• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL Jalan Surapati Nomor 1 Telp. (0365) Negara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL Jalan Surapati Nomor 1 Telp. (0365) Negara"

Copied!
73
0
0

Teks penuh

(1)

17

DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN JEMBRANA

2014

(2)

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA

DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL

Jalan Surapati Nomor 1 Telp. (0365) 41210 Negara

KEPUTUSAN KEPALA DINAS

KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN JEMBRANA NOMOR TAHUN 2014

TENTANG

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN JEMBRANA TAHUN 2013

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DINAS,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka lebih meningkatkan akuntabilitas dan transparansi pelaksanaan Pemerintah yang lebih berdaya guna, berhasil guna bersih dan bertanggung jawab di pandang perlu adanya Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah untuk mengetahui kemampuan dalam penjabaran visi, misi dan tujuan serta sasaran organisasi;

b. bahwa untuk melaksanakan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dipandang perlu menetapkan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Jembrana Tahun 2013.

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, maka perlu menetapkan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Jembrana Tahun 2013 yang ditetapkan dengan Keputusan Kepala Dinas;

Mengingat : 1. Undang – undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang pembentukan Daerah Daerah Tingkat II dan wilayah Daerah - Daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 122; tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1655 );

(3)

2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2000 Tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);

3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Pembendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 ; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

5. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 Tentang Pemeriksaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);

6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tembahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah dirubah berapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan kedua Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

7. Undang Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun2004 nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 4438);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penetapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);

11. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi;

(4)

12. Peraturan Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 15 Tahun 2011 tentang Pembentukan Organiasi dan Tata Kerja Peangkat Daerah Kabupaten Jembrana ( Lembaran Daerah Kabupaten Jembrana Tahun 2011 Nomor 15; Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 15.); dan 13. Peraturan Bupati Jembrana Nomor 54 Tahun 2011 tentang Rincian Tugas

Pokok Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Jembrana,

MEMUTUSKAN : Menetapkan :

KESATU : Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Jembrana Tahun 2013.

KEDUA : Laporan Akuntabilitas Kinerja sebagaimana dimaksud dalam diktum KESATU merupakan laporan Kepala Dinas kepada Bupati Jembrana melalui Sekretaris Daerah sebagai laporan capaian kinerja sebagai mana yang telah ditetapkan dalam Penetapan Kinerja atau Perjanjian Kinerja Tahun 2013.

KETIGA : Naskah Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah sebagaimana dimaksud dalam diktum KESATU terlampir yang merupakan lampiran yang tidak terpisahkan dengan keputusan ini.

KEEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Negara pada tanggal

Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Jembrana,

Drs. I Putu Cahyadi Pembina Utama Muda NIP. 19590730 198704 1001

Tembusan disampaikan kepada Yth :

1. Bupati Jembrana di Negara sebagai laporan.

2. Wakil Bupati Jembrana di Negara.

3. Sekretaris Daerah Kabupaten Jembrana di Negara sebagai laporan.

4. Kepala Bappeda dan PM Kabupaten Jembrana di Negara.

5. Inspektur Inspektorat Kabupaten Jembrana di Negara.

6. Arsip

(5)

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Tahun 2013 dapat tersusun dengan baik. LAKIP ini merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban terhadap upaya-upaya yang telah dilaksanakan dalam rangka melaksanakan tugas pembinaan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan serta penyelenggaraan pelayanan umum pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Jembrana.

Visi, misi, tujuan, sasaran serta kebijakan program dan kegiatan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Jembrana lima tahunan telah direncanakan melalui Rencana Strategis yang selaras dengan Rencana Strategis Pemerintah Kabupaten Jembrana.

Selanjutnya kami berharap LAKIP yang kami susun ini dapat digunakan sebagai bahan pertanggungjawaban serta evaluasi terhadap kinerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Jembrana dalam Tahun 2013 dan sudah barang tentu LAKIP yang tersusun ini jauh dari sempurna sehingga pada kesempatan ini kami berharap ada masukan-masukan sebagai bahan perbaikan dalam penyusunan LAKIP di tahun berikutnya.

Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Jembrana,

Drs. I Putu Cahyadi Pembina Utama Muda Nip. 19590730 198704 1 001

(6)

DAFTAR ISI

SURAT KEPUTUSAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL DAN GAMBAR... iv

IKHTISAR EKSEKUTIF ... 1

BAB I PENDAHULUAN ... 4

1.1 Umum ... 4

1.2 Dasar Hukum ... 6

1.3 Profil Layanan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil ... 7

1.3.1. Tugas Pokok dan Fungsi ... 8

1.3.2. Sumber Daya Manusia ... 25

1.4 Kondisi Umum Kabupaten Jembrana ... 26

1.4.1. Aspek Geografis ... 26

1.4.2. Aspek Demografis ... 28

1.4.3. Aspek Kependudukan ... 29

BAB II PERENCANAAN STRATEGIS DAN PERJANJIAN KINERJA ... 31

2.1 Perencanaan Strategis ... 31

2.1.1. Visi dan Misi ... 31

2.1.2. Tujuan dan Sasaran ... 31

2.1.3. Cara Mencapai Tujuan dan Sasaran ... 34

2.2 Perjanjian KInerja ... 35

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA... 38

3.1 Pengukuran Kinerja ... 38

3.2 Analisis Evaluasi Pencapaian Kinerja ... 43

3.2.1. Capaian Kinerja Tahun 2012 ... 43

3.2.2. Capaian Kinerja Tahun 2013 ... 48

3.3 Aspek Keuangan ... 52

3.3.1. Pengelolaan Keuangan Tahun 2012 ... 52

3.3.2. Pengelolaan Keuangan Tahun 2013 ... 54

BAB IV PENUTUP ... 63

4.1. Kesimpulan ... 63

4.2. Saran-saran ... 64 LAMPIRAN

1 Penetapan Kinerja Perubahan Tahun 2013 2 Pengukuran Kinerja Tahun 2013

ii

(7)

DAFTAR TABEL

1. Pembagian Wilayah Administrasi Kabupaten Jembrana ... 24

2. Perkembangan Jumlah Penduduk Kabupaten Jembrana 5 Tahun Terakhir... 25

3. Struktur Usia Penduduk Kabupaten Jembrana Keadaan Tahun 2013 ... 26

4. Tujuan dan Sasaran Tahun 2013 ... 32

5. Penetapan Kinerja Perubahan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Jembrana Tahun 2013 ... 35

6. Capaian Kinerja Bidang Kependudukan Tahun 2012 ... 44

7. Capaian Kinerja Bidang Pencatatam Sipil Tahun 2012 ... 46

8. Capaian Kinerja Bidang Administrasi Kependudukan Tahun 2012 ... 47

9. Capaian Kinerja Bidang Kependudukan Tahun 2013 ... 48

10. Capaian Kinerja Bidang Pencatatam Sipil Tahun 2013 ... 50

11. Capaian Kinerja Bidang Administrasi Kependudukan Tahun 2013 ... 51

12. Realisasi APBD Tahun Anggaran 2012 ... 52

13. Realisasi APBD Tahun Anggaran 2013 ... 54

DAFTAR GAMBAR 1. Struktur Organisasi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Jembrana .. 6

2. Peta Kabupaten Jembrana ... 23

iii

(8)

1

IKHTISAR EKSEKUTIF

Setiap akhir tahun sesuai dengan ketentuan yang tertuang dalam Inpres Nomor 7 Tahun 1999 setiap Eselon II wajib menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ). Hal ini dimaksudkan untuk mengukur kinerja yang telah dicapai selama satu tahun dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya serta sebagai bentuk pertanggungjawaban instansi pemerintah kepada masyarakat/publik/stakeholder dan sejauh mana aspirasi masyarakat sudah terpenuhi.

Untuk dapat melakukan pengukuran kinerja, setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) sebelumnya wajib menyusun Rencana Strategis dimana didalamnya tertuang Visi,Misi, Tujuan, Sasaran, Kebijakan, Program dan Kegiatan yang dijabarkan setiap tahunnya melalui Rencana Kerja Tahunan ( RKT ). Demikian pula Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Jembrana yang merupakan salah satu instansi pemerintah telah juga menetapkan Visi,Misi, Tujuan, Sasaran, Kebijakan, Program dan Kegiatan yang dituangkan kedalam Perencanaan Strategis Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Jembrana tahun 2011 – 2016.

Untuk mengetahui keberhasilan atau kegagalan dalam pelaksanaan Visi,Misi, Tujuan, Sasaran, Kebijakan, Program dan Kegiatan tahun 2013 telah dilakukan pengukuran dan evaluasi kinerja yang telah tertuang pada LAKIP ini.

Adapun tujuan yang hendak dicapai adalah : Meningkatnya Pelayanan dibidang Administrasi Kependudukan dan Catatan Sipil ,

Sedangkan Sasaran yang hendak dicapai adalah : Meningkatkan Pelayanan dibidang Administrasi Kependudukan dan Catatan Sipil .

Dalam pencapaian sasaran beberapa kegiatan telah menunjukan pencapaian yang mengembirakan,namun ada kegiatan yang belum mencapai sasaran yang diharapkan.

Dalam rangka pelayanan kepada masyarakat dalam bidang kependudukan dan Pencatatan sipil pada tahun 2013 telah dilaksanakan melalui program Penataan Administrasi Kependudukan dengan 6 ( enam ) buah kegiatan yaitu : Peningkatan Pelayanan publik dalam bidang Kependudukan, Sosialisasi Kebijakan Kependudukan, Pengendalian Mobilitas Penduduk ,Penerapan e-KTP ,Peningkatan pelayanan pelaporan dan jaminan administrasi kependudukan, Peningkatan pelayanan public dalam bidang catatan sipil,

Pada Kegiatan Peningkatan Pelayanan Publik dalam bidang Kependudukan yang merupakan input adalah Dana sebesar .Rp 216.836.000,-, dan Orang/SDM yang melaksanakan kegiatan ini adalah sebanyak 5 orang, Outputnya adalah jumlah ketersedian barang dan jasa untuk mendukung kegiatan pelayanan publik dalam bidang kependudukan

(9)

2

berupa : belanja alat tulis Kantor, belanja kelengkapan computer, belanja cetak dan penggandaan,belanja jasa konsultasi, belanja modal pengadaan computer, belanja modal pengadaan printer.Sedangkan outcomenya adalah prosentase Meningkatnya Penataan Administrasi Kependudukan mencapai 5,70 % yang artinya kegiatan pelayanan publik dalam bidang kependudukan memberikan kontribusi terhadap Program Penataan Administrasi Kependudukan sebesar 5,70 % .

Pada Kegiatan Sosialisasi kebijakan kependudukan yang merupakan input adalah Dana sebesar .Rp 38.890.000,-, dan Orang/SDM yang melaksanakan kegiatan ini adalah sebanyak 3 orang, Outputnya adalah jumlah ketersediaan barang dan jasa untuk mendukung kegiatan Sosialisasi kebijakan kependudukan berupa : belanja alat tulis Kantor, belanja bahan bakar minyak gas dan pelumas, Belanja perawatan Kendaraan bermotor, Belanja Cetak dan Penggandaan,belanja makan dan minum, Sedangkan outcomenya adalah Prosentase meningkatnya Penataan Administrasi kependudukan mencapai 2.80 % . yang artinya kegiatan Sosialisasi kebijakan kependudukan memberikan kontribusi terhadap Program Penataan Administrasi Kependudukan sebesar 2.80 %.

Pada Kegiatan Pengendalian Mobilitas Penduduk yang merupakan input adalah Dana sebesar .Rp 792.556.600,- dan Orang/SDM yang melaksanakan kegiatan ini adalah sebanyak 5 orang, Outputnya adalah jumlah ketersediaan barang dan jasa untuk mendukung kegiatan Pengendalian Mobilitas Penduduk berupa : belanja Honorarium tenaga kontrak, alat listrik dan elektronik, belanja peralatan kebersihan dan bahan pembersih, belanja bahan bakar minyak gas dan pelumas, Belanja kelengkapan pakaian kerja lapangan, , Sedangkan outcomenya adalah prosentase meningkatnya penataan Administrasi kependudukan mencapai 20,80 % yang artinya kegiatan Sosialisasi kebijakan kependudukan memberikan kontribusi terhadap Program Penataan Administrasi Kependudukan sebesar 20,80 %.

Pada Kegiatan Penerapan e-KTP yang merupakan input adalah Dana sebesar .Rp 130.515.000,- dan Orang/SDM yang melaksanakan kegiatan ini adalah sebanyak 3 orang, Outputnya adalah jumlah ketersediaan barang dan jasa untuk mendukung kegiatan Pengendalian Penerapan e-KTP berupa : belanja Alat Tulis Kantor,belanja alat listrik dan elektronik, belanja bahan bakar minyak/Gas dan pelumas, Belanja Cetak, Belanja makan dan minum, Belanja pemeliharaan peralatan dan Mesin, Belanja Modal jaringan dan sistem..

Sedangkan outcomenya adalah prosentase penataan Administrasi kependudukan mencapai 3,40 % . yang artinya kegiatan Penerapan e-KTP memberikan kontribusi terhadap Program Penataan Administrasi Kependudukan sebesar 20,80 %.

(10)

3

Pada Kegiatan Pelayanan pelaporan dan jaminan administrasi kependudukan yang merupakan input adalah Dana sebesar .Rp 1.851.765.000,- ,- dan Orang/SDM yang melaksanakan kegiatan ini adalah sebanyak 3 orang, Outputnya adalah jumlah ketersediaan barang dan jasa untuk mendukung kegiatan Pelayanan pelaporan dan jaminan administrasi kependudukan berupa : belanja Premi asuransi kematian, ,belanja cetak dan penggandaan, belanja makanan dan minuman. Sedangkan outcomenya adalah prosentase meningkatnya penataan Administrasi kependudukan mencapai 39,80 % yang artinya kegiatan Pelayanan pelaporan dan jaminan administrasi kependudukan memberikan kontribusi terhadap Program Penataan Administrasi Kependudukan sebesar 39,80 %.

Kegiatan Peningkatan pelayanan publik dalam bidang catatan sipil yang merupakan input adalah Dana sebesar .Rp 386.902.800,- dan Orang/SDM yang melaksanakan kegiatan ini adalah sebanyak 5 orang, Outputnya adalah jumlah ketersediaan barang dan jasa untuk mendukung kegiatan Peningkatan pelayanan publik dalam bidang catatan sipil berupa : belanja Biaya fasilitasi putusan penetapan pengadilan akta kelahiran yang lewat waktu 1 tahun untuk masyarakat,belanja Alat Tulis Kantor,belanja bahan bakar minyak/Gas dan pelumas, Belanja Cetak dan penggandaan, Belanja makan dan minum, Belanja pemeliharaan sistem dan instalasi. Sedangkan outcomenya adalah prosentase penataan Administrasi kependudukan mencapai 10,10 % . yang artinya kegiatan Peningkatan pelayanan publik dalam bidang catatan sipil memberikan kontribusi terhadap Program Penataan Administrasi Kependudukan sebesar 10,10 %.

Dalam Rencana Kinerja Tahun 2013 ditetapkan sebanyak 1 (Satu) Tujuan dan 3 (tiga) Sasaran Strategis yang selanjutnya didukung oleh 18 (Delapan belas ) sasaran kegiatan yang harus dicapai selama Tahun 2013. Ke 18 ( Delapan belas ) sasaran strategis tersebut diwujudkan dalam DPA .

Dari 18 (Delapan belas ) Kegiatan, terdapat 6 (enam) kegiatan strategis dan 12 (dua belas) kegiatan Wajib yang harus dilaksanakan , dan di Tahun 2013 terdapat satu sub kegiatan yang dibantu dananya oleh Propinsi, tetapi ingklud dananya dalam APBD yaitu Pengendalian mobilitas Penduduk dan ada Sub kegiatan lagi yang dananya dibiayai pusat yaitu Pencetakan e-KTP, Tetapi telah dilaksananakan pelaksanaanya oleh pusat yang dalam hal ini adalah Dirjen Adminduk Kementrian Dalam Negeri , tetapi secara pisik telah memenuhi harapan . Secara umum capaian sasaran strategis menunjukkan tingkat keberhasilan cukup baik, dengan rata-rata capaian fisik sebesar 91,11 %, dan Realisasi keuangan sebesar Rp. 3.607.277.777.00,-, dari Pagu anggaran sebesar Rp. 3.959.345.000,00,- dengan capaian sasaran tertinggi sebesar 100% dan capaian sasaran paling rendah sebesar 2,80 %.

(11)

4 ,

(12)

4 BAB. I PENDAHULUAN

1.1 UMUM.

Dalam upaya penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan akuntabel sebagaimana diamanatkan dalam Ketetapan MPR No. XI/MPR/1998 dan Undang–undang No. 28 Tahun 1998 tentang penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas KKN. Pemerintah Kabupaten Jembrana telah menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Jembrana Tahun 2011 s/d 2016 yang ditetapkan dengan Peraturan Bupati Jembrana Nomor 51 Tahun 2012. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Jembrana Tahun 2011 s/d 2016 berfungsi sebagai perencanaan taktik strategis sesuai dengan kebutuhan pemerintah daerah dengan menampung sebanyak – banyaknya aspirasi masyarakat serta mengacu pada Undang – Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional , Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2004 s/d 2009.

Berdasarkan pada Inpres Nomor 7 Tahun 1999 setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah yang dipimpin Pejabat Eselon II ke atas diwajibkan menyusun Perencanaan Strategis ( Renstra ) untuk masa lima tahun. Setelah berlangsung beberapa tahun, Inpres Nomor 7 Tahun 1999 dipandang masih belum optimal dalam mencapai Good Governance. Inpres Nomor 7 Tahun 1999 baru mampu menggerakkan birokrasi untuk melaksanakan akuntabilitas dan Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas KKN dalam tataran wacana. Untuk menyempurnakan hal tersebut, maka pemerintah menerbitkan Intruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi.Implementasi Intruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 mengamanatkan agar setiap penyelenggara pemerintah mewujudkan Tata Kelola Kepemerintahan yang baik yang diterapkan dalam bentuk Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Sistem AKIP).

Sistem AKIP merupakan sistem manajemen pemerintahan berfokus pada peningkatan akuntabilitas yang berorientasi pada hasil (Outcomes oriented). Sistem AKIP diimplementasikan secara “self assesment” oleh masing-masing instansi pemerintah. Self assesment maksudnya instansi pemerintah membuat perencanaan dan pelaksanaan, serta mengukur/mengevaluasi kinerjanya sendiri dan melaporkannya kepada instansi yang lebih tinggi. Penerapan manajemen pemerintahan berbasis kinerja pada dasarnya adalah mengubah mind-set para birokrat dari sistem yang birokratis ke arah sistem yang bertujuan untuk lebih mewirausahakan birokrasi pemerintah. Dalam bahasa lain, transformasi sektor pemerintahan yang mengubah fokus akuntabilitas dari orientasi pada masukan-masukan (inputs oriented accountabillity) dan proses ke arah akuntabilitas pada hasil (result oriented accountabillity), terutama berupa outcomes. Salah satu cara yang tepat untuk meningkatkan efektivitas pengelolaan manajemen pemerintahan adalah dengan melakukan reformasi pengelolaan dan pertanggungjawaban kinerja instansi pemerintah. Prioritas strategis pemerintah harus ditetapkan berdasarkan kebutuhan masyarakat. Instansi pemerintah berdasarkan prioritas- prioritas tersebut menetapkan sasaran strategis di instansi masing-masing dengan ukuran kinerja yang jelas dan terukur.

(13)

5

Berbagai peraturan perundang-undangan yang saat ini telah mengharuskan penerapan manajemen berbasis kinerja, seperti Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Undang-Undang Nomor 32 Tentang Pemerintahan Daerah, serta berbagai peraturan pelaksanaannya. Sementara itu kondisi global serta tuntutan agar suatu instansi pemerintah mampu memberikan manfaat nyata bagi masyarakat mengharuskan pemerintah menerapkan manajemen pemerintahan yang lebih berorientasi pada hasil.

Tata kelola pemerintahan yang baik diwarnai oleh lahirnya Peraturan Pemerintah nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal dan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah. Peraturan perundangan-undangan tersebut telah menyempurnakan regulasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemeritah (Sistem AKIP). Sistem AKIP tidak saja menekankan pada output (keluaran) sebuah kegiatan, tetapi lebih menekankan pada outcomes (hasil), dengan demikian, maka dalam penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) penekanan pada hasil kegiatan sangat perlu mendapat perhatian. LAKIP sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban kegiatan tahunan yang telah disusun dalam Rencana Kerja Tahunan (RKT) sangat tepat dipakai sebagai salah satu tolok ukur untuk mengukur keberhasilan maupun kegagalan dalam melaksanakan kegiatan pembangunan.

Untuk mengukur keberhasilan maupun kegagalam dalam melaksanakan prioritas pembangunan, telah menetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU). Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagaimana amanat Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/09/M.PAN/5/2007 tanggal 31 Mei 2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama. Menurut Tim Penilai LAKIP Kementerian Negara Pendayagunaan Aparatur Negara, penyusunan IKU wajib bagi daerah berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/09/M.PAN/5/2007 tanggal 31 Mei 2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama Kinerja Instansi Pemerintah tersebut. IKU merupakan gambaran mengenai tingkat pencapaian sasaran atau tujuan instansi pemerintah yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang ditetapkan.

Mengacu pada hal tersebut, maka Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Jembrana telah menyusun job deskripsi yang jelas dengan pertanggungjawabannya. Masing-masing job deskripsi tersebut dinilai dalam LAKIP secara berjenjang, diawali dari staf dan eselon IV bertanggungjawab pada kegiatan, selanjutnya meningkat pada eselon III bertanggungjawab pada program, dan eselon II bertanggungjawab pada kebijakan strategis pada SKPD yang dipimpinnya serta Bupati bertanggungjawab pada Kebijakan Umum Pemerintah Kabupaten Jembrana.

(14)

6 1.2 DASAR HUKUM.

Lakip Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Jembrana disusun berdasarkan :

a. Landasan Idiil yaitu Pancasila.

b. Landasan Konstitusional yaitu UUD 1945.

c. Landasan Operasional :

1. Undang-undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah- daerah Tingkat II dalam Wilayah Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 122; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1655);

2. Undang-undang Nomor 28 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 75; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);

3. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomr 47 ; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286 );

4. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355 );

5. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400 );

6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437 ); sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang – Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844 );

7. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438 );

8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140;

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578 );

(15)

7

9. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585 );

10. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614 );

11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006, tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah

12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011, tentyang perubahan kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006, tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah

13. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi;

14. Peraturan Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 3 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah dan Sekretariat DPRD Kabupaten Jembrana;

15. Peraturan Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 1 Tahun 2009 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Jembrana Tahun Anggaran 2009;

16. Peraturan Bupati Jembrana Nomor 3 Tahun 2009 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Jembrana Tahun Anggaran 2009;

17. Peraturan Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 3 Tahun 2009 tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Jembrana Tahun 2009 ;

18. Peraturan Bupati Jembrana Nomor 37 Tahun 2009 tentang Penjabaran Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Jembrana Tahun 2009.

1.3 PROFIL LAYANAN DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN JEMBRANA

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Jembrana merupakan SKPD Pemisahan dari SKPD gabungan yaitu Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Tenaga Kerja dan Transmigrasi berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 3 Tahun 2008, tanggal 24 Desember 2008 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Jembrana. Kemudian Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 15 Tahun 2011 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Jembrana dipisahkan menjadi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Jembrana yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas.

(16)

8 1.3.1 Tugas Pokok dan Fungsi

Dalam melaksanakan tugasnya Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Jembrana sesuai dengan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 Peraturan Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 15 Tahun 2011 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Jembrana disebutkan Dinas merupakan unsur pelaksana Otonomi Daerah Pemerintah Kabupaten yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas, berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah yang mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan kabupaten berdasarkan azas otonomi dan tugas pembantuan dan untuk melaksanakan tugas urusan pemerintahan kabupaten, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Jembrana menyelenggarakan fungsi :

1) perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya;

2) penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum sesuai dengan lingkup tugasnya;

3) pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya; dan

4) pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil didukung 17 Pejabat Struktural yang meliputi :

1. Kepala Dinas,

2. Sekretaris Dinas membawahi

- Kasubag Penyusunan Evaluasi dan Pelaporan, - Kasubag. Keuangan dan

- Kasubag. Umum dan Kepegawaian, 3. Kepala Bidang Kependudukan membawahi

- Kasi Pendaftaran Penduduk,

- Kasi Pengawasan Mobilisasi Penduduk dan - Kasi Pelapoeran Penduduk,

4. Kepala Bidang Administrasi Kependudukan membawahi

- Kasi Penyedia Sarana & Prasarana Administrasi Kependudukan - Perekaman dan Penyajian Data Informasi Kependudukan - Kasi Pembinaan dan Pengawasan Administrasi Kependudukan 5. Kepala Bidang Pencatatan Sipil membawahi

- Kasi Pencatatan Kelahiran dan Kematian

- Kasi Pencatatan Perkawinan Perceraian dan Mutasi - Kasi Penyuluhan

Untuk lebih jelasnya diuraikan dalam Bagan Struktur Organisasi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Jembrana sebagai berikut :

(17)

9 Gambar 1

Struktur Organisasi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Jembrana

Adapun rincian Uraian Tugas Pokok dan Fungsi masing-masing Jabatan pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Jembrana, antara lain :

Kepala Dinas

Dinas dipimpin oleh Kepala Dinas yang mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan kabupaten berdasarkan azas otonomi dan tugas pembantuan dalam bidang urusan Kependudukan dan Pencatatan Sipil, dan dalam melaksanakan tugas pokoknya Kepala Dinas menyelenggarakan fungsi:

a. perumusan kebijakan teknis di bidang Kependudukan, dan Pencatatan Sipil;

b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang Kependudukan dan Pencatatan Sipil;

c. pembinaan/penyuluhan dibidang Kependudukan, dan Pencatatan Sipil;dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsi dibidang Kependudukan dan Pencatatan Sipil.

U P T

Bidang Kependudukan

Bidang Administrasi Kependudukan

Bidang Pencatatan Sipil

Seksi Pendaftaran Penduduk

Seksi Pengawasan Mobilitas

Penduduk

Seksi Pelaporan Penduduk

Seksi Penyedia Sarana &

Prasarana Adminduk

Seksi Perekaman dan Penyajian

Data Informasi Kependudukan

Seksi Pembinaan dan Pengawasan Adminduk

Seksi Pencatatan Kelahiran

dan Kematian

Seksi Penyuluhan

Seksi Pencatatan Perkawinan

Perceraian dan Mutasi

KEPALA DINAS

SEKRETARIAT

Sub-Bagian Umum dan Kepegawaian

Sub-Bagian Program Evaluasi

dan Pelaporan

Sub-Bagian Keuangan KELOMPOK

JABATAN FUNGSIONAL

(18)

10

Rincian tugas pokok Kepala Dinas sebagai berikut:

a. mengkoordinasikan penyusunan program Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dengan memberikan arahan kepada Sekretaris dan Kepala Bidang mengacu pada RPJPD, RPJMD, RKPD, Rencana Strategis Dinas, Kebijakan Bupati dan kondisi obyektif serta ketentuan yang berlaku;

b. merumuskan kebijakan teknis, inovasi dibidang Kependudukan dan Pencatatan Sipil berdasarkan kewenangan yang ada dan kondisi obyektif di lapangan sebagai pedoman dalam melaksanakan tugas;

c. melakukan koordinasi dengan unit kerja terkait untuk kelancaran pelaksanaan tugas sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

d. mendistribusikan tugas kepada bawahan sesuai bidangnya berdasarkan ketentuan yang berlaku;

e. membina bawahan dalam pencapaian program Dinas dengan memberi petunjuk pemecahan masalah agar bawahan mampu melaksanakan tugas jabatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

f. mengevaluasi pelaksanaan kegiatan pada tahun yang sudah dan sedang berjalan berdasarkan rencana dan realisasi sebagai bahan dalam penyusunan sasaran tahun berikutnya;

g. menilai prestasi kerja bawahan berdasarkan rencana kerja, hasil yang dicapai sesuai ketentuan yang berlaku sebagai bahan pertimbangan dalam pengembangan karier;

h. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan yang sesuai dengan bidang tugas dan fungsi dibidang Kependudukan dan Pencatatan Sipil;dan

i. melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas.

Sekretariat

Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris, mempunyai tugas pokok merencanakan operasionalisasi, memberi tugas, memberi petunjuk, mengatur, mengevaluasi dan melaporkan penyelenggaraan tugas kesekretariatan, meliputi urusan umum dan kepegawaian, program, evaluasi dan pelaporan serta pengelolaan keuangan., dan dalam melaksanakan tugas pokoknya Sekretaris Dinas menyelenggarakan fungsi : a. penyusunan program teknis administrasi kepegawaian, administrasi keuangan,

program, evaluasi dan pelaporan serta urusan rumah tangga;

b. penyelenggaraan kebijakan administrasi umum;

c. pembinaan, pengkoordinasi, pengendali, pengawas program dan kegiatan Sub bagian;

d. penyelenggaraan evaluasi program dan kegiatan sub bagian;dan

e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsi sekretariat.

(19)

11 Rincian tugas Sekretaris Dinas sebagai berikut :

a. merencanakan operasionalisasi pengelolaan Administrasi Umum, Kepegawaian, program, pelaporan, dan keuangan;

b. memberi tugas kepada bawahan dalam pengelolaan urusan Administrasi Umum, kepegawaian , program, evaluasi, pelaporan dan keuangan;

c. mempelajari dan menelaah peraturan perundang-undangan dan naskah dinas dibidang tugasnya;

d. melaksanakan koordinasi dengan kepala bidang dalam melaksanakan tugas;

e. melaksanakan urusan umum, kepegawaian, keuangan, surat-menyurat, Inventarisasi dan perlengkapan Perencanan dan pelaporan serta rumah tangga Dinas;

f. menyelenggarakan perawatan/pemeliharaan perlengkapan peralatan dinas;

g. merencanakan pelaksanaan pelayanan terhadap kebutuhan peralatan / perlengkapan dinas;

h. melaksanakan penyusunan bahan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas dan Penetapan Kinerja Dinas;

i. menilai prestasi kerja bawahan sebagai bahan pertimbangan dalam pengembangan karier;

j. memberikan pertimbangan/kajian teknis kepada atasan;

k. mengevaluasi tugas yang diberikan kepada kepala sub bagian;

l. menyusun laporan hasil kegiatan;

m. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya;dan n. melaporkan hasil pelaksanaan tugas / kegiatan kepada atasan.

Kepala Sub. Bagian Umum

Sub Bagian Umum dan Kepegawaian dipimpin oleh seorang kepala sub bagian mempunyai tugas pokok merencanakan operasionalisasi, memberi tugas, memberi petunjuk, mengatur, mengevaluasi dan melaporkan kegiatan administrasi umum dan kepegawaian dan dalam melaksanakan tugas pokok nya Kasubag menyelenggarakan fungsi :

a. penyusunan rencana kerja sub bagian;

b. pelaksanaan pembinaan, pengkoordinasian, pengendalian, dan pengawasan dalam lingkup Sub bagian; dan

c. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya.

Rincian tugas Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian sebagai berikut :

a. menyusun rencana operasionalisasi program kerja Sub bagian umum dan Kepegawaian;

(20)

12

b. mengendalikan surat masuk dan surat keluar, arsip, kegiatan pengetikan, administrasi barang dan perlengkapan dinas, pelaksanaan administrasi penggunaan dan pemakaian kendaraan;

c. melaksanakan pengaturan urusan rumah tangga;

d. melaksanakan tugas humas dan protokoler dinas, mengumpulkan, mengelola, dan menyimpan data kepegawaian dinas;

e. mempersiapkan rencana kebutuhan pegawai dinas dan bahan usulan kenaikan pangkat, gaji berkala pegawai., penyiapan bahan dan data pegawai yang akan mengikuti pendidikan pelatihan kepegawaian;

f. mempersiapkan bahan pemberhentian, teguran pelanggaran disiplin, pensiun dan surat cuti pegawai dinas;

g. melaksanakan pengelolaan perpustakaan Dinas;

h. melaksanakan pengurusan, pengadaan, penyimpanan, pendistribusian, perlengkapan dinas;

i. melaksanakan pemantauan pemeliharaan dan perawatan gedung kantor, perlengkapan dan kendaraan dinas;

j. menyelenggarakan administrasi kepegawaian meliputi penempatan, kenaikan pangkat, gaji berkala, cuti dan administrasi pensiun;

k. membuat laporan kepegawaian dan Daftar Urutan Kepangkatan (DUK) dan bahan pembuatan DP-3 setiap pegawai;

l. memberikan pertimbangan/kajian teknis kepada atasan;

m. mengevaluasi hasil program kerja Sub bagian;

n. menyusun laporan hasil kegiatan Sub bagian;

o. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya;dan p. melaporkan hasil pelaksanaan tugas / kegiatan kepada atasan.

Kepala Sub. Bagian Program Evaluasi dan Pelaporan

Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian mempunyai tugas merencanakan operasionalisasi kerja, memberi tugas, memberi petunjuk, mengatur, mengevaluasi dan melaporkan tugas di bidang Program, Evaluasi dan pelaporan dan dalam menyelenggarakan tugas nya Kepala Sub Bagian mempunyai fungsi :

a. penyusunan rencana kerja sub bagian;

b. pelaksanaan program dan kegiatan sub bagian;

c. pembinaan, pengkoordinasian, pengendalian, pengawasan program dan kegiatan pejabat non stuktural dalam lingkup Sub bagian;dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya;

(21)

13

Rincian tugas pokok Kepala Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan sebagai berikut :

a. menyusun rencana operasionalisasi kegiatan kerja Sub bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan;

b. mendistribusikan tugas dan memberi petunjuk kepada Staf;

c. mengendalikan rencana tahunan;

d. menyiapkan bahan laporan bulanan, triwulan dan tahunan;

e. mengumpulkan dan mengolah data laporan hasil kegiatan dinas;

f. melaksanakan pengumpulan, pengolahan, penganalisaan dan penyajian data statistik serta informasi Dinas;

g. melaksanakan penyusunan bahan Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas;

h. melaksanakan monitoring dan evaluasi kegiatan dinas;

i. melaksanakan penyiapan bahan dan penyusunan RKA dan DPA Dinas;

j. melaksanakan Penyusunan bahan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas dan Penetapan Kinerja Dinas;

k. memberikan pertimbangan/kajian teknis kepada atasan;

l. melaksanakan inventarisasi permasalahan penyelenggaraan program dan kegiatan;

m. membuat laporan hasil kegiatan Sub bagian;

n. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas bidangnya;dan o. melaporkan hasil pelaksanaan tugas / kegiatan kepada atasan.

.

Kepala Sub. Bagian Keuangan

Sub bagian Keuangan dipimpin oleh seorang kepala sub bagian mempunyai tugas merencanakan operasionalisasi, memberi petunjuk, memberi tugas, menyelia, mengatur, mengevaluasi dan melaporkan urusan keuangan, kegiatan kebendaharawanan dalam rangka pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), dan dalam melaksankan tugas nya Kepala Sub Bagian menyelenggarakan fungsi :

a. penyusunan rencana program kerja sub bagian;

b. pelaksanaan program dan kegiatan sub bagian;

c. pembinaan, pengkoordinasian, pengendalian, pengawasan program dan kegiatan pejabat non stuktural dalam lingkup Sub bagian;dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya.

Rincian tugas Kepala Sub Bagian Keuangan sebagai berikut : a. menyusun rencana operasionalisasi program kerja Sub bagian;

b. membuat daftar usulan kegiatan;

c. membuat daftar gaji dan melaksanakan penggajian;

(22)

14

d. menyiapkan proses administrasi terkait dengan penatausahaan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

e. menyiapkan pembukuan setiap transaksi keuangan pada buku kas umum;

f. melaksanakan perbendaharaan keuangan dinas;

g. melaksanakan Pengendalian pelaksanaan tugas pembantu pemegang kas;

h. mengajukan SPP untuk pengisian kas, SPP beban tetap dan SPP gaji atas persetujuan pengguna anggaran (kepala satuan kerja perangkat daerah/lembaga teknis daerah yang ditetapkan sebagai pengguna anggaran dengan keputusan Bupati);

i. memeriksa pembayaran gaji SKPP pegawai yang mutasi;

j. mendistribusikan uang kerja kegiatan kepada pemegang kas kegiatan sesuai dengan jadwal kegiatan atas persetujuan pengguna anggaran;

k. melaksanaan kegiatan meneliti, mengoreksi dan memberi paraf Surat Pertanggungjawaban (SPJ) atas penerimaan dan pengeluaran kas beserta lampirannya dan laporan bulanan;

l. mendistribusikan tugas dan memberi petunjuk kepada staf;

m. memberikan pertimbangan/kajian teknis kepada atasan;

n. melaksanakan inventarisasi permasalahan penyelenggaraan program dan kegiatan;

o. membuat laporan hasil kegiatan Sub bagian;

p. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya;dan q. melaporkan hasil pelaksanaan tugas / kegiatan kepada atasan.

Kepala Bidang Kependudukan

Bidang Kependudukan dipimpin oleh Kepala Bidang, mempunyai tugas pokok melaksanakan pencatatan, pemeriksaan dan penelitian berkas pendaftaran, pengolahan data, pemberian Nomor Induk Kependudukan (NIK), penerbitan Kartu Keluarga (KK), Kartu Tanda Penduduk (KTP) serta pengelolaan mutasi data penduduk dan dalam melaksanakan tugas pokok nya Kepala Bidang menyelenggarakan fungsi :

a. penyusunan rencana kerja Bidang Kependudukan sesuai kebijakan Dinas;

b. penyelenggaraan pencatatan, pemeriksaan dan penelitian berkas pendaftaran, Pengolahan Data, Pemberian Nomor Induk Kependudukan (NIK), penerbitan Kartu Keluarga (KK), Kartu Tanda Penduduk (KTP) serta pengelolaan mutasi data penduduk;

c. pengkoordinasian pelaksanaan urusan kependudukan;dan

d. pelaksana tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

Rincian tugas Kepala Bidang Kependudukan sebagai berikut :

a. menyusun rencana kerja Bidang Kependudukan berdasarkan program Dinas;

(23)

15

b. menyelenggarakan penyiapan bahan pendaftaran dan pencatatan , pemeriksaan dan penelitian berkas pendaftaran, pengolahan data, pemberian Nomor Induk Kependudukan (NIK), Kartu Keluarga (KK), Kartu Tanda Penduduk (KTP)dan pengelolaan mutasi data penduduk;

c. melakukan pengawasan dan penertiban penduduk;

d. menyelenggarakan koordinasi pelaksanaan urusan kependudukan;

e. memberikan pertimbangan/kajian teknis kepada atasan;

f. mengevaluasi pelaksanaan tugas dan menginventarisasi permasalahan pada Bidang Kependudukan serta mencari alternatif pemecahannya;

g. mengkoordinasikan Kepala Seksi agar terjalin kerja sama yang baik dan saling mendukung;

h. memberi petunjuk kepada Kepala Seksi dan bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai pedoman dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

i. menilai hasil kerja Kepala Seksi dan bawahan dengan jalan memonitor dan mengevaluasi hasil kerjanya untuk bahan pengembangan karier;

j. melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan;

k. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya;dan l. melaporkan hasil pelaksanaan tugas / kegiatan kepada atasan.

Kepala Seksi Pendaftaran Penduduk

Seksi Pendaftaran Penduduk dipimpin oleh Kepala Seksi mempunyai tugas pokok melaksanakan kegiatan pendaftaran penduduk dalam sistem administrasi kependudukan skala kabupaten, meliputi; pencatatan dan pemuktahiran biodata penduduk serta penerbitan Nomor Induk Kependudukan (NIK), pendaftaran perubahan alamat, pendaftaran pindah datang penduduk dalam wilayah Republik Indonesia, pendaftaran Warga Negara Indonesia tinggal sementara, pendaftaran pindah datang antarnegara, pendataan penduduk rentan Administrasi Kependudukan, penerbitan dokumen dokumen kependudukan hasil pendaftaran penduduk dan penatausahaan pendaftaran penduduk dan dalam melaksanakan tugas pokok nya Kepala Seksi menyelenggarakan fungsi : a. penyusunan rencana kegiatan Seksi Pendaftaran Penduduk berdasarkan program

Bidang;

b. pelaksanan kegiatan pendaftaran penduduk;

c. pelaksanaan sosialisasi dan penyuluhan tentang ketentuan administrasi kependudukan;dan

d. pelaksanaan tugas dinas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

(24)

16

Rincian tugas Kepala Seksi Pendaftaran Penduduk sebagai berikut :

a. menyusun rencana kegiatan Seksi Pendaftaran Penduduk berdasarkan program Dinas;

b. melaksanakan kegiatan pendaftaran penduduk dalam sistem administrasi kependudukan skala kabupaten, meliputi; pencatatan dan pemuktahiran biodata penduduk serta penerbitan Nomor Induk Kependudukan (NIK), pendaftaran perubahan alamat, pendaftaran pindah datang penduduk dalam wilayah Republik Indonesia, pendaftaran Warga Negara Indonesia tinggal sementara, pendaftaran pindah datang antarnegara, pendataan penduduk rentan Administrasi Kependudukan, penerbitan dokumen-dokumen kependudukan hasil pendaftaran penduduk dan penatausahaan pendaftaran penduduk;

c. melaksanakan pelaporan penggunaan blangko dokumen kependudukan;

d. mengolah data informasi kependudukan;

e. melaksanakan sosialisasi dan penyuluhan tentang ketentuan administrasi kependudukan;

f. memberikan pertimbangan/kajian teknis kepada atasan;

g. mengevaluasi pelaksanaan tugas dan menginventarisasi permasalahan pada Seksi Pendaftaran Penduduk, serta mencari alternatif pemecahannya;

h. membagi tugas kepada bawahan agar pelaksanaan tugas dapat berjalan lancar sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

i. memberi petunjuk kepada bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku;

j. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya;dan

k. melaporkan hasil pelaksanaan tugas / kegiatan kepada atasan.

Kepala Seksi Mobilitas Penduduk

Seksi Pengawasan Mobilisasi Penduduk dipimpin oleh Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok melaksanakan pengendalian dan analisis pengendalian kuantitas penduduk dan pengembangan kualitas penduduk, pengarahan mobilitas/penataan persebaran penduduk dan dalam melaksanakan tugas pokok nya Kepala Seksi menyelenggarakan fungsi :

a. penyusunan rencana kegiatan Seksi Pengawasan Mobilitas Penduduk berdasarkan program Bidang;

b. pelaksanaan pengendalian Administrasi Penduduk Pendatang;dan

c. pelaksanaan tugas dinas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya.

(25)

17

Rincian tugas Kepala Seksi Pengawasan Mobilitas Penduduk sebagai berikut :

a. menyusun rencana kegiatan Seksi Pengawasan Mobilitas Penduduk berdasarkan kebijakan Dinas;

b. melaksanakan pengendalian dan analisis pengendalian kuantitas penduduk dan pengembangan kualitas penduduk, pengarahan Pengawasan Mobilitas/penataan persebaran penduduk;

c. menyusun norma, standar, prosedur dan kriteria penyelenggaraan pengendalian kuantitas, pengembangan kualitas, pengarahan Pengawasan Mobilitas dan persebaran penduduk serta perlindungan penduduk;

d. melaksanakan pendataan, pembinaan, pengawasan dan penertiban penduduk pendatang sementara/ musiman;

e. mengevaluasi pelaksanaan tugas dan menginventarisasi permasalahan pada Seksi Pengawasan Mobilitas Penduduk, serta mencari alternatif pemecahannya;

f. memberikan pertimbangan/kajian teknis kepada atasan;

g. mengevaluasi pelaksanaan tugas dan menginventarisasi permasalahan di Seksi Pengawasan Mobilitas Penduduk, serta mencari alternatif pemecahannya;

h. membagi tugas kepada bawahan agar pelaksanaan tugas dapat berjalan lancar sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

i. memberi petunjuk kepada bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku;

j. menilai hasil kerja bawahan dengan jalan memonitor dan mengevaluasi hasil kerjanya untuk bahan pengembangan karier;

k. melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan;

l. melaksanakan tugas dinas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya;dan

m. melaporkan hasil pelaksanaan tugas / kegiatan kepada atasan.

Kepala Seksi Pelaporan Penduduk

Seksi Pelaporan Penduduk dipimpin oleh Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok melaksanakan pengolahan terhadap data kependudukan dan disajikan dalam bentuk laporan kependudukan dan dalam melaksanakan tugas pokok nya Kepala Seksi menyelenggarakan fungsi :

a. penyusunan rencana kegiatan Seksi Pelaporan Penduduk berdasarkan program Bidang;

b. pelaksanaan pelaporan kependudukan secara periodik bulanan, triwulan dan tahunan;dan

c. pelaksanaan tugas dinas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya.

(26)

18

Rincian tugas Kepala Seksi Pelaporan Penduduk sebagai berikut :

a. menyusun rencana kegiatan Seksi Pelaporan Penduduk berdasarkan kebijakan Dinas;

b. pelaksanaan pelaporan kependudukan secara periodik bulanan, triwulan dan tahunan;

c. memberikan pertimbangan/kajian teknis kepada atasan;

d. mengevaluasi pelaksanaan tugas dan menginventarisasi permasalahan pada Seksi Pelaporan Penduduk, serta mencari alternatif pemecahannya;

e. membagi tugas kepada bawahan agar pelaksanaan tugas dapat berjalan lancar sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

f. memberi petunjuk kepada bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai pedoman dan ketentuan yang berlaku;

g. menilai hasil kerja bawahan dengan jalan memonitor dan mengevaluasi hasil kerjanya untuk bahan pengembangan karier;

h. melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan;

i. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya;dan

j. melaporkan hasil pelaksanaan tugas / kegiatan kepada atasan.

Kepala Bidang Administrasi Kependudukan

Bidang Administrasi Kependudukan dipimpin oleh Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok menyediakan sarana dan prasarana, melaksanakan menyajikan data kependudukan, melakukan pembinaan dan pengawasan administrasi kependudukan dan dalam melaksanakan tugas pokok nya Kepala Bidang menyelenggarakan fungsi : a. penyusunan rencana kerja Bidang Administrasi Kependudukan berdasarkan

kebijakan Dinas;

b. penyedia prasarana dan sarana administrasi kependudukan;

c. pelaksanaan perekaman dan penyaji data informasi kependudukan, serta pembina dan pengawas administrsi kependudukan;dan

d. pelaksana tugas dinas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

Rincian tugas Kepala Bidang Administrasi Kependudukan sebagai berikut :

a. menyusun rencana dan program kerja Bidang berdasarkan kebijakan Dinas;

b. melaksanakan pengelolaan administrasi data kependudukan;

c. melaksanakan perekaman dan penyajian data kependudukan;

d. menyusun profil perkembangan kependudukan;

e. melaksanakan pembinaan dan pengawasan administrasi kependudukan;

f. menyediakan sarana dan prasarana administrasi kependudukan;

g. memberikan pertimbangan/kajian teknis kepada atasan;

(27)

19

h. mengevaluasi pelaksanaan tugas dan menginventarisasi permasalahan pada Bidang Administrasi Kependudukan, serta mencari alternatif pemecahannya;

i. mengkoordinasikan Kepala Seksi agar terjalin kerja sama yang baik dan saling mendukung;

j. memberi petunjuk kepada Kepala Seksi dan bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai pedoman dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

k. menilai hasil kerja Kepala Seksi dan bawahan dengan jalan memonitor dan mengevaluasi hasil kerjanya untuk bahan pengembangan karier;

l. melaksanakan tugas dinas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya;dan

m. melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan.

Kepala Seksi Penyediaan Prasarana dan Sarana Administrasi Kependudukan Seksi Penyediaan Prasarana dan Sarana Administrasi Kependudukan dipimpin oleh Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok melaksanakan perencanaan kebutuhan, pengadaan dan pemeliharaan prasarana dan sarana administrasi kependudukan dan dalam melaksanakan tugas pokok nya Kepala Seksi menyelenggarakan fungsi :

a. penyusunan rencana kegiatan Seksi Penyediaan Prasarana dan Sarana Administrasi Kependudukan berdasarkan kebijakan Bidang;

b. pelaksanaan perencanaan kebutuhan, pengadaan dan pemeliharaan prasarana dan sarana admintrasi kependudukan;dan

c. pelaksana tugas dinas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya.

Rincian tugas Kepala Seksi Penyediaan Prasarana dan Sarana Administrasi Kependudukan sebagai berikut :

a. menyusun rencana kegiatan Seksi berdasarkan kebijakan Bidang;

b. menyusun kebutuhan sarana dan prasarana administrasi kependudukan;

c. mengelola penatausahaan sarana prasarana administrasi kependudukan;

d. memberikan pertimbangan/kajian teknis kepada atasan;

e. mengevaluasi pelaksanaan tugas dan menginventarisasi permasalahan pada Seksi Penyediaan Prasarana dan Sarana Administrasi Kependudukan, serta mencari alternatif pemecahannya;

f. membagi tugas kepada bawahan agar pelaksanaan tugas dapat berjalan lancar sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

g. memberi petunjuk kepada bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku;

h. menilai hasil kerja bawahan dengan jalan memonitor dan mengevaluasi hasil kerjanya untuk bahan pengembangan karier;

(28)

20

i. melaksanakan tugas dinas lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya;dan

j. melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan.

Kepala Seksi Perekaman dan Penyajian Data Informasi Kependudukan

Seksi Perekaman dan Penyajian Data Informasi Kependudukan dipimpin oleh Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok melaksanakan perekaman perkembangan jumlah penduduk dan penyajian data informasi kependudukan dan dalam melaksanakan tugas pokok nya Kepala Seksi menyelenggarakan fungsi :

a. penyusunan rencana kegiatan Seksi perekaman dan penyajian data informasi kependudukan;

b. pelaksanaan pencatatan/perekaman perkembangan jumlah penduduk;

c. penyajian data informasi kependudukan;dan

d. pelaksanaan tugas dinas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya;

Rincian tugas Kepala Seksi Perekaman dan Penyajian Data Informasi Kependudukan sebagai berikut :

a. menyusun rencana kegiatan Seksi berdasarkan kebijakan Bidang ; b. melaksanakan perekaman perkembangan jumlah penduduk;

c. menyajikan data informasi kependudukan;

d. mengelola sistem teknologi informasi administrasi kependudukan;

e. memberikan pertimbangan/kajian teknis kepada atasan;

f. mengevaluasi pelaksanaan tugas dan menginventarisasi permasalahan pada Seksi Perekaman dan Penyajian Data Informasi Kependudukan, serta mencari alternatif pemecahannya;

g. membagi tugas kepada bawahan agar pelaksanaan tugas dapat berjalan lancar sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

h. memberi petunjuk kepada bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku;

i. menilai hasil kerja bawahan dengan jalan memonitor dan mengevaluasi hasil kerjanya untuk bahan pengembangan karier;

j. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan;dan k. melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan.

Kepala Seksi Pembinaan dan Pengawasan Administrasi Kependudukan

Seksi Pembinaan dan Pengawasan Administrasi Kependudukan dipimpin oleh Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok melaksanakan kegiatan pembinaan dan pengawasan administrasi kependudukan dan dalam melaksanakan tugas pokoknya, Kepala Seksi menyelenggarakan fungsi :

(29)

21

a. penyusunan rencana kegiatan Seksi pembinaan dan pengawasan administrasi kependudukan berdasarkan kebijakan Bidang;

b. pelaksanaan pembinaan dan pengawasan administrasi kependudukan;dan c. pelaksana tugas dinas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya.

Rincian tugas Kepala Seksi Pembinaan dan Pengawasan Administrasi Kependudukan sebagai berikut :

a. menyusun rencana kegiatan Seksi berdasarkan kebijakan Bidang;

b. melakukan evaluasi terhadap administrasi kependudukan;

c. melakukan pembinaan dan pengawasan adminstrasi kependudukan;

d. memberikan pertimbangan/kajian teknis kepada atasan;

e. mengevaluasi pelaksanaan tugas dan menginventarisasi permasalahan pada Seksi Pembinaan dan Pengawasan Administrasi Kependudukan serta mencari alternatif pemecahannya;

f. membagi tugas kepada bawahan agar pelaksanaan tugas dapat berjalan lancar sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

g. memberi petunjuk kepada bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku;

h. menilai hasil kerja bawahan dengan jalan memonitor dan mengevaluasi hasil kerjanya untuk bahan pengembangan karier;

i. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya;dan

j. melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan.

Kepala Bidang Pencatatan Sipil

Bidang Pencatatan Sipil dipimpin oleh Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok melaksanakan pencatatan dan penerbitan kutipan akta kelahiran, akta perkawinan, akta perceraian, akta kematian, perubahan akta catatan sipil karena terjadi peristiwa penting, pengangkatan anak, pengakuan anak, pengesahan anak, perubahan nama, perubahan kewarganegaraan dan perubahan peristiwa penting lainnya dan dalam melaksanakan tugas pokok nya Kepala Bidang menyelenggarakan fungsi :

a. penyusunan rencana kerja Bidang Pencatatan Sipil berdasarkan kebijakan Dinas;

b. pelaksanaan penyuluhan pencatatan sipil;

c. pelaksanaan penyuluhan, pendataan, penyelenggaraan pencatatan dan penerbitan kutipan serta pendokumentasian arsip akta kelahiran, akta perkawinan, akta perceraian, akta kematian, pengakuan anak, perubahan nama, perubahan kewarganegaraan dan perubahan peristiwa lainnya;

d. pelaksanaan penerbitan salinan akta, perubahan nama, dan surat keterangan pencatatan sipil;dan

e. pelaksanaan tugas dinas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

(30)

22

Rincian tugas Kepala Bidang Pencatatan Sipil sebagai berikut :

a. menyusun rencana dan program kerja Bidang Pencatatan Sipil berdasarkan kebijakan Dinas;

b. melaksanakan penyuluhan pencatatan sipil;

c. menyelenggarakan penyiapan bahan penyuluhan, pendataan, penyelenggaraan pencatatan dan penerbitan kutipan serta pendokumentasian arsip akta kelahiran, akta perkawinan, akta perceraian, akta kematian, pengakuan anak, perubahan nama, perubahan kewarganegaraan;

d. menyelenggarakan koordinasi pelaksanaan urusan pencatatan sipil;

e. memberikan pertimbangan/kajian teknis kepada atasan;

f. mengevaluasi pelaksanaan tugas dan menginventarisasi permasalahan pada Bidang Pencatatan Sipil, serta mencari alternatif pemecahannya;

g. mengkoordinasikan Kepala Seksi agar terjalin kerja sama yang baik dan saling mendukung;

h. memberi petunjuk kepada Kepala Seksi dan bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai pedoman dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

i. menilai hasil kerja Kepala Seksi dan bawahan dengan jalan memonitor dan mengevaluasi hasil kerjanya untuk bahan pengembangan karier;

j. melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan;

k. melaksanakan tugas dinas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya;dan

l. melaporkan hasil pelaksanaan tugas / kegiatan kepada atasan.

Kepala Seksi Pencatatan Kelahiran dan Kematian

Seksi Pencatatan Kelahiran dan Kematian dipimpin oleh Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok melaksanakan pencatatan dan penerbitan kutipan akta kelahiran, akta kematian, pengakuan anak, perubahan nama, perubahan kewarganegaraan dan dalam melaksankan tugas pokok nya Kepala Seksi menyelenggarakan fungsi :

b. penyusunan rencana kegiatan Seksi Pencatatan Kelahiran dan Kematian berdasarkan kebijakan Bidang;

c. pelaksanaan pencatatan dan penerbitan kutipan akta kelahiran, akta kematian, pengakuan anak;

d. pelaksanaan penerbitan salinan akta perubahan nama dan surat keterangan Pencatatan Kelahiran dan Kematian;dan

e. pelaksana tugas dinas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya.

(31)

23

Rincian tugas Kepala Seksi Pencatatan Kelahiran dan Kematian sebagai berikut :

a. menyusun rencana kegiatan Seksi Pencatatan Kelahiran dan Kematian berdasarkan kebijakan Bidang;

b. pelaksanaan pencatatan dan penerbitan kutipan akta kelahiran, akta kematian, pengakuan anak;

c. pelaksanaan penerbitan salinan akta perubahan nama dan surat keterangan pencatatan kelahiran dan kematian;

d. memberikan pertimbangan/kajian teknis kepada atasan;

e. mengevaluasi pelaksanaan tugas dan menginventarisasi permasalahan pada Seksi Pencatatan Kelahiran dan Kematian, serta mencari alternatif pemecahannya;

f. membagi tugas kepada bawahan agar pelaksanaan tugas dapat berjalan lancar sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

g. memberi petunjuk kepada bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku;

h. menilai hasil kerja bawahan dengan jalan memonitor dan mengevaluasi hasil kerjanya untuk bahan pengembangan karier;

i. melaksanakan tugas dinas lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya;dan

j. melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan.

Kepala Seksi Pencatatan Perkawinan Pencarian dan Mutasi

Seksi Pencatatan Perkawinan, Perceraian dan Mutasi dipimpin oleh Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok melaksanakan pencatatan perkawinan, perceraian, mutasi dan penerbitan kutipan akta perkawinan, dan akta perceraian dan dalam melaksankan tugas pokok nya Kepala Seksi menyelenggarakan fungsi :

b. penyusunan rencana kegiatan Seksi Pencatatan Perkawinan, Perceraian,dan Mutasi berdasarkan kebijakan Bidang;

c. pelaksanaan pencatatan perkawinan, perceraian, mutasi dan penerbitan kutipan akta perkawinan, serta akta perceraian;

d. pelaksanaan penerbitan salinan akta pencatatan perkawinan, akta perceraian dan surat keterangan kawin;dan

e. pelaksana tugas dinas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya;

Rincian tugas Kepala Seksi Pencatatan Perkawinan, Perceraian dan Mutasi sebagai berikut :

a. menyusun rencana kegiatan Seksi berdasarkan kebijakan Bidang;

b. melaksanakan pencatatan perkawinan, perceraian, mutasi dan penerbitan kutipan akta perkawinan, serta akta perceraian;

c. melaksanakan pencatatan perkawinan, perceraian, mutasi dan penerbitan kutipan akta perkawinan, serta akta perceraian;

(32)

24

d. memberikan pertimbangan/kajian teknis kepada atasan;

e. mengevaluasi pelaksanaan tugas dan menginventarisasi permasalahan pada Seksi Pencatatan Perkawinan, Perceraian dan Mutasi serta mencari alternatif pemecahannya;

f. membagi tugas kepada bawahan agar pelaksanaan tugas dapat berjalan lancar sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

g. memberi petunjuk kepada bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku;

h. menilai hasil kerja bawahan dengan jalan memonitor dan mengevaluasi hasil kerjanya untuk bahan pengembangan karier;

i. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan;dan j. melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan.

Kepala Seksi Penyuluhan

Seksi Penyuluhan dipimpin oleh Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok melaksanakan kegiatan penyuluhan dan pendataan kepemilikan akta catatan sipil dan dalam menyelenggarakan tugas pokok nya Kepala Seksi mempunyai fungsi :

a. penyusunan rencana kegiatan Seksi Penyuluhan berdasarkan kebijakan Bidang;

b. pelaksanaan kegiatan penyuluhan dan pendataan kepemilikan akta catatan sipil;dan

c. pelaksana tugas dinas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya..

Rincian tugas Kepala Seksi Penyuluhan sebagai berikut :

a. menyusun rencana kegiatan Seksi Penyuluhan berdasarkan kebijakan Bidang Catatan Sipil;

b. menyiapkan bahan untuk kegiatan penyuluhan dan pendataan kepemilikan akta catatan sipil;

c. melaksanakan kegiatan penyuluhan dan mendata kepemilikan akta catatan sipil;

d. memberikan pertimbangan/kajian teknis kepada atasan;

e. mengevaluasi pelaksanaan tugas dan menginventarisasi permasalahan pada Seksi Penyuluhan, serta mencari alternatif pemecahannya;

f. membagi tugas kepada bawahan agar pelaksanaan tugas dapat berjalan lancar sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

g. memberi petunjuk kepada bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku;

h. menilai hasil kerja bawahan dengan jalan memonitor dan mengevaluasi hasil kerjanya untuk bahan pengembangan karier;

Referensi

Dokumen terkait

Dengan hasil akhir yang telah di ketahui adanya faktor-faktor yang mempengaruhi disfungsi seksual pada pasien dengan penyakit ginjal stadium akhir yang menjalani

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Lumajang merupakan suatu instansi yang memberikan pelayanan di bidang Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil. Dengan hal

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi Sumatera Selatan dalam mencapai kinerja sasaran dan indikator dilaksanakan melalui program utama penataan administrasi

URUSAN PEMERINTAHAN : 0206 Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil ORGANISASI : 020601 Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil PROGRAM : 0206.15 Program Penataan

Penaksir yang dibahas merupakan kombinasi penaksir rasio dan penaksir regresi pada sampling acak sederhana menggunakan median dan koefisien skewness, yang merupakan review

Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan kondisi proses pembuatan selulosa diasetat (SDA) berbasis selulosa pulp kayu sengon serta mendapatkan kondisi rancangan

Proses, materi dan metoda pembelajaran yang telah disiapkan bertujuan untuk alih pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang terkait dengan pencapaian kompetensi dan keterampilan

Dari hasil analisis (pendugaan) tersebut kelak akan ditemukan tentang tingkat ketepatan model yang dipilih, dan tahap produksi optimal menurut kriteria teknis dan ekonomi,