• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Media Iklan Televisi terhadap Brand Awareness Kopi "Luwak White Koffie" di Universitas Kristen Maranatha.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Media Iklan Televisi terhadap Brand Awareness Kopi "Luwak White Koffie" di Universitas Kristen Maranatha."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRACT

This research aimed to determine influence of television commercials toward the brand awareness of the coffee Luwak White Coffee to environment Bandung State University Christian Maranatha. One effective marketing communication tool in creating brand awarenessis the medium of television advertising. This can be seen in one instant coffee product is classified as a new comer whose adsare emerging on the television screen that coffee Luwak White Koffie. Efforts made Civet White Koffie seems reap upon the success. It can be seen from the data index of top branding Indonesia in 2014 where Mongoose White Koffie ranked first as the top brand in the product category of white coffee with a rating of 74.4% of TBI. Seeing the success of Luwak coffee White Koffie the researchers wanted to know whether there was an effect of advertising on television advertising media for brand awareness and the extent of their influence in the case of coffee Luwak White Koffie

This study a sample of 52 respondent at environment Maranatha Christian University. Data were processed using SPSS 21.0 using simple regression because researcher want to test whether there is influence between advertising on television media toward brand awareness. The results of this study indicate that there is a positive effect of advertising on television advertising media for brand awareness to the value ofthe effect of 186 or 18.6%; while the remaining 100% -18.6% = 81.4% influenced by other factors.

(2)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh media iklan televisi terhadap kesadaran merek kopi Luwak White Koffie di lingkungan Universitas Kristen Maranatha Bandung.Salah satu alat komunikasi pemasaran yang efektif dalam menciptakan brand awareness ialah media iklan televisi. Hal ini terlihat pada salah satu produk kopi instan yang tergolong sebagai pendatang baru yang iklannya banyak bermunculan di layar kaca televisi yaitu kopi Luwak White Koffie.

Upaya yang dilakukan Luwak White Koffie ini nampaknya menuai kesusksesan. Hal ini dapat dilihat dari data top brand index di Indonesia pada tahun 2014 dimana Luwak White Koffie mendapat peringkat pertama sebagai top brand pada kategori produk white coffee dengan penilaian sebesar 74,4% TBI. Melihat kesuksesan kopi Luwak White Koffie maka peneliti ingin mengetahui apakah ada pengaruh periklanan pada media iklan televisi terhadap kesadaran merek dan seberapa besar pengaruhnya dalam kasus kopi Luwak White Koffie.

Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 52 responden di lingkungan Universitas Kristen Maranatha. Data diolah dengan menggunakan SPSS 21.0 menggunakan regresi sederhana karena peneliti ingin menguji apakah terdapat pengaruh periklanan di media iklan televisi terhadap kesadaran merek. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa terdapat pengaruh positif periklanan pada media iklan televisi terhadap kesadaran merek dengan nilai pengaruh sebesar 0,186 atau 18,6%; sedangkan sisanya 100% - 18,6% = 81,4% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.

(3)

DAFTAR ISI

Halaman

SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI ... i

SURAT PERNYATAAN MENGADAKAN PENELITIAN TIDAK MENGGUNAKAN PERUSAHAAN ... ii

SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRACT ... vi

ABSTRAK ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Tujuan Penelitian ... 5

1.4 Manfaat Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Pustaka ... 6

(4)

2.1.3 Memutuskan Bauran Komunikasi Pemasaran ... 10

2.1.4 Promosi ... 12

2.1.5 Bauran Promosi ... 13

2.1.6 Periklanan ... 14

2.1.7 Tujuan Periklanan ... 15

2.1.8 Fungsi Periklanan ... 16

2.1.9 Media Periklanan ... 17

2.1.10 Media Iklan Televisi ... 19

2.1.11 Elemen-Elemen Iklan Televisi ... 25

2.1.12 Merek (Brand) ... 27

2.1.13 Peranan dan Manfaat Merek ... 29

2.1.14 Brand Awareness ... 30

2.1.15 Hubungan Media Iklan Televisi Terhadap Brand Awareness 32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian ... 39

3.2 Populasi dan Sampel ... 39

3.3 Teknik Pengambilan Sampel ... 40

3.4 Operasional Variabel ... 41

3.5 Metode Pengumpulan Data ... 42

3.6 Metode Analisis Data ... 44

3.6.1 Uji Instrumen ... 45

3.6.2 Uji Asumsi Klasik ... 47

(5)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Responden ... 49

4.2 Tanggapan Responden Terhadap Media Iklan Televisi Kopi Luwak White Koffie ... 52

4.2.1 Tanggapan Responden Terhadap Penampilan Iklan Luwak White Koffie ... 52

4.2.2 Tanggapan Responden Terhadap Kesadaran Merek (Brand Awareness) ... 60

4.3 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas... 64

4.3.1 Uji Validitas... 64

4.3.2 Uji Reliabilitas ... 65

4.4 Uji Asumsi Klasik ... 65

4.4.1 Uji Normalitas ... 65

4.5 Analisa Akhir ... 67

4.5.1 Uji Signifikasi Simultan (Uji F) ... 68

4.5.2 Pengujian Signifikan Parsial (Uji t) ... 69

4.6 Pembahasan... 70

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ... 71

5.2 Implikasi Manajerial ... 72

5.3 Keterbatasan Penelitian ... 72

(6)

DAFTAR PUSTAKA ... 75

(7)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1 Data Top Brand... 3

Gambar 2.1 Empat P Bauran Pemasaran ... 8

Gambar 2.2 Piramida Kesadaran Merek... 34

Gambar 2.3 Rerangka Teoritis... 36

Gambar 2.4 Rerangka pemikiran ... 37

(8)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Data Top Brand Index produk white coffee di Indonesia tahun

2014 ... 3

Tabel 3.4 Definisi operasional variabel ... 41

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 49

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama ... 50

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Kopi ... 51

Tabel 4.4 Tanggapan Responden Berdasarkan Tampilan Komposisi Warna Iklan Luwak White Koffie yang Menarik ... 53

Tabel 4.5 Tanggapan Responden Berdasarkan Efek Pencahayaan Iklan Luwak White Koffie yang Baik ... 54

Tabel 4.6 Tanggapan Responden Berdasarkan Penataan Gambar Iklan Kopi Luwak White Koffie yang Baik dan Menarik ... 55

Tabel 4.7 Tanggapan Responden Berdasarkan Durasi dan Waktu Jam Tayang Iklan Kopi Luwak White Koffie yang Tepat ... 56

Tabel 4.8 Tanggapan Responden Berdasarkan Instrumen Musik Iklan Kopi Luwak White yang Memberikan Daya Tarik Bagi Penonton ... 57

Tabel 4.9 Tanggapan Responden Berdasarkan Peran Artis Terkenal Sebagai Public Figure di dalam Media Iklan Televisi Menambah Daya Tarik Iklan ... 58

(9)

Tabel 4.11 Tanggapan Responden Berdasarkan Penilaian Responden yang

Tidak Mengetahui atau Mengenali Merek Kopi Luwak White

Koffie ... 60

Tabel 4.12 Tanggapan Responden Berdasarkan Penilaian Responden Mengetahui dengan Jelas Merek Kopi Luwak White Koffie... 61

Tabel 4.13 Tanggapan Responden Berdasarkan Penilaian Responden Mengingat dengan Jelas Merek Kopi Luwak White Koffie ... 62

Tabel 4.14 Tanggapan Responden Berdasarkan Penilaian untuk Menyebutkan Merek Kopi Luwak white Koffie maka Merek Luwak White Koffie adalah Merek Pertama Kali yang Muncul dalam Benak Anda ... 63

Tabel 4.15 Hasil Uji Validitas ... 64

Tabel 4.16 Hasil Uji Reliabilitas ... 65

Tabel 4.17 Hasil Uji Normalitas ... 65

Tabel 4.18 Hasil Uji Persamaan Regresi ... 67

Tabel 4.19 Hasil Uji ANOVA (Regresi Simultan) ... 68

Tabel 4.20 Hasil Uji t (Regresi Parsial) ... 69

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Kuesioner Penelitian

Lampiran B Tabel Input Data Responden

Lampiran C Data Frequencies

Lampiran D Uji Validitas

Lampiran E UJi Asumsi Klasik

Lampiran F Analisis Regresi Linier Sederhana

(11)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Kopi pertama kali masuk ke Indonesia pada tahun 1696 dari jenis kopi tersebut ada

yang Arabika dan Robusta. Kopi ini pertama kali masuk melalui Batavia (sekarang Jakarta)

yang dibawa oleh Komandan Pasukan Belanda yang bernama Adrian Van Ommen dari

Malabar - India, dimana tempat tersebut merupakan daerah penghasil kopi.

Ekspor kopi di Indonesia pertama kali dilakukan pada tahun 1711 oleh VOC, dan

dalam kurun waktu 10 tahun meningkat sampai 60 ton / tahun. Hindia Belanda saat itu

menjadi perkebunan kopi pertama di luar Arab dan Ethiopia yang sangat besar, sehingga

menjadikan VOC memonopoli perdagangan kopi ini dari tahun 1725 – 1780.

Semenjak Pemerintah Hindia Belanda meninggalkan Indonesia, perkebunan rakyat

terus tumbuh dan berkembang, sedangkan perkebunan swasta hanya bertahan di Jawa

Tengah, Jawa Timur dan sebagian kecil di Sumatera; dan perkebunan negara (PTPN) hanya

tinggal di Jawa Timur dan Jawa Tengah.

Produk minuman khususnya kopi merupakan industri yang terpengaruh oleh sistem

ekonomi dunia. Indonesia merupakan negara produsen kopi keempat terbesar didunia setelah

Brazil, Vietnam dan Columbia. Dalam perkembangannya sesuai dengan tuntutan pasar

produsen banyak membuat varian jenis kopi diantaranya kopi yang murni atau kopi hitam,

dan kopi putih atau yang menambahkan varian susu, hal itu dikarenakan permintaan pasar

yang tinggi akan olahan jenis kopi tersebut.

Kopi putih instan pertama kali diperkenalkan oleh PT. Javaprima Abadi, Semarang

(12)

dan Tellis (1993) yang menyatakan bahwa pendatang awal adalah salah satu pelopor pertama

yang mengembangkan produk atau jasa.

Kopi putih menggunakan jenis kopi yang sama dengan kopi hitam biasanya dimulai

dari Robusta dan biji kopi Arabika, yang membedakan adalah proses dan teknologinya

(okefood.com, 2012). Hal serupa juga dijelaskan dalam blog resmi merek Luwak White

Koffie yang menyatakan bahwa kopi putih diproduksi dengan mesin berteknologi cold drying

dari Jepang yaitu melalui proses pembekuan atau pendinginan hingga -40 derajat Celcius

yang mampu menghilangkan asam gastrik penyebab nyeri lambung hingga 80% namun

kafein masih tetap bisa dipertahankan 100% (blog.kopiluwak.org,2010). Terkait dengan

konsep pemasaran, peneliti melihat bahwa perusahaan berusaha memenuhi nilai konsumen

dengan menawarkan kopi yang aman untuk dikonsumsi melalui inovasi kopi putih dalam

kemasan instan.

Luwak White Koffie adalah salah satu produk convenience goods yang saat ini sedang

berupaya meningkatkan brand awareness produknya melalui media iklan televisi. Hal ini

terlihat dari banyaknya iklan Luwak White Koffie yang bermunculan di televisi dan juga

keterlibatan Luwak White Koffie sebagai salah satu sponsor dari berbagai acara televisi,

antara lain Yuk keep Smile, Pesbukers, dan Pas Mantab Luwak White Koffie sendiri

meluncurkan iklan dengan menggunakan artis-artis Indonesia yang terkenal, seperti Rianti

Cartwright, Berliana Febrianti, Yasmine Wildblood, Baim Wong, Carrrisa Putri, Maudy

Koesnadi dan Reza Rahardian. Dengan menggunakan artis-artis tersebut membuat iklan

Luwak White Koffie menjadi eksklusif sehingga menciptakan brand awareness yang cukup

tinggi di masyarakat dan berdampak pada penjualan Luwak White Koffie yang tinggi

dipasaran Indonesia.

Berdasarkan data yang diperoleh dari lembaga survey di Indonesia, Luwak White

(13)

Survey ini dilakukan oleh sebuah lembaga riset dan survey di Indonesia yang dapat

membantu mengetahui hasil kinerja suatu perusahaan, yang diselenggarakan oleh Top Brand

Award. Top Brand Award adalah sebuah lembaga survey yang dilaksanakan oleh Frontier

Consulting Group.

Berikut ini adalah data peringkat top brand dalam kategori produk white coffee:

Tabel 1.1

Data Top Brand Index produk white coffee di Indonesia tahun 2014

No. Kategori White Coffee TBI TOP

1. Luwak White Koffie 74,4% TOP

2. Kopiko White Coffee 7,1%

3. Kapal Api White Coffee 6,5%

4. TOP White Coffee 5,2%

5. ABC White Coffee 4,2%

Sumber: www.topbrand-award.com

Iklan merupakan salah satu bentuk promosi yang paling dikenal dan paling banyak

dibahas orang, hal ini kemungkinan karena daya jangkaunya luas. Iklan juga menjadi

instrument promosi yang sangat penting, khususnya bagi perusahaan yang memproduksi

barang atau jasa yang ditujukan kepada masyarakat luas. Belanja iklan di Indonesia pada

tahun 2005 tercatat sekitar Rp 23 triliun. Televisi mendominasi 70 persen (Rp 16 triliun) dari

nilai belanja iklan tersebut, surat kabar Rp 6 triliun, majalah dan tabloid sekitar Rp 1 triliun

(Ika Jatmikasari, Nielsen Media Research, 2005). Dari hasil pengamatan tersebut dapat

dilihat bahwa media iklan televisi memegang pengaruh yang sangat besar atau mendominasi

(14)

relatif tinggi. Selain itu media iklan televisi juga mampu mengkomunikasikan suara, warna

dan gerak sehingga dapat memperlihatkan manfaat produk secara lebih realitis serta mampu

membangkitkan emosi dan perasaan penonton dengan tampilan gambar dan kata-kata melalui

audio visualnya.

Brand awareness adalah kekuatan merek dalam ingatan yang tercermin dari

kemampuan konsumen dalam mengidentifikasi elemen merek seperti nama, logo, simbol,

karakter, kemasan dan slogan dalam situasi yang berbeda (Keller, 2008).

Kesadaran merek tidak menuntut seorang konsumen untuk mengingat nama dari suatu

merek, tetapi hanya untuk mengingat detail-detail kecil dari suatu merek, misalnya berupa

lambang, simbol, suara, warna dan lain sebagainya. Kesadaran merek (brand awareness)

berperan dalam mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Konsumen akan memilih

suatu produk yang lebih dikenalnya (diketahuinya) dibandingkan dengan membeli suatu

produk yang belum pernah dikenalnya sama sekali.

Berdasarkan uraian, peniliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang “PENGARUH

MEDIA IKLAN TELEVISI TERHADAP BRAND AWARENESS KOPI LUWAK

WHITE KOFFIE"

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dibahas, maka dikemukakan rumusan masalah

dalam penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana pelaksanaan periklanan televisi kopi Luwak White Koffie?

2. Bagaimana terbentuknya brand awareness kopi Luwak White Koffie terhadap

Mahasiswa Universitas Kristen Maranatha?

(15)

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan peneliti melakukan penelitian ini adalah untuk mengumpulkan, mengolah data

dan informasi yang diperoleh guna penyusunan skripsi sebagai salah satu syarat dalam

menempuh ujian sidang sarjana Strata Satu (S1) pada Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen

Universitas Kristen Maranatha.

Sedangkan tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk menganalisis pelaksanaan periklanan televisi Kopi Luwak White Koffie.

2. Untuk menganalisis terbentuknya brand awareness kopi Luwak White Koffie

terhadap Mahasiswa Universitas Kristen Maranatha.

3. Untuk menguji pengaruh media iklan televisi terhadap brand awareness Luwak

White Koffie.

1.4 Manfaat Penelitian

Kegunaan penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, baik bagi perusahaan,

bagi penulis sendiri, maupun bagi pihak lain :

1. Manfaat bagi perusahaan

Penilitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada PT Javaprima

Abadi tentang efektivitas iklan televisi dalam menciptakan brand awareness

Luwak White Koffie sehingga dapat mempengaruhi kemajuan perusahaan dalam

menawarkan produk.

2. Manfaat bagi akademisi

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan atau sebagai bahan referensi

bagi peneliti lain yang melakukan penelitian dibidang yang sama pada masa yang

(16)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti dan pembahasan yang

telah peneliti uraikan pada Bab IV sebelumnya, maka pada bab ini peneliti menarik beberapa

kesimpulan dari pembahasan tentang “Pengaruh Media Iklan Televisi Terhadap Brand

Awareness Kopi Luwak White Koffie Di Lingkungan Universitas Kristen Maranatha” peneliti

mengambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Dari hasil pengujian SPSS (Statistical Package for Social Science) yang telah dilakukan

pada bab IV, maka didapatkan hasil akhir bahwa H1 diterima. Hal ini berarti terdapat

pengaruh media iklan televisi terhadap brand awareness.

2. Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan pada bab IV, maka dapat diketahui

bahwa besarnya pengaruh media iklan televisi terhadap brand awareness adalah sebesar

0,186 atau 18,6%; sedangkan sisanya 100% - 18,6% = 81,4% dipengaruhi oleh

faktor-faktor lain. Faktor lain yang menyebabkan kesuksesan kopi Luwak White Koffie

tersebut adalah WOM (word of mouth).

Berikut adalah penjelasan dan pembahasan singkat mengapa WOM karena salah satu

strategi yang cukup efektif dan banyak digunakan perusahaan adalah strategi pemasaran WOM

atau pemasaran dari mulut ke mulut (word of mouth marketing) dimana konsumen mendapatkan

informasi dari konsumen lain melalui penyebaran berita dari mulut ke mulut. Kekuatan

rekomendasi dari rekan dan kerabat orang terdekat ternyata terbukti dapat meningkatkan

(17)

Selain promosi yang bersifat satu arah, kopi Luwak White Koffie juga menginisiasi percakapan

di media sosial yaitu orang-orang yang sangat aktif di ranah internet dan berkontribusi positif

bagi sebuah produk.

5.2 Implikasi Manajerial

Penelitian ini dapat memberikan implikasi untuk perusahaan dalam strategi pemasaran

khususnya untuk merancang media iklan televisi secara kreatif, menarik dan efektif dengan

memperhatikan elemen-elemen periklanan televisi yang ada. Sebagai contoh dalam merancang

periklanan televisi yang kreatif dan menarik perusahaan menggunakan jasa artis yang terkenal

dan popular dikalangan masyarakat, dengan demikian akan menumbuhkan kesadaran merek

(brand awareness) terhadap produk kopi Luwak White Koffie.

5.3 Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian yang dilakukan ini, terdapat beberapa keterbatasan penelitian, antara

lain :

1. Penelitian ini hanya menguji antara media iklan televisi dan brand awareness kopi

Luwak White Koffie, sehingga penelitian tidak maksimal dan tidak meneliti pada bagian

variabel lainnya.

2. Penelitian ini hanya dilakukan di Lingkungan Universitas Kristen Maranatha dengan

jumlah responden yang menjadi sampel tidak maksimal karena hanya menguji 52

responden saja, sehingga tidak dapat mencapai keseluruhan bagi setiap responden yang

(18)

5.4 Saran

Berdasarkan kesimpulan-kesimpulan atas identifikasi masalah dan hasil penelitian, maka

peneliti mengajukan beberapa saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi PT. Javaprima

Abadi, Semarang, mahasiswa maupun perusahaan-perusahaan dalam penggunaan media iklan

televisi serta usaha meningkatkan kesadaran merek akan produk atau suatu merek agar dapat

diketahui ataupun dikenal oleh setiap konsumen. Berdasarkan hasil penelitian ini maka peneliti

menyarankan hal yang dapat dipertimbangkan oleh PT. Javaprima Abadi, Semarang.

1. PT. Javaprima Abadi dapat mempertahankan periklanan media iklan televisi untuk

menjaga dan meningkatkan brand awareness terhadap merek kopi Luwak White Koffie.

2. Selain memperhatikan elemen-elemen dalam periklanan televisi, perusahaan juga harus

dapat membuat iklan kopi Luwak White Koffie memiliki ciri khas dalam iklannya

sehingga memudahkan konsumen untuk mengingat pesan yang terdapat dalam iklan.

3. Perusahaan harus terus memperbaharui iklan kopi Luwak White Koffie. Hal ini bertujuan

untuk menjangkau konsumen yang belum tertarik oleh iklan kopi Luwak White Koffie

sebelumnya dan untuk mengikuti berbagai perkembangan yang terjadi di masyarakat,

agar iklan kopi Luwak White Koffie dapat menciptakan brand awareness.

4. Perusahaan harus dapat menciptakan suatu inovasi produk yang lebih baik atau berbeda

dari sebelumnya, hal ini juga baik dalam sistem pemasaran kopi Luwak White Koffie

agar tetap menjadi pemimpin pasar dan terus menjaga product life cycle. Karena produk

memiliki masa puncak dimana produk tumbuh sangat cepat dan dapat turun dengan cepat

juga, hal ini dapat mempengaruhi penjualan produk dan keuntungan dari perusahaan.

5. Dalam melakukan periklanan di media iklan televisi, PT.Javaprima Abadi juga dapat

(19)

Luwak White Koffie, untuk target yang sering update atau berselancar di dunia maya

seperti internet.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, peneliti dapat memberikan ide atau

masukan kepada peneliti selanjutnya agar dapat menciptakan dan menghasilkan penelitian yang

lebih baik lagi, yaitu :

1. Untuk penelitian yang akan datang peneliti menyarankan untuk menambahkan variabel

selain dua variabel dalam penelitian ini yang terdiri dari media iklan televisi, dan

kesadaran merek (brand awareness) yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian

konsumen.

2. Untuk menambah jumlah sampel agar keakuratan data dalam penelitian dapat

ditingkatkan.

3. Sebaiknya dapat memperpanjang jangka waktu penelitian agar dapat melakukan

penelitian langsung ke perusahaan yang akan diteliti. Sehingga menghasilkan hasil data

(20)

DAFTAR PUSTAKA

Amstrong, Gary & Philip, Kotler. (2012) Dasar-Dasar Pemasaran. Jilid I, Alih Bahasa Alexander Sindoro dan Benyamin Molan. Jakarta: Penerbit Prenhalindo.

Alma, B. (2008). Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Alfabeta. Bandung.

Aaker, David A. (1997). Manajemen Ekuitas Merek: Memanfaatkan Nilai dari Suatu Merek. Cetakan Pertama, Jakarta: Penerbit Mitra Utama.

Arnold, Anggaputra. (2013). Pengaruh brand trust terhadap brand loyalty (studi kasus PD. Depo Air Minum Life Water Bandung). Skripsi Fakultas

Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Kristen Maranatha. Bandung.

Aaker, Wijaya, (2013). : “Pengaruh Periklanan Pada Media Televisi Terhadap Brand Awareness Es Krim Wall’s Magnum” Skripsi, Fakultas Ekonomi

Universitas Kristen Maranatha ( tidak dipublikasikan).

Belch.G.E.,& Belch. M.A (2009). Advertising & Promotion. 6th edition. Mc Graw Hill, New York.

Brown, A. Matthew, (2002). ”A Comparison Between Adult and Children’s Advertising on Television, Advertising Journal. Western Connecticut State

University.

(21)

Durianto, Darmadi, Sugiarto, L. J. Budiman. (2004). Brand Equity Ten Strategi Memimpin Pasar. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama.

Ghozali, Alamsyah. (2012). “Pengaruh Ekuitas Merek Terhadap Keputusan Pembelian Notebook Merek Toshiba” Skripsi, Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha ( tidak dipublikasikan).

Gujarati, D. 2006. Ekonometrika Dasar Regresi Linier. Terjemahan dari : Basic Econometric. Jakarta: Penerbit Erlangga.

.

Jatmikasari , Ika. (2005). Nielson Media Research, sebagaimana dikutip Tempo Interaktif, Desember 2005.

Jogiyanto, H.M. (2007). Metode Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman-pengalaman. Yogyakarta: BPFEE.

Kotler, Philp & Gary Armstrong. (2000). Principle of Marketing. 8th Editon. New Jersey: Prentice Hal.

Kotler, Philip, (2005). Manajemen Pemasaran, Edisi 11, Jilid 2, Jakarta: Terjemahan PT. Indeks Kelompok Gramedia.

Kotler, Philip, and Kevin Lane, Keller (2007). Manajemen Pemasaran, Edisi 12, Jilid 1 & 2, . Jakarta: Terjemahan PT. Indeks Kelompok Gramedia.

Kotler, Philip.(2008). Manajemen Pemasaran. Dasar-Dasar Pemasaran Edisi 9 Jilid I. Jakarta: PT. Indeks.

(22)

Kotler, Philip, dan Kevin Lane Keller.(2009). Manajemen Pemasaran Jilid 1, Edisi Ketiga Belas, Terjemahan Bob Sabran, MM. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Kotler, P dan Keller, K. (2009). Manajemen Pemasaran Edisi 13, Jilid I, Jakarta: Erlangga.

Kotler & Keller. (2008). Manajemen Pemasaran., Jilid 1. Edisi 13. (Diterjemahkan oleh: Bob Sabran). Penerbit Erlangga, Jakarta.

M.A, Morissan, (2010). Periklanan Komunikasi Pemasaran Terpadu. Terjemahan Kencana Prenada Media Group.

Mohammad Nazir, (2003). Metodologi Penelitian, Ghalia Indonesia, Jakarta.

Nugroho. Alamsyah (2012). “Pengaruh Ekuitas Merek Terhadap Keputusan Pembelian Notebook Merek Toshiba” Skripsi, Fakultas Ekonomi

Universitas Kristen Maranatha ( tidak dipublikasikan).

Rossiter, John R. dan Larry Percy, (1997). Advertising Communications and Promotion Management. McGraw Hill, Singapore.

Rangkuti, Fredy, (2002). Measuring Customer Satisfaction, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Stanton, William J.(2009). Prinsip Pemasaran yang dikutip oleh Dharmesta. Penerbit Erlangga, Jakarta.

(23)

Suhandang, Wijaya. (2013) Media Iklan Televisi : “Pengaruh Periklanan Pada Media Televisi Terhadap Brand Awareness Es Krim Wall’s Magnum” Skripsi, Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha ( tidak dipublikasikan).

Sadat, A. (2009). Brand Relief; Strategi Membangun Merek Berbasis Keyakinan. Salemba Empat. Jakarta.

Sugiyono, (2011). Statistik untuk Penelitian, Bandung: Alfabeta

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta

Santoso dan Tjiptono, (2002). Riset Pemasaran, Konsep dan Aplikasi dengan SPSS, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta.

Suliyanto. (2006). Metode Riset Bisnis. Yogyakarta : CV Andi Offset.

Sugiyono. (2012). Metode penelitian Bisnis. Bandung : CV Alfabeta.

Sekaran, Uma. (2003). Research Menthod for Bussiness A Skill-Building

Approach, 4th ed, New York: John Wiley and Sons,inc.

Tjiptono, F. (2008). Strategi Pemasaran. Edisi 3. Andi, Yogyakarta.

http://food.detik.com/read/2012/09/12/113832/2015814/297/apa-sebenarnya-white-coffee-itu . Diakses pada tanggal 14 desember 2014.

Gambar

Tabel 1.1

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Berdasarkan hasil wawancara yang penulis lakukan, rendahnya kepemimpinan di Bappeda Kota Bandung dimana kurangnya komunikasi antara atasan dengan bawahan yang disebabkan

Dengan demikian, tradisi keagamaan memberi pengaruh dalam membentuk pengalaman dan kesadaran agama sehingga terbentuk dalam sikap keagamaan pada diri seseorang

teman sejawat terhadap aktivitas siswa dalam kegiatan belajar mengajar yaitu siklus I pertemuan pertama 90% dan pertemuan kedua 93% (rata-rata 91,5%). Adanya kerjasama yang baik

Pityarisis versicolor atau yang disebut penyakit panu adalah suatu infeksi superfisialis pada kulit yang disebabkan oleh jamur Malassezia furfur yang menyerang

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan pasal 13 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 6 Tahun 2016 tentang Pedoman Umum Penyaluran Bantuan

The objective of this study is to compare the perceptions of achieving a successful life derived from Chinese and American culture as revealed in Amy Tan’s

22. Kalimantan Selatan 23. Kalimantan Timur 24. Kalimantan Utara 25. Sulawesi Utara 26. Sulawesi Barat 27. Sulawesi Tengah 28. Sulawesi Tenggara 29. Sulawesi Selatan 30.