• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam setiap keberhasilan acara program televisi, seorang camera person sangat berperan penting dalam mengoperasikan kamerasecara fisikdan memelihara komposisi serta sudut kameradi setiap adegan yang berlangsung.

Beberapa hal teknis seperti cara pengambilan tipe shot, komposisi gambar, angle kamera, pergerakan kamera membangun sequence, dan garis imajiner harus dipahami oleh camera person guna menghasilkan gambar yang baik dan juga memiliki rasa seni yang tinggi(Umbara, 2009).

Teknik pengambilan gambar yang dilakukan harus memberikan pesan yang jelas agar tidak membuat audience bertanya-tanya apa maksud dari pesan yang ingin disampaikan. Dalam hal ini dibutuhkan konsep kamera yang tidak monoton di setiap segmen pengambilan gambarnya.

Saat ini media televisi adalah salah satu media penyampaian informasi yang paling digemari oleh masyarakat. Karena melalui televisi, masyarakat dapat melihat dan mendengar langsung suatu kejadian yang disiarkan. Televisi mempunyai berbagai jenis program yang dapat dikelompokan menjadi dua bagian berdasarkan jenisnya yaitu: program informasi (berita) dan program hiburan (entertainment) (Morissan, 2008).

Perkembangan media komunikasi modern dewasa ini telah memungkinkan orang di seluruh dunia untuk dapat saling berkomunikasi. Media peyiaran, yaitu televisi merupakan salah satu bentuk media massa yang efisien dalam mencapai audience-nya dalam jumlah yang sangat banyak. Karenanya media penyiaran memang sangat berperan penting. Media penyiaran merupakan organisasi yang menyebarkan informasi berupa produk budaya atau pesan yang mempengaruhi dan mencerminkan budaya dalam masyarakat (Morissan, 2008). Dari sekian banyak budaya yang ada di Indonesia salah satunya adalah adanya perbedaan yang sangat variatif dalam berbusana di setiap suku. Hal tersebut menjadikan bukti bahwa Indonesia kaya akan keberagamaan berbusana. Tidak heran jika saat ini Indonesia merupakan salah satu negara pengikut trend fashion dunia. Tingkat ketertarikan dan keinginan masyarakat akan trend fashion saat ini, terlihat dari seringnya masyarakat mencari segala

(2)

informasi mengenai fashion dari situs jejaring sosial dan media penyiaran, guna menunjang penampilan mereka dalam berbusana.

Program informasi (berita) ini sangat memberikan tambahan pengetahuan kepada khalayak, baik berupa berita ataupun talkshow. Program informasi dapat dibagi menjadi dua yaitu hard news dan soft news. Berita hard news yaitu menampilkan berita-berita ter-update yang harus ditayangkan sesegera mungkin agar dapat diketahui khalayak secepetnya. Dan berita soft news yang menampilkan informasi menarik namun bersifat tidak ditayangkan sesegera mungkin. Dalam hard news ada beberpa bentuk berita yaitu straighnews, features dan infotainment. Dan dalam soft news ada beberapa katagori berita yaitu current affair, talkshow dokumenter, dan magazine (Morissan, 2008).

Magazine adalah program yang menampilkan informasi ringan namun mendalam dengan kata lain magazine adalah feature dengan durasi yang lebih panjang. Magazine menekankan pada efek menarik suatu informasi ketimbang aspek pentingnya (Morissan, 2008).

Melihat berbagai realitas mengenai program news magazine yang telah ada sebelumnya, tim produksi tertarik untuk membuat sebuah program news magazine yang berbicara fashion. Tim produksi ingin mengemas sebuah program news magazine yang menarik dan informatif untuk audience, khususnya bagi para fashionistas. Nama program yang akan diproduksi adalah fashion update. Konsep yang akan dikemas yaitu menggunakan seorang host wanita muda yang fashionable yang akan membawakan acara dari segmen pertama hingga segmen terakhir.

Dalam sebuah produksi televisi peran camera person sangat penting dan menjadi ujung tombang sebuah acara.Produksi acara tidak dapat berjalan apabila tidak adanya camera person.Karena dalam tahapan produksi, camera person bertanggung jawab atas semua aspek teknik pengambilan dan perekaman gambar.

Peran penulis sebagai camera person sangat menjadikan sebuah produksi program acara dimengerti oleh audience, yaitu dengan adanya alur cerita dan ide yang dituangkan menjadi sebuah bentuk dan gerak sesuai dengan script.

Dalam tahapan pra produksi, produser membuat ide sebuah acara fashion update yang dikemas secara menarik. Dalam tahapan ini, camera person memberikan ide mengenai bagaimana komposisi gambar dan angle camera

(3)

yang akan digunakan dalam tahapan produksi. Saat produksi berlangsung, camera person juga berdiskusi dengan sutradara/produser mengenai angle, komposisi gambar serta pergerakan kamera yang ingin diambil.

1.2 Identifikasi Tugas Karya Akhir 1.2.1 Nama program

Dalam pengerjaan tugas akhir ini, tim akan memproduksi sebuah program news magazine yang diberi nama fashion update. Alasan memilih nama program fashion update karena dari hasil FGD yang telah dilakukan didapatkan kesimpulan tentang isi program yang akan dibuat lalu dari hasil FGD tersebut kami dapat mematangkan konsep program acara yang akan diproduksi, lalu disimpulkanlah nama program berdasarkan hasil FGD dari kesepakatan tim produksi maka kami memutuskan nama program acara yang kami produksi adalah

‘fashion update’. Dibuat memang berbeda dengan acara fashion lainnya yang cenderung memberikan tips berpakaian, fashion update adalah program acara yang terdiri dari 3 segmen berbeda, dan masing masing segmennya sangat menarik untuk dilihat dan tentunya memberikan tambahan wawasan kepada fashionistas.

Tim produksi juga ingin mengemas fashion update lewat pandangan yang berbeda. Perbedaan fashion update dengan program fashion lainnya terletak pada pembahasan disetiap segmennya yang tidak terpaku pada tips dan trik saja. Fashion update akan lebih mencoba untuk mengeksplore informasi seputar fashion dan juga memberikan informasi trend fashion bagi para fashionistas.

1.2.2 Jenis Program

Fashion update dapat digolongkan kedalam sebuah program news magazine. Karena news magazine sendiri dapat dimaknai sebagai sebuah program bersegmen yang memperhatikan kedalaman informasi dan hiburannya (Morissan, 2008). Program Magazine ditayangkan sendiri pada program yang terpisah dengan program berita. Magazine menekankan pada aspek menarik suatu informasi ketimbang aspek pentingnya. Durasi dapat berkisar 30 menit ataupun 1 jam dengan satu

(4)

tema atau beberapa topik. Jenis program news magazine dipilih sebagai konsep karya tugas akhir karena hasil acara dari FGD yang telah kami lakukan kami mendapatkan kesimpulan, bahwa masyarakat penggila fashion membutuhkan program acara yang membahas lebih dalam tentang fashion tentunya juga mengandung unsur hiburan agar tidak membosankan. Oleh karena nya kami membuat program acara yang bergenre news magazine, yang memang terdiri dari beberapa segment. acara yang dibuat memang terdiri dari beberapa segmen yang meliput dan membahas tentang seputaran fashion yang sedang menjadi trend saat ini dan memberikan informasi fashion terkini baik dari dalam maupun dari luar negeri.

1.2.3 Tujuan Program

Tujuan pembuatan program news magazine fashion update adalah untuk memberikan informasi terkini tentang fashion, memberikan hiburan,dan memberikan edukasi ataupun pembelajaran kepada audience yang sesuai dengan jawaban pada saat tim produksi melakukan FGD. Fashion Update dapat dikatagorikan sebagai program informatif dan entertainment karena akan selalu memberikan informasi dan sajian hiburan kepada audience tentangfashion. Sesuai dengan apa yang diinginkan dan dibutuhkan oleh para fashionistas.

1.2.4 Airing Time dan Format Program

Setelah kami melakukan FGD, maka kami berhasil membuat format program news magazine fashion update akan ditayangkan satu kali dalam seminggu, yaitu pada hari sabtu pukul 10.00-10.30. Alasan tim produksi memilih hari sabtu sebagai waktu siaran fashion update adalah karena dari hasil focus group discussion yang telah kami lakukan kepada mahasiswa sekolah fashion lebih suka memanfaatkan akhir pekan untuk bersantai dan beristirahat dirumah sambil mencari hiburan dengan menonton televisi tentunya dengan program acara yang mereka minati. Fashion Update memilih jam siaran pukul 10.00- 10.30 karena pada jam siaran tersebut dapat dikatagorikan kedalam middle morning time dimana disimpulkan melalui forum group

(5)

discussion bahwa pada pukul 10.00 – 10.30 mereka masih menghabiskan waktu bersama keluarga untuk bersantai sambil menikmati program acara televisi yang mereka minati. Format program tim produksi usulkan adalah format program tapping dimana tim produksi akan lebih dahulu melakukan proses syuting sebelum fashion update ditayangkan dalam jangka waktu yang telah ditentukan. Fashion update juga mustahil jika ditayangkan secara langsung, hal ini dikarenakan fashion update merupakan program yang memerlukan tahap editing sebelum siap untuk ditayangkan kepada audience.

1.2.5 Targeting

1.2.5.1 Social Economy Status (SES)

Status ekonomi sosial adalah kedudukan seorang atau keluarga dimasyarakat berdasarkan pendapatan perbulan.

Status ekonomi dapat dilihat dari pendapatan yang disesuaikan dari dengan harga pokok (Kartono, 2006). Target audience dari program news magazine fashion update adalah masyarakat golongan menengah keatas (Social Economy Status) kelas A dan juga B. Alasan tim fashion update didalam memilih target masyarakat golongan ekonomi kelas A dan B karena fashion update akan menyajikan update-an fashion yang sekiranya memang harganya cukup mahal.

1.2.5.2 Geografi

Program fashion update akan disiarkan diseluruh Indonesia (Nasional). Tim fashion update memiliki idealis bahwa acara ini dapat ditonton diseluruh Indonesia. Penggunaan segmentasi geografis ini disebabkan karena konsumen memiliki kebiasaan berbelanja berbeda yang dipengaruhi oleh lokasi di mana mereka tinggal. Di Indonesia sendiri banyak yang memfokuskan penjualannya ke Pulau Jawa karena separuh penduduk Indonesia tinggal disini (Morissan, 2008). Tidak ada alasan bagi tim fashion update untuk tidak mempublikasikan

(6)

kemajuan fashion, dan juga tidak ada alasan bagi tim fashion update untuk tidak menumbuhkan rasa sadar bahwa berpenampilan menarik dan fashionable dapat memperkuat kepribadian audience.

1.2.5.3 Demografi

Demografi adalah ilmu mengenai gambaran menarik dari penduduk yang digambarkan secara karakteristik seperti usia, jenis kelamin, pendidikan, suku dan sebagainya. Data demografi dibutuhkan antara lain untuk mengantisipasi perubahan audience mengenai bagaimana media menilai potensi (Morissan, 2008). Dengan begitu siapapun dapat menonton program fashion update.

1. Jenis Kelamin : Pria dan wanita

Tidak ada perbedaan antara pria dan wanita untuk dapat menonton acara Fashion Update. Karena fashion dalam acara tersebut menampilkan beberapa model pakaian yang saat itu menjadi trend fashion untuk seorang pria dan wanita.

2. Usia : 17 – 40 tahun

Tim produksi juga memilih audience dengan usia 17- 40 tahun sebagai target utama dari program acara ini.

Hal ini dikarenakan Karena menurut riset pada usia 17 tahun sampai 40 tahun seseorang sedang diusia produktif dan sangat mementingkan fashion guna menunjang aktifitas dari gaya busana sehari-hari.

Serta butuh banyak informasi mengenai informasi seputar fashion yang mungkin belum pernah diketahui sebelumnya.

1.2.5.4 Psikografi

Secara khusus tim produksi memiliki beberapa kriteria dari penonton yang akan menyaksikan program fashion update.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa program ini

(7)

adalah sebuah program yang ingin menampilkan informasi fashion terkini. Namun dalam penyampaian pesannya tim fashion update ingin program ini berdampak langsung terhadap beberapa golongan masyarakat yang memiliki visi dan misi dengan acara ini. Tim ingin program acara ini secara khusus menjadi pedoman masyarakat dalam inspirasi berbusana. Kriteria tersebut adalah :

1. Audience yang menyukai fashion 2. Fashionistas

3. Memiliki hobi memperindah penampilan 4. Pelajar, mahasiswa, pegawai

1. 3 Teknik Pengumpulan Data

Untuk mengetahui seberapa besar keinginan atau minat audience dalam menonton tayangan di televisi dan ketertarikan audience terhadap program magazine yang akan dibuat oleh pencipta karya yang bertemakan “fashion”

dengan judul “fashion update”. Pencipta karya melakukan survei dengan melakukan forum group discussion (FGD) kepada mahasiswi fashion disatu sekolah fashion dan kepada audience yang menyukai berusia 17-40 tahun dari kalangan A B.

Pengumpulan data yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui bagaimana minat dan respon audience terhadap program “fashion update”. Sebelum melakukan pembuatan sebuah program, tim produksi melakukan pengumpulan data dan membutuhkan metode yang dapat menggambarkan dan mewakili minat target audience terhadap program “fashion update”. Hal tersebut dilakukan agar menjadi masukan untuk membuat sebuah program tayangan.

1.3.1 Focus Group Discussion (FGD)

FGD atau focus group discussion adalah diskusi terfokus dari suatu grup untuk membahas suatu masalah tertentu, dalam suasana informal dan santai.Jumlah pesertanya bervariasi antara 8-12 orang, dilaksanakan dengan panduan seorang moderator.

(8)

Focus Group Discussion (FGD) secara sederhana dapat didefinisikan sebagai suatu diskusi yang dilakukan secara sistematis dan terarah mengenai suatu isu atau masalah tertentu. (Irwanto :2006) mendefinisikan FGD adalah suatu proses pengumpulan data dan informasi yang sistematis mengenai suatu permasalahan tertentu yang sangat spesifik melalui diskusi kelompok.

1. Nama kegiatan :

Focus Group Discussion tentang “menentukan isi program acara fashion yang akan dibuat dalam Tugas Karya Akhir”

2. Tempat pelaksanaan kegiatan : Kampus Lasale Jakarta

3. Peserta kegiatan :

a. 7 Mahasiswa Lasale : - Rizki Wulan Kinanthi - Theresiana

- Nabilla Sarah Karima - Nindya Eka Larasati - Yessi

- Vebby Puspita - Natsha Kamila b. 1 Model :

Nadya Devi Shafira

c. 1 Fashionistas, Mahasiswa binus :

Laudia Budhi Ananda

4. Pertanyaan yang ditujukan:

a. Apakah tertarik menyaksikan program acara mengenai fashion di televisi saat ini?

b. Program acara fashion yang seperti apa yang kira kira menarik untuk kalian saksikan?

c. Bagaimana untuk host atau pembawa acara, kalian lebih menyukai host seorang perempuan atau pria, atau

(9)

keduanya?

d. Apakah host bisa menentukan kalian akan menyaksikan program fashion ini atau tidak?

e. Apa yang kurang dari program fashion ditelevisi saat ini?

f. Apakah program acara fashion yang ada saat ini sudah cukup mewakili apa yang kalian ingin saksikan?

g. Berapa lama waktu yang ideal bagi anda menyaksikan program fashion ditelevisi?

h. Kapan jam tayang yang ideal untuk kalian menyaksikan acara televisi?

i. Kira kira apa yang membuat program acara fashion di televisi menjadi lebih menarik untuk kalian saksikan?

j. Jika program acara fashion ditelevisi sesuai dengan keinginan anda apakah anda tertarik untuk menyaksikannya?

k. Apa yang membuat program acara fashion jadi tidak menarik?

l. Jika program acara televisi yang kalian saksikan menarik, apakah kalian akan merekomendasikan kepada rekan kalian yang lainnya?

Dari pertanyaan diatas disimpulkan jawaban bahwa mahasiswa dan dosen dari sekolah fashion lasale tertarik akan adanya program fashion di televisi. Program yang membuat mereka tertarik adalah program yang memberikan informasi dan referensi seputar fashion, program yang disajikan secara menyenangkan dan tetap informatif.

Menyajikan beberapa segmen seperti tentang trend fashion, tips berbusana yang up to date, membahas fashion yang akan menjadi trend, mengomentari busana para selebritas, dan profile dari seorang designer.

Ada juga yang berpendapat adanya segmen yang menampilkan bagaimana situasi di backstage saat berlangsungnya fashionshow, bagaimana mengolah barang yg sudah tidak terpakai menjadi aksesoris fashion yang

(10)

menarik. Namun dari semua jawaban kami telah merangkumnya menjadi susunan segmen untuk program acara yang akan kami produksi, dan ketika dijelaskan mengenai isi program acara yang akan kami buat mereka begitu antusias dan tertarik dengan isi program acara yang akan kami buat. Lalu untuk durasi mereka kompak menjawab 30 menit merupakan waktu yang ideal untuk menyaksikan program televisi, agar tidak cepat bosan. Jika kami membuat program acara seperti apa yang mereka inginkan mereka akan sangat tertarik untuk menyaksikannya pada jam tayang sangat ideal.

Banyak yang mereka kemukakan dan dari hasil keseluruhan jawaban mereka, kami telah menyeleksi dan mempertimbangkan hasilnya sebagai isi dari program acara yang akan dibuat. Yaitu program acara mengenai fashion yang berlangsung selama 30 menit terbagi menjadi tiga segmen. Segmen pertama membahas tentang top six trend fashionfor men and women, dan ada talen yang sudah kami persiapkan untuk mengenakan trend fashion busana tersebut.

Segmen kedua akan menampilkan cuplikan film, dan selesai cuplikan film diputar makan host akan mengomentari fashion yang ada pada film tersebut dan juga akan menampilkan VT dari pakar atau orang yang berkompeten dalam bidang fashion untuk memberikan komentarnya. Disegmen ketiga yaitu segmen terakhir kami akan menampilakn liputan tentang desainer dalam negeri secara singkat. Mengulas bagaimana dia terjun kedunia fashion dan apasaja koleksi dari rancangannya. Begitulah kira kira hasil dari FGD untuk menentukan isi program apa yang akan kami produksi.

Berbeda dengan wawancara, dalam FGD moderator tidaklah selalu bertanya.Bahkan semestinya tugas moderator bukan bertanya, melainkan mengemukakan suatu permasalahan, kasus, atau kejadian sebagai bahan pancingan diskusi. Dalam prosesnya memang ia sering bertanya, namun

(11)

itu dilakukan hanya sebagai ketrampilan mengelola diskusi agar tidak didominasi oleh sebagian peserta atau agar diskusi tidak macet (Irwanto, 2006).

1.4 Tujuan dan manfaat pembuatan Tugas Karya Akhir 1.4.1 Tujuan

Sebagaimana yang telah diuraikan pada latar belakang diatas, maka tujuan penulis yang berperan sebagai camera person dalam pembuatan program news magazine dengan judul fashion update dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Untuk memberikan pengetahuan kepada audience mengenai bagaimana cara pengambilan gambar serta komposisi gambar yang tepat.

2. Memberikan inspirasi mengenai teknik pengambilan gambar kepada audience khususnya pada usia 19-40 tahun seputar acara fashion.

3. Memberikan informasi, hiburan, dan referensi yang menarik kepada audience mengenai fashionyang baik dalam ataupun luar negeri.

1.4.2 Manfaat

Manfaat pembuatan tugas karya akhir ini dibagi menjadi tiga bagian, yaitu :

1. Manfaat akademis

Pembuatan tugas karya ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi perkembangan studi komunikasi khususnya komunikasi masa, media, dan dunia broadcasting, sebagai acuan studi pada bidang-bidang terkait. Menggali lebih dalam dunia videography pada sebuah program acara televisi yang dikemas secara unik dan menarik.

2. Manfaat praktis

- Bagi para praktisi, karya akhir ini bermanfaat didalam memperluas pengetahuan tentang cara pengambilan gambar/komposisi gambar yang baik dan benar.

(12)

- Bagi pihak universitas, karya akhir ini dapat menjadi acuan untuk akademis yang baru didalam pembuatan tugas akhir selanjutnya. Serta bisa dijadikan contoh atau referensi bagi tugas akhir disemester selanjutnya.

- Bagi audience atau peneliti lain, penelitian ini bisa memperluas dan memperkaya para audience atau peneliti lain tentang program sejenis dan tugas akhir yang berjenis program news magazine.

1.5 Sistematika Penulisan

Berikut adalah sistematika penulisan penelitian :

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab pendahuluan, terdapat pembahasan mengenai latar belakang pembuatan karya dan peran penulis dalam pembuatan karya. Bab ini juga memuat identifikasi karya berupa profil program, serta teknik pengumpulan data yang digunakan saat melakukan riset terhadap audience. Tujuan dan manfaat pembuatan karya juga dijabarkan pada bab ini.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Pada bab kajian pustaka, terdapat pembahasan mengenai tugas karya akhir atau program sebelumnya yang memperlihatkan persamaan dan perbedaan yang ada dibandingkan dengan tugas karya akhir yang dibuat oleh penulis.

Terdapat teori atau konsep yang berkaitan dengan proses pembuatan tugas karya akhir, serta pemaparan beberapa teori atau konsep yang menjadi kaitan antara tugas karya akhir dengan penontonnya.

BAB III PRA PRODUKSI TUGAS KARYA AKHIR

Pada bab ini, terdapat tahapan pra produksi yang dilakukan dalam membuat karya yaitu ide dan pengembangan konsep yang mencakup bagaimana ide awal dikembangkan dalam sebuah konsep yang lebih detail lagi.

(13)

BAB IV PRODUKSI TUGAS KARYA AKHIR

Pada bab ini, dijelaskan mengenai tahap produksi tugas karya akhir yang mencakup instalasi peralatan dimana akan dijelaskan kegiatan yang dilakukan sebelum pengambilan gambar serta alasan menggunakan angle tertentu dalam pengambilan gambar tersebut. Disini dijelaskan pula proses shooting dan evaluasi hasil shooting serta dismantle dan kegiatan setelah shooting lainnya.

BAB V PASCA PRODUKSI TUGAS KARYA AKHIR

Dalam bab ini, dijelaskan mengenai tahap pasca produksi tugas karya akhir yang mencakup evaluasi peran seorang camera person. Selain itu juga terdapat pembahasan mengenai evaluasi program yang menjelaskan tentang evaluasi secara keseluruhan dari tugas karya akhir yang dibuat, termasuk saran untuk penyempurnaan tugas karya akhir.

Referensi

Dokumen terkait

H1: (1) Terdapat perbedaan produktivitas kerja antara karyawan yang diberi insentif dengan karyawan yang tidak diberi insentif (2) Terdapat perbedaan

7.4.4 Kepala LPPM menentukan tindakan perbaikan yang harus dilakukan pada periode Pelaporan Hasil Pengabdian kepada masyarakat berikutnya.. Bidang Pengabdian kepada masyarakat

Ketika orang-orang dari budaya yang berbeda mencoba untuk berkomunikasi, upaya terbaik mereka dapat digagalkan oleh kesalahpahaman dan konflik bahkan

Logo merupakan lambang yang dapat memasuki alam pikiran/suatu penerapan image yang secara tepat dipikiran pembaca ketika nama produk tersebut disebutkan (dibaca),

Seperti halnya dengan pengetahuan komunikasi terapeutik perawat, kemampuan perawat yang sebagian besar pada kategori cukup baik tersebut kemungkinan karena adanya

Penelitian yang dilakukan di TK AndiniSukarame Bandar Lampung betujuan meningkatkan kemampuan anak dalam mengenal konsep bilangan melalui media gambar pada usia

Ketersediaan informasi lokasi rumah sakit, fasilitas dan layanan yang tersedia di rumah sakit dan tempat kejadian dapat tersedia secara jelas dan terkini sehingga penentuan

Alhamdulillahirobbil’alamin segala puji syukur dan sembah sujud, penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat, hidayah, dan kasih sayang-Nya sehingga penyusun