsi gudang.
Pada CV. Berdikari Surya Kencana di Sidoarjo belum digunakannya formulir bernomor urut tercetak dan pemakaiannya
oleh fungsi pembelian. Hanya saja dilakukan secara lisan oleh fungsi gudang dan selaku fungsi pembelian.
2. Surat order pembelian bernomor urut tercetak dan pemakaiannya
dipertanggungjawabkan oleh fungsi pembelian. Pada CV. Berdikari Surya Kencana di Sidoarjo untuk surat order pembelian hanya menggunakan DO (Delivery Order) atau PO (Purchase Order) sehingga tidak digunakannya nomor urut dan dipertanggung jawabkan oleh fungsi gudang dan yang selaku fungsi pembelian.
3. Laporan penerimaan barang bernomor urut tercetak dan pemakaiannya dipertanggungjawabkan oleh fungsi penerimaan. Pada CV. Berdikari Surya Kencana di Sidoarjo tidak digunakannya dokumen laporan penerimaan barang
dan pemakaiannya
dipertanggungjawabkan oleh fungsi penerimaan.
Penerimaan barang
dilakukan oleh fungsi gudang dan yang selaku fungsi pembelian.
4. Pemasok dipilih
berdasarkan jawaban penawaran harga bersaing dari berbagai pemasok. Pada CV. Berdikari Surya Kencana di Sidoarjo
pemilihan pemasok
dilakukan berdasarkan
langganan dan kemudian dilakukan penawaran harga.
5. Barang hanya diperiksa dan diterima oleh fungsi penerimaan jika fungsi ini telah menerima tembusan surat order pembelian dari fungsi pembelian.
Pada CV. Berdikari Surya Kencana di Sidoarjo barang diperiksa dan diterima setelah fungsi gudang dan yang selaku fungsi penerimaan menerima faktur pembelian dari pemasok.
6. Fungsi penerimaan melakukan pemeriksaan barang yang diterima dari pemasok dengan cara
menghitung dan
menginspeksi barang
tersebut dan
membandingkannya dengan tembusan surat order pembelian.
Pada CV. Berdikari Surya Kencana di Sidoarjo fungsi gudang dan yang selaku fungsi penerimaan telah melakukan pemeriksaan dengan cara perhitungan dan menyesuaikan barang
tersebut dengan
menggunakan faktur
pembelian.
7. Terdapat pengecekan terhadap harga, syarat pembelian, dan ketelitian perkalian dalam faktur dari pemasok sebelum faktur tersebut di proses untuk dibayar.
Pada CV. Berdikari Surya Kencana di Sidoarjo direktur melakukan pengecekan faktur pembelian sebelum melakukan pembayaran. 8. Catatan yang berfungsi
sebagai buku pembantu utang secara periodik direkonsiliasi dengan akun control utang dalam buku besar.
Pada CV. Berdikari Surya Kencana di Sidoarjo tidak
digunakannya buku
pembantu utang dan pencatatan transaksinya hanya sederhana dengan menggunakan jurnal, sehingga tidak dilakukan
rekonsiliasi buku
pembantu utang.
9. Pembayaran faktur dari pemasok dilakukan sesuai dengan syarat pembayaran guna mencegah hilangnya
kesempatan untuk
memperoleh potongan tunai.
Pada CV. Berdikari Surya Kencana di Sidoarjo dilakukan pembayaran sebelum atau pada saat jatuh tempo.
10. Bukti kas keluar beserta dokumen pendukungnya dicap ”lunas” oleh fungsi pengeluaran kas setelah cek dikirim kepada pemasok. Pada CV. Berdikari Surya Kencana di Sidoarjo tidak digunakan bukti kas keluar dan tidak digunakannya tanda cap lunas
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa praktik yang sehat dalam melakukan sistem dan prosedur pembelian pada CV. Berdikari Surya Kencana di Sidoarjo masih belum efektif, karena tidak sesuai dengan teori yang seharusnya.
4. Berdasarkan evaluasi terhadap karyawan yang kompenten pada CV. Berdikari Surya Kencana di Sidoarjo
Pada CV. Berdikari Surya
Kencana di Sidoarjo
menunjukkan bahwa dalam proses penyeleksian calon karyawan telah dilakukan oleh manager yang dipilih dengan berdasarkan hasil tes wawancara. Dimana menurut Mulyadi (2018:135) untuk mendapatkan karyawan yang
kompenten dan dapat
dipercaya, berbagai cara berikut ini dapat ditempuh :
a. Seleksi calon karyawan berdasarkan persyaratan yang dituntut oleh pekerjaanya.
b. Pengembangan pendidikan karyawan selama menjadi karyawan perusahaan, sesuai dengan tuntutan perkembangan
pekerjaannya.
Sehingga hal tersebut dapat disimpulkan bahwa CV. Berdikari Surya Kencana di Sidoarjo telah berupaya untuk memperoleh karyawan yang memiliki kompetensi seperti yang dibutuhkan oleh bagian yang akan didudukinya.
SIMPULAN
Struktur organisasi yang memisahkan tanggungjawab fungsional secara tegas pada CV. Berdikari Surya Kencana di Sidoarjo masih terdapat
penggabungan fungsi dalam
menjalankan kegiatan operasionalnya, dimana fungsi gudang masih merangkap sebagai fungsi pembelian dan fungsi gudang juga merangkap sebagai fungsi penerimaan barang. Serta sistem wewenang dan prosedur
pencatatan yang memberikan
perlindungan yang cukup terhadap kekayaan perusahaan masih belum sesuai dengan teori sistem wewenang dan prosedur yang seharusnya, karena tidak digunakannya dokumen-dokumen yang terkait dengan sistem pembelian dan diotorisasi oleh fungsi yang bersangkutan dan hanya dilakukan otorisasi secara lisan kepada pimpinan.
Untuk praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit organisasi telah diterapkan oleh CV. Berdikari Surya Kencana di Sidoarjo, pada umumnya segala praktik yang sehat telah dilakukan oleh perusahaan namun masih belum sesuai dengan teori yang seharusmya. Sedangkan untuk karyawan yang mutunya sesuai tanggungjawabnya telah dilaksanakan oleh CV. Berdikari Surya Kencana di Sidoarjo karena perusahan telah melakukan seleksi terhadap calon karyawannya untuk mendapatkan karyawan yang memiliki kompetensi seperti yang dibutuhkan oleh bagian yang akan didudukinya. IMPLIKASI
Implikasi dalam penelitian ini adalah diharapkan dapat meningkatkan
sistem pengendalian internal yang ada pada CV. Berdikari Surya Kencana di Sidoarjo dalam melakukan sistem akuntansi pembelian, sehingga dapat menjaga kekayaan perusahaan dan data akuntansi yang dihasilkan oleh sistem pengendalian internal akurat dan dapat dipercaya.
KETERBATASAN PENELITIAN Penulis dalam memperoleh data dan informasi mengenai sistem
akuntansi pembelian dalam
meningkatkan sistem pengendalian internal terbatas pada bagian tertentu seperti :
1. Informasi tentang profil perusahaan.
2. Struktur organisasi dan job description.
3. Sistem akuntansi pembelian yang diterapkan pada CV. Berdikari Surya Kencana di Sidoarjo.
4. Berbagai dokumen yang digunakan dalam perusahaan yang berhubungan dengan prosedur sistem akuntansi pembelian.
DAFTAR RUJUKAN
Ardana, I Cenik dan Lukman, Hendro. 2016. Sistem informasi akuntansi. Jakarta: Mitra Wacana Media Baridwan, Zaki. 2008. Sistem Akuntansi
Penyusunan Prosedur dan Metode Edisi Kelima. Yogyakarta: BPPE Bodmar, George H dan Hopwood,
William S. 2006. Sistem Informasi Akuntansi (Edisi 9). Yogyakarta: Andi
Krismiaji. (2015). Sistem informasi akuntansi. Yogyakarta: UPP
STIM YKPN
Kuncoro, Mudrajad. 2013. Metode Riset Untuk Bisnis & Ekonomi
Edisi 4. Jakarta: Erlangga
Mulyadi. 2018. Sistem Akuntansi (Edisi 4). Jakarta: Salemba Empat
Romney, M.B., dan Steibart, P.J. 2015. Sistem informasi
akuntansi (Edisi Ke-13). Jakarta: Salemba Empat
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta
Sujarweni,V.wiratna. 2015. Sistem Akuntansi. Yogyakarta:
Pustaka Baru Press
Tim Dosen Fakultas Ekonomi. 2018. Pedoman Penulisan Skripsi
Program studi Akuntansi – Fakultas Ekonomi Edisi XII. Surabaya: Universitas PGRI Adi Buana Surabaya.