• Tidak ada hasil yang ditemukan

TIPE KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH SMP NEGERI 6 PERCUT SEI TUAN KABUPATEN DELI SERDANG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TIPE KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH SMP NEGERI 6 PERCUT SEI TUAN KABUPATEN DELI SERDANG."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

TIPE KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH

SMP NEGERI 6 PERCUT

TESIS

OLEH :

T. R U S D I

NIM. 0811 8813 0046

PRODI ADMINISTRASI PENDIDIKAN

PROGRAM PASCA SARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

TIPE KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH

SMP NEGERI 6 PERCUT

TESIS

OLEH :

T. R U S D I

NIM. 0811 8813 0046

PRODI ADMINISTRASI PENDIDIKAN

PROGRAM PASCA SARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(3)
(4)
(5)

ABSTRAK

Tengku Rusdi. Tipe Kepemimpinan Kepala Sekolah SMP Negeri 6 Percut Sei Tuan. Kabupaten Deli Serdang, Sekolah Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan 2012.

Masalah dalam penelitian ini adalah tipe kepemimpinan apa yang diterapkan oleh kepala SMP Negeri 6 Percut dalam memimpin sekolah. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan tipe kepemimpinan Kepala SMP Negeri 6 Percut Sei Tuan yang diterapkannya dalam memimpin SMP Negeri 6 Percut Sei Tuan.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif, yaitu kesimpulan diambil dari data-data yang diperoleh dari subjek penelitian dan nara sumber lainnya, yakni guru-guru yang dipimpin oleh Kepala Sekolah tersebut sebagai subjek penelitian. Hasil penelitian mendiskripsikan bahwa dalam memimpin SMP Negeri 6 Percut Sei Tuan, Kepala Sekolah menerapkan 3 tipe kepemimpinan yakni : (1) Kepala sekolah menerapkan tipe kepemimpinan misionaris dalam memimpin sekolah, karena beliau menerapkan seluruh sifat yang terdapat dalam ciri ciri kepemimpinan tipe misionaris, yaitu : bersifat terbuka, penolong, lembut, ramah tamah, (2) Kepala sekolah menerapkan tipe kepemimpinan otokrat bijak dalam memimpin sekolah, karena beliau menerapkan seluruh sifat yang terdapat dalam tipe kepemimpinan otokrat bijak, yaitu : melancarkan urusan, tertib, mengorganisir, memiliki keterlibatan, (3) Kepala sekolah menerapkan tipe kepemimpinan eksekutif dalam memimpin sekolah, karena beliau menerapkan seluruh sifat yang terdapat dalam tipe kepemimpinan eksekutif, yaitu : bersifat bermutu tinggi, memberi motivasi, berpandangan jauh dan tekun.

(6)

ii

ABSTRAK

Tengku Rusdi. The type of Leadership of the principal SMP Negeri 6 Percut Sei Tuan (State Junior High School). Deli Serdang region, Graduate School, State University of Medan 2012.

The problem of the study was the type of leadership of the principal state Junior High School 6 Percut Sei Tuan which involved: the type of leadership of principal state Junior High School 6 Percut Sei Tuan. The aim of this research was to discribe what tipe of leadership used by the pricipal to lead his school in SMP Negeri 6 Percut Sei Tuan. Instruments used in collecting data was : interviews, observation, and study documentation.

The method used in this study was qualitative method research design, namely : the conclusions gotten the data through the observation and interview the subject and other teachers were led by him. The result of the study showed that the principal of SMP Negeri 6 Percut Sei Tuan applied 3 types of leadership namely : (1) missionaire, (2) wise otocrate, and (3) executive.

The missionaire type had the characteristics : open, smooth, friendship and helper, the characteristics of wise otocrate type was : easy going, discipline, organizing and involving, (3) the characteristics of executive type was : high quality, give motivation, think a head and diligent.

(7)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah

memberikan kebijaksaan, kekuatan dan kelimpahan berkatNya kepada penulis

sehingga tesis ini dapat diselesaikan. Dalam proses penulisan tesis ini, penulis

banyak menghadapi kendala dan keterbatasan. Namun berkat bimbingan, arahan,

dan motivasi dosen pembimbing dan nara sumber, keluargaku, serta rekan-rekan

mahasiswa Pascasarjana akhirnya penulisan tesis ini dapat diselesaikan.

Penulisan tesis ini dilaksanakan untuk memenuhi sebagian persyaratan

menyelesaikan perkuliahan memperoleh gelar Magister Pendidikan Program Studi

Administrasi pada Program Pascasarjana (S2) Universitas Negeri Medan. Maka

dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan

setinggi tingginya

Kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Danamik, M.Pd Selaku Rektor Universitas

Negeri Medan yang telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk

mengikuti pendidikan Program Pascasarjana Di Universitas Negeri

Medan.

2. Bapak Prof. Dr. H. Abdul Muin Sibuea, M.Pd. selaku Direktur Program

Pascasarjana Universitas Negeri Medan yang telah memberikan

kesempatan bagi penulis untuk mengikuti pendidikan Program

Pascasarjana Di Universitas Negeri Medan dan mendukung dari penulis

menyelesaikan perkuliahan dengan baik.

3. Bapak Prof. Dr, H. Syaiful Sagala, S.Sos, M.Pd. selaku ketua Program

studi Administrasi Pendidikan Program Pascasarjana Universits Negeri

Medan sekaligus sebagai nara Sumber yang banyak memberikan masukan

dan saran yang sangat berarti bagi penulis sehingga hasil penelitian ini

sudah lebih baik.

4. Bapak Prof. Ibnu Hajar, M.Si. selaku pembimbing I yang telah banyak

memberikan masukan yang sangat berguna dalam penyempumaan

penulisan tesis ini. Beliau juga memberikan motivasi pengarahan dan

(8)

iv

banyak masukan yang sifatnya membangun sehingga menjadikan

penelitian ini menjadi lebih baik.

5. Bapak Prof. Abdul Munir, M.Pd. selaku pembimbing II dan ketua Prodi

Pendidikan Dasar PPS UNIMED, Dimana di tengah kesibukannya telah

meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, arahan, nasehat dan

pikiran yang sangat berarti bagi penulis merasa hasil penelitian ini lebih

baik.

6. Bapak Prof. Dr. Sumarno, M.Pd selaku nara sumber yang telah

memberikan masukan pada tesis ini.

7. Bapak Dr. M. Rajab Lubis, M.S. selaku nara sumber yang telah

memberikan masukan pada tesis ini.

8. Bapak Drs. Elfian Lubis, selaku kepala sekolah SMP Negeri 6 Percut,

yang telah memberikan kesempatan dan izin kepada penulis untuk

melakukan penelitian di sekolah tersebut.

9. Dra. Surliana Dalimunthe selaku istri yang telah memberi dukungan dan

motivasi bagi Penulis sehingga Penulis bersemangat untuk menyelesaikan

studi di Pasca Sarjana Unimed.

Akhir kata penulis dengan sepenuh hati juga mengucapkan terima kasih

kepada semua pihak yang tidak dapat dituliskan satu persatu yang telah

membantu penyelesaian tulisan ini dengan baik. Penulis menyadari masih terdapat

kelemahan dan kekurangan karena keterbatasan penulis. Oleh karena itu penulis

mohon saran dan kritikan yang membangun guna perbaikan tulisan ini. Akhirnya,

semoga Tuhan Yang Maha Kuasa selalu memberikan kasih dan rahmatNya bagi

kita semua.

Medan, 05 Oktober 2012 Penulis

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Nama Staf Pegawai Serta Jabatannya ... 48

Tabel 4.2 Sasaran Program Sekolah ... 54

Tabel 4.3 Keadaan Tanah SMP Negeri 6 Percut Sei Tuan ... 56

Tabel 4.4 Kepala Sekolah, Guru dan Tenaga Administrasi Menurut Ijazah tertinggi ... 57

Tabel 4.5 Guru dan Kebutuhan Guru Menurut Status Kepegawaian Tiap Mata Pelajaran yang Diajarkan ... 60

Tabel 4.6 Tenaga Adm Menurut Jenis Pekerjaan dan Jenis Kelamin ... 61

Tabel 4.7 Ruang Menurut Jenis, Status, Kepemilikan, Kondisi dan luas ... 62

Tabel 4.8 Penggunaan Laboratorium ... 62

(10)

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1. Kepala Sekolah sedang mengikuti acara Maulid ... 67

Gambar 4.2. Kepala Sekolah sedang mendengarkan laporan bawahannya .... 69

Gambar 4.3. Kepala Sekolah sedang mendengarkan pengarahan dari

Kepala Dinas Pendidikan ... 71

Gambar 4.4. Kepala Sekolah sedang memberi pengarahan ... 74

Gambar 4.5. Kepala Sekolah sedang bersama Ibu Kepala Desa dan Camat ... 77

Gambar 4.6. Kepala Sekolah sedang memimpin upacara bendera ... 80

Gambar 4.7. Kepala Sekolah sedang Memberi penghargaan ... 81

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Angket Guru-Guru ... 103-118

Lampiran 2 : Lembar Observasi ... 119-126

(12)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah suatu proses yang bertujuan untuk memperoleh

pengetahuan dan pengembangan kekuatan daya nalar yang diperoleh dari

pengajaran, latihan dan kajian (Kamars, 2005:132). Pendidikan juga bertujuan

membentuk kepribadian, moral, akhlak mulia, keterampilan yang diperlukan bagi

dirinya, masyarakat, bangsa, peradaban manusia dan negara.

Pendidikan dapat dibedakan menjadi : (1) pendidikan formal, (2)

pendidikan non formal dan (3) pendidikan informal. Pendidikan formal adalah

pendidikan yang dikelola secara profesional sesuai dengan aturan-aturan yang

ditetapkan oleh pemerintah seperti pendidikan tingkat SD, SMP, SMA, Perguruan

Tinggi. Pendidikan non formal adalah pendidikan yang dikelola tanpa harus

mengikuti seluruh aturan pemerintah seperti kursus dan pelatihan dan pendidikan

informal adalah pendidikan yang dilakukan di rumah, masyarakat dan

lingkungannya.

Pendidikan formal dikelola secara profesional, memiliki satuan

pendidikan, pemimpin satuan pendidikan, manajemen, perencanaan, pembiayaan

dan lain sebagainya. Pemimpin di satuan pendidikan dari tingkat SD, SMP, SMA

disebut Kepala sekolah dan pada tingkat perguruan tinggi disebut Rektor. Satuan

pendidikan dapat juga disebut sebuah organisasi karena merupakan sekumpulan

(13)

Pemimpin merupakan faktor penentu dalam sukses atau gagalnya suatu

organisasi. Kualitas pemimpin menentukan keberhasilan organisasi yang

dipimpinnya, sebab pemimpin yang sukses mampu mengelola organisasi, bisa

mempengaruhi secara konstruktif orang lain dan menunjukkan jalan serta perilaku

benar, yang harus dikerjakan bersama-sama.

Seko1ah adalah sebuah organisasi dan pemimpinan di sekolah disebut

kepala sekolah. Oleh sebab itu hal di atas juga berlaku pada kepemimpinan kepala

sekolah. Kepala sekolah harus mampu mengantisipasi perubahan yang tiba-tiba,

dapat mengoreksi kelemahan-kelemahan dan sanggup membawa organisasi

kepada sasaran dalam jangka waktu yang sudah ditetapkan. Ringkasnya kepala

sekolah mempunyai kesempatan paling banyak untuk mengubah sebuah sekolah

menjadi lebih baik. Atau justru sebaliknya, bisa mengubah sekolah menjadi buruk

atau menjadi tidak baik jika dia salah langkah dan tidak bijaksana. Sehubungan

dengan ini manajemen merupakan kunci yang utama untuk menjadi suksesnya

sekolah yang dipimpinnya, Kartono, 2001:1)

Berdasarkan pernyataan diatas, kualitas kepala sekolah ditentukan oleh

beberapa faktor yaitu antara lain: 1) tingkat pendidikan, 2) kemampuan

manajerial, 3) sikap mental, dan 4) pengetahuan tentang ilmu kepemimpinan.

Namun yang tak kalah pentingnya adalah bagaimana sistem perekrutan kepala

sekolah. Sebab kepala sekolah adalah pemimpin yang ditunjuk bukan dipilih.

Oleh sebab itu proses dan sistem perekrutan kepala sekolah menjadi faktor yang

sangat dominan untuk menentukan kualitas kepala sekolah dalam memimpin

(14)

3

Kepala sekolah sebagai pemimpin di sekolah semestinya : (1) memiliki

nilai pengabdian pada kepentingan sekolah, (2) menjamin keselamatan, kebaikan

dan kesejahteraan bagi para guru dan pegawai, (3) menjadi pengikat dan

pemersatu bagi seluruh warga sekolah dan (4) sebagai penggerak pada setiap

kegiatan sekolah (Kartono, 2001:96). Lebih lanjut Direktorat Jenderal Pendidikan

Nasional menegaskan bahwa Kepala Sekolah sebagai pimpinan disekolah

memiliki peran dan fungsi sebagai : (1) Edukator (pendidik), (2) manajer

(pengelola), (3) Administrasi (pelaksana administrasi), (4). Supervisor (penyelia),

(5) Leader (pemimpin), (6) Inovator (pembaharu), 7 (Motivator (pemberi

semangat).

Salah satu fungsi kepala sekolah adalah sebagai manajer disekolah, itu

artinya kepala sekolah harus memiliki kemampuan manajemen. Manajemen

adalah penyelenggaraan usaha penyusunan dan pencapaian hasil yang diinginkan

dengan menggunakan upaya-upaya kelompok terdiri atas penggunaan bakat-bakat

dan sumber daya manusia (George. R. Terry, 1977:7). Berdasarkan definisi

manajemen diatas dapat dikatakan bahwa kepala sekolah harus mampu

menggerakkan dan menggunakan segala kekuatan di dalam sekolah demi untuk

mencapai tujuan sekolah. Kemampuan untuk menggerakkan orang dan kekuatan

yang ada, bukanlah datang sendiri, kemampuan tersebut harus dipelajari.

Kepala sekolah sebagai pemimpin sekolah semestinya memiliki

kemampuan manajerial yang mumpuni. kemampuan manajerial kepala sekolah

menjadi unsur terpenting dalam menciptakan ketenangan, menggerakkan,

mengatur, pengendalian dalam mencapai tujuan pendidikan yang bermutu tinggi

(15)

pengendalian suatu usaha yang meliputi: 1) proses pendelegasian wewenang

kepada beberapa penanggung jawab dengan tugas-tugas kepemimpinan dan 2)

proses penggerakan serta bimbingan pengendalian semua sumber daya manusia

dan sumber materil dalam kegiatan mencapai sasaran organisasi.

Kemampuan manajerial ini tidaklah dapat dengan sendirinya. Hal ini harus

dipelajari. Dengan demikian apakah kepala sekolah yang memimpin sekolah

memiliki kemampuan manajerial yang baik, atau tidak memiliki kemampuan

sama sekali. Bila kepala sekolah sebagai pemimpin di sekolah memiliki

kemapuan manajerial yang baik, maka akan tercapailah tujuan yang diharapkan.

Namun bila tidak, maka tujuan untuk memajukan pendidikan di sekolah hanyalah

“angan-angan” belaka dan akan tetap menjadi wacana tertulis yang tidak bisa

diaplikasikan.

Sebagaimana dinyatakan oleh Anderson (2000) bahwa mutu pendidikan

itu ditentukan oleh 4 unsur besar yaitu 1) siswa, 2) guru, 3) manajemen dan 4)

pembiayaan. Kalau dilihat dari pernyataan di atas, jelaslah bahwa unsur

manajemen dan pembiayaan berada pada wilayah kepala sekolah. Itu berarti 50%

keberhasilan pendidikan ditentukan oleh kepala sekolah yang mengelola dana dan

mengelola sekolah. Sedangkan unsur guru hanya seperempatnya saja atau 25%.

Berdasarkan observasi awal yang dilakukan oleh penulis di SMP 6 Percut

Sei Tuan, bahwa kepala sekolah sebagai pemimpin di sekolah melakukan teguran

terhadap guru-guru yang tidak disiplin, melakukan pengoreksian terhadap

kegiatan dan laporan yang dilakukan oleh guru, memberi arahan pada guru, serta

dalam mengelola sekolah, sering melibatkan orangtua siswa dan komite sekolah

(16)

5

dengan kemajuan sekolah. Sekolah tersebut juga telah memperoleh beberapa

penghargaan dibidang pendidikan. Penulis juga merupakan Ketua Komite Sekolah

di sekolah tersebut sehingga penulis tertarik ingin mengetahui Tipe kepemimpinan

apa yang diterapkan oleh kepala sekolah dalam memimpin sekolah.

B. Fokus Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, dapat ditarik fokus pada

penelitian ini, yaitu sebagai berikut :

1. Tipe kepemimpinan yang diterapkan oleh Kepala SMP Negeri 6 Percut dalam

memimpin sekolah

C. Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah penelitian ini

dapat dikembangkan sebagai berikut :

1. Tipe kepemimpinan apa yang diterapkan kepala sekolah SMP Negeri 6

Percut dalam memimpin sekolah yang dipimpinnya ?.

D. Tujuan Penelitian

Sejalan dengan rumusan masalah di atas, maka dapatlah ditentukan tujuan

dari penelitian ini. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk

mendeskripsikan :

1. Tipe kepemimpinan kepala sekolah SMP Negeri 6 Percut dalam

(17)

E. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian yang dikemukakan di atas, maka dapatlah

ditentukan manfaat dari penelitian ini. Adapun manfaat dari penelitian ini dapat

diklasifikasikan menjadi 2 yaitu:

a. Manfaat Praktis

1. agar kepala sekolah menerapkan pola kepemimpinan yang tepat terhadap

sekolah yang dipimpinnya

2. agar kepala sekolah memiliki kepemimpinan yang mampu dalam

menggerakkan seluruh anggota yang ada di sekolah.

b. Manfaat Teoritis

1. menambah khasanah pengetahuan tentang tipe kepemimpinan kepala

sekolah

2. sebagai bahan rujukan bagi peneliti lain yang ingin meneliti lebih

(18)

97 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa kepala

sekolah SMP 6 Percut dalam memimpin sekolah menerapkan 3 tipe

kepemimpinan yaitu :

1. Kepala sekolah menerapkan tipe kepemimpinan misionaris dalam memimpin

sekolah, karena beliau menerapkan seluruh sifat yang terdapat dalam ciri ciri

kepemimpinan tipe misionaris, yaitu : bersifat terbuka, penolong, lembut,

ramah tamah

2. Kepala sekolah menerapkan tipe kepemimpinan otokrat bijak dalam

memimpin sekolah, karena beliau menerapkan seluruh sifat yang terdapat

dalam tipe kepemimpinan otokrat bijak, yaitu : melancarkan urusan, tertib,

mengorganisir, memiliki keterlibatan.

3. Kepala sekolah menerapkan tipe kepemimpinan eksekutif dalam memimpin

sekolah, karena beliau menerapkan seluruh sifat yang terdapat dalam tipe

kepemimpinan eksekutif, yaitu : bersifat bermutu tinggi, memberi motivasi,

berpandangan jauh dan tekun.

B. Implikasi

Berdasarkan hasil kesimpulan diatas maka implikasi yang dapat

ditimbulkan dari penjelasan diatas adalah :

(19)

2. Para guru menjadi lebih akrab dengan kepala sekolah

3. Para guru menjadi tertolong dalam urusan administrasi

4. Para guru menjadi bersifat ramah-tamah

5. Para guru menjadi tertib administrasi

6. Para guru menjadi terlihat dalam berbagai kegiatan sekolah

7. Para guru menjadi tekun dalam bekerja

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas maka dapatlah di buat saran dalam

penelitian ini. Adapun saran dalam penelitian ini adalah agar kepala sekolah :

1. bersifat lembut, mempermudah urusan bawahan, dan tidak sombong

2. bersifat membina bawahan, bermoral tinggi, memiliki keterlibatan dan luwes

3. bersifat loyal pada atasan, tidak merasa benar sendiri, patuh pada aturan dan

cermat

4. bersifat cermat, terbuka, ramah, kreatif, memotivasi dan berpandangan luas

agar para bawahan dapat bekerja dengan baik sehingga akan tercapai tujuan

(20)

99

DAFTAR PUSTAKA

Dubren, J.A. 2005. The Complete Ideal’s Guides Leadership. Jakarta: Prenada Media.

Huberman & Miles. 1984. Qualitative Data Analysis. California : Sage.

Kamars, Dachnel, 2005. Administrasi Pendidikan. Padang Suryani Indah.

Kartini Kartono, Psikologi Sosial Perusahaan dan Industri, Rajawali, Jakarta, 1981.

Kartono, Kartini. 2008. Pemimpin dan Kepemimpinan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Komariah, Aan. 2008. Visionary Leadership. Jakarta: Bumi Aksara.

Manullang, B. 2006. Kepemimpinan Pedagogis. Medan: Unimed Press.

Moleong, Lexy. J. 2000. Metodology Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Muhadjir, Noeng, 1996. Metode Penelitian Kualitatif. Yogyakarta : Rake Sarasin.

Mulyasa, 2004. Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Bandung : Remaja Rosdakarya

Sagala, Saiful. 2007, Managemen Strategik Dalam Peningkatan Mutu Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Salusu. 2005. Pengambilan Keputusan Strategik. Jakarta: Grasindo.

Siagian, S.P.2000. Fungsi-fungsi Manajerial. Jakarta. Bumi Aksara.

Stogdill. R.M. A.1974 Hand book of Leadership : A Survey of Theory and Research, Mc. Millan Publ. Co. Inc.,

Taylor, Frederich,W.1974. Scientific Administration, Harper and Bros, New York.

Taylor, Bogdan, Biklen, 2000. Scientific Manajemen. New York : Harper & Brothers.

Tead Ordway.1951. The Art of Administration, Mc Graw Hill Book Co. Inc.New York.

(21)

Terry, G.R. 1977. Principle of Management.Illinois: Richard D. Irwin, Inc Homewood.

Terry, G.R. 2006. Prinsip-Prinsip Management. Jakarta: Bumi Aksara.

Terry.G.R. 1977. Principle of Management. Illinois : Ridhard D. Irwin Inc.

Yuki, Gary. 2005. Kepemimpinan Dalam Organisasi Jakarta: Indeks.

Wahjosumijo, 1999. Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Gambar

Tabel 4.1 Nama Staf Pegawai Serta Jabatannya  ...............................................
Gambar 4.1. Kepala Sekolah sedang mengikuti acara Maulid  .......................  67

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, menganalisis dan mengevaluasi harmonisasi dalam penerbitan izin usaha pertambangan mineral di Kabupaten Ketapang yang diatur

Selama periode penelitian cadangan devisa RRC meningkat bersamaan dengan peningkatan waktu disebabkan tabungan domestik besar dan tidak memiliki hutang luar negeri,

1) Kinerja akumulasi cadangan devisa RRC lebih baik daripada akumulasi cadangan devisa Indonesia. Kebijakan pemerintah mendukung industri memperluas output produksi. FDI

administrasi dan aparatur pemerintahan daerah. Bupati Sekretaris Daerah Kab. Kubar Asisten I Bagian Pemerintahan subbag subbag subbag Bagian Hukum subbag subbag subbag Bagian

With the current design of vent openings, the present results demonstrated that the mean and turbulent wind conditions within a large part of the greenhouse tunnel volume were

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diberikan saran untuk penelitian selanjutnya yaitu: (1) Sampel yang digunakan lebih banyak agar hasil penelitian

Hasil analisa laju pertumbuhan ikan lele (Clarias sp.) hasil silangan Sangkuriang, Masamo dan Phyton menunjukkan bahwa semua perlakuan pada awal pemeliharaan memiliki

Eritromisin, penisilin, klindamisin dan makrolida merupakan antibiotik yang efektif terhadap Gram positif Staphylococcus xylosus dengan mekanisme menghambat sintesis