• Tidak ada hasil yang ditemukan

B A B I P E N D A H U L U A N

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "B A B I P E N D A H U L U A N"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

B A B I

P E N D A H U L U A N

A. Latar Belakang

Pemberlakuan Otonomi Daerah yang dimulai pada tahun 2000 telah mendorong Pemerintah Kota Semarang untuk selalu meningkatkan kinerjanya demi mewujudkan tata pemerintahan yang baik (good governance). Dalam hal prinsip-prinsip good governance Asosiasi Pemerintahan Kota, Asosiasi DPRD Kota, Asosiasi Pemerintahan Kabupaten dan Asosiasi DPRD kabupaten dengan Dukungan Depdagri telah menyepakati 10 Prinsip good governace:

(Partisipasi, Transparansi, Akuntabilitas, Daya Tanggap, Kesetaraan, Penegakan Hukum, Pengawasan, Wawasan Kedepan, Profesionalisme dan Efisiensi dan Efektifitas).

Peran pemerintah tidak lagi hanya sebatas pemberi dan atau penyedia informasi tetapi yang lebih penting adalah pemerintah menjadi pihak yang secara aktif mencari informasi (information seeker). Dengan kondisi ini diharapkan masyarakat sendirilah yang mengetahui kebutuhan dan segala persoalan yang mereka hadapi. Masyarakat diharapkan akan mampu memberikan respon positif terhadap berbagai kebijakan pemerintah dan pemabangunan secara rasional, proposional, konstruktif dan objektif, baik pada tingkat Negara Kesatuan Republik Indonesia, Provinsi maupun di Tingkat Kabupaten/ Kota.

Dalam menjalankan tugas dan kewajibannya, pihak-pihak yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan di daerah memerlukan dasar atau prinsip-prinsip tata-pemerintahan daerah yang baik, yang dapat menjadi acuan bagi tercapainya tujuan pemberian otonomi adalah:

a. Peningkatan pelayanan aparatur pemerintah di daerah dan peningkatan kesejahteraan masyarakat,

b. Pengembangan kehidupan demokrasi, peningkatan rasa kebangsaan, keadilan, pemerataan, dan kemandirian daerah serta

c. Pemeliharaan hubungan yang serasi antara pusat dan daerah.

Pelaksanaan Tata-Pemerintahan yang baik memerlukan beberapa instrumen:

Instrumen yang menjamin tata-pemerintahan yang baik entah itu, melalui peraturan-peraturan yang bersifat umum, berlaku untuk semua, pada setiap

(2)

situasi dan setiap saat, maupun peraturan-peraturan khusus untuk situasi tertentu.

Instrumen yang mendorong pelaksanaan tata pemerintahan yang baik secara stimulan dan korektif, misalnya melalui pedoman dan petunjuk, prosedur perijinan, pedoman tingkah laku, sistem subsidi dan penghargaan.

Instrumen yang memantau pelaksanaan tata-pemerintahan yang baik, baik melalui evaluasi kinerja oleh aparat pemerintah sendiri maupun melalui pengawasan oleh lembaga independen (yang tidak berpihak), oleh media massa dan oleh masyarakat sendiri.

Dan untuk dapat lebih meningkatkan kebutuhan serta pelayanan terhadap masyarakat dan untuk mengurangi berbelit-belitnya prosedur dan lamanya waktu yang dibutuhkan dalam memenuhi kewajibannya kepada pemerintah maka pemerintahpun wajib memperbaiki kinerja administrasi dengan meningkatkan pelayanan yang lebih efisien, efektif, murah dan waktu yang pasti. E-Governance atau biasa disingkat dengan E-Gov adalah salah satu bentuk peran teknologi informasi menghubungkan stakeholder dalam melakukan interkasi dan komunikasi baik secara administratif (perizinan, data penduduk, kondisi wilayah kelurahan, dll) atau informatif (kebijakan, Perda, kesepakatan bersama, kegiatan pemda, dll). Bagian Pembangunan Setda Kota Semarang yang mempunyai tugas pokok membantu Walikota Semarang dalam penyelenggaraan Pemerintah daerah perlu untuk meningkatkan manajemen perencanaan dalam bentuk penyusunan Rencana Strategis (Renstra) lima tahunan (2011-2015) dan Rencana Kerja (Renja) Tahunan.

Rencana Kerja (Renja) Tahunan Bagian Pembangunan Setda Kota Semarang Tahun 2013 adalah rencana tahunan yang menggambarkan kegiatan, tujuan dan sasaran, serta strategi untuk mencapai tujuan dan sasaran yang akan diwujudkan melalui kebijakan dan program, dan dilengkapi dengan tolok ukur keberhasilan/ indikator kinerja. Selain itu rencana kerja tahunan ini juga sebagai pedoman untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan tahun 2013. Rencana kerja (Renja) tahunan ini berfungsi sebagai pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD).

Sistem perencanaan pembangunan sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 mengharuskan setiap daerah untuk menyusun dokumen perencanaan pembangunan yang dituangkan dalam bentuk Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Kerja

(3)

Pemerintah Daerah (RKPD). Berdasarkan RPJMD Kota Semarang Tahun 2010-2015, Bagian Pembangunan Setda Kota Semarang telah menyusun Rencana Strategis (Renstra) pada periode waktu yang sama.

Berdasarkan Renstra tersebut, dilakukan formulasi Rencana Kerja (Renja) Bagian Pembangunan Setda Kota Semarang tahun 2013. Rencana Kerja (Renja) ini merupakan panduan pelaksanaan program dan kegiatan selama tahun 2013, secara simultan berhubungan dengan rencana kerja tahun- tahun berikutnya untuk mewujudkan visi sebagaimana dalam Renstra yaitu ” Terwujudnya Tertib Administrasi dan Koordinasi Penyusunan Kebijakan Pemerintah Daerah dalam Mewujudkan Semarang Kota Perdagangan dan Jasa yang Berbudaya menuju Masyarakat Sejahtera ”.

Misi dari Bagian Pembangunan Setda Kota Semarang adalah sebagai berikut :

1. Mewujudkan pembangunan yang berkualitas tepat mutu, tepat waktu dan tepat sasaran.

2. Mengadakan pengendalian dan pengawasan serta memberikan arahan kepada para perencana pelaksana pembangunan guna mencapai hasil yang optimal.

Visi dari Bagian Pembangunan Setda Kota Semarang adalah sebagai berikut :

Terwujudnya sistem pengendalian administrasi pembangunan di pemerintah Kota Semarang yang responsif, akuntabel, efisien dan efektif.

B. Landasan Hukum Penyusunan Rencana Kerja Bagian Pembangunan Setda Kota Semarang

Landasan penyusunan Rencana Kerja (Renja) Tahunan Bagian Pembangunan Setda Kota Semarang tahun 2013 adalah :

1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah- Daerah Kota Besar dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah dan daerah Instimewa Yogyakarta;

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Daerah;

3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;

4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan Keuangan Negara;

5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;

6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah;

7. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah;

(4)

8. Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 1992 tentang Pembentukan Kecamatan Di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara dan Kendal serta Penataan Kecamatan Di Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Semarang dalam wilayah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Tengah;

9. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom;

10. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005;

11. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah;

12. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional;

13. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 3 Tahun 2001 tentang rencana Pembentukan Organisasi tata Kerja Lembaga Teknis Daerah;

14. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 4 Tahun 2005 tentang rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Semarang tahun 2005-2010;

15. Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2004 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Semarang tahun 2000-2010;

16. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah, Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Semarang ;

17. Surat Keputusan Walikota Semarang 21 tahun 2008 tentang Penjabaran Tugas dan fungsi Sekretariat Daerah Kota Semarang;

C. Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan dari penyusunan Rencana Kerja (Renja) Tahunan adalah :

1. Untuk memberikan landasan kebijakan taktis strategis tahunan dalam rangka pencapaian visi, misi, tujuan dan sasaran yang pelaksanaannya akan dijabarkan dalan rencana kinerja tahunan.

2. Untuk prioritas program yang strategis selama setahun ke depan melalui sumber pembiayaan APBD atau sumber lainnya yang dilengkapi dengan indikator kinerja, dengan mendasarkan pada nilai strategis, kekuatan, kelemahan, peluang, ancaman/ hambatan/ tantangan yang ada.

3. Sebagai acuan dalam pelaksanaan Kegiatan Tahun 2013 Bagian Pembangunan Setda Kota Semarang.

(5)

D. Sistematika Penulisan

Renja ini memuat evaluasi pelaksanaan Renja Bagaian Pembangunan Setda Kota Semarang tahun lalu, tujuan, sasaran, program dan kegiatan Bagian Pembangunan Setda Kota Semarang dengan sistematika penyusunan sebagai berikut :

Bab. I. PENDAHULUAN.

1.1 Latar Belakang 1.2 Landasan Hukum 1.3 Maksud dan Tujuan 1.4 Sistematika Penulisan

Bab. II. EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN LALU 2.1. Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun Lalu dan Capaian

Renstra SKPD

2.2. Analisis Kinerja Pelayanan SKPD

2.3. Isu-isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi SKPD Bab. III. TUGAS DAN FUNGSI KEGIATAN BAGIAN PEMBANGUNAN

SETDA KOTA SEMARANG

3.1. Tujuan dan Sasaran Renja Bagian Pembangunan Setda Kota Semarang

3.2. Program dan Kegiatan Bab. IV. PENUTUP.

LAMPIRAN

Referensi

Dokumen terkait

Perkembangan pasca kemerdekaan mungkin dapat dimulai dari tahun 1950an yang ditandai dengan berdirinya perpustakaan baru. Pada tanggal 25 Agustus 1950 berdiri perpustakaan

Kandungan amonia berlebih dalam larutan sintesis urea yang keluar dari  stripper  akan naik bila  stripper  dioperasikan pada tekanan yang lebih tinggi.. Apabila

Memahami pernyataan dan ingkarannya, menentukan nilai kebenaran pernyataan majemuk, serta mampu menggunakan prinsip logika matematika dalam pemecahan masalah yang

Kepala daerah dalam menyelenggarakan fungsi sebagai pemimpin daerah terhadap pemerintah daerah memiliki tugas dan wewenang sesuai dengan Pasal 25 Undang-Undang Nomor 32 Tahun

142 D.3 Hasil Perhitungan Dampak Pengganda Total Pendapatan Tabel Input Output Kabupaten Jember Tahun 2010 Transaksi Domestik Atas Dasar Harga Produsen Updatting Tahun

Undang-Undang Republik Indonesia 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak Undang-Undang Republik Indonesia nomor 28 Tahun 2004 Tentang Perubahan. Undang-undang Nomor 16 Tahun

Hasil dari penelitian ini diharapkan memeberikan manfaat kepada pembaca mengenai problematika kehidupan yang dialami masyarakat Timur Tengah dengan melihat pandangan

Ujicoba terhadap sistem dilakukan biasanya setelah pengetesan program. Ujicoba sistem dilakukan untuk memeriksa dan memastikan bahwa komponen-komponen program atau tiap-tiap