• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ROLE PLAYING TERHADAP KEMAMPUAN BERMAIN DRAMA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 3 KISARAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ROLE PLAYING TERHADAP KEMAMPUAN BERMAIN DRAMA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 3 KISARAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014."

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan

anugerah-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh

Model Pembelajaran Role Playing terhadap Kemampuan Bermain Drama

Siswa Kelas XI SMA Negeri 3 Kisaran Tahun Pembelajaran 2013/2014”.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagaian syarat memperoleh gelar sarjana

pendidikan.

Dalam penyelesaian skripsi ini, banyak sudah dukungan dan bantuan yang

didapatkan penulis. Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terima

kasih kepada :

Bahasa dan Sastra Indonesia, sekaligus Dosen pengarah,

6. Dr. Mursini, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak

memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis sehingga

terselesaikannya Skripsi ini,

7. Dra. Rumasi Simaremare, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing Akademik

yang telah membimbing penulis dari awal perkuliahan hingga akhir,

8. Drs. H. Sigalingging, M.Pd. selaku Dosen pengarah yang telah

memberikan saran dan masukan di dalam terselesaikannya Skripsi,

9. seluruh Bapak/Ibu Dosen serta staf Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia

(7)

iii

10.teristimewa kepada kedua orang tua tercinta, Bustami Ansori Sitorus dan

Fauziah Fitriani, adik-adik tercinta: Fatuan Arif Sitorus dan Nurhafizah,

keluarga besar Alm. Bahman Sitorus dan Hj. Mardiah Damanik yang

selama ini telah banyak berkorban, baik moril maupun materil, serta

senantiasa memberikan semangat yang tiada habisnya,

11.teristmewa kepada Doni D. Tambunan, S.Si. yang telah memberikan

dukungan dan semangat tiada henti,

12.teman-teman seperjuangan stambuk 2009, terkhusus ekstensi B 2009

Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia,

13.kepala sekolah, pegawai tata usaha, guru bahasa Indonesia kelas XI, dan

siswa kelas XI SMA Negeri 3 Kisaran, serta

14.seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu.

Akhir kata, penulis berharap semoga Allah Swt. membalas budi baik

saudara-saudari dengan balasan yang setimpal dan semoga skripsi ini bermanfaat.

Medan, Februari 2014

Erwana army sitorus

(8)

i

ABSTRAK

Erwana Army Sitorus, NIM 209311052. Pengaruh Model Pembelajaran Role Playing terhadap Kemampuan Bermain Drama Siswa Kelas XI SMA Negeri 3 Kisaran Tahun Pembelajaran 2013/2014. Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia/S1. Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. Fakultas Bahasa dan Seni. Universitas Negeri Medan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran

role playing terhadap kemampuan bermain drama siswa kelas XI SMA Negeri

3 Kisaran Tahun Pembelajaran 2013/2014. Populasi penelitian ini berjumlah 172 siswa. Dari populasi tersebut, ditentukan 20 siswa sebagai sampel penelitian yang diambil secara acak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan desain penelitian two group post test

desaign. Instrumen yang digunakan untuk menjaring data adalah tes produk. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji “t”.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam bermain drama dengan menggunakan model pembelajaran simulasi termasuk dalam kategori cukup dengan nilai rata-rata yang diperoleh siswa adalah 68,25, sedangkan kemampuan siswa bermain drama dengan menggunakan model pembelajaran role playing termasuk dalam kategori baik dengan nilai rata-rata yang diperoleh siswa adalah 80,8. Selanjutnya, hasil dari hipotesis menunjukkan thitung lebih besar daripada ttabel atau 5,50 > 2,03 pada taraf signifikan α = 0,05.

Dengan demikian, hipotesis nihil atau Ha ditolak dan hipotesis alternatif atau Ha

diterima. Artinya, model pembelajaran role playing berpengaruh positif dalam meningkatkan kemampuan bermain drama siswa kelas XI SMA Negeri 3 Kisaran Tahun Pembelajaran 2013/2014.

(9)

iv

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A.Latar Belakang Masalah ... 1

B.Identifikasi Masalah ... 6

C.Batasan Masalah ... 7

D.Rumusan Masalah ... 7

E.Tujuan Penelitian ... 8

F. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II KERANGKA TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAL , DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 10

A. KerangkaTeoretis ... 10

1.Pengertian Model Pembelajaran ... 10

2. Model Role Playing ... 11

3. Langkah-Langkah Bermain Role Playing ... 14

4. Kelebihan Model Role Playing ... 17

5. Kelemahan Model Role Playing ... 18

(10)

v

Model Role Playing ... 19

7. Bentuk-bentuk Role Playing... 19

B. Model Pembelajaran Demontration... 20

1. Pengertian Model Demontration ... 20

2. Langkah-langkah Model Demontration ... 21

3. Kebaikan Model Demontration ... 21

4. Kelemahan Model Demontraion ... 21

C. Kemampuan Bermain Drama ... 22

1. Pengertian Bermain ... 23

2. Pengertian Drama ... 25

3. Struktur Drama ... 26

4. Unsur-unsur Pementasan Drama ... 33

5. Langkah-langkah Pementasan Drama ... 37

6. Aspek Penilaian Kemampuan Bermain Drama ... 38

D. Kerangka Konseptual ... 39

E. Hipotesis Penelitian ... 41

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 42

A. Lokasi dan Waktu Penelitian... 42

1. Lokasi Penelitian ... 42

2. Waktu Penelitian ... 42

B. Populasi dan Sampel Penelitian... 42

1. Populasi Penelitian ... 42

(11)

vi

C. Defenisi Operasional ... 44

D. Metode dan Desain Penelitian ... 44

E. Teknik Pengambilan Data ... 46

F. Instrumen Penelitian ... 49

G.Organisasi Pengolahan Data ... 52

H.Teknik Analisis Data ... 54

I. Uji Normalitas dan Homogenitas... 55

1. Uji Normalitas ... 55

2. Uji Homogenitas ... 56

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 57

A. Hasil Penelitian ... 57

1. Analisis Data Kemampuan Siswa Bermain Drama Menggunakan Model Pembelajaran Demontration ... 57

2. Analisis Data Kemampuan Siswa Bermain Drama Menggunakan Model Pembelajaran Role Playing ... 61

3. Pengujian Hipotesis ... 65

a. Uji Normalitas Data Kelas Kontrol (X2) ... 65

b. Uji Normalitas Data Kelas Eksperimen (X1) ... 67

c. Uji Homogenitas ... 68

d. Pengujian Hipotesis ... 70

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 71

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 73

(12)

vii

B. Saran ... 74

DAFTAR PUSTAKA ... 75

(13)

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jumlah Populasi Siswa ... 43

Tabel 3.2 Sampel Penelitian ... 44

Tabel 3.3 Desain Eksperimen Posttest Only Control Design Group ... 45

Tabel 3.4 Jalannya Eksperimen Model Role Playing ... 46

Tabel 3.5 Jalannya Eksperimen Model Demontration ... 48

Tabel 3.6 Indikator Penilaian Kemampuan Bermain Drama ... 49

Tabel 3.7 Kategori Penilaian ... 52

Tabel 4.1 Data Hasil Belajar Kelas Kontrol ... 57

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Kelas Kontrol ... 59

Tabel 4.3 Identifikasi Kecenderung Kelas Kontrol ... 60

Tabel 4.4 Data Hasil Belajar Kelas Eksperimen ... 61

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Kelas Eksperimen... 63

Tabel 4.6 Identifikasi Kecenderungan Kelas Eksperimen ... 64

Tabel 4.7 Uji Normalitas Kelas Kontrol ... 66

Tabel 4.8 Uji Normalitas Kelas Eksperimen ... 67

(14)

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Histogram Data Kemampuan Bermain Drama Kelas

Kontrol... 60

Gambar 4.2 Histogram Data Kemampuan Bermain Drama Kelas

(15)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Silabus Bahasa Indonesia ... 77

Lampiran 2 RPP Kelas Eksperimen ... 78

Lampiran 3 RPP Kelas Kontrol ... 90

Lampiran 4 Tes Kemampuan Bermain Drama Kelas Eksperimen (Posttest) ... 101

Lampiran 5 Tes Kemampuan Bermain Drama Kelas Kontrol (Posttest) ... 102

Lampiran 6 Naskah Drama ... 103

Lampiran 7 Uji Normalitas ... 107

Lampiran 8 Daftar Nilai Kritis untuk Uji Liliefors... 112

Lampiran 9 Tabel Luas Wilayah Lengkungan Normal Standar dari O ke Z ... 113

Lampiran 10 Nukilan Tabel Nilai “t” untuk Berbagai df ... 114

(16)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah belum menunjukkan hasil yang

diharapkan. Suasana pembelajaran yang didominasi guru dan keterampilan

berbahasa siswa rendah. Pada penelitian Mariyah (2005:160) terungkap bahwa

guru belum menggunakan metode yang bervariasi, proses pembelajaran

didominasi oleh guru, kurangnya partisipasi siswa dalam mengikuti pembelajaran

drama, kurang memanfaatkan atau menggunakan media pembelajaran, yang pada

akhirnya pembelajaran kurang menarik dan siswa menjadi pasif. Dengan kondisi

pembelajaran bahasa Indonesia yang memprihatinkan, mengharuskan kita untuk

melakukan pembenahan. Misalnya dengan pembelajaran yang lebih inovatif,

penggunaan metode, serta media pembelajaran yang dapat meningkatkan

keterampilan siswa.

Pembelajaran yang inovatif menuntut penggunaan media pembelajaran

untuk menumbuhkan minat dan keterampilan siswa. Menurut sadiman (2008:7),

segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke

penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta

perhatian siswa sedemikian rupa terjadinya proses belajar. Media pembelajaran

yang digunakan guru masih terbatas pada buku. Sedangkan metode yang

digunakan guru masih cenderung ceramah dan penugasan. Apabila pembelajaran

tersebut dilakukan secara terus menerus akan mengakibatkan minat dan

keterampilan yang dimiliki siswa berkurang.

(17)

2

Ketepatan pemilihan model atau metode pembelajaran sangat menunjang

keberhasilan pembelajaran, sehingga dapat meningkatkan keterampilan yang

dimiliki siswa. Adapun materi pembelajaran bahasa Indonesia di kelas XI salah

satunya adalah bermain drama. Bermain drama dapat menumbuhkan sikap

kreatifitas, budi pekerti yang baik, percaya diri, keberanian menghadapi banyak

orang, bertanggung jawab, dan memiliki jiwa seni. Sedangkan keterampilan yang

dapat dikembangkan, antara lain memahami, menghayati, menghafal,

berkomunikasi, berperan, kemampuan mengaktualisasikan diri ke dalam situasi

sosial yang dihadapi.

Banyak manfaat yang dapat diambil dari drama di antaranya adalah dapat

membantu siswa dalam pemahaman dan penggunaan bahasa (untuk

berkomunikasi). Pengajaran drama sebagai penunjang pemahaman bahasa berarti

melatih keterampilan membaca dan menyimak. Sementara drama sebagai

penunjang latihan penggunaan bahasa artinya melatih keterampilan menulis dan

wicara (Waluyo, 2001:158). Pada saat memerankan drama, seorang pemain (aktor

ataupun aktris) harus mampu membawa dialog sesuai dengan karakter tokoh yang

diperankannya, menghayati sesuai dengan tuntutan peran yang ditentukan dalam

naskah, mampu membawakan dialog tersebut dengan gerak yang pas (tidak

berlebihan atau dibuat-buat), mampu membayangkan latar dan tindakannya secara

mampu mengolah suara sesuai dengan pemahamannya terhadap perasaan dan

pikiran pelaku. Aktor dan aktris merupakan suatu pelaksana pementasan yang

membawakan ide cerita langsung di hadapan publik. Aktor dan aktris merupakan

(18)

3

berpengalaman, dapat dimungkinkan pementasan yang bermutu (Harymawan,

2001:35-37). Salah satu cara untuk membentuk aktor yang mampu berperan di

atas punggung yakni menggunakan metode bermain peran.

Upaya untuk meningkatkan keterampilan bermain drama, perlu

menggunakan suatu metode yang mampu menggugah minat siswa dalam bermain

drama. Salah satunya dengan cara menghadirkan suatu pembelajaran yang

mampu meningkatkan keterampilan bermain drama. Bermain drama dapat

mengembangkan kreativitas siswa dalam beradu akting dengan lainnya.

Pembelajaran drama saat ini kurang diminati siswa karena metode atau strategi

yang digunakan guru kurang menarik. Pembelajaran tersebut diharapkan dapat

meningkatkan proses belajar yang nantinya dapat meningkatkan hasil belajar yang

akan dicapai.

Selama pembelajaran drama guru hanya memberikan materi, memberikan

tugas kepada siswa untuk mempelajari naskah drama kemudian

mempraktikkannya di depan kelas. Hal tersebut membuat peserta didik pasif dan

tidak kreatif karena mereka hanya menuruti apa yang diperintah oleh guru.

Seharusnya guru menggunakan metode atau strategi yang bisa menarik minat

siswa dalam proses belajar mengajar. Pembelajaran drama seperti itu hanya akan

membatasi ruang gerak peserta didik sehingga kreativitas meraka kurang

berkembang.

Setelah mengetahui permasalahan tersebut, peneliti tertarik untuk

menawarkan model pembelajaran Role Playing untuk mengatasi permasalahan

(19)

4

menekankan pada pemahaman bagaimana peserta didik mampu memerankan

status serta membantu menemukan makna diri atau jati diri pada kehidupan nyata.

Model ini juga menuntut agar para peserta didik mampu mengeluarkan kreativitas

dan ekspresinya dalam memerankan situasi yang berkaitan dengan kehidupan

yang dialaminya dan juga membuat para peserta didik bertanggung jawab dalam

menghadapi sesuatu.

Berkenaan dengan itu, Hanapiah, dkk (2010:55), mengatakan “metode

bermain peran dapat digunakan untuk menciptakan suasana pembelajaran inovatif.

Bermain peran merupakan salah satu model pembelajaran yang diarahkan pada

upaya pemecahan masalah-masalah yang berkaitan dengan hubungan antar

manusia. Banyak sekali masalah yang terdapat dalam proses pembelajaran drama,

terutama pada siswa. Siswa dalam pembelajaran drama kurang berani

menunjukkan ruang geraknya dalam mengekpresikan dirinya. Siswa belum

mampu percaya diri untuk tampil di depan umum. Dengan metode bermain peran

ini, dapat merangsang kreativitas siswa untuk berekspresi, percaya diri dan belajar

berkomunikasi di depan umum sehingga dapat mendorong proses belajar

mengajar”. Jadi, masalah yang terdapat dalam penelitian Hanapiah dan Suwadi

adalah keterlibatan guru berpengaruh dalam proses belajar mengajar, khususnya

dalam pembelajaran drama. Guru harus lebih dominan dalam pembelajaran drama

tersebut, mengingat siswa yang diajar adalah siswa kelas V SD yang belum

memahami tentang sastra, khususnya drama.

Sementara itu Muhaidhori (2013), mengatakan “penggunaan metode

(20)

5

berbahasa dengan mengedepankan interaksi social dalam rangka meningkatkan

keterampilan bagi anak tunarungu karena sebagai makhluk sosial, mereka akan

berinteraksi dengan sesamanya. Untuk mempermudah mereka dalam berinteraksi,

maka peran pendidik harus mendominasi untuk membantu mereka dalam

berkomunikasi. Dalam proses pembelajaran untuk anak tunarungu, penggunaan

simbol bahasa. Simbol bahasa disini berupa bahasa lisan yaitu bunyi-bunyi yang

dihasilkan oleh alat ucap manusia yang dapat dipersentasikan dengan bentuk

tulisan. Dengan menggunakan symbol bahasa lisan tersebut, dapat

mempermudahkan anak tunarungu berkomunikasi dengan orang lain”.

Drama dapat digunakan sebagai sarana dalam menumbuhkan dan

mengembangkan keterampilan dalam berbahasa.. Hal yang sering terlihat pada

siswa sekolah dasar, misalnya bermain dengan teman sebaya, bekerjasama,

bercakap-cakap dan menirukan adegan di televisi. Dengan demikian,

pembelajaran drama merupakan wadah mengekspresikan dan menanamkan rasa

sosial di diri siswa. Melalui pembelajaran drama diharapkan siswa dapat

mengembangkan kemampuan berkomunikasi, kepekaan sosial yang tinggi dan

dapat memerankan tokoh drama sesuai dengan perwatakannya.

Kemudian diperkuat lagi dalam penelitian Ibnu Sina (2008:1),

“kecenderungan masih rendahnya mutu pendidikan di Indonesia tentu

memerlukan kepedulian semua pihak dalam rangka upaya peningkatan mutu hasil

belajar anak didiknya. Pada pembelajaran drama, metode mengajar guru yang

(21)

6

menakutkan bagi siswa. Dalam hal ini juga, masih rendahnya keterampilan siswa

dalam bermain drama sehingga membuat pembelajaran tersebut tidak efektif”.

Keterampilan bermain drama siswa dapat dikuasai setelah mendapatkan

bimbingan. Adanya latihan yang terarah, terencana, berkesinambungan siswa serta

pengalaman yang nyata, maka keterampilan bermain drama siswa akan lebih baik.

Selain itu, siswa juga akan lebih tertarik dan aktif dalam proses pembelajaran

drama. Tetapi guru tidak mengajarkan pengalaman yang nyata pada siswa,

sehingga keterampilan bermain drama siswa sangat rendah.

Melalui penerapan model pembelajaran dapat merangsang ide dan ekspresi

siswa bermain drama sesuai dengan karakter yang dimainkan siswa. Model

pembelajaran Role Playing ini lebih menekankan pada pelatihan aspek dasar yang

dibutuhkan seorang aktor ataupun aktris dalam bermain drama, misalnya

pemahaman karakter, penghayatan dan konsentrasi, kesesuaian vokal, kesesuaian

tubuh, dan penguasaan ruang. Penggunaan model pembelajaran bermain drama

tersebut menjadi lebih baik dan berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

Berdasarkan dari penjelasan di atas, maka peneliti merumuskan judul

untuk melakukan penelitian mengenai “Pengaruh Model Pembelajaran Role

Playing terhadap Kemampuan Bermain Drama Siswa Kelas XI SMA Negeri 3

Kisaran, Tahun Pembelajaran 2013/2014”.

B. Identifikasi Masalah

Beberapa identifikasi masalah yang muncul berdasarkan latar belakang

(22)

7

1. Guru bahasa Indonesia SMA Negeri 3 Kisaran belum menggunakan

metode yang bervariasi dalam Proses Belajar Mengajar,

2. rendahnya keterampilan siswa kelas XI SMA Negeri 3 Kisaran dalam

bermain drama,

3. kurangnya partisipasi siswa kelas XI SMA Negeri 3 Kisaran dalam

mengikuti pembelajaran bermain drama, serta

4. siswa kelas XI SMA Negeri 3 Kisaran masih kurang berani menunjukkan

ruang geraknya dalam

mengekspresikan diri

C. Batasan masalah

Karena luasnya identifikasi masalah di atas, peneliti membatasi

permasalahan ini pada penggunaan metode pembelajaran yang belum bervariasi

serta rendahnya keterampilan siswa dalam bermain drama.

D. Rumusan masalah

Berdasarkan identifikasi dan batasan masalah diatas, peneliti merumuskan

beberapa masalah yang akan menjadi fokus penelitiannya, yakni:

1. Bagaimana tingkat kemampuan siswa kelas XI SMAN 3 Kisaran Tahun

Pembelajaran 2013/2014 dalam bermain drama dengan menggunakan

(23)

8

2. Bagaimana tingkat kemampuan siswa kelas XI SMAN 3 Kisaran Tahun

pembelajaran 2013/2014 dalam bermain drama dengan menggunakan

strategi pembelajaran Simulasi?

3. Apakah penggunaan model pembelajaran Role Playing berpengaruh

terhadap kemampuan bermain drama siswa kelas XI SMAN 3 Kisaran,

Tahun Pembelajaran 2013/2014?

E. Tujuan penelitian

Berdasarkan masalah di atas, maka tujuan penelitiannya adalah:

1. untuk mengetahui kemampuan bermain drama siswa kelas XI

SMA Negeri 3 kisaran, tahun pembelajaran 2013/2014 sebelum

menggunakan model pembelajaran role playing;

2. untuk mengetahui kemampuan bermain drama siswa kelas XI

SMA Negeri 3 kisaran, tahun pembelajaran 2013/2014 sesudah

menggunakan model pembelajaran role playing;

3. untuk mengetahui adanya pengaruh model pembelajaran role

playing berpengaruh terhadap kemampuan bermain drama siswa

kelas XI SMA Negeri 3 kisaran, tahun pembelajaran 2013/2014.

F. Manfaat penelitian

Secara praktis penelitian ini dapat bermanfaat bagi siswa, guru, sekolah,

(24)

9

a. Bagi siswa

Membantu siswa untuk lebih menyalurkan bakatnya dalam bidang seni

peran agar peserta didik terbiasa dalam menjalani kehidupan yang nyata

serta menanamkan rasa tanggung jawab atas apa yang telah mereka

kerjakan. Selain itu, meningkatkan minat dalam mengikuti

pembelajaran bermain drama sehingga kualitas dan hasil belajarnya

meningkat.

b. Bagi guru

Dapat memberikan sumbangan informasi dalam menyajikan materi

drama secara inovatif dan kreatif kepada guru. Hal ini menunjukkan

bahwa guru harus mampu menggunakan atau memilih metode atau

strategi yang tepat dalam mengajarkan setiap materi yang akan

diajarkan.

c. Bagi sekolah

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk bahan pembelajaran

baru dalam memerankan naskah drama serta dapat meningkatkan

(25)

73

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab IV, maka dapat

disimpulkan hal-hal sebagai berikut.

1. Kemampuan siswa kelas XI SMA Negeri 3 Kisaran tahun

pembelajaran 2013/2014 dalam bermain drama dengan menggunakan

model pembelajaran demontration termasuk dalam kategori cukup

dengan nilai rata-rata 68,25.

2. Kemampuan siswa kelas XI SMA Negeri 3 Kisaran tahun

pembelajaran 2013/2014 dalam bermain drama dengan menggunakan

model pembelajaran role playing termasuk dalam kategori baik

dengan nilai rata-rata 80,8.

3. Proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran role

playing berpengaruh positif dibandingkan dengan strategi

pembelajaran demontration terhadap peningkatan kemampuan bermain

drama siswa kelas XI SMA Negeri 3 Kisaran tahun pembelajaran

2013/2014.

(26)

74

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka sebagai tindak lanjut penelitian

ini perlu diungkapkan beberapa saran-saran sebagai berikut.

1. Kemampuan bermain drama dengan menggunakan model pembelajaran

role playing sudah baik, namun perlu ditingkatkan. Hal ini bias saja

dilakukan dengan memberikan latihan yang maksimal kepada siswa.

2. Selain menggunakan model pembelajaran, guru hendaknya menggunakan

sumber-sumber belajar yang bervariasi dan menarik perhatian siswa.

3. Disarankan agar penelitian selanjutnya tetap memperhatikan

perkembangan teknik, strategi, metode dan model pembelajaran yang

(27)

75

DAFTAR PUSTAKA

Abrams, M.H. 1971. A Glossary Of Literary Terms. New York: holt, rinehart and winston, Inc.

Aminuddin. 1995. Pengertian dan Jenis Drama. Jakarta: Balai Pustaka.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Foster, Andi. 1989. Pengertian bermain. Bandung: Alfabeta.

Ghazali, Imam. 2001. Jenis Drama yang Baik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Harymawan. 2001. Pementasan Drama pada Pembelajaran. Jakarta: Balai Pustaka.

Hurlock. 1999. Apresiasi Bermain Drama. Western Reserve University: New Jersev.

Istarani. 2012. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada.

Kenney, William. 1996. How to Analyze Fiction. New York: Monarch Press.

Miller, dkk. 1983. Konsep bermain anak. Bandung: Angkasa

Mulyasa. 2003. Tahapan Pembelajaran Bermain Peran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Nurgiyantoro, Burhan. 2002. Teori Pengkajian Sastra. Yogyakarta: UGM.

Robbin. 2007. Pengertian Kemampuan Berbahasa. Jakarta: Kencana.

Sadiman. 2008. Media Pembelajaran Kontekstual. Jakarta: Prenada Media Group.

Samawi. 2009. Aspek-Aspek Penilaian Drama. Bandung: Angkasa.

Sinaga, dkk. 2001. Aspek-Aspek Kemampuan Berbahasa. Yogyakarta: Andi.

Sudijono, Anas. 2009. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Rajawali Press.

Sudjana. 2001. Metode dan Teknik Pembelajaran Partisipatif. Bandung: Falah Production

(28)

76

Syamsul, M. 2000. Aktivitas Pembelajaran Menggunakan Model Pembelajaran. Padang: Angkasa Jaya.

Tarigan, Henry Guntur. 2005. Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Trianto. 2007. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Integratif. Jakarta: Kencana

Waluyo,Herman J. 2001. Drama : Teori dan Pengajarannya. Jakarta: PT. Hanindita Graha Widia.

Wiyanto, Asul. 2002. Terampil Bermain Drama. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.

Wong. 2000. Teori Bermain pada Anak Usia Dini. Bandung: PT. Tarsito.

Zain. 2011. Pengembangan Keterampilan Berbahasa. Jakarta: Bumi Aksara.

Hanapiah, dkk. 2010. “Peningkatan Keterampilan Bertanya dengan

Teknik Berbagai Peran”. Dalam Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra.

Volume 1, No 1, November 2010 (hal 53-60).

Mariah, Siti. 2005. “Penguasaan Media Pembelajaran Guru”. Dalam Jurnal Ekonomi dan Pendidikan. Volume 1, No 2, November (hal 149-163).

Muhaidhori, Ali. 2013. “Peningkatan Keterampilan Berbahasa Melalui

Metode Bermain Peran”. Dalam Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran.

Volume 8, No 2, November (hal 1-19).

Sina, Ibnu. 2011. Implementasi Model Pembelajaran Role Playing

Gambar

Gambar 4.1 Histogram Data Kemampuan Bermain Drama Kelas     Kontrol..................................................................................

Referensi

Dokumen terkait

Klasifikasi yang dihasilkan dengan menggunakan analisis asosiasi memiliki kemiripan dengan hasil klasifikasi pada analisis gerombol, yaitu pada kombinasi metode perbaikan jarak

Laporan keuangan merupakan proses akuntansi yang dapat digunakan.. sebagai alat komunikasi antara data keuangan dengan

Agus Dwi Priyanto, S.S., M.CALL, the head of English Diploma Program of Faculty of Cultural Sciences, Sebelas Maret University, for approving this final project.. Dini

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL. GURU DAN

Pengaruh kualitas layanan guru dankepemimpinan transformasional kepala sekolah terhadap mutu sekolah dasar di kota Cilegon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji perbedaan kinerja saham perusahaan keuangan dan non keuangan yang melakukan IPO di Bursa Efek Indonesia pada

Gambar 3.34 Diagram Sequence Melihat Catatan Perubahan Data Opportunity 122 Gambar 3.35 Diagram Sequence Index Data Penawaran

Keywords: representation, Multimodal Critical Discourse Analysis, Systemic Functional Linguistics, and online newspapers... Banjir dalam Surat Kabar