• Tidak ada hasil yang ditemukan

GAYA HIDUP KOMUNITAS MUSIK INDIE HARDCORE DI KABUPATEN LAMONGAN SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "GAYA HIDUP KOMUNITAS MUSIK INDIE HARDCORE DI KABUPATEN LAMONGAN SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

GAYA HIDUP KOMUNITAS MUSIK INDIE HARDCORE DI KABUPATEN LAMONGAN

(Studi Pada Komunitas Musik Hardcore di Kabupaten Lamongan)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik

Universitas Muhammadiyah Malang

Sebagai Syarat Untuk Mendapatkan Gelar Sarjana (S-1)

Disusun Oleh :

RAYYANATA TULADHANA TIMUR

201410310311156

PROGRAM STUDI ILMU SOSIOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

(2)

ii

(3)
(4)

ii KATA PENGANTAR

Segala Puji dan syukur alhamdulillah kehadirat Allah SWT atas segala kebesaran dan kemurahan-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan inayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Gaya Hidup Komunitas Musik Indie Hardcore di Kabupaten Lamongan (Studi Pada Komunitas Musik Hardcore di Kabupaten Lamongan)” tepat waktu sebagai salah satu persyaratan untuk menempuh gelar Sarjana (S1) Sosiologi.

Skripsi ini adalah bentuk pembuktian dari mahasiswa dan juga merupakan program akademik di Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang. Penulis menerapkan Ilmu yang diperoleh saat mengampu pendidikan di kelas maupun di lapangan. Semoga dengan adanya skripsi ini bermanfaat bagi penulis dan juga bagi kalangan akademis lainya.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis masih banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna baik dari isi, cara pengetikan, dan bahasa yang disebabkan keterbatasan yang dimiliki oleh penulis. Pada proses penyusunan laporan skripsi ini, penulis babyak mendapatkan bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan kali ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tulus kepada :

1. Bapak Dr. Fauzan, M.Pd selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Malang

2. Bapak Dr. Rinikso Kartono, M.Si selaku Dekan FISIP UMM

3. Bapak Rachmad K. Dwi Susilo, MA., Ph.D selaku Ketua Jurusan Sosiologi

(5)

4. Bapak Muhammad Hayat, MA selaku Dosen Pembimbing 1 yang telah membimbing dengan memberikan masukan dan saran dari awal proses pembuatan skripsi hingga akhir pembuatan skripsi serta dukungan untuk tetap mengerjakan skripsi.

5. Bapak Drs. Sulismadi, M.Si selaku Dosen Pembimbing 2 dan dosen wali yang telah membimbing dengan memberikan masukan dan saran dari awal perkuliahan sampai dengan proses pembuatan skripsi hingga akhir pembuatan skripsi serta dukungan untuk tetap mengerjakan skripsi.

6. Serta kepada orangtua, keluarga dan teman-teman yang telah memberikan semangat kepada penulis untuk menyelesaikan tugas akhir berupa skripsi. Semoga bantuan yang telah diberikan kepada penulis menjadi catatan amalan baik serta mendapat pahala yang setimpal dari Allah SWT. Pada akhirnya penulis berharap semoga tugas ini dapat bermanfaat.

Malang, 16 Januari 2021

Penulis

(6)

iv DAFTAR ISI

JUDUL...i

LEMBAR PENGESAHAN...ii

KATA PENGANTAR...iii

DAFTAR ISI... iv

DAFTAR TABEL... vi

DAFTAR GAMBAR...vii

ABSTRAKSI...viii

ABSTRACT...ix

BAB I...1

1.1 Latar Belakang...1

1.2 Rumusan Masalah...5

1.3 Tujuan Penelitian...5

1.4 Manfaat Penelitian...5

1.4.1 Teoritis...5

1.4.2 Praktis...6

1.5 Definisi Konsep...6

1.5.1 Gaya Hidup...6

1.5.2 Musik Indie...6

1.5.3 Hardcore...7

1.6 Metode Penelitian...7

1.6.1 Pendekatan Penelitian...7

1.6.2 Tempat dan Waktu Penelitian ...7

1.6.3 Instrumen Penelitian...8

1.6.4 Sample Sumber Data...8

1.6.5 Teknik Pengumpulan Data...9

1.6.6 Teknik Analisa Data...15

BAB II...16

2.1 Penelitian Terdahulu...16

2.2 Kajian Pustaka...19

2.3 Fokus Penelitian...27

2.4 Landasan Teori...27

BAB III...31

3.1 Letak Geografis Kabupaten Lamongan. ...31

3.2 Sejarah Kabupaten Lamongan...33

3.3 Sosial Budaya Kabupaten Lamongan... 36

3.4 Perkembangan Musik di Lamongan...37

3.5 Komunitas Musik Hardcore Lamongan...41

3.5.1 Sejarah Komunitas Musik Hardcore...41

3.5.2 Gerakan Komunitas Musik Hardcore...44

BAB IV...47

4.1 Identitas Subjek...47

4.2 Pembentukan Gaya Hidup Subjek...64

4.3 Musik Hardcore Sebagai Identitas Subjek yang Melawan...74

4.4 Fashion Perlawanan...88

4.5 Merchandise... 92

4.6 Food Not Bomb...103

BAB V...107

(7)

5.1 Kesimpulan ...107

5.2 Saran...107

DAFTAR PUSTAKA...x

LAMPIRAN...xiii

(8)

vi DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Daftar Penelitian Terdahulu...16

Tabel 3.1 Luas wilayah per Kecamatan di Kabupaten Lamongan...32

Tabel 4.1 Data Subjek berdasarkan Jenis Umur...48

Tabel 4.2 Data Subjek berdasarkan Jenis Kelamin...48

Tabel 4.3 Data Subjek berdasarkan Jenis Pekerjaan...49

(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Konser Musik Hardcore di Aula Kodim Lamongan...44

Gambar 4.1 Profil Subjek Sulton...50

Gambar 4.2 Subjek Sulton tampil disebuah event...51

Gambar 4.3 Profil Subjek Awil...53

Gambar 4.4 Proses sablon oleh subjek Awil...54

Gambar 4.5 Profil Subjek Abid...55

Gambar 4.6 Subjek Abid tampil disebuah event...56

Gambar 4.7 Profil Subjek Imam...58

Gambar 4.8 Subjek Imam Memainkan Drum...59

Gambar 4.9 Profil subjek Dika...60

Gambar 4.10 Subjek Dika Sedang Tampil...61

Gambar 4.11 Profil subjek Yunita...63

Gambar 4.12 Poster LCHC FEST 2019...82

Gambar 4.13 Poster Acara Studio...84

Gambar 4.14 Acara Studio Gigs di HMS Studio...85

Gambar 4.15 Jaket/rompi jeans sebagai salah satu fashion...88

Gambar 4.16 Pakaian yang digunakan anak Hardcore...91

Gambar 4.17 Promosi Rilisan CD Album Battalion Hammer...93

Gambar 4.18 Rilisan Audio berupa CD dalam Konser...95

Gambar 4.19 Kaset Pita Battalion Hammer...96

Gambar 4.20 Poster kaos yang diunggah di Media Sosial...98

Gambar 4.21 Proses Produksi Kaos LCHC FEST 2019...102

Gambar 4.22 Acara FNB di Studio Gigs...105

(10)

viii ABSTRAKSI

Komunitas Musik Indie Hardcore merupakan fenomena yang terjadi di Kabupaten Lamongan. Pergerakan komunitas ini telah berjalan selama lebih dari 10 tahun semenjak maraknya musik Underground di Kabupaten Lamongan. Komunitas ini dikenal dengan gaya musik yang berbeda daripada musik populer yang menjadi standar musik bagi sebagian besar masyarakat di Kabupaten Lamongan. Karakter musik yang dimainkan oleh para pelaku di dalam komunitas hardcore ini cenderung keras dan lirik yang diusung bertemakan tentang pertemanan, kehidupan, dan bahkan kritik sosial. Salah satu komunitas yang tergolong aktif dan masih bertahan sampai lebih dari satu dekade yaitu LCHC (Lamongan City Hardcore Crew). Di dalam masyarakat, komunitas ini cukup mendapat tempat yang aman terlepas dari stigma punk dan aliran musik keras lainya yang sering diindikasikan dengan kekerasan, seksis, dan narkoba. Para pelaku di dalam komunitas telah berkembang sedemikian rupa dengan kondisi sosial di sekitar mereka namun dengan tetap tidak melupakan perlawanan mereka.

Dalam bentuknya, Komunitas LCHC ini merupakan perwujudan dari subjek yang mencoba mendefinisikan kembali nilai-nilai di dalam masyarakat melalui tindakan-tindakan otentiknya sendiri. Subjek menemukan hal baru yang mereka implementasikan pada gaya hidup sehari-hari mulai dari cara berpakaian, bermusik, hingga berkehidupan sosial. Terlepas dari stigma negatifnya, gaya hidup subjek di dalam Komunitas musik Indie Hardcore ini merupakan antitesis dari gaya hidup masyarakat pada umumnya terutama dalam hal musik dan juga beberapa aspek lainya.

Nilai-nilai yang ada di dalam musik hardcore itu dimanifestasikan oleh para subjek secara sadar di dalam diri mereka. Musik Hardcore di Kabupaten Lamongan telah mencapai masa dimana pendewasaan itu terbentuk dari rasa peduli terhadap satu sama lain dalam konteks penelitian kali ini yaitu komunitas. Komunitas mampu membentuk individu tanpa menghilangkan subjektifitas dalam individu tersebut sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa subjek akan terus terbentuk dan berkembang.

Kata Kunci : Musik, Komunitas, Subjek, Redefinisi

(11)

ABSTRACT

Hardcore music community is an issue that happening on Lamongan. Their movement that coming alongside for more than 10 years after Underground scene become massive at Lamongan. This music community have different style than popular music that become standart of general communities in Lamongan. Music characteristic style in this community usually solid with lyrics that contain about friendship, life, and even social criticsm. One of the most active community on Lamongan is LCHC also known as Lamongan City Hardcore Crew. This community have a safe space on the local communities in Lamongan as a community that apart from negative stigma of street punk culture that indentified with sexism, violence, and drugs. Subject in the community has grown alongside with the social environment around them without neglecting their idelogical rebellion.

In its form, this LCHC Community is the embodiment of a subject that tries to redefine values in society through its own authentic actions. The subjects found new things that they implemented in their daily lifestyle, starting from how to dress, make music, to social life. Apart from the negative stigma, the lifestyle of the subject in the Indie Hardcore music community is the antithesis of the lifestyle of society in general, especially in terms of music and also several other aspects. The values that exist in hardcore music are manifested by the subjects consciously within themselves.

Hardcore music in Lamongan Regency has reached a period where maturity is formed from a sense of caring for one another in the context of this research, namely the community. The community is able to form individuals without eliminating the subjectivity in the individual so that it can be concluded that the subject will continue to form and develop.

Keyword : Music, Community, Subject, Redefinition

(12)

x DAFTAR PUSTAKA

Blush, S. 2010. American Hardcore: A Tribal History. Los Angeles: Feral House.

Ardini, Ni Wayan. Industrialisasi Musik Pop Bali: Ideologi, Kepentingan dan Praktiknya. Diss. Universitas Udayana, 2015.

Berek, Dominikus Isak Petrus. "Fashion Sebagai Komunikasi Identitas Sub Budaya (Kajian Fenomenologis terhadap Komunitas Street Punk Semarang)."

INTERAKSI: Jurnal Ilmu Komunikasi 3.1. 2014: 56-66.

Willis, S., 1993. Hardcore: subculture American style. Critical Inquiry, University of Chicago Press.

Ibrahim, I.S., 2011. Kritik Budaya Komunikasi: Budaya, Media, dan Gaya Hidup Dalam Proses Demokratisasi di Indonesia ,Yogyakarta: Jalasutra.

Featherstone , Mike. 1987. Lifestyle and Consumer Culture: Theory , Culture and Society 4.

Arifin, M., 2017. Metateori Redefinisi Subjek Slavoj Žižek. Yogyakarta: Penerbit Jalan Baru,

Kusuma, I.D.G., 2018. Semangat Perlawanan Musik Indie (Kasus Bali). Journal of Music Science, Technology, and Industry, 1(1), pp.119-128.

Sari, V.O., 2015. Karakteristik musik hardcore Kota Malang tahun 1995-2013 (Doctoral dissertation, Universitas Negeri Malang).

Septiyan, Dadang Dwi. Komunitas Musik Hardcore Straight Edge di Kabupaten Batang: Kajian Tentang Analisis Bentuk Musil dan Aktivitasnya. Universitas Negeri Semarang, 2013.

Syuryavin, Ahmad Hartadi. Proses Internalisasi Straight Edge Sebagai identitas Sosial: Studi Kasus Pada Kelompok Hardcore Straight Edge Depok. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2017.

(13)

Nugraheni, P. N. A. 2003. Perbedaan Kecenderungan Gaya Hidup Hedonis Pada Remaja Ditinjau dari Lokasi Tempat Tinggal. Surakarta: Fakultas Psikologi UMS.

(14)

xii

Referensi

Dokumen terkait

Implikasi akal dalam mencapai tujuan pendidikan islam dari uraian diatas dapat kita fahami bahwa akal sebagai alat utama bagi manusia untuk mendapatkan ilmu, dan

Hasil penelusuran memperlihatkan masih terdapat berbagai permasalahan baik teknis maupun non-teknis pada proses pengadaan pekerjaan konstruksi yang secara langsung

Melalui proses restrukturisasi internal, seluruh kegiatan usaha grup CBP dari Indofood, yang meliputi mi instan, dairy, makanan ringan, penyedap makanan, nutrisi dan makanan

Mengenai kebenaran beliau, Hadrat Masih Mau'ud ‘alaihis salaam menulis: 'Aku melihat bahwa orang yang mau mengikuti alam dan hukum alam telah diberikan kesempatan bagus oleh

Langkah yang dilakukan pemerintah Kabupaten Tuban terhadap wisata religi melalui konsep strategy branding untuk mengembangkan sektor wisata religi yang ada, yang

Untuk itu demi menjawab kegelisahan atas dinamika ilmu sosial dan sumber-sumber ilmu keindonesiaan FIS perlu mengokohkan sebuah lembaga pengkajian, penelitian dan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumtif terjadi pada partisipan karena pemberian uang saku dari orang tua yang dapat dibelikan sesuatu

Segala Puji dan syukur alhamdulillah kehadirat Allah SWT atas segala kebesaran dan kemurahan-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya sehingga