• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Sistem Komputerisasi Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai (Studi pada Dinas Pertambangan Dan Energi Provinsi Sumatera Utara)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Sistem Komputerisasi Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai (Studi pada Dinas Pertambangan Dan Energi Provinsi Sumatera Utara)"

Copied!
116
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR PUSTAKA Buku

Amsyah, Zulkifli. 2003. Manajemen Sistem Informasi. PT. Gramedia Pustaka Utama.

Jakarta.

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. PT. Rineka Cipta. Bandung

Atmosudirjo, S., Prajudi., Dr., Mr. 2000. Administrasi Manajemen Umum,

Jakarta: CV Mas. Haji.

Azhar Susanto, Dr., 2004. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: Linggar Jaya.

Blissmer, Robert. H. 1985. Computer Annual, An Introduction to Information System

1985-1986. Jhon Wiley & Sons. New York.

Ensiklopedi Administrasi. 1989. Jakarta: Gunung Agung.

Fourie. William. M. 1973. Introduction to Computer The tool of Business.

Prentice-Hall. New Jersey.

Gordon, B.Davis. 2002. Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen. PPM,

Jakarta.

Hidayat, Syarifuddin. 2000. Metode Penelitian. Mandar Maju. Bandung.

Longkutoy, John. J. 1996. Pengenalan Komputer. Mutiara Sumber Widya. Jakarta.

Kumorotomo, Wahyudi. Subondo Agus Margono. 1998. Sistem Informasi

Manajemen Dalam Organisasi Publik. Gajah Mada. Yogyakarta.

Paulus, Andi Khrisbianto. 2005. Sistem Informasi. Informatika Bandung. Bandung.

Sanders, Donald. H. 1985. Computer Today. Second Edition. Mc. Grow-hill. New

York.

Sedarmayanti. 2001. Dasar-Dasar Pengetahuan Tentang Manajemen Perkantoran.

(2)

Siagian P, Sondang. 2000. Fungsi-fungsi Manajerial. Jakarta : Bumi Aksara.

Singarimbun, Masri. 1989. Metode Penelitian Survei. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Steers, Richard M. 1995. Efektivitas Organisasi. Erlangga. Jakarta.

Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Administrasi. Alfabeta. Bandung.

Sutabri, Tata. 2003. Sistem Informasi Manajemen. Andi. yogyakarta.

Sutanta, Edhy. 2003. Komputerisasi. Graha Ilmu. Yogyakarta.

Internet

http://id.wikipedia.org./wiki/Kinerja (Diakses pada 25 Maret 01.30 WIB)

http://kangmoes.com/artikel-tips-trik-ide-menarik-kreatifdefinisi/peng-ertian-komputer.html (Diakses pada 25 Maret 2016 00.55 WIB)

www.kompasiana.com/vanessams/perkembangan-teknologi-di-indonesia (Diakses

pada 25 Maret 2016 00.34 WIB)

Sumber Perundang-Undangan

Peraturan Pemerintah nomor 38 tahun 2007 tentang pembagian Urusan

Pemerintah, Pemerintah Provinsi Dan Pemerintah Kab/Kota

Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara No. 8 Tahun 2008 tentang Organisasi

dan Tata Kerja Dinas-Dinas Daerah Provinsi Sumatera Utara

Peraturan Gubernur Sumatera Utara Tahun 2009 tentang Tugas, Fungsi dan Tata

(3)

BAB III

DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

3.1.Sejarah Singkat Berdirinya Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara

Pembentukan Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara di

awali dari bentuknya Kantor Perwakilan Departemen Pertambangan Sumatera

Bagian Utara (Sumbagut) di Medan pada tahun 1970, kemudian menjadi Kantor

Wilayah pada tahun 1978. Kantor Wilayah ini adalah Instansi Vertikal

Departemen pembentukan Dinas Pertambangan dan Energi di Daerah Tingkat 1,

dimana tanggungjawab dipegang oleh Gubernur dengan tugas yang di bebankan

sebangai berikut:

1. Menyelenggarakan tugas dan fungsi Departemen Pertambangan dan Energi di

Wilayah yang bersangkutan.

A. Menyelenggarakan hubungan kerja sama dengan Gubernur Kepala Daerah

Hukum Tingkat I dan instalasi lain yang terkait dalam rangka koordinasi,

pertimbangan petunjuk dan bantuan teknik serta memberikan laporan

mengenai masalah utama Pertambangan dan Energi Sumatera Utara.

B. Menerapkan prinsip Koordinasi, Integrasi dan Sinkronasi baik dalam

lingkungan masing-masing antar satuan organisasi baik dalam departemen

serta dengan instansi vertikal lainnya dan pemerintah Daerah dengan tugas

pokoknya masing-masing.

C. Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas dan suksesnya program

(4)

Secara garis besar perusahaan status Dinas Pertambangan dan Energi

Provinsi Sumatera Utara diuraikan sebagai berikut:

1) Tahun 1945, Jawatan Pertambangan dibawahi Kementrian Kemakmuran.

2) Tahun 1949, Kementerian Kemakmuran diganti menjadi Kementrian.

Perekonomian, Jawatan menjadi Dinas Pertambangan.

3) Tahun 1950, Kementrian Perekonomian Diubah menjadi Kementrian

Perindustrian, Dinas Pertambangan kembali menjadi Jawatan Pertambangan.

4) Tahun 1955, Kementerian Perindustrian diubah menjadi Departemen

Perindustrian Rakyat (DEPRINRA), membawahi beberapa Jawatan dan Biro

Minyak dan Gas Bumi.

5) Tahun 1964, Departemen Perindustrian Dasar dan Pertambangan

(DEFARDATAM)

6) Tahun 1966, Departemen Perindustrian Dasar dan Pertambangan diubah

menjadi departemen Perindustrian dan Pertambangan.

7) Tahun 1970, Tanggal 1 juli 1970 mulai berdiri kantor Perwakilan Departemen

Pertambangan Sumatera Bagian Utara di Medan. Pendirian berdasarkan

Keputusan Menteri Pertambangan No.338/Kpts/M/Pertambangan/1969.

8) Tahun 1973, Kantor Perwakilan Departemen Pertambangan Sumatera Bagian

Utara diubah menjadi kantor Departemen Pertambangan Sumatera bagian

Utara di Medan

9) Tahun 1978, Kantor Departemen diubah menjadi Departemen Pertambangan

dan Energi yang terjadi dari 2 (dua) Direktorat Jenderal Pertambangan Umun,

(5)

masih dalam satu organisasi Kantor Daerah Departemen Pertambangan dan

Energi Sumatera Utara di Medan

10) Tahun 1982, Kantor Wilayah Departemen dan Energi Provinsi Utara diubah

menjadi Kantor Wialayah Departemen Pertambangan dan Energi Sumatera

Utara dan Aceh di Medan.

11) Tahun 1987, Kantor Wilayah Departemen Pertambangan dan Energi

Sumatera Utara dan Aceh diubah menjadi Kantor Wilayah Pertambangan dan

Energi Sumatera Utara di Medan.

12) Tahun 1989, terbentuknya Dinas Pertambangan Provinsi Daerah Tingkat I

Sumatera Utara berdasarkan Perda No.16 Tahun 1989.

13) Agustus 2000, Kantor Wilayah Departemen Pertambangan, Energi dan

Sumber Daya Mineral Provinsi Sumatera Utara.

14) Maret 2001, Kantor Wilayah Departemen Pertambangan, Energi dan Sumber

Daya Mineral Provinsi Sumatera Utara diubah menjadi Eks Kantor Wilayah

Departemen Energi Sumber Daya Mineral Provinsi Sumatera Utara.

15) Berdasarkan peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara No.3 Tahun 2001

tanggal 31 Juli 2001, tentang dinas-dinas Daerah Provinsi Sumatera Utara

maka Eks Kantor Wilayah Energi Sumber Daya Mineral Provinsi Sumatera

Utara dan Eks Kantor Dinas Pertambangan Tingkat I Provinsi Sumatera Utara

digabungkan menjadi Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera

(6)

3.2.Makna Logo Dinas Pertambangan Dan Energi Sumatera Utara

Gambar 3.1. Logo Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara

Makna Logo Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara

adalah sebagai berikut:

1. Kepalan tangan yang diacungkan keatas dengan menggenggam rantai beserta

perisainya melambangkan kebulatan tekad perjuangan rakyat Provinsi

Sumatera Utara melawan Imperalisme, Feodalisme dan Komunisme.

2. Batang bersudut lima, Perisai dan Rantai melambangkan kesatuan masyarakat

didalam membela dan mempertahankan Pancasila.

3. Pabrik, Pelabuhan, Pohon Sawit, Daun Tembakau, Ikan, Daun Padi, tulisan

“SUMATERA UTARA” melambangkan Daerah yang indah permai masyur

dengan kekayaan alamnya yang melimpah-limpah.

4. Tujuh belas kuntum kapas, delapan sudut sarang laba-laba dan empat puluh

lima butir padi menggambarkan tanggal, bulan dan tahun kemerdekaan

(7)

melambangkan watak kebudayaan yang mencerminkan kebesaran bangsa,

patriotisme, pecinta, keadaan dan membela keadilan.

5. Bukit barisan yang berpuncak lima melambangkan tata kemasyarakatan yang

berkepribadian luhur, bersemangat Persatuan Kegotong-royongan yang

dinamis.

3.3.Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan Kebijakan A. Visi

Visi dari Dinas Pertambanga dan Energi Provinsi Sumatera Utara adalah

“Terwujudnya pengelolaan dan Energi yang menghasilkan nilai tambah bagi

kemajuan, kesejahteraan dan kemandirian masyarakat malalui pembangunan”

Makna dari visi tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

a) Terwujudnya pengusahaan Pertambangan dan Energi melalui pengelolaan

pembangunan yang berwawasan dilingkungan.

b) Terwujudnya nilai pengusahaan Pertambangan dan Energi yang

menghasilkan nilai tambah yaitu usaha Pertambangan dan Energi yang dapat

meningkatkan kualitas dan keanekaragaman pemanfaatan bahan tambang dan

energi.

c) Terwujudnya pengusahaan Pertambangan dan Energi yang menghasilkan

kesejahteraan masyarakat.

d) Terwujudnya pengusahaan Pertambangan dan Energi yang bermanfaat bagi

komponen masyarakat yang beragam.

B. Misi

Untuk mewujudkan visi yang telah ditetapkan maka misi Dinas

(8)

1. Meningkatkan Profesionalisme, etika dan moral aparatur yang

mencerminkan pemerintahan yang baik, bersih, dan transparan dan

akuntabel serta bebas dari korupsi, kolus dan nepotisme (Good

Governence).

2. Meningkatkan kualitas penyediaan data dan Potensi Sumber Daya Mineral,

Energi dan air bawah tanah dalam rangka pengembangan dan

pengusahaannya dan pencegahan.

3. Meningkatkan kualitas data dan informasi Potensi bencana alam Geologi

(tanah longsor, letusan gunung api dan gempa bumi) dalam rangka upaya

penanggulangan dan pencegahan.

4. Meningkatkan pencarian sumber-sumber baru mineral dan Energi untuk

kelangsungan ketersediaan sumber daya mineral dan energi.

5. Meningkatkan dan mendorong pengusahaan Pertambangan dan Energi yang

berwawasan lingkungan.

6. Membangun dan menumbuhkan koordinasi yang erat dengan pihak yang

terkait untuk memenuhi dan menjaga pasokan tenaga listrik bagi masyarakat

dan industri di Sumatera Utara.

7. Mendorong peningkatan penerimaan pajak dan retribusi dari kegiatan usaha

Pertambangan dan Energi.

8. Mendorong dan meningkatkan pengembangan wilayah dan kesejahteraan

rakyat setempat melalui pengusahaan Pertambangan dan Energi.

9. Meningkatkan pengawasan dan pembinaan pengusahaan Pertambangan dan

Energi dalam rangka terlaksananya kegiatan Pertambangan dan Energi

(9)

10. Mendorong dan meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengusahaan

Pertambangan.

C. Tujuan

Untuk mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan dan memperhatikan

tugas pokok dan fungsi, maka Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera

Utara mempunyai tujuan sebagai berikut:

1. Meningkatkan Profesionalisme sumber daya manusia, aparatur dan

pengusahaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK).

2. Meningkatkan kegiatan penyelidik Potensi Pertambangan dan Energi.

3. Meningkatkan kualitas penyediaan data dan informasi sumber daya mineral

dan energi serta sumber daya air tanah yang memiliki kelayakan ekonomi

untuk dikembangkan.

4. Meningkatkan peluang pasar, investasi, pengusahaan pertambangan dan

energi migas dan tenaga listrik.

5. Meningkatkan pengembangan wilayah dan masyarakat (Community

Development) di sekitar wilayah Pertambangan.

6. Meningkatkan pemberian pelayanan kepada masyarakat berorientasi.

7. Meningkatkan pengendalian pengelolaan lingkungan Pertambangan, Migas

dan Ketenagalistrikan serta Sumber Daya Air Tanah.

8. Meningkatkan koordinasi dan kerja sama dengan instansi lingkunngan hidup,

kehutanan dan instansi terkait.

9. Menyusun Peraturan Daerah (PERDA) tentang pengusahaan Pertambangan,

Migas dan Ketenagalistrikan serta Sumber Daya Air Tanah.

(10)

11. Meningkatkan pengembangan pemanfaatan bahan galian untuk indutri

sebagai bahan baku.

12. Meningkatkan penyediaan energi listrik di pedesaan yang belum dijangkau

jaringan PLN.

13. Penyebaran luasan informasi Pertambangan dan Energi melaui promosi,

booklet dan internet.

14. Meningkatkan pemanfaatan sumber daya air tanah.

C. Sasaran

Dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan maka Dinas

Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara memiliki sasaran sebagai

berikut:

1. Tersedianya Sumber Daya Manusia (aparatur) yang berkualitas dan

professional.

2. Tersedianya data dan informasi yang lebih akurat dan rinci tentang Geologi

Sumber Daya Mineral, Energi, Bencana Alam, Tanah Longsor, Gunung Api,

Gempa Bumi dan Air Tanah/Hidrogeologi.

3. Terbukanya peluang investasi, pemanfaatan dan pasar bagi pengusahaan

Pertambangan, Migas dan Ketenagalistrikan.

4. Terwujudnya peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan perekonomian

masyarakat, pelayanan Prima, Pengusahaan Pertambangan, Migas,

Ketenagalistrikan dan Sumber Daya Air Tanah yang benardan baik serta

(11)

5. Terwujudnya persepsi yang sama dengan Instansi lingkungan hidup,

kehutanan dan Instansi terkait dalam hal pengelolaan pengusahaan

Pertambangan, Migas, Ketengalistrikan dan Sumber Daya Air Tanah.

6. Tersedianya perda tentang pengusahaan Pertambangan, Migas,

Ketengalistrikan dan Sumber Daya Air Tanah.

7. Tersedianya pengadaan energi listrik untuk masyarakat di daerah terpencil.

8. Tersedianya pengadaan air bersih untuk keperluan masyarakat.

D. Kebijakan

Sesuai dengan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, maka Dinas

Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara membuat kebijakan sebagai

berikut:

1. Peningkatan kualitas data/informasi Pertambangan dan Energi,

pencarian/eksplorasi sumber- sumber-sumber baru bahan galian mineral,

energi dan air bawah tanah.

2. Peningkatan pencarian/eksplorasi sumber- sumber-sumber baru bahan galian

mineral, energi dan air bawah tanah.

3. Pengelolaan Pertambangan dan Energi yang berwawasan lingkungan.

4. Mendorong peran swasta dalam pengusahaan Pertambangan dan Energi.

5. Mendorong pendayagunaan potensi sumber daya alternatif alamiah, seperti:

Pembangkit Listrik Tenaga Ait (PLTA) dan Pembangkti Listrik Tenaga Panas

Bumi (PLTP) oleh swasta.

6. Mendorong pemakaian air permukaan untuk industri, pabrik, pertanian dan

(12)

7. Menggalangkan sosialisasi kebijakan/hasil-hasil kegiatan dibidang

Pertambangan dan Energi.

8. Mengoptimalkan pengadaan peralatan survey/eksplorasi dalam laboraturim.

3.4.Struktur Organisasi Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara

Struktur organisasi adalah salah satu fungsi pembagian kerja atau

tanggungjawab serta wewenang dan penetapan unsur-unsur organisasi sehingga

dapat berjalan sesuai dengan system yang berlaku untuk mencapai tujuan dan

sasarannya yang didukung oleh sarana dan prasarana.

Organisasi dalam perusahaan adalah sebagai tempat untuk melakukan

tugas-tugas atau kegiatan pekerjaan dalam menetapkan tanggungjawab dalam suatu

badan atau unti usaha guna terealisasinya rencana yang telah ditetapkannya

sebelumnya.

Prinsip faktor penilaian organisasi adalah:

a. Rumusan yang jelas

b. Pembagian Kerja

c. Pendelegasian wewenang dan tanggung jawab

d. Rentang kekuasaan

e. Pengawasan

Struktur organisasi adalah satu bagan yang menggambarkan secara skematis

mengenai penetapan tugas-tugas, fungsi wewenang serta tanggung jawab

masing-masing dengan tujuan yang telah ditentukan sebelumnya yang tetap sesuai dengan

bakat, pendidikan, pengalaman dan keahlian. Struktur organisasi berfungsi untuk

(13)

pegawai mengetahui akan kewajiban, tugas, wewenang dan tanggung jawab serta

pegawai dengan sendirinya mengerjakan tugas yang dibebankan kepadanya

dengan baik dan penuh tanggungjawab.

Susunan Struktur Organisasi Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi

Sumatera Utara tampak pada gambar:

Gambar 3.2. Struktur Organisasi Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi

(14)

3.5.Job Description Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara

Bidang Kerja

Berdasarkan struktur organisasi Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi

Sumatera Utara maka tugas dan fungsi jabatan yagn berbeda pada organisasi

Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara dapat dijabarkan

sebagai berikut:

A. Kepala Dinas

Kepala Dinas mempunyai tugas mendukung dan membantu Gubernur dalam

melaksanakan perumusan dan penetapan pembinaan, pengkoordinasian dan

memimpin pengendalian pertambangan umum, geologi dan sumber daya mineral,

listrik dan pemanfaatan energi, minyak dan gas bumi dan pengelolaan dan

pembinaan unit dan Pelaksana Teknis Dinas.

Uraian tugas Kepala Dinas:

1. Memimpin, membina, mensinkronisasi, mengendalikan tugas dan fungsi tugas.

2. Menyelenggarakan penetapan program kerja dan rencana kegiatan dinas, sesuai

dengan arahan pembangunan nasional dan pembangunan daerah.

3. Menyelenggarakan penetapan pengkajian dan menetapkan penetapan

pemberian dukungan dengan kebijakan umum dan kebijakan Pemerintah

Daerah.

4. Menyelenggarakan dan menetapkan pemberian dukungan tugas atas

(15)

5. Menyelenggarakan fasilitas yang berkaitan dengan penyelenggaraan program

pertambangan umum, geologi dan sumber daya mineral, listrik dan

pemamfaatan energi, minyak dan gas bumi.

6. Menyelenggarakan pemberian saran pertimbangan dan rekomendasi mengenai

pertambangan dan energi sebagai bahan penetapan kebijakan umum

pemerintahan daerah.

7. Menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengembalian

kebijakan.

8. Menyelenggarakan koordinasi kerja sama dengan Instansi/lembaga terkait

lainnya untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan dinas.

9. Penyelenggaraan koordinasi penyusunan tugas-tugas teknis serta evaluasi dan

pelaporan yang meliputi sekertaris, pertambangan umum, geologi dan sumber

daya mineral, listrik dan pemamfaatan energi, minyak bumi dan gas bumi.

10. Menyelengarakan koordinasi kegiatan teknis dalam rangka penyelenggaraan

Pelayanan di bidang Pertambangan dan Energi.

11. Menyelenggarakan koordinasi dengan dinas/lembaga Pertambangan dan Energi

lintas Kabupaten/Kota.

12. Menyelenggarakan pengkoordinasian dan membina Unit Pelaksanaan Teknis

Dinas

13. Menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja lain.

14. Menyelenggarakan tugas lain sesuai bidang tugas dan fungsinya untuk

melaksanakan tugas dan fungsinya Kepala Dinas dibantu oleh:

1. Sekretaris

(16)

3. Bidang Geologi dan Sumber Daya Mineral

4. Bidang Listrik dan Pemanfaatan Energi

5. Bidang Minyak dan Gas Bumi

6. Unit Pelaksana Teknis Dinas

7. Kelompok Jabatan Fungsional

B. Sekretaris

Sebagai sekertaris mempunyai tugas untuk membantu Kepala Dinas dalam

bidang administrasi umu, kepegawaian, keuangan dan program. Sekretaris

Dinas mneyelenggarakan fungsi sebagai berikut:

1. Penyusunan koordinasi rencana program kerja sekertariat, bidang-bidang

dan unit pelaksana teknis Dinas

2. Pengkajian dan koordinasi perancanaan dan program Dinas, perencanaan

dan program kesekretariatan dan anggaran belanja.

3. Penyelenggaraan administrasi perencanaan, keuangan, umum,

kepegawaian, dan pelayanan umum sesuai ketentuan dan standard yang

diberikan.

4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Dinas sesuai bidang tugas

dan fungsinya.

5. Pemberian masukan yang perlu kepada Kepala Dinas sesuai bidang tugas

dan fungsinya.

6. Pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas dan fungsinya

(17)

7. Penyusunan bahan rancangan pendokumentasian peraturan

perundangundangan, pengelolaan perpustakaan, dan hubungan

masyarakat.

8. Penyelenggaraan fasilitas dan pengaturan pengamanan kantor.

9. Menyelenggarakan dan mengatur rapat-rapat ineternal Dinas. Untuk

melaksanakan tugas dan fungsinya sekretaris dibantu oleh:

a) Sub Bagian Umum

b) Sub Bagian Keuangan

c) Sub Bagian Program

C. Sub Bagian Umum

Sub bagian umum mempunyai tugas sebagai berikut :

1. Melaksanakan pengumpulan data/bahan untuk kebutuhan pelaksanaan

tugas dan fungsi sekretaris.

2. Melaksankan penyusunan perencanaan/program kerja sekretaris dan sub

bagian umum.

3. Melaksanakan penyusunan dan pengelolaan data-data pegawai.

4. Melaksanakan penyiapan dan pengusulan kenaikan pangkat, kenaikan gaji

berkala dan pensiunan pegawai, peninjauan masa kerja dan pemberian

penghargaan, serta tugas/izin belajar, pendidikan dan pelatihan

kepemimpinan/stuktural fungsional dan teknis.

5. Melaksanakan penyusunan bahan pembinaan kedisplinan pegawai.

6. Melaksanakan penyiapan bahan pengembangan karir dan mutasi serta

(18)

7. Melaksanakan penyiapan bahan pembinaan, kelembagaan dan

ketatalaksanaan kepada unit dilingkungan Dinas.

8. Melaksanakan penyusunan bahan rancangan serta pendokumentasian

peaturan perundang-undangan.

9. Melaksanakan administrasi/penatausahaan, penerimaan, pendistribusian

suratsurat naskah dinas dan arsip.

10. Melaksankan penyusunan rencana kebutuhan sarana dan prasarana

pengurusan rumah tangga, pemeliharaan/perawatan lingkungan kantor,

kendaraan dan aset lainnya serta ketertiban, keindahan, keamanan dan

layanan kantor.

D. Sub Bagian Keuangan

Sub bagian keuangan mempunyai uraian tugas :

1. Melaksanakan pengumpulan data/bahan untuk kebutuhan pelaksanaan

tugas dan fungsi sekretaris.

2. Melaksanakan penyusunan perencanaan/program kerja sekretaris dan

subbagian keuangan.

3. Melaksanakan penyusunan bahan dan penyiapan anggaran Dinas.

4. Melaksanakan pengadministrasian dan pembukuan keuangan Dinas.

5. Melaksanakan penyusunan pembuatan daftar gaji dan tunjangan Daerah.

6. Melaksanakan pembinaan pembendaharaan keuangan.

7. Melaksanakan penyiapan bahan dan pembinaan pengelolaan teknis

administrasi keuangan.

8. Melaksanakan pembayaran gaji pegawai dan penghasilan tambahan

(19)

9. Melaksanakan penatausahaan belanja langsung dan belanja tidak langsung

pada dinas dan unit pelaksana teknis

D. Kepala Sub Bagian Program

Kepala sub bagian program mempunyai uraian tugas sebagai berikut :

1. Melaksanakan pengumpulan data/bahan untuk kebutuhan pelaksaan tugas

dinas dan fungsi sekretaris.

2. Melaksanakan penyusunan perencanaan/program kerja sekretaris dan sub

bagian program.

3. Melaksanakan koordinasi penyusunan perencanaan program kerja

sekretaris dan sub bagian program yang meliputi Pertambangan dan

energi.

4. Melaksanakan penyusunan pengkoordinasian evaluasi dan monitoring.

5. Melaksanakan penyusunan pengelolaan data Pertambangan dan Energi.

6. Melaksanakan pengeloalaan dan pembinaan system informasi

Pertambangan dan Energi.

E. Kepala Bidang Pertambangan Umum

Kepala bidang pertambangan umum mempunyai tugas membantu Kepala

Dians dalam menyelenggarakan urusan pemerintah dibidang pelayanan

perizinan, pembinaan usaha, pengawasan pertambangan umum dan panas

bumi. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Kapala Sub bagian Pertambangan

Umum menyelenggarakan fungsi:

1. Menyelenggarakan pembuatan peraturan perundang-undangan daerah

(20)

2. Menyelenggarakan penyusunan data dan informasi usaha pertambangan

mineral dan batu bara serta panas bumi lintas Kabupaten/Kota.

3. Menyelenggarakan pemberian izin usaha pertambangan mineral, batubara

dan gas bumi dan wilayah lintas Kabupaten/Kota dan paling jauh 12 (dua

belas) mil dilaut diukur dari garis pantai ke arah laut lepas dan/atau k earah

perairan kepulauan.

4. Menyelenggarakan pembinaan dan pengawasan pelaksanaan izin usaha

pertambangan mineral, batu bara dan panas bumi pada wilayah lintas

Kabupaten/Kota dan paling jauh 12 (dua belas) mil dilaut diukur dari garis

pantai ke arah laut lepas dan/atau ke arah perairan kepulauan.

5. Menyelenggarakan pengelolaan, pembinaan dan pengawasan pelaksaan

izin usaha jasa pertambangan mineral, batu bara dan panas bumi dalam

rangka penanaman modal lintas Kabupaten/Kota.

6. Menyelenggarakan pembinaan dan pengawasan keselamatan dan

kesehatan kerja, lingkungan Pertambangan termasuk reklamasi dan pasca

tambang, konservasi dan peningkatan nilai tambah terhadap usaha

pertambangan mineral, batu bara dan panas bumi pada wilayah

Kabupaten/Kota atau yang berdampak regional.

7. Menyelenggarakan pembinaan dan pengawasan pengusahaaan KP lintas

Kabupaten/Kota.

8. Menyelenggarakan pembinaan dan pengawasan pelaksanaan izin usaha

pertambangan mineral, dan batu bara untuk operasi produksi, serta panas

(21)

9. Menyelenggarakan pengelolaan data dan informasi mineral, batu bara dan

panas bumi serta pengusahaan dan SIG wilayah kerja Pertambangan di

wilayah Provinsi.

10. Menyelenggarakan penetapan potensi panas bumi serta neraca sumber

daya dan cadangan mineral dan batu bara di wilawayah Provinsi.

11. Menyelenggarakan pengangkatan dan pembinaan Inspektur Tambang serta

pembinaan jabatan Fungsional Provinsi.

12. Menyelenggarakan evaluasi rencana pengelolaan lingkungan dan rencana

pemantauan lingkungan serta analisis mengenai dampak lingkungan.

13. Menyelenggarakan pengkoordinasian perizinan dan pengawasan

penggunaan bahan peledak di wilayah tambang sesuai dengan

kewenangannya.

14. Menyelenggarakan pemberian bimbingan, survise dan konsultasi terhadap

pemegang IUP, IPR atau IPK lintas Kabupaten/Kota.

15. Menyelenggarakan proses pengesahan Kepala Teknik Tambang yang

diangkat oleh perusahaan sebagai pihak yang bertanggung jawab terhadap

semua kegiatan di lapangan.

16. Menyelenggarakan proses pemberian izin Kartu Izin Meledakkan (KIM).

17. Menyelenggarakan proses perizinan gudang bahan peledak untuk kegiatan

usaha Pertambangan mineral, batu bara dan panas bumi.

18. Kepala Bidang Pertambangan Umum dibantu oleh:

a. Seksi Perizinan Pertambangan Umum

b. Seksi Pembinaan Usaha Pertambangan

(22)

a. Seksi Perizinan Pertambangan Umum

Kepala Seksi Perizinan Pertambangan Umum mempunyai uraian tugas

sebagai berikut:

1) Melaksanakan pengumpulan data/bahan dan penyusunan dalam rangka

pembuatan peraturan perundang-undangan daerah Provinsi di bidang

mineral, batu bara dan panas bumi.

2) Melaksanakan pengumpulan, pengolahan dan penyusunan data informasi

usaha pertambangan mineral dan batu bara serta panas bumi lintas

Kabupaten/Kota.

3) Melaksanakan pengkajian, pemeriksaan berkas dan koordinasi dalam rangka

pemberian izin usaha Pertambangan mineral, batu bara, panas bumi pada

wilayah Kabupaten/Kota paling jauh 12 mil laut diukur dari garis pantai ke

arah laut lepas.

4) Melaksanakan pengkajian dan pemeriksaan berkas, evaluasi standar

operasional pengelolaan lingkungan, pengkorrdinasian, pemberian izin

usaha Pertambangan mineral dan batu bara untuk operasi produksi, yang

berdampak lingkungan langsung lintas Kabupaten/Kota.

5) Melaksanakan pengkajian, pemeriksaan berkas, pengkoordinasian,

pemberian izin badan usaha jasa pertambangan mineral, batu bara dan panas

bumi dalam rangka PMDN lintas Kabupaten/Kota.

6) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pertambangan

Umum, sesuai dengan bidang tugasnya. Melaksanakan dan memberikan

masukan yang perlu kepada Kepala Bidang Pertambangan Umum, sesuai

(23)

7) Melaksanakan dan memberikan masukan yang perlu kepada Kepala Bidang

Pertambangan Umum, sesuai dengan bidang tugasnya.

8) Melaksanakan, melaporkan dan mempertanggungjawabkan atas pelaksanaan

tugas dan fungsinya kepada Kepala Bidang Pertambangan Umum sesuai

standar yang ditetapkan.

b. Seksi Pembinaan Usaha Pertambangan Umum

Adapun tugas dan wewenang Seksi Pembinaan Usaha Pertambangan Umum

yakni sebagai berikut:

1) Melaksanakan pengkoordinasian, evaluasi teknis, pembinaan pelaksanaan

izin usah pertambangan mineral, batu bara dan panas bumi pada wilayah

lintas Kabupaten/Kota.

2) Melaksanakan pemantauan, pemeriksaan dan bimbingan dalam rangka

pelaksanaan, pengelolaan dan pembinaan pelaksanaan izin usaha jasa

pertambangan mineral, batu bara dan panas bumi dalam rangka penanaman

modal lintas Kabupaten/Kota.

3) Melaksanakan koordinasi, bimbingan dan evaluasi teknis dalam rangka

pembinaan pengusahaan KP lintas Kabupaten/Kota.

4) Melaksanakan pengumpulan data/bahan, penyusunan, pengelolaan data dan

informasi mineral, batubara dan panas bumi serta pengusahaan sistem

informasi Geografis wilayah kerja Pertambangan di wilayah provinsi.

5) Melaksanakan koordinasi, pengumpulan data/bahan dalam rangka

penyusunan penetapan potensi panas bumi, neraca sumber daya dan

(24)

6) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pertambangan

Umum, sesuai dengan bidang tugasnya.

7) Melaksanakan dan memberikan masukan yang perlu kepada Kepala-kepala

Bidang pertambangan Umum, sesuai dengan bidang tugasnya.

8) Melaksanakan, melaporkan dan mempertanggungjawabkan atas pelaksanaan

tugas dan fungsinya kepada Kepala Bidang Pertambangan Umum, sesuai

standar yang ditetapkan.

c. Kepala Seksi Pengawasan Pertambangan Umum

Kepala Seksi pengawasan pertambangan umum, mempunyai uraian tugas

sebagai berikut:

1) Melaksanakan pengawasan teknis dan administrasi dalam pelaksanaan izin

usaha pertambangan mineral, batu bara dan panas bumi pada wilayah lintas

Kabupaten/Kota dan paling jauh 12 (dua belas) mil laut diukur dari garis

pantai ke arah laut lepas dan/atau ke arah perairan Kepulauan.

2) Melaksanakan pengawasan teknis dan administrasi dalam rangka

pelaksanaan izin usaha pertambangan mineral, batu bara dan panas bumi

dalam rangka penanaman modal lintas Kabupaten/Kota.

3) Melaksanakan pengawasan keselamatan dan kesehatan kerja, lingkungan

Pertambangan termasuk reklamasi lahan pasca tambang, konservasi dan

peningkatan nilai tambah terhadap usaha pertambangan mineral, batu bara

dan panas bumi, KP pada wilayah Kabupaten/Kota atau yang berdampak

(25)

4) Melaksanakan pengawasan pelaksanaan izin usaha pertambangan mineral

dan batu bara untuk operasi produksi sertas panas bumi yang berdampak

lingkungan langsung lintas Kabupaten/Kota.

5) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pertambangan

Umum, sesuai dengan bidang tugasnya.

6) Melaksanakan, memberikan masukan yang perlu kepada Kepala Bidang

Pertambangan Umum, sesuai dengan bidang tugasnya.

7) Melaksanakan, melaporkan dan mempertanggungjawabkan atas pelaksanaan

tugas dan fungsinya kepada Kepala Bidang Pertambangan Umum, sesuai

standar yang ditetapkan.

8) Melaksanakan proses pemberian izin Kartu Izin Meledakkan (KIM), proses

pengesahan Kepala Teknik Pertambangan yang diangkat oleh perusahaan

sebagai pihak yang bertanggungjawab terhadap semua kegiatan dilapangan.

9) Melaksanakan proses penerbitan izin gudang bahan peledak untuk kegiatan

usaha Pertambangan mineral, batu bara dan panas bumi.

F. Bidang Geologi dan Sumber Daya Mineral

Kepala Bidang Geologi dan Sumber Daya Mineral mempunyai uraian tugas

sebagai berikut:

1) Menyelenggarakan penyusunan rencana program kerja Bidang Geologi dan

Sumber Daya Mineral.

2) Menyelenggarakan pengkajian dan pengkoordinasian perencanaan program

kerja Bidang Geologi dan Sumber Daya Mineral dengan bidang lain dan

(26)

3) Menyelenggarakan pengkajian perencanaan pembuatan peraturan daerah

dibidang air tabah.

4) Menyelenggarakan penyusunan data dan informasi cekungan air.

5) Menyelenggarakan pengelolaan pemberian rekomendasi teknis untuk izin

pengeboran, izin penggalian dan izin penyerapan mata air, pemakaian air

tanah atau pengusahaan air tanah lintas Kabupaten/Kota.

6) Penyelenggaraan pengkajian penetapan wilayah konservasi air tanah lintas

Kabupaten/Kota.

7) Menyelenggarakan pengelolaan data dan informasi mineral, batu bara panas

bumi dan air tanah.

8) Menyelenggarakan penetapan potensi panas bumi dan air tanah, neraca

sumber daya dan cadangan mineral dan batu bara diwilayah Provinsi.

9) Menyelenggarakan penetapan nilai perolehan air tanah pada cekungan air

tanah lintas Kabupaten/Kota.

10) Menyelenggarakan pengkajian inventaris geologi dan sumber daya mineral,

batubara panas bumi dan air tanah pada wilayah provinsi.

11) Menyelenggarakan pelaksanaan inventarisasi kawasan karst dan kawasan

lindung geologi pada wilayah provinsi.

12) Menyelenggarakan penetapan zona pemanfaatan kawasan karst dan

kawasan lindung geologi pada lintas Kabupaten/Kota.

13) Menyelenggarakan penetapan pengelolaan lingkungan Geologi, Geologi

Teknik, kawasan rawan bencana dan lingkungan Geologi.

14) Menyelenggarakan inventaris lingkungan Geologi, Geologi Teknik,

(27)

15) Menyelenggarakan pelaksanaan kebijakan mitigas bencana Geologi pada

wilayah lintas Kabupaten/Kota.

16) Menyelenggarakan inventaris dan pengelolaan kawasan rawan bencana

Geologi pada wilayah Provinsi.

17) Menyelenggarkan pelaksanaan koordinasi mitigas bencana Geologi pada

wilayah lintas Kabupaten/Kota.

18) Menyelenggarakan pengelolaan informasi bencana Geologi pada wilayah

lintas Kabupaten/Kota. Kepala bidang Geologi dan Sumber Daya Mineral

dibantu oleh:

a. Kepala Seksi Sumber Daya Mineral

b. Kepala Seksi Hidrogeologi

c. Kepala Seksi Geologi Lingkungan

a. Seksi Sumber Daya Mineral

Kepala Seksi Sumber Daya Mineral mempunyai tugas sebagai berikut:

1) Melaksanakan inventarisasi geologi dan sumber daya mineral dengan

metode penyelidikan geologi, geokimia, geofisika dan pemboran.

2) Melaksanakan inventarisasi batu bara dengan metode penyelidikan

geologi, geokimia, geofisika dan pemboran.

3) Melaksanakan inventarisasi panas bumi dengan metode penyelidikan

geologi, geokimia, geofisika dan pemboran.

4) Melaksanakan pengelolaan data dan informasi sumber daya mineral.

5) Melaksanakan pengelolaan data dan informasi batu bara.

6) Melaksanakan pengelolaan data dan informasi panas bumi.

(28)

8) Melaksanakan penetapan neraca sumbe rdaya dan cadangan batu bara.

9) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Geologi dan

Sumber daya Mineral sesuai bidang tugasnya.

10) Melaksanakan dan memberikan masukan kepada Kepala Bidang Geologi

dan Sumber Daya Mineral sesuai bidang tugasnya.

11) Melaksanakan, melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan

tugasnya kepada Kepala Bidang Geologi dan Sumber Daya Mineral.

b. Kepala Seksi Hidrogeologi

Kepala Seksi Hidrogeologi mempunyai uraian tugas sebagai berikut:

1) Melaksanakan pelayanan pemberian rekomendasi teknis untuk izin

pengurapan mata air pada cekungan air tanah sesuai ketentuan dan standar

yang ditetapkan.

2) Melaksanakan eksplorasi dan eksploitasi air tanah, pemetaan

Hidrogeologi, penetapan nilai perolehan air tanah pada cekungan air tanah

sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan.

3) Melaksanakan penyelidikan pencemaran air tanah, inventarisasi potensi air

bawah tanah, pengawasan pemakaian dan pengusahaan air tanah,

pengendalian pemakaian dan pengusahaan air tanah.

c. Kepala Seksi Geologi Lingkungan

Kepala Seksi Geologi Lingkungan, mempunyai uraian tugas:

1) Melaksanakan dan menetapkan pengelolaan lingkungan geologi.

2) Melaksanakan penyelidikan geologi teknik, gerakan tanah longsor, daerah

(29)

3) Melaksanakan inventarisasi lingkungan geologi, geologi teknik dan

kawasan rawan bencan geologi.

4) Melaksanakan pengelolaan data dan informasi bencana geologi, sosialisasi

mitigas bencan geologi dan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang

Geologi dan Sumber Daya Mineral sesuai bidang tugasnya.

5) Melaksanakan, melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan

tugasnya kepada Kepala Bidang Geologi dan Sumber Daya Mineral.

G. Bidang Listrik dan Pemanfaatan Energi

Kepala Bidang Listrik dan Pemanfaatan Energi mempunyai uraian tugas

sebagai berikut:

1) Menyelenggarakan penyusunan peraturan daerah Provinsi di Bidang listrik

dan Ketenagalistrikan, penyusunan rencana umu ketenagalistrikan

(RUKD), regional, pemberian izin usaha penyediaan tenaga listrik maupun

energy listriknya lintas Kabupaten/Kota.

2) Menyelenggarakan pengaturan harga jual tenaga listrik untuk pemegang

Izin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (IUPTL) yang izin usahanya

dikeluarkan oleh Provinsi dan pemberian Izin Operasi Penyediaan Tenaga

Listrik (IOPTL) yang sarana instansinya mencakup lintas Kabupaten/Kota.

3) Menyelenggarakan pembinaan dan pengawasan pelaksanaan usaha

ketenagalistrikan yang izinnya diberikan oleh Provinsi.

4) Menyelenggarakan pengangkatan dan pembinaan inspektur

Ketenagalistrikan serta pembinaan jabatan Fungsional Provinsi.

5) Menyelenggarakan dan mengatur rapat-rapat internal bidang dan juga

(30)

Kepala Bidang Listrik dan Pemanfaatan Energi, dibantu oleh:

a. Kepala Seksi Perizinan Ketenagalistikan.

b. Kepala Seksi Pengembangan Ketenagalistrikan dan Energi Baru.

c. Kepala Seksi Pengawasan Ketenagalistrikan.

a. Seksi Perizinan Ketenagalistrikan

Seksi Ketenagalistrikan mempunyai uraian tugas sebagai berikut:

1) Melaksanakan pengumpulan data/bahan referensi untuk kebutuhan

pelaksanaan tugas dan fungsi Kepala Bidang Listrik dan Pemanfaatan

Energi.

2) Melaksanakan penyusunan dan pengelolaan data perizinan.

3) Menyelenggarakan pengaturan harga jual tenaga listrik untuk pemegang

izin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik yang izinnya dikeluarkan Provinsi

dan pemberian izin operasi penyediaan Tenaga Listrik yang sarana

instalasinya mencakup lintas Kabupaten/Kota.

4) Menyelenggarakan pembinaan dan pengawasan pelaksanaan usaha

Ketenagalistrikan yang izinnya diberikan oleh Provinsi.

5) Melaksanakan tugas alin, sesuai bidang tugasnya.

b. Seksi Pengembangan Ketenagalistrikan dan Energi Baru

Seksi Pengembangan Ketenagalistrikan Dan Energi Baru mempunyai uraian

tugas sebagai berikut:

1) Melaksanakan pengumpulan data/bahan referensi untuk kebutuhan

pelaksanaan tugas dan fungsi Kepala Bidang Listrik Dan Pemanfaatan

(31)

2) Melaksanakan penyusunan perencanaan/program kerja Bidang Listrik dan

Pemanfaatan Energi dan Seksi Pengembangan Ketenagalistrikan dan

Energi Baru.

3) Melaksanakan penyusunan dan pengolahan data listrik dan energi baru

terbarukan.

4) Melaksanakan penyusunan peraturan daerah provinsi di bidang

ketenagalistrikan.

5) Melaksanakan penyusunan Rancana Umum Ketenagalistrikan Daerah

(RUKD).

6) Melaksanakan sosialisasi pengembangan dan pemanfaatan energi baru

terbarukan, sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan.

7) Melaksanakan evaluasi pengembangan dan pemanfaatan energi baru

terbarukan.

8) Melaksanakan pengembangan dan pemanfaatan tenaga listrik dan energi

baru terbarukan dengan menggalakkan pelaksanaan internsifikasi,

diversifikasi dan konservasi energi.

9) Melaksanakan penyelidikan dan pengembangan ketenagalistrikan dan

sumber energi lainnya.

10) Melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan

pertimbangan pengambilan keputusan.

11) Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait.

(32)

c. Seksi Pengawasan Ketenagalistrikan

Kepala Seksi Pengawasan Ketenagalistrikan, mempunyai uraian tugas

sebagai berikut:

1) Melaksanakan pengumpulan data dan referensi untuk kebutuhan

pelaksanaan tugas dan fungsi Kepala Bidang Listrik dan Pemanfaatan

Energi.

2) Melaksanakan penyusunan perencanaan kerja Bidang Listrik dan

Pemanfaatan Energi dan Seksi Pengawasan Ketenagalistrikan.

3) Melaksanakan penyusunan dan pengolahan data pembangkit listrik.

4) Melaksanakan pembinaan dan pengawasan pelaksanaan usaha

ketenagalistrikan yang izinnya diberikan oleh provinsi.

5) Melaksanakan sosialisasi cara-cara berhemat energi dengan mengadakan

pembinaan dan pengendalian pengawasan ketenagalisrikan dan energi

lainnya, sesuai ketentuan yang ditetapkan.

6) Melaksanakan evaluasi hasil program pembinaan dan pengendalian

pengawasan ketenagalistrikan dan energi lainnya, sesuai ketentuan yang

ditetapkan.

7) Melaksanakan pengawasan ketenagalistrikan di sektor pembangkitan,

transmisi, distribusi mulai dari tahap prakonstruksi, konstruksi,

operasional sampai pasca operasional, sesuai ketentuan dan standar yang

ditetapkan.

8) Melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan

pertimbangan pengambilan kebijakan.

(33)

10) Melaksanakan tugas lain, sesuai dengan bidang tugasnya.

H. Bidang Minyak dan Gas Bumi

Kepala Bidang Minyak dan Gas Bumi mempunyai tugas sebagai berikut:

1. Menyelenggarakan perhitungan produksi dan realisasi lifting minyak dan

gas bumi bersama pemerintah dalam rangka meningkatkan Pendapatan

Asli Daerah (PAD).

2. Menyelenggarakan pemberian rekomendasi penggunaan wilayah kerja

kontrak kerjasama untuk kegiatan lain diluar kegiatan migas pada lintas

Kabupaten/Kota jika kontrak wilayah kerja telah berakhir.

3. Menyelenggarakan pengawasan jumlah armada pengangkutan Bahan

Bakar Minyak (BBM) di daerah provinsi yang meliputi jumlah armada dan

kapasitas pengangkutan BBM.

4. Menyelenggarakan inventarisasi jumlah badan usaha kegiatan hilir yang

beroperasi di daerah provinsi dengan melakukan pendataan.

5. Menyelenggarakan penetapan harga bahan bakar minyak, jenis minyak

tanah pada tingkat konsumen rumah tangga dan usaha kecil melalui Surat

Keputusan Gubernur Sumatera tentang Harga Eceran Tertinggi (HET).

6. Menyelenggarakan pengawasan pencantuman Nomor Pelumas Terdaftar

(NPT).

7. Menyelenggarakan koordinasi pengawasan pengendalian pendistribusian

dan tata niaga bahan bakar dari agen dan pangkalan dan sampai di wilayah

(34)

8. Menyelenggarakan pemantauan dan inventarisasi penyediaan, penyaluran

dan kualitas harga BBM serta melakukan analisa dan evaluasi terhadap

kebutuhan dan penyediaan BBM lintas Kabupaten/Kota.

9. Menyelenggarakan pemberian rekomendasi pendirian gudang bahan

peledak dalam rangka kegiatan usaha migas di daerah operasi daratan dan

di daerah operasi paling jauh 12 mil laut di ukur dari garis pantai ke arah

laut lepas dan/atau ke arah perairan kepulauan.

10. Menyelenggarakan pengawasan terhadap kegiatan usaha perusahaan jasa

penunjang minyak dann gas bumi untuk bidang usaha jasa penyediaan

material dan peralatan termasuk pelayanan purna jual yang berdomisili di

Daerah yang bersangkutan.

11. Menyelenggarakan pengangkatan dan pembinaan Inspektur Migas serta

pembinaan Jabatan Fungsional Provinsi.

Kepala Bidang Minyak dan Gas Bumi dalam melakukan tugasnya dibantu

oleh beberapa seksi antara lain:

a. Seksi Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi

b. Seksi Pengendalian Distribusi Minyak dan Gas Bumi

c. Seksi Minyak dan Gas Bumi

a. Seksi Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi

Kepala Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi mempunyai uraian tugas sebagai

berikut:

1) Melaksanakan pengumpulan, pengolahan dan penyajian bahan/data untuk

penyusunan rencana jangka panjang, menengah dan tahunan,

(35)

2) Melaksanakan sosialisasi, evaluasi, pembinaan dan pengembangan usaha

hulu Minyak dan Gas Bumi, sesuai dengan ketentuan dan standar yang

ditetapkan.

3) Melaksanakan pelayanan pemberian rekomendasi penggunaan wilayah

kerja, kontrak kerja sama untuk kegiatan lain diluar kegiatan minyak dan

gas bumi pada lintas Kabupaten/Kota sesuai ketentuan standar yang

berlaku.

4) Melaksanakan pelayanan pemberian rekomendasi pendirian gudang bahan

peledak dalam rangka kegiatan usaha minyak dan gas bumi, sesuai dengan

standar yang ditetapkan.

5) Melaksanakan pelayanan jasa penetapan wilayah kerja dan jasa

pengembangan lapangan minyak dan gas bumi, sesuai ketentuan dan

standar yang ditetapkan.

6) Melaksanakan perhitungan produksi dan realisasi lifting minyak dan gas

bumi pada wilayah provinsi bersama pemerintah, sesuai ketentuan dan

standar yang ditetapkan.

7) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Minyak dan

Gas Bumi sesuai bidang tugasnya.

8) Memberikan masukan yang perlu kepada Kepala Bidang Minyak dan Gas

Bumi, sesuai bidang tugasnya.

9) Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada

(36)

b. Seksi Distribusi Minyak dan Gas Bumi

Seksi Pengendalian Distribusi Minyak dan Gas Bumi, mempunyai tugas

sebagai berikut:

1) Melaksanakan pengumpulan, pengolahan dan penyajian bahan /data untuk

penyusunan rencana jangka menengan dan tahunan, pengembangan dan

peningkatan usaha hulu Minyak dan Gas bumi.

2) Melaksanakan sosialisasi, evaluasi, pembinaan dan pengembangan usaha

hulu Minyak dan Gas Bumi, sesuai dengan ketentuan dan standar yang

ditetapkan.

3) Melaksanakan pelayanan pemberian rekomendasi penggunaan wilayah

kerja, kontrak kerja sama untuk kegiatan lain diluar kegiatan minyak dan

gas bumi pada lintas Kabupaten/Kota sesuai ketentuan standar yang

berlaku.

4) Melaksanakan pelayanan pemberian rekomendasi pendirian gudang bahan

peledak dalam rangka kegiatan usaha minyak dan gas bumi dan pelayanan

jasa penetapan wilayah kerja dan jasa pengembangan lapangan minyak

dan gas bumi, sesuai dengan standar yang dtetapkan.

5) Melaksanakan perhitungan produksi dan realisasi lifting minyak dan gas

bumi pada wilayah provinsi bersama pemerintah, sesuai kententuan dan

standar yang ditetapkan.

6) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Minyak dan

Gas Bumi sesuai bidang tugasnya.

7) Memberikan masukan yang perlu kepada Kepala Bidang Minyak dan Gas

(37)

8) Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada

Kepala Bidang Minyak dan Gas Bumi, sesuai standar diperlukan.

c. Seksi Pengawasan Minyak dan Gas Bumi

Kepala Seksi Pengawasan Minyak dan Gas Bumi mempunyai uraian tugas

sebagai berikut:

1) Melaksanakan pengumpulan, pengolahan dan penyajian bahan/data untuk

penyusunan rencana jangka menengah dan tahunan, pengembangan dan

peningkatan pengawasan Minyak dan Gas Bumi, sesuai standar yang

ditetapkan.

2) Melaksanakan sosialisasi, evaluasi, pembinaan dan pengembangan usaha

hulu Minyak dan Gas Bumi, sesuai dengan ketentuan dan standar yang

ditetapkan.

3) Melaksanakan pengawasan teknis dan lindungan lingkungan terhadap

kegiatan usaha Minyak dan Gas Bumi, pengawasan mutu bahan bakar

minyak pada depot dan stasiun pengisian bahan bakar minyak untuk

umum, pengawasan jumlah armada pengangkutan dan kapasitas

pengangkutan bahan bakar minyak di daerah provinsi, sesuai ketentuan

dan standar yang ditetapkan.

4) Melaksanakan pengawasan pencantuman Nomor Pelumas Terdafatar

(NPT) pada pelumas yang beredar di pasaran, sesuai peraturan dan

perundangundangan.

5) Melaksanakan pengawasan terhadap kegiatan usaha perusahaan jasa

penunjang Minyak dan Gas Bumi untuk bidang usaha jasa penyediaan

(38)

peralatan termasuk pelayanan purna jual yang berdomisili di daerah

provinsi, sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan.

6) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Minyak dan

Gas Bumi sesuai bidang tugasnya.

7) Memberikan masukan yang perlu kepada Kepala Bidang Minyak dan Gas

Bumi, sesuai bidang tugasnya.

8) Melaksanakan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya

kepada Kepala Bidang Minyak dan Gas Bumi, sesuai standar yang

(39)

BAB IV PENYAJIAN DATA 4.1. Deskripsi Data Identitas Responden

Data identitas responden mencakup distribusi data responden menurut

jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, dan masa kerja. Berdasarkan hasil

penelitian yang dilakukan, maka identitas responden dapat diuraikan sebagai

berikut :

Tabel 4.1

Distribusi Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%)

Valid Laki-Laki 19 59,37

Perempuan 13 40,63

Total 32 100

Sumber : Kuesioner Penelitian (2016)

Berdasarkan tabel 4.1 dapat dilihat bahwa dari seluruh responden yang

berjumlah 32 orang diantaranya 19 orang (59,37%) adalah laki-laki dan 13 orang

(40,63%) adalah perempuan. Dari tabel ini dapat disimpulkan bahwa jumlah

pegawai yang ada di Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara

(40)

Tabel 4.2

Distribusi Identitas Responden Berdasarkan Usia Usia Frekuensi Persentase (%)

Valid 21-30 Tahun 0 0

31-40 Tahun 5 15,62

41-50 Tahun 8 25

51-60 Tahun 19 59,38

Total 32 100

Sumber : Kuesioner Penelitian (2016)

Dari tabel 4.2 dapat dilihat bahwa pegawai yang ada di Dinas Pertambangan

dan Energi Provinsi Sumatera Utara tidak ada yang berusia 21-30 tahun (0%),

kemudian diikuti dengan usia 31-40 tahun sebanyak 5 orang (15,62%), sedangkan

usia 41-50 tahun sebanyak 8 orang (25%), dan usia 51-60 tahun sebanyak 19

orang ( 59,38%). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa secara umum pegawai

Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara merupakan orang-orang

yang masih produktif dan masih semangat bekerja.

Tabel 4.3

Distribusi Identitas Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Pendidikan Terakhir Frekuensi Persentase (%)

Valid SMA/Sederajat 8 25

Diploma (D1, D3) 4 12,5

Sarjana (S1, S2, S3) 20 62.5

Total 32 100

Sumber : Kuesioner Penelitian (2016)

Dari tabel 4.3 dapat dilihat bahwa pegawai Dinas Pertambangan dan

Energi Provinsi Sumatera Utara lebih banyak berasal dari tamatan Sarjana

(41)

selanjutnya tamatan Diploma sebanyak 4 orang (12,5%). Berdasarkan data di atas,

dapat dilihat bahwa latar belakang pendidikan dari kebanyakan responden berasal

dari tamatan Sarjana. Latar belakang pendidikan pegawai Dinas Pertambangan

dan Energi Provinsi Sumatera Utara menunjukkan bahwa jenjang pendidikan

tinggi karena telah menyelesaikan tingkat pendidikan sarjana.

Tabel 4.4

Distribusi Identitas Responden Berdasarkan Masa Kerja

Frekuensi Persentase (%)

Valid 0-5 Tahun 1 3,12

6-10 Tahun 3 9,38

11-15 Tahun 2 6,25

16-20 Tahun 3 9,38

>21 Tahun 23 71.87

Total 32 100

Sumber : Kuesioner Penelitian (2016)

Berdasarkan tabel 4.4, menunjukkan bahwa ada sebanyak 1 orang

(3,12%) yang memiliki masa kerja 0-5 tahun, selanjutnya ada 3 orang (9,38%)

yang memiliki masa kerja 6-10 tahun, ada 2 orang (6,25%) yang memiliki masa

kerja 11-15 tahun, ada 3 orang (9,38%) yang memiliki masa kerja 16-20 tahun dan

ada 23 orang (71.87%) yang memiliki masa kerja yang lebih dari 21 tahun. Dari

data di atas dapat disimpulkan bahwa pegawai yang bekerja di Dinas

Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara memiliki masa kerja lebih dari

(42)

4.2. Penyajian Data Hasil Kuesioner 4.2.1. Variabel X, Sistem Komputerisasi

Untuk mengukur variabel sistem komputerisasi digunakan 18 indikator

yang seluruhnya diubah menjadi pernyataan. Pada setiap pernyataan diberikan

lima alternatif jawaban dan kepada responden diminta untuk memilih salah satu

dari kelima alternatif yang tersedia. Berdasarkan jawaban responden dari

kuesioner yang disebarkan, maka diperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel 4.5

Distribusi Jawaban Responden Mengenai Kelengkapan Perangkat Sistem Komputerisasi

Frekuensi Persentase (%)

Valid Sangat tidak setuju 0 0

Tidak setuju 0 0

Kurang setuju 2 6,25

Setuju 24 75

Sangat setuju 6 31,25

Total 32 100.0

Sumber : Kuesioner Penelitian (2016)

Dari tabel 4.5 di atas, dapat dilihat bahwa tidak ada yang menjawab

sangat tidak setuju dan tidak setuju (0%), kemudian yang menjawab kurang setuju

ada 2 orang (6,25%). Yang menjawab setuju ada 24 orang (75%), dan yang

menjawab sangat setuju ada 6 orang (31,25%). Dari tabel diatas dapat

disimpulkan bahwa perangkat sistem komputerisasi Dinas Pertambangan dan

(43)

Tabel 4.6

Distribusi Jawaban Responden Mengenai Ketersediaan Perangkat Keras Pendukung Komputer

Frekuensi Persentase (%)

Valid Sangat tidak setuju 0 0

Tidak setuju 1 3,12

Kurang setuju 2 6.25

Setuju 26 81,25

Sangat setuju 3 9.38

Total 32 100.0

Sumber : Kuesioner Penelitian (2016)

Dari tabel 4.6 diatas dapat dilihat bahwa yang menjawab Sangat tidak

setuju tidak ada (0%), selanjutnya yang menjawab tidak setuju ada 1 orang

(3,12%), yang menjawab kurang setuju ada 2 orang (6,25%). Yang menjawab

setuju ada 26 orang (81,25%), dan yang menjawab sangat setuju ada 3 orang

(9,38%). Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa responden setuju ketersediaan

perangkat keras pendukung komputer (hardware) seperti printer, mesin fax,

(44)

Tabel 4.7

Distribusi Jawaban Responden Mengenai Kelayakan Perangkat Sistem Komputerisasi

Frekuensi Persentase (%)

Valid Sangat tidak setuju 0 0

Dari tabel 4.7 diatas dapat dilihat bahwa tidak ada yang menjawab sangat

tidak setuju dan tidak setuju (0%), sedangkan yang menjawab kurang setuju ada 2

orang (6,25%), kemudian ada 25 orang (78,13%) dan yang menjawab setuju dan 5

orang (15,62%) yang menjawab sangat setuju. Dari tabel diatas dapat disimpulkan

bahwa perangkat sistem komputerisasi dan pendukung yang tersedia sudah layak

digunakan.

Tabel 4.8

Distribusi Jawaban Responden Mengenai Pembaharuan Teknologi Berbasis Komputer

Frekuensi Persentase (%)

Valid Sangat tidak setuju 0 0

(45)

Dari tabel 4.8 diatas dapat dilihat bahwa tidak ada yang menjawab sangat

tidak setuju dan tidak setuju (0%), sedangkan yang menjawab kurang setuju ada 9

orang (28,15%) dan ada 18 orang (56,25%) yang menjawab sangat setuju,

kemudian ada 5 orang (15,6%) yang menjawab sangat. Dari tabel diatas dapat

disimpulkan bahwa perangkat sistem komputerisasi dan perangkat yang tersedia

selalu di perbaharui.

Tabel 4.9

Distribusi Jawaban Responden Mengenai Keterlibatan Penggunaan Komputerisasi Dalam Penyelesaian Pekerjaan

Frekuensi Persentase (%)

Valid Sangat tidak setuju 0 0

Tidak setuju 0 0

Kurang setuju 2 6.25

Setuju 20 62,5

Sangat setuju 10 31,25

Total 32 100

Sumber : Kuesioner Penelitian (2016)

Dari tabel 4.9 di atas, dapat dilihat bahwa tidak ada yang menjawab

sangat tidak setuju dan tidak setuju (0%), yang menjawab kurang setuju ada 2

orang (6.25%) dan kemudian yang menjawab setuju ada 20 orang (62,5%), dan

yang menjawab sangat setuju ada 10 orang (31,25%). Dari tabel diatas dapat

disimpulkan bahwa pegawai Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera

Utara kerap melibatkan penggunaan komputerisasi dalam menyelesaikan

(46)

Tabel 4.10

Distribusi Jawaban Responden Mengenai Penggunaan Komputerisasi Dalam Setiap Pekerjaan

Frekuensi Persentase (%)

Valid Sangat tidak setuju 0 0

Sumber : Kuesioner Penelitian (2016)

Dari tabel 4.10 di atas, dapat dilihat bahwa tidak ada yang menjawab

sangat tidak setuju dan tidak setuju (0%), dan kemudian yang menjawab kurang

setuju ada 3 orang (9,38%), selanjutnya yang menjawab setuju ada 19 orang

(59,37%) dan terakhir yang menjawab sangat setuju ada 10 orang (31,25%). Dari

tabel diatas dapat disimpulkan bahwa responden sering menggunakan teknologi

komputerisasi dalam setiap pekerjaan.

Tabel 4.11

Distribusi Jawaban Responden Mengenai Kesesuaian Sistem Komputerisasi Dengan Pekerjaan

Frekuensi Persentase (%)

(47)

Dari tabel 4.11 di atas, dapat dilihat bahwa tidak ada yang menjawab

sangat tidak setuju dan tidak setuju (0%), selanjutnya yang menjawab kurang

setuju ada 2 orang (6.25), yang menjawab setuju ada 26 orang (81,25%), yang

menjawab sangat setuju ada (12,5%). Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa

software (sistem komputerisasi) cocok / sesuai dengan pekerjaan responden.

Tabel 4.12

Distribusi Jawaban Responden Mengenai Software Mendukung Pekerjaan Frekuensi Persentase (%)

Valid Sangat tidak setuju 0 0

Tidak setuju 1 3,12

Kurang setuju 3 9,38

Setuju 20 62,5

Sangat setuju 8 25

Total 32 100.0

Sumber : Kuesioner Penelitian (2016)

Dari tabel 4.12 di atas, dapat dilihat bahwa tidak ada yang menjawab

sangat tidak setuju dan tidak setuju (0%), selanjutnya yang menjawab tidak setuju

ada 1 orang (3,12%), yang menjawab kurang setuju ada 3 orang (9,38%), yang

menjawab setuju ada 20 orang (62,5%), dan yang menjawab sangat setuju ada 8

orang (25%). Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan

(48)

Tabel 4.13

Distribusi Jawaban Responden Mengenai Penggunaan Software Dalam Penyelesaian Pekerjaan

Frekuensi Persentase (%)

Valid Sangat tidak setuju 0 0

Sumber : Kuesioner Penelitian (2016)

Dari tabel 4.13 diatas, dapat dilihat bahwa tidak ada yang menjawab

sangat tidak setuju dan tidak setuju (0%), dan ada 1 orang (3,13%) yang

menjawab kurang setuju, sedangkan yang menjawab setuju ada 23 orang

(71,88%), dan yang menjawab sangat setuju ada 8 orang (25%). Dari tabel diatas

dapat disimpulkan bahwa penggunaan software yang tersedia dapat membantu

responden dalam menyelesaikan pekerjaan.

Tabel 4.14

Distribusi Jawaban Responden Mengenai Penggunaan Komputerisasi Dalam Pengolahan Data

Frekuensi Persentase (%)

(49)

Dari tabel 4.14 diatas, dapat dilihat bahwa tidak ada yang menjawab

sangat tidak setuju, tidak setuju dan kurang setuju (0%), yang menjawab setuju

ada 28 orang (87,5%), kemudian ada 4 orang (12,5%) yang menjawab sangat

setuju. Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa penggunaan teknologi

komputerisasi membantu responden mengolah data dalam pekerjaannya.

Tabel 4.15

Distribusi Jawaban Responden Mengenai Penggunaan Sistem Komputerisasi Dalam Penghematan Waktu Dan Biaya

Frekuensi Persentase (%)

Valid Sangat tidak setuju 0 0

Tidak setuju 0 0

Kurang setuju 2 6,25

Setuju 20 62,5

Sangat setuju 10 31,25

Total 32 100.0

Dari tabel 4.15 di atas, dapat dilihat bahwa tidak ada yang menjawab

sangat tidak setuju dan tidak setuju (0%), sedangkan yang menjawab kurang

setuju ada 2 orang (5,25%) dan ada 20 orang (62,5%) yang menjawab setuju,

kemudian ada 10 orang (31,25%) yang menjawab sangat setuju. Dari tabel diatas

dapat disimpulkan bahwa penggunaan teknologi komputerisasi menghemat waktu

(50)

Tabel 4.16

Distribusi Jawaban Responden Mengenai Penggunaan Komputerisasi Dengan Ketelitian Menyelesaikan Tugas

Frekuensi Persentase (%)

Valid Sangat tidak setuju 0 0

Sumber : Kuesioner Penelitian (2016)

Dari tabel 4.16 di atas, dapat dilihat bahwa tidak ada yang menjawab

sangat tidak setuju dan tidak setuju (0%), sedangkan yang menjawab kurang

setuju ada 2 orang (6,25%) dan ada 23 orang (72,87%) yang menjawab setuju,

kemudian ada 7 orang (21,87%) yang menjawab tidak sesuai. Dari tabel diatas

dapat disimpulkan bahwa penggunaan teknologi komputerisasi menjadikan

responden lebih teliti dalam menyelesaikan tugasnya.

Tabel 4.17

Distribusi Jawaban Respoden Mengenai Kemampuan Pegawai Mengoperasikan Pembaharuan Hardware

Frekuensi Persentase (%)

(51)

Dari tabel 4.17 di atas, dapat dilihat bahwa tidak ada yang menjawab

sangat tidak setuju (0%), selanjutnya yang menjawab tidak setuju ada 1 orang

(3,12%), kemudian yang menjawab kurang setuju ada 13 orang (40,63%), yang

menjawab setuju ada 16 orang (50%), dan yang menjawab tidak sesuai ada 2

orang (6,25%). Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa responden mampu

mengoperasikan pembaharuan hardware (perangkat keras) komputer.

Tabel 4.18

Distribusi Jawaban Respoden Mengenai Kemampuan Pegawai Mengoperasikan Pembaharuan Software

Frekuensi Persentase (%)

Valid Sangat tidak setuju 0 0

Tidak setuju 1 3,12

Kurang setuju 10 31,25

Setuju 20 62,5

Sangat setuju 1 3,12

Total 32 100.0

Sumber : Kuesioner Penelitian (2016)

Dari tabel 4.18 di atas, dapat dilihat bahwa tidak ada yang menjawab

sangat tidak setuju (0%), selanjutnya yang menjawab tidak setuju ada 1 orang

(3,12%), kemudian yang menjawab kurang setuju ada 10 orang (31,25%), yang

menjawab setuju ada 20 orang (62,5%), dan yang menjawab sangat setuju ada 1

orang (3,12%). Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa responden mampu

(52)

Tabel 4.19

Distribusi Jawaban Respoden Mengenai Kesulitan Penggunaan Komputer Dalam Pekerjaan

Frekuensi Persentase (%)

Valid Sangat tidak setuju 0 0

Dari tabel 4.19 di atas, dapat dilihat bahwa tidak ada yang menjawab

sangat tidak setuju dan tidak setuju (0%), kemudian yang menjawab kurang setuju

ada 4 orang (12,5%), yang menjawab setuju ada 22 orang (68,75%), dan yang

menjawab sangat setuju ada 6 orang (31,25%). Dari tabel diatas dapat

disimpulkan bahwa responden tidak kesulitan dalam menggunakan perangkat

komputer dalam pekerjaannya.

Tabel 4.20

Distribusi Jawaban Respoden Mengenai Kendala Dalam Penggunaan Komputer

Frekuensi Persentase (%)

Valid Sangat tidak setuju 0 0

(53)

Dari tabel 4.20 di atas, dapat dilihat bahwa tidak ada yang menjawab

sangat tidak setuju (0%), selanjutnya yang menjawab tidak setuju ada 1 orang

(3,12%), kemudian yang menjawab kurang setuju ada 14 orang (43,75%), yang

menjawab setuju ada 14 orang (43,75%), dan yang menjawab sangat setuju ada 3

orang (9,38%). Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa responden sudah cukup

baik dalam mengatasi masalah pada perangkat komputer.

Tabel 4.21

Distribusi Jawaban Respoden Mengenai Penyajian Informasi Dengan Menggunakan Perangkat Komputer

Frekuensi Persentase (%)

Valid Sangat tidak setuju 0 0

Tidak setuju 0 0

Kurang setuju 3 9,38

Setuju 24 75

Sangat setuju 5 15,62

Total 32 100.0

Sumber : Kuesioner Penelitian (2016)

Dari tabel 4.21 di atas, dapat dilihat bahwa tidak ada yang menjawab

sangat tidak setuju dan tidak setuju (0%), kemudian yang menjawab kurang setuju

ada 3 orang (9,38%), yang menjawab setuju ada 24 orang (75%), dan yang

menjawab sangat setuju ada 5 orang (15,6%). Dari tabel diatas dapat disimpulkan

bahwa responden dapat menyajikan informasi lebih akurat menggunakan

(54)

Tabel 4.22

Distribusi Jawaban Respoden Mengenai Penyelesaian Tugas Dengan Bantuan Perangkat Komputer

Frekuensi Persentase (%)

Valid Sangat tidak setuju 0 0

Tidak setuju 0 0

Kurang setuju 2 6,25

Setuju 20 62,5

Sangat setuju 10 31,25

Total 32 100.0

Sumber : Kuesioner Penelitian (2016)

Dari tabel 4.22 di atas, dapat dilihat bahwa tidak ada yang menjawab

sangat tidak setuju dan tidak setuju (0%), kemudian yang menjawab kurang setuju

ada 2 orang (6,25%), yang menjawab setuju ada 20 orang (62,5%), dan yang

menjawab sangat setuju ada 10 orang (7,5%). Dari tabel diatas dapat disimpulkan

bahwa responden dapat dengan mudah menyelesaikan pekerjaan dengan bantuan

perangkat komputer.

4.2.2.Variabel Y, Efetktivitas Kerja Pegawai

Untuk mengukur variabel efektivitas kerja pegawai digunakan 7 indikator

yang seluruhnya diubah menjadi pernyataan. Pada setiap pernyataan diberikan

lima alternatif jawaban dan kepada responden diminta untuk memilih salah satu

dari kelima alternatif yang tersedia. Berdasarkan jawaban responden dari

(55)

Tabel 4.23

Distribusi Jawaban Responden Mengenai Ketepatan Waktu Penyelesaian Tugas

Frekuensi Persentase (%)

Valid Sangat tidak setuju 0 0

Sumber : Kuesioner Penelitian (2016)

Dari tabel 4.23 di atas, dapat dilihat bahwa tidak ada yang menjawab

sangat tidak setuju dan tidak setuju (0%), yang menjawab kurang setuju ada 3

orang (9,38%), yang menjawab setuju ada 22 orang (68,75%), dan ada 7 orang

(21,87%) yang menjawab tidak mampu. Dari tabel diatas dapat disimpulkan

bahwa responden dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan tepat waktu dengan

menggunakan sistem komputerisasi.

Tabel 4.24

Distribusi Jawaban Responden Mengenai Disiplin Dalam Pekerjaan Frekuensi Persentase (%)

Valid Sangat tidak setuju 0 0

Gambar

Tabel 4.1
Tabel 4.3
Tabel 4.4
Tabel 4.5
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penjelasan lebih lanjut elemen perubahan Kurikulum 2013 yang mencakup kompetensi lulusan, materi, proses dan penilaian pembelajaran dapat dilihat pada gambar di

Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan pada hakikatnya adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas fisik untuk menghasilkan perubahan holistik dalam kualitas

The animal diversity found in Anak Krakatau Island consisted of 13 species of birds (within 11 families), 2 species of reptiles, 58 species of insects, and 10 species of

Sanksi terhadap pelanggaran Hak Cipta dapat terlaksana apabila adanya kesadaran hukum baik pemerintah, aparat penegak hukum, maupun masyarakat yang harus mengetahui,

Adapun perubahan indeks harga konsumen (IHK) masing-masing kelompok pengeluaran tersebut adalah sebagai berikut: kelompok bahan makanan -4,95 persen; kelompok makanan

Ini berkaitan dengan viabilitas embrio dan efektifitas dalam penentuan jenis kelamin embrio(sexing embrio)., maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan

Urut Nomor Urut Buku Induk Kode Barang Nama Barang Keterangan Barang (merek nomor, ukuran) Jumlah Nama Satuan Tahun Pembuatan Keadaan Barang Harga Perolehan Lokasi Keterangan.. 01 02

Pada Desain Test Case Metode black box testing menghasilkan sebuah Notasi Grafik sebagai berikut :3. Berdasarkan pada gambar Notasi Grafik tunjukkan