• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH SISTEM KOMPUTERISASI TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI. (Studi Kasus pada Kantor Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENGARUH SISTEM KOMPUTERISASI TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI. (Studi Kasus pada Kantor Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera."

Copied!
116
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH SISTEM KOMPUTERISASI TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI

(Studi Kasus pada Kantor Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara)

Oleh:

YONTA W PURBA 120903094

DEPARTEMEN ILMU ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

2016

(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK DEPARTEMEN ILMU ADMINISTRASI NEGARA

HALAMAN PENGESAHAN Skripsi ini disetujui untuk diperbanyak dan dipertahankan oleh:

Nama : Yonta Wilhelmus Purba Nim : 120903094

Departemen : Ilmu Administrasi Negara

Judul : Pengaruh Sistem Komputerisasi Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai (Studi pada Dinas Pertambangan Dan Energi Provinsi Sumatera Utara)

Medan, 30 September 2016 Ketua Departemen

Dosen Pembimbing Ilmu Administrasi Negara

Drs. Kariono, M.Si Drs. Rasudyn Ginting, M.Si

NIP. 196106191987011002 NIP. 195908141986011002

Wakil Dekan I, FISIP USU

Husni Thamrin, S.Sos, M.SP NIP. 197203082005011001

(3)

KATA PENGANTAR

Puji Syukur bagi Tuhan Yang Maha Esa, oleh karena anugerah-Nya yang melimpah, kemurahan dan kasih setia yang besar, penulis akhirnya mampu menyelesaikan penulisan skripsi ini yang berjudul “Pengaruh Sistem Komputerisasi terhadap Efektivitas Kerja Pegawai pada Kantor Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara”.

Skripsi ini penulis persembahkan untuk yang paling istimewa kedua orangtua penulis yang sangat penulis cintai yaitu papa Surajuni Purba dan mama Atriawati br. Pandia yang telah menjadi semangat serta dukungan pada setiap kegiatan penulis dalam keadaan apapun yang selalu berjuang memberikan hal yang terbaik untuk penulis, yang menjadi sumber kebahagiaan dan memberi arti kehidupan yang sangat berharga bagi penulis serat merupakan pemberi tujuan hidup penulis. Dalam menyusun skripsi ini, tidak sedikit kesulitan dan hambatan yang penulis alami, namun berkat dukungan, dorongan dan semangat dari orang- orang terdekat, sehingga penulis mampu menyelesaikannya.

Oleh karena itu penulis pada kesempatan ini mengucapkan terima kasih sedalam-dalamnya kepada :

1. Bapak Dr. Muryanto Amin, S.Sos, M.Sp selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Husni Thamrin, S.Sos, M.SP selaku Wakil Dekan I Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

(4)

3. Bapak Drs. Rasudyn Ginting, M.Si selaku Ketua Departemen Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara

4. Ibu Dra. Elita Dewi M.Sp selaku Sekretaris Jurusan Departemen Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

5. Bapak Drs. Kariono, M.Si selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu dan banyak memberi masukan yang membangun dan memberikan arahan kepada penulis dari awal hingga akhir penulisan skripsi ini.

6. Bapak / ibu Dosen Ilmu Administrsi Negara FISIP USU yang telah memberikan ilmu pengetahuan terutama dibidang Ilmu Administrasi Negara kepada penulis selama menjajaki masa kuliah.

7. Seluruh staf di Departemen Ilmu Administrasi Negara, khususnya Kak Mega dan Kak Dian yang telah banyak membantu penulis dalam mengurus administrasi.

8. Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara, para staf dan pegawai yang telah banyak membantu mempermudah penulis dalam mengumpulan data guna kelengkapan penyusunan skripsi penulis.

Kepada orang-orang terdekat yang selalu memberi semangat dan dukungan, penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Adik-adikku Fiyola Yoana br. Purba dan Ebrina Sofia br. Purba yang selalu jadi teman main sekaligus teman berantam dirumah. (Selo klen, nanti aku

(5)

yang jajanin klen tiap hari wkwk) Dan seluruh anggota keluarga lainya yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya atas doa, dukungan dan semangat sehingga penulis bisa meneyelesaikan skripsi ini hingga akhir.

2. Sahabat terspesial Migupudwianti Ismanto yang selalu sabar dan berusaha untuk membimbing dan support aku dari dekat maupun jauh walaupun akunya susah dibilangi. Maaf ya untuk kelakuanku yang selalu kekanak- kanakan selama ini. Hehe. Dan tidak lupa Sonya Oktaviani Berutu yang selalu menjadi teman berantamku di setiap momen apapun itu. Kalo kata Migu, stay KISMIS ya kita! LOL.

3. SENTINEL! My brother from another mother. Yang terdiri dari Ari, Alvin, Jepo, Bang Drian, bang Andrew, Leo, Anggi, Rendel, Makhluk seperjuangan, sesama hobi, sesama gila, dan makhluk yang gak pernah bikin aku bosan selama hampir 7 tahun ini dan mungkin sampe kita tua. Bermula dari jaman Audition Ayodance, Pointblank, Atlantica, Dragon Nest, sampe Dota 2. Sebenarnya kalian ga ada bantu apa-apa sih di skripsiku. Malah kalian yang buat aku lama kelar. Tapi bagiku kalian itu udah kuanggap seperti saudaraku, saudara yang gak pernah memandang aku dari hal buruk yang lagi menimpaku. Setiap aku putus cinta kalian ketawai, aku lagi ada masalah kecil sampe besar pun tetap diketawai -_- Gak pernah ada saran yang berguna yang keluar dari mulut klen satu-satu. Makasih udah buat aku gagal wisuda di bulan 8 ya orang-orang gilaku. :)

(6)

4. Sahabat yang pernah mengisi hari-hari penulis Lia Srina Monika A. Limbong, Acho JF pardosi, Eka Sundari Lubis, dan Randy S. Sebayang. Soon, kita pasti jumpa dan berkumpul lagi di satu tempat sambil bercerita tentang kita dari masa lalu.

5. Kelompok Tanjung Ibus (Acho, Monic, Eka, Sonya, Widya, Ryan, Nesya, Dedy) 2 minggu yang sangat berharga di kampung orang dan semuanya jadi kebahagiaan tersendiri bagi penulis.

6. Sepupu seperjuangan dari SD, Ayu Fransisca Tarigan dan Ari Brenta Bangun (enaklah kau ri dapat jatah 2x di kata pengantar ku :v). Terimakasih udah menjadi penopang ku dari dulu (karena aku yang paling kecil diantara kalian).

7. Sahabat dari SMA yang sudah jarang bertemu tapi masih saling berkabar yaitu Tirza Ulina, Jere Sihotang, Septi Suhendra, Audi, Endah, dan teman- teman lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu karena terlalu banyak dan waktuku untuk menyelesaikan skripsi sudah terbatas wkwkwk.

8. Kawan-kawan kepanitiaan yang tidak bisa disebutkan satu persatu yaitu Inisiasi maupun PEMA FISIP USU.

9. AN 2012 kawan-kawan seperjuangan, yang sama sama berjuang dalam perkuliahan ini. semoga kita SEMUA sukses. Adik-adik junior 2013, 2014, 2015 yang tidak dapat disebutkan satu persatu dan para senior yang telah senantiasa membimbing dan memberi pencerah serta arahan-arahan yang positif bagi penulis. AN SATU AN JAYA!

(7)

10. Teman- teman yang tidak dapat disebutkan penulis secara keseluruhan, terimakasih atas semangat, dan bantuannya sehingga penulis dapat menelesaikan penelitian ini dengan baik.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan alam skripsi ini. Oleh karena itu segala kritikan dan saran yang membangun dibutuhkan dan akan diterima dengan baik oleh penulis. Semoga skripsi “Pengaruh Sistem Komputerisasi Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai pada Kantor Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara” ini bermanfaat bagi kita semua.

Akhir kata penulis berharap Semoga Laporan Skripsi ini dapat memberikan manfaat kepada pembaca.

Medan, 30 September 2016

Penulis

Yonta W Purba

(8)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

ABSTRAK ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 4

1.3 Tujuan Penelitian ... 4

1.4 Manfaat Penelitian ... 4

1.5 Kerangka Teori... 5

1.5.1 Sistem Komputerisasi ... 5

1.5.2 Efektifvitas Kerja ... 13

1.5.3 Hubungan antara Komputerisasi dengan Efektivitas Kerja ... 16

1.6 Hipotesis ... 17

1.7 Definisi Konsep ... 17

1.8 Definisi Operasional... 18

BAB II METODE PENELITIAN ... 20

2.1. Bentuk Penelitian ... 20

(9)

2.2. Lokasi Penelitian ... 20

2.3. Populasi dan Sampel ... 20

2.4. Teknik Pengumpulan Data ... 21

2.5.Teknik Pengukuran Skor ... 22

2.6. Teknik Analisis Data ... 23

BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN ... 26

3.1. Sejarah Singkat Berdirinya Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara... 26

3.2. Makna Logo Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara ... 29

3.3. Visi, Misi, Tujuan, Sarana dan Kebijakan ... 30

3.4. Struktur Organisasi Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara ... 35

3.5. Job Description Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara ... 37

BAB IV PENYAJIAN DATA ... 62

4.1. Deskripsi Data Identitas Responden ... 62

4.2. Penyajian Data Hasil Kuesioner ... 65

4.2.1. Variabel X, Sistem Komputerisasi ... 65

4.2.2. Variabel Y, Efektivitas Kerja Pegawai ... 77

BAB V ANALISIS DATA ... 83

5.1. Rekapitulasi Data ... 83

5.2. Uji Validitas ... 86

(10)

5.3. Regresi Linier Sederhana ... 89

5.4. Koefisien Korelasi Poduct Moment ... 91

5.5. Uji Signifikansi Koefisien Korelasi (Uji “t”) ... 93

5.6. Koefisien Determinasi ... 94

BAB VI PENUTUP ... 96

A. Kesimpulan... 96

B. Saran ... 98 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Interpretasi Koefisien Korelasi Product Moment ... 25

Tabel 4.1. Distribusi Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 62

Tabel 4.2. Distribusi Identitas Responden Berdasarkan Usia ... 63

Tabel 4.3. Distribusi Identitas Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ... 63

Tabel 4.4. Distribusi Identitas Responden Berdasarkan Masa Kerja ... 64

Tabel 4.5. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Kelengkapan Perangkat Sistem Komputerisasi ... 65

Tabel 4.6. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Ketersediaan Perangkat Keras Pendukung Komputer ... 66

Tabel 4.7. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Kelayakan Perangkat Sistem Komputerisasi ... 67

Tabel 4.8. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Pembaharuan Teknologi Berbasis Komputer ... 67

Tabel 4.9. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Keterlibatan Komputerisasi Dalam Penyelesaian Pekerjaan ... 68

Tabel 4.10. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Penggunaan Komputerisasi Dalam Setiap Pekerjaan ... 69

Tabel 4.11. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Kesesuaian Sistem Komputerisasi Dengan Pekerjaan ... 69

Tabel 4.12. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Software Mendukung Pekerjaan ... 70

Tabel 4.13. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Penggunaan Software Dalam Penyelesaian Pekerjaan... 71

(12)

Tabel 4.14. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Komputerisasi Dalam

Pengolahan Data ... 71 Tabel 4.15. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Penggunaan Sistem

Komputerisasi Dalam Penghematan Waktu dan Biaya... 72 Tabel 4.16. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Penggunaan

Komputerisasi Dengan Ketelitian Menyelesaikan Tugas ... 73 Tebel 4.17. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Kemampuan Pegawai

Mengoperasikan Pembaharuan Hardware ... 73 Tabel 4.18. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Kemampuan Pegawai

Mengoperasikan Pembaharuan Software ... 74 Tabel 4.19. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Kesulitan Penggunaan

Komputer Dalam Perkerjaan ... 75 Tabel 4.20. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Kendalam Dalam

Penggunaan Komputer ... 75 Tabel 4.21. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Penyajian Informasi

Dengan Menggunakan Perangkat Komputer ... 76 Tabel 4.22. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Penyelesaian Tugas

Dengan Bantuan Perangkat Komputer ... 77 Tabel 4.23. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Ketetapan Waktu

Penyelesaian Tugas ... 78 Tabel 4.24. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Disiplin Dalam

Pekerjaan ... 78 Tabel 4.25. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Banyaknya Tugas

Yang Diselesaikan ... 79 Tabel 4.26. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Penyelesaian Tugas

Dengan Tujuan Yang Direncanakan ... 80

(13)

Tabel 4.27. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Kemudahan Pekerjaan

Dengan Adanya Sistem Komputerisasi ... 80 Tabel 4.28. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Praktisnya Pekerjaan

Dengan Menggunakan Komputerisasi ... 81 Tabel 4.29. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Penggunaan Sistem

Komputerisasi Dengan Daya Guna Pegawai ... 82 Tabel 5.1. Rekapitulasi Klarifikasi Jawaban Responden Berdasarkan Sistem

Komputerisasi (X) ... 84 Tabel 5.2. Rekapitulasi Klarifikasi Jawaban Responden Berdasarkan

Efektivitas Kerja Pegawai (Y)... 85 Tabel 5.3. Validitas Instrumen Untuk Variabel X (Sistem Komputerisasi) ... 86 Tabel 5.4. Validitas Instrumen Untuk Variabel Y (Efektivitas Kerja

Pegawai) ... 87 Tabel 5.5. Tabel Interpretasi Koefisien Korelasi

(14)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Logo Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara ... 29 Gambar 3.1. Struktur Organisasi Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi

Sumatera Utara ... 36 Gambar 5.1. Uji Signifikansi Koefisien Korelasi Dengan Uji Dua Pihak ... 94

(15)

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Kuesioner Penelitian

Lampiran 2. Tabulasi Data Variabel X (Sistem komputerisasi) Lampiran 3. Tabulasi Data Variabel Y (Efektivitas Kerja Pegawai) Lampiran 4. Koefisien Korelasi dan Transformasi Koefisien Korelasi

Antara Sistem Komputerisasi Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai

Lampiran 5. Hasil Transformasi Variabel X (Sistem komputerisasi) Lampiran 6. Hasil Transformasi Variabel Y (Efektivitas Kerja Pegawai) Lampiran 7. Uji Realibilitas Instrumen X

Lampiran 8 Uji Realibilitas Instrumen Y

(16)

ABSTRAK

Pengaruh Sistem Komputerisasi Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai (Studi pada Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara)

Nama : Yonta Wilhelmus Purba

NIM : 120903094

Departeman : Ilmu Administrasi Negara Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas : Universitas Sumatera Utara Dosen Pembimbing : Drs. Kariono, M.Si

Pada Penelitian ini membahas tentang Pengaruh Sitem Komputerisasi Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai. Dimana Sistem Komputerisasi ini membantu menyelesaikan pekerjaan pegawai dengan baik, waktu yang tepat dan dapat meningkatkan efektivitas kerja pegawai.

Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana Pengaruh Sistem Komputerisasi Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Pada Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara.

Bentuk penelitian pada Sripsi ini menggunakan bentuk penelitian Kuantitatif dengan jumlah sampel 32 responden diambil 32% dari 100 pegawai pada Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara.

Hasil penelitian ini membuktikan bahwa sistem komputerisasi membawa pengaruh positif terhadap efektivitas kerja pegawai. Pengaruh sistem

komputerisasi terhadap efektivitas kerja pegawai atau sebesar 51,97% pada Kantor Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara, hal ini berdasarkan r hitung lebih besar dari pada r tabel (0,9306 > 0,349) dan telah dijelaskan pada bab sebelumnya, dan jika diinterpretasikan pengaruhnya berada pada kategori sedang.

Kata kunci (Key word): Pengaruh Sistem Komputerisasi Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai

(17)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kemajuan suatu negara didasarkan atas seberapa jauh ilmu pengetahuan dan teknologi yang dikuasai oleh negara tersebut. Hal ini sangat beralasan dikarenakan ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan dasar dari setiap aspek kehidupan manusia.

Perkembangan teknologi dari masa ke masa akan semakin canggih dan menjadi hal yang menarik untuk terus di ikuti. Dengan adanya perkembangan teknologi ini di gunakan manusia dalam memenuhi kebutuhannya seperti penggunaan alat untuk komunikasi jarak jauh dan sebagai hiburan, internet yang berguna untuk mengetahui informasi luar dan berbagai pengetahuan, dan lain sebagainya serta guna efektivitas kerja seseorang. (www.kompasiana.com/

vanessams/perkembangan-teknologi-di-indonesia)

Dengan munculnya teknologi komputer dan perkembangan pemakainya, maka setiap unit pekerjaan kantor menggunakan bantuan komputer. Penggunaan komputer juga dapat meningkatkan produktivitas dan efektivitas kerja serta efesiensi waktu. Namun di dalam karya ilmiah ini penulis lebih memfokuskan kegunaan komputer kepada efektivitas kerja.

Dalam rangka pencapaian efektivitas, ada berbagai kendala-kendala yang dihadapi oleh para pegawai dalam pelaksanaan pekerjaannya yang tidak mendukung terciptanya efektivitas tersebut, misalnya beragamnya tugas yang

(18)

diemban setiap seksi yang menyebabkan beragamnya prosedur penyelesaian masing-masing tugas tersebut, disamping itu juga terdapat kurangnya sarana dan prasarana yang mendukung dalam pelaksanaan pekerjaan. Agar semua aktivitasnya berjalan lancer dan tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai dengan mudah dan efektif, maka suatu organisasi harus mampu menyediakan informasi yang lengkap, benar dan aktual. Untuk itu diperlukan suatu sistem informasi yang lebih praktis yang dapat diandalkan dalam mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat dalam pelaksanaan tugas-tugas organsisasi.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah nomor 38 tahun 2007 tentang pembagian Urusan Pemerintah, Pemerintah Provinsi Dan Pemerintah Kab/Kota, dan Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara No. 8 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas-Dinas Daerah Provinsi Sumatera Utara dan Peraturan Gubernur Sumatera Utara Tahun 2009 tentang Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara, bahwa Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan/kewenangan provinsi di bidang pertambangan umum, geologi dan sumber daya mineral, listrik dan pemanfaatan energi, minyak dan gas bumi. Untuk melaksanakan tugas-tugas tersebut, Dinas pertambangan dan Energi menyelenggarakan fungsi :

1 Penyusunan kebijakan teknis di bidang pertambangan umum,geologi dan sumber daya mineral,listrik dan pemanfaatan energi,minyak dan gas bumi.

2 Penyelenggaraan urusan di bidang pertambangan umum,geologi dan sumber daya mineral,listrik dan pemanfaatan energi,minyak dan gas bumi.

(19)

3 Pelaksanaan pemberian perizinan di bidang pertambangan umum dan sumber daya mineral.

4 Pembinaan dan pelaksanaan di bidang pertambangan umum dan sumber daya mineral.

5 Pelaksanaan tugas pembantuan di bidang pertambangan umum dan sumber daya mineral.

6 Pelaksanaan pelayanan administrasi internal dan eksternal.

7 Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh gubernur sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Untuk menyelenggarakan tugas tugas tersebut, Kantor Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara memerlukan data dan informasi yang relevan dan akurat agar dapat menyelenggarakan tugas tugasnya dengan efektif.

Kantor Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara dalam menjalankan dan menyelenggarakan tugas dan fungsinya pasti membutuhkan manajemen yang baik dan tepat dalam pengelolaan organisasi agar dapat berjalan efektif, oleh karena itu perlu adanya suatu sistem pendukung yang baik yaitu sistem komputerisasi. Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Sistem Komputerisasi Terhadap Efetktivitas Kerja Pegawai pada Kantor Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara”.

(20)

1.2. Perumusan Masalah

Agar penelitian ini menjadi lebih mudah dan memiliki arah yang jelas, maka terlebih dahulu dirumuskan permasalahannya. Adapun permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana Sistem Komputerisasi pada Kantor Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara?

2. Bagaimana Efektivitas Kerja Pegawai pada Kantor Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara?

3. Berapa Besar Pengaruh Sistem Komputerisasi Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai pada Kantor Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara?

1.3. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui bagaimana penerapan Sistem Komputerisasi pada Kantor Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara.

2. Untuk mengetahui bagaimana Efektivitas Kerja Pegawai pada Kantor Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara.

3. Untuk mengetahui besarnya pengaruh Sistem Komputerisasi terhadap Efektivitas Kerja Pegawai pada Kantor Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara.

1.4. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang akan diperoleh dari penelitian ini adalah :

(21)

1. Secara subjektif, hasil penelitian ini berguna sebagai wahana latihan pengembangan kemampuan dalam bidang penelitian dan penerapan yang didapat pada masa perkuliahan, serta menambah pengetahuan yang berkaitan dengan Sistem Komputerisasi dan Efektivitas Kerja Pegawai.

2. Secara praktis, hasil peneliitan ini berguna sebagai suatu masukan bagi pegawai di kantor Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara pada khususnya dan Prorvinsi Sumatera Utara pada umumnya dalam mengembangkan Sistem Komputerisasi terhadap Efektivitas Kerja Pegawai.

3. Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat memperbanyak referensi karya ilmiah yang menyangkut Sistem Komputerisasi dan Efektivitas Kerja bagi kepustakaan Departemen Ilmu Administrasi Negara .

1.5. Kerangka Teori

Suatu landasan teoritis sangat diperlukan sebagai pedoman dalam menganalisa atau memecahkan suatu permasalahan. Teori adalah serangkaian asumsi, konsep, defenisi, dan proposisi untuk menerangkan suatu fenomena sosial secara sistematis dengan cara merumuskan hubungan antara konsep-konsep (Singarimbun, 1989 : 87).

1.5.1. Sistem Komputerisasi

Untuk mempelancar kegiatan komputerisasi, diperlukan penerapan komputerisasi yang baik untuk mengolah data dengan cepat, lengkap dan akurat.

Hal ini akan terlaksana apabila organisasi melakukan penerapan sistem komputerisasi secara tepat. Untuk mengenal lebih jauh mengenai pengertian

(22)

sistem komputerisasi maka terlebih dahulu akan dijelaskan mengenai pengertian sistem.

a. Pengertian Sistem

Menurut S. Prajudi Atmosudirdjo (2005 : 15) mengemukakan pendapatnya sebagai berikut : “Suatu sistem terdiri atas objek-objek atau unsur-unsur atau komponen-komponen yang berkaitan dan terhubung satu sama lain sedemikian rupa sehingga unsur-unsur tersebut merupakan suatu kesatuan pemprosesan atau pengolahan yang tertentu.”

Menurut Davis (Gordon, 2002 : 6) sebuah sistem terdiri dari bagian-bagian yang saling berkaitan yang beroperasi bersama untuk mencapai beberapa sasaran atau maksud. Pengertian lain yang dikemukakan oleh Kumorotomo (1998 : 8) secara sederhana suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen atau variabel-variabel yang terorganisasi, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain dan terpadu.

Sistem dapat didefenisikan sebagai sekumpulan hal atau kegiatan atau elemen atau subsistem yang saling bekerja sama atau yang dihubungkan dengan cara-cara tertentu sehingga membentuk satu kesatuan untuk melaksanakan suatu fungsi guna mencapai suatu tujuan (Sutanta, 2003 : 4). Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu (Paulus, 2005 : 23).

(23)

Jadi, kesimpulan yang dapat ditarik dari beberapa pengertian sistem di atas adalah sistem merupakan sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi secara bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.

b. Komputerisasi

Perkataan komputer/computer berasal dari perkataan asing to Compute artinya hitung. Dengan demikian, maka komputer dapat diartikan sebagai alat hitung atau mesin hitung. Akan tetapi, apabila istilah komputer itu diartikan ke dalam Bahasa Indonesia menjadi mesin hitung, maka imajinasi kita akan lain dengan makna dan tujuannya, artinya seolah-olah komputer itu disamakan dengan kalkulator.

Menurut Jhon J. Longkutoy (1996 : 24), komputer adalah alat yang memegang peranan penting di dalam sistem pengolahan data elektronis, maka komputer juga disebut alat pengolah data.

Menurut buku Computer Annual (Blissmer, 1985 : 34) komputer adalah suatu alat elektronik yang mampu melakukan beberapa tugas sebagai berikut :

1. Menerima input.

2. Memproses input tadi sesuai dengan programnya

3. Menyimpan perintah-perintah dan hasil dari pengolahan.

4. Menyediakan output dalam bentuk informasi.

Menurut buku Computer Today (Sanders, 1985 : 29) komputer adalah sistem elektronik untuk memanipulasi data yang cepat dan tepat serta dirancang

(24)

dan diorganisasikan supaya secara otomatis menerima dan menyimpan data input, memprosesnya, dan menghasilkan output di bawah pengawasan suatu langkah- langkah, instruksi-instruksi program yang tersimpan di memori (stored program).

Menurut buku Introduction to The Computers, The Tool of Business (Fourie, 1973 : 23) komputer adalah suatu pemproses data (data processor) yang dapat melakukan perhitungan yang besar dan cepat, termasuk perhitungan aritmatika yang besar atau operasi logika, tanpa campur tangan dari manusia mengoperasikan selama pemprosesan.

Menurut Zulkifli Amsyah dalam bukunya Manajemen Sistem Informasi (2003 : 117) komputerisasi adalah alat pengolah data elektronik tidak bersifat mekanis (mesin) dan dapat merekam dan mengolah data dari yang sederhana sampai yang paling rumit menjadi informasi. Menurut Sedarmayanti (2001 : 68) komputerisasi adalah rangkaian peralatan elektronik yang dapat melakukan pekerjaan secara sistematis, berdasarkan instruksi/program yang diberikan serta dapat menyimpan dan menampilkan keterangan bilamana diperlukan.

Dari beberapa defenisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa komputer adalah alat elektronik yang dapat menerima input data, mengolah data, memberikan informasi, menggunakan suatu program yang tersimpan di memori komputer, menyimpan program dan hasil pengolahan, dan bekerja secara otomatis.

c. Sistem Komputerisasi

Setelah diuraikan pengertian sistem dan komputerisasi diketahui,

(25)

komputerisasi bagian dari pekerjaan yang sangat penting dalam mengolah dan menyimpan data untuk mempermudah kerja pegawai/karyawan.

Menurut Tata Sutabri dalam bukunya Sistem Informasi Manajemen (2003 : 106) sistem komputerisasi adalah sistem elektronik untuk memanipulasi data yang cepat dan tepat serta dirancang dan diorganisasikan secara otomatis menerima dan menyimpan data input, memprosesnya dan menghasilkan output di bawah pengawasan suatu langkah instruksi program yang tersimpan di memori (stored program).

d. Komponen Sistem Komputerisasi

Penggunaan komputer dapat meningkatkan efektivitas kerja dalam rangka menunjang kegiatan organisasi. Berikut ini akan dijelaskan mengenai bagian atau komponen dari sistem komputerisasi menurut Zulkifli Amsyah (2003 : 163) dalam bukunya Sistem Informasi Manajemen, yaitu :

1. Perangkat Keras (Hardware)

Perangkat keras atau Hardware adalah peralatan dalam bentuk fisik yang menjalankan sistem komputer. Hardware digunakan sebagai media untuk menjalankan software dan peralatan ini berfungsi untuk menjalankan instruksi-instruksi yang diberikan dan mengeluarkannya dalam bentuk informasi yang digunakan oleh manusia untuk laporan. Perangkat keras terdiri dari :

a) Input device

Merupakan alat yang digunakan untuk memasukkan data atau isntruksi ke dalam komputer. Input device sesuai dengan namanya hanya

(26)

digunakan untuk memasukkan data atau instruksi ke dalam CPU (process device). Contoh : keyboard, mouse, lightpen, dan joystick.

b) Process device

Merupakan alat yang digunakan untuk melaksanakan kumpulan instruksi yang akan ditujukan untuk menghasilkan suatu hasil tertentu yang dikehendaki. Process device dapat melakukan tugasnya jika ada masukan dari input device baik berupa data atau instruksi. Alat ini disebut Central Processing Unit (CPU).

c) Output device

Merupakan alat yang digunakan untk menampilkan laporan atau informasi hasil pengolahan dari input, baik ditampilkan pada layar monitor maupun dicetak pada media lain. Contoh : monitor, printer, dan plotter.

2. Perangkat Lunak (Software)

Perangkat lunak atau Software adalah rangkaian prosedur dan dokumentasi program yang berfungsi untuk menyelesaikan berbagai masalah yang dikehendaki. Perangkat lunak ini dijalankan pada processing device jika mendapatkan respon masukan dari input device dan hasil proses yang dilakukan oleh perangkat lunak dikeluarkan dengan output device. Contoh : DOS, Microsoft Windows, Unix, dan Linux.

3. Database

Data yang berisi program dan data yang dibutuhkan dengan adanya media penyimpanan secara fisik seperti disket, harddisk, magnetic tape, dan

(27)

sebagainya. Data juga meliputi pengeluaran dan catatan lain di atas kertas, micro film dan sebagainya.

4. Prosedur

Merupakan komponen fisik karena prosedur disediakan dalam bentuk fisik seperti buku panduan dan instruksi. Ada tiga jenis prosedur yang dibutuhkan yaitu :

a) Instruksi untuk pemakai

b) Instruksi untuk penyiapan masukan

c) Instruksi pengoperasian karyawan pusat komputer 5. Perangkat Pikir (Brainware)

Perangkat pikir atau Brainware adalah orang yang menggunakan komputer.

Orang tersebut harus mempunyai kemampuan minimal dapat memasukkan data dan mengeluarkan informasi. Perangkat pikir sangat menentukan berhasil atau tidaknya suatu proses yang dilakukan pada process device, karena komputer hanya akan bekerja jika mendapatkan instruksi yang diberikan oleh perangkat pikir. Perangkat pikir terdiri dari :

a) Operator Komputer

Petugas mengoperasikan secara langsung sistem komputer, seperti menyiapkan perangkat keras dan perangkat lunak serta menyiapkan media untuk perekaman data dan pencetakan dokumen.

b) Analisis Sistem

Bertugas mempelajari dan menganalisis permasalahan yang tumbuh pada suatu organisasi/organisasi, baik organisasi bisnis maupun ilmiah serta arah yang baik bagi pembangunan atau pengembangan suatu informasi.

(28)

c) Programmer

Merupakan staf EDP (Electronic Data Processing) yang menangani pembuatan program dengan menggunakan bahasa program atau package program yang dikuasainya.

d) Personil Data Entry

Bertugas memasukkan data atau merekam data ke dalam komputer (Secondary storage) sesuai instruksi yang ada.

e) Manajer Sistem Informasi/EDP

Merupakan jabatan tertinggi di dalam bidang komputer. Dalam rangka menjalankan tugasnya, ia harus menyiapkan rencana jangka panjang maupun janga pendek dan menyiapakan anggaran setiap tahunnya untuk keperluan pemeliharaan hardware, software, training, maintenance dan lain-lain.

e. Tujuan dan Keuntungan Penerapan Sistem Komputerisasi

Adapun tujuan dari penerapan sistem komputerisasi menurut Sedarmayanti (2001 : 69) sebagai berikut :

1. Dapat meningkatkan efektivitas dan efesiensi kerja dalam rangka menunjang kegiatan organisasi.

2. Menunjang pengelolaan informasi secara terpadu.

3. Dapat menyimpan data dan informasi lebih baik, aman, rapi dan dapat menghemat ruangan.

Sedangkan keuntungan diterapkan sistem komputerisasi menurut Zulkifli Amsyah (2003 : 130), antara lain adalah sebagai berikut :

(29)

1. Efektivitas dan efesiensi lebih tinggi.

2. Pengawasan kegiatan dapat dilakukan lebih tertib.

3. Biaya lebih rendah.

4. Kesalahan lebih sedikit.

5. Meningkatkan pelayanan pelanggan.

6. Memudahkan perencanaan dan pengorganisasian kegiatan operasional dan distribusi.

7. Keputusan yang berdasarkan informasi akan lebih mudah dibuat.

8. Mengurangi pemakaian ketatausahaan.

1.5.2. Efektivitas Kerja

a. Pengertian Efektivitas Kerja

Menurut buku Ensiklopedi Administrasi (1989 : 149), efektivitas berasal dari kata efektif yang berarti terjadinya suatu efek atau akibat yang dikehendaki dalam sesuatu perbuatan. Efektif dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti dapat membawa hasil, berhasil guna. Menurut Azhar Susanto (2004 : 41) bahwa efektivitas artinya informasi harus sesuai dengan kebutuhan pemakai dalam mendukung suatu proses bisnis, termasuk di dalamya informasi tersebut harus disajikan dalam waktu yang tepat, format yang tepat sehingga dapat dipahami, konsisten dengan format sebelumnya, isinya sesuai dengan kebutuhan saat ini dan lengkap atau sesuai dengan kebutuhan dan ketentuan.

Sedangkan menurut Zulkifli Amsyah (2003 : 130) bahwa efektivitas adalah kegiatan mulai dengan adanya fakta kegiatan sehingga menjadi data, baik

(30)

yang berasal dari hubungan dan transaksi internal dan eksternal maupun berasal dari hubungan antar unit dan di dalam unit itu sendiri.

Sondang P. Siagian (2000 : 151) berpendapat bahwa efektivitas terkait penyelesaian pekerjaan tepat pada waktu yang telah ditetapkan sebelumnya atau dapat dikatakan apakah pelaksanaan sesuatu tercapai sesuai dengan yang direncanakan sebelumnya

Dari pengertian di atas, terdapat empat hal yang menonjol dalam unsur efektvitas, yaitu :

1. Pencapaian tujuan, yaitu suatu kegiatan dikatakan efektif apabila dapat mencapai tujuan atau sasaran yang telah ditentukan sebelumnya.

2. Ketepatan waktu, yaitu suatu kegiatan dikatakan efektif apabila penyelesaian atau tercapai tujuan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

3. Manfaat, yaitu suatu kegiatan dikatakan efektif apabila tujuan itu memberikan manfaat bagi masyarakat setempat sesuai dengan kebutuhannya.

4. Hasil, yaitu suatu kegiatan dikatakan efektif apabila kegiatan tersebut mendatangkan hasil.

b. Indikator Efektivitas Kerja

Dalam penelitian ini untuk mengukur efektivitas kerja karyawan, peneliti menggunakan kriteria ukuran yang dikemukakan oleh Richard M. Steers (1995 : 134-135) yaitu dalam usaha membina pengertian efektivitas kerja yang semua bersifat abstrak itu menjadi sedikit banyak lebih konkrit dan dapat diukur. Kriteria yang paling banyak dipakai adalah :

(31)

1. Tepat Waktu

Dengan adanya sistem komputerisasi, maka pegawai dapat menyelesaikan tugas atau pekerjaannya sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

2. Tepat Guna

Dengan adanya sistem komputerisasi, maka sangat tepat gunanya bagi pegawai dalam menyelesaikan tugas atau pekerjaan.

3. Tepat Sasaran

Dengan adanya sistem komputerisasi, maka tugas atau pekerjaan pegawai menjadi tepat sasaran.

c. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Efektivitas Kerja

Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi efektivitas kerja. Faktor- faktor tersebut dapat dipengaruhi oleh faktor internal organisasi maupun faktor eksternal organisasi. Ronald O’ Reilly (2003 : 119), mengemukakan faktor-faktor efektivitas kerja adalah sebagai berikut :

1. Rancangan Tugas

Tim-tim kerja akan dapat berjalan dengan baik apabila memiliki kebebasan, kesempatan untuk memanfaatkan keterampilan dan bakat-bakat yang berbeda, kemampuan untuk menyelesaikan tugas atau produk secara menyeluruh dan sebuah tugas atau proyek yang memiliki dampak yang subtansial terhadap pihak-pihak lain.

2. Komposisi

Kategori ini meliputi variabel-variabel yang berkaitan dengan bagaimana karakter dari para staf tim kerja, bagaimana kemampuan dan kepribadian dari

(32)

para anggota tim kerja, ukuran tim kerja, fleksibilitas tim kerja dan preferensi para anggota untuk bekerja secara tim.

3. Konteks

Tiga faktor konseptual yang signifikan berkaitan dengan kinerja tim adalah kehadiran sumber daya yang mencukupi, adanya kepemimpinan yang efektif dan sebuah evaluasi kinerja dan sistem imbalan yang menghargai sumbangan dari tim kerja.

4. Proses

Kategori yang terakhir berkaitan dengan efektivitas adalah variabel proses.

Ini meliputi komitmen anggota terhadap sebuah tujuan bersama, penetapan tujuan ketetapan waktu dan terakhir adalah kelengkapan.

Apabila keempat hal tersebut telah dilaksanakan sesuai standar yang ditetapakan oleh organisasi, maka kualitas yang akan dicapai terpenuhi sesuai dengan apa yang diinginkan oleh organisasi.

1.5.3. Hubungan antara Komputerisasi dengan Efektivitas Kerja

Hampir semua unit organisasi memerlukan penggunaan alat pengolah informasi yaitu komputer, seperti akuntansi, penjualan, teknik, personalia, distribusi, pemasaran dan keuangan. Pada unit-unit kerja tersebut pengolahan data digunakan untuk mendukung kegiatan transaksi rutin dan proses pekerjaan manajemen dalam pemecahan masalah dan pembuatan keputusan. Penerapan sistem komputerisasi sangat berperan besar dan akan member pengruh besar terhadap efektivitas kerja pegawai.

Komputerisasi sebagai peralatan elektronik yang dapat menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu kepada manajemen yang diperlukan untuk

(33)

mempermudah proses perencanaan, pengendalian dan operasi secara efektif.

Peranan komputer dapat membantu secara maksimal, karena output komputer memang menghasilkan informasi yang terotomatisasi dan dapat diinformasikan.

Penggunaan komputer yang menjamin bahwa tugas-tugas spesifik dapat dilakukan secara efektif dan efesien. komputer menyediakan informasi dalam jumlah banyak yang tepat waktu dan rinci yang diambil dari operasi sehari-hari.

Komputerisasi dapat membuat rencana strategis dan pengendalian manajemen sehingga tujuan organisasi dapat dicapai dengan efektif.

1.6. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara suatu penelitian yang mana kebenarannya perlu diuji serta dibuktikan melalui penelitian. Dikatakan sementara relevan karena belum didasarkan fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi, hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empirik (Sugiyono, 2005 : 70).

Berdasarkan teori yang telah diuraikan, maka penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut:

1. Ha = Adanya pengaruh signifikansi antara sistem komputerisasi terhadap efetktivitas kerja pegawai pada Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara.

2. Ho = Tidak adanya pengaruh signifikansi antara sistem komputerisasi terhadap efetktivitas kerja pegawai pada Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara.

(34)

1.7. Defenisi Konsep

Konsep adalah abstraksi atau gambaran mengenai suatu fenomena yang dirumuskan atas dasar generalisasi dari sejumlah karakteristik kejadian, keadaan, kelompok atau individu tertentu (Singarimbun, 1989 : 34).

Atas dasar itu, dalam penelitian ini penulis memberikan batasan atau defenisi dari beberapa konsep yang digunakan yaitu :

1. Sistem komputerisasi merupakan sistem elektronik untuk memanipulasi data yang cepat dan tepat serta dirancang dan diorganisasikan secara otomatis menerima dan menyimpan data input, memprosesnya dan menghasilkan output di bawah pengawasan suatu langkah instruksi program yang tersimpan di memori (stored program).

2. Efektivitas merupakan tercapainya berbagai sasaran atau tujuan yang telah ditentukan tepat pada waktunya dengan menggunakan sumber-sumber tertentu yang telah dialokasikan untuk melakukan berbagai kegiatan.

1.8. Defenisi Operasional

Masri Singarimbun dan Sofyan Efendi (1989 : 23) menyebutkan defenisi operasional adalah unsur-unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana cara mengukur suatu variabel, sehingga dengan pengukuran ini dapat diketahui indikator-indikator apa saja yang mendukung untuk dianalisa dari variabel tersebut.

Adapun yang menjadi Variabel bebas (X) adalah Sistem Komputerisasi dengan indikator-indikator sebagai berikut :

1. Perangkat keras (hardware) yang secara fisik terlihat dan bisa dijamah.

Adapun dimensi-dimensi hardware yaitu:

(35)

a) Jumlah hardware yang dimiliki organisasi.

b) Hardware yang dapat berfungsi.

c) Hardware yang sering digunakan.

2. Perangkat lunak (software) adalah program yang berisi instruksi/perintah untuk melakukan pengolahan data. Adapun dimensi-dimensi software yaitu:

a) Jenis software yang dimiliki organisasi.

b) Software yang sering digunakan.

c) Software yang sesuai dan benar-benar mendukung pekerjaan

3. Perangkat Pikir (brainware) adalah orang yang mengoperasikan dan mengendalikan komputer. Adapun dimensi brainware yaitu kemampuan pegawai dalam mengoperasikan komputer.

Sedangkan yang menjadi Variabel Terikat (Y) adalah Efetktivitas Kerja dengan indikator-indikator sebagai berikut:

1. Tepat Waktu

Dengan adanya sistem komputerisasi, maka pegawai dapat menyelesaikan tugas atau pekerjaannya sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

2. Tepat Guna

Dengan adanya sistem komputerisasi, maka sangat tepat gunanya bagi pegawai dalam menyelesaikan tugas atau pekerjaan.

3. Tepat Sasaran

Dengan adanya sistem komputerisasi, maka tugas atau pekerjaan pegawai menjadi tepat sasaran.

(36)

BAB II

METODE PENELITIAN 2.1. Bentuk Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian korelasional dengan analisis kuantitatif, yaitu metode penelitian yang menjelaskan hubungan kausal antar variabel yang menggunakan rumus-rumus statistik.

2.2. Lokasi Penelitian

Penulis melakukan penelitian di Kantor Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara di Jl. Setia Budi Ps. II No.84, Medan Selayang, Kota Medan, Sumatera Utara 20132, Indonesia

2.3. Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono. 2005 : 90).

Menurut Hidayat (2000 : 2) sampel adalah kelompok kecil yang kita amati dan merupakan bagian dari populasi sehingga karakteristik populasi juga dimiliki oleh sampel.

Dengan berpedoman kepada pendapat Sugiyono (2005: 90) maka populasi di Kantor Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara adalah 100 orang.

Menurut Sugiyono (2008:116) “sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Sedangkan menurut Arikunto (2008:116) “Penentuan pengambilan Sample sebagai berikut :

(37)

Apabila kurang dari 100 lebih baik diambil semua hingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10-15% atau 20-55% atau lebih tergantung sedikit banyaknya dari

1). Kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga dan dana

2). Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subyek, karena hal ini menyangkut banyak sedikitnya dana.

3). Besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti untuk peneliti yang resikonya besar, tentu saja jika samplenya besar hasilnya akan lebih baik

Penentuan besarnya sampel sebagai berikut:

n = N x 32%

n = Ukuran Sampel N = Ukuran Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai yang ada pada Kantor Dinas Pertambangan dam Energi Sumatera Utara yang berjumlah 100 orang. Maka sampel yang diambil untuk menjadi responden penelitian adalah 32% atau sebanyak 32 orang.

2.4. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penulisan ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data dengan dua cara yaitu:

1. Data primer, yaitu data yang langsung diperoleh dari lapangan, yang diperoleh melalui:

a) Observasi, yaitu melakukan pengamatan langsung terhadap subjek penelitian.

(38)

b) Kuesioner, yaitu dimaksudkan untuk mendapatkan informasi dan data yang relevan dari responden melalui pertanyaan tertutup yang diajukan dan dilengkapi dengan beberapa alternatif jawaban yang sudah tersedia.

2. Data sekunder, yaitu pengumpulan data yang dilakukan melalui studi pustaka yang terdiri dari:

a) Penelitian kepustakaan, yaitu pengumpulan data yang diperoleh melalui buku, dokumen, majalah dan berbagai bahan yang berhubungan dengan objek penelitian

b) Studi dokumentasi, yaitu pengumpulan data yang diperoleh melalui pengkajian dan penelaahan terhadap catatan tertulis maupun dokumen- dokumen yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.

2.5. Teknik Pengukuran Skor

Untuk membantu dalam menganalisa data yang diperoleh dalam penelitian, maka penelitian ini menggunakan teknik penentuan skor. Teknik pengukuran skor yang akan digunakan adalah dengan skala ordinal untuk menilai jawaban kuesioner responden. Adapaun skor yang ditentukan untuk setiap pertanyaan adalah :

1. Untuk alternatif jawaban a diberi skor 1 2. Untuk alternatif jawaban b diberi skor 2 3. Untuk alternatif jawaban c diberi skor 3 4. Untuk alternatif jawaban d diberi skor 4 5. Untuk alternatif jawaban e diberi skor 5

Kemudian untuk menentukan kategori jawaban responden terhadap masing – masing alternatif apakah tergolong sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah

(39)

dan sangat rendah, dengan terlebih dahulu skala ordinal dirubah menjadi skala interval, dengan cara sebagai berikut :

Interval

=

Skor tertinggi − Skor terendah Banyak Bilangan

=

5−1

5

=

0,80

Dengan demikian dapat diketahui jarak jawaban responden masing-masing variabel yaitu :

1. Skor untuk kategori sangat tinggi = 4,21 – 5,00

2. Skor untuk kategori tinggi = 3,41 – 4,20

3. Skor untuk kategori sedang = 2,61 – 3,40

4. Skor untuk kategori rendah = 1,81 – 2,60

5. Skor untuk kategori sangat rendah = 1,00 – 1,80

Untuk menentukan jawaban responden tergolong sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah, maka jumlah jawaban responden akan ditentukan rata-ratanya dengan membagi jumlah pertanyaan. Dari hasil pembagian tersebut akan dapat diketahui jawaban responden termasuk kategori mana.

2.6. Teknik Analisis Data

Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik dengan menggunakan analisa kuantitatif untuk menguji pengaruh antara variabel dan sejauh mana hubungan antara variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y) yaitu dengan instrumen :

(40)

1. Koefesien Korelasi Product Moment

Cara ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya dan besar kecilnya hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat dengan mentransformasikan skala ordinal terlebih dahulu menjadi skala interval. Adapun cara perhitungannya dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

r

xy

=

N∑xy − (∑x)(∑y)

�{(N∑x2)−(∑x)2}{(N∑y2)− (∑y)2}

Keterangan :

Rxy = Koefisien korelasi antara gejala x dan gejala y N = Jumlah sampel uji coba

x = Variabel bebas y = Variabel terikat

Dari hasil perhitungan di atas, maka akan menunjukkan tiga kemungkinan, sebagai berikut :

a) Koefisien Korelasi yang diperoleh sama dengan nol (r = 0) berarti hubungan antara kedua variabel tidak ada.

b) Koefisien Korelasi yang diperoleh positif (r = +) berarti kenaikan nilai variabel yang satu diikuti nilai variabel yang lain dan kedua variabel memiliki hubungan positif.

c) Koefisien Korelasi yang diperoleh negatif (r = -) berarti kedua variabel negatif dan menunjukkan meningkatnya variabel yang satu diikuti menurunnya variabel yang lain.

(41)

Untuk mengetahui adanya hubungan yang tinggi atau rendah antara kedua variabel berdasarkan nilai r (koefesien korelasi), digunakan penafsiran atau interpretasi angka yang dikemukakan oleh Sugiyono (2005 : 149), yaitu :

Tabel 1.1 Interpretasi Koefisien Korelasi Product Moment Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat Rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Tinggi 0,80 – 1,00 Sangat Tinggi

Jika nilai r yang diperoleh lebih besar atau sama dengan r dalam variabel, maka nilai r yang diperoleh itu signifikan. Dan sebaliknya, apabila nilai r yang diperoleh lebih kecil dari nilai r dalam variabel, maka nilai r yang diperoleh itu tidak signifikan.

2. Koefesien Determinant

Teknik ini digunakan untuk mengetahui berapa besarnya pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y), perhitungan dilakukan dengan mengkuadratkan nilai koefesien korelasi product moment dan dikaitkan dengan 100 % maka dalam mengujinya menggunakan rumus sebagai berikut :

D = (

r

xy)2 x 100%

Keterangan:

D = Koefisien Determinant

r

xy = Koefisien Korelasi Product Moment antara x dan y

(42)

BAB III

DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

3.1. Sejarah Singkat Berdirinya Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara

Pembentukan Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara di awali dari bentuknya Kantor Perwakilan Departemen Pertambangan Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) di Medan pada tahun 1970, kemudian menjadi Kantor Wilayah pada tahun 1978. Kantor Wilayah ini adalah Instansi Vertikal Departemen pembentukan Dinas Pertambangan dan Energi di Daerah Tingkat 1, dimana tanggungjawab dipegang oleh Gubernur dengan tugas yang di bebankan sebangai berikut:

1. Menyelenggarakan tugas dan fungsi Departemen Pertambangan dan Energi di Wilayah yang bersangkutan.

A. Menyelenggarakan hubungan kerja sama dengan Gubernur Kepala Daerah Hukum Tingkat I dan instalasi lain yang terkait dalam rangka koordinasi, pertimbangan petunjuk dan bantuan teknik serta memberikan laporan mengenai masalah utama Pertambangan dan Energi Sumatera Utara.

B. Menerapkan prinsip Koordinasi, Integrasi dan Sinkronasi baik dalam lingkungan masing-masing antar satuan organisasi baik dalam departemen serta dengan instansi vertikal lainnya dan pemerintah Daerah dengan tugas pokoknya masing-masing.

C. Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas dan suksesnya program pertambangan dan energi daerah.

(43)

Secara garis besar perusahaan status Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara diuraikan sebagai berikut:

1) Tahun 1945, Jawatan Pertambangan dibawahi Kementrian Kemakmuran.

2) Tahun 1949, Kementerian Kemakmuran diganti menjadi Kementrian.

Perekonomian, Jawatan menjadi Dinas Pertambangan.

3) Tahun 1950, Kementrian Perekonomian Diubah menjadi Kementrian Perindustrian, Dinas Pertambangan kembali menjadi Jawatan Pertambangan.

4) Tahun 1955, Kementerian Perindustrian diubah menjadi Departemen Perindustrian Rakyat (DEPRINRA), membawahi beberapa Jawatan dan Biro Minyak dan Gas Bumi.

5) Tahun 1964, Departemen Perindustrian Dasar dan Pertambangan (DEFARDATAM)

6) Tahun 1966, Departemen Perindustrian Dasar dan Pertambangan diubah menjadi departemen Perindustrian dan Pertambangan.

7) Tahun 1970, Tanggal 1 juli 1970 mulai berdiri kantor Perwakilan Departemen Pertambangan Sumatera Bagian Utara di Medan. Pendirian berdasarkan Keputusan Menteri Pertambangan No.338/Kpts/M/Pertambangan/1969.

8) Tahun 1973, Kantor Perwakilan Departemen Pertambangan Sumatera Bagian Utara diubah menjadi kantor Departemen Pertambangan Sumatera bagian Utara di Medan

9) Tahun 1978, Kantor Departemen diubah menjadi Departemen Pertambangan dan Energi yang terjadi dari 2 (dua) Direktorat Jenderal Pertambangan Umun, Direktorial Jenderal Ketenagaan sedangkan Sekretaris Jendral dan Inspektorat

(44)

masih dalam satu organisasi Kantor Daerah Departemen Pertambangan dan Energi Sumatera Utara di Medan

10) Tahun 1982, Kantor Wilayah Departemen dan Energi Provinsi Utara diubah menjadi Kantor Wialayah Departemen Pertambangan dan Energi Sumatera Utara dan Aceh di Medan.

11) Tahun 1987, Kantor Wilayah Departemen Pertambangan dan Energi Sumatera Utara dan Aceh diubah menjadi Kantor Wilayah Pertambangan dan Energi Sumatera Utara di Medan.

12) Tahun 1989, terbentuknya Dinas Pertambangan Provinsi Daerah Tingkat I Sumatera Utara berdasarkan Perda No.16 Tahun 1989.

13) Agustus 2000, Kantor Wilayah Departemen Pertambangan, Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Sumatera Utara.

14) Maret 2001, Kantor Wilayah Departemen Pertambangan, Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Sumatera Utara diubah menjadi Eks Kantor Wilayah Departemen Energi Sumber Daya Mineral Provinsi Sumatera Utara.

15) Berdasarkan peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara No.3 Tahun 2001 tanggal 31 Juli 2001, tentang dinas-dinas Daerah Provinsi Sumatera Utara maka Eks Kantor Wilayah Energi Sumber Daya Mineral Provinsi Sumatera Utara dan Eks Kantor Dinas Pertambangan Tingkat I Provinsi Sumatera Utara digabungkan menjadi Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara.

(45)

3.2. Makna Logo Dinas Pertambangan Dan Energi Sumatera Utara

Gambar 3.1. Logo Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara Makna Logo Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara adalah sebagai berikut:

1. Kepalan tangan yang diacungkan keatas dengan menggenggam rantai beserta perisainya melambangkan kebulatan tekad perjuangan rakyat Provinsi Sumatera Utara melawan Imperalisme, Feodalisme dan Komunisme.

2. Batang bersudut lima, Perisai dan Rantai melambangkan kesatuan masyarakat didalam membela dan mempertahankan Pancasila.

3. Pabrik, Pelabuhan, Pohon Sawit, Daun Tembakau, Ikan, Daun Padi, tulisan

“SUMATERA UTARA” melambangkan Daerah yang indah permai masyur dengan kekayaan alamnya yang melimpah-limpah.

4. Tujuh belas kuntum kapas, delapan sudut sarang laba-laba dan empat puluh lima butir padi menggambarkan tanggal, bulan dan tahun kemerdekaan dimana ketiga-tiganya ini berikut tongkat dibawah kepalan tangan

(46)

melambangkan watak kebudayaan yang mencerminkan kebesaran bangsa, patriotisme, pecinta, keadaan dan membela keadilan.

5. Bukit barisan yang berpuncak lima melambangkan tata kemasyarakatan yang berkepribadian luhur, bersemangat Persatuan Kegotong-royongan yang dinamis.

3.3. Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan Kebijakan A. Visi

Visi dari Dinas Pertambanga dan Energi Provinsi Sumatera Utara adalah

“Terwujudnya pengelolaan dan Energi yang menghasilkan nilai tambah bagi kemajuan, kesejahteraan dan kemandirian masyarakat malalui pembangunan”

Makna dari visi tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

a) Terwujudnya pengusahaan Pertambangan dan Energi melalui pengelolaan pembangunan yang berwawasan dilingkungan.

b) Terwujudnya nilai pengusahaan Pertambangan dan Energi yang menghasilkan nilai tambah yaitu usaha Pertambangan dan Energi yang dapat meningkatkan kualitas dan keanekaragaman pemanfaatan bahan tambang dan energi.

c) Terwujudnya pengusahaan Pertambangan dan Energi yang menghasilkan kesejahteraan masyarakat.

d) Terwujudnya pengusahaan Pertambangan dan Energi yang bermanfaat bagi komponen masyarakat yang beragam.

B. Misi

Untuk mewujudkan visi yang telah ditetapkan maka misi Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara adalah:

(47)

1. Meningkatkan Profesionalisme, etika dan moral aparatur yang mencerminkan pemerintahan yang baik, bersih, dan transparan dan akuntabel serta bebas dari korupsi, kolus dan nepotisme (Good Governence).

2. Meningkatkan kualitas penyediaan data dan Potensi Sumber Daya Mineral, Energi dan air bawah tanah dalam rangka pengembangan dan pengusahaannya dan pencegahan.

3. Meningkatkan kualitas data dan informasi Potensi bencana alam Geologi (tanah longsor, letusan gunung api dan gempa bumi) dalam rangka upaya penanggulangan dan pencegahan.

4. Meningkatkan pencarian sumber-sumber baru mineral dan Energi untuk kelangsungan ketersediaan sumber daya mineral dan energi.

5. Meningkatkan dan mendorong pengusahaan Pertambangan dan Energi yang berwawasan lingkungan.

6. Membangun dan menumbuhkan koordinasi yang erat dengan pihak yang terkait untuk memenuhi dan menjaga pasokan tenaga listrik bagi masyarakat dan industri di Sumatera Utara.

7. Mendorong peningkatan penerimaan pajak dan retribusi dari kegiatan usaha Pertambangan dan Energi.

8. Mendorong dan meningkatkan pengembangan wilayah dan kesejahteraan rakyat setempat melalui pengusahaan Pertambangan dan Energi.

9. Meningkatkan pengawasan dan pembinaan pengusahaan Pertambangan dan Energi dalam rangka terlaksananya kegiatan Pertambangan dan Energi dalam energy yang baik dan benar serta berwawasan lingkungan.

(48)

10. Mendorong dan meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengusahaan Pertambangan.

C. Tujuan

Untuk mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan dan memperhatikan tugas pokok dan fungsi, maka Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara mempunyai tujuan sebagai berikut:

1. Meningkatkan Profesionalisme sumber daya manusia, aparatur dan pengusahaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK).

2. Meningkatkan kegiatan penyelidik Potensi Pertambangan dan Energi.

3. Meningkatkan kualitas penyediaan data dan informasi sumber daya mineral dan energi serta sumber daya air tanah yang memiliki kelayakan ekonomi untuk dikembangkan.

4. Meningkatkan peluang pasar, investasi, pengusahaan pertambangan dan energi migas dan tenaga listrik.

5. Meningkatkan pengembangan wilayah dan masyarakat (Community Development) di sekitar wilayah Pertambangan.

6. Meningkatkan pemberian pelayanan kepada masyarakat berorientasi.

7. Meningkatkan pengendalian pengelolaan lingkungan Pertambangan, Migas dan Ketenagalistrikan serta Sumber Daya Air Tanah.

8. Meningkatkan koordinasi dan kerja sama dengan instansi lingkunngan hidup, kehutanan dan instansi terkait.

9. Menyusun Peraturan Daerah (PERDA) tentang pengusahaan Pertambangan, Migas dan Ketenagalistrikan serta Sumber Daya Air Tanah.

10. Meningkatkan pengadaan peralatan lapangan dan laboratorium.

(49)

11. Meningkatkan pengembangan pemanfaatan bahan galian untuk indutri sebagai bahan baku.

12. Meningkatkan penyediaan energi listrik di pedesaan yang belum dijangkau jaringan PLN.

13. Penyebaran luasan informasi Pertambangan dan Energi melaui promosi, booklet dan internet.

14. Meningkatkan pemanfaatan sumber daya air tanah.

C. Sasaran

Dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan maka Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara memiliki sasaran sebagai berikut:

1. Tersedianya Sumber Daya Manusia (aparatur) yang berkualitas dan professional.

2. Tersedianya data dan informasi yang lebih akurat dan rinci tentang Geologi Sumber Daya Mineral, Energi, Bencana Alam, Tanah Longsor, Gunung Api, Gempa Bumi dan Air Tanah/Hidrogeologi.

3. Terbukanya peluang investasi, pemanfaatan dan pasar bagi pengusahaan Pertambangan, Migas dan Ketenagalistrikan.

4. Terwujudnya peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan perekonomian masyarakat, pelayanan Prima, Pengusahaan Pertambangan, Migas, Ketenagalistrikan dan Sumber Daya Air Tanah yang benardan baik serta berwawasan lingkungan.

(50)

5. Terwujudnya persepsi yang sama dengan Instansi lingkungan hidup, kehutanan dan Instansi terkait dalam hal pengelolaan pengusahaan Pertambangan, Migas, Ketengalistrikan dan Sumber Daya Air Tanah.

6. Tersedianya perda tentang pengusahaan Pertambangan, Migas, Ketengalistrikan dan Sumber Daya Air Tanah.

7. Tersedianya pengadaan energi listrik untuk masyarakat di daerah terpencil.

8. Tersedianya pengadaan air bersih untuk keperluan masyarakat.

D. Kebijakan

Sesuai dengan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, maka Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara membuat kebijakan sebagai berikut:

1. Peningkatan kualitas data/informasi Pertambangan dan Energi, pencarian/eksplorasi sumber- sumber-sumber baru bahan galian mineral, energi dan air bawah tanah.

2. Peningkatan pencarian/eksplorasi sumber- sumber-sumber baru bahan galian mineral, energi dan air bawah tanah.

3. Pengelolaan Pertambangan dan Energi yang berwawasan lingkungan.

4. Mendorong peran swasta dalam pengusahaan Pertambangan dan Energi.

5. Mendorong pendayagunaan potensi sumber daya alternatif alamiah, seperti:

Pembangkit Listrik Tenaga Ait (PLTA) dan Pembangkti Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) oleh swasta.

6. Mendorong pemakaian air permukaan untuk industri, pabrik, pertanian dan pemanfaatan air tanah sebagai alternatif terakhir.

(51)

7. Menggalangkan sosialisasi kebijakan/hasil-hasil kegiatan dibidang Pertambangan dan Energi.

8. Mengoptimalkan pengadaan peralatan survey/eksplorasi dalam laboraturim.

3.4. Struktur Organisasi Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara

Struktur organisasi adalah salah satu fungsi pembagian kerja atau tanggungjawab serta wewenang dan penetapan unsur-unsur organisasi sehingga dapat berjalan sesuai dengan system yang berlaku untuk mencapai tujuan dan sasarannya yang didukung oleh sarana dan prasarana.

Organisasi dalam perusahaan adalah sebagai tempat untuk melakukan tugas- tugas atau kegiatan pekerjaan dalam menetapkan tanggungjawab dalam suatu badan atau unti usaha guna terealisasinya rencana yang telah ditetapkannya sebelumnya.

Prinsip faktor penilaian organisasi adalah:

a. Rumusan yang jelas b. Pembagian Kerja

c. Pendelegasian wewenang dan tanggung jawab d. Rentang kekuasaan

e. Pengawasan

Struktur organisasi adalah satu bagan yang menggambarkan secara skematis mengenai penetapan tugas-tugas, fungsi wewenang serta tanggung jawab masing- masing dengan tujuan yang telah ditentukan sebelumnya yang tetap sesuai dengan bakat, pendidikan, pengalaman dan keahlian. Struktur organisasi berfungsi untuk menyelenggarakan tugas kedinasan dengan tujuan yang diinginkan oleh kantor,

(52)

pegawai mengetahui akan kewajiban, tugas, wewenang dan tanggung jawab serta pegawai dengan sendirinya mengerjakan tugas yang dibebankan kepadanya dengan baik dan penuh tanggungjawab.

Susunan Struktur Organisasi Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara tampak pada gambar:

Gambar 3.2. Struktur Organisasi Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara

KEPALA DINAS

SEKERTARIS

Sub Bagian Umum

Sub Bagian

Keuangan Sub Bagian Program KELOMPOK JABATAN

FUNGSIONAL

Bidang Pertambangan

Umum

Bidang Minyak dan

Gas Bumi Bidang Listrik

dan Pemanfaatan Energi Bidang Geologi

dan Sumber Daya Mineral

Seksi Pertambangan

Umum

Seksi Sumber Daya Mineral

Seksi Pembinaan

Usaha Seksi Perizinan

Seksi Geologi Lingkungan Seksi Hidro

Geologi

Seksi Ketenagalistrikan

Seksi Energi Baru Seksi Perizinan

Seksi Minyak dan Gas Bumi Seksi Distribusi Minyak dan Gas

Bumi Seksi Usaha Minyak dan Gas Bumi

(53)

3.5. Job Description Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara

Bidang Kerja

Berdasarkan struktur organisasi Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara maka tugas dan fungsi jabatan yagn berbeda pada organisasi Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara dapat dijabarkan sebagai berikut:

A. Kepala Dinas

Kepala Dinas mempunyai tugas mendukung dan membantu Gubernur dalam melaksanakan perumusan dan penetapan pembinaan, pengkoordinasian dan memimpin pengendalian pertambangan umum, geologi dan sumber daya mineral, listrik dan pemanfaatan energi, minyak dan gas bumi dan pengelolaan dan pembinaan unit dan Pelaksana Teknis Dinas.

Uraian tugas Kepala Dinas:

1. Memimpin, membina, mensinkronisasi, mengendalikan tugas dan fungsi tugas.

2. Menyelenggarakan penetapan program kerja dan rencana kegiatan dinas, sesuai dengan arahan pembangunan nasional dan pembangunan daerah.

3. Menyelenggarakan penetapan pengkajian dan menetapkan penetapan pemberian dukungan dengan kebijakan umum dan kebijakan Pemerintah Daerah.

4. Menyelenggarakan dan menetapkan pemberian dukungan tugas atas penyelenggaraan Pemerintah Daerah dibidang Pertambangan dan Energi.

(54)

5. Menyelenggarakan fasilitas yang berkaitan dengan penyelenggaraan program pertambangan umum, geologi dan sumber daya mineral, listrik dan pemamfaatan energi, minyak dan gas bumi.

6. Menyelenggarakan pemberian saran pertimbangan dan rekomendasi mengenai pertambangan dan energi sebagai bahan penetapan kebijakan umum pemerintahan daerah.

7. Menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengembalian kebijakan.

8. Menyelenggarakan koordinasi kerja sama dengan Instansi/lembaga terkait lainnya untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan dinas.

9. Penyelenggaraan koordinasi penyusunan tugas-tugas teknis serta evaluasi dan pelaporan yang meliputi sekertaris, pertambangan umum, geologi dan sumber daya mineral, listrik dan pemamfaatan energi, minyak bumi dan gas bumi.

10. Menyelengarakan koordinasi kegiatan teknis dalam rangka penyelenggaraan Pelayanan di bidang Pertambangan dan Energi.

11. Menyelenggarakan koordinasi dengan dinas/lembaga Pertambangan dan Energi lintas Kabupaten/Kota.

12. Menyelenggarakan pengkoordinasian dan membina Unit Pelaksanaan Teknis Dinas

13. Menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja lain.

14. Menyelenggarakan tugas lain sesuai bidang tugas dan fungsinya untuk melaksanakan tugas dan fungsinya Kepala Dinas dibantu oleh:

1. Sekretaris

2. Bidang Pertambangan Umum

(55)

3. Bidang Geologi dan Sumber Daya Mineral 4. Bidang Listrik dan Pemanfaatan Energi 5. Bidang Minyak dan Gas Bumi

6. Unit Pelaksana Teknis Dinas 7. Kelompok Jabatan Fungsional B. Sekretaris

Sebagai sekertaris mempunyai tugas untuk membantu Kepala Dinas dalam bidang administrasi umu, kepegawaian, keuangan dan program. Sekretaris Dinas mneyelenggarakan fungsi sebagai berikut:

1. Penyusunan koordinasi rencana program kerja sekertariat, bidang-bidang dan unit pelaksana teknis Dinas

2. Pengkajian dan koordinasi perancanaan dan program Dinas, perencanaan dan program kesekretariatan dan anggaran belanja.

3. Penyelenggaraan administrasi perencanaan, keuangan, umum, kepegawaian, dan pelayanan umum sesuai ketentuan dan standard yang diberikan.

4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Dinas sesuai bidang tugas dan fungsinya.

5. Pemberian masukan yang perlu kepada Kepala Dinas sesuai bidang tugas dan fungsinya.

6. Pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas dan fungsinya kepada Kepala Dinas, sesuai standard yang ditetapkan.

(56)

7. Penyusunan bahan rancangan pendokumentasian peraturan perundangundangan, pengelolaan perpustakaan, dan hubungan masyarakat.

8. Penyelenggaraan fasilitas dan pengaturan pengamanan kantor.

9. Menyelenggarakan dan mengatur rapat-rapat ineternal Dinas. Untuk melaksanakan tugas dan fungsinya sekretaris dibantu oleh:

a) Sub Bagian Umum b) Sub Bagian Keuangan c) Sub Bagian Program C. Sub Bagian Umum

Sub bagian umum mempunyai tugas sebagai berikut :

1. Melaksanakan pengumpulan data/bahan untuk kebutuhan pelaksanaan tugas dan fungsi sekretaris.

2. Melaksankan penyusunan perencanaan/program kerja sekretaris dan sub bagian umum.

3. Melaksanakan penyusunan dan pengelolaan data-data pegawai.

4. Melaksanakan penyiapan dan pengusulan kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala dan pensiunan pegawai, peninjauan masa kerja dan pemberian penghargaan, serta tugas/izin belajar, pendidikan dan pelatihan kepemimpinan/stuktural fungsional dan teknis.

5. Melaksanakan penyusunan bahan pembinaan kedisplinan pegawai.

6. Melaksanakan penyiapan bahan pengembangan karir dan mutasi serta pemberhentian pegawai.

Referensi

Dokumen terkait

Untuk setiap molekul glukosa yang masuk jalur glikolisis dibentuk dua molekul. piruvat, dan apabila tersedia oksigen (O 2 ) piruvat dikonversi menjadi dua molekul

mobile untuk client. Aplikasi Mobile untuk admin atau sales digunakan untuk melihat reservasi yang sudah dilakukan oleh client dan melakukan validasi.. Sedangkan

Peningkatan hasil belajar terjadi karena adanya penerapan model PBL melalui 5 fase yang diterapkan selama proses pembelajaran serta fase yang menjadi fokus dalam meningkatkan

Kriptografi merupakan ilmu yang digunakan untuk mengamankan data. Tetapi kriptografi perlu di- update atau dimodifikasi untuk meningkatkan keamanan. Dalam penelitian ini

kedalaman tekstur permukaan benda dapat dketahui. Sudut pantul sinar laser pada berbagai titik scan ditentukan. Selanjutnya dengan program pengolahan citra yang ada dalam

akan dibahas pada Perancangan Kriptografi Block Cipher 64 Bit Berbasis Pola Vertikal dan Horizontal, yaitu: 1) Plaintext dan kunci dibatasi maksimal 32 karakter;

o Norma adalah kaidah atau ketentuan yang mengatur kehidupan dan hubungan antar manusia dalam arti luas o Norma adalah aturan-aturan yang berisi petunjuk tingkah laku yang harus

Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi telah menyusun Panduan Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi, untuk dijadikan salah