• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisa Pertimbangan Auditor terhadap Kelangsungan Usaha dengan Penilaian Risiko (Studi Empiris pada PT Akbar Indomakmur Stimec Tbk. Periode 2010 - 2013).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisa Pertimbangan Auditor terhadap Kelangsungan Usaha dengan Penilaian Risiko (Studi Empiris pada PT Akbar Indomakmur Stimec Tbk. Periode 2010 - 2013)."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRACT

Analysis of the financial statements of listed companies in Indonesia Stock Exchange is usually done to determine the condition and progress of the company from time to time. Monitoring of the state and development of the company can determine whether the company can continue to carry out their business or not.

The purpose of this study is to prove empirically that the auditor's judgment and risk assessment can provide predictions on the company's sustainability in the future by analyzing variables - specific variables. PT. Akbar Indomakmur Stimec Tbk is engaged in the coal tr ade was chosen to be the object of this research. The analysis in this study using the model of Altman Z Score and financial ratios and calculations were performed on the computer program Microsoft Office Excel 2007. The results showed that there are effect between the auditor's judgment againts going concern by considering financial risk. The results showed that the Z score of PT. Akbar

Indomakmur Stimec Tbk row from 2010 to 2013 was 1,802; 1,643; 6449 and 26 565. In 2010 and 2011 shows that the company had poor financial risk and it was in a gray area. But in 2012 and 2013 the company got better,financial risk improved, and the Z scores improved so that the company is in good condition and protected from the risk of bankruptcy. Financial ratios also showed good growth as well as Z scores. Based on these considerations, the auditor stated that the company is able to maintainits survival.

(2)

ABSTRAK

Analisis atas laporan keuangan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia biasanya dilakukan untuk mengetahui keadaan dan perkembangan perusahaan dari waktu ke waktu. Pemantauan atas keadaan dan perkembangan perusahaan dapat menentukan apakah perusahaan tersebut dapat terus melangsungkan usahanya atau tidak.

Tujuan penelitian ini adalah membuktikan secara empiris bahwa pertimbangan auditor dan penilaian risiko dapat memberikan prediksi atas kelangsungan usaha perusahaan di masa mendatang dengan menganalisis variabel – variabel tertentu. PT. Akbar Indomakmur Stimec Tbk yang bergerak di bidang perdagangan batu bara dipilih menjadi objek dalam penelitian ini. Analisis dalam penelitian ini menggunakan model Altman Z Score dan rasio keuangan dengan perhitungan yang dilakukan pada program komputer Microsoft Office Excel 2007. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara pertimbangan auditor terhadap kelangsungan usaha dengan mempertimbangkan resiko – resiko keuangan. Hasil pengujian Altman Z skor PT. Akbar Indomakmur Stimec Tbk berturut-turut dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2013 adalah 1,802; 1,643; 6.449 dan 26.565. Tahun 2010 dan 2011 menunjukkan bahwa perusahaan memiliki risiko keuangan buruk dan berada di wilayah abu-abu. Tahun 2012 dan 2013 perusahaan membaik, resiko keuangan membaik dan Z skornya meningkat sehingga perusahaan berada dalam keadaan baik dan terhindar dari risiko kebangkrutan. Berdasarkan pertimbangan tersebut maka auditor menyatakan bahwa perusahaan mampu mempertahankan kelangsungan usahanya.

(3)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN PENGESAHAN... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI... iii

KATA PENGANTAR... iv

ABSTRACT... vi

ABSTRAK... vii

DAFTAR ISI... viii

DAFTAR GAMBAR... xii

DAFTAR TABEL... xiii

DAFTAR GRAFIK ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN... xv

BAB I PENDAHULUAN... 1

1.1 Latar Belakang... 1

1.2 Identifikasi Masalah... 3

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian... 3

1.4 Kegunaan Penelitian... 3

(4)

2.1.1 Kemampuan Enitas dalam Mempertahakan Kelangsungan

Hidup (Going Concern)... 6

2.1.1.1 Opini Audit Going Concern...... 7

2.1.2 Pertimbangan Auditor... 11

2.1.2.1 Hal – hal yang Menjadi Pertimbangan Auditor... 12

2.1.2.2 Pertimbangan atas Kondisi dan Peristiwa... 17

2.1.2.3 Pertimbangan Going Concern atas Rencana Manajemen... 19

2.1.2.4 Pertimbangan Dampak Informasi Going Concern atas Laporan Keuangan... 21

2.1.2.5 Pertimbangan Dampak Informasi Kelangsungan Hidup (Going Concern ) Entitas terhadap Laporan Auditor... 22

2.1.2.6 Pertimbangan Spesifik bagi Entitas yang Lebih Kecil 23 2.1.3 Penilaian Risiko (Risk Assesment)... 25

2.1.3.1 Definisi Risiko... 25

2.1.3.2 Pengelompokan Risiko... 27

2.1.3.2.1 Risiko Perusahaan... 27

2.1.3.2.2 Risiko Eksternalitas... 31

2.1.4 Tanggung Jawab Auditor... 32

2.2 Kerangka Pemikiran Teoritis... 33

(5)

BAB III METODE PENELITIAN... 37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 45

(6)

Risikonya... 58

4.3 Analisis Kelangsungan Usaha dengan Menggunakan Metode Altman Model... 60

4.4 Hasil Analisis Kelangsungan Usaha pada Pertimbangan Auditor... 66

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN... 68

5.1 Kesimpulan... 68

5.2 Saran... 71

DAFTAR PUSTAKA... 73

LAMPIRAN... 75

(7)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

(8)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel I Perhitungan Rasio Lancar (Current Ratio)... 45

Tabel II Perhitungan Rasio Cepat (Quick Ratio)... 46

Tabel III Perhitungan Waktu Penagihan (Collection Period)... 47

Tabel IV Perhitungan Rasio Total Hutang Terhadap Ekuitas ( Debt To Equity Ratio )... 51

Tabel V Hutang Jangka Panjang terhadap Ekuitas (Long Term Debt to Equity)... 52

Tabel VI Kelipatan Bunga Dihasilkan (Times Interest Earned)... 53

Tabel VII Tingkat Pengembalian Aset (Return on Assets)... 56

Tabel VIII Tingkat Pengembalian Ekuitas (Return on Equity)... 57

Tabel IX Hasil Perhitungan Rasio – Rasio Keuangan... 60

Tabel X Perhitungan Mencari Nilai X1... 62

Tabel XI Perhitungan Mencari Nilai X2... 62

Tabel XII Perhitungan Mencari Nilai X3... 63

Tabel XIII Perhitungan Mencari Nilai X4... 63

Tabel XIV Perhitungan Mencari Nilai X5... 64

Tabel XV Hasil Nilai X1, X2, X3, X4, dan X5... 64

(9)

DAFTAR GRAFIK

Halaman

Grafik I Rasio Lancar (Current Ratio)... 46

Grafik II Rasio Cepat (Quick Ratio)... 47

Grafik III Waktu Penagihan (Collection Period)... 48

Grafik IV Rasio Total Hutang Terhadap Ekuitas ( Debt To Equity Ratio)... 52

Grafik V Hutang Jangka Panjang terhadap Ekuitas (Long Term Debt to Equity)... 53

Grafik VI Kelipatan Bunga Dihasilkan (Times Interest Earned)... 54

Grafik VII Tingkat Pengembalian Aset (Return on Assets)... 57

Grafik VIII Tingkat Pengembalian Ekuitas (Return on Equity)... 58

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran A Perhitungan Rasio... 76

(11)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kebangkrutan yang tiba – tiba terjadi atas Enron pada tahun 2000,

menyebabkan banyak kerugian para stakeholder. Perusahaan energi terbesar di

Amerika tersebut melakukan mark-up atas pendapatan dan menyembunyikan hutang

– hutangnya. Terungkapnya keterlibatan salah satu KAP terbesar dunia Arthur

Andersen dalam kasus Enron membuat hilangnya kepercayaan publik terhadap

akuntan publik.

Untuk mengantisipasi terjadinya kasus – kasus serupa maka American

Institute of Certified Public Accountants (AICPA) mengeluarkan peraturan yang

mengharuskan auditor harus mengemukakan secara jelas apakah perusahaan klien

dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya atau tidak.

Kasus – kasus yang melibatkan akuntan publik tidak hanya terjadi di

Amerika, tapi juga terjadi di Indonesia. Semenjak tahun 1990 sampai tahun 2005

terdapat banyak bank di Indonesia yang sebelumnya menerima pendapat wajar tanpa

pengecualian, namun kemudian mengalami likiudasi.

Kantor Akuntan Publik dianggap gagal menjalankan fungsinya untuk

memberikan sinyal ke pasar mengenai kelangsungan hidup perusahaan. Padahal

auditor merupakan satu – satunya pihak yang mampu mengakses informasi

perusahaan dan kemampuan auditor dalam menilai isu going concern.

PSAK No.30 membahas mengenai “Pertimbangan Auditor atas Kemampuan

(12)

B A B I P E N D A H U L U A N | 2

tersebut menyebutkan: “Auditor bertanggung jawab dari satu tahun sejak tanggal

laporan keuangan yang sedang diaudit. Evaluasi untuk mengevaluasi apakah terdapat

kesangsian besar terhadap kemampuan entitas dalam mempertahankan kelangsungan

hidupnya dalam periode waktu pantas, tidak lebih auditor berdasarkan atas

pengetahuan tentang kondisi dan peristiwa yang ada pada atau yang telah terjadi

sebelum pekerjaan lapangan selesai”. Jadi menurut PSA No.30, auditor harus

memberikan warning kepada pembaca laporan keuangan akan adanya suatu

kesangsian mengenai kemampuan suatu entitas untuk bisa bertahan hidup paling

tidak dalam satu periode mendatang.

Auditor dapat menilai kelangsungan usaha suatu perusahaan dengan

melakukan pertimbangan - pertimbangan. Professional auditor judgment merupakan

hal yang sangat penting dalam pelaksanaan audit (Arum, 2004). Hal tersebut, karena

hasil akhir pekerjaan audit tergantung pada auditor judgment. Salah satu bahan yang

penting untuk dipertimbangkan oleh auditor adalah risiko audit.

Konsep risiko audit merupakan kebalikan dari konsep keyakinan yang

memadai. Semakin tinggi kepastian yang ingin diperoleh auditor dalam menyatakan

pendapat yang benar, semakin rendah risiko audit yang akan ia terima. Jika 99%

kepastian diinginkan, maka risiko audit adalah 1%, sementara jika kepastian sebesar

95% dianggap memuaskan, maka risiko audit adalah 5%.

Model resiko audit umumnya digunakan bagi berbagai tujuan perencanaan

untuk memutuskan berapa banyak bukti audit yang akan dikumpulkan pada setiap

siklusnya. Dengan bukti – bukti tersebut, auditor dapat memutuskan apakah suatu

(13)

B A B I P E N D A H U L U A N | 3

Dilatarbelakangi hal tersebut maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul ““Analisis Pertimbangan Auditor Terhadap Kelangsungan

Usaha dengan Penilaian Risiko ”

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis mengajukan

masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pertimbangan auditor terhadap kelangsungan usaha dengan penilaian

risiko rasio keuangan?

2. Bagaimana kelangsungan usaha Perseroan dengan adanya penilaian risiko terkait

penggunaan analisa rasio keuangan?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dari penelitian untuk mengetahui seberapa besar pengaruh

pertimbangan auditor terhadap penggunaan asumsi kelangsungan usaha dan

dampaknya terhadap penilaian risiko pada PT. Akbar Indomakmur Stimec Tbk.

Sesuai dengan masalah – masalah yang diidentifikasikan, maka penelitian ini

dilaksanakan dengan tujuan sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui seberapa besarnya pertimbangan auditor terhadap

kelangsungan usaha dengan penilaian risiko dilihat dari rasio – rasio

keuangan.

2. Untuk mengetahui kelangsungan usaha Perseroan dengan penilaian risiko

terkait penggunaan analisa rasio keuangan.

1.4 Kegunaan Penelitian

Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari hasil penelitian ini antara lain

(14)

B A B I P E N D A H U L U A N | 4

A. Manfaat Akademis

1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi

perkembangan teori di Indonesia, khususnya mengenai masalah going

concern. Penelitian ini juga diharapkan dapat menambah pengetahuan dan

pemahaman serta dapat dijadikan sebagai referensi pengetahuan, bahan

diskusi, dan bahan kajian lanjut bagi pembaca tentang masalah yang

berkaitan dengan Pertimbangan Auditor mengenai Going Concern.

2. Penelitian ini diharapkan berguna dalam mempraktekkan pengetahuan yang

telah diperoleh peneliti selama mengikuti perkuliahan.

B. Manfaat bagi praktisi bisnis

1. Bagi Investor dan calon investor

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk memberi informasi

dan sebagai bahan pertimbangan mengenai going concern (kelangsungan

usaha suatu perusahaan) sehingga para investor dan calon investor dapat

mengambil keputusan yang tepat dalam melakukan investasi.

2. Bagi Auditor Independen

Penelitian ini dapat bermanfaat sebagai pedoman, bahan

pertimbangan dan bahan referensi bagi auditor dalam melaksanakan proses

auditnya terutama dalam hal pemberian opini audit terhadap klien yang

masalah pemberian opini audit going concern.

3. Bagi Manajemen Perusahaan

(15)

B A B I P E N D A H U L U A N | 5

dianggap perlu, guna meningkatkan perkembangan keuangan perusahaan di

(16)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Setelah melakukan analisis keuangan terhadap PT. Akbar Indomakmur Stimec

Tbk yang meliputi rasio – rasio keuangan yang telah dibahas pada bab sebelumnya,

maka penulis merumuskan beberapa kesimpulan yaitu:

1. Berdasarkan hasil pengujian, resiko Likuiditas pada PT. Akbar Indomakmur

Stimec Tbk selama tahun 2010 sampai dengan tahun 2013 menunjukkan

bahwa perusahaan tersebut mampu memenuhi kewajiban jangka pendeknya.

Hal tersebut dapat dilihat dari peningkatan rasio lancar entitas yang

meningkat dari tahun ke tahun. Mulai dari 117,31% pada tahun 2010,

mengalami sedikit penurunan pada tahun 2011 menjadi 115,79%. Namun

pada tahun 2012, entitas mampu meningkatkan rasio lancarnnya menjadi

199,74% dan terakhir pada tahun 2013 meningkat tajam menjadi 5139,95%.

2. Berdasarkan pengujian resiko Struktur Modal dan Solvabilitas, hasil pengujian

resiko Rasio Struktur Modal dan Solvabilitas menunjukkan bahwa dari tahun ke

tahun PT. Akbar Indomakmur Stimec Tbk mampu melakukan seluruh

pelunasan kewajibannya dan memberikan perlindungan yang lebih baik bagi

para kreditur. Hal tersebut ditunjukkan dari Rasio Total Hutang terhadap

Modal dimana pada tahun 2010 Rasio Hutang terhadap Modal memiliki rasio

sebesar 588,22% kemudian pada tahun 2011 menjadi 648,73% lalu pada

tahun 2012 menjadi 104,96 dan pada tahun 2013 menjadi 1,99%.

(17)

B A B 5 K E S I M P U L A N D A N S A R A N | 69

sampai dengan tahun 2013 memperbaiki performa keuangan, dan

manajemennya, hal ini dapat dilihat dari perbaikan penanganan piutang yang

pada tahun – tahun sebelumnya kurang baik. Hal tersebut ditunjukkan dengan

Tingkat Pengembalian Asset dimana pada tahun 2010 rasio tersebut sebesar

0,31% kemudian pada tahun 2011 sebesar 0,35% lalu pada tahun 2012

sebesar 1,14% dan pada tahun 2013 sebesar 7,46%. Tingkat Pengembalian

Ekuitas untuk tahun 2010 sebesar 2,16% kemudian pada tahun 2011 sebesar

2,60% lalu pada tahun 2012 sebesar 2,33% dan pada tahun 2013 sebesar

7,61%.

4. Berdasarkan hasil pengujian dengan menggunakan metode model Altman

mengenai kelangsungan usaha. Dimana pada tahun 2010 perusahaan PT

Akbar Indomakmur Stimec Tbk. berada di wilayah yang terancam mengalami

kebangkrutan namun PT Akbar Indomakmur Stimec Tbk. mampu merespon

dengan cepat sehingga pada tahun 2013 berada pada situasi yang lebih baik.

Hal tersebut dapat dilihat dari tahun 2010 dengan nilai 1,802 kemudian pada

tahun 2011 dengan nilai 1,643 lalu pada tahun 2012 nilainya meningkat

menjadi 6,449 dan pada tahun 2013 menjadi 26,565.

5. Berdasarkan data dari laporan keuangan auditan dan laporan tahunan PT

Akbar Indomakmur Stimec Tbk. Resiko nilai tukar merupakan salah satu

resiko yang signifikan, hal ini disebabkan karena PT Akbar Indomakmur

Stimec Tbk. membeli dan menjual barang dagangnya ( batubara ) dengan

menggunakan mata uang asing, sehingga perubahan nilai mata uang asing

(18)

B A B 5 K E S I M P U L A N D A N S A R A N | 70

sekalipun hal ini telah disiasati dengan melakukan kontrak jangka panjang

terhadap pembeli maupun penjual atau supplier.

6. Berdasarkan data dari laporan keuangan auditan dan laporan tahunan PT

Akbar Indomakmur Stimec Tbk. Resiko kredit merupakan salah satu resiko

yang signifikan, hal tersebut disebabkan karena PT Akbar Indomakmur

Stimec Tbk. menjual barangnya dengan dengan jangka waktu kredit yang

panjang sehingga dapat mengakibatkan terjadinya resiko piutang tak tertagih.

7. Berdasarkan data dari laporan keuangan auditan dan laporan tahunan PT

Akbar Indomakmur Stimec Tbk. Resiko komoditas merupakan salah satu

resiko yang signifikan, hal tersebut disebabkan karena PT Akbar

Indomakmur Stimec Tbk. membeli dan menjual barangnya dengan

melakukan perjanjian kerjasama jangka panjang kepada konsumen maupun

supplier.

Berdasarkan data hasil pengujian di atas maka dapat disimpulkan bahwa

terdapat pengaruh antara pertimbangan auditor terhadap kelangsungan usaha (Going

Concern). Hal ini dapat dilihat dari semakin membaiknya rasio – rasio keuangan

yang mengakibatkan risiko Likuiditas, Struktur Modal dan Solvabilitas, Tingkat

Pengembalian Aset dan Ekuitas berkurang dan dengan turunnya resiko – resiko

tersebut maka kelangsungan usaha lebih terjamin. Hal ini ditunjukkan pada tahun

2010 dan 2011 dimana rasio – rasio keuangan sedang dalam kondisi buruk pengujian

altman z–score menunjukkan perusahaan berada dalam wilayah yang terancam

kebangkrutan. Pada tahun 2012 – 2013 dimana kondisi perusahaan membaik, rasio –

(19)

B A B 5 K E S I M P U L A N D A N S A R A N | 71

bergerak menjauhi wilayah kebangkrutan. Dimana kelangsungan usaha menjadi lebih

terjamin karena nilai Altman Z-score membaik.

5.2 Saran

Menilik kepada kondisi keuangan PT Akbar Indomakmur Stimec Tbk. dari tahun

2010 sampai dengan 2013. Manajemen PT Akbar Indomakmur Stimec Tbk telah

melakukan upaya yang luar biasa dalam mengangkat performa perusahaan dalam setiap

tahunnya. Saya memiliki beberapa hal yang mungkin bisa membantu atau mungkin

sebelumnya telah terlintas atau dipikirkan oleh manajemen PT Akbar Indomakmur.

Beberapa hal yang tersebut yaitu :

1. Dengan melihat besarnya potensi piutang tak tertagih yang sempat terjadi pada

perusahaan, maka alangkah lebih baik apabila perusahaan lebih memperhatikan

umur piutang, ukuran kemampuan outlet, serta apabila memungkinkan untuk

outlet dengan lingkup yang besar disyaratkan jaminan, serta memperbaiki sistem

penagihan piutang perusahaan sehingga kolektabilitas piutangnya semakin baik.

2. Apabila kita melihat sisi pendanaan, pendanaan perusahaan dengan

memanfaatkan hutang yang nilainya signifikan hal tersebut akan menjadi pedang

bermata dua. Hal ini disebabkan karena besarnya pendanaan dari hutang tidak

diimbangi dengan besarnya modal yang ada dalam perusahaan, sehingga dapat

memicu kekhawatiran investor, supplier maupun kreditor, dan pemangku

kepentingan lainnya. Oleh karena itu alangkah lebih baik menjaga stabilitas porsi

antara hutang dan modal yang seimbang.

3. Tren yang terjadi pada perusahaan dari tahun 2010 sampai dengan 2013 menurut

hemat saya, hal tersebut cukup mengkhawatirkan. Hal ini disebabkan

ketidakstabilan performa keuangan perusahaan terlebih di tahun 2012, dan 2013

(20)

B A B 5 K E S I M P U L A N D A N S A R A N | 72

pemangku kepentingan dan khusus investor,supplier dan kreditor yang mungkin

dapat mengurangi kepercayaan terhadap kemampuan perusahaan dalam menjaga

(21)

DAFTAR PUSTAKA

Abdolmohammadi, M., dan A, Wright. (1987). An Examination of The Effects of Experience

and Task Complexity on Audit Judgments. The Accounting Review, 62 January, hal. 1 –

13.

Agnes Sawir. (2005). Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan.

PT Gramedia Pustaka, Jakarta.

Andika, Arditya Dian. (2007). Pengaruh Struktur Corporate Governance dan Faktor

Kelangsungan hidup Perusahaan terhadap Pemberian Opini Audit Going Concern: Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Seluruh Kota Semarang. Program Studi Magister Sains Akuntansi. Univeristas Diponegoro, Semarang

Arikunto, S. (2002). Prosedur Suatu Penelitian: Pendekatan Praktek. Edisi Revisi Kelima.

Penerbit Rineka Cipta. Jakarta.

Arum, Enggar Diah Puspa. (2004). Pengaruh Persuasi atas Preferensi Klien dan

Pengalaman Audit terhadap Pertimbangan Auditor dalam Mengevaluasi Bukti Audit (Survey terhadap Auditor yang bekerja pada KAP di kota Bandung). Tesis, Universitas Padjadjaran, Bandung.

Bank Indonesia. (2003). tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank. Peraturan Bank

Indonesia. No 5/8/PBI2003.

Belkaoui, Ahmed. R. (2006). Teori Akuntansi. Jilid I. edisi Terjemahan. Salemba Empat,

Jakarta.

Bonner, S. E. (1994). A Model of The Effects of Audit Task Complexity. Accounting,

Organizations, and Society, 19 (3).

Bringham, EF., & Gapenski, LC., Daves, PR. (1999). Intermediate Financial Management.

The Dryden Press. New York.

Budi Susetyo. (2009). Pengaruh Pengalaman Audit terhadap Pertimbangan Auditor dengan

Kredibilitas Klien sebagai Variabel Moderating. Tesis, Universitas Diponegoro, Semarang.

Djohanputro, Bramantyo. (2004). Manajemen Risiko Korporat Terintegrasi. Edisi Pertama.

PPM, Jakarta.

Halim, Abdul. (2008). Auditing (Dasar-dasar Audit Laporan Keuangan) Jilid 1. Edisi

Keempat. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Ikatan Akuntan Indonesia. (2001). Standar Profesional Akuntan Publik. Jakarta: Salemba

(22)

D A F T A R P U S T A K A | 74

Ikatan Akuntan Publik Indonesia. (2011). Standar Profesional Akuntan Publik. Jakarta:

Salemba Empat

Jamilah, dkk. (2007). Pengaruh Gender, Tekanan Ketaatan, dan Kompleksitas Tugas terhadap

Audit Judgment. Simposium Nasional Akuntansi X. Makasar. 26 – 28 Juli.

Kloman, H Felix and Seawarck. (2000). Review Againt the Gods : The remarkable Story of

risk by Peter Bernstein. Risk Management Reports, Volume 27. Press. Inc.

Koroy, Tri Ramaraya. (2005). Pengaruh Preferensi Klien dan Pengalaman Audit terhadap

Pertimbangan Auditor. Simposium Nasional Akuntansi VIII. Solo. 15 – 16 September.

Mc Keown, J. C., J. F. Mutcher, dan W Hopwood. (1991). Toward an Explanation of Auditor

Failure to Modify The Audit Reports of Bankrupt Companies. Auditing : A Journal of

Practice & Theory, Supplement. hal. 1 – 13.

Mulyadi. (2002). Auditing. Salemba Empat, Jakarta.

Namee, David Mc. (1998). Risk Management : Changing The Internal Auditor’s Paradigm.

Institute of Internal Auditors Research Foundation, Altamore. Spring Florida. hal. 186.

Puspa A, Enggar Diah. (2006). Pengaruh Persuasi atas Preferensi Klien dan Pengalaman

Audit Terhadap Pertimbangan Auditor dalam Mengevaluasi Bukti Audit. Tesis S2, Universitas Padjadjaran, Bandung. (Tidak Dipublikasikan).

Rahayu, Puji. (2007). Assessing Going concern Opinion: A Study Based on Financial and

Non-Financial Information. Makalah Disampaikan dalam Simposium Nasional

Akuntansi X. Makassar: 26-28 Juli.

Ramadhany, Alexander. (2004). Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penerimaan

Opini Going Concern pada Perusahaan Manufaktur yang Mengalami Financial Distress di Bursa Efek Jakarta. Tesis S2, Universitas Diponegoro, Semarang (tidak dipublikasikan).

Ramadhany, Alexander. (2004). Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penerimaan

Opini Going Concern pada Perusahaan Manufaktur yang Mengalami Financial Distress di Bursa Efek Jakarta. Tesis S2, Universitas Diponegoro, Semarang (tidak dipublikasikan).

Santosa, Arga Fajar dan Linda Kusumaning Wedari. (2007). Analisis Faktor-faktor yang

Mempengaruhi Kecenderungan Penerimaan Opini Audit Going Concern. Fakultas Ekonomi Universitas UNIKA Soegijapranata. JAAI. Vol. 11, No.2, Desember : 141 – 158.

Setyarno E, Indira Januarti dan Faisal. (2006). Pengaruh Kualitas Audit, Kondisi Keuangan

(23)

D A F T A R P U S T A K A | 75

The Institute of Internal Auditors. (1991). Statement on Internal Auditing Standards (SIAS)

No.9 : Risk Assessment. Maitland Avenue, Altamonte Springs, Florida. pp. 249.

Vera. (2013). Analisa Pertimbangan Auditor Terhadap Kelangsungan Usaha dengan

Penilaian Risiko : Studi Empiris pada PT SUPARMA Tbk periode 2010 – 2012.Jurusan Akuntansi. Universitas Kristen Maranatha, Bandung

Widyantari, A.A.Ayu Putri. (2011). Opini Audit Going Concern dan Faktor – faktor yang

Mempengaruhi: Studi pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Program Pascasarjana. Universitas Udayana, Denpasar

Sumber Internet :

Institut Akuntan Publik Indonesia. (2012). SPA 570 Kelangsungan Usaha. IAPI, 20 Mei 2012

diakses dari http://iapi.or.id/iapi/download/ED/EDSPA570-Kelangsungan Usaha.pdf

www.idx.co.id

Gambar

Grafik I   Rasio Lancar (Current Ratio).....................................................

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penduga statistik area kecil untuk data cacahan yakni penduga resiko relatif Bayes empirik dari model Poisson-Gamma dengan peubah

Hasil pengujian hipotesis atas pengaruh kualitas produk terhadap kepuasan konsumen menunjukkan tidak adanya pengaruh variabel Kualitas produk terhadap

Berdasarkan pembahasan hasil penelitian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa optimalisasi peran kepala madrasah sebagai supervisor melalui metode mentoring dilaksanakan

2 Menyediakan bekalan tenaga elektrik yang cekap dan kompetitif penting kepada masyarakat dan negara, namun wujud halangan dalam mencapai hasrat

o Saling tukar informasi tentang: pengertian dan ruang lingkup ilmu ekonomi yang langka dan kebutuhan manusia yang tak terbatas dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik

Teknik perbanyakan secara vegetatif tersebut memiliki banyak kelemahan di antaranya adalah tidak dapat memproduksi bibit dalam jumlah yang besar karena terbatasnya jumlah

Perusahaan belum memiliki sistem informasi yang memadai dalam mengidentifikasi, menganalisa, memantau, dan menyediakan laporan karakteristik transaksi (Transaksi Keuangan

Separator magnetic basah biasanya digunakan untuk bijih lebih halus dari 1⁄3 in. Separator ini dapat berjenis sabuk atau yang paling umum jenis drum-putar. Separator jenis drum