• Tidak ada hasil yang ditemukan

Efek Ekstrak Etanol Daun Salam (Syzygium polyanthum (Wight) Walp) Dibandingkan Simvastatin Terhadap Kadar HDL Serum Tikus Wistar Jantan Yang Diinduksi Pakan Tinggi Lemak.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Efek Ekstrak Etanol Daun Salam (Syzygium polyanthum (Wight) Walp) Dibandingkan Simvastatin Terhadap Kadar HDL Serum Tikus Wistar Jantan Yang Diinduksi Pakan Tinggi Lemak."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

EFEK EKSTRAK ETANOL DAUN SALAM

(Syzygium polyanthum (Wight) Walp) DIBANDINGKAN SIMVASTATIN TERHADAP KADAR HDL SERUM TIKUS WISTAR JANTAN

YANG DIINDUKSI PAKAN TINGGI LEMAK

Irene Carolin, 2015 ; Pembimbing I : Dr. Hana Ratnawati, dr.,M.Kes Pembimbing II : Rosnaeni. dra., Apt.

Prevalensi dislipidemia di Indonesia terus meningkat akibat konsumsi makanan tinggi lemak serta kemajuan teknologi sehingga aktivitas fisik berkurang. Salah satu dari sembilan tanaman obat unggulan Indonesia adalah daun salam yang memiliki banyak manfaat, antara lain sebagai penurun kolesterol. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efek ekstrak etanol daun salam (EEDS) terhadap kadar HDL tikus Wistar jantan yang diinduksi pakan tinggi lemak (PTL).

Desain penelitian eksperimental laboratorik dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) menggunakan 30 ekor tikus Wistar jantan yang diinduksi PTL. Hewan coba dibagi menjadi 5 kelompok (n=6). Kelompok I,II, dan III diberi PTL dan berturut-turut EEDS dosis 50 mg/kgBB, 100 mg/kgBB, dan 200 mg/kgBB. Kelompok IV (kontrol negatif) diberi PTL dan akuades. Kelompok V (kontrol positif) diberi PTL dan simvastatin dosis 0,9 mg/kgBB/hari. Kelompok VI (kontrol normal) diberi pakan standard dan akuades. Data yang diukur adalah kadar HDL (mg/dL) pada hari ke 22 setelah perlakuan. Analisis data dengan ANAVA satu arah yang apabila bermakna dilanjutkan dengan uji Post Hoc testTukeyHSD, α= 0,05.

Hasil penelitian dari ANAVA F=2,313 dengan p=0,075. Hasil ini menunjukkan tidak terdapat perbedaan rerata kadar HDL antar kelompok perlakuan. Dengan demikian pemberian EEDS tidak meningkatkan kadar HDL serum tikus Wistar jantan dibandingkan dengan kontrol pembanding.

Simpulan EEDS tidak dapat meningkatkan kadar HDL serum tikus Wistar jantan yang diinduksi PTL dan tidak sebanding dengan simvastatin dalam meningkatkan kadar HDL serum tikus Wistar jantan yang diinduksi pakan tinggi lemak.

(2)

ABSTRACT

THE EFFECT OF BAYLEAF (Syzygium polyanthum (Wight) Walp) ETHANOLIC EXTRACT COMPARED TO SIMVASTATIN ON SERUM HDL

LEVELS OF MALE WISTAR RATS WITH HIGH-FAT DIET-INDUCED HYPERLIPIDEMIA AS

Irene Carolin, 2015 ; 1st Advisor : Dr. Hana Ratnawati, dr.,M.Kes

2nd Advisor : Rosnaeni. dra., Apt.

In Indonesia, the prevalence of dyslipidemia has been steadily increasing in the last few years, due to high-fat diets and technological developments which decreases the physical activity of the Indonesian populace. One of the most widely used Indonesian herbal medicine is the bay leaf (Syzygium polyanthum (Wight) Walp), which have several uses including as a hypolipidemic agent.The aims of this study is to determine the effect of bay leaf ethanolic extract on the HDL level of male Wistar rats with high-fat diet-induced hyperlipidemia.

This study is a comparative experimental-laboratory bound experiment with complete random design. The subjects for this study are thirty male Wistar rats divided into 5 groups (n=6). All groups were given high fat diets to induce hyperlipidemia, then groups I through VI are given, respectively, bay leaf ethanolic extract with doses 50 mg/kg, 100 mg/kg, and 200 mg/kg, standard diet, high fat diet only, and 0.9 mg/kg simvastatin per day. The measured data is HDL level on the 22nd day of the experiment. Data analysis was performed using one-way ANOVA with

Tukey’s HSD post-hoc test, α= 0.05.

The result of the one-way ANOVA with F=2.313, p=0.075. This result showed that there are no significant differences between the means of the groups. Therefore, bay leaf ethanolic extract does not increase HDL levels of male wistar rats better compared to simvastatin.

Bay leaf ethanolic extract could not equally increase serum HDL levels of male Wistar rats with high-fat diet-induced hyperlipidemia compared to simvastatin.

(3)

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PERSETUJUAN ... ..ii

SURAT PERNYATAAN ... .iii

ABSTRAK ... .iv

ABSTRACT ... ..v

KATA PENGANTAR ... .vi

DAFTAR ISI ... ….viii

DAFTAR TABEL ... .xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 2

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian ... 3

1.3.2 Tujuan Penelitian ... 3

1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah 1.4.1 Manfaat Akademis ... 3

1.4.2 Manfaat Praktis ... 3

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian 1.5.1 Kerangka Pemikiran ... 3

(4)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Metabolisme Lipid

2.1.1 Transportasi Lipid ... 5

2.1.2 Lipoprotein ... 7

2.1.3 Metabolisme Lipoprotein ... 9

2.1.4 Metabolisme HDL ... 11

2.1.5 Penyimpanan Lipid ... 13

2.1.6 Metabolisme Energi Lemak ... 14

2.2 Gangguan Metabolisme Lipid (Dislipidemia) ... 17

2.2.1 Klasifikasi Dislipidemia ... 17

2.2.2 Terapi Dislipidemia Konvensional ... 24

2.3 Daun Salam (Syzygium polyanthum (Wight) Walp) 2.3.1 Deskripsi Daun Salam ... 28

2.3.2 Klasifikasi Daun Salam ... 29

2.3.3 Kegunaan Daun Salam ... 29

2.3.4 Komponen Kimia dalam Daun Salam ... 30

2.3.5 Efek Daun Salam Terhadap Peningkatan Kadar HDL Serum ... 30

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan, Alat, dan Subjek Penelitian 3.1.1 Bahan Penelitian ... 32

3.1.2 Alat Penelitian ... 32

3.1.3 Subjek Penelitian ... 33

3.1.4 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 33

(5)

3.2.2 Pembuatan Pakan Tinggi Lemak ... 33

3.2.3 Pembuatan Bahan Uji Ekstrak Etanol Daun Salam (EEDS) ... 34

3.3 Metode Penelitian 3.3.1 DesainPenelitian ... 34

3.3.2 Perhitungan Besar Sampel ... 34

3.3.3 Variabel Penelitian 3.3.3.1 Definisi Konsepsional ... 35

3.3.3.2 Definisi Operasional Variabel ... 35

3.4 Prosedur Kerja 3.4.1 Pelaksanaan Penelitian ... 36

3.4.2 Prosedur Pemeriksaan Kadar HDL ... 36

3.5 Metode Analisis 3.5.1 Metode Analisis Data ... 37

3.5.2 Hipotesis Statistik ... 37

3.5.3 Kriteria Uji... 37

3.6 Aspek Etik Penelitian ... 38

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 39

4.2 Pembahasan ... 41

4.3 Pengujian Hipotesis Penelitian ... 42

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 43

(6)

DAFTAR PUSTAKA ... 44

(7)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kelas-kelas Lipoprotein dan Apolipoprotein Penyusunnya ... 9

Tabel 2.2 Klasifikasi Fredrickson Untuk Hiperlipidemia ... 18

Tabel 4.1 Kadar HDL (mg/dL) Sesudah Perilaku ... 39

(8)

DAFTAR GAMBAR

(9)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Keputusan Komisi Etik Penelitian ... 48

Lampiran 2 Perhitungan Dosis ... 49

Lampiran 3 Berat Badan Hewan Uji Sesudah Adaptasi ... 50

Lampiran 4 Hasil Uji ANAVA ... 51

Lampiran 5 Perhitungan Peningkatan Kadar HDL Secara Aritmatika ... 52

Lampiran 6 Dokumentasi ... 53

(10)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kemajuan teknologi seperti fasilitas layanan makanan cepat saji yang sangat tinggi lemak, tinggi kalori dan rendah serat, dan juga penggunaan kendaraan bermotor, lift, remote control televisi yang mengubah gaya hidup masyarakat menjadi sedentary lifestyle. Perubahan gaya hidup merupakan salah satu faktor terjadinya penyakit degeneratif dan yang paling ditakuti adalah penyakit kardiovaskular, contohnya penyakit jantung koroner atau PJK (Sari, 2014). Prevalensi PJK di Indonesia menurut Riskesdas tahun 2013 menunjukkan hasil yang terdiagnosis dokter sebesar 0,5% dan berdasarkan gejala sebesar 1,5%. Hasil yang terdiagnosis dokter tertinggi di Sulawesi Tengah (0,8%) kemudian diikuti Sulawesi Utara, DKI Jakarta, Aceh masing-masing 0,7%. Sementara prevalensi PJK berdasarkan gejala tertinggi di Nusa Tenggara Timur (4,4%), diikuti Sulawesi Tengah (3,8%), Sulawesi Selatan (2,9%), dan Sulawesi Barat (2,6%). Faktor-faktor yang memicu terjadinya PJK yaitu dislipidemia, genetik, obesitas, hipertensi, diabetes mellitus, aktivitas fisik yang kurang. Dislipidemia merupakan faktor tunggal terjadinya PJK, terutama apabila dalam keadaan (HDL) rendah (Sari, 2014).

(11)

juga berperan dalam transportasi mediator inflamasi dan sitokin dalam keadaan jejas (Hall, 2010).

Prevalensi dislipidemia di Indonesia terus meningkat yang apabila tidak diatasi dapat membahayakan kelangsungan hidup. Hal ini dapat diatasi dengan terapi nonfarmakologi dan farmakologi (Talbert, 2005). Pertama dengan nonfarmakologi yaitu modifikasi gaya hidup, jika tidak bisa maka dengan terapi farmakologi. Terapi farmakologi (obat sintetis) menggunakan obat golongan statin, contohnya simvastatin. Namun obat golongan statin memiliki efek samping yaitu miopati berat dan rhabdomyolisis (Katzung et al., 2012). Oleh karena itu, penderita dislipidemia banyak yang beralih menggunakan terapi herbal, salah satunya daun salam (Agung, 2008).

Salam merupakan salah satu dari sembilan tanaman unggulan Indonesia yang harus diteliti dan potensial untuk dikembangkan (Agung, 2008). Daun salam tidak asing di Indonesia, selain digunakan sebagai bumbu masak, secara empiris digunakan untuk obat tradisional antara lain menurunkan kadar kolesterol, diare, kencing manis, menurunkan tekanan darah tinggi, sakit maag, kudis, gatal-gatal, dan asam urat. Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan, ekstrak etanol daun salam dapat menurunkan kadar LDL karena mengandung senyawa flavonoid yaitu quercetin yang bersifat antioksidan (Setyaningrum et al., 2008). Oleh karena itu, penulis tertarik melakukan penelitian efek ekstrak etanol daun salam terhadap HDL dibandingkan dengan simvastatin.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, identifikasi masalah adalah sebagai berikut:  Apakah ekstrak etanol daun salam dapat meningkatkan kadar HDL serum.  Apakah potensi ekstrak etanol daun salam sebanding dengan simvastatin

(12)

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

1.3.1 Maksud penelitian

 Mengetahui herbal yang berefek terhadap profil lipid terutama kolesterol HDL

1.3.2 Tujuan penelitian

 Mengetahui efek ekstrak etanol daun salam (EEDS) terhadap kadar HDL serum tikus Wistar jantan yang diinduksi pakan tingi lemak.

 Membandingkan potensi EEDS dengan simvastatin dalam meningkatkan kadar HDL pada tikus Wistar jantan yang diinduksi pakan tingi lemak.

1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah

1.4.1 Manfaat Akademis

Menambah pengetahuan khususnya mengenai farmakologi tanaman obat yang berefek terhadap profil lipid.

1.4.2 Manfaat Praktis

Apabila penelitian ini berhasil, dapat memberi informasi ilmiah tentang efek ekstrak etanol daun salam terhadap peningkatan kadar HDL.

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian

1.5.1 Kerangka Pemikiran

Dislipidemia merupakan kelainan fraksi lipid dimana terjadi kenaikan kadar kolesterol total, kolesterol LDL, dan trigliserida serta penurunan kadar kolesterol HDL (Sunita, 2004).

(13)

1.5.2 Hipotesis Penelitian

Ekstrak etanol daun salam meningkatkan kadar HDL serum. Berdasarkan data yang ada, maka dapat dibuat hipotesis sebagai berikut :

 Ekstrak etanol daun salam meningkatkan kadar HDL.

(14)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

 Ekstrak etanol daun salam dosis 50 mg/kgBB, 100 mg/kgBB, dan 200 mg/kgBB tidak meningkatkan kadar HDL serum tikus Wistar jantan yang diinduksi PTL.

 Potensi ekstrak etanol daun salam dosis 50 mg/kgBB, 100 mg/kgBB, dan 200 mg/kgBB tidak sebanding dengan simvastatin dalam meningkatkan kadar HDL serum.

5.2 Saran

Penelitian ini merupakan penelitian pendahuluan yang perlu dilanjutkan dengan penelitian lain. Saran untuk penelitian lanjutan adalah

 Waktu perlakuan yang lebih lama  Dosis EEDS yang lebih tinggi

 Dilakukan uji fitokimia secara kualitatif dan kuantitatif untuk kandungan metabolit sekunder seperti flavonoid, niasin, saponin, dan tanin.

(15)

RIWAYAT HIDUP

Nama : Irene Carolin Mulyadi Tempat/Tanggal Lahir: Semarang, 2 Agustus 1993

Alamat : Jl. Surya Sumantri no. 34, Bandung Email : jejung_lover@yahoo.com

Agama : Kristen

Riwayat Pendidikan :

Tahun 1999, lulus TK Karangturi, Semarang Tahun 2005, lulus SD Karangturi, Semarang Tahun 2008, lulus SMP Karangturi, Semarang Tahun 2011, lulus SMA Karangturi, Semarang

(16)

EFEK EKSTRAK ETANOL DAUN SALAM

(Syzygium polyanthum (Wight) Walp) DIBANDINGKAN SIMVASTATIN TERHADAP KADAR HDL SERUM TIKUS WISTAR JANTAN

YANG DIINDUKSI PAKAN TINGGI LEMAK

THE EFFECT OF BAYLEAF (Syzygium polyanthum (Wight) Walp) ETHANOLIC EXTRACT COMPARED TO SIMVASTATIN ON SERUM

HDL LEVELS OF MALE WISTAR RATS WITH HIGH-FAT DIET-INDUCED HYPERLIPIDEMIA AS

Irene Carolin Mulyadi1, Hana Ratnawati2, Rosnaeni3 1

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha 2

Bagian Histologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Maranatha, 3

Bagian Farmakologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Maranatha, Jalan Prof. Drg. Suria Sumantri MPH No. 65 Bandung 40164 Indonesia

ABSTRAK

Prevalensi dislipidemia di Indonesia terus meningkat akibat konsumsi makanan tinggi lemak serta kemajuan teknologi sehingga aktivitas fisik berkurang. Salah satu dari sembilan tanaman obat unggulan Indonesia adalah daun salam yang memiliki banyak manfaat, antara lain sebagai penurun kolesterol. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efek ekstrak etanol daun salam (EEDS) terhadap kadar HDL tikus Wistar jantan yang diinduksi pakan tinggi lemak (PTL).

Desain penelitian eksperimental laboratorik dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) menggunakan 30 ekor tikus Wistar jantan yang diinduksi PTL. Hewan menunjukkan tidak terdapat perbedaan rerata kadar HDL antar kelompok perlakuan. Dengan demikian pemberian EEDS tidak meningkatkan kadar HDL serum tikus Wistar jantan dibandingkan dengan kontrol pembanding.

(17)

Kata Kunci: Ekstrak Etanol Daun Salam, HDL (Wight) Walp), which have several uses including as a hypolipidemic agent. The aims of this study is to determine the effect of bay leaf ethanolic extract on the HDL level of male Wistar rats with high-fat diet-induced hyperlipidemia.

This study is a comparative experimental-laboratory bound experiment with complete random design. The subjects for this study are thirty male Wistar rats divided into 5 groups (n=6). All groups were given high fat diets to induce hyperlipidemia, then groups I through VI are given, respectively, bay leaf ethanolic extract with doses 50 mg/kg, 100 mg/kg, and 200 mg/kg, standard diet, high fat diet only, and 0.9 mg/kg simvastatin per day. The measured data is HDL level on the 22nd day of the experiment. Data analysis was performed using

one-way ANOVA with Tukey’s HSD post-hoc test, α= 0.05.

The result of the one-way ANOVA with F=2.313, p=0.075. This result showed that there are no significant differences between the means of the groups. Therefore, bay leaf ethanolic extract does not increase HDL levels of male wistar rats better compared to simvastatin.

Bay leaf ethanolic extract could not equally increase serum HDL levels of male Wistar rats with high-fat diet-induced hyperlipidemia compared to simvastatin.

Keywords: bay leaf ethanolic extract, HDL - cholesterol

PENDAHULUAN

Kemajuan teknologi seperti fasilitas layanan makanan cepat saji yang sangat tinggi lemak, tinggi kalori dan rendah serat, dan juga penggunaan kendaraan bermotor, lift,

remote control televisi yang

mengubah gaya hidup masyarakat menjadi sedentary lifestyle. Perubahan gaya hidup merupakan salah satu faktor terjadinya penyakit degeneratif dan yang paling ditakuti adalah

(18)

(3,8%), Sulawesi Selatan (2,9%), dan Sulawesi Barat (2,6%).

Faktor-faktor yang memicu terjadinya PJK yaitu dislipidemia, genetik, obesitas, hipertensi, diabetes mellitus, aktivitas fisik yang kurang. Dislipidemia merupakan faktor tunggal terjadinya PJK, terutama apabila dalam keadaan (HDL) rendah7.

Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lipoprotein yang ditandai oleh peningkatan maupun penurunan fraksi lipid dalam plasma. Dislipidemia dapat disebabkan oleh berbagai kelainan primer maupun sekunder, dengan manifestasi kelainan pada kadar kolesterol total, kolesterol

Low Density Lipoprotein (LDL),

trigliserida, serta penurunan kadar

High Density Lipoprotein2.

High Density Lipoprotein

merupakan suatu lipoprotein kecil pengangkut kolesterol dalam tubuh. HDL yang juga dikenal sebagai kolesterol baik dibutuhkan dalam konsentrasi tinggi dalam tubuh yang berperan dalam transportasi balik kolesterol (reverse cholesterol transport), memindahkan kolesterol bebas dari membran sel yang mati kembali ke hepar. Selain itu, HDL juga berperan dalam transportasi mediator inflamasi dan sitokin dalam keadaan jejas3.

Prevalensi dislipidemia di Indonesia terus meningkat yang apabila tidak diatasi dapat membahayakan kelangsungan hidup. Hal ini dapat diatasi dengan terapi nonfarmakologi dan farmakologi9. Pertama dengan nonfarmakologi yaitu modifikasi gaya hidup, jika tidak bisa maka dengan terapi farmakologi. Terapi farmakologi (obat sintetis) menggunakan obat golongan statin,

contohnya simvastatin. Namun obat golongan statin memiliki efek samping yaitu miopati berat dan rhabdomyolisis4. Oleh karena itu, penderita dislipidemia banyak yang beralih menggunakan terapi herbal, salah satunya daun salam1.

Salam merupakan salah satu dari sembilan tanaman unggulan Indonesia yang harus diteliti dan potensial untuk dikembangkan.1 Daun salam tidak asing di Indonesia, selain digunakan sebagai bumbu masak, secara empiris digunakan untuk obat tradisional antara lain menurunkan kadar kolesterol, diare, kencing manis, menurunkan tekanan darah tinggi, sakit maag, kudis, gatal-gatal, dan asam urat. Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan, ekstrak etanol daun salam dapat menurunkan kadar LDL karena mengandung senyawa flavonoid yaitu quercetin yang bersifat antioksidan1.Oleh karena itu, penulis tertarik melakukan penelitian efek ekstrak etanol daun salam terhadap HDL dibandingkan dengan simvastatin. Teknologi Hayati (SITH), Institut Teknologi Bandung.

(19)

Ekstrak Etanol Daun Salam (EEDS) dosis 50 mg/kgBB, 100 mg/kgBB, dan 200 mg/kgBB. Kelompok IV (kontrol negatif) diberi PTL dan akuades. Kelompok V (kontrol positif) diberi PTL dan simvastatin dosis 0,9 mg/kgBB/hari. Kelompok VI (kontrol normal) diberi pakan standard dan akuades. Tikus diberi pakan tinggi lemak dan perlakuan sesuai dengan kelompoknya dengan cara disonde selama 2 minggu, selanjutnya dilakukan pengambilan darah 1,5ml untuk dilakukan pemeriksaan kadar HDL.

ANALISIS DATA

Analisis data untuk rerata kadar HDL menggunakan ANAVA satu arah. Apabila terdapat perbedaan yang bermakna antar perlakuan dilanjutkan menggunakan Post Hoc test Tukey

HSD dengan α= 0,05. Kemaknaan ditentukan berdasarkan nilai p < 0,05 dengan menggunakan program SPSS 21.

HASIL DAN PEMBAHASAN Rerata kadar HDL serum pada kelompok kontrol positif sebesar 30,60 gr/dl merupakan rerata kadar HDL tertinggi akibat pemberian simvastatin 0,9 mg/kgBB/hari, sedangkan pada kelompok normal yaitu 28,60 gr/dl lebih rendah karena tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1 Hasil Uji ANAVA Satu Arah terdapat perbedaan yang bermakna (p>0,05) rerata kadar HDL serum antara kelompok perlakuan. Oleh karena hasil uji ANAVA tidak bermakna, maka analisis tidak perlu dilanjutkan menggunakan Post Hoc testTukeyHSD.

Secara aritmatika, pemberian EEDS dosis 1 (50 mg/kgBB/hari), dosis 2 (100 mg/kgBB/hari), dan dosis 3 (200 mg/kgBB/hari) meningkatkan kadar HDL apabila dibandingkan dengan kelompok IV yaitu sebagai kontrol negatif yang diberi PTL + akuades, walaupun secara statistik peningkatan kadar HDL serum ini tidak bermakna. Hasil yang tidak bermakna ini kemungkinan karena waktu pemberian perlakuan kurang lama, atau dosis EEDS kurang optimal untuk menghasilkan efek metabolik yang diinginkan.

Komponen kimia pada daun salam yang berperan dalam meningkatkan kadar HDL adalah flavonoid (quercetin), vitamin B3 (niasin), saponin, dan tanin.

(20)

reductase hepatik, serta meningkatkan aktivitas enzim acyl-CoA: cholesterol transferase (ACAT) hepatic sehingga membatasi sintesis kolesterol oleh hepar dan absorpsi kolesterol dari diet. Selain itu, quercetin juga meningkatkan produksi Apo-A1 sebagai penyusun utama HDL sehingga meningkatkan kadar HDL6. Niasin yang disebut juga HDL

raiser bekerja dengan cara menekan perubahan hepatik Apo-A1 dan menekan pembuangan Apo-A1 yang dilakukan oleh hati5. Hal ini akan meningkatkan level Apo-A1 sebagai prekursor pembentuk HDL, akan tetapi niasin tidak menghambat perubahan hepatik ester kolesterol HDL. Supaya rasio HDL selalu lebih besar dari LDL, niasin juga digunakan untuk menurunkan kolesterol plasma. Niasin mengurangi pembentukan very low density lipoprotein (VLDL) hasil sintesis di hepar dengan menekan aktivitas lipoprotein lipase yang akibatnya akan meningkatkan kadar HDL1.

Saponin memiliki mekanisme hipolipidemia melalui penghambatan aktivitas HMG-CoA reductase dan peningkatan ekskresi asam empedu akibat meningkatnya konversi kolesterol menjadi asam empedu, saponin juga mengubah absorbsi kolesterol dan asam empedu dengan menginterupsi formasi micelle

sehingga kolesterol tidak dapat diabsorbsi. Saponin juga meningkatkan pergantian atau pengelupasan sel usus melalui tindakan membranolytic sehingga meningkatkan hilangnya kolesterol di membran sel ke dalam sel yang terkelupas8.

Tanin bekerja sebagai penghambat enzim HMG-CoA reductase yang

berperan mensintesis kolesterol dan enzim ACAT yang bertanggung jawab dalam esterifikasi kolesterol. Dengan terhambatnya enzim HMG-CoA

reductase akan menurunkan sintesis kolesterol di hati sehingga menurunkan sintesis apo B-100 dan meningkatkan reseptor LDL pada permukaan hati. Maka LDL akan ditarik ke hati sehingga menurunkan kadar LDL dan VLDL. Dengan mg/kgBB tidak meningkatkan kadar HDL serum tikus Wistar jantan yang Pemberian Ekstrak Daun Salam (Eugenia polyantha) Terhadap Kadar HDL Kolesterol Serum

Tikus Jantan Galur Wistar

Hiperlipidemia.

(21)

Philadelphia(PA): Saunders- (Pyrus malus L.) terhadap Kadar Kolesterol HDL (High Density Lipoprotein) Darah Tikus Putih Jantan Galur Wistar (Rattus Potential Applications. American Journals Clinical Nutrition. USA. 74: 418-25.

7. Sari, F. T. (2014). Hubungan Pola Konsumsi dan Asupan

Gorengan dengan Kejadian

Dislipidemia pada Peserta GMC

Health Center.

http://etd.ugm.ac.id/index.php?m

od=opac&sub=Opac&act=view& typ=html&perpus_id=&perpus=1 &searchstring=Dislipidemia&self =1&op=review. 29 September 2014.

8. Setyaningrum, P. et al. (2008).

(22)

DAFTAR PUSTAKA

Agung, V. (2008). Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Salam (Eugenia polyantha) Terhadap Kadar HDL Kolesterol Serum Tikus Jantan Galur Wistar Hiperlipidemia.

http://eprints.undip.ac.id/24184/1/Vincentius.pdf. 28 September 2014.

Almatsier, S. (2004). Penuntun Diet. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Bentz, A. B. (2009). A Review of Quercetin: Chemistry, Antioxidant Properties, and Bioavailability. http://www.jyi.org/issue/a-review-of-quercetin-chemistry-antioxidant-properties-and-bioavailability/. 28 September 2014.

Cao, H., Polansky, M. M., & Anderson, R. A. (2007). Cinnamon extract and polyphenols affect the expression of tristetraprolin, insulin receptor, and glucose transporter 4 in mouse 3T3-L1 adipocytes. Archives of Biochemistry and Biophysics, 459, pp. 214-22.

Christie, W. W. (2014). Plasma Lipoproteins: Composition, Structure and Biochemistry. http://lipidlibrary.aocs.org/Lipids/lipoprot/index.htm. 28 September 2014.

Bok, S. et al. (2001). Antiatherogenic or Hypolipidemic Effects of Rutin and Buckwheat Extracts in Animal Models. Chunchon, Kangwon National University.

Dalimartha, S. (2000). Atlas Tumbuhan Obat Indonesia. Jakarta: Trubus Agriwidya.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2007). Materia Medika Indonesia. Jilid 1. Jakarta: Dirjen POM Depkes RI.

Egert, S. et al. (2009). Quercetin reduces systolic blood pressure and plasma oxidised low-density lipoprotein concentrations in overweight subjects with a high-cardiovascular disease risk phenotype: a double-blinded, placebo-controlled cross-over study. The British Journal of Nutrition, 102(7), pp. 1065-74.

Frayn, K., A. P. & Yki-Järvinen, H. (2006). Fatty acid metabolism in adipose tissue, muscle and liver in health and disease. Essays in Biochemistry,

Volume 42, pp. 89-103.

(23)

Hall, J. E. (2010). Guyton and Hall Textbook of Medical Physiology. 12th ed. Philadelphia(PA): Saunders-Elsevier.

Har, L. W. & Ismail, I. S. (2012). Antioxidant activity, total phenolics and total flavonoids of Syzygium polyanthum (Wight) Walp leaves. International Journal of Medical Aromatic Plants, 2(2), pp. 219-28.

Herdiasnyah, R., 2013. Manfaat Daun Salam.

http://www.konsultankolesterol.com/manfaat-daun-salam.html. 28 September 2014.

Iqbal, J. & Hussain, M. M. (2009). Intestinal Lipid Absorption. The American Journal of Physiology Endocrinology and Metabolism, 296(6), pp. 1183-94.

Katzung, B., Masters, S. & Trevor, A. (2012). Basic and Clinical Pharmacology.

12th ed. New York: McGraw-Hill.

Kemas Ali Hanafiah. (2005). Prinsip Percobaan dan Perancangan Rancangan Percobaan Aplikatif. Aplikasi Kondisional Bidang Pertamanan, Peternakan, Perikanan, Industri dan Hayati, edisi 1. Jakarta: PT Raja Granindo Persada. Hal 10-12.

Laslett, L. et al. (2012). The Worldwide Environment of Cardiovascular Disease: Prevalence, Diagnosis, Therapy, and Policy Issues. Journal of the American College of Cardiology, 60(25_S), pp. S1-S49.

Longo, D. et al. (2011). Harrison's Principles of Internal Medicine. 18th ed. New York, NY: McGraw-Hill.

Lyrawati, D. (2008). Dislipidemia-terapi obat. http://lyrawati.files.wordpress.com/2008/07/dislipidemia_obat_hosppharm1. pdf. 28 September 2014.

Medica, P. D., n.d. Simvastatin. http://www.dexa-medica.com/our-product/prescriptions/ogb/Simvastatin?language=en. 23 November 2014.

Menkes RI. (2013). Hasil Riskesdas 2013. Jakarta:-.

Miller, M., Dobs, A., Yuan, Z., Battisti, W., Borisute, H., & Palmisano, J. (2004). Effectiveness of simvastatin therapy in raising HDL-C in patients with type 2 diabetes and low HDL-C. Current Medical Research and Opinion, 20 (7), pp. 1087-94.

(24)

Murray, et al. (2009). Harper's Illustrated Biochemistry. 28th ed. New York: McGraw-Hill.

NCEP ATP. (2001). Cholesterol.

http://www.nhlbi.nih.gov/guidelines/cholesterol/index.htm. 2 November 2014.

Nelwan, G. et al. (2012). Pengaruh Jus Buah Apel Merah (Pyrus malus L.) terhadap Kadar Kolesterol HDL (High Density Lipoprotein) Darah Tikus

Putih Jantan Galur Wistar (Rattus norvegicus).

http://download.portalgaruda.org. 2 November 2014.

Nguyen, P. et al. (2008). Liver Lipid Metabolism. Journal of Animal Physiology and Animal Nutrition, 92(3), pp. 272-83.

Nidjvedt, R.J. et al. (2001). Flavonoid: A Review a Probable Mechanisms of Action and Potential Applications. American Journals Clinical Nutrition. USA. 74: 418-25.

Pradani, B. W. (2014). Dislipidemia.

https://www.scribd.com/doc/215891525/Dislipidemia. 29 September 2014.

Puget, J. E., and Burners, J. M. (1964). Toxicity Test. In: Evolution of Pray Activities Pharmacomerics. C Laurence, D. R. and Bacharach, A. L. ed Volume 1. Academic Press London and New York. P. 161-62.

Sari, F. T. (2014). Hubungan Pola Konsumsi dan Asupan Gorengan dengan

Kejadian Dislipidemia pada Peserta GMC Health Center.

http://etd.ugm.ac.id/index.php?mod=opac&sub=Opac&act=view&typ=html &perpus_id=&perpus=1&searchstring=Dislipidemia&self=1&op=review. 29 September 2014.

Setyaningrum, P. et al. (2008). Efek Kombinasi Ekstrak Etanolik Daun Salam (Eugenia polyantha Wight.) dan Niasin terhadap Penurunan Kadar LDL dan

Peningkatan Kadar HDL Pada Tikus Putih Jantan.

http://www.academia.edu/8729100/EFEK_KOMBINASI_EKSTRAK_ETA NOLIK_DAUN_SALAM_Eugenia_polyantha_Wight._DAN_NIASIN_TER HADAP_PENURUNAN_KADAR_LDL_DAN_PENINGKATAN_KADA R_HDL_PADA_TIKUS_PUTIH_JANTAN. 29 September 2014.

Sherwood, L. (2008). Human Physiology: From Cells to Systems. 7th ed. Belmont: Thomson Brooks/Cole.

(25)

Talbert, R. L. (2005). Hyperlipidemia. In: Pharmacotherapy. Dipiro, J. T., Talbert, R. L., Yee, G. C., Matzke, G. R., Wells, B. G., Posey, L. M. ed. Volume 1. New York: McGraw-Hill. P. 429.

Gambar

Tabel 4.1 Hasil Uji ANAVA Satu Arah

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Penelitian ini menggunakan metode studi literature, observasi lapangan dan studi comparative, berujuan untuk mengetahui akurasi hasil dan waktu konvergensi analisis aliran

Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah analisis statistik korelasi menggunakan product moment untuk melihat sejauh mana hubungan tingkat kecakapan kompetensi IT

Penelitian ini membahas tentang kesadaran hukum berlalu lintas siswa SMA Negeri 8 Bekasi dalam menggunakan helm SNI.. Penelitian ini didasarkan pada empat

Characterisitcs in the 18 and Early 19 Centuries UMI Research Press (1982), 30 November 2015

Sebuah citra grayscale berukuran 5x5 piksel (3 bit) dengan kedalaman 8 warna akan disegmentasi menggunakan metode global thresholding.. Threshold pada setiap iterasi

Keterangan: ini merupakan iklan layanan masyarakat dari Mesir yang mengingatkan tentang pentingnya hijab termasuk jilbab, namun iklan ini juga memiliki logo kelompok

[r]