• Tidak ada hasil yang ditemukan

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia"

Copied!
61
0
0

Teks penuh

(1)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 1 dari 61 Putusan Perdata Gugatan Nomor 3/Pdt.G/2021/PN Pkb

P U T U S A N Nomor 3/Pdt.G/2021/PN Pkb

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Pangkalan Balai yang mengadili perkara perdata, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara gugatan antara:

Liana, berkedudukan di Jalan Let. Jen Jaimas Lrg. Bambu Kuning No. 337 RT.001 RW.001, Sei Pangeran, Kecamatan Ilir Timur I, Kota Palembang, Sumatera Selatan, dalam hal ini memberikan kuasa kepada Martinus H. Situmorang, S.H., Muhammad Erwin, S.H., dan Ferry Irawan, S.H., pada kantor hukum MMLAW OFFICE yang beralamat di Jalan Air Upang No. 802 Komp. PU, Pengairan RT. 012, RW. 005, Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Sako, Kota Palembang, Provinsi Sumsel, berdasarkan surat kuasa khusus Nomor: 025/SKK/MM.LO/Pdt.G/XII/2020 tanggal 10 Desember 2020 yang telah didaftarkan di Pengadilan Negeri Pangkalan Balai pada tanggal 2 Februari 2021 dengan nomor register 33/SK/2021. Untuk selanjutnya disebut sebagai Penggugat Konvensi/ Tergugat Rekonvensi;

Lawan:

1. M. Nelwan, bertempat tinggal di Komplek Alam Sako Baru No. E-8 RT. 009 RW. 004, Kelurahan Sako Baru, Kecamatan Sako, Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan. Untuk selanjutnya disebut sebagai Tergugat I Konvensi/ Penggugat I Rekonvensi;

2. Abas Badaruddin, bertempat tinggal di Jalan Asahan I No. 326 RT. 051 RW. 020, Kelurahan Sialang, Kecamatan Sako, Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan. Untuk selanjutnya disebut sebagai Tergugat II Konvensi/ Penggugat II Rekonvensi;

Dalam hal ini memberikan kuasa kepada Sudarman Tunggir, S.H., dan Ria Budianty Han, S.H., pada kantor hukum SUDARMAN TUNGGIR & PARTNERS yang beralamat di Jalan Kebun Bunga Komp Perum Bukit

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

(2)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 2 dari 61 Putusan Perdata Gugatan Nomor 3/Pdt.G/2021/PN Pkb

Bunga Indah (BBI) Blok H-8 Kelurahan Kebun Bunga Kecamatan Sukarami, Kota Palembang, Sumatera Selatan, berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 1 Februari 2021 yang telah didaftarkan di Pengadilan Negeri Pangkalan Balai pada tanggal 2 Februari 2021 dengan nomor register 32/SK/2021 dan tanggal 23 Februari 2021 dengan nomor register 54/SK/2021. Untuk selanjutnya disebut sebagai Para Tergugat Konvensi/ Para Penggugat Rekonvensi;

3. H. Thamrin Azhari, S.H, bertempat tinggal di Jalan Kol. Atmo No.324 seberang depan pasar cinde Palembang. Untuk selanjutnya disebut sebagai Turut Tergugat Konvensi/ Turut Tergugat Rekonvensi;

Pengadilan Negeri tersebut;

Setelah membaca berkas perkara beserta surat-surat yang bersangkutan; Setelah mendengar kedua belah pihak yang berperkara;

TENTANG DUDUK PERKARA

Menimbang, bahwa Penggugat dengan surat gugatan tanggal Januari 2021 yang diterima dan didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Pangkalan Balai pada tanggal 12 Januari 2021 dalam Register Nomor 3/Pdt.G/2021/PN Pkb, telah mengajukan gugatan sebagai berikut:

Adapun duduk perkaranya adalah sebagai berikut:

1. Bahwa Penggugat memiliki 2 (dua) bidang tanah usaha yang belum besertifikat seluas ± 35.000 M2 (tiga puluh lima ribu meter persegi) terletak di Batang Hari Muara Sematang Kampung III Desa Kenten Marga Gasing Kecamatan Talang Kelapa Kabupaten Musi Banyuasin, dan sekarang dikenal dengan sebutan Muara Sungai Sematang Borang Rt.44 Dusun III Desa Kenten Laut Kecamatan Talang Kelapa Kabupaten Banyuasin, berdasarkan:

1.1. Akta Pengoperan No. 50 Tanggal 18 Juni 2009, atas nama LIANA (Penggugat), dengan luas ± 17.500 M2 (tujuh belas ribu lima ratus meter persegi), yang berbatasan dengan:

▶ Sebelah UTARA : H. AHMAD ▶ Sebelah TIMUR : AHMAD YANI ▶ Sebelah SELATAN : HUTAN DESA

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

(3)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 3 dari 61 Putusan Perdata Gugatan Nomor 3/Pdt.G/2021/PN Pkb

▶ Sebelah BARAT : ALIPIAH

Namun saat ini diketahui berbatasan dengan: ▶ Sebelah UTARA : SUKARTONO ▶ Sebelah TIMUR : JALAN

▶ Sebelah SELATAN : KANLINGAN MELABURI ▶ Sebelah BARAT : MEGAWATI

1.2. Akta Pengoperan No. 51 Tanggal 18 Juni 2009, atas nama LIANA (Penggugat), dengan luas ± 17.500 M2 (tujuh belas ribu lima ratus meter persegi), yang berbatasan dengan:

▶ Sebelah UTARA : ARPANI ▶ Sebelah TIMUR : GANI

▶ Sebelah SELATAN : HUTAN DESA ▶ Sebelah BARAT : ALIPIAH

Namun saat ini diketahui berbatasan dengan:

▶ Sebelah UTARA : EDDY SOFIYAN LIAUW dan YULIE ▶ Sebelah TIMUR : YOHANES PRIYATNO HAMIJAYA ▶ Sebelah SELATAN : KAVLINGAN MELABURI

▶ Sebelah BARAT : JALAN

2. Bahwa tanah tersebut diperoleh Penggugat dengan cara membeli dari hak usaha masyarakat Desa Kenten Laut milik saudara ALIPIAH BIN JAHIDIN dan saudara AHMAD YANI BIN ARPANI pada tahun 2009. Setelah itu Penggugat melalui orang tuanya AHING (Almarhum) yang notabene seorang pengusaha perkebunan kelapa sawit langsung menguasai dengan cara mengerjakan dan menggarap seluruh tanah baik itu milik Penggugat termasuk juga tanah milik saudara-saudaranya yang masih dalam satu lokasi dan rencananya tanah tersebut akan dijadikan kebun kelapa sawit; 3. Bahwa sebelum melakukan penanaman bibit kelapa sawit, orang tua

Penggugat dengan menggunakan alat berat jenis Eksapator membuka lahan dengan cara membersihkan, membuat akses jalan, kemudian

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

(4)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 4 dari 61 Putusan Perdata Gugatan Nomor 3/Pdt.G/2021/PN Pkb

melakukan penggalian untuk membuat parit aliran air dan membuat kanal keliling seluruh tanah sebagai tanda batas tanah;

4. Bahwa terhitung sejak tahun 2010 sampai dengan gugatan ini didaftarkan, seluruh kegiatan penggarapan termasuk rencana memproduktifkan tanah tersebut menjadi kebun kelapa sawit yang menghasilkan, terpaksa terhenti ditengah jalan. Hal ini dikarena tanpa sepengethuan Penggugat dan orang tua penggugat yang dilokasi tanah tersebut ada pihak yang diantaranya TERGUGAT I dan TERGUGAT II mengklaim serta mengakui tanah yang digarap oleh Penggugat adalah milik mereka dengan menunjukkan alas hak Surat Keterangan Hak Usaha Atas Tanah berdasarkan Surat Keputusan DPR Marga Gasing tanggal 31 Juli 1982, Nomor: AG.210/01/DPR-MG/VI/1982 yang dilengkapi lampiran peta/sket lokasi tanah pada Kavlingan Proyek Melaburi di Desa Kenten Laut Kec. Talang Kelapa Kab. Banyuasin.

5. Bahwa tanah Penggugat hampir seluruh tanahnya diserobot atau diklaim/diakui dan dikuasai oleh TERGUGAT I dan TERGGUGAT II sampai saat ini adalah sebagai berikut:

5.1. Tanah Penggugat seluas ± 17.500 M2 pada lokasi sebagaimana Akta Pengoperan No 51 tanggal 18 Juni 2009, ditambah seluas ± 2.500 M2 pada lokasi Akta Pengoperan No. 50 tanggal 18 Juni 2009, diserobot oleh TERGUGAT I;

5.2. Sedangkan sebagian lagi Tanah Penggugat seluas ± 10.000 M2 pada lokasi tanah berdasarkan Akta Pengoperan No. 50 tanggal 18 Juni 2009, diserobot oleh TERGUGAT II;

6. Bahwa antara Penggugat dengan TERGUGAT I dan TERGUGAT II mulai terjadi perselisihan hak mengenai letak tanah yang masing-masing mempunyai surat hak atas tanah. Namun, letak objek tanah dan mengenai nama tempat yang dimaksudkan oleh TERGUGAT I dan TERGUGAT II jelas sangat berbeda dengan letak tanah usaha milik Penggugat sebagaimana dalam Akta Pengoperan No. 50 dan 51 Tanggal 18 Juni 2009, sehingga atas terjadinya sengketa ini sekitar bulan Januari atau bulan Februari 2010 dilaporkan oleh diantaranya adalah TERGUGAT I dan TERGUGAT II ke POLDA SUMSEL dengan tuduhan adanya Tindak Pidana Pengerusakan lahan di Desa Kenten Laut Kecamatan Talang Kelapa Kabupaten Banyuasin yang dilakukan oleh keluarga Ahing (Penggugat); Akan tetapi, mengingat terdapat perbedaan letak lokasi objek tanah antara Pengugat dengan TERGUGAT I dan TERGUGAT II, maka pihak penyidik

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

(5)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 5 dari 61 Putusan Perdata Gugatan Nomor 3/Pdt.G/2021/PN Pkb

Polda Sumsel guna membuat terang dan jelas suatu dugaan tindak pidana yang dilaporkan serta untuk membuktikan atau memastikan secara jelas mengenai objek lokasi tanah yang disengketakan, maka secara resmi penyidik Polda Sumsel meminta bantuan kepada pihak Pemerintahan Kabupaten Banyuasin, pihak Kantor Pertanahan Kabupaten Banyuasin, pihak Kecamatan Talang Kelapa dan pihak Pemerintahan Desa Kenten Laut untuk melakukan peninjauan dan pengukuran secara langsung ke lahan bersengketa di desa kenten laut;

7. Bahwa pada pertemuan yang dilaksanakan di Kantor Kepala Desa Kenten Laut pada tanggal 17 Maret 2010, antara Penggugat (yang saat itu diwakili oleh Saudara Restutoles dan Saudara Ari Yunandar) dengan pihak TERGUGAT I dan TERGUGAT II telah sepakat membuat surat kesepakatan bersama yang pada intinya menegaskan tetap menggunakan sket/peta lokasi tanah lampiran Surat Keputusan DPR Marga Gasing Nomor: AG.120/234/K/IV/1982 tanggal 31 Juli 1982 dalam hal penyelesaian sengketa letak objek lokasi tanah Kavlingan Proyek Melaburi Blok C No. 50-63 dengan keluarga pak Ahing (Penggugat);

8. Bahwa adapun hasil peninjauan dan pengukuran di lokasi yang bersengketa, Tim Kabupaten Banyuasin yang ditugaskan berdasarkan surat Tugas Bupati Banyuasin tanggal 16 Maret 2010 Nomor: 07/ST/I/2010 atas permintaan Dit Reskrim Mapolda Sumsel, mengeluarkan Berita Acara (BA) yang dibuat dan ditandanganani pada tanggal 17 Maret 2010, oleh Kasubbag Bangwil Setda Kab. Banyuasin, Kasubsi Tematik dan Potensi Tanah Kantor Pertanahan Kab. Banyuasin, Staf Bagian Tapem, dan diketahui Bupati Banyuasin, pada intinya menegaskan bahwa:

“Berdasarkan hasil pengukuran di lapangan sesuai penunjukkan masing-masing pihak yang bersengketa, ditambah penjelasan dari Mantan Pesirah Kepala Marga Gasing dan Pembuat Peta/Sket Lokasi Tanah yang diketahui oleh Kepala Desa Kenten Laut dan Camat Talang Kelapa melalui Surat Keterangan tanggal 1 April 2010, serta berdasarkan hasil penelitian peta/sket lokasi lampiran Surat Keterangan Tanah Usaha yang dikeluarkan oleh DPR Marga Gasing tanggal 31 Juli 1982 Nomor: AG.120/234/K/VI/1982, hasilnya berkesesuaian dengan penjelasan Mantan Pesirah Kepala Marga Gasing dan Pembuat Peta/Sket Lokasi, dimana jarak sungai ke batas kavling di sket/peta ± 1,5 Cm, maka dengan skala sket/peta 1:20.000 sudah sangat jelas dapat diketahui bahwasannya memang benar

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

(6)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 6 dari 61 Putusan Perdata Gugatan Nomor 3/Pdt.G/2021/PN Pkb

jarak lokasi Proyek Kavlingan Melaburi dari sungai adalah ± 300 M (tiga ratus meter)”.

Artinya TERGUGAT I dan TERGUGAT II telah menguasai dan menggarap lahan berdasarkan pengukuran di lokasi berada dititik ± 160 M (seratus enam puluh meter) dari Sungai Kenten, dengan demikian tidak sesuai dengan yang telah ditentukan sebagaimana peta/sket tanah tanggal 31 Juli 1982 Nomor: AG.120/234/K/IV/1982, lampiran surat yang dimiliki TERGUGAT I dan TERGYGAT II;

9. Bahwa meskipun demikian hasil dari peninjauan dan pengukuran ulang ke lokasi secara bersama-sama, pihak TERGUGAT I dan TERGGUGAT II tetap tidak memperdulikannya bahkan tetap bersikukuh tanah yang dikuasai TERGUGAT I dan TERGUGAT II sampai dengan saat ini berada pada lokasi Kavlingan Proyek Melaburi Blok C Desa Kenten Laut sebagaimana peta/sket tanah tanggal 31 Juli 1982 Nomor: AG.120/234/K/IV/1982, bukan berada di wilayah Muara Sematang Borang Mu Rt. 44 Dusun III Desa Kenten Laut Kecamatan Talang Kelapa Kabupaten Banyuasin;

10. Bahwa pada saat pertemuan mediasi di Kantor Desa Kenten Laut pada tanggal 16 Oktober 2020, diketahui dasar hak atas tanah yang dimiliki oleh TERGUGAT I berupa Akta Pengoperan Hak No. 178 tanggal 31 Mei 2011 yang dibuat oleh TURUT TERGUGAT dengan alas hak berupa Surat Keterangan Hak Usaha Atas Tanah berdasarkan Surat Keputusan DPR Marga Gasing tanggal 31 Juli 1982, Nomor: AG.210/01/DPR-MG/VI/1982 yang dilengkapi lampiran peta/sket lokasi tanah pada Kavlingan Proyek Melaburi Blok C di Desa Kenten Laut. Ini membuktikan TERGUGAT I merupakan pembeli yang tidak beretikad baik;

11. Bahwa atas permintaan TERGUGAT I dan TERGUGAT II pada tanggal 03 November 2020, secara bersama-sama dengan Penggugat, Tim Perangkat Pemerintah Desa Kenten Laut dan Tim Badan Perwakilan Desa (BPD), melakukan peninjauan dan pengukuran ulang ke lokasi tanah. Adapun hasil kesimpulan dalam Berita Acara Peninjauan dan Pengukuran yang dibuat oleh Tim Desa Kenten Laut serta diketahui oleh Kepala Desa Kenten Laut, sebagai berikut:

“Setelah disaksikan bersama titik nol (0) dari Sungai Muara Sematang ditarik ukuran ke darat sampai dengan ukuran ± 300 M, ternyata tanah milik TERGUGAT I dan TERGUGAT II termasuk/berada dibawah ± 300 M dari Sungai Muara Sematang”;

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

(7)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 7 dari 61 Putusan Perdata Gugatan Nomor 3/Pdt.G/2021/PN Pkb

12. Bahwa berdasarkan hasil peninjauan dan pengukuran di lokasi tanah baik itu yang dilakukan pada tahun 2010 ataupun pada tahun 2020 tetap pada hasil kesimpulan yang sama yakni letak objek lokasi tanah TERGUGAT I dan TERGUGAT II, tidak sesuai dengan yang telah ditentukan sebagaimana dalam peta/sket lokasi tanah tanggal 31 Juli 1982 Nomor: AG.120/234/K/IV/1982, sehingga bukan merupakan suatu sengketa tumpang tindih;

13. Bahwa oleh karena itu perbuatan TERGUGAT I dan TERGUGAT II yang selama ini telah menguasai dengan cara menyerobot tanah usaha milik Penggugat merupakan suatu Perbuatan Melawan Hukum.

14. Bahwa akibat perbuatan TERGUGAT I dan TERGUGAT II tersebut jelas menimbulkan kerugian materil bagi Penggugat, karena selama masalah ini Penggugat telah banyak mengeluarkan biaya-biaya untuk mengurusi lahan tanah milik Penggugat tersebut dengan cara menyewa alat berat untuk membersihkan lahan, membuat jalan, membuat kanal keliling sebagai batas tanah, membuat parit aliran air, memasang jaringan listrik, dan termasuk juga biaya akomodasi para pihak dalam mengurusi perkara ini sebesar Rp 350.000.000,- (tiga ratus lima puluh juta rupiah), maka sudah sepatutnya TERGUGAT I dan TERGUGAT II haruslah dihukum untuk membayar kerugian materil Penggugat kepada Penggugat, secara tanggung renteng sebesar Rp 350.000.000,- (tiga ratus lima puluh juta rupiah), secara sekaligus dan seketika setelah putusan perkara ini telah mempunyai kekuatan hukum tetap;

15. Bahwa akibat perbuatan TERGUGAT I dan TERGUGAT II tersebut, maka Penggugat juga telah mengalami kerugian Imateril karena tidak dapat menikmati hasil nyata dari pengelolaan tanah tersebut. Pada hal apabila tanah usaha milik Penggugat tersebut selesai digarap secara keseluruhan pada tahun 2010 kemarin, kemudian diatasnya sudah ditanami tanaman sawit seharusnya saat ini Penggugat sudah dapat menikmati hasil yang nyata dari kebun sawit tersebut. Maka sudah sepatutnya TERGUGAT I dan TERGUGAT II haruslah dihukum untuk membayar kerugian Penggugat akibat dari tertundanya menikmati hasil dari kebun kelapa sawit tersebut kepada Penggugat secara tanggung renteng sebesar Rp 3.000.000,- (tiga juta rupiah) per HA x 2 per bulan x 7 tahun x 3,5 Heaktar (HA)= Rp 1.764.000.000,- (satu milyar tujuh ratus enam puluh empat juta rupiah) secara sekaligus dan seketika setelah perkara ini mempunyai kekuatan hukum tetap;

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

(8)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 8 dari 61 Putusan Perdata Gugatan Nomor 3/Pdt.G/2021/PN Pkb

Belum lagi penyelesaian perkara ini tidak bisa ditentukan berapa lama akan selesai, maka katakanlah kerugian untuk waktu selama penyelesaian Perkara ini sebesar Rp. 1.000.000.000,- (satu milyar rupiah);

Sehingga berjumlah Rp 2.764.000.000,- (dua milyar tujuh ratus enam puluh empat juta rupiah);

16. Bahwa untuk menjamin agar Gugatan Penggugat tidak sia-sia (illussionir), maka Penggugat mohon kepada Ketua Pengadilan Negeri Pangkalan Balai untuk meletakkan Sita Jaminan terhadap:

16.1. Sebidang tanah berikut bangunan rumah yang terletak di Komplek Alam Sako Baru No. E-8 Rt/Rw: 009/004 Kelurahan Sako Baru Kecamatan Sako Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan milik TERGUGAT I;

16.2. Sebidang tanah berikut bangunan rumah yang terletak di Jalan Asahan I No. 326 Rt/Rw: 051/020 Kelurahan Sialang Kecamatan Sako Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan, milik TERGUGAT II.

17. Bahwa TERGUGAT I dan TERGUGAT II tersebut, haruslah di hukum untuk membayar uang paksa (dwangsom) kepada Penggugat baik secara sendiri-sendiri atau secara tanggung renteng sebesar Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) per hari apabila TERGUGAT I dan TERGUGAT II lalai melaksanakan isi putusan perkara ini yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap (Inkract van gewijds) sampai putusan dalam perkara ini dilaksanakan dengan sempurna oleh TERGUGAT I dan TERGUGAT II; 18. Bahwa oleh karena Gugatan ini didasarkan oleh Hukum yang benar, maka

sudah sepatutnya putusan perkara ini dapat dijalankan terlebih dahulu meskipun ada upaya Hukum Banding, Kasasi ataupun Peninjauan Kembali (uitvoerbaar bij voorraad);

19. Membebankan kepada TERGUGAT I dan TERGUGAT II tersebut, untuk membayar biaya yang timbul dalam Perkara ini.

Berdasarkan dalil-dalil tersebut di atas, maka Penggugat mohon kepada Ketua Pengadilan Negeri Pangkalan Balai Cq Majelis Hakim dalam Perkara ini agar memeriksa, mengadili serta memberikan keputusan dengan amar yang berbunyi sebagai berikut:

1. Menerima dan mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya; 2. Menyatakan bahwa 2 (dua) bidang tanah usaha belum besertifikat yang

terletak di Muara Sungai Sematang Borang RT.44 Dusun III Desa

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

(9)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 9 dari 61 Putusan Perdata Gugatan Nomor 3/Pdt.G/2021/PN Pkb

Kenten Laut Kecamatan Talang Kelapa Kabupaten Banyuasin, berdasarkan:

2.1. Akta Pengoperan No. 50 Tanggal 18 Juni 2009, atas nama LIANA dengan luas ± 17.500 M2 (tujuh belas ribu lima ratus meter persegi) dengan batas-batas saat ini :

▶ Sebelah UTARA : SUKARTONO ▶ Sebelah TIMUR : JALAN

▶ Sebelah SELATAN : KAVLINGAN MELABURI ▶ Sebelah BARAT : MEGAWATI

2.2 Akta Pengoperan No. 51 Tanggal 18 Juni 2009, atas nama LIANA dengan luas ± 17.500 M2 (tujuh belas ribu lima ratus meter persegi) dengan batas-batas saat ini:

▶ Sebelah UTARA : EDDY SOFIYAN LIAUW dan YULIE ▶ Sebelah TIMUR : YOHANES PRIYATNO HAMIJAYA ▶ Sebelah SELATAN : KAVLINGAN MELABURI

▶ Sebelah BARAT : Jalan tersebut ADALAH SAH MILIK PENGGUGAT;

3. Menyatakan Perbuatan TERGUGAT I dan TERGUGAT II yang telah menguasai tanah dengan cara menyerobot tanah usaha milik Penggugat tersebut adalah Perbuatan Melawan Hukum;

4. Menghukum TERGUGAT I dan TERGUGAT II untuk membayar kerugian Materil Penggugat yang telah banyak mengeluarkan biaya-biaya untuk mengurusi lahan tanah milik Penggugat tersebut dengan cara menyewa alat berat untuk membersihkan lahan, membuat jalan, membuat kanal keliling sebagai batas tanah, membuat parit aliran air, memasang jaringan listrik, dan termasuk juga biaya akomodasi para pihak dalam mengurusi perkara ini secara tanggung renteng sebesar Rp 350.000.000,- (tiga ratus lima puluh juta rupiah), kepada Penggugat secara sekaligus dan seketika setelah perkara ini mempunyai kekuatan hukum tetap;

5. Menghukum TERGUGAT I dan TERGUGAT II untuk membayar kerugian Penggugat akibat dari tertundanya menikmati hasil dari kebun kelapa sawit tersebut kepada Penggugat secara tanggung renteng

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

(10)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 10 dari 61 Putusan Perdata Gugatan Nomor 3/Pdt.G/2021/PN Pkb

sebesar Rp 3.000.000,- (tiga juta rupiah) per HA x 2 per bulan x 7 tahun x 3,5 Heaktar (HA)= Rp 1.764.000.000,- (satu milyar tujuh ratus enam puluh empat juta rupiah) secara sekaligus dan seketika setelah perkara ini mempunyai kekuatan hukum tetap; secara sekaligus dan seketika setelah putusan Perkara ini telah mempunyai kekuatan hukum tetap;

Belum lagi penyelesaian perkara ini tidak bisa ditentukan berapa lama akan selesai, maka katakanlah kerugian untuk waktu selama penyelesaian Perkara ini sebesar Rp 1.000.000.000,- (satu milyar rupiah);

Sehingga berJumlah Rp 2.764.000.000,- (dua milyar tujuh ratus enam puluh empat juta rupiah);

6. Menyatakan Sah dan berharga Sita Jaminan yang diletakkan terhadap: 6.1. Sebidang tanah berikut bangunan rumah yang terletak di

Komplek Alam Sako Baru No. E-8 Rt/Rw: 009/004 Kelurahan Sako Baru Kecamatan Sako Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan, milik Tergugat I;

6.2. Sebidang tanah berikut bangunan rumah yang terletak di Jalan Asahan I No. 326 Rt/Rw: 051/020 Kelurahan Sialang Kecamatan Sako Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan, milik TERGUGAT II.

7. Menghukum TERGUGAT I dan TERGUGAT II untuk membayar uang paksa (dwangsom) kepada Penggugat, baik secara sendiri-sendiri ataupun secara tanggung renteng sebesar Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) per hari apabila TERGUGAT I dan TERGUGAT II lalai melaksanakan isi dari putusan Perkara ini yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap (Inkract van gewijds) sampai Putusan dalam Perkara ini dilaksanakan dengan sempurna oleh TERGUGAT I dan TERGUGAT II;

8. Menyatakan secara hukum putusan perkara ini dapat dijalankan terlebih dahulu meskipun ada upaya hukum Banding, Kasasi ataupun Peninjauan Kembali (uitvoerbaar bij voorraad);

9 Menghukum TERGUGAT I, TERGUGAT II dan TURUT TERGUGAT untuk membayar biaya yang timbul dalam Perkara ini;

ATAU Apabila Majelis Hakim yang memeriksa Perkara ini berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono).

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

(11)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 11 dari 61 Putusan Perdata Gugatan Nomor 3/Pdt.G/2021/PN Pkb

Menimbang, bahwa pada hari persidangan yang telah ditentukan, para pihak datang menghadap Kuasanya tersebut di persidangan sedangkan Turut Tergugat tidak datang menghadap di persidangan dan juga tidak menyuruh orang lain atau kuasanya yang sah untuk mewakili kepentingannya di persidangan meskipun telah dilakukan pemanggilan secara Sah dan Patut menurut hukum, berdasarkan Relaas Panggilan Sidang tanggal 21 Januari 2021, tanggal 15 Februari 2021 dan tanggal 10 Maret 2021 oleh Agus Purnomo, S.Kom., Jurusita pada Pengadilan Negeri Palembang kelas IA Khusus dan tidak ternyata bahwa tidak datangnya itu disebabkan oleh sesuatu halangan yang sah, untuk itu terhadap Turut Tergugat dianggap telah melepaskan haknya dalam perkara a quo;

Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah mengupayakan perdamaian diantara para pihak melalui mediasi sebagaimana diatur dalam Perma Nomor 1 Tahun 2016 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan dengan menunjuk Syarifa Yana, S.H., Hakim pada Pengadilan Negeri Pangkalan Balai, sebagai Mediator;

Menimbang, bahwa berdasarkan laporan Mediator tanggal 30 Maret 2021, upaya perdamaian tersebut tidak berhasil;

Menimbang, bahwa oleh karena mediasi tidak berhasil maka kepada Para Pihak diminta persetujuannya untuk melaksanakan persidangan secara elektronik;

Menimbang, bahwa Para Pihak menyatakan bersedia untuk melakukan persidangan secara elektronik, untuk itu pemeriksaan perkara dilanjutkan dengan pembacaan surat gugatan yang isinya tetap dipertahankan oleh Penggugat;

Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat tersebut para Tergugat memberikan jawaban yang pada pokoknya sebagai berikut:

A. DALAM KONPENSI I . DALAM EKSEPSI.

1. Bahwa Tergugat I Dan II Menolak dengan Keras dalil-dalil gugatan Penggugat Kecuali yang nyata-nyata diakui kebenarannya. ; --- 2. Bahwa Gugatan yang diajukan oleh penggugat adalah kurang pihak

karena perkara perdata No. 03/Pdt.G/2020/PN. PKB dimana dalam gugatan penggugat menyebutkan bahwa luas tanah milik penggugat ada dua bidang yaitu masing2 17.500M2 dengan luas 35.000 M2 sementara tanah milik tergugat I dan II hanya berjumalah 30.000M2 (3 Ha) jadi secara hukum kalau memang tanah itu milik penggugat sedangkan yang dikuasasi oleh tergugat I dan II berbeda dengan luas tanah milik tergugat dan secara hukum tenyu itu adalah tidak jelas atau

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

(12)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 12 dari 61 Putusan Perdata Gugatan Nomor 3/Pdt.G/2021/PN Pkb

kabur, bahwa dengan luas tanah seperti itu ada pihak lain selain tergugat I dan II yang menguasai tanah milik penggugat jika memang benar tanah itu milik penggugat, sementara pengguat tidak mejelaskan siapa orang tersebut artinya gugatan yang diajukan oleh penggugat kurang pihak, sehingga adalah wajar dan patut jika perkara ini untuk dinyatakan tidak dapat diterima.; --- 3. Bahwa Gugatan yang diajukan oleh penggugat adalah kurang pihak

karena dimana dalam gugatan penggugat, penggugat nyatakan bahwa penggugat memperoleh tanah dari saudara ALPIAN Bin JAHIDIN dengan AHMAD YANI bin ARPANI pada tahun 2009 sehingga seharusnya saudara ALPIAN BIN JAHIDIN dengan AHMAD YANI bin ARPANI harus ikut sebagai para pihak dalam perkara a quo yaitu sebagai tergugat atau sebagai turut tergugat juga dalam perkara ini sementara dalam perkaar ini kedua orang tersebu tidak dilibatkan atau dijadikan pihak dalam gugatan yang daajukan oleh penggugat, dengan demikian secara hukum gugatan yang diajukan oleh penggugat kurang pihak adalah sehingga wajar jika perkara ini untuk dinyatakan tidak dapat diterima. ; --- 4. Bahwa Gugatan yang diajkan oleh penggugat adalah kurang pihak

karena didalam gugatan yang diajukan oleh penggugat Notaris /PPAT H Thamrin Azwari, SH ikut sebagai pihak dalam perkara ini karena saudara Notarsi /PPAT H Tamrin Azwari, SH adalah orang yang membuat akta pelepasan hak antara tergugat I dengan Sri Warsini dan Adenin sehingga dijadikan pihak dalam perkara aquo, sementara Notaris/ PPAT DODDY ASTAMAN, SH., M.Kn yang membuat akta pengoperan dan penyerahan hak antara Tergugat II dengan Drs. Muhammad Syaid, S tidak diikut setakan dalam perkara aquo dengan yang secara hukum harus di ikut sertakan sebagai pihak dalam perkara aquo, demikian secara yuridis perakara ini adalah kurang pihak, sehingga adalah wajar dan patut jika perkara ini untuk dinyatakan tidak dapat diterima;--- 5. Bahwa gugatan yang diajukan oleh penggugat adalah kabur (Abscuur

Libely) dimana dengan dalil penggugat bahwa penggugat mempunyai tanah dengan luas 35.000 M2 (3,5 Ha) sementara tanah milik tergugat I dan II hanya berjumalah 30.000 M2 (3 Ha) jadi siapa yang mengausai tanah milik seluas 5000 M2 yang menurut penggugat tanah miliknya itu dengan demikian secara hukum kalau memang tanah itu milik

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

(13)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 13 dari 61 Putusan Perdata Gugatan Nomor 3/Pdt.G/2021/PN Pkb

penggugat dan hal tersebut berbeda dengan luas tanah milik tergugat dan secara hukum bahwa berbeda luas tanah yang dikliem/diakui penggugat dengan kenyataan atau luas tanah senyatanya dengan gugatan seperti ini menyebabkan gugatan menjadi kabur sehingga adalah wajar jika gugatan penggugat untuk di tolak atau setidak-tidaknya dinyatakan rtidak dapat diterima. ; --- Berdasarkan uraian-uraian tersebut diatas Penggugat Rekonpensi mohon kepada Yang mulia majelis hakim yang mengadili dan memeriksa perkara ini untuk dapat menerima eksepsi pera tergugat;

II. DALAM POKOK PERKARA : A. DALAM KONPENSI.

1.. Bahwa Tergugat I dan II mohon agar dalil Tergugat I dan II dalam Eksepsi menjadi satu-kesatuan yang tidak terpisahkan dengan dalil-dalil dalam pokok perkara. ; --- 2. Bahwa Tergugat I dan II menolak dengan Keras dalil-dalil gugatan

Penggugat Kecuali yang nyata-nyata diakui kebenarannya. ; --- 3. Bahwa dalil Gugatan Penggugat pada angka 1 yang menyatakan bahwa tanah objek sengketa adalah miliknya hal tersebut adalah tidak benar dan tidak berdasarkan hukum karena, berdasarakan surat kepemilkhan asal atau alas hak milik tergugat I dan tergugat II adalah berdasakan pemberian kepala marga gasing yang dikenal dengan proyek melaburi pada tahun 1982 sementara penggugat beru memperoleh tanah dari saudara ALPIAN Bin JAHIDIN dengan AHMAD YANI bin ARPANI pada tahun 2009 jadi adalah tidak benar jika penggugat adalah selaku pemilik tanah milik tergugat I dan tergugat II dimana tanah milik tergugat I berasakan dari orang tua tergugat I yang bernama JOHAN KENINGANG dimana orang tua tergugat I mendapat tanah dari Sri Warsini Dan Adenin pada tahun 1984 namun tidak atau belum dibuat surat apakah jual beli atau hibah antara mereka, baru setelah orang tua tergugat I meningal dunia yang membuat surat atas tanah tersebut adalah tergugat I dengan pemilik asal yaitu SRI WARSINI DAN ADENIN yaitu pada tahun 2011 dihadapan notaris/PPAT H Tamrin Aswari, SH tersebut, namun sebenarnya tanah tersebut bukan hanya milik tergugat I saja namun adalah milik ahli waris dari Johan Keningang namun untuk memudahhan urusan surat menyurat maka dinamakan tergugat I dan tergugat I adalah selaku ahli waris dari Johan Keningang pemilik asal tanah tersebut

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

(14)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 14 dari 61 Putusan Perdata Gugatan Nomor 3/Pdt.G/2021/PN Pkb

sementara tergugat II membeli dari saudara Drs. Muhammad Syahid, S pada tanggal 6 Maret 2012 dan pada saat tergugat II mendapatkan tanah tersebut diatas tanh tersebut telah ada tanam tumbuhny aserta telah ada pato batas di ke empat sudut tanah milik tergugat II tersebut dan kemudian tergugat I sejak dari orang tua tergugat I masih hidup tanah tersebut telah digarap dan tidak pernah dipindah tangankan kepada orang lain apa orang bernama saudara ALPIAN Bin JAHIDIN dengan AHMAD YANI bin ARPANI sementara pengguat mebeli dari audara tersebut tahun 2009 dan pada saat melkukan penbelian pengguat tidak melihat kelokasi sehingga tidak tahu bahwa tanah yang dibelinya adalah milik orang lain bukan milik alpian dan ahmad yani sehingga ketika mau menggarapa tanah timbul masalah yah yentu akan berm,asalah karena tanah tersebut adfalah milik tergugat I dan tergugat II bukan tanah milik orang yang menjual kepada penggugat, sehinga tanah tersebut adalah sah milik tergugat I dan tergugat II sehingga wajar jika gugatan yang diajukan oleh penggugat pada angka 1 untuk di tolak. ; --- 4. Bahwa Gugatan Penggugat pada angka 2 yang menyatakan bahwa tanah objek sengketa adalah miliknya yang berasal dari membeli dari alfian dan ahmad yani tahun 2009 dan langsung dikuasai, hal tersebut adalah tidak benar dan tidak berdasarkan hukum karena sejak tahun 1984 sejak orang tua tergugat I mendapat tanah tersebut dari adenin dan sri warsini tanah tersebut dikuasai oleh oang tua tergugat I sementara tergugat II adalah lansung mendapatkan tanah tersebut dari Muhammad Syahid 2012 dan dalam keadaa ada tanam tumbuhnya serta batas-batas telah dipasang patok oleh pemilik asalnya yaitu saudara Muhammad syahid tersebut dan semenjak itu tanah tersebut dikuasai dan tidak ada yang mengganggu tanah tersebut namun baru pada tahun 2010 ada yang menggali tanah milik tergugat I serta tanah milik orang lain disekitar tanah tersebut di buldoser oleh orang dengan tanaman yang tergugat I dan tergugat II tanah semua hancur dan tanah tersebut yang tadinya tidak ada jalan ditengah tanah tersebut di buat jalan oleh orang yang bernama Aheng dan tergugat I dan tergugat II tidah tanah dengan penggugat lalu kemudian tahun 2020 muncul kembali orang yang menggusur tanah milik tergugat I dan tergugat II ternyata anak dari A heng yaitu penggugat sama dengan orang tuanya tanah milik tergugat II dan tanah-tanah disekitarnya di gusur dengan merusak tanaman diatasnya oleh karena itu adalah tidak benar dan tidak bendarakan

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

(15)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 15 dari 61 Putusan Perdata Gugatan Nomor 3/Pdt.G/2021/PN Pkb

hukum jika penggugat menyatakan bahwa sejak tahun 2009 penggugat menguasai tanah tersebut, sementara tergugat I telah mengausai tanah tersebut semenjak orang tua tergugat I masih hidup sudah bertanam tumbuh diatas tanah tersebut sejak tahun 1984 dan sementara tanah milik tergugat II telah dikuasai pemilik adalah yaitu saudara Drs Muhammad Syahuid sejak tahun 1982 dan ketika tergugat II membeli ada tanam tumbuh dari sejak tergugat II membeli dari Drs Muhammad Syahid, sehingga dengan demikian secara hukum bahwa dalil gugatan Penggugat pada angka 2 tersebut patut untuk di tolak. ; --- 5. Bahwa dalil Gugatan Penggugat pada angka 3 yang menyatakan bahwa orang tua penggugat menggunakan alat berat menggusur tanah miliknya padahal senyatanya tanah tersebut adalah milik orang lain bukan saja milik tergugat I dan II namun banyak lagi milik orang lain diatas tanah tersebut antara lain Rinaldi, Ujang Suet, Astuti dan Musdasi Haitami dll yang merupakan orang yang mendapatkan hak atas tanah dari kepala marga gasing pada tahun 1982 itu. oleh karena itu adalah tidak benar dan tidak bendasarkan hukum jika penggugat menyatakan bahwa sejak tahun 2009 penggugat menguasai tanah tersebut sejak dari orang tuanya samapai pengguat, pengguat tidak pernah menguasai tanah tersebut, oleh karena itu sudah sepatutnya gugatan penggugat untuk di tolak. ; ---- 6. Bahwa dalil Gugatan Penggugat pada angka 4 adalah tidak benar karena yang membuat rencana proyek penggugat tidak jalan bukan karena para tergugat namun karena orang tua penggugat mengakui dan mau menguasai tanah milik orang lain antara lain tanah hak milik tergugat I dan tergugat II sehingga adalah wajar jika rencara proyek orang tua penggugat gagal dan semua itu adalah kesalahan dan kekeliruan dari orang tua penggugat sendiri padahal orang tua penggugat sendiri telah mengatahui tanah yang di kuasainya adalah milik orang lain namun masih menginginkan tanah dengan jalan mengusur tanah milik orang lain, oleh karena itu sudah sepatutnya gugatan penggugat untuk di tolak.; 7. Bahwa dalil gugatan penggugat pada angka 5 dan 6 yang menyatakan

bahwa penggugat adalah selaku pemilik tanah diatas tanah milik tergugat I dan tergugat II hal tersebut adalah tidak benar, karena sebagaimana dalil jawaban tergugat I dan tergugat II diatas bahwa penggugat maupun orang tuanya baru mengkleim tanah tahun 2010 sementara tergugat I dan tergugat II telah mengusai tanah sejak tahun 1984 dan tergugat I berasal dari orang tuanya sementara tergugat II membeli dari saudara

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

(16)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 16 dari 61 Putusan Perdata Gugatan Nomor 3/Pdt.G/2021/PN Pkb

adalah lansung memndapatkan tanah tersebut dari Muhammad Syahid tahun 2012 dan dalam keadaan ada tanam tumbuhnya serta batas-batas telah dipasang patok oleh pemilik asalnya saudara Drs. Muhammad Syahid tersebut dan semenjak itu tanah tersebut dikuasai dan tidak ada yang mengganggun tanah tersebut dan sejak itu dikuasai dengan jalan menanam tanam tumbuh jadi dari mana dalilnya kalau penggugat menyatakan bahwa tanah tergugat I dan tergugat dalah milik penggugat, artinya penggugat membeli tanah dengan orang yang bukan pemilik sehinga adalah wajar jika pengguat toidak dapar menguasai tanah objek perkara kerena tanah objek perkara adalah sah miliktergugat I dan II, oleh karena itu sudah sepatutnya gugatan penggugat untuk di tolak; --- 8. Bahwa dalil Gugatan Penggugat pada angka 7 dan 8 memang pada

tahun 2010 orang tua penggugat mengkleim tanah milik tergugat I dan II serta tanah2 milik orang lain di daearh tanah milik tergugat I dan II tersebut dengan mengukur dari sungai kedaratan sejauh 300 Meter dan setelah dilakukan pengkuran ternyata tanah-tanah yang di akaui oleh orang tua penggugat tersebut termasuk tanah milik tergugat I dan Tergugat II sehinga pada waktu itu orang tua penggugat tidak melanjutkan penggarapan tanah yang diakuinya tersebut bukan berati tanah yang di akuinya tersebut miliknya karena ada tanah milik orang lain termasuk tanah milik tergugat I dan tergugat II memang pada saat itu tergugat II belum memiliki tanah tersebut namun masih pemilik asal yaitu saudra Drs. Muhammad Syahid, dengan kata lain jika memang orang tua penggugat saat itu merasa memiliki tanah tersebut mengapa tidak dilajutkannya proyek tersebut, sehinga dengan demikian adalah wajar jika dalil penggugat tersebut untuk di tolak atau setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima. ; --- 9. Bahwa dalil Gugatan Penggugat pada angka 9, 10 dan 11 adalah

merupakan pengakuan dimuka hukum dimana penggugat mengajak kepemilikan tergugat I dan tergugat II yang berasala dari marga gasing tahun 1982 dan sejak semula tanah milik Terguat I dan tergugat II serta tanah-tanah yang berbatasan dengan tergugart I dan tergugat tersebut digarap oleh pemiliknya masing2 dan selama kurang lebih 28 tahun para pemilik tidak ada yang menggangu namun baru pada tahun 2010 orang tua penggugat menggangu para pemilik tanah tersebut dengan jalan mengusur tanah milik tergugat I dan tergugat II serta tanah-tanah miliki yang lainnya tersebut kemudian setelah 10 tahun baru penggugat

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

(17)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 17 dari 61 Putusan Perdata Gugatan Nomor 3/Pdt.G/2021/PN Pkb

kembali merusak tanaman diatasnya namun kembali tidak berhasil dengan cara itu, dan utuk diketahui bahwa orang tua penggugat akan memasang tiang listrik yang melintasi tanah milik tergugat I dan II terlebih dahulu meminta izin kepada tergugat I karena melewati tanah milik tergugat I namun semua itu penggugat anggap tidak benar karena. Penggugat maupun orang tua penggugat membeli dari orang yang tidak beranggung jawab dengan demikian adalah wajar jika dalil penggugat tersebut untuk di tolak atau setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat diteruima. ; --- 10. Bahwa dalil Gugatan Penggugat pada angka 13 tidak benar, karena

tidak benar terggugat I dan tergugat II mengusai tanah milik penggugat justru sebaliknya penggugat yang telah merusak tanaman milik tergugat I dan tergugat II serta telah merusak tanah milik tergugat I dan tergugat II dengan cara menggali parit besar diatas tanah milik tergugat I dan tergugat II adalah perbuatan melawan hukum, dengan demikian adalah wajar jika dalil penggugat tersebut untuk di tolak atau setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima. ; --- 11. Bahwa dalil Gugatan Penggugat pada angka 16dan 17, adalah tidak benar dan tidak berdasarkan hukum karena tidak benar kalau tergugat I dan tergugat II telah merugikan penggugat justru penggugat yang telah merugikan tergugat I dan tergugat II serta orang lain karena tanaman milik tergugat I dan II serta tanah milik tergugat I dan II telah dirusak oleh penggugat dengan di galinya parit-parit di tengan tanah milik tergugat I dan tergugat II. dengan demikian adalah wajar jika dali para penggugat tersebut untuk di tolak atau setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima. ; --- 12. Bahwa dalil Gugatan Penggugat pada angka 18 dan 19 adalah tidak

benar karena tergugat I dan tergugat II tidak pernah menyerobot tanah milik penggugat. dengan demikian adalah wajar jika dalil penggugat tersebut untuk di tolak atau setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima. ; --- Berdasarkan uraian-uraian tersebut diatas Terguat I dan terguighat II mohon kepada Yang mulia mejelis hakim yang mengadili dan memeriksa perkara ini untuk dapat menerima jawaban dari tergugat I dan tergugat II untuk seluruhnya. ;

B. DALAM REKONPENSI

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

(18)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 18 dari 61 Putusan Perdata Gugatan Nomor 3/Pdt.G/2021/PN Pkb

Bahwa tergugat I dan tergugat II dalan konpensi sekarang akan disebut sebagai penggugat dalam Rekonpensi dan Penggugat dalan Konpensi akan disebut sebagai tergugat dalam rekonpensi dan turut tergugat dalam kompensi akan disebut selaku turut tergugat dalam rekonpensi, Penggugat dalam Rekonpensi dengan ini hendak mengajukan Gugatan Rekonpensi terhadap tergugat dalam rekonpensi.;

Adapun alasan Penggugat dalam Rekonpensi mengajukan gugatan dalam Rekonpensi ini adalah sebagai berikut. ;

1. Bahwa Penggugat I berdasarkan Akta Pengoperan Hak nomor 178 dan akta pengoperan hak nomor :179 yang dibaut dioahapan tasal yaitu ADENIN Akta nomor : 178 dan akta nomor ‘179 dari pemiliik asal Sri Warsini kepada NELWAN (penggugat) seluas 20.000 M2 (2 Ha ) Memiliki hak atas tanah namun sebelumnya tanah teersebut telah emnjadi milik orang tua pengguat karena te;ah orang gtau pengguat beli dari saudra adenin dan sri wrdini tahun 1984 namun belum secara tertulis., ; --- 2. Bahwa Penggugat II Berdasrakan Akta Pengoperan dan Pelepasan

Hak Nomor : 14 dibuat dihadapan Notaris /PPAT Doddy Astaman, SH.M.Kn tanggal 6 Maret 2012 dari Pemilik asal yaitu Drs. Muhammad Syahid. S seluas 10.000 M2.( 1 Ha) memiliki hak atas tanah , ; --- 3. Bahwa hak milik atas tanah yang Penggugat I maksudkan pada angka

yang kesatu tersebut dengan nomor Kavling 61 Dengan dasar kepilikan yang berasal dari pelepasan hak dari ADENIN semula yaitu beralaskan Surat keterangan Hak Usaha Atas tanah yang dengan alas hak yang dikeluarkan oleh PEMBARAP / KADES DESA KENTEN tanggal 31 Juli 1982 Nomor : AG . 120 / 224 / K / VII / 1982 Blok C yang diketahui oleh Kepala marga Gasing Yaitu Yaitu Pasirah Kepala Marga Gasing yaitu M DANI BARIN tanggal 31 Juli 1982 dengan nomor : AG . 120 /4335/61/PT/MG/1982 dan diketahui oleh Camat Talang Kelapa Bapak AR BAKRI BA ).tanggal 18 desember 1982 dengan nnmor : AG . 120/2224/180/82 dengan luas setiap kalping 10.000 M2 Yang dkenal dengan Proyek Mella Buri, berasal dari saudara ADNIN dengan batas-batas sebagai berikut :

sebelah Utara : hasan sauri sebelah Timur : tanah Adma

sebelah Selatan : tanah penggugat I sendiri

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

(19)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 19 dari 61 Putusan Perdata Gugatan Nomor 3/Pdt.G/2021/PN Pkb

sebelah Barat : Tanah Juna

4, Bahwa hak milik atas tanah yang Penggugat I maksudkan pada angka yang kekedua diatas tersebut dengan nomor Kavling 62 Dengan dasar kepilikan berasal dari pelepasan hak dari Sri Wardani Dengan dasar kepilikan semula yaitu beralaskan Surat keterangan Hak Usaha Atas tanah yang dikeluarkan oleh PEMBARAP / KADES DESA KENTEN tanggal 31 Juli 1982 Nomor : AG . 120 / 209 / K / VII / 1982 Blok C yang diketahui oleh Kepala marga Gasing Yaitu Yaitu Pasirah Kepala Marga Gasing yaitu M DANI BARIN tanggal 31 Juli 1982 dengan nomor : AG . 120 /4335/62/PT/MG/1982 dan diketahui oleh Camat Talang Kelapa Bapak AR BAKRI BA ).tanggal 18 desember 1982 dengan nnmor : AG . 120/2224/181/82 dengan luas setiap kalping 10.000 M2 Yang dkenal dengan Proyek Mella Buri, berasal dari saudara ADNIN dengan batas-batas sebagai berikut :

sebelah Utara : Tanah pengguat sendiri sebelah Timur : Tanah Adma

sebelah Selatan : Tanah kosong sebelah Barat : Tanah H Said

5. Bahwa hak milik atas tanah yang Penggugat II (Abbas Baddarudin) maksudkan pada angka 2 diatas tersebut dengan nomor Kavling 57 Dengan dasar kepilikan semula yaitu beralaskan Surat keterangan Hak Usaha Atas tanah yang dikeluarkan oleh PEMBARAP / KADES DESA KENTEN tanggal 31 Juli 1982 Nomor : AG . 220 / 228 / K / VII / 1982 Blok C yang diketahui oleh Kepala marga Gasing Yaitu Yaitu Pasirah Kepala Marga Gasing yaitu M DANI BARIN tanggal 31 Juli 1982 dengan nomor : AG . 120 /4335/57/PT/MG/1982 dan diketahui oleh Camat Talang Kelapa Bapak AR BAKRI BA ).tanggal 18 desember 1982 dengan nnmor : AG . 120/2224/180/82 dengan luas setiap kalping 10.000 M2 Yang dkenal dengan Proyek Mella Buri, berasal dari saudara Drs. Muhammad Syahid.S dengan batas-batas sebagai berikut :

sebelah Utara : Tanah Nelwan/yeyen sebelah Timur : Tanah Alm Hasan Sauri sebelah Selatan : Tanah Sued

sebelah Barat : Tanah Hendri /Nelwan

6. Bahwa dahulu semasa orang tua penggugat I masih hidup orang tua penggugat I menggarap tanah miliknya dengan jalan berkebun diatas

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

(20)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 20 dari 61 Putusan Perdata Gugatan Nomor 3/Pdt.G/2021/PN Pkb

tanah tersebut, dimana dahulu di atas tanah tersebut ditanami buah-buahan oleh orang tua penggugat I dalam arti tanah tersebut diurus dan tidak ada orang lain yang mengakui tanah dan merasa keberatan serta menyangah pemberian tanah tersebut karena didaerah tersebut selain orang tua penggugat I yang mendapatkan tanah juga banyak karena tanah tersebut merupakan pemberian pemerinta waktu itu disebut dengan nama proyek melaburi dan proyek melaburi juga terdiri dari beberapa blok sementara tanah milik orang tua penggugat berada dalam Blok C dengan nomor 61 dan 62 dan semasa orang tau semantar ortan tua mendapat dari saudara adeni dan sri warsini walaupunbelum disuratkan senasa orang tua masih hidup dan tanah tersebut di pelihara dengan jalan menanam tanah tersebut dengan jenis tanaman keras seperti mangga, kelapa dll dan dahulu para penggugat sering diajak oleh orang tua ke kebun / tanah tersebut dan membangun atau mendirikan bangunan pondok sampai sekarang sebagian tanam tumbuh tersebut masih ada. ; --- 7. Bahwa semntara penggugat II dapat membeli dari saudara

Drs.Muhammad Syahid pada tahun 2012 dengan akta Pengoperan dan penyerahan hak nomor : 14 tanggal 06 maret 2012 dihadapan Notaris /PPAT Doddy Astaman, SH., M Kn dan pada saat tergugat II memperoleh hak atas tanah tersebut diatas tanah tersebut telah ada tanam tumbuh dan batas dengan patok-patok pralon yang ditanam diatas perbatasan. ; --- 8. Bahwa kemudian sekira 2010 yaitu tepatnya 2010 ketika para pemilik

tanah yaitu Penggugat I dan para pemilik tanah lainnya yang berbatasan dengan tanah milik orang tua penggugat I, terkejut dimana diatas hak atas milik Penggugat I tersebut telah diakui oleh orang tidak dikenal dengan jalan menggali / membuat parit besar di atas tanah disekitar tanah penggugat begitu juga dengan tanah milik orang tua penggugat namun begitu salah satu diatara pemilik tanah yaitu MUSDI HAITAMI membuat laporan kepolisian yaitu tanggal 30 Januari 2010 damana orang tersebut bernama AHING dan orang tersebut meningglkan tanah milik orang tua penggugat dan tanah lainnya di daerah tersebut, lalu penggugat I beserta yang lainnya membersihkan tanah tersebut dengan jalan mendirikan bangunan pondok dan membersihkan rumput semak yang berada di sekitar tanaman yang ditanam oleh orang tua penggugat I berupa pohon rambutan, mangga

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

(21)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 21 dari 61 Putusan Perdata Gugatan Nomor 3/Pdt.G/2021/PN Pkb

dll , dan tidak ada yang berkeberatan atas tanah tersebut apalagi orang yang bernama Aheng (orang tua Tergugat). ; --- 9. Bahwa kemudian setalhntahun 2010 orang tua tergugat tidak berhasil

menguasai tanah milik penggugat I dan penggugat serta tanah lainnya, kemudian tahun 2020 muncul lagi oarang yang ingumn menguasai tanah milik para pengguat tersebut setelah di cek kelokasi ternyata otrang yang ining menguasai tanah pengguat I dan II serta tanah lainnya tersebut adalah tergugat, dimana tergugat kembnali nerusdak tanaman dan tanah milik Penggugat I dan penggugat II namun kembali tidak berhasil dimana pada tahun 2010 tersebut tergugat telah merusak tanah dan tanama tumbuh milik penggugat I dan II dengan kata lain tergugat telah melakukan pengrusakan dan menyerobot tanah milik penggugat I dan II secara tanpa hak dimana tergugat hanya berdasarkan kepemilikan yaitu berupa surat keterangan jual beli tahun 2009 sedangkan penggugat I telah menguasai tanah sejak tahun 1984 dan penggugat II telah menguasai tanah sejak tahun 2012 dengan demikan adalah sah milik penggugat I dan penggugat II. ; ---

10. Bahwa oleh karena itu maka penggugat I dan II merasa sangat dizalimi

oleh para penegak hukum dan penggugat I dan II merasa tidak adil dan walaupun dasar kepemilikan tergugat juga adalah tidak benar dan belum tahu kebenarannya namun tergugat masih mengakui dan menghaki hak atas tanah milik Penggugat I dan II tersebut secara tanpa hak dan melawan hukum, maka oleh karena hal tersebut Para Penggugat merasa sangat dirugikan oleh perbuatan tergugat dimana dengan demikian sudah sepatutnya perbuatan tergugat dinyatakan telah melakukan suatu perbuatan melawan hukum. ; --- 11. Bahwa oleh karena perbuatan tergugat mengakui dan merusak atas

hak milik atas tanah milik Para Penggugat secara tanpa hak dan melawan hukum tersebut telah dapat dikatakan telah melakukan suatu perbuatan melawan hukum maka sudah sepatutnya bahwa Akta pengoperan hak No : 50 dan 51 atas nama Tergugat dengan luas 35.000 M2 diatas tanah milik Penggugat I dan II dengan luas kurang lebih 30.000 M2 beserta surat-surat atau akta-akta yang lain yang berhubungan dengan tanah milik penggugat I dan II yang telah ada atau yang akan ada yang dibuat oleh tergugat atau pihak lain adalah cacat hukum sehingga tidak sah dan tidak mempunyai kekuatan hukum dengan segala akibat hukumnya. ; ---

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Referensi

Dokumen terkait

Data dikumpulkan melalui wawancara kepada responden menggunakan kuesioner yang kemudian di analisis dengan uji statistik chi-square dengan derajat kepercayaan 95%

Gabungan hormon estrogen dengan progesteron juga pernah dicoba pada sapi perah yang mengalami anestrus postpartum, namun kurang berhasil dibandingkan hormon

Perkembangan embrio tercepat terdapat pada perlakuan P3 (32°C) hal ini diduga karena pada perlakuan P3 (32°C) merupakan suhu yang optimal untuk perkembangan

Berdasarkan Peraturan Walikota Singkawang Nomor 74 Tahun 2016 tentang Kedudukan,Susunan Organisasi,Tugas,dan Fungsi serta Tata kerja Kecamatan, dalam ketentuan umum

Sistem pakar untuk mengidentifikasi masalah psikologi remaja dapat digunakan untuk mengidentifikasi masalah berdasar kan ciri- ciri yang dirasakan user, sehingga user

Daitia tersebut, telah memenuhi semua persyaratan seperti diatur dalam Pasal 1 dan Pasal 6 ayat (1)a dan (3) Undang-Undang Nomor 4 tahun 1998, sehingga dengan demikian

Jenis–jenis anggrek alam yang ditemukan disekitar Danau Tambing Kawasan Taman Nasional Lore Lindu (TNLL) yang hidup secara epifit telah dijumpai menempel pada