PENGARUH BUDAYA ORGANISASI, GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KUALITAS
PROFESIONAL GURU SMP AL - WASHLIYAH KOTA MEDAN
T E S I S
OLEH :
K A M I L I N NIM . 8106132007
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Administrasi Pendidikan
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
PENGARUH BUDAYA ORGANISASI, GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KUALITAS
PROFESIONAL GURU SMP AL - WASHLIYAH KOTA MEDAN
Disusun dan Diajukan Oleh :
K A M I L I N NIM . 8106132007
Tesis Dipertahankan di Depan Panitia Ujian Tesis
Pada Tanggal 14 Maret 2013 dan Dinyatakan Telah Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Administrasi Pendidikan
Medan, 14 Maret 2013
Menyetujui, Tim Pembimbing
Pembimbing I Pembimbing II
Prof.Dr. H. Syaiful Sagala, M.Pd Prof.Dr. H. Abd. Hamid K, M.Pd NIP. 195805091986111001 NIP. 195802221981031001
Ketua Program Studi Direktur Program Administrasi Pendidikan Pascasarjana Unimed
Prof. Dr.H. Syaiful Sagala, M.Pd Prof. Dr. H. Abdul Muin Sibuea, M.Pd
PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI UJIAN TESIS MAGISTER PENDIDIKAN
No. N a m a Tanda Tangan
1. Prof. Dr.H. Syaiful Sagala, M.Pd _____________________ NIP. 195805091986111001
(Pembimbing I)
2. Prof. Dr. H. Abd. Hamid, K. M.Pd _____________________ NIP. 195802221981031001
(Pembimbing II )
3. Dr.Arif Rahman, M.Pd _____________________ NIP. 196604121992031001
( Penguji )
4. Dr. Sukarman Purba, M.Pd _____________________ NIP. 196205231987031002
(Penguji)
5. Dr.Yasaratodo Wau, M.Pd ______________________ NIP. 195901011986011001
(Penguji)
T E S I S
Disetujui Untuk Melaksanakan Ujian Tesis Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan
OLEH :
K A M I L I N NIM . 8106132007
PEMBIMBING I PEMBIMBING II
Prof. Dr.H. Syaiful Sagala, M.Pd Prof. Dr. H. Abd. Hamid, K, M.Pd
Diketahui/ Disetujui Oleh
Ketua Program Studi Administrasi Pendidikan
PENGARUH BUDAYA ORGANISASI, GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KUALITAS
PROFESIONAL GURU SMP AL - WASHLIYAH KOTA MEDAN
T E S I S
OLEH :
K A M I L I N NIM . 8106132007
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Administrasi Pendidikan
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ABSTRAK
Kamilin, 8106132007. Pengaruh Budaya Organisasi, Gaya Kepemimpinan Kepala
Sekolah dan Motivasi Kerja Terhadap Kualitas Profesional Guru SMP Al-Washliyah Kota Medan. Tesis: Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan. 2013.
Rumusan penelitian ini adalah sebagai berikut : (1) Apakah budaya organisasi berpengaruh terhadap motivasi kerja guru SMP Al-Washliyah Kota Medan?, (2) Apakah gaya kepemimpinan kepala sekolah berpengaruh terhadap motivasi kerja guru SMP Al-Washliyah Kota Medan?, (3) Apakah budaya organisasi berpengaruh terhadap kualitas profesional guru SMP Al-Washliyah Kota Medan?, (4) Apakah gaya kepemimpinan kepala sekolah berpengaruh terhadap kualitas profesional guru SMP Al-Washliyah Kota Medan?, dan (5) Apakah motivasi kerja berpengaruh terhadap kualitas profesional guru SMP Al-Washliyah Kota Medan?.
Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengungkap: (1) Pengaruh budaya organisasi terhadap motivasi kerja guru SMP Al-Washliyah Kota Medan, (2) Pengaruh gaya kepemimpinan kepala sekolah terhadap motivasi kerja guru SMP Al-Washliyah Kota Medan, (3) Pengaruh budaya organisasi terhadap kualitas profesional guru SMP Al-Washliyah Kota Medan, (4) Pengaruh gaya kepemimpinan kepala sekolah terhadap kualitas profesional guru SMP Al-Washliyah Kota Medan, dan (5) Pengaruh motivasi kerja terhadap kualitas profesional guru SMP Al-Washliyah Kota Medan. Metode penelitian ini menggunakan penelitian ini model jalur korelasi atau correlated path model,.
ABSTRACT
Kamilin, 8106132007. The Effect of Organizational Culture, Leadership Styles and Motivation Principal Work on the Quality of Teacher Professional SMP Al-Washliyah Medan Thesis: Postgraduate Program, State University of Medan. 2013.
The formulation of this study are as follows: (1) Does organizational culture influence the motivation of teachers SMP Al-Washliyah Medan?, (2) Is the principal's leadership style influence the motivation of teachers SMP Al-Washliyah Medan?, (3) Is organizational culture affect the professional quality of teachers SMP Al-Washliyah Medan?, (4) Is the principal's leadership style influence on the professional quality of teachers SMP Al-Washliyah Medan?, and (5) Is the motivational effect on the quality of the professional work of teachers SMP Al-Washliyah Medan?.
The Purpose of this research is to reveal: (1) The influence of organizational culture on work motivation of teachers SMP Al-Washliyah Medan, (2) influence of the principal's leadership style on teacher motivation SMP Al-Washliyah Medan, (3) The influence of organizational culture on professional quality of teachers SMP Al-Washliyah Medan, (4) Effect of the principal's leadership style to the professional quality of teachers SMP Al-Washliyah Medan, and (5) Effect of motivation on teachers' professional quality SMP Al-Washliyah Medan. This research method uses a model study correlated lane or path correlation model.The population was junior high school teacher Al-Washliyah Medan by the number of 148 people. To determine the sample using Krecji table, with this technique produces a sample 108 people. The instruments used to collect data was a questionnaire Likert scale.
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang selalu
memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga tesis ini dapat diselesaikan dengan
baik. Tesis ini bertujuan untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan gelar
Magister Pendidikan pada Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
Penulisan tesis ini dapat diselesaikan berkat bantuan dan dorongan dari
berbagai pihak baik moril maupun materil, yang tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu. Semoga bantuan dan dorongan yang telah diberikan menjadi amal ibadah
dan mendapatkan rahmat dari Allah SWT, Amiin.
Rasa terima kasih terutama penulis sampaikan kepada Bapak Prof. Dr. H.
Syaiful Sagala, S.Sos, M.Pd selaku pembimbing I, dan Prof. Dr. H. Abdul Hamid,
K. M.Pd selaku pembimbing II yang selalu memberikan bimbingan dan motivasi
pada penulis. Begitu juga rasa terima kasih penulis sampaikan kepada narasumber
dalam penelitian ini Dr. Sukarman Purba, M.Pd dan Dr. Yasaratodo Wau, M.Pd.
Tak lupa rasa terima kasih juga penulis sampaikan kepada :
1. Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si. Rektor Universitas Negeri Medan dan
Prof.Dr. Belferik Manullang, Direktur Program Pascasarjana Universitas Negeri
Medan, serta semua staf yang telah memberikan fasilitas belajar selama penulis
mengikuti perkuliahan di Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
2. Prof. Dr. H. Syaiful Sagala, M.Pd. dan Dr. Yasaratodo Wau, M.Pd. Ketua Prodi
3. Para dosen di Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan yang telah
membekali penulis dengan ilmu, pengalaman, dan kematangan berpikir, yang
dapat digunakan untuk penyelesaian tesis ini.
4. Kepala Sekolah dan guru SMP Al Washliyah Kota Medan telah mengizinkan
dan membantu penulis dalam pengumpulan data untuk penelitian ini.
Selanjutnya terima kasih yang teristimewa penulis sampaikan kepada
Ayah MK. Salimin dan Ibu Arminah beserta seluruh anggota keluarga tersayang
terkhusus pada istri Fauziah Tanjung, S.Ag dan ananda tersayang Fadhila Hayani
yang dengan penuh kesabaran, ketabahan, pengertian dan pengorbanan yang
mendalam semasa penulis mengikuti pendidikan ini. Akhirnya, penulis berdoa
kepada Allah SWT semoga kita semua mendapatkan kasih dan karunia-Nya.
Medan, Pebruari 2013
Penulis,
ABSTRAK
Kamilin, 8106132007. Pengaruh Budaya Organisasi, Gaya Kepemimpinan Kepala
Sekolah dan Motivasi Kerja Terhadap Kualitas Profesional Guru SMP Al-Washliyah Kota Medan. Tesis: Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan. 2013.
Rumusan penelitian ini adalah sebagai berikut : (1) Apakah budaya organisasi berpengaruh terhadap motivasi kerja guru SMP Al-Washliyah Kota Medan?, (2) Apakah gaya kepemimpinan kepala sekolah berpengaruh terhadap motivasi kerja guru SMP Al-Washliyah Kota Medan?, (3) Apakah budaya organisasi berpengaruh terhadap kualitas profesional guru SMP Al-Washliyah Kota Medan?, (4) Apakah gaya kepemimpinan kepala sekolah berpengaruh terhadap kualitas profesional guru SMP Al-Washliyah Kota Medan?, dan (5) Apakah motivasi kerja berpengaruh terhadap kualitas profesional guru SMP Al-Washliyah Kota Medan?.
Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengungkap: (1) Pengaruh budaya organisasi terhadap motivasi kerja guru SMP Al-Washliyah Kota Medan, (2) Pengaruh gaya kepemimpinan kepala sekolah terhadap motivasi kerja guru SMP Al-Washliyah Kota Medan, (3) Pengaruh budaya organisasi terhadap kualitas profesional guru SMP Al-Washliyah Kota Medan, (4) Pengaruh gaya kepemimpinan kepala sekolah terhadap kualitas profesional guru SMP Al-Washliyah Kota Medan, dan (5) Pengaruh motivasi kerja terhadap kualitas profesional guru SMP Al-Washliyah Kota Medan. Metode penelitian ini menggunakan penelitian ini model jalur korelasi atau correlated path model,.
ABSTRACT
Kamilin, 8106132007. The Effect of Organizational Culture, Leadership Styles and Motivation Principal Work on the Quality of Teacher Professional SMP Al-Washliyah Medan Thesis: Postgraduate Program, State University of Medan. 2013.
The formulation of this study are as follows: (1) Does organizational culture influence the motivation of teachers SMP Al-Washliyah Medan?, (2) Is the principal's leadership style influence the motivation of teachers SMP Al-Washliyah Medan?, (3) Is organizational culture affect the professional quality of teachers SMP Al-Washliyah Medan?, (4) Is the principal's leadership style influence on the professional quality of teachers SMP Al-Washliyah Medan?, and (5) Is the motivational effect on the quality of the professional work of teachers SMP Al-Washliyah Medan?.
The Purpose of this research is to reveal: (1) The influence of organizational culture on work motivation of teachers SMP Al-Washliyah Medan, (2) influence of the principal's leadership style on teacher motivation SMP Al-Washliyah Medan, (3) The influence of organizational culture on professional quality of teachers SMP Al-Washliyah Medan, (4) Effect of the principal's leadership style to the professional quality of teachers SMP Al-Washliyah Medan, and (5) Effect of motivation on teachers' professional quality SMP Al-Washliyah Medan. This research method uses a model study correlated lane or path correlation model.The population was junior high school teacher Al-Washliyah Medan by the number of 148 people. To determine the sample using Krecji table, with this technique produces a sample 108 people. The instruments used to collect data was a questionnaire Likert scale.
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang selalu
memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga tesis ini dapat diselesaikan dengan
baik. Tesis ini bertujuan untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan gelar
Magister Pendidikan pada Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
Penulisan tesis ini dapat diselesaikan berkat bantuan dan dorongan dari
berbagai pihak baik moril maupun materil, yang tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu. Semoga bantuan dan dorongan yang telah diberikan menjadi amal ibadah
dan mendapatkan rahmat dari Allah SWT, Amiin.
Rasa terima kasih terutama penulis sampaikan kepada Bapak Prof. Dr. H.
Syaiful Sagala, S.Sos, M.Pd selaku pembimbing I, dan Prof. Dr. H. Abdul Hamid,
K. M.Pd selaku pembimbing II yang selalu memberikan bimbingan dan motivasi
pada penulis. Begitu juga rasa terima kasih penulis sampaikan kepada narasumber
dalam penelitian ini Dr. Sukarman Purba, M.Pd dan Dr. Yasaratodo Wau, M.Pd.
Tak lupa rasa terima kasih juga penulis sampaikan kepada :
1. Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si. Rektor Universitas Negeri Medan dan
Prof.Dr. Belferik Manullang, Direktur Program Pascasarjana Universitas Negeri
Medan, serta semua staf yang telah memberikan fasilitas belajar selama penulis
mengikuti perkuliahan di Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
2. Prof. Dr. H. Syaiful Sagala, M.Pd. dan Dr. Yasaratodo Wau, M.Pd. Ketua Prodi
3. Para dosen di Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan yang telah
membekali penulis dengan ilmu, pengalaman, dan kematangan berpikir, yang
dapat digunakan untuk penyelesaian tesis ini.
4. Kepala Sekolah dan guru SMP Al Washliyah Kota Medan telah mengizinkan
dan membantu penulis dalam pengumpulan data untuk penelitian ini.
Selanjutnya terima kasih yang teristimewa penulis sampaikan kepada
Ayah MK. Salimin dan Ibu Arminah beserta seluruh anggota keluarga tersayang
terkhusus pada istri Fauziah Tanjung, S.Ag dan ananda tersayang Fadhila Hayani
yang dengan penuh kesabaran, ketabahan, pengertian dan pengorbanan yang
mendalam semasa penulis mengikuti pendidikan ini. Akhirnya, penulis berdoa
kepada Allah SWT semoga kita semua mendapatkan kasih dan karunia-Nya.
Medan, Pebruari 2013
Penulis,
DAFTAR ISI
D. Variabel dan Defenisi Operasional………... 41
E. Instrumen dan Pengumpulan Data……… 42
F. Uji Coba Instrumen ………... 44
G. Teknik Analisis Data……… 47
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data ………... 54
1. Data Variabel Budaya Organisasi... 54
2. Data Variabel Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah... 56
3. Data Variabel Motivasi Kerja... 58
4. Data Variabel Kualitas Profesional Guru... 60
B. Uji Kecenderungan Variabel Penelitian... 62
C. Uji Persyaratan Analisis ... 65
1. Uji Normalitas... 65
2. Uji Linearitas dan Keberartian Regresi... 67
3. Uji Korelasi (r) dan Koefisien... 69
D. Pengujian Hipotesis... 70
F. Pengujian Kesesuaian Model Jalur... 72
G. Temuan Penelitian………. 73
H. Pembahasan……….. 76
I. Keterbatasan Penelitian... 84
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan... 86
B. Implikasi... 87
B. Saran-Saran... . 90
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
3.1 Model Teoretik Variabel Penelitian……….. 42
4.1 Histogram Budaya Organisasi... 56
4.2 Histogram Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah... 58
4.3 Histogram Motivasi Kerja... 60
4.4 Histogram Kualitas Profesional Guru... 62
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Instrumen Penelitian... 96
2. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian... 106
3. Data Lapangan Penelitian... 123
4. Pengolahan Data Penelitian... 131
5. Pengujian Kesesuai Model Jalur... 157
6. Surat Keterangan Melaksanakan Penelitian... 119
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan memegang peran yang sangat penting dalam upaya peningkatan
kualitas sumber daya manusia. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara (UU No 20 tahun 2003). Definisi
ini menunjukkan bahwa pendidikan mencakup ranah pengetahuan, ketrampilan, dan
afektif, yang kuncinya adalah mengembangkan potensi peserta didik menjadi
kemampuan untuk hidup di masyarakat. Pendidikan memegang peran penting dalam
kehidupan di masyarakat, Melalui pendidikan, kehidupan seseorang akan menjadi
lebih baik, karena mampu bekerja secara efektif dan efisien, mampu menghasilkan
produk yang bermanfaat, dan mampu mengelola sumber daya alam secara efektif, dan
efisien. Bahkan yang lebih penting lagi pendidikan membuat orang berpikir rasional
dan mampu mengendalikan emosi, sehingga hubungan antar individu dan dengan
masyarakat terjalin haromonis dan saling menyenangkan.
Pendidikan akan membuat masyarakat sejahtera lahir dan batin, tata tenteram
karta raharja. Oleh karena itu semua negara berusaha untuk meningkatkan kualitas
pendidikan. Peningkatan kualitas pendidikan merupakan suatu proses yang
Berkaitan dengan ini Hasan (1995:35) menyatakan: proses pendidikan tidak hanya
bertumpu pada usaha menjaga kepentingan jasmani, tetapi juga untuk membentuk
jiwa intelektual dan emosi seseorang supaya sesuai dengan kehendak masyarakat.
Menyadari pentingnya proses peningkatan kualitas sumber daya manusia,
maka pemerintah bersama kalangan swasta telah dan terus berupa mewujudkan
amanat tersebut melalui berbagai usaha pembangunan pendidikan yang lebih
berkualitas. Antara lain melalui perbaikan dan pengembangan kurikulum dan
perbaikan sistem evaluasi, perbaikan sarana pendidikan, pengadaan dan peningkatan
materi ajar serta pelalatihan bagi guru dan tenaga kependidikan lainnya.
Dengan tidak bermaksud mengenyampingkan peran dari elemen-elemen lain
dalam pendidikan, eksistensi dan peranan guru dalam proses pencerahan sumber daya
manusia sangatlah strategi karena itu di sekolah guru diharapkan menjadi tokoh
sentral dalam mentransfer pengetahuan bagi anak didik melalui proses belajar. Tujuan
pembelajarannya adalah meningkatkan dimensi kognitif, afektif dan psikomotorik
siswa. Untuk itu diharapkan setiapsekolah menghadirkan guru yang kreatif, inovatif
dan profesional dalam menjalankan tugasnya mengelola proses pembelajaran agar
benar-benar mencapai tujuan yang diharapkan dan sesuai dengan tujuan pendidikan
nasional.
Guru adalah salah satu komponen manusia dalam proses belajar-mengajar
yang ikut berperan penting dalam usaha pembentukan sumber daya manusia yang
potensial dibidang pembangunan. Oleh karena itu guru merupakan salah satu unsur
dibidang pendidikan yang harus berperan secara aktif dan menempatkan
semakin berkembang. Dalam arti khusus dapat dikatakan bahwa pada diri seseorang
terletak tangggung jawab untuk membantu siswanya pada taraf kematangan tertentu.
Peranan guru sebagai agent of social change diharapkan memberikan dampak
positif dan konstruktif bagi perkembangan knowledge, sikap dan psikis siswa. Untuk
itu madrasah yang spesifik sebagai lembaga pendidikan keagamaan Islam, dituntut
berbuat maksimal menjadikan guru-gurunya profesional yang diharapkan mendukung
program pendidikan nasional. Hal ini sejalan dengan UU Nomor 20 tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional pasasl 2 ayat 1 yang menyatakan: jenis
pendidikan yang termasuk dalam jalur pendidikan sekolah terdiri atas pendidikan
umum, pendidikan kejuruan, pendidikan luar biasa, pendidikan kedinasan, pendidikan
keagamaan, pendidikan akademik dan pendidikan profesional.
Berbagai upaya telah diprogramkan dan dilakukan pemerintah dalam usaha
menyempurnakan dan meningkatkan mutu pendidikan khususnya mutu pendidikan
baik melalui penataan kelembagaan, peningkatan sarana dan prasarana, kurikulum
dan penyediaan tenaga kependidikan. Dalam aspek peningkatan mutu guru pada
mulanya guru-guru masih banyak yang berpendidikan Diploma II dan Sarjana Muda,
namun pada akhir tahun 1990-an guru-guru yang dijaring melalui sistem penerimaan
guru telah berpendidikan Sarjana Strata Satu (S.1).
Saat ini peningkatan jenjang pendidikan guru realistik dalam perwujudan
professionalisme guru. Meskipun tidak ada program khusus pemberdayaan guru
melalui peningakatan jenjang pendidikan guru oleh pemerintah di kalangan guru,
dengan kemauan dan usaha sendiri dan motivasi untuk maju meningkatkan kualitas
dalam jabatan fungsional guru. Sejalan dengan peran guru itu, Manan (1989:43)
mengemukakan bahwa guru merupakan tokoh kunci dalam proses transformasi
manusia Indonesia menjadi insan Pancasila yang inovatif dan kreatif. Dalam sistem
persekolahan, kurikulum, tenaga kependidikan pengajar, prasarana dan sarana adalah
penting, tetapi tanpa guru yang bermutu, guru yang berdedikasi dan berwibawa serta
semua masukan tidak akan mempunyai arti banyak.
Guru merupakan profesi yaitu suatu jabatan atau profesi yang memerlukan
keahlian khusus, pekerjaan ini tidak bisa dilakukan oleh orang yang tidak memiliki
keahliah (profesional) untuk melaksanakan pekerjaan sebagai guru dan pembimbing.
Untuk menjadi seorang guru diperlukan syarat-syarat khusus, apalagi sebagai seorang
guru yang profesional haruslah mengetahui seluk beluk pendidikan yang harus
dikembangkan melalui peningkatan kematangan guru seperti yang diungkapkan oleh
Hasbullah (1999:11) yaitu ;“Menaruh perhatian dan sikap cinta terhadap anak didik
dan perkembangannya memiliki kecakapan dan menggunakan cara-cara mendidik”.
Dari pernyataan diatas dapat digambarkan bahwa guru merupakan sosok yang
sangat urgen dalam menentukan keberhasilan suatu proses belajar-mengajar. Guru
yang profesional akan menyampaikan pelajaran dengan baik sedangkan siswa yang
ajar dan dididik oleh guru yang profesional akan mudah memahami materi yang
diberikan oleh guru tersebut. Hal ini membawa konsekuensi bahwa upaya
pengembangan profesionalisme guru yang beriorientasi futuristik perlu terus
dikembangkan. Berkaitan dengan ini Arbi (1990:34) merinci keprofesionalan guru
terdiri atas: wawasan dan pengetahuan relatif luas serta terus berkembangan,
mengajar yang dilaksanakan. Banyak faktor mempengaruhi keprofesionalan guru
yang dapat diklasifikasikan berdasarkan faktor internal dan faktor eksternal.
Pengetahuan, wawasan, kepribadian persepsi serta kemampuan komunikasi termasuk
faktor internal yang berasal dari tingkat pendidikan dan pengalaman mengajar.
Sedangkan status ekonomi, lingkungan pergaulan, iklim sekolah dan lainnya
merupakan faktor eksternal yang mempengaruhi keprofesionalan guru.
Profesionalitas guru SMP Al-Washliyah Kota Medan berdasarkan hasil
survey yang dilakukan diketahui masih banyak kurang inovatif dan kreatif dalam
mengajar baik dalam hal menyusun perencanaan, mengembangkan strategi
instruksional maupun dalam hal menilai efektivitas pengajaran. Fenomena lainnya
adalah ada guru yang berlatar belakang pendidikan Matematika, tetapi mengajar
bidang studi Fisika dan Kimia dengan alasan untuk mencukupi beban mengajar,
kurang efektifnya Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) dan guru terlihat
kurang termotivasi untuk mengikuti musyawarah dan komitmen tugas rendah.
Fenemona tersebut merupakan hal yang negatif dari sudut pandang profesionalitas
guru. Pidarta (1997:267) menyebutkan bahwa ciri-ciri guru yang profesional yang
baik adalah: (1) bekerja sepenuhnya dalam jam-jam kerja (fulltime), (2) pilihan
pekerjaan itu didasarkan pada motivasi pilihan yang kuat, (3) memiliki seperangkat
ilmu pengetahuan dan keterampilan khusus yang diperoleh lewat pendidikan dan
latihan yang lama, (4) membuat keputusan sendiri dalam menyelesaikan pekerjaan,
(5) pekerjaan berorientasi pada pelayanan, bukan kepentingan pribadi, (6) pelayanan
itu didasarkan kepada kebutuhan objek klien, (7) menjadi anggota organisasi profesi,
yang tinggi sebagai eksper dalam spesialisasinya, dan (9) keahlian itu tidak boleh
diadvertensikan untuk mencari klien.
Dalam meningkatkan profesional guru tentunya dipengaruhi banyak faktor
diantaranya kondisi dan budaya tempat bekerja, berbagai macam tunjangan
kesejahteraan, jaminan kerja yang baik, kepemimpinan, motivasi kerja. Selain itu
pujian, penghargaan, ucapan terima kasih dari pimpinan dan rekan sejawat. Budaya
organisasi merupakan suatu hal yang perlu diperhatikan dan harus menjadi pegangan
dalam tindakan keorganisasian dari setiap guru. Dalam kaitan pengembangan kualitas
profesional guru, maka sekolah hendaknya mampu mengembangkan nilai-nilai yang
diyakini dan dijadikan standar kerja bagi semua warga sekolah dan pada gilirannya
diharapkan dapat menunjukkan kualitas kerja yang optimal dalam tugasnya.
Deshpande dan Webster melihat budaya organisasi sebagai pola nilai-nilai yang
terbagi (shared values) yang membantu anggotanya memahami fungsi organisasi dan
memberikan norma bagi perilaku organisasi. Budaya organisasi, dengan demikian,
memberikan sebuah framework kepada karyawan menginternalisasi harapan tentang
peran organisasi dan perilaku, yang pada akhirnya mengarah kepada hal yang luas
sebagai suatu mekanisme kontrol organisasi (Dwyer, Richard & Chadwick, 2003 :
1012). Dalam kaitan peningkatan kualitas profesional guru, berdasarkan hasil
penelitian yang dilakukan Inayatullah (2010:1) menyimpulkan bahwa besarnya
kontribusi Budaya Organisasi terhadap Kinerja Profesional Guru SMA Negeri di
Kota Bekasi adalah 15,44%.
Faktor lain yang dianggap turut mempengaruhi kualitas profesionalitas guru
(2005:1) menyimpulkan bahwa 26,01% variasi nilai kompetensi profesional guru
ditentukan oleh kepemimpinan kepala sekolah. Kepala sekolah merupakan pimpinan
para guru dan sebagai seorang pimpinan kepala sekolah memiliki tanggung jawab
atas kegiatan yang dilakukan oleh bawahannya. Mintzberg dalam Luthans (2002)
dan Sutiadi (2003:4) mengemukakan bahwa peran kepemimpinan dalam organisasi
adalah sebagai pengatur visi, motivator, penganalis, dan penguasaan pekerjaan. Yasin
(2001:6) mengemukakan bahwa keberhasilan kegiatan usaha pengembangan
organisasi, sebagian besar ditentukan oleh kualitas kepemimpinan atau pengelolanya
dan komitmen pimpinan puncak organisasi untuk investasi energi yang diperlukan
maupun usaha-usaha pribadi pimpinan. Anoraga et al. (1995) dalam Tika (2006:64)
mengemukakan bahwa ada sembilan peranan kepemimpinan seorang dalam
organisasi yaitu pemimpin sebagai perencana, pemimpin sebagai pembuat kebijakan,
pemimpin sebagai ahli, pemimpin sebagai pelaksana, pemimpin sebagai pengendali,
pemimpin sebagai pemberi hadiah atau hukuman, pemimpin sebagai teladan dan
lambang atau simbol, pemimpin sebagai tempat menimpakan segala kesalahan, dan
pemimpin sebagai pengganti peran anggota lain. Oleh karena itu, kemampuan
memimpin dari seorang kepala sekolah menjadi satu syarat penting. Jika gaya
kepemimpinan kepala sekolah tepat, maka dapat diasumsikan kualitas profesionalitas
guru juga akan meningkat pula.
Motivasi kerja guru juga menentukan peningkatan kualitas profesional guru,
hal ini sejalan dengan pendapat Isroni (2009:1) yang menyebutkan terdapat hubungan
positif motivasi kerja guru dengan profesionalisme guru yang ditunjukkan dengan
pendorong atau penggerak yang dimiliki atau terdapat dalam diri setiap orang dalam
melakukan suatu kegiatan agar dia mau berbuat, bekerja serta beraktivitas untuk
menggunakan segenap kemampuan dan potensi yang dimilikinya untuk mencapai
tujuan yang dikehendaki yang telah ditetapkan sebelumnya. Motivasi kerja dapat
dilihat dari cara kerja seperti kemauan untuk bekerja, berusaha memanfaatkan waktu
untuk bekerja seefisien mungkin dan tanggung jawab yang besar terhadap
pekerjaannya. Guru yang bekerja dengan motivasi kerja yang tinggi akan
mempunyai kesadaran yang tinggi terhadap pekerjaan dan akan berusaha keras untuk
mencapai hasil serta merasa bahagia atas pekerjaannya itu. Tetapi apabila guru
bekerja dengan motivasi yang rendah maka tanggung jawab dan kesungguhannya
dalam kerjapun rendah.
Menurut Wainer (1972:124) orang-orang yang mempunyai motivasi tinggi
ditandai dengan kegiatan-kegiatan: (1) initiate achievement activity, (2) have more
persistence in case of failure, (3) work with greater intensity, (4) choose more task of
intermediate difficulty than individual of low achievement motivation. Hal tersebut
menggambarkan bahwa orang yang mempunyai motivasi tinggi akan selalu berusaha
keras untuk mencapai hasil yang memuaskan, seandainya ia mengalami suatu
kegagalan maka ia tidak cepat frustasi, melainkan ia akan terus berusaha lebih giat
lagi untuk memperoleh kesuksesan. Dan orang yang mempunyai motivasi rendah
akan cendrung menurun semangatnya kalau ia mengalami kegagalan.
Berdasarkan uraian tersebut diatas, peneliti tertarik untuk melakukan
faktor yang mempengaruhinya yakni budaya organisasi, gaya kepemimpinan kepala
sekolah dan motivasi kerja.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan paparan pada latar belakang masalah, maka dapat diidentifikasi
masalah berkenaan dengan profesional guru, yakni: Apakah banyaknya beban tugas
yang diberikan berpengaruh terhadap kualitas profesional guru?; Apakah rendahnya
pendapatan yang diterima berpengaruh terhadap kualitas profesional guru?; Apakah
intensitas guru mengikuti pelatihan berpengaruh terhadap kualitas profesional guru?;
Apakah iklim organisasi berpengaruh terhadap kualitas profesional guru?; Apakah
iklim kerjasama berpengaruh terhadap kualitas profesional guru? Apakah motivasi
kerja berpengaruh terhadap kualitas profesional guru?; Apakah pengembangan
organisasi berpengaruh terhadap kualitas profesional guru?; Apakah budaya
organisasi berpengaruh terhadap motivasi kerja ?. Apakah budaya organisasi
berpengaruh terhadap kualitas profesional guru?.Apakah gaya kepemimpinan
berpengaruh terhadap motivasi kerja?, Apakah gaya kepemimpinan kepala sekolah
berpengaruh terhadap kualitas profesional guru?.
C. Pembatasan Masalah
Uraian identifikasi masalah di atas memperlihatkan banyak faktor yang
diduga berpengaruh terhadap kualitas profesional guru. Karena tidak mungkin
keseluruhan faktor diteliti, maka peneliti ini dibatasi pada tiga faktor yang diduga
berpengaruh terhadap profesional guru yakni budaya organisasi, gaya kepemimpinan
D. Rumusan Masalah
Masalah penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:
1. Apakah budaya organisasi berpengaruh terhadap motivasi kerja guru SMP
Al-Washliyah Kota Medan?
2. Apakah gaya kepemimpinan kepala sekolah berpengaruh terhadap motivasi kerja
guru SMP Al-Washliyah Kota Medan?
3. Apakah budaya organisasi berpengaruh terhadap kualitas profesional guru SMP
Al-Washliyah Kota Medan?
4. Apakah gaya kepemimpinan kepala sekolah berpengaruh terhadap kualitas
profesional guru SMP Al-Washliyah Kota Medan?
5. Apakah motivasi kerja berpengaruh terhadap kualitas profesional guru SMP
Al-Washliyah Kota Medan?
E. Tujuan Penelitian
Sejalan dengan perumusan masalah penelitian di atas, maka tujuan yang ingin
dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengungkapkan:
1. Pengaruh budaya organisasi terhadap motivasi kerja guru SMP Al-Washliyah
Kota Medan.
2. Pengaruh gaya kepemimpinan kepala sekolah terhadap motivasi kerja guru SMP
Al-Washliyah Kota Medan.
3. Pengaruh budaya organisasi terhadap kualitas profesional guru SMP
4. Pengaruh gaya kepemimpinan kepala sekolah terhadap kualitas profesional guru
SMP Al-Washliyah Kota Medan.
5. Pengaruh motivasi kerja terhadap kualitas profesional guru SMP Al-Washliyah
Kota Medan.
F. Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat kepada
tenaga pendidik atau guru yang bersifat teoretis maupun yang bersifat praktis.
Manfaat teoritis dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk memperkaya khasanah ilmu pengetahuan guna meningkatkan
profesionalitas guru.
2. Sumbangan pemikiran bagi kepala sekolah, pengawas, dan guru dalam dalam
memahami dinamika profesinya.
3. Bahan perbandingan bagi peneliti yang lain, yang membahas dan meneliti
permasalahan yang sama.
Manfaat praktis dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Kepala Dinas Pendidikan Kota Medan sebagai masukan untuk pembinaan masa
yang akan datang.
2. Kepala SMP Al- Washliyah Kota Medan sebagai evaluasi dalam pembinaan
keprofesionalan guru-guru selama ini.
3. Guru-guru SMP Al- Washliyah Kota Medan untuk menjadi masukan berarti
dalam memahami faktor-faktor yang mempengaruhi profesional guru sehingga
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan
Berdasarkan data dan hasil analisis yang telah dipaparkan dapat ditarik
disimpulkan sebagai berikut:
1. Budaya organisasi memberikan pengaruh langsung terhadap Motivasi kerja
guru sebesar 16,9 %, dan sisanya 83,1 % merupakan pengaruh di luar
variabel Budaya organisasi, hal ini menandakan semakin tinggi Budaya
organisasi, maka semakin tinggi pula Motivasi kerja guru.
2. Gaya kepemimpinan kepala sekolah memberikan pengaruh langsung
terhadap Motivasi kerja guru sebesar 18,7 % dan sisanya 81,3 %
merupakan pengaruh di luar variabel Gaya kepemimpinan kepala sekolah,
hal ini menandakan semakin baik persepsi guru terhadap gaya
kepemimpinan kepala sekolah, maka semakin tinggi pula Motivasi kerja
guru.
3. Budaya organisasi memberikan pengaruh langsung terhadap Kualitas
profesional guru sebesar 19,4 % dan sisanya 80,6 % merupakan pengaruh
di luar variabel Budaya organisasi, hal ini menandakan semakin baik
Budaya organisasi, maka semakin tinggi pula Kualitas profesional guru.
4. Gaya kepemimpinan kepala sekolah memberikan pengaruh langsung
terhadap Kualitas profesional guru sebesar 19,5 % dan sisanya 80,5 %
merupakan pengaruh di luar variabel Gaya kepemimpinan kepala sekolah,
hal ini menandakan semakin baik Gaya kepemimpinan kepala sekolah,
5. Motivasi kerja memberikan pengaruh langsung terhadap Kualitas
profesional guru sebesar 22,1% dan sisanya 77,9 % merupakan pengaruh
di luar variabel Kualitas profesional guru, hal ini menandakan semakin
tinggi motivasi kerja guru, maka semakin tinggi pula Kualitas profesional
guru.
B. Implikasi
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan penelitian, maka
upaya-upaya yang diberikan sebagai implikasi dari penelitian ini adalah bahwa
berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data menunjukkan bahwa budaya
organisasi memberikan pengaruh langsung terhadap motivasi kerja guru
sebesar 16,2 %, besaran ini tergolong pengaruh yang sangat kecil. Akan
tetapi, temuan ini memberikan makna bahwa masih diperlukan upaya
meningkatkan kualitas pemahaman dan pelaksanaan nilai-nilai atau
norma-norma yang berlaku di sekolah pada diri guru. Guru hendaknya menjadikan
budaya organisasi yang berlaku di sekolah menjadi media bagi upaya
meningkatkan motivasi kerjanya, guna mendukung hal ini maka diperlukan
upaya nyata berupa: (1) menjadikan budaya organisasai yang berlaku di
sekolah sebagai bagian dari jati diri guru baik dalam kaitannya bekerja
maupun menjalin interaksi sosial diantara guru satu dengan yang lain, (2)
secara konsisten norma atau aturan yang ada menjadi aturan ataupun
ketentuan yang melekat bagi seluru warga sekolah baik itu kepala sekolah,
Gaya kepemimpinan kepala sekolah memberikan pengaruh langsung
terhadap Motivasi kerja guru sebesar 18,7 %, memperhatikan temuan ini
setidaknya menjadi masukan bagi seluruh kepala SMP Al- Washliyah Kota
Medan bahwa model kepemimpinan yang mereka tunjukkan menjadi salah
satu pilar penting bagi guru guna menumbuh kembangkan kreatifitas, inovasi
dan kemauan besar bagi guru dalam melaksanakan tugasnya dengan baik.
Memperhatikan akan hal ini kepala sekolah hendaknya mengembangkan gaya
kepemimpinan yang bersifat situasional, terbuka, penuh dengan keakraban
dan beradaptasi dengan kebutuhan yang berlangsung di sekolah, upaya ini
diharapkan akan mensinergikan seluruh elemen warga sekolah guna
mewujudkan sekolah yang bermutu dilingkungan Al-Washliyah untuk
masa-masa yang akan datang. Temuan penelitian ini juga menunjukkan bahwa
budaya organisasi memberikan pengaruh langsung terhadap Kualitas
profesional guru sebesar 19,4 %, hal ini menandakan semakin baik budaya
organisasi, maka semakin tinggi pula Kualitas profesional guru. Implikasi
hasil penelitian ini memberikan rekomendasi bahwa jika guru yang ada di
lingkungan Al-Washliyah Kota Medan diharapkan memiliki profesionalitas
yang patut dibanggakan maka upaya yang patut disegerakan oleh kepala
sekolah adalah menjadi norma atau aturan yang ada menjadi bagian dari jati
diri guru dalam bersikap maupun bertingkah laku sehari-hari di sekolah.
Implikasi penelitian selanjutnya berdasarkan hasil analisis yang
dilakukan bahwa gaya kepemimpinan kepala sekolah memberikan pengaruh
langsung terhadap Kualitas profesional guru sebesar 19,5 % , sungguhpun
empiris yang perlu ditindak lanjuti oleh kepala sekolah di lingkungan SMP
Al- washliyah ke depan bahwa gaya kepemimpinan yang mereka tunjukkan
turut mempengaruhi kualitas profesional guru.
Motivasi kerja memberikan pengaruh langsung terhadap Kualitas
profesional guru sebesar 22,1%. Jika dibandingkan dengan pengaruh dari
variabel budaya organisasi, gaya kepemimpinan, maka faktor motivasi kerja
menjadi salah satu faktor penentu yang tergolong cukup besar bagi
peningkatan kualitas profesional guru SMP Al-Washliyah Kota Medan, hal
ini menandakan semakin tinggi motivasi kerja guru maka semakin tinggi
pula kualitas profesional guru.
Akhirnya, guna meningkatkan kualitas profesional guru di lingkungan
sekolah Al-Washliyah dibutuhkan upaya-upaya konkrit dari seluruh elemen
baik kepala sekolah, pengurus Al Washliyah Kota Medan dan Dinas
Pendidikan Kota Medan dan jajaran yang terkait melalui pemberian reaward,
memberikan keluasan untuk mengembangkan diri, memberi keluasan untuk
berekspresi bagi guru dalam melaksanakan tugasnya serta melakukan
pengawasan, pembinaan dan bahkan pendidikan dan pelatihan sangat
diperlukan berlangsung secara terencana dan terprogram untuk masa-masa
yang akan datang.
C. Saran
Berdasarkan simpulan dan implikasi yang diperoleh dalam penelitian ini,
maka ada beberapa hal yang disarankan untuk meningkatkan Kualitas
melakukan pembinaan terhadap Kualitas profesional gurusecara
berkesinambungan, hal ini mengingat berdasarkan hasil penelitian ini aspek
kemampuan guru dalam menyusun, melaksanakan program, melaksanakan
evaluasi dan remedial masih perlu ditingkatkan, Kedua, Bagi kepala sekolah,
perlu melakukan pembinaan terhadap konsep diri yang dimiliki guru serta
peningkatan kepauasan kerjanya di sekolah, hal ini mengingat berdasarkan
hasil temuan penelitian ini faktor ini masih tergolong kecil memberikan
pengaruh terhadap peningkatan kinerja guru, Ketiga, memberikan reward
bagi guru yang berprestasi dalam melaksanakan tugasnya serta membuka
kesempatan untuk melanjutkan pendidikannya pada jenjang yang lebih tinggi,
Keempat, Peningkatan Kualitas profesional guru hendaknya terus dikembangkan melalui pelatihan dan penataran yang efektif sehingga akan
menjadi faktor pendorong yang positif bagi peningkatan motivasi kerja dan
Kepuasan kerjanya dan pada gilirannya diharapkan dapat meningkatkan
kinerjanya pada masa-masa yang akan datang, dan peneliti lain, disarankan
menindak lanjuti penelitian ini dengan variabel-variabel berbeda yang turut
memberikan sumbangan terhadap peningkatan kinerja dan kaulitas profesional
DAFTAR PUSTAKA
Adiningsih, NU. ”Kualitas dan Profesionlisme Guru”. 2002. Pikiran Rakyat (Online) Oktober, (http://www.pikiranrakyat.com). diakses 15 Maret 2013.
Akadum.1999. ”Potret Guru Memasuki Milenium Ketiga”. Suara Pembaharuan. (Online)(http://www.suarapembaharuan.com/News/1999/01/220199/Opd
diakses 15 Maret 2013).
Ani M.Hasan.2003. Pengembangan Profesionalisme Guru di Abad Pengetahuan, http://pendidikan.net/. diakses 15 Maret 2013.
Calhoun, J.F., Acocella, J.R., 1990. Psychology of Adjustment and Human
Relationship. New York : McGraw Hill.
Anoraga, Panji.1992. Psikologi Kerja, Jakarta: Rineka Cipta.
Arbi, Zanti.1990. Filsafat Pendidikan Sejak Pertengahan Abad Ini, Jakarta: Ditjen Dikti Depdikbud.
Arifin, I.2000. “Profesionalisme Guru: Analisis Wacana Reformasi Pendidikan dalam Era Globalisasi”. Simposium Nasional Pendidikan di Universitas
Muhammadiyah Malang, 25-26 Juli 2001.
Arifin, M. 1989. Kapita Selekta Pendidikan (Islam dan Umum). Jakarta : Bumi Aksara
Amstrong, Michael.1995. A Hand Book of Human Resource Management. Jakarta : Gramedia
Bayless, M.D. 1981. Profesional Ethics. California Wadsworth Publishing.
Baird, Kharrison & Reeve. 2004. Adoption of Activity Management Practices: A
Note on The Extent of Adoption and The Influence of Organizational and Cultural Factors, Management Accounting Research.
Colquitt, Jason A, Lepine & Jeffery Watson.2009. Organizational Behavior. New York: McGraw- Hill.
Davis, Keith dan Newstrom, John W.1999. Human behavior at Work
Organization Behavior. New York: Mc.Graw – Hill.
Daft, Richard L.2005. The Leadership Experience. USA: South Western,The Thomson.
Dirawat, dkk.1986. Pengantar Kepemimpinan Pendidikan, Surabaya : Usaha Nasional.
Dwyer, Richard & Chadwick.2003. Gender Diversity in Management and Firm
Performance: The Influence of Growth Orientation and Organizational Culture, Journal of Business Research.
Gallerman, S.W.1980. Manajemen Bawahan. Jakarta: Pustaka Bimantara Pressindo.
Geist, J.R. 2002. Predictors of Faculty Trust in Elementary Schools: Enabling
Bureaucracy, Teacher Professionalism, and Academic Press. Disertation of
The Ohio State Universty, diakses dari http://www.osu.edu.com. diakses 15 Maret 2013.
Gilbert H. Hunt.1999. Et Al. efectie Teaching, Preparation And Implementation, Illnois: Charless C. Thomas Publiesher.
Good, Thoman L dan Brophy, Jere E.1990. Educational Psychology. New York: Longman.
Greenberg, Jerald.2001. Managing Behavior in Organization . New Jersey: Fifth Edition.
Guskey, T.R. & Huberman, M.1995. Professional Development in Education. New York : Teacher College Press.
Handoko, Hani.1997. Manajemen, Yogyakarta: BPFE
Hasan, Chadlijah.1995. Kajian Perbandingan Pendidikan, Surabaya: Al-Ikhlas.
Hasibuan, SP.1996. Manajemen Sumber Daya Manusia, Dasar dan Kunci
Keberhasila. Jakarta: Mas Agung
Hersey, P. dan Blancard, KH.1992. Management of Organizational Behaviour. New Jersey: Prentice Hall.
Hurlock, E.B.,1989., Adolescent Development.(Terjemahan) Tokyo : McGraw Hill Kogakusha, Ltd.
Inayatullah.2012. Kontribusi Faktor Internal dan Eksternal TerhadapPeningkatan
Kinerja Profesional Guru. Jakarta: Jurnal Unisma.
Isroni, S. 2009. Hubungan Motivasi Kerja, Masa Kerja, dan Kesejahteraan Guru
dengan Profesionalisme Guru Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang, Tesis: Program Pascasarjana Universitas Sebelas
Maret Surakarta.
Ivancevich, Konoposhe and Matteson.2005. Organization Behavior and
Management, New York: Mc Graw Hill.
Kartono, Kartini,1985. Psikologi Sosial untuk Manajemen Perusahaan dan
Industri. Jakarta: CV. Rajawali
Kouzers, J.M & Posner B.Z.1993. Credibility. San Fransisco : Jossey Bass Publishing.
Kreitne, Robert dan Kinicki Angelo.2007. Organisational Behavior. McGrow, Inc.
Locke, A.1997. The Essence of Leadership. Terjemahan Aris Ananda (Esensi Kepemimpinan) Jakarta : Mitra Utama.
Luthans , Fred.1985. Perilaku Organisas. Yogyakarta: Andi.
Manan, Imran.1989. Dasar-Dasar Sosial Budaya Pendidikan, Jakarta : Ditjen Dikti Depdikbud.
Maslow. Abraham.H.1994. Motivasi dan Kepribadian (Terjemahan Nurul Imam). Jakarta: Pustaka Binaman Pressindo.
Miller, Wilson & Hickson.2004. Beyond Planning Strategies for Successfully
Implementing Strategies Decisions. Long Range Planning.
McClelland, David C.1961. Achievemant Motive. New York: Holt, Richard & Winston, Inc.
Mondy, R.W dan Premaux, SR. 1995. Management. New Jersey: Prentice Hall
Nawawi, Hadari dan Martini. 1993. Kepemimpinan Yang Efektif. Yogyakarta : UGM Press.
Newstrom, John W. 2007. Organizational Behavior & Human Behavior at Work. New York ; Mc Graw Hill.
Ndraha. 1997. Budaya Organisasi. Jakarta: Rineka Cipta.
Pidarta, Made.1997. Landasan Kependidikan, Jakarta: Rineka Cipta.
Rahmanizar. 2007. “Hubungan Persepsi Guru Tentang Kepemimpinan Kepala Madrasah Dan Motivasi Berprestasi Dengan Keprofesionalan Guru Madrasah Aliyah Negeri (Man) Di Kota Tanjung Balai”. Tesis. Universitas
Negeri Medan.
Riduwan, Engkos Ahmad Kuncoro.2008. Cara Menggunakan dan Memaknai
Analisis Jalur. Bandung: Alfabeta.
Robbins, Stephen. P.1996. Perilaku organisasi, terjemahan: Haryana Puja Atmaja Jakarta: Prenhallindo.
_________________. 2007. Management: Concepts and Practice. New Jersey: Prentice Hall.
Roestiyah NK. 1986. Masalah-Masalah Ilmu Keguruan, Jakarta: Bina Aksara
Sanusi, Ahmad. dkk. 1991. Studi Pengembangan Model Pendidikan Profesional
Tenaga Kependidikan, Bandung : IKIP Bandung.
Schein, Edgar H. 1995. Coming to New Awareness of Organizational Culture (Winter: Sloan Management Review.
Steers, Richard M, Porter, Lyman dan Bigley, Gregory A. 1995. Motivation and
Leadership at Work. New York: Mc Graw-Hill, Inc
Stinnet, T.M. 1986. Profesional Problem at Teacher. New York: The Macmillan Company.
Sudjana, 1982. Metode Statistika. Bandung: Transito.
Sugeng.2005. “Hubungan Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Sikap Guru Terhadap Pekerjaan dengan Kompetensi Profesional Guru Matematika SMP Negeri di Kabupaten Pandeglang”. Tesis, Universitas Muhammadiyah
Prof.Dr. Hamka Jakarta.
Surya, Aldwin.1993. “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Derajat Keprofesionalan Dosen Perguruan Tinggi Swasta Di Kota Medan”. Tesis
Sutisna, Oteng. 1985. Administrasi Pendidikan. Bandung : Alumni.
Suwarna. 2004. ”Guru Profesional, Variabel Investasi di Era Otonomi”.
Kedaulatan Rakyat, 22 Mei 2004. diakses dari http://www.osu.edu.com. diakses 15 Maret 2013.
Syahril. 1995. “Konstribusi Motivasi Berprestasi dan Iklim Kerjasama di Sekolah Terhadap Prestasi Kerja Guru SMP Kota Padang”. Tesis, Universitas Negeri
Padang.
Timpe, A. Dale.1987, Kepemimpinan, terjemahan Sofyan Cikmat, Jakarta : Gramedia Asri Media.
Thoha, Miftah. 1986. Prilaku Organisasi. Jakarta : Rajawali Press
Tuckman, Bruce. W. 1972. Conducting Educational Research. New York: Harcourt Brace Jovanovich Inc.
Usman Husaini dan Purnomo Setiady Akbar. 2003. Pengantar Statistik. Jakarta: Sinar Grafika.
Uswanti, Erni. 2011. “Pengaruh Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah dan Motivasi Kerja Guru Terhadap Kompetensi Profesional Guru SMK
YPE Kroya”. Tesis, Universitas Negeri Semarang.
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Arnas Duta.
Wainer, B, 1972, Atribute on Theory Achievement Motivation and Educational
Process, Review of Educational Research
Wahjosumidjo. 1996, Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jakarta: Rajawali Press.
Widodo. 2011.” Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Budaya Organisasi dan Motivasi
Kerja Terhadap Kinerja Guru”. Jurnal Pendidikan Penabur No. 17 Tahun Ke-10.
Wuraji. 1988. Sosiologi Pendidikan. Sebuah Pendekatan Antropologi. Jakarta: Dirjen Dikti Depdikbud.