DAFTAR PUSTAKA Buku
Amsyah, Zulkifli. 2003. Manajemen Sistem Informasi. PT. Gramedia Pustaka Utama.
Jakarta.
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. PT. Rineka Cipta. Bandung
Atmosudirjo, S., Prajudi., Dr., Mr. 2000. Administrasi Manajemen Umum,
Jakarta: CV Mas. Haji.
Azhar Susanto, Dr., 2004. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: Linggar Jaya.
Blissmer, Robert. H. 1985. Computer Annual, An Introduction to Information System
1985-1986. Jhon Wiley & Sons. New York.
Ensiklopedi Administrasi. 1989. Jakarta: Gunung Agung.
Fourie. William. M. 1973. Introduction to Computer The tool of Business.
Prentice-Hall. New Jersey.
Gordon, B.Davis. 2002. Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen. PPM,
Jakarta.
Hidayat, Syarifuddin. 2000. Metode Penelitian. Mandar Maju. Bandung.
Longkutoy, John. J. 1996. Pengenalan Komputer. Mutiara Sumber Widya. Jakarta.
Kumorotomo, Wahyudi. Subondo Agus Margono. 1998. Sistem Informasi
Manajemen Dalam Organisasi Publik. Gajah Mada. Yogyakarta.
Paulus, Andi Khrisbianto. 2005. Sistem Informasi. Informatika Bandung. Bandung.
Sanders, Donald. H. 1985. Computer Today. Second Edition. Mc. Grow-hill. New
York.
Sedarmayanti. 2001. Dasar-Dasar Pengetahuan Tentang Manajemen Perkantoran.
Siagian P, Sondang. 2000. Fungsi-fungsi Manajerial. Jakarta : Bumi Aksara.
Singarimbun, Masri. 1989. Metode Penelitian Survei. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Steers, Richard M. 1995. Efektivitas Organisasi. Erlangga. Jakarta.
Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Administrasi. Alfabeta. Bandung.
Sutabri, Tata. 2003. Sistem Informasi Manajemen. Andi. yogyakarta.
Sutanta, Edhy. 2003. Komputerisasi. Graha Ilmu. Yogyakarta.
Internet
http://id.wikipedia.org./wiki/Kinerja (Diakses pada 25 Maret 01.30 WIB)
http://kangmoes.com/artikel-tips-trik-ide-menarik-kreatifdefinisi/peng-ertian-komputer.html (Diakses pada 25 Maret 2016 00.55 WIB)
www.kompasiana.com/vanessams/perkembangan-teknologi-di-indonesia (Diakses
pada 25 Maret 2016 00.34 WIB)
Sumber Perundang-Undangan
Peraturan Pemerintah nomor 38 tahun 2007 tentang pembagian Urusan
Pemerintah, Pemerintah Provinsi Dan Pemerintah Kab/Kota
Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara No. 8 Tahun 2008 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Dinas-Dinas Daerah Provinsi Sumatera Utara
Peraturan Gubernur Sumatera Utara Tahun 2009 tentang Tugas, Fungsi dan Tata
BAB III
DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
3.1.Sejarah Singkat Berdirinya Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara
Pembentukan Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara di
awali dari bentuknya Kantor Perwakilan Departemen Pertambangan Sumatera
Bagian Utara (Sumbagut) di Medan pada tahun 1970, kemudian menjadi Kantor
Wilayah pada tahun 1978. Kantor Wilayah ini adalah Instansi Vertikal
Departemen pembentukan Dinas Pertambangan dan Energi di Daerah Tingkat 1,
dimana tanggungjawab dipegang oleh Gubernur dengan tugas yang di bebankan
sebangai berikut:
1. Menyelenggarakan tugas dan fungsi Departemen Pertambangan dan Energi di
Wilayah yang bersangkutan.
A. Menyelenggarakan hubungan kerja sama dengan Gubernur Kepala Daerah
Hukum Tingkat I dan instalasi lain yang terkait dalam rangka koordinasi,
pertimbangan petunjuk dan bantuan teknik serta memberikan laporan
mengenai masalah utama Pertambangan dan Energi Sumatera Utara.
B. Menerapkan prinsip Koordinasi, Integrasi dan Sinkronasi baik dalam
lingkungan masing-masing antar satuan organisasi baik dalam departemen
serta dengan instansi vertikal lainnya dan pemerintah Daerah dengan tugas
pokoknya masing-masing.
C. Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas dan suksesnya program
Secara garis besar perusahaan status Dinas Pertambangan dan Energi
Provinsi Sumatera Utara diuraikan sebagai berikut:
1) Tahun 1945, Jawatan Pertambangan dibawahi Kementrian Kemakmuran.
2) Tahun 1949, Kementerian Kemakmuran diganti menjadi Kementrian.
Perekonomian, Jawatan menjadi Dinas Pertambangan.
3) Tahun 1950, Kementrian Perekonomian Diubah menjadi Kementrian
Perindustrian, Dinas Pertambangan kembali menjadi Jawatan Pertambangan.
4) Tahun 1955, Kementerian Perindustrian diubah menjadi Departemen
Perindustrian Rakyat (DEPRINRA), membawahi beberapa Jawatan dan Biro
Minyak dan Gas Bumi.
5) Tahun 1964, Departemen Perindustrian Dasar dan Pertambangan
(DEFARDATAM)
6) Tahun 1966, Departemen Perindustrian Dasar dan Pertambangan diubah
menjadi departemen Perindustrian dan Pertambangan.
7) Tahun 1970, Tanggal 1 juli 1970 mulai berdiri kantor Perwakilan Departemen
Pertambangan Sumatera Bagian Utara di Medan. Pendirian berdasarkan
Keputusan Menteri Pertambangan No.338/Kpts/M/Pertambangan/1969.
8) Tahun 1973, Kantor Perwakilan Departemen Pertambangan Sumatera Bagian
Utara diubah menjadi kantor Departemen Pertambangan Sumatera bagian
Utara di Medan
9) Tahun 1978, Kantor Departemen diubah menjadi Departemen Pertambangan
dan Energi yang terjadi dari 2 (dua) Direktorat Jenderal Pertambangan Umun,
masih dalam satu organisasi Kantor Daerah Departemen Pertambangan dan
Energi Sumatera Utara di Medan
10) Tahun 1982, Kantor Wilayah Departemen dan Energi Provinsi Utara diubah
menjadi Kantor Wialayah Departemen Pertambangan dan Energi Sumatera
Utara dan Aceh di Medan.
11) Tahun 1987, Kantor Wilayah Departemen Pertambangan dan Energi
Sumatera Utara dan Aceh diubah menjadi Kantor Wilayah Pertambangan dan
Energi Sumatera Utara di Medan.
12) Tahun 1989, terbentuknya Dinas Pertambangan Provinsi Daerah Tingkat I
Sumatera Utara berdasarkan Perda No.16 Tahun 1989.
13) Agustus 2000, Kantor Wilayah Departemen Pertambangan, Energi dan
Sumber Daya Mineral Provinsi Sumatera Utara.
14) Maret 2001, Kantor Wilayah Departemen Pertambangan, Energi dan Sumber
Daya Mineral Provinsi Sumatera Utara diubah menjadi Eks Kantor Wilayah
Departemen Energi Sumber Daya Mineral Provinsi Sumatera Utara.
15) Berdasarkan peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara No.3 Tahun 2001
tanggal 31 Juli 2001, tentang dinas-dinas Daerah Provinsi Sumatera Utara
maka Eks Kantor Wilayah Energi Sumber Daya Mineral Provinsi Sumatera
Utara dan Eks Kantor Dinas Pertambangan Tingkat I Provinsi Sumatera Utara
digabungkan menjadi Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera
3.2.Makna Logo Dinas Pertambangan Dan Energi Sumatera Utara
Gambar 3.1. Logo Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara
Makna Logo Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara
adalah sebagai berikut:
1. Kepalan tangan yang diacungkan keatas dengan menggenggam rantai beserta
perisainya melambangkan kebulatan tekad perjuangan rakyat Provinsi
Sumatera Utara melawan Imperalisme, Feodalisme dan Komunisme.
2. Batang bersudut lima, Perisai dan Rantai melambangkan kesatuan masyarakat
didalam membela dan mempertahankan Pancasila.
3. Pabrik, Pelabuhan, Pohon Sawit, Daun Tembakau, Ikan, Daun Padi, tulisan
“SUMATERA UTARA” melambangkan Daerah yang indah permai masyur
dengan kekayaan alamnya yang melimpah-limpah.
4. Tujuh belas kuntum kapas, delapan sudut sarang laba-laba dan empat puluh
lima butir padi menggambarkan tanggal, bulan dan tahun kemerdekaan
melambangkan watak kebudayaan yang mencerminkan kebesaran bangsa,
patriotisme, pecinta, keadaan dan membela keadilan.
5. Bukit barisan yang berpuncak lima melambangkan tata kemasyarakatan yang
berkepribadian luhur, bersemangat Persatuan Kegotong-royongan yang
dinamis.
3.3.Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan Kebijakan A. Visi
Visi dari Dinas Pertambanga dan Energi Provinsi Sumatera Utara adalah
“Terwujudnya pengelolaan dan Energi yang menghasilkan nilai tambah bagi
kemajuan, kesejahteraan dan kemandirian masyarakat malalui pembangunan”
Makna dari visi tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
a) Terwujudnya pengusahaan Pertambangan dan Energi melalui pengelolaan
pembangunan yang berwawasan dilingkungan.
b) Terwujudnya nilai pengusahaan Pertambangan dan Energi yang
menghasilkan nilai tambah yaitu usaha Pertambangan dan Energi yang dapat
meningkatkan kualitas dan keanekaragaman pemanfaatan bahan tambang dan
energi.
c) Terwujudnya pengusahaan Pertambangan dan Energi yang menghasilkan
kesejahteraan masyarakat.
d) Terwujudnya pengusahaan Pertambangan dan Energi yang bermanfaat bagi
komponen masyarakat yang beragam.
B. Misi
Untuk mewujudkan visi yang telah ditetapkan maka misi Dinas
1. Meningkatkan Profesionalisme, etika dan moral aparatur yang
mencerminkan pemerintahan yang baik, bersih, dan transparan dan
akuntabel serta bebas dari korupsi, kolus dan nepotisme (Good
Governence).
2. Meningkatkan kualitas penyediaan data dan Potensi Sumber Daya Mineral,
Energi dan air bawah tanah dalam rangka pengembangan dan
pengusahaannya dan pencegahan.
3. Meningkatkan kualitas data dan informasi Potensi bencana alam Geologi
(tanah longsor, letusan gunung api dan gempa bumi) dalam rangka upaya
penanggulangan dan pencegahan.
4. Meningkatkan pencarian sumber-sumber baru mineral dan Energi untuk
kelangsungan ketersediaan sumber daya mineral dan energi.
5. Meningkatkan dan mendorong pengusahaan Pertambangan dan Energi yang
berwawasan lingkungan.
6. Membangun dan menumbuhkan koordinasi yang erat dengan pihak yang
terkait untuk memenuhi dan menjaga pasokan tenaga listrik bagi masyarakat
dan industri di Sumatera Utara.
7. Mendorong peningkatan penerimaan pajak dan retribusi dari kegiatan usaha
Pertambangan dan Energi.
8. Mendorong dan meningkatkan pengembangan wilayah dan kesejahteraan
rakyat setempat melalui pengusahaan Pertambangan dan Energi.
9. Meningkatkan pengawasan dan pembinaan pengusahaan Pertambangan dan
Energi dalam rangka terlaksananya kegiatan Pertambangan dan Energi
10. Mendorong dan meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengusahaan
Pertambangan.
C. Tujuan
Untuk mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan dan memperhatikan
tugas pokok dan fungsi, maka Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera
Utara mempunyai tujuan sebagai berikut:
1. Meningkatkan Profesionalisme sumber daya manusia, aparatur dan
pengusahaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK).
2. Meningkatkan kegiatan penyelidik Potensi Pertambangan dan Energi.
3. Meningkatkan kualitas penyediaan data dan informasi sumber daya mineral
dan energi serta sumber daya air tanah yang memiliki kelayakan ekonomi
untuk dikembangkan.
4. Meningkatkan peluang pasar, investasi, pengusahaan pertambangan dan
energi migas dan tenaga listrik.
5. Meningkatkan pengembangan wilayah dan masyarakat (Community
Development) di sekitar wilayah Pertambangan.
6. Meningkatkan pemberian pelayanan kepada masyarakat berorientasi.
7. Meningkatkan pengendalian pengelolaan lingkungan Pertambangan, Migas
dan Ketenagalistrikan serta Sumber Daya Air Tanah.
8. Meningkatkan koordinasi dan kerja sama dengan instansi lingkunngan hidup,
kehutanan dan instansi terkait.
9. Menyusun Peraturan Daerah (PERDA) tentang pengusahaan Pertambangan,
Migas dan Ketenagalistrikan serta Sumber Daya Air Tanah.
11. Meningkatkan pengembangan pemanfaatan bahan galian untuk indutri
sebagai bahan baku.
12. Meningkatkan penyediaan energi listrik di pedesaan yang belum dijangkau
jaringan PLN.
13. Penyebaran luasan informasi Pertambangan dan Energi melaui promosi,
booklet dan internet.
14. Meningkatkan pemanfaatan sumber daya air tanah.
C. Sasaran
Dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan maka Dinas
Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara memiliki sasaran sebagai
berikut:
1. Tersedianya Sumber Daya Manusia (aparatur) yang berkualitas dan
professional.
2. Tersedianya data dan informasi yang lebih akurat dan rinci tentang Geologi
Sumber Daya Mineral, Energi, Bencana Alam, Tanah Longsor, Gunung Api,
Gempa Bumi dan Air Tanah/Hidrogeologi.
3. Terbukanya peluang investasi, pemanfaatan dan pasar bagi pengusahaan
Pertambangan, Migas dan Ketenagalistrikan.
4. Terwujudnya peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan perekonomian
masyarakat, pelayanan Prima, Pengusahaan Pertambangan, Migas,
Ketenagalistrikan dan Sumber Daya Air Tanah yang benardan baik serta
5. Terwujudnya persepsi yang sama dengan Instansi lingkungan hidup,
kehutanan dan Instansi terkait dalam hal pengelolaan pengusahaan
Pertambangan, Migas, Ketengalistrikan dan Sumber Daya Air Tanah.
6. Tersedianya perda tentang pengusahaan Pertambangan, Migas,
Ketengalistrikan dan Sumber Daya Air Tanah.
7. Tersedianya pengadaan energi listrik untuk masyarakat di daerah terpencil.
8. Tersedianya pengadaan air bersih untuk keperluan masyarakat.
D. Kebijakan
Sesuai dengan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, maka Dinas
Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara membuat kebijakan sebagai
berikut:
1. Peningkatan kualitas data/informasi Pertambangan dan Energi,
pencarian/eksplorasi sumber- sumber-sumber baru bahan galian mineral,
energi dan air bawah tanah.
2. Peningkatan pencarian/eksplorasi sumber- sumber-sumber baru bahan galian
mineral, energi dan air bawah tanah.
3. Pengelolaan Pertambangan dan Energi yang berwawasan lingkungan.
4. Mendorong peran swasta dalam pengusahaan Pertambangan dan Energi.
5. Mendorong pendayagunaan potensi sumber daya alternatif alamiah, seperti:
Pembangkit Listrik Tenaga Ait (PLTA) dan Pembangkti Listrik Tenaga Panas
Bumi (PLTP) oleh swasta.
6. Mendorong pemakaian air permukaan untuk industri, pabrik, pertanian dan
7. Menggalangkan sosialisasi kebijakan/hasil-hasil kegiatan dibidang
Pertambangan dan Energi.
8. Mengoptimalkan pengadaan peralatan survey/eksplorasi dalam laboraturim.
3.4.Struktur Organisasi Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara
Struktur organisasi adalah salah satu fungsi pembagian kerja atau
tanggungjawab serta wewenang dan penetapan unsur-unsur organisasi sehingga
dapat berjalan sesuai dengan system yang berlaku untuk mencapai tujuan dan
sasarannya yang didukung oleh sarana dan prasarana.
Organisasi dalam perusahaan adalah sebagai tempat untuk melakukan
tugas-tugas atau kegiatan pekerjaan dalam menetapkan tanggungjawab dalam suatu
badan atau unti usaha guna terealisasinya rencana yang telah ditetapkannya
sebelumnya.
Prinsip faktor penilaian organisasi adalah:
a. Rumusan yang jelas
b. Pembagian Kerja
c. Pendelegasian wewenang dan tanggung jawab
d. Rentang kekuasaan
e. Pengawasan
Struktur organisasi adalah satu bagan yang menggambarkan secara skematis
mengenai penetapan tugas-tugas, fungsi wewenang serta tanggung jawab
masing-masing dengan tujuan yang telah ditentukan sebelumnya yang tetap sesuai dengan
bakat, pendidikan, pengalaman dan keahlian. Struktur organisasi berfungsi untuk
pegawai mengetahui akan kewajiban, tugas, wewenang dan tanggung jawab serta
pegawai dengan sendirinya mengerjakan tugas yang dibebankan kepadanya
dengan baik dan penuh tanggungjawab.
Susunan Struktur Organisasi Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi
Sumatera Utara tampak pada gambar:
Gambar 3.2. Struktur Organisasi Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi
3.5.Job Description Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara
Bidang Kerja
Berdasarkan struktur organisasi Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi
Sumatera Utara maka tugas dan fungsi jabatan yagn berbeda pada organisasi
Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara dapat dijabarkan
sebagai berikut:
A. Kepala Dinas
Kepala Dinas mempunyai tugas mendukung dan membantu Gubernur dalam
melaksanakan perumusan dan penetapan pembinaan, pengkoordinasian dan
memimpin pengendalian pertambangan umum, geologi dan sumber daya mineral,
listrik dan pemanfaatan energi, minyak dan gas bumi dan pengelolaan dan
pembinaan unit dan Pelaksana Teknis Dinas.
Uraian tugas Kepala Dinas:
1. Memimpin, membina, mensinkronisasi, mengendalikan tugas dan fungsi tugas.
2. Menyelenggarakan penetapan program kerja dan rencana kegiatan dinas, sesuai
dengan arahan pembangunan nasional dan pembangunan daerah.
3. Menyelenggarakan penetapan pengkajian dan menetapkan penetapan
pemberian dukungan dengan kebijakan umum dan kebijakan Pemerintah
Daerah.
4. Menyelenggarakan dan menetapkan pemberian dukungan tugas atas
5. Menyelenggarakan fasilitas yang berkaitan dengan penyelenggaraan program
pertambangan umum, geologi dan sumber daya mineral, listrik dan
pemamfaatan energi, minyak dan gas bumi.
6. Menyelenggarakan pemberian saran pertimbangan dan rekomendasi mengenai
pertambangan dan energi sebagai bahan penetapan kebijakan umum
pemerintahan daerah.
7. Menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengembalian
kebijakan.
8. Menyelenggarakan koordinasi kerja sama dengan Instansi/lembaga terkait
lainnya untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan dinas.
9. Penyelenggaraan koordinasi penyusunan tugas-tugas teknis serta evaluasi dan
pelaporan yang meliputi sekertaris, pertambangan umum, geologi dan sumber
daya mineral, listrik dan pemamfaatan energi, minyak bumi dan gas bumi.
10. Menyelengarakan koordinasi kegiatan teknis dalam rangka penyelenggaraan
Pelayanan di bidang Pertambangan dan Energi.
11. Menyelenggarakan koordinasi dengan dinas/lembaga Pertambangan dan Energi
lintas Kabupaten/Kota.
12. Menyelenggarakan pengkoordinasian dan membina Unit Pelaksanaan Teknis
Dinas
13. Menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja lain.
14. Menyelenggarakan tugas lain sesuai bidang tugas dan fungsinya untuk
melaksanakan tugas dan fungsinya Kepala Dinas dibantu oleh:
1. Sekretaris
3. Bidang Geologi dan Sumber Daya Mineral
4. Bidang Listrik dan Pemanfaatan Energi
5. Bidang Minyak dan Gas Bumi
6. Unit Pelaksana Teknis Dinas
7. Kelompok Jabatan Fungsional
B. Sekretaris
Sebagai sekertaris mempunyai tugas untuk membantu Kepala Dinas dalam
bidang administrasi umu, kepegawaian, keuangan dan program. Sekretaris
Dinas mneyelenggarakan fungsi sebagai berikut:
1. Penyusunan koordinasi rencana program kerja sekertariat, bidang-bidang
dan unit pelaksana teknis Dinas
2. Pengkajian dan koordinasi perancanaan dan program Dinas, perencanaan
dan program kesekretariatan dan anggaran belanja.
3. Penyelenggaraan administrasi perencanaan, keuangan, umum,
kepegawaian, dan pelayanan umum sesuai ketentuan dan standard yang
diberikan.
4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Dinas sesuai bidang tugas
dan fungsinya.
5. Pemberian masukan yang perlu kepada Kepala Dinas sesuai bidang tugas
dan fungsinya.
6. Pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas dan fungsinya
7. Penyusunan bahan rancangan pendokumentasian peraturan
perundangundangan, pengelolaan perpustakaan, dan hubungan
masyarakat.
8. Penyelenggaraan fasilitas dan pengaturan pengamanan kantor.
9. Menyelenggarakan dan mengatur rapat-rapat ineternal Dinas. Untuk
melaksanakan tugas dan fungsinya sekretaris dibantu oleh:
a) Sub Bagian Umum
b) Sub Bagian Keuangan
c) Sub Bagian Program
C. Sub Bagian Umum
Sub bagian umum mempunyai tugas sebagai berikut :
1. Melaksanakan pengumpulan data/bahan untuk kebutuhan pelaksanaan
tugas dan fungsi sekretaris.
2. Melaksankan penyusunan perencanaan/program kerja sekretaris dan sub
bagian umum.
3. Melaksanakan penyusunan dan pengelolaan data-data pegawai.
4. Melaksanakan penyiapan dan pengusulan kenaikan pangkat, kenaikan gaji
berkala dan pensiunan pegawai, peninjauan masa kerja dan pemberian
penghargaan, serta tugas/izin belajar, pendidikan dan pelatihan
kepemimpinan/stuktural fungsional dan teknis.
5. Melaksanakan penyusunan bahan pembinaan kedisplinan pegawai.
6. Melaksanakan penyiapan bahan pengembangan karir dan mutasi serta
7. Melaksanakan penyiapan bahan pembinaan, kelembagaan dan
ketatalaksanaan kepada unit dilingkungan Dinas.
8. Melaksanakan penyusunan bahan rancangan serta pendokumentasian
peaturan perundang-undangan.
9. Melaksanakan administrasi/penatausahaan, penerimaan, pendistribusian
suratsurat naskah dinas dan arsip.
10. Melaksankan penyusunan rencana kebutuhan sarana dan prasarana
pengurusan rumah tangga, pemeliharaan/perawatan lingkungan kantor,
kendaraan dan aset lainnya serta ketertiban, keindahan, keamanan dan
layanan kantor.
D. Sub Bagian Keuangan
Sub bagian keuangan mempunyai uraian tugas :
1. Melaksanakan pengumpulan data/bahan untuk kebutuhan pelaksanaan
tugas dan fungsi sekretaris.
2. Melaksanakan penyusunan perencanaan/program kerja sekretaris dan
subbagian keuangan.
3. Melaksanakan penyusunan bahan dan penyiapan anggaran Dinas.
4. Melaksanakan pengadministrasian dan pembukuan keuangan Dinas.
5. Melaksanakan penyusunan pembuatan daftar gaji dan tunjangan Daerah.
6. Melaksanakan pembinaan pembendaharaan keuangan.
7. Melaksanakan penyiapan bahan dan pembinaan pengelolaan teknis
administrasi keuangan.
8. Melaksanakan pembayaran gaji pegawai dan penghasilan tambahan
9. Melaksanakan penatausahaan belanja langsung dan belanja tidak langsung
pada dinas dan unit pelaksana teknis
D. Kepala Sub Bagian Program
Kepala sub bagian program mempunyai uraian tugas sebagai berikut :
1. Melaksanakan pengumpulan data/bahan untuk kebutuhan pelaksaan tugas
dinas dan fungsi sekretaris.
2. Melaksanakan penyusunan perencanaan/program kerja sekretaris dan sub
bagian program.
3. Melaksanakan koordinasi penyusunan perencanaan program kerja
sekretaris dan sub bagian program yang meliputi Pertambangan dan
energi.
4. Melaksanakan penyusunan pengkoordinasian evaluasi dan monitoring.
5. Melaksanakan penyusunan pengelolaan data Pertambangan dan Energi.
6. Melaksanakan pengeloalaan dan pembinaan system informasi
Pertambangan dan Energi.
E. Kepala Bidang Pertambangan Umum
Kepala bidang pertambangan umum mempunyai tugas membantu Kepala
Dians dalam menyelenggarakan urusan pemerintah dibidang pelayanan
perizinan, pembinaan usaha, pengawasan pertambangan umum dan panas
bumi. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Kapala Sub bagian Pertambangan
Umum menyelenggarakan fungsi:
1. Menyelenggarakan pembuatan peraturan perundang-undangan daerah
2. Menyelenggarakan penyusunan data dan informasi usaha pertambangan
mineral dan batu bara serta panas bumi lintas Kabupaten/Kota.
3. Menyelenggarakan pemberian izin usaha pertambangan mineral, batubara
dan gas bumi dan wilayah lintas Kabupaten/Kota dan paling jauh 12 (dua
belas) mil dilaut diukur dari garis pantai ke arah laut lepas dan/atau k earah
perairan kepulauan.
4. Menyelenggarakan pembinaan dan pengawasan pelaksanaan izin usaha
pertambangan mineral, batu bara dan panas bumi pada wilayah lintas
Kabupaten/Kota dan paling jauh 12 (dua belas) mil dilaut diukur dari garis
pantai ke arah laut lepas dan/atau ke arah perairan kepulauan.
5. Menyelenggarakan pengelolaan, pembinaan dan pengawasan pelaksaan
izin usaha jasa pertambangan mineral, batu bara dan panas bumi dalam
rangka penanaman modal lintas Kabupaten/Kota.
6. Menyelenggarakan pembinaan dan pengawasan keselamatan dan
kesehatan kerja, lingkungan Pertambangan termasuk reklamasi dan pasca
tambang, konservasi dan peningkatan nilai tambah terhadap usaha
pertambangan mineral, batu bara dan panas bumi pada wilayah
Kabupaten/Kota atau yang berdampak regional.
7. Menyelenggarakan pembinaan dan pengawasan pengusahaaan KP lintas
Kabupaten/Kota.
8. Menyelenggarakan pembinaan dan pengawasan pelaksanaan izin usaha
pertambangan mineral, dan batu bara untuk operasi produksi, serta panas
9. Menyelenggarakan pengelolaan data dan informasi mineral, batu bara dan
panas bumi serta pengusahaan dan SIG wilayah kerja Pertambangan di
wilayah Provinsi.
10. Menyelenggarakan penetapan potensi panas bumi serta neraca sumber
daya dan cadangan mineral dan batu bara di wilawayah Provinsi.
11. Menyelenggarakan pengangkatan dan pembinaan Inspektur Tambang serta
pembinaan jabatan Fungsional Provinsi.
12. Menyelenggarakan evaluasi rencana pengelolaan lingkungan dan rencana
pemantauan lingkungan serta analisis mengenai dampak lingkungan.
13. Menyelenggarakan pengkoordinasian perizinan dan pengawasan
penggunaan bahan peledak di wilayah tambang sesuai dengan
kewenangannya.
14. Menyelenggarakan pemberian bimbingan, survise dan konsultasi terhadap
pemegang IUP, IPR atau IPK lintas Kabupaten/Kota.
15. Menyelenggarakan proses pengesahan Kepala Teknik Tambang yang
diangkat oleh perusahaan sebagai pihak yang bertanggung jawab terhadap
semua kegiatan di lapangan.
16. Menyelenggarakan proses pemberian izin Kartu Izin Meledakkan (KIM).
17. Menyelenggarakan proses perizinan gudang bahan peledak untuk kegiatan
usaha Pertambangan mineral, batu bara dan panas bumi.
18. Kepala Bidang Pertambangan Umum dibantu oleh:
a. Seksi Perizinan Pertambangan Umum
b. Seksi Pembinaan Usaha Pertambangan
a. Seksi Perizinan Pertambangan Umum
Kepala Seksi Perizinan Pertambangan Umum mempunyai uraian tugas
sebagai berikut:
1) Melaksanakan pengumpulan data/bahan dan penyusunan dalam rangka
pembuatan peraturan perundang-undangan daerah Provinsi di bidang
mineral, batu bara dan panas bumi.
2) Melaksanakan pengumpulan, pengolahan dan penyusunan data informasi
usaha pertambangan mineral dan batu bara serta panas bumi lintas
Kabupaten/Kota.
3) Melaksanakan pengkajian, pemeriksaan berkas dan koordinasi dalam rangka
pemberian izin usaha Pertambangan mineral, batu bara, panas bumi pada
wilayah Kabupaten/Kota paling jauh 12 mil laut diukur dari garis pantai ke
arah laut lepas.
4) Melaksanakan pengkajian dan pemeriksaan berkas, evaluasi standar
operasional pengelolaan lingkungan, pengkorrdinasian, pemberian izin
usaha Pertambangan mineral dan batu bara untuk operasi produksi, yang
berdampak lingkungan langsung lintas Kabupaten/Kota.
5) Melaksanakan pengkajian, pemeriksaan berkas, pengkoordinasian,
pemberian izin badan usaha jasa pertambangan mineral, batu bara dan panas
bumi dalam rangka PMDN lintas Kabupaten/Kota.
6) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pertambangan
Umum, sesuai dengan bidang tugasnya. Melaksanakan dan memberikan
masukan yang perlu kepada Kepala Bidang Pertambangan Umum, sesuai
7) Melaksanakan dan memberikan masukan yang perlu kepada Kepala Bidang
Pertambangan Umum, sesuai dengan bidang tugasnya.
8) Melaksanakan, melaporkan dan mempertanggungjawabkan atas pelaksanaan
tugas dan fungsinya kepada Kepala Bidang Pertambangan Umum sesuai
standar yang ditetapkan.
b. Seksi Pembinaan Usaha Pertambangan Umum
Adapun tugas dan wewenang Seksi Pembinaan Usaha Pertambangan Umum
yakni sebagai berikut:
1) Melaksanakan pengkoordinasian, evaluasi teknis, pembinaan pelaksanaan
izin usah pertambangan mineral, batu bara dan panas bumi pada wilayah
lintas Kabupaten/Kota.
2) Melaksanakan pemantauan, pemeriksaan dan bimbingan dalam rangka
pelaksanaan, pengelolaan dan pembinaan pelaksanaan izin usaha jasa
pertambangan mineral, batu bara dan panas bumi dalam rangka penanaman
modal lintas Kabupaten/Kota.
3) Melaksanakan koordinasi, bimbingan dan evaluasi teknis dalam rangka
pembinaan pengusahaan KP lintas Kabupaten/Kota.
4) Melaksanakan pengumpulan data/bahan, penyusunan, pengelolaan data dan
informasi mineral, batubara dan panas bumi serta pengusahaan sistem
informasi Geografis wilayah kerja Pertambangan di wilayah provinsi.
5) Melaksanakan koordinasi, pengumpulan data/bahan dalam rangka
penyusunan penetapan potensi panas bumi, neraca sumber daya dan
6) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pertambangan
Umum, sesuai dengan bidang tugasnya.
7) Melaksanakan dan memberikan masukan yang perlu kepada Kepala-kepala
Bidang pertambangan Umum, sesuai dengan bidang tugasnya.
8) Melaksanakan, melaporkan dan mempertanggungjawabkan atas pelaksanaan
tugas dan fungsinya kepada Kepala Bidang Pertambangan Umum, sesuai
standar yang ditetapkan.
c. Kepala Seksi Pengawasan Pertambangan Umum
Kepala Seksi pengawasan pertambangan umum, mempunyai uraian tugas
sebagai berikut:
1) Melaksanakan pengawasan teknis dan administrasi dalam pelaksanaan izin
usaha pertambangan mineral, batu bara dan panas bumi pada wilayah lintas
Kabupaten/Kota dan paling jauh 12 (dua belas) mil laut diukur dari garis
pantai ke arah laut lepas dan/atau ke arah perairan Kepulauan.
2) Melaksanakan pengawasan teknis dan administrasi dalam rangka
pelaksanaan izin usaha pertambangan mineral, batu bara dan panas bumi
dalam rangka penanaman modal lintas Kabupaten/Kota.
3) Melaksanakan pengawasan keselamatan dan kesehatan kerja, lingkungan
Pertambangan termasuk reklamasi lahan pasca tambang, konservasi dan
peningkatan nilai tambah terhadap usaha pertambangan mineral, batu bara
dan panas bumi, KP pada wilayah Kabupaten/Kota atau yang berdampak
4) Melaksanakan pengawasan pelaksanaan izin usaha pertambangan mineral
dan batu bara untuk operasi produksi sertas panas bumi yang berdampak
lingkungan langsung lintas Kabupaten/Kota.
5) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pertambangan
Umum, sesuai dengan bidang tugasnya.
6) Melaksanakan, memberikan masukan yang perlu kepada Kepala Bidang
Pertambangan Umum, sesuai dengan bidang tugasnya.
7) Melaksanakan, melaporkan dan mempertanggungjawabkan atas pelaksanaan
tugas dan fungsinya kepada Kepala Bidang Pertambangan Umum, sesuai
standar yang ditetapkan.
8) Melaksanakan proses pemberian izin Kartu Izin Meledakkan (KIM), proses
pengesahan Kepala Teknik Pertambangan yang diangkat oleh perusahaan
sebagai pihak yang bertanggungjawab terhadap semua kegiatan dilapangan.
9) Melaksanakan proses penerbitan izin gudang bahan peledak untuk kegiatan
usaha Pertambangan mineral, batu bara dan panas bumi.
F. Bidang Geologi dan Sumber Daya Mineral
Kepala Bidang Geologi dan Sumber Daya Mineral mempunyai uraian tugas
sebagai berikut:
1) Menyelenggarakan penyusunan rencana program kerja Bidang Geologi dan
Sumber Daya Mineral.
2) Menyelenggarakan pengkajian dan pengkoordinasian perencanaan program
kerja Bidang Geologi dan Sumber Daya Mineral dengan bidang lain dan
3) Menyelenggarakan pengkajian perencanaan pembuatan peraturan daerah
dibidang air tabah.
4) Menyelenggarakan penyusunan data dan informasi cekungan air.
5) Menyelenggarakan pengelolaan pemberian rekomendasi teknis untuk izin
pengeboran, izin penggalian dan izin penyerapan mata air, pemakaian air
tanah atau pengusahaan air tanah lintas Kabupaten/Kota.
6) Penyelenggaraan pengkajian penetapan wilayah konservasi air tanah lintas
Kabupaten/Kota.
7) Menyelenggarakan pengelolaan data dan informasi mineral, batu bara panas
bumi dan air tanah.
8) Menyelenggarakan penetapan potensi panas bumi dan air tanah, neraca
sumber daya dan cadangan mineral dan batu bara diwilayah Provinsi.
9) Menyelenggarakan penetapan nilai perolehan air tanah pada cekungan air
tanah lintas Kabupaten/Kota.
10) Menyelenggarakan pengkajian inventaris geologi dan sumber daya mineral,
batubara panas bumi dan air tanah pada wilayah provinsi.
11) Menyelenggarakan pelaksanaan inventarisasi kawasan karst dan kawasan
lindung geologi pada wilayah provinsi.
12) Menyelenggarakan penetapan zona pemanfaatan kawasan karst dan
kawasan lindung geologi pada lintas Kabupaten/Kota.
13) Menyelenggarakan penetapan pengelolaan lingkungan Geologi, Geologi
Teknik, kawasan rawan bencana dan lingkungan Geologi.
14) Menyelenggarakan inventaris lingkungan Geologi, Geologi Teknik,
15) Menyelenggarakan pelaksanaan kebijakan mitigas bencana Geologi pada
wilayah lintas Kabupaten/Kota.
16) Menyelenggarakan inventaris dan pengelolaan kawasan rawan bencana
Geologi pada wilayah Provinsi.
17) Menyelenggarkan pelaksanaan koordinasi mitigas bencana Geologi pada
wilayah lintas Kabupaten/Kota.
18) Menyelenggarakan pengelolaan informasi bencana Geologi pada wilayah
lintas Kabupaten/Kota. Kepala bidang Geologi dan Sumber Daya Mineral
dibantu oleh:
a. Kepala Seksi Sumber Daya Mineral
b. Kepala Seksi Hidrogeologi
c. Kepala Seksi Geologi Lingkungan
a. Seksi Sumber Daya Mineral
Kepala Seksi Sumber Daya Mineral mempunyai tugas sebagai berikut:
1) Melaksanakan inventarisasi geologi dan sumber daya mineral dengan
metode penyelidikan geologi, geokimia, geofisika dan pemboran.
2) Melaksanakan inventarisasi batu bara dengan metode penyelidikan
geologi, geokimia, geofisika dan pemboran.
3) Melaksanakan inventarisasi panas bumi dengan metode penyelidikan
geologi, geokimia, geofisika dan pemboran.
4) Melaksanakan pengelolaan data dan informasi sumber daya mineral.
5) Melaksanakan pengelolaan data dan informasi batu bara.
6) Melaksanakan pengelolaan data dan informasi panas bumi.
8) Melaksanakan penetapan neraca sumbe rdaya dan cadangan batu bara.
9) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Geologi dan
Sumber daya Mineral sesuai bidang tugasnya.
10) Melaksanakan dan memberikan masukan kepada Kepala Bidang Geologi
dan Sumber Daya Mineral sesuai bidang tugasnya.
11) Melaksanakan, melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan
tugasnya kepada Kepala Bidang Geologi dan Sumber Daya Mineral.
b. Kepala Seksi Hidrogeologi
Kepala Seksi Hidrogeologi mempunyai uraian tugas sebagai berikut:
1) Melaksanakan pelayanan pemberian rekomendasi teknis untuk izin
pengurapan mata air pada cekungan air tanah sesuai ketentuan dan standar
yang ditetapkan.
2) Melaksanakan eksplorasi dan eksploitasi air tanah, pemetaan
Hidrogeologi, penetapan nilai perolehan air tanah pada cekungan air tanah
sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan.
3) Melaksanakan penyelidikan pencemaran air tanah, inventarisasi potensi air
bawah tanah, pengawasan pemakaian dan pengusahaan air tanah,
pengendalian pemakaian dan pengusahaan air tanah.
c. Kepala Seksi Geologi Lingkungan
Kepala Seksi Geologi Lingkungan, mempunyai uraian tugas:
1) Melaksanakan dan menetapkan pengelolaan lingkungan geologi.
2) Melaksanakan penyelidikan geologi teknik, gerakan tanah longsor, daerah
3) Melaksanakan inventarisasi lingkungan geologi, geologi teknik dan
kawasan rawan bencan geologi.
4) Melaksanakan pengelolaan data dan informasi bencana geologi, sosialisasi
mitigas bencan geologi dan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang
Geologi dan Sumber Daya Mineral sesuai bidang tugasnya.
5) Melaksanakan, melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan
tugasnya kepada Kepala Bidang Geologi dan Sumber Daya Mineral.
G. Bidang Listrik dan Pemanfaatan Energi
Kepala Bidang Listrik dan Pemanfaatan Energi mempunyai uraian tugas
sebagai berikut:
1) Menyelenggarakan penyusunan peraturan daerah Provinsi di Bidang listrik
dan Ketenagalistrikan, penyusunan rencana umu ketenagalistrikan
(RUKD), regional, pemberian izin usaha penyediaan tenaga listrik maupun
energy listriknya lintas Kabupaten/Kota.
2) Menyelenggarakan pengaturan harga jual tenaga listrik untuk pemegang
Izin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (IUPTL) yang izin usahanya
dikeluarkan oleh Provinsi dan pemberian Izin Operasi Penyediaan Tenaga
Listrik (IOPTL) yang sarana instansinya mencakup lintas Kabupaten/Kota.
3) Menyelenggarakan pembinaan dan pengawasan pelaksanaan usaha
ketenagalistrikan yang izinnya diberikan oleh Provinsi.
4) Menyelenggarakan pengangkatan dan pembinaan inspektur
Ketenagalistrikan serta pembinaan jabatan Fungsional Provinsi.
5) Menyelenggarakan dan mengatur rapat-rapat internal bidang dan juga
Kepala Bidang Listrik dan Pemanfaatan Energi, dibantu oleh:
a. Kepala Seksi Perizinan Ketenagalistikan.
b. Kepala Seksi Pengembangan Ketenagalistrikan dan Energi Baru.
c. Kepala Seksi Pengawasan Ketenagalistrikan.
a. Seksi Perizinan Ketenagalistrikan
Seksi Ketenagalistrikan mempunyai uraian tugas sebagai berikut:
1) Melaksanakan pengumpulan data/bahan referensi untuk kebutuhan
pelaksanaan tugas dan fungsi Kepala Bidang Listrik dan Pemanfaatan
Energi.
2) Melaksanakan penyusunan dan pengelolaan data perizinan.
3) Menyelenggarakan pengaturan harga jual tenaga listrik untuk pemegang
izin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik yang izinnya dikeluarkan Provinsi
dan pemberian izin operasi penyediaan Tenaga Listrik yang sarana
instalasinya mencakup lintas Kabupaten/Kota.
4) Menyelenggarakan pembinaan dan pengawasan pelaksanaan usaha
Ketenagalistrikan yang izinnya diberikan oleh Provinsi.
5) Melaksanakan tugas alin, sesuai bidang tugasnya.
b. Seksi Pengembangan Ketenagalistrikan dan Energi Baru
Seksi Pengembangan Ketenagalistrikan Dan Energi Baru mempunyai uraian
tugas sebagai berikut:
1) Melaksanakan pengumpulan data/bahan referensi untuk kebutuhan
pelaksanaan tugas dan fungsi Kepala Bidang Listrik Dan Pemanfaatan
2) Melaksanakan penyusunan perencanaan/program kerja Bidang Listrik dan
Pemanfaatan Energi dan Seksi Pengembangan Ketenagalistrikan dan
Energi Baru.
3) Melaksanakan penyusunan dan pengolahan data listrik dan energi baru
terbarukan.
4) Melaksanakan penyusunan peraturan daerah provinsi di bidang
ketenagalistrikan.
5) Melaksanakan penyusunan Rancana Umum Ketenagalistrikan Daerah
(RUKD).
6) Melaksanakan sosialisasi pengembangan dan pemanfaatan energi baru
terbarukan, sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan.
7) Melaksanakan evaluasi pengembangan dan pemanfaatan energi baru
terbarukan.
8) Melaksanakan pengembangan dan pemanfaatan tenaga listrik dan energi
baru terbarukan dengan menggalakkan pelaksanaan internsifikasi,
diversifikasi dan konservasi energi.
9) Melaksanakan penyelidikan dan pengembangan ketenagalistrikan dan
sumber energi lainnya.
10) Melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan
pertimbangan pengambilan keputusan.
11) Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait.
c. Seksi Pengawasan Ketenagalistrikan
Kepala Seksi Pengawasan Ketenagalistrikan, mempunyai uraian tugas
sebagai berikut:
1) Melaksanakan pengumpulan data dan referensi untuk kebutuhan
pelaksanaan tugas dan fungsi Kepala Bidang Listrik dan Pemanfaatan
Energi.
2) Melaksanakan penyusunan perencanaan kerja Bidang Listrik dan
Pemanfaatan Energi dan Seksi Pengawasan Ketenagalistrikan.
3) Melaksanakan penyusunan dan pengolahan data pembangkit listrik.
4) Melaksanakan pembinaan dan pengawasan pelaksanaan usaha
ketenagalistrikan yang izinnya diberikan oleh provinsi.
5) Melaksanakan sosialisasi cara-cara berhemat energi dengan mengadakan
pembinaan dan pengendalian pengawasan ketenagalisrikan dan energi
lainnya, sesuai ketentuan yang ditetapkan.
6) Melaksanakan evaluasi hasil program pembinaan dan pengendalian
pengawasan ketenagalistrikan dan energi lainnya, sesuai ketentuan yang
ditetapkan.
7) Melaksanakan pengawasan ketenagalistrikan di sektor pembangkitan,
transmisi, distribusi mulai dari tahap prakonstruksi, konstruksi,
operasional sampai pasca operasional, sesuai ketentuan dan standar yang
ditetapkan.
8) Melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan
pertimbangan pengambilan kebijakan.
10) Melaksanakan tugas lain, sesuai dengan bidang tugasnya.
H. Bidang Minyak dan Gas Bumi
Kepala Bidang Minyak dan Gas Bumi mempunyai tugas sebagai berikut:
1. Menyelenggarakan perhitungan produksi dan realisasi lifting minyak dan
gas bumi bersama pemerintah dalam rangka meningkatkan Pendapatan
Asli Daerah (PAD).
2. Menyelenggarakan pemberian rekomendasi penggunaan wilayah kerja
kontrak kerjasama untuk kegiatan lain diluar kegiatan migas pada lintas
Kabupaten/Kota jika kontrak wilayah kerja telah berakhir.
3. Menyelenggarakan pengawasan jumlah armada pengangkutan Bahan
Bakar Minyak (BBM) di daerah provinsi yang meliputi jumlah armada dan
kapasitas pengangkutan BBM.
4. Menyelenggarakan inventarisasi jumlah badan usaha kegiatan hilir yang
beroperasi di daerah provinsi dengan melakukan pendataan.
5. Menyelenggarakan penetapan harga bahan bakar minyak, jenis minyak
tanah pada tingkat konsumen rumah tangga dan usaha kecil melalui Surat
Keputusan Gubernur Sumatera tentang Harga Eceran Tertinggi (HET).
6. Menyelenggarakan pengawasan pencantuman Nomor Pelumas Terdaftar
(NPT).
7. Menyelenggarakan koordinasi pengawasan pengendalian pendistribusian
dan tata niaga bahan bakar dari agen dan pangkalan dan sampai di wilayah
8. Menyelenggarakan pemantauan dan inventarisasi penyediaan, penyaluran
dan kualitas harga BBM serta melakukan analisa dan evaluasi terhadap
kebutuhan dan penyediaan BBM lintas Kabupaten/Kota.
9. Menyelenggarakan pemberian rekomendasi pendirian gudang bahan
peledak dalam rangka kegiatan usaha migas di daerah operasi daratan dan
di daerah operasi paling jauh 12 mil laut di ukur dari garis pantai ke arah
laut lepas dan/atau ke arah perairan kepulauan.
10. Menyelenggarakan pengawasan terhadap kegiatan usaha perusahaan jasa
penunjang minyak dann gas bumi untuk bidang usaha jasa penyediaan
material dan peralatan termasuk pelayanan purna jual yang berdomisili di
Daerah yang bersangkutan.
11. Menyelenggarakan pengangkatan dan pembinaan Inspektur Migas serta
pembinaan Jabatan Fungsional Provinsi.
Kepala Bidang Minyak dan Gas Bumi dalam melakukan tugasnya dibantu
oleh beberapa seksi antara lain:
a. Seksi Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi
b. Seksi Pengendalian Distribusi Minyak dan Gas Bumi
c. Seksi Minyak dan Gas Bumi
a. Seksi Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi
Kepala Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi mempunyai uraian tugas sebagai
berikut:
1) Melaksanakan pengumpulan, pengolahan dan penyajian bahan/data untuk
penyusunan rencana jangka panjang, menengah dan tahunan,
2) Melaksanakan sosialisasi, evaluasi, pembinaan dan pengembangan usaha
hulu Minyak dan Gas Bumi, sesuai dengan ketentuan dan standar yang
ditetapkan.
3) Melaksanakan pelayanan pemberian rekomendasi penggunaan wilayah
kerja, kontrak kerja sama untuk kegiatan lain diluar kegiatan minyak dan
gas bumi pada lintas Kabupaten/Kota sesuai ketentuan standar yang
berlaku.
4) Melaksanakan pelayanan pemberian rekomendasi pendirian gudang bahan
peledak dalam rangka kegiatan usaha minyak dan gas bumi, sesuai dengan
standar yang ditetapkan.
5) Melaksanakan pelayanan jasa penetapan wilayah kerja dan jasa
pengembangan lapangan minyak dan gas bumi, sesuai ketentuan dan
standar yang ditetapkan.
6) Melaksanakan perhitungan produksi dan realisasi lifting minyak dan gas
bumi pada wilayah provinsi bersama pemerintah, sesuai ketentuan dan
standar yang ditetapkan.
7) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Minyak dan
Gas Bumi sesuai bidang tugasnya.
8) Memberikan masukan yang perlu kepada Kepala Bidang Minyak dan Gas
Bumi, sesuai bidang tugasnya.
9) Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada
b. Seksi Distribusi Minyak dan Gas Bumi
Seksi Pengendalian Distribusi Minyak dan Gas Bumi, mempunyai tugas
sebagai berikut:
1) Melaksanakan pengumpulan, pengolahan dan penyajian bahan /data untuk
penyusunan rencana jangka menengan dan tahunan, pengembangan dan
peningkatan usaha hulu Minyak dan Gas bumi.
2) Melaksanakan sosialisasi, evaluasi, pembinaan dan pengembangan usaha
hulu Minyak dan Gas Bumi, sesuai dengan ketentuan dan standar yang
ditetapkan.
3) Melaksanakan pelayanan pemberian rekomendasi penggunaan wilayah
kerja, kontrak kerja sama untuk kegiatan lain diluar kegiatan minyak dan
gas bumi pada lintas Kabupaten/Kota sesuai ketentuan standar yang
berlaku.
4) Melaksanakan pelayanan pemberian rekomendasi pendirian gudang bahan
peledak dalam rangka kegiatan usaha minyak dan gas bumi dan pelayanan
jasa penetapan wilayah kerja dan jasa pengembangan lapangan minyak
dan gas bumi, sesuai dengan standar yang dtetapkan.
5) Melaksanakan perhitungan produksi dan realisasi lifting minyak dan gas
bumi pada wilayah provinsi bersama pemerintah, sesuai kententuan dan
standar yang ditetapkan.
6) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Minyak dan
Gas Bumi sesuai bidang tugasnya.
7) Memberikan masukan yang perlu kepada Kepala Bidang Minyak dan Gas
8) Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada
Kepala Bidang Minyak dan Gas Bumi, sesuai standar diperlukan.
c. Seksi Pengawasan Minyak dan Gas Bumi
Kepala Seksi Pengawasan Minyak dan Gas Bumi mempunyai uraian tugas
sebagai berikut:
1) Melaksanakan pengumpulan, pengolahan dan penyajian bahan/data untuk
penyusunan rencana jangka menengah dan tahunan, pengembangan dan
peningkatan pengawasan Minyak dan Gas Bumi, sesuai standar yang
ditetapkan.
2) Melaksanakan sosialisasi, evaluasi, pembinaan dan pengembangan usaha
hulu Minyak dan Gas Bumi, sesuai dengan ketentuan dan standar yang
ditetapkan.
3) Melaksanakan pengawasan teknis dan lindungan lingkungan terhadap
kegiatan usaha Minyak dan Gas Bumi, pengawasan mutu bahan bakar
minyak pada depot dan stasiun pengisian bahan bakar minyak untuk
umum, pengawasan jumlah armada pengangkutan dan kapasitas
pengangkutan bahan bakar minyak di daerah provinsi, sesuai ketentuan
dan standar yang ditetapkan.
4) Melaksanakan pengawasan pencantuman Nomor Pelumas Terdafatar
(NPT) pada pelumas yang beredar di pasaran, sesuai peraturan dan
perundangundangan.
5) Melaksanakan pengawasan terhadap kegiatan usaha perusahaan jasa
penunjang Minyak dan Gas Bumi untuk bidang usaha jasa penyediaan
peralatan termasuk pelayanan purna jual yang berdomisili di daerah
provinsi, sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan.
6) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Minyak dan
Gas Bumi sesuai bidang tugasnya.
7) Memberikan masukan yang perlu kepada Kepala Bidang Minyak dan Gas
Bumi, sesuai bidang tugasnya.
8) Melaksanakan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya
kepada Kepala Bidang Minyak dan Gas Bumi, sesuai standar yang
BAB IV PENYAJIAN DATA 4.1. Deskripsi Data Identitas Responden
Data identitas responden mencakup distribusi data responden menurut
jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, dan masa kerja. Berdasarkan hasil
penelitian yang dilakukan, maka identitas responden dapat diuraikan sebagai
berikut :
Tabel 4.1
Distribusi Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%)
Valid Laki-Laki 19 59,37
Perempuan 13 40,63
Total 32 100
Sumber : Kuesioner Penelitian (2016)
Berdasarkan tabel 4.1 dapat dilihat bahwa dari seluruh responden yang
berjumlah 32 orang diantaranya 19 orang (59,37%) adalah laki-laki dan 13 orang
(40,63%) adalah perempuan. Dari tabel ini dapat disimpulkan bahwa jumlah
pegawai yang ada di Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara
Tabel 4.2
Distribusi Identitas Responden Berdasarkan Usia Usia Frekuensi Persentase (%)
Valid 21-30 Tahun 0 0
31-40 Tahun 5 15,62
41-50 Tahun 8 25
51-60 Tahun 19 59,38
Total 32 100
Sumber : Kuesioner Penelitian (2016)
Dari tabel 4.2 dapat dilihat bahwa pegawai yang ada di Dinas Pertambangan
dan Energi Provinsi Sumatera Utara tidak ada yang berusia 21-30 tahun (0%),
kemudian diikuti dengan usia 31-40 tahun sebanyak 5 orang (15,62%), sedangkan
usia 41-50 tahun sebanyak 8 orang (25%), dan usia 51-60 tahun sebanyak 19
orang ( 59,38%). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa secara umum pegawai
Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara merupakan orang-orang
yang masih produktif dan masih semangat bekerja.
Tabel 4.3
Distribusi Identitas Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Pendidikan Terakhir Frekuensi Persentase (%)
Valid SMA/Sederajat 8 25
Diploma (D1, D3) 4 12,5
Sarjana (S1, S2, S3) 20 62.5
Total 32 100
Sumber : Kuesioner Penelitian (2016)
Dari tabel 4.3 dapat dilihat bahwa pegawai Dinas Pertambangan dan
Energi Provinsi Sumatera Utara lebih banyak berasal dari tamatan Sarjana
selanjutnya tamatan Diploma sebanyak 4 orang (12,5%). Berdasarkan data di atas,
dapat dilihat bahwa latar belakang pendidikan dari kebanyakan responden berasal
dari tamatan Sarjana. Latar belakang pendidikan pegawai Dinas Pertambangan
dan Energi Provinsi Sumatera Utara menunjukkan bahwa jenjang pendidikan
tinggi karena telah menyelesaikan tingkat pendidikan sarjana.
Tabel 4.4
Distribusi Identitas Responden Berdasarkan Masa Kerja
Frekuensi Persentase (%)
Valid 0-5 Tahun 1 3,12
6-10 Tahun 3 9,38
11-15 Tahun 2 6,25
16-20 Tahun 3 9,38
>21 Tahun 23 71.87
Total 32 100
Sumber : Kuesioner Penelitian (2016)
Berdasarkan tabel 4.4, menunjukkan bahwa ada sebanyak 1 orang
(3,12%) yang memiliki masa kerja 0-5 tahun, selanjutnya ada 3 orang (9,38%)
yang memiliki masa kerja 6-10 tahun, ada 2 orang (6,25%) yang memiliki masa
kerja 11-15 tahun, ada 3 orang (9,38%) yang memiliki masa kerja 16-20 tahun dan
ada 23 orang (71.87%) yang memiliki masa kerja yang lebih dari 21 tahun. Dari
data di atas dapat disimpulkan bahwa pegawai yang bekerja di Dinas
Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara memiliki masa kerja lebih dari
4.2. Penyajian Data Hasil Kuesioner 4.2.1. Variabel X, Sistem Komputerisasi
Untuk mengukur variabel sistem komputerisasi digunakan 18 indikator
yang seluruhnya diubah menjadi pernyataan. Pada setiap pernyataan diberikan
lima alternatif jawaban dan kepada responden diminta untuk memilih salah satu
dari kelima alternatif yang tersedia. Berdasarkan jawaban responden dari
kuesioner yang disebarkan, maka diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 4.5
Distribusi Jawaban Responden Mengenai Kelengkapan Perangkat Sistem Komputerisasi
Frekuensi Persentase (%)
Valid Sangat tidak setuju 0 0
Tidak setuju 0 0
Kurang setuju 2 6,25
Setuju 24 75
Sangat setuju 6 31,25
Total 32 100.0
Sumber : Kuesioner Penelitian (2016)
Dari tabel 4.5 di atas, dapat dilihat bahwa tidak ada yang menjawab
sangat tidak setuju dan tidak setuju (0%), kemudian yang menjawab kurang setuju
ada 2 orang (6,25%). Yang menjawab setuju ada 24 orang (75%), dan yang
menjawab sangat setuju ada 6 orang (31,25%). Dari tabel diatas dapat
disimpulkan bahwa perangkat sistem komputerisasi Dinas Pertambangan dan
Tabel 4.6
Distribusi Jawaban Responden Mengenai Ketersediaan Perangkat Keras Pendukung Komputer
Frekuensi Persentase (%)
Valid Sangat tidak setuju 0 0
Tidak setuju 1 3,12
Kurang setuju 2 6.25
Setuju 26 81,25
Sangat setuju 3 9.38
Total 32 100.0
Sumber : Kuesioner Penelitian (2016)
Dari tabel 4.6 diatas dapat dilihat bahwa yang menjawab Sangat tidak
setuju tidak ada (0%), selanjutnya yang menjawab tidak setuju ada 1 orang
(3,12%), yang menjawab kurang setuju ada 2 orang (6,25%). Yang menjawab
setuju ada 26 orang (81,25%), dan yang menjawab sangat setuju ada 3 orang
(9,38%). Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa responden setuju ketersediaan
perangkat keras pendukung komputer (hardware) seperti printer, mesin fax,
Tabel 4.7
Distribusi Jawaban Responden Mengenai Kelayakan Perangkat Sistem Komputerisasi
Frekuensi Persentase (%)
Valid Sangat tidak setuju 0 0
Dari tabel 4.7 diatas dapat dilihat bahwa tidak ada yang menjawab sangat
tidak setuju dan tidak setuju (0%), sedangkan yang menjawab kurang setuju ada 2
orang (6,25%), kemudian ada 25 orang (78,13%) dan yang menjawab setuju dan 5
orang (15,62%) yang menjawab sangat setuju. Dari tabel diatas dapat disimpulkan
bahwa perangkat sistem komputerisasi dan pendukung yang tersedia sudah layak
digunakan.
Tabel 4.8
Distribusi Jawaban Responden Mengenai Pembaharuan Teknologi Berbasis Komputer
Frekuensi Persentase (%)
Valid Sangat tidak setuju 0 0
Dari tabel 4.8 diatas dapat dilihat bahwa tidak ada yang menjawab sangat
tidak setuju dan tidak setuju (0%), sedangkan yang menjawab kurang setuju ada 9
orang (28,15%) dan ada 18 orang (56,25%) yang menjawab sangat setuju,
kemudian ada 5 orang (15,6%) yang menjawab sangat. Dari tabel diatas dapat
disimpulkan bahwa perangkat sistem komputerisasi dan perangkat yang tersedia
selalu di perbaharui.
Tabel 4.9
Distribusi Jawaban Responden Mengenai Keterlibatan Penggunaan Komputerisasi Dalam Penyelesaian Pekerjaan
Frekuensi Persentase (%)
Valid Sangat tidak setuju 0 0
Tidak setuju 0 0
Kurang setuju 2 6.25
Setuju 20 62,5
Sangat setuju 10 31,25
Total 32 100
Sumber : Kuesioner Penelitian (2016)
Dari tabel 4.9 di atas, dapat dilihat bahwa tidak ada yang menjawab
sangat tidak setuju dan tidak setuju (0%), yang menjawab kurang setuju ada 2
orang (6.25%) dan kemudian yang menjawab setuju ada 20 orang (62,5%), dan
yang menjawab sangat setuju ada 10 orang (31,25%). Dari tabel diatas dapat
disimpulkan bahwa pegawai Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera
Utara kerap melibatkan penggunaan komputerisasi dalam menyelesaikan
Tabel 4.10
Distribusi Jawaban Responden Mengenai Penggunaan Komputerisasi Dalam Setiap Pekerjaan
Frekuensi Persentase (%)
Valid Sangat tidak setuju 0 0
Sumber : Kuesioner Penelitian (2016)
Dari tabel 4.10 di atas, dapat dilihat bahwa tidak ada yang menjawab
sangat tidak setuju dan tidak setuju (0%), dan kemudian yang menjawab kurang
setuju ada 3 orang (9,38%), selanjutnya yang menjawab setuju ada 19 orang
(59,37%) dan terakhir yang menjawab sangat setuju ada 10 orang (31,25%). Dari
tabel diatas dapat disimpulkan bahwa responden sering menggunakan teknologi
komputerisasi dalam setiap pekerjaan.
Tabel 4.11
Distribusi Jawaban Responden Mengenai Kesesuaian Sistem Komputerisasi Dengan Pekerjaan
Frekuensi Persentase (%)
Dari tabel 4.11 di atas, dapat dilihat bahwa tidak ada yang menjawab
sangat tidak setuju dan tidak setuju (0%), selanjutnya yang menjawab kurang
setuju ada 2 orang (6.25), yang menjawab setuju ada 26 orang (81,25%), yang
menjawab sangat setuju ada (12,5%). Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa
software (sistem komputerisasi) cocok / sesuai dengan pekerjaan responden.
Tabel 4.12
Distribusi Jawaban Responden Mengenai Software Mendukung Pekerjaan Frekuensi Persentase (%)
Valid Sangat tidak setuju 0 0
Tidak setuju 1 3,12
Kurang setuju 3 9,38
Setuju 20 62,5
Sangat setuju 8 25
Total 32 100.0
Sumber : Kuesioner Penelitian (2016)
Dari tabel 4.12 di atas, dapat dilihat bahwa tidak ada yang menjawab
sangat tidak setuju dan tidak setuju (0%), selanjutnya yang menjawab tidak setuju
ada 1 orang (3,12%), yang menjawab kurang setuju ada 3 orang (9,38%), yang
menjawab setuju ada 20 orang (62,5%), dan yang menjawab sangat setuju ada 8
orang (25%). Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan
Tabel 4.13
Distribusi Jawaban Responden Mengenai Penggunaan Software Dalam Penyelesaian Pekerjaan
Frekuensi Persentase (%)
Valid Sangat tidak setuju 0 0
Sumber : Kuesioner Penelitian (2016)
Dari tabel 4.13 diatas, dapat dilihat bahwa tidak ada yang menjawab
sangat tidak setuju dan tidak setuju (0%), dan ada 1 orang (3,13%) yang
menjawab kurang setuju, sedangkan yang menjawab setuju ada 23 orang
(71,88%), dan yang menjawab sangat setuju ada 8 orang (25%). Dari tabel diatas
dapat disimpulkan bahwa penggunaan software yang tersedia dapat membantu
responden dalam menyelesaikan pekerjaan.
Tabel 4.14
Distribusi Jawaban Responden Mengenai Penggunaan Komputerisasi Dalam Pengolahan Data
Frekuensi Persentase (%)
Dari tabel 4.14 diatas, dapat dilihat bahwa tidak ada yang menjawab
sangat tidak setuju, tidak setuju dan kurang setuju (0%), yang menjawab setuju
ada 28 orang (87,5%), kemudian ada 4 orang (12,5%) yang menjawab sangat
setuju. Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa penggunaan teknologi
komputerisasi membantu responden mengolah data dalam pekerjaannya.
Tabel 4.15
Distribusi Jawaban Responden Mengenai Penggunaan Sistem Komputerisasi Dalam Penghematan Waktu Dan Biaya
Frekuensi Persentase (%)
Valid Sangat tidak setuju 0 0
Tidak setuju 0 0
Kurang setuju 2 6,25
Setuju 20 62,5
Sangat setuju 10 31,25
Total 32 100.0
Dari tabel 4.15 di atas, dapat dilihat bahwa tidak ada yang menjawab
sangat tidak setuju dan tidak setuju (0%), sedangkan yang menjawab kurang
setuju ada 2 orang (5,25%) dan ada 20 orang (62,5%) yang menjawab setuju,
kemudian ada 10 orang (31,25%) yang menjawab sangat setuju. Dari tabel diatas
dapat disimpulkan bahwa penggunaan teknologi komputerisasi menghemat waktu
Tabel 4.16
Distribusi Jawaban Responden Mengenai Penggunaan Komputerisasi Dengan Ketelitian Menyelesaikan Tugas
Frekuensi Persentase (%)
Valid Sangat tidak setuju 0 0
Sumber : Kuesioner Penelitian (2016)
Dari tabel 4.16 di atas, dapat dilihat bahwa tidak ada yang menjawab
sangat tidak setuju dan tidak setuju (0%), sedangkan yang menjawab kurang
setuju ada 2 orang (6,25%) dan ada 23 orang (72,87%) yang menjawab setuju,
kemudian ada 7 orang (21,87%) yang menjawab tidak sesuai. Dari tabel diatas
dapat disimpulkan bahwa penggunaan teknologi komputerisasi menjadikan
responden lebih teliti dalam menyelesaikan tugasnya.
Tabel 4.17
Distribusi Jawaban Respoden Mengenai Kemampuan Pegawai Mengoperasikan Pembaharuan Hardware
Frekuensi Persentase (%)
Dari tabel 4.17 di atas, dapat dilihat bahwa tidak ada yang menjawab
sangat tidak setuju (0%), selanjutnya yang menjawab tidak setuju ada 1 orang
(3,12%), kemudian yang menjawab kurang setuju ada 13 orang (40,63%), yang
menjawab setuju ada 16 orang (50%), dan yang menjawab tidak sesuai ada 2
orang (6,25%). Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa responden mampu
mengoperasikan pembaharuan hardware (perangkat keras) komputer.
Tabel 4.18
Distribusi Jawaban Respoden Mengenai Kemampuan Pegawai Mengoperasikan Pembaharuan Software
Frekuensi Persentase (%)
Valid Sangat tidak setuju 0 0
Tidak setuju 1 3,12
Kurang setuju 10 31,25
Setuju 20 62,5
Sangat setuju 1 3,12
Total 32 100.0
Sumber : Kuesioner Penelitian (2016)
Dari tabel 4.18 di atas, dapat dilihat bahwa tidak ada yang menjawab
sangat tidak setuju (0%), selanjutnya yang menjawab tidak setuju ada 1 orang
(3,12%), kemudian yang menjawab kurang setuju ada 10 orang (31,25%), yang
menjawab setuju ada 20 orang (62,5%), dan yang menjawab sangat setuju ada 1
orang (3,12%). Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa responden mampu
Tabel 4.19
Distribusi Jawaban Respoden Mengenai Kesulitan Penggunaan Komputer Dalam Pekerjaan
Frekuensi Persentase (%)
Valid Sangat tidak setuju 0 0
Dari tabel 4.19 di atas, dapat dilihat bahwa tidak ada yang menjawab
sangat tidak setuju dan tidak setuju (0%), kemudian yang menjawab kurang setuju
ada 4 orang (12,5%), yang menjawab setuju ada 22 orang (68,75%), dan yang
menjawab sangat setuju ada 6 orang (31,25%). Dari tabel diatas dapat
disimpulkan bahwa responden tidak kesulitan dalam menggunakan perangkat
komputer dalam pekerjaannya.
Tabel 4.20
Distribusi Jawaban Respoden Mengenai Kendala Dalam Penggunaan Komputer
Frekuensi Persentase (%)
Valid Sangat tidak setuju 0 0
Dari tabel 4.20 di atas, dapat dilihat bahwa tidak ada yang menjawab
sangat tidak setuju (0%), selanjutnya yang menjawab tidak setuju ada 1 orang
(3,12%), kemudian yang menjawab kurang setuju ada 14 orang (43,75%), yang
menjawab setuju ada 14 orang (43,75%), dan yang menjawab sangat setuju ada 3
orang (9,38%). Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa responden sudah cukup
baik dalam mengatasi masalah pada perangkat komputer.
Tabel 4.21
Distribusi Jawaban Respoden Mengenai Penyajian Informasi Dengan Menggunakan Perangkat Komputer
Frekuensi Persentase (%)
Valid Sangat tidak setuju 0 0
Tidak setuju 0 0
Kurang setuju 3 9,38
Setuju 24 75
Sangat setuju 5 15,62
Total 32 100.0
Sumber : Kuesioner Penelitian (2016)
Dari tabel 4.21 di atas, dapat dilihat bahwa tidak ada yang menjawab
sangat tidak setuju dan tidak setuju (0%), kemudian yang menjawab kurang setuju
ada 3 orang (9,38%), yang menjawab setuju ada 24 orang (75%), dan yang
menjawab sangat setuju ada 5 orang (15,6%). Dari tabel diatas dapat disimpulkan
bahwa responden dapat menyajikan informasi lebih akurat menggunakan
Tabel 4.22
Distribusi Jawaban Respoden Mengenai Penyelesaian Tugas Dengan Bantuan Perangkat Komputer
Frekuensi Persentase (%)
Valid Sangat tidak setuju 0 0
Tidak setuju 0 0
Kurang setuju 2 6,25
Setuju 20 62,5
Sangat setuju 10 31,25
Total 32 100.0
Sumber : Kuesioner Penelitian (2016)
Dari tabel 4.22 di atas, dapat dilihat bahwa tidak ada yang menjawab
sangat tidak setuju dan tidak setuju (0%), kemudian yang menjawab kurang setuju
ada 2 orang (6,25%), yang menjawab setuju ada 20 orang (62,5%), dan yang
menjawab sangat setuju ada 10 orang (7,5%). Dari tabel diatas dapat disimpulkan
bahwa responden dapat dengan mudah menyelesaikan pekerjaan dengan bantuan
perangkat komputer.
4.2.2.Variabel Y, Efetktivitas Kerja Pegawai
Untuk mengukur variabel efektivitas kerja pegawai digunakan 7 indikator
yang seluruhnya diubah menjadi pernyataan. Pada setiap pernyataan diberikan
lima alternatif jawaban dan kepada responden diminta untuk memilih salah satu
dari kelima alternatif yang tersedia. Berdasarkan jawaban responden dari
Tabel 4.23
Distribusi Jawaban Responden Mengenai Ketepatan Waktu Penyelesaian Tugas
Frekuensi Persentase (%)
Valid Sangat tidak setuju 0 0
Sumber : Kuesioner Penelitian (2016)
Dari tabel 4.23 di atas, dapat dilihat bahwa tidak ada yang menjawab
sangat tidak setuju dan tidak setuju (0%), yang menjawab kurang setuju ada 3
orang (9,38%), yang menjawab setuju ada 22 orang (68,75%), dan ada 7 orang
(21,87%) yang menjawab tidak mampu. Dari tabel diatas dapat disimpulkan
bahwa responden dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan tepat waktu dengan
menggunakan sistem komputerisasi.
Tabel 4.24
Distribusi Jawaban Responden Mengenai Disiplin Dalam Pekerjaan Frekuensi Persentase (%)
Valid Sangat tidak setuju 0 0