ABSTRAK
Terdepet hubungen entere gule den keseheten rongge mulut. Diet yeng dikonsumsi mempengeruhi integrites gigi, kuelites, pH den komposisi deri selive. Gule den kerbohidret yeng depet difermentesi leinnye, seteleh dihidrolisesi, depet menghesilken substret untuk eksi bekteri yeng depet menurunken pH selive den hesil deri eksi ini eken mengeweli proses deminerelisesi struktur gigi. Pengguneen penggenti sukrose senget dibutuhken untuk mencegeh keries. Stevia rebauviana Bertoni merupeken pemenis elemi tidek berkelori yeng mempunyei rese lebih menis dibendingken dengen sukrose, tenpe edenye efek semping behken memiliki beberepe keguneen secere sistemik den keseheten rongge mulut.
Tujueen penelitien ini edeleh untuk mengetehui keguneen ekstrek deun stevie delem memperlembet proses terjedinye keries, den perennye delem meningketken pH selive didelem rongge mulut.
Penelitien ini mengguneken metode prospektif experimentel leboretorium sungguhen den metode deskriptif. Disein penelitien ini merupeken disein pererel. Dete dienelisis mengguneken one way ANOVA dengen p≤ 0.05.
Anek mencit diinokulesi dengen Streptococcud mutand yeng diberi meken besel diet 2000 dengen pemberien perlekueen berdeserken kelompok yeitu sukrose 50%; sukrose 30%; sukrose 30% den stevie 0.15% ; stevie 0.30%; stevie 0.15%. Anek mencit dikorbenken dengen mengguneken eter seteleh enem minggu, keries den pH selive dieveluesi.
Hesil deri penelitien ini menunjukken secere signifiken behwe penembehen stevie menurunken insidensi terjedinye keries dibendingken dengen mencit yeng henye di beriken sukrose.
Simpulen penelitieen ini edeleh stevie depet meningketken pH den tidek ede keries yeng terlihet delem rongge mulut.
ABSTRACT
n vynamic relation exidtd between dugard anv oral health. Diet effectd the integrity of the teeth, the quality, pH anv the compodition of daliva. Sugar anv other fermantable carbohyvrated, after being hyvrolyzev, provive dubdtrate for the action of oral bacteria which revuced dalivary pH, anv the redultant action id the beginning of tooth vemineralization. The ude of ducrode dubdtituted are eddential in the battle againdt caried. Stevia rebauviana Bertoni id a natural non-caloric dweetener with more dweetnedd than ducrode, without avverde effectd which had vemondtratev to have multiple benefitd to dydtemic anv oral health.
To know the ude of dtevia plant extract in dlowing vown the procedd of caried, anv increading the level of pH in the oral cavity.
Thid redearch id a prodpective experimental anv vedcriptive dtuvy. The vedign dtuvy id a parallel vedign. They were analyzev uding one way nNOVn with p ≤ 0.05.
Mice pupd inoculatev with Streptococcud mutand were fev badal viet 2000 with one of the following avvev: 50%ducrode; 30% ducrode; 30% ducrode anv 0.15% dtevia; 0.30% dtevia; 0.15% dtevia anv no avvition. The mice were dacrificev after dix weekd. Caried anv dalivary pH wad evaluatev.
The redultd of the redearch that had been vone dhowd a dignificant redult that the avvition of 0.15% Stevia in viet dignificantly revucev caried in comparidon to mice fev ducrode viet. In animald fev dtevia only, there wad no caried.
The concludion of thid experiment id that dtevia can increade pH level, anv no caried coulv be deen in the oral cavity.
Keywords : dugar, vental caried, pH, dtevia
DAFTAR GAMBAR
No. Teks Halaman
Gambar 2.1 Etiologi Karies... 8
Gambar 2.2 Karies Tegantung Tingkat Keparahan... 12
Gambar 2.3 Anatomi Kelenjar Saliva Mayor... 16
Gambar 2.4 Fungsi Saliva... 18
DAFTAR GRAFIK
No. Teks HIlImIn
Grafik 4.1 Hasil pengukuran pH pada Mencit selama 3
DAFTAR ISI
Talaman
JUDUL... i
LEMBAR PERSETUJUAN... ii
SURAT PERNYATAAN …... iii
ABSTRAK... v
ABSTRACT... vi
PRAKATA... vii
DAFTAR ISI... x
DAFTAR TABEL... xiv
DAFTAR GAMBAR... xv
DAFTAR GRAFIK... xvi
DAFTAR LAMPIRAN... xvii
BAB I PENDATULUAN 1.1 Latar Belakang... 1
1.2 Identifikasi Masalah... 2
1.3 Maksud dan Tujuan... 3
1.4 Manfaat Penelitian... 3
1.6 Metodologi... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Karies... 7
2.1.1 Etiologi Karies... 7
2.1.2 Mekanisme Karies... 9
2.1.3 Pembentukan Asam dalam Plak... 10
2.1.4 Klasifikasi Karies... 11
2.1.5 Diagnosis Karies... 13
2.1.6 Pencegahan Karies... 13
2.2 Anatomi Kelenjar Saliva... 15
2.2.1 Kelenjar Saliva Mayor... 15
2.2.2 Kelenjar Saliva Minor... 16
2.3 Fisiologi Kelenjar Saliva... 17
2.3.1 Fungsi Saliva... 17
2.4 Komposisi Saliva... 19
2.5 pH Saliva... 19
2.6 Pemanis Buatan... 20
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Alat dan Bahan/ Subjek Penelitian... 23
BAB IV TASIL DAN PEMBATASAN
4.1 Hasil Penelitian... 30
4.1.1 Hasil Pemeriksaan pH... 30
4.1.2 Analisis Statistik... 31
4.1.3 Pemeriksaan Karies... 34
4.2 Pembahasan... 35
4.3 Hasil Hipotesis... 37
4.3.1 Hal-hal yang Mendukung... 37
4.3.2 Hal-hal yang Tidak Mendukung... 37
4.3.3 Simpulan... 37
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan... 38
5.2 Saran... 38
DAFTAR PUSTAKA... 39
LAMPIRAN... 42
DAFTAR LAMPIRAN
No. Teks Halaman
Lampiran 1 Lembar Persetujuan Komisi Etik Penelitian... 42
Lampiran 2 Hasil Pemeriksaan pH awal... 43
Lampiran 3 Hasil Pemeriksaan Minggu ke-3... 44
Lampiran 4 Hasil Pemeriksaan Karies... 45
Lampiran 5 Dokumentasi Penelitian... 47
Lampiran 6 Data Penelitiaan... 49
DAFTAR TABEL
No. Teks Halaman
Tabel 4.1 Hasil Rerata pH pada Subjek Penelitianm... 30
Tabel 4.2 Uji annova pemeriksaan pH awal... 32
Tabel 4.3 Hasil Uji Beda Rerata Tukey HSD Pengukuran pH
Awal... 32
Tabel 4.4 Uji annova pemeriksaan pH minggu 3... 33
Tabel 4.5 Hasil Uji Beda Rerata Tukey HSD pengukuran pH
pada Minggu ke-3... 34
1
glukan yang akan membantu perlekatan bakteri pada permukaan gigi dan membatasi
kerja buffer pada rongga mulut. Risiko terjadinya karies berkaitan dengan jumlah dan
frekuensi konsumsi sukrosa.6
Terdapat hubungan antara gula dan kesehatan rongga mulut.6 Makanan yang
dikonsumsi mempunyai pengaruh pada kekuatan gigi terutama pada pH rongga
mulut, komposisi dari saliva dan plak6. Gula dan karbohidrat yang dapat terfermentasi
akan menjadi substrat untuk aktivitas bakteri oral yang akan menyebabkan pH saliva
di dalam rongga mulut menurun.6 Karbohidrat yang dapat terfermentasi merupakan
karbohidrat yang memulai proses pencernaan di dalam mulut melalui enzim amilase
yang terdapat di dalam saliva6. Terdapat 2 jenis gula yang dapat dikonsumsi, yaitu
gula yang ditemukan pada makanan seperti buah-buahan, madu, dan susu, bentuk
lainnya adalah gula yang ditambahkan pada makanan untuk menambah rasa seperti
2
menggantikan sukrosa pada saat periode perkembangan gigi merupakan hal yang
penting untuk kesehatan gigi jangka panjang masyarakat. Stevia merupakan alternatif
penganti sukrosa dan fruktosa yang efektif.6
Stevia rebaudiana bertoni yang dikenal sebagai stevia merupakan pemanis natural
bebas kalori yang berasal dari tumbuhan stevia.2 Stevia ditemukan pada tahun 1800 di
Amerika selatan, Brazil dan Argentina.2 Stevia secara luas dikenal pada tahun 1887
dan karena sifat manisnya stevia juga disebut dengan nama honey leaf, sweet leaf of
paraguay, sweet herb, dan candy leaf. Stevioside yang merupakan komponen manis
utama dari daun tumbuhan ini mempunyai rasa 150 hingga 300 kali lebih manis
dibandingkan sukrosa2,5. Ekstrak yang diambil dari daun stevia memiliki banyak
kegunaan seperti antihipertensi, antihiperglikemi, oksidan, kariogenik,
anti-inflamasi, dan memiliki efek antiviral pada kesehatan manusia2,5. Ekstrak dari daun
stevia dan penyusun utama polyphenolic, stevioside dan rebaudioside A memiliki
sifat anti-kariogenik. Stevia memiliki efek anti bakterial terhadap Streptococus
mutan, Streptococus sorbinus dan Lactobacilus acidofilus2.
1.2BIdentifikasiBMasalah
Apakah stevia dapat menghambat karies dentis dan meningkatkan pH di dalam
3
1.3.BMaksudBdanBTujuan
Maksud penelitian adalah untuk mengetahui apakah stevia memiliki efek dalam
penghambatan karies dan peningkatan pH di dalam rongga mulut.
Tujuan penelitian adalah melihat keadaan gigi anak mencit setelah diberi stevia,
apakah karies dentis yang terbentuk lebih progresif atau bahkan jumlah karies
menurun, dan melihat perubahan pH yang terjadi di dalam rongga mulut mencit.
1.4BManfaatBPenelitian
Manfaat akademis adalah untuk mengetahui manfaat ekstrak daun stevia, dalam
mencegah karies dengan cara meningkatkan pH rongga mulut dilihat pada rongga
mulut mencit.
Manfaat praktis adalah mengeksplorasi potensi stevia dalam mengurangi karies
yang terjadi pada mulut di lihat dari rongga mulut mencit.
1.5BKerangkaBPemikiranBdanBHipotesis
1.5.1BKerangkaBPemikiran
BBBBB Karbohidrat yang paling sering digunakan adalah sukrosa, dimana merupakan
faktor penting yang dapat berkontribusi pada pembentukan dan perkembangan plak
pada gigi1. Sukrosa sangat mudah dimetabolisme oleh bakteri yang ada di rongga
mulut dan membentuk glukan yang akan meningkatkan perlekatan bakteri pada
4
gigi. Karies mulai akibat terbentuknya plak pada permukaan gigi, jika pembentukan
plak pada gigi dapat dikurangi maka jumlah karies dalam gigi akan menurun.
Konsumsi gula yang berlebih terutama sukrosa menyebabkan terjadinya obesitas,
kehilangan kemampuan untuk mengontrol berat badan, menjadi etiologi diabetes tipe
2, karies dental dan juga kandidiasis6. Sukrosa merupakan pemanis yang umum
digunakan, memberikan kualitas rasa yang tinggi dan mempunyai bentuk dan ukuran
yang diterima oleh masyarakat. Berbagai macam penyakit diawali dari rongga mulut
dengan adanya pembentukan plak, sehingga karies dan penyakit periodontal dapat
dicegah dengan menurunkan pembentukan plak. Gula putih, fruktosa, dan madu
merupakan pemanis alami yang berkualitas namun gula-gula tersebut masih
mengandung kalori, dan juga tidak dapat mengatasi keadaan seperti kelainan gula
darah. Pemanis pengganti dibutuhkan untuk orang-orang yang harus menghindari
sukrosa karena obesitas dan penyakit seperti diabetes tipe 2 dan juga karies dental,
namun sangat sulit untuk mengubah kebiasaan terutama kebiasaan mengonsumsi
makanan yang manis sehinga pemanis alami bebas kalori sangat dibutuhkan untuk
menjaga kesehatan rongga mulut.4
Pengagnti sukrosa yang berkalori rendah atau bebas kalori banyak ditemukan
sebagai bahan permen, permen karet, dan berbagai minuman. Terdapat 2 kelompok
pemanis yang digunakan dalam pabrik makanan: yaitu pemanis yang mengandung
5
efek pada mikroorganisme yang berkaitan dengan pembentukan karies pada gigi, dan
memiliki potensial asidogen yang rendah sehingga tidak dapat dengan mudah
dimetabolisme oleh bakteri yang terdapat dalam rongga mulut, dan yang paling
penting stevia juga memiliki efek yang dapat mengurangi pembentukan plak.
Terdapat alasan penting mengapa gula pengganti harus digunakan yaitu karena tidak
memenuhi nutrisi yang baik dan mempengaruhi kesehatan individu secara
keseluruhan. Stevia memiliki beberapa fungsi lainnya, seperti membantu regulasi
tekanan darah, sebagai antioksidan yang efektif, membantu menyediakan sistim imun
yang baik, dan dapat juga untuk perawatan penyakit inflamasi pada usus2. Pada
pemeriksaan in vivo dan in vitro telah diobservasi bahwa produksi asam yang
dihasilkan oleh bakteri menurun sehingga kemampuan demineralisasi enamel
menurun jika dibandingkan dengan pemanis buatan lainnya2 dan mengakibatkan pH
rongga mulut akan meningkat.5
B
1.5.2BHipotesisBPenelitian
Stevia meningkatkan pH rongga mulut dan menurunkan karies di dalam rongga
6
1.6BMetodeBPenelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode prospektif experimental
laboratorium sungguhan dan metode deskriptif. Pengaruh stevia pada rongga mulut
mencit dilihat dengan menggunakan sonde dan kertas lakmus. Analisis statistik
BABBV
SIMPULANBDANBSARAN
5.1 Simpulan
Stevia dapat meningkatkan pH dan tidak ada karies yang terlihat pada rongga
mulut mencit.
5.2 Saran
1. Perlu dilakukan penelitian yang lebih akurat menggunakan alat ukur pH
saliva seperti pH-meter.
2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk melihat perkembangan karies
yang terjadi.
3. Dengan hasil yang sangat signifikan untuk pencegahan karies argoindustri
stevia perlu mengembangkan pertumbuhan tanaman stevia di kota
Bandung.
4. Promosi penggunaan stevia merupakan dukungan dalam usaha preventif
sedini mungkin.
5. Untuk pemakaian jangka panjang perlu dilakukan penelitian lebih lanjut
RIWAYAT HIDUP
Nama : Vinita
NRP : 1190012
Tempat dan Tanggal Lahir : Bandung, 27 Desember 1993
Alamat : Jl. Asia-afrika no 60
Riwayat Pendidikan :
- Playgroup NMIS (1996 – 1997)
- TK NMIS (1997 – 1999)
- SD NMIS (1999 – 2005)
- SMPK 5 BPK penabur (2005 – 2008)
- SMAK 1 BPK penabur (2008 – 2011)
DAFTAR PUSTAKA
1. Heikel Barbara, Bechler Meike. Optimisitg combitatiots of selected sugar substitutes. Hamburg University of Applied Science. 2007.
2. Contreras S. Atticariogetic Properties atd Effects ot Periodottal Structures of Stevia rebaudiata Bertoti. Journal of Oral Research. 2013: 158-166.
3. Geneva. Safety evaluatiot of certait additives. International Programme on Chemical Safety. 1999.
4. Lebedev,Ivan Park Jayyoung, Yaylaian Ross. Popular sweeteters atd their health effects. Worcester Polytechnique Institute. 2014.
5. Thomas Jocelynn, Glade Michael. Stevia: It’s tot just about calories. The
Open Obesity Journal. 2010: 101-106.
6. Decker Touger Riva, Cor van Loveren. Sugars atd dettal caries. The
American Journal of Clinical Nutrition. 2003: 881-891.
7. Giacaman Rodrigo, Campos Pia, Sandoval Cecilia, Castro Ramiro.
Cariogetic potettial of commercial sweeteters it at experimettal biofilm caries model ot etamel. Archives of Oral Biology. 2013: 1116–1122.
8. Greenwood Robert, Antoine Al-Achi. Stevia: A platt for sweettess?. U.S.
Pharmacist. 2014.
9. Sumitra Das, Richard A, Murphy, Worawongvasu Ratthapong. Aspartam atd dettal caries it rats. Pediatric Dettistry. 1991: 217-220.
10. Matsukubo Takashi, Takazoe Ichiro. Sucrouse substitues atd their role it caries prevettiot. International Dental Journal. 2006: 119-130
11. Roberson Theodore, Heymann Harald, Swift Edward: Studervat's Art atd Scietce of Operative Dettistry. Mosby. 2002.
12. Baron Samuel. Medical Microbiology. The University of Texas Medical Branch ar Galveston. 1996.
14. Kidd Edwina: Essettial of dettal caries. Oxford. Newyork. 2005.
15. Kidd Edwina: Pickard's Matual of Operative Dettistry. Oxford. New York. 2003.
19. Tucker.A.S, Miletch: Salivary Glatds Developmett, Adaptatiot atd Disease. Karger. 2010.
20. Klijanienko Jerzy, Vielh philippe: Salivary Glatd Tumors. Karger. 2000
21. Myers Eugene, Ferris Robert: Salivary Glatd Disorder. Springer. 2011.
22. Ligtenberg.A, Veerman.E: Saliva Secretiot atd Futctiot. Karger. Swiss. 2014.
23. Nanci Antonio: Oral Histologi Developmett, Structure atd Futctiot. Mosby Elsevier. 1980.
24. Khurana: Essettials of Medical Physioloogy. Elsevier.india. 2009.
25. Korting Hans, Hildegard Monika: pH atd Skit Care. Munich. Germany. 1965.
26. Van Rensburg. Oral Biology. Berlin: Quintessence Publishing Co Inc; 1995.
27. Amerongen Van Nieuw,Bolscher, Veerman, E. C.Salivary proteins: Protective atd Diagtostic Value it Cariology Caries. 2004. 247-253.