TIPE KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH
SMP NEGERI 6 PERCUT
TESIS
OLEH :
T. R U S D I
NIM. 0811 8813 0046PRODI ADMINISTRASI PENDIDIKAN
PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
TIPE KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH
SMP NEGERI 6 PERCUT
TESIS
OLEH :
T. R U S D I
NIM. 0811 8813 0046PRODI ADMINISTRASI PENDIDIKAN
PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ABSTRAK
Tengku Rusdi. Tipe Kepemimpinan Kepala Sekolah SMP Negeri 6 Percut Sei Tuan. Kabupaten Deli Serdang, Sekolah Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan 2012.
Masalah dalam penelitian ini adalah tipe kepemimpinan apa yang diterapkan oleh kepala SMP Negeri 6 Percut dalam memimpin sekolah. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan tipe kepemimpinan Kepala SMP Negeri 6 Percut Sei Tuan yang diterapkannya dalam memimpin SMP Negeri 6 Percut Sei Tuan.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif, yaitu kesimpulan diambil dari data-data yang diperoleh dari subjek penelitian dan nara sumber lainnya, yakni guru-guru yang dipimpin oleh Kepala Sekolah tersebut sebagai subjek penelitian. Hasil penelitian mendiskripsikan bahwa dalam memimpin SMP Negeri 6 Percut Sei Tuan, Kepala Sekolah menerapkan 3 tipe kepemimpinan yakni : (1) Kepala sekolah menerapkan tipe kepemimpinan misionaris dalam memimpin sekolah, karena beliau menerapkan seluruh sifat yang terdapat dalam ciri ciri kepemimpinan tipe misionaris, yaitu : bersifat terbuka, penolong, lembut, ramah tamah, (2) Kepala sekolah menerapkan tipe kepemimpinan otokrat bijak dalam memimpin sekolah, karena beliau menerapkan seluruh sifat yang terdapat dalam tipe kepemimpinan otokrat bijak, yaitu : melancarkan urusan, tertib, mengorganisir, memiliki keterlibatan, (3) Kepala sekolah menerapkan tipe kepemimpinan eksekutif dalam memimpin sekolah, karena beliau menerapkan seluruh sifat yang terdapat dalam tipe kepemimpinan eksekutif, yaitu : bersifat bermutu tinggi, memberi motivasi, berpandangan jauh dan tekun.
ii
ABSTRAK
Tengku Rusdi. The type of Leadership of the principal SMP Negeri 6 Percut Sei Tuan (State Junior High School). Deli Serdang region, Graduate School, State University of Medan 2012.
The problem of the study was the type of leadership of the principal state Junior High School 6 Percut Sei Tuan which involved: the type of leadership of principal state Junior High School 6 Percut Sei Tuan. The aim of this research was to discribe what tipe of leadership used by the pricipal to lead his school in SMP Negeri 6 Percut Sei Tuan. Instruments used in collecting data was : interviews, observation, and study documentation.
The method used in this study was qualitative method research design, namely : the conclusions gotten the data through the observation and interview the subject and other teachers were led by him. The result of the study showed that the principal of SMP Negeri 6 Percut Sei Tuan applied 3 types of leadership namely : (1) missionaire, (2) wise otocrate, and (3) executive.
The missionaire type had the characteristics : open, smooth, friendship and helper, the characteristics of wise otocrate type was : easy going, discipline, organizing and involving, (3) the characteristics of executive type was : high quality, give motivation, think a head and diligent.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan kebijaksaan, kekuatan dan kelimpahan berkatNya kepada penulis
sehingga tesis ini dapat diselesaikan. Dalam proses penulisan tesis ini, penulis
banyak menghadapi kendala dan keterbatasan. Namun berkat bimbingan, arahan,
dan motivasi dosen pembimbing dan nara sumber, keluargaku, serta rekan-rekan
mahasiswa Pascasarjana akhirnya penulisan tesis ini dapat diselesaikan.
Penulisan tesis ini dilaksanakan untuk memenuhi sebagian persyaratan
menyelesaikan perkuliahan memperoleh gelar Magister Pendidikan Program Studi
Administrasi pada Program Pascasarjana (S2) Universitas Negeri Medan. Maka
dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan
setinggi tingginya
Kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Danamik, M.Pd Selaku Rektor Universitas
Negeri Medan yang telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk
mengikuti pendidikan Program Pascasarjana Di Universitas Negeri
Medan.
2. Bapak Prof. Dr. H. Abdul Muin Sibuea, M.Pd. selaku Direktur Program
Pascasarjana Universitas Negeri Medan yang telah memberikan
kesempatan bagi penulis untuk mengikuti pendidikan Program
Pascasarjana Di Universitas Negeri Medan dan mendukung dari penulis
menyelesaikan perkuliahan dengan baik.
3. Bapak Prof. Dr, H. Syaiful Sagala, S.Sos, M.Pd. selaku ketua Program
studi Administrasi Pendidikan Program Pascasarjana Universits Negeri
Medan sekaligus sebagai nara Sumber yang banyak memberikan masukan
dan saran yang sangat berarti bagi penulis sehingga hasil penelitian ini
sudah lebih baik.
4. Bapak Prof. Ibnu Hajar, M.Si. selaku pembimbing I yang telah banyak
memberikan masukan yang sangat berguna dalam penyempumaan
penulisan tesis ini. Beliau juga memberikan motivasi pengarahan dan
iv
banyak masukan yang sifatnya membangun sehingga menjadikan
penelitian ini menjadi lebih baik.
5. Bapak Prof. Abdul Munir, M.Pd. selaku pembimbing II dan ketua Prodi
Pendidikan Dasar PPS UNIMED, Dimana di tengah kesibukannya telah
meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, arahan, nasehat dan
pikiran yang sangat berarti bagi penulis merasa hasil penelitian ini lebih
baik.
6. Bapak Prof. Dr. Sumarno, M.Pd selaku nara sumber yang telah
memberikan masukan pada tesis ini.
7. Bapak Dr. M. Rajab Lubis, M.S. selaku nara sumber yang telah
memberikan masukan pada tesis ini.
8. Bapak Drs. Elfian Lubis, selaku kepala sekolah SMP Negeri 6 Percut,
yang telah memberikan kesempatan dan izin kepada penulis untuk
melakukan penelitian di sekolah tersebut.
9. Dra. Surliana Dalimunthe selaku istri yang telah memberi dukungan dan
motivasi bagi Penulis sehingga Penulis bersemangat untuk menyelesaikan
studi di Pasca Sarjana Unimed.
Akhir kata penulis dengan sepenuh hati juga mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang tidak dapat dituliskan satu persatu yang telah
membantu penyelesaian tulisan ini dengan baik. Penulis menyadari masih terdapat
kelemahan dan kekurangan karena keterbatasan penulis. Oleh karena itu penulis
mohon saran dan kritikan yang membangun guna perbaikan tulisan ini. Akhirnya,
semoga Tuhan Yang Maha Kuasa selalu memberikan kasih dan rahmatNya bagi
kita semua.
Medan, 05 Oktober 2012 Penulis
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Nama Staf Pegawai Serta Jabatannya ... 48
Tabel 4.2 Sasaran Program Sekolah ... 54
Tabel 4.3 Keadaan Tanah SMP Negeri 6 Percut Sei Tuan ... 56
Tabel 4.4 Kepala Sekolah, Guru dan Tenaga Administrasi Menurut Ijazah tertinggi ... 57
Tabel 4.5 Guru dan Kebutuhan Guru Menurut Status Kepegawaian Tiap Mata Pelajaran yang Diajarkan ... 60
Tabel 4.6 Tenaga Adm Menurut Jenis Pekerjaan dan Jenis Kelamin ... 61
Tabel 4.7 Ruang Menurut Jenis, Status, Kepemilikan, Kondisi dan luas ... 62
Tabel 4.8 Penggunaan Laboratorium ... 62
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1. Kepala Sekolah sedang mengikuti acara Maulid ... 67
Gambar 4.2. Kepala Sekolah sedang mendengarkan laporan bawahannya .... 69
Gambar 4.3. Kepala Sekolah sedang mendengarkan pengarahan dari
Kepala Dinas Pendidikan ... 71
Gambar 4.4. Kepala Sekolah sedang memberi pengarahan ... 74
Gambar 4.5. Kepala Sekolah sedang bersama Ibu Kepala Desa dan Camat ... 77
Gambar 4.6. Kepala Sekolah sedang memimpin upacara bendera ... 80
Gambar 4.7. Kepala Sekolah sedang Memberi penghargaan ... 81
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Angket Guru-Guru ... 103-118
Lampiran 2 : Lembar Observasi ... 119-126
1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah suatu proses yang bertujuan untuk memperoleh
pengetahuan dan pengembangan kekuatan daya nalar yang diperoleh dari
pengajaran, latihan dan kajian (Kamars, 2005:132). Pendidikan juga bertujuan
membentuk kepribadian, moral, akhlak mulia, keterampilan yang diperlukan bagi
dirinya, masyarakat, bangsa, peradaban manusia dan negara.
Pendidikan dapat dibedakan menjadi : (1) pendidikan formal, (2)
pendidikan non formal dan (3) pendidikan informal. Pendidikan formal adalah
pendidikan yang dikelola secara profesional sesuai dengan aturan-aturan yang
ditetapkan oleh pemerintah seperti pendidikan tingkat SD, SMP, SMA, Perguruan
Tinggi. Pendidikan non formal adalah pendidikan yang dikelola tanpa harus
mengikuti seluruh aturan pemerintah seperti kursus dan pelatihan dan pendidikan
informal adalah pendidikan yang dilakukan di rumah, masyarakat dan
lingkungannya.
Pendidikan formal dikelola secara profesional, memiliki satuan
pendidikan, pemimpin satuan pendidikan, manajemen, perencanaan, pembiayaan
dan lain sebagainya. Pemimpin di satuan pendidikan dari tingkat SD, SMP, SMA
disebut Kepala sekolah dan pada tingkat perguruan tinggi disebut Rektor. Satuan
pendidikan dapat juga disebut sebuah organisasi karena merupakan sekumpulan
Pemimpin merupakan faktor penentu dalam sukses atau gagalnya suatu
organisasi. Kualitas pemimpin menentukan keberhasilan organisasi yang
dipimpinnya, sebab pemimpin yang sukses mampu mengelola organisasi, bisa
mempengaruhi secara konstruktif orang lain dan menunjukkan jalan serta perilaku
benar, yang harus dikerjakan bersama-sama.
Seko1ah adalah sebuah organisasi dan pemimpinan di sekolah disebut
kepala sekolah. Oleh sebab itu hal di atas juga berlaku pada kepemimpinan kepala
sekolah. Kepala sekolah harus mampu mengantisipasi perubahan yang tiba-tiba,
dapat mengoreksi kelemahan-kelemahan dan sanggup membawa organisasi
kepada sasaran dalam jangka waktu yang sudah ditetapkan. Ringkasnya kepala
sekolah mempunyai kesempatan paling banyak untuk mengubah sebuah sekolah
menjadi lebih baik. Atau justru sebaliknya, bisa mengubah sekolah menjadi buruk
atau menjadi tidak baik jika dia salah langkah dan tidak bijaksana. Sehubungan
dengan ini manajemen merupakan kunci yang utama untuk menjadi suksesnya
sekolah yang dipimpinnya, Kartono, 2001:1)
Berdasarkan pernyataan diatas, kualitas kepala sekolah ditentukan oleh
beberapa faktor yaitu antara lain: 1) tingkat pendidikan, 2) kemampuan
manajerial, 3) sikap mental, dan 4) pengetahuan tentang ilmu kepemimpinan.
Namun yang tak kalah pentingnya adalah bagaimana sistem perekrutan kepala
sekolah. Sebab kepala sekolah adalah pemimpin yang ditunjuk bukan dipilih.
Oleh sebab itu proses dan sistem perekrutan kepala sekolah menjadi faktor yang
sangat dominan untuk menentukan kualitas kepala sekolah dalam memimpin
3
Kepala sekolah sebagai pemimpin di sekolah semestinya : (1) memiliki
nilai pengabdian pada kepentingan sekolah, (2) menjamin keselamatan, kebaikan
dan kesejahteraan bagi para guru dan pegawai, (3) menjadi pengikat dan
pemersatu bagi seluruh warga sekolah dan (4) sebagai penggerak pada setiap
kegiatan sekolah (Kartono, 2001:96). Lebih lanjut Direktorat Jenderal Pendidikan
Nasional menegaskan bahwa Kepala Sekolah sebagai pimpinan disekolah
memiliki peran dan fungsi sebagai : (1) Edukator (pendidik), (2) manajer
(pengelola), (3) Administrasi (pelaksana administrasi), (4). Supervisor (penyelia),
(5) Leader (pemimpin), (6) Inovator (pembaharu), 7 (Motivator (pemberi
semangat).
Salah satu fungsi kepala sekolah adalah sebagai manajer disekolah, itu
artinya kepala sekolah harus memiliki kemampuan manajemen. Manajemen
adalah penyelenggaraan usaha penyusunan dan pencapaian hasil yang diinginkan
dengan menggunakan upaya-upaya kelompok terdiri atas penggunaan bakat-bakat
dan sumber daya manusia (George. R. Terry, 1977:7). Berdasarkan definisi
manajemen diatas dapat dikatakan bahwa kepala sekolah harus mampu
menggerakkan dan menggunakan segala kekuatan di dalam sekolah demi untuk
mencapai tujuan sekolah. Kemampuan untuk menggerakkan orang dan kekuatan
yang ada, bukanlah datang sendiri, kemampuan tersebut harus dipelajari.
Kepala sekolah sebagai pemimpin sekolah semestinya memiliki
kemampuan manajerial yang mumpuni. kemampuan manajerial kepala sekolah
menjadi unsur terpenting dalam menciptakan ketenangan, menggerakkan,
mengatur, pengendalian dalam mencapai tujuan pendidikan yang bermutu tinggi
pengendalian suatu usaha yang meliputi: 1) proses pendelegasian wewenang
kepada beberapa penanggung jawab dengan tugas-tugas kepemimpinan dan 2)
proses penggerakan serta bimbingan pengendalian semua sumber daya manusia
dan sumber materil dalam kegiatan mencapai sasaran organisasi.
Kemampuan manajerial ini tidaklah dapat dengan sendirinya. Hal ini harus
dipelajari. Dengan demikian apakah kepala sekolah yang memimpin sekolah
memiliki kemampuan manajerial yang baik, atau tidak memiliki kemampuan
sama sekali. Bila kepala sekolah sebagai pemimpin di sekolah memiliki
kemapuan manajerial yang baik, maka akan tercapailah tujuan yang diharapkan.
Namun bila tidak, maka tujuan untuk memajukan pendidikan di sekolah hanyalah
“angan-angan” belaka dan akan tetap menjadi wacana tertulis yang tidak bisa
diaplikasikan.
Sebagaimana dinyatakan oleh Anderson (2000) bahwa mutu pendidikan
itu ditentukan oleh 4 unsur besar yaitu 1) siswa, 2) guru, 3) manajemen dan 4)
pembiayaan. Kalau dilihat dari pernyataan di atas, jelaslah bahwa unsur
manajemen dan pembiayaan berada pada wilayah kepala sekolah. Itu berarti 50%
keberhasilan pendidikan ditentukan oleh kepala sekolah yang mengelola dana dan
mengelola sekolah. Sedangkan unsur guru hanya seperempatnya saja atau 25%.
Berdasarkan observasi awal yang dilakukan oleh penulis di SMP 6 Percut
Sei Tuan, bahwa kepala sekolah sebagai pemimpin di sekolah melakukan teguran
terhadap guru-guru yang tidak disiplin, melakukan pengoreksian terhadap
kegiatan dan laporan yang dilakukan oleh guru, memberi arahan pada guru, serta
dalam mengelola sekolah, sering melibatkan orangtua siswa dan komite sekolah
5
dengan kemajuan sekolah. Sekolah tersebut juga telah memperoleh beberapa
penghargaan dibidang pendidikan. Penulis juga merupakan Ketua Komite Sekolah
di sekolah tersebut sehingga penulis tertarik ingin mengetahui Tipe kepemimpinan
apa yang diterapkan oleh kepala sekolah dalam memimpin sekolah.
B. Fokus Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, dapat ditarik fokus pada
penelitian ini, yaitu sebagai berikut :
1. Tipe kepemimpinan yang diterapkan oleh Kepala SMP Negeri 6 Percut dalam
memimpin sekolah
C. Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah penelitian ini
dapat dikembangkan sebagai berikut :
1. Tipe kepemimpinan apa yang diterapkan kepala sekolah SMP Negeri 6
Percut dalam memimpin sekolah yang dipimpinnya ?.
D. Tujuan Penelitian
Sejalan dengan rumusan masalah di atas, maka dapatlah ditentukan tujuan
dari penelitian ini. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mendeskripsikan :
1. Tipe kepemimpinan kepala sekolah SMP Negeri 6 Percut dalam
E. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian yang dikemukakan di atas, maka dapatlah
ditentukan manfaat dari penelitian ini. Adapun manfaat dari penelitian ini dapat
diklasifikasikan menjadi 2 yaitu:
a. Manfaat Praktis
1. agar kepala sekolah menerapkan pola kepemimpinan yang tepat terhadap
sekolah yang dipimpinnya
2. agar kepala sekolah memiliki kepemimpinan yang mampu dalam
menggerakkan seluruh anggota yang ada di sekolah.
b. Manfaat Teoritis
1. menambah khasanah pengetahuan tentang tipe kepemimpinan kepala
sekolah
2. sebagai bahan rujukan bagi peneliti lain yang ingin meneliti lebih
97 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa kepala
sekolah SMP 6 Percut dalam memimpin sekolah menerapkan 3 tipe
kepemimpinan yaitu :
1. Kepala sekolah menerapkan tipe kepemimpinan misionaris dalam memimpin
sekolah, karena beliau menerapkan seluruh sifat yang terdapat dalam ciri ciri
kepemimpinan tipe misionaris, yaitu : bersifat terbuka, penolong, lembut,
ramah tamah
2. Kepala sekolah menerapkan tipe kepemimpinan otokrat bijak dalam
memimpin sekolah, karena beliau menerapkan seluruh sifat yang terdapat
dalam tipe kepemimpinan otokrat bijak, yaitu : melancarkan urusan, tertib,
mengorganisir, memiliki keterlibatan.
3. Kepala sekolah menerapkan tipe kepemimpinan eksekutif dalam memimpin
sekolah, karena beliau menerapkan seluruh sifat yang terdapat dalam tipe
kepemimpinan eksekutif, yaitu : bersifat bermutu tinggi, memberi motivasi,
berpandangan jauh dan tekun.
B. Implikasi
Berdasarkan hasil kesimpulan diatas maka implikasi yang dapat
ditimbulkan dari penjelasan diatas adalah :
2. Para guru menjadi lebih akrab dengan kepala sekolah
3. Para guru menjadi tertolong dalam urusan administrasi
4. Para guru menjadi bersifat ramah-tamah
5. Para guru menjadi tertib administrasi
6. Para guru menjadi terlihat dalam berbagai kegiatan sekolah
7. Para guru menjadi tekun dalam bekerja
C. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas maka dapatlah di buat saran dalam
penelitian ini. Adapun saran dalam penelitian ini adalah agar kepala sekolah :
1. bersifat lembut, mempermudah urusan bawahan, dan tidak sombong
2. bersifat membina bawahan, bermoral tinggi, memiliki keterlibatan dan luwes
3. bersifat loyal pada atasan, tidak merasa benar sendiri, patuh pada aturan dan
cermat
4. bersifat cermat, terbuka, ramah, kreatif, memotivasi dan berpandangan luas
agar para bawahan dapat bekerja dengan baik sehingga akan tercapai tujuan
99
DAFTAR PUSTAKA
Dubren, J.A. 2005. The Complete Ideal’s Guides Leadership. Jakarta: Prenada Media.
Huberman & Miles. 1984. Qualitative Data Analysis. California : Sage.
Kamars, Dachnel, 2005. Administrasi Pendidikan. Padang Suryani Indah.
Kartini Kartono, Psikologi Sosial Perusahaan dan Industri, Rajawali, Jakarta, 1981.
Kartono, Kartini. 2008. Pemimpin dan Kepemimpinan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Komariah, Aan. 2008. Visionary Leadership. Jakarta: Bumi Aksara.
Manullang, B. 2006. Kepemimpinan Pedagogis. Medan: Unimed Press.
Moleong, Lexy. J. 2000. Metodology Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja Rosdakarya.
Muhadjir, Noeng, 1996. Metode Penelitian Kualitatif. Yogyakarta : Rake Sarasin.
Mulyasa, 2004. Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Bandung : Remaja Rosdakarya
Sagala, Saiful. 2007, Managemen Strategik Dalam Peningkatan Mutu Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Salusu. 2005. Pengambilan Keputusan Strategik. Jakarta: Grasindo.
Siagian, S.P.2000. Fungsi-fungsi Manajerial. Jakarta. Bumi Aksara.
Stogdill. R.M. A.1974 Hand book of Leadership : A Survey of Theory and Research, Mc. Millan Publ. Co. Inc.,
Taylor, Frederich,W.1974. Scientific Administration, Harper and Bros, New York.
Taylor, Bogdan, Biklen, 2000. Scientific Manajemen. New York : Harper & Brothers.
Tead Ordway.1951. The Art of Administration, Mc Graw Hill Book Co. Inc.New York.
Terry, G.R. 1977. Principle of Management.Illinois: Richard D. Irwin, Inc Homewood.
Terry, G.R. 2006. Prinsip-Prinsip Management. Jakarta: Bumi Aksara.
Terry.G.R. 1977. Principle of Management. Illinois : Ridhard D. Irwin Inc.
Yuki, Gary. 2005. Kepemimpinan Dalam Organisasi Jakarta: Indeks.
Wahjosumijo, 1999. Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jakarta : Raja Grafindo Persada.